3. Pengertian Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah keadaan yang menunjukan baik konsumen
maupun produsen telah menyetujui harga suatu barang,yaitu harga yang
konsumen bersedia membeli untuk sejumlah barang sama dengan harga yang
produsen bersedia menjual untuk sejumlah barang tersebut.
Setelah pasar sampai ke titik equlibrium,penjual dan pembeli sama-sama puas
dan harga pun tidak akan berubah lagi. Biasanya situsi surplus maupun
kekurangan sifatnya sementara,karena pasar akan selalu bergerak ke arah titik
keseimbangan. Kondisi seperti inilah yang di sebut dengan hukum penawaran
dan permintaan (the law of supply and demand).
4. Kita tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak
selalu tetap,namun selalu berubah-ubah sesuai dengan
perubahan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Apabila terjadi perubahan pada faktor-faktor tersebut,
maka permintaan dan penawaran juga ikut berubah
dan otomatis akan merubah posisi titik equilibrium.
Jika terjadi peningkatan jumlah permintaan namun
jumlah penawaran tetap,maka harga akan naik,
sehingga titik equlibrium juga bergeser naik.
Sementara jika penawaran naik namun permintaan
tetap, maka harga akan turun dan mengakibatkan titik
equlibrium juga turun.
5. Syarat-syarat titik keseimbangan pasar
1.
2.
Titik keseimbangan pasar bagi barang dan jasa
tertentu harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Hanya berlaku untuk nilai-nilai (P dan Q) yang
positif.
Hanya berlaku untuk titik yang memenuhi syarat bagi
(sesuai dengan ciri-ciri dari) kurva permintaan
maupun kurva penawaran.
6. Pengaruh perubahan permintan dan penawaran
terhadap harga keseimbangan.
• Perubahan faktor-faktor lain ( prndapatan,
selera/cita rasa, harga barang lain, jumlah
penduduk, tingkat teknologi, dan lain lain.
Perubahan yang mungkin terjadi adalah
sebagai berikut :
– Permintaan betambah, mengakibatkan kiurva
keseimbangan pergeseran ke kana dan/atau ke atas.
– Permintaan berkurang, mengakibatkan kirva
keseimbangan bergeser ke kiri dan/ atau ke bawah.
– Penawaran bertambah, mengakibatkan kurva
keseimbangan bergeser ke kanan dan/ atau ke bawah
– Penawaran berkurang, mengakibatkan kurva
keseimbangan bergeser ke kiri dan/ atau ke atas.
www.PowerpointsFree.com
Download free powerpoint templates
7. *
Pembahasan
1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan
keseimbangan pasar
2.Pengaruh pajak spesifik terhadap keseimbangan pasar
3.Pengaruh pajak proporsional terhadap keseimbangan
pasar
4.Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
5.Keseombangan pasar dua macam barang
6.Fungsi biaya dan fungsi penerimaan
7.Keuntungan, kerugian dan break even point
8.Fungsi anggaran
8. Keseimbangan Pasar
Qd
Qs
P
Qd : jumlah permintaan
Qs
Qs : jumlah penawaran
E : titik keseimbangan
Pe : harga keseimbangan
Pe
E
Qe : jumlah keseimbangan
Qd
0
Qe
Q
9. Kurvanya Penawaran-Permintaan:
Fungsi penawaran (sebelum pajak) P = a + bQ
Fungsi penawaran (sesudah pajak) P = a + bQ + t
Fungsi permintaan P = m - nQ
P
m
p'
p
Q's (sesudah pajak)
Qs
E'
(sebelum pajak)
E
(a t )
Qd
a
0
q' q
m/ n
Q
10. *
Bentuk Umum :
Qdx : jumlah permintaan akan X
Qdy : jumlah permintaan akan Y
Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit
Qdx
Qdy
f Px , Py
g Py , Px
11. *
Fungsi
Biaya. Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost)
dan biaya variabel (variable cost).
FC
k
VC
f Q
C
g Q
vQ
FC VC
C
VC
0
vQ
FC : biaya tetap
C k vQ
k
k
vQ
FC k
Q
VC : biaya variabel
C
: biaya total
k
: konstanta
v
: lereng kurva VC dan kurva C
12. Fungsi Penerimaan. Penerimaan sebuah perusahaan
dari hasil penjualan barangnya merupakan fungsi dari
jumlah barang yang terjual atau dihasilkan.
Semakain banyak barang yang diproduksi dan
terjual, semakin besar pula penerimaannya.
Penerimaan total (total revenue) adalah hasilkali
jumlah barang yang terjual dengan harga jual per
unit barang tersebut. Secara matematik, penerimaan
merupakan fungsi jumlah barang, kurvanya berupa
garis lurus berlereng positif dan bermula dari titik
pangkal.
R
Q P
f Q
13. *
Keuntungan (profit positif, π > 0) akan didapat apabila R > C .
Kerugian (profit negatif, π < 0) akan dialami apabila R < C .
Konsep
berkenaan dengan R dan C adalah konsep break-even, yaitu
konsep untuk menentukan jumlah minimum produk yang harus
dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Keadaan break-even (profit nol, π = 0) terjadi apabila R = 0;
perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak pula mengalami
kerugian. Secara grafik, hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara
kurva R dan kurva C.
14. Gambar Kurvanya :
C, R
R
rQ
0
C
cQ
: penerimaan total
: biaya total
: profit total ( = R – C )
TPP : (break-even point / BEP)
0
0
R
π
0
: jumlah produk
C
TPP
Q
Q'
Q