SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
No Kode : Keperawatan / WAT 3.04/4/2013
ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM
Penulis:
Dra Atin Karjatin M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Hak cipta © Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan,Kemkes RI, 2013
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
II
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, maha-
siswa diharapkan memiliki pemahaman tentang
asuhan keperawatan postpartum psikologis
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
a.	 Menjelaskan perubahan psikologis
yang terjadi selama periode post-
partum
b.	 Menjelaskan asuhan keperawatan
postpartum psikologis selama peri-
ode postpartum
Pokok-Pokok Materi
a.	 Perubahan psikologis yang terjadi
selama periode postpartum
b.	 Asuhan keperawatan postpartum
psikologis
Asuhan Keperawatan Post Partum Psikologis
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
1.	 Diagnosa keperawatan
1)	 Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan peran orang tua karena per-
tama kali menjadi orang tua
2)	 Resiko untuk situasional gangguan harga diri karena baru
mempunyai peran sebagai orangtua
3)	 Resiko untuk proses perubahan keluarga terkait dengan adanya anggota
keluarga baru.
4)	 Resiko perubahan interaksi antara orangtua-bayi yang berhubungan den-
gan kecemasan menjadi orangtua baru.
2.	 Hasil keperawatan
1)	 Orang tua akan memahami tentang peran orang tua harapan dan tanggu-
ng jawab.
2)	 Orangtua akan beradaptasi mempunyai peran baru.
3)	 Orang tua akan menunjukkan komentar positif saat berinteraksi dengan
anggota keluarga.
4)	 Orangtua akan menggendong bayi dekat dengan tubuh, memenuhi
kebutuhan bayi baru lahir, dan berinteraksi dengan bayi baru lahir
PENDAHULUAN
Para mahasiswa yang berbahagia, Perubahan fisiologis pada postpartum san-
gat berkaitan dengan perubahan psikologis. Sebagai seorang ibu sedang menye-
suaikan terhadap perubahan fisiologis dalam tubuhnya, dan menyesuaikan diri
dengan peran baru mereka sebagai orang tua dan tugas - tugas baru terhadap
hubungan pasangan dan keluarga. Materi ini berfokus pada psikologis, emo-
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
sional, dan perkembangan perubahan yang terjadi selama masa transisi menjadi
orang tua.
Transisi Menjadi Orang Tua
Transisi menjadi orangtua adalah proses pembangunan yang dinamis,yang
diawali dengan pengetahuan tentang kehamilan dan selama periode postpartum
sebagai pasangan baru akan menjadi peran ibu dan ayah. Apakah ini adalah anak
pertama atau kesepuluh, transisi ini adalah perist
Berjiwa besar dalam hidup yang menarik dan menegangkan, serta meng-
hasilkan tantangan untuk membangun anggota keluarga, hubungan dengan
pasangan, dan keluarga. Setiap individu berkaitan dengan pertumbuhan, realisa-
si, dan persiapan menjadi orang tua dengan cara yang berbeda, dan keyakinan
budaya berpengaruh bagaimana individu mengambil peran orang tua.
Transisi menjadi orangtua harus dibangun dengan kebersaman atau terhambat
oleh banyak faktor, beberapa di antaranya termasuk:
1.	 Pengalaman hidup sebelumnya : Pengalaman sebelumnya dengan mer-
awat bayi dan anak-anak dapat menciptakan transisi yang harmonis untuk
orangtua.
2.	 Kekuatan hubungan antara mitra:Sebuah hubungan yang kuat antara pas-
angan dapat menumbuhkan proses transisi menjadi orang tua.
3.	 Pertimbangan Keuangan: Masalah keuangan dapat menghambat transisi
menjadi orangtua.
4.	 Tingkat pendidikan: Penurunan kemampuan untuk membaca dan mema-
hami informasi mengenai perawatan bayi dapat menghambat pasangan
untuk mendapatkan pengetahuan dalam perawatan bayi
5.	 Sistem pendukung: Kurangnya dukungan positif dalam perawatan ibu dan
bayi dapat menghambat transisi menjadi orangtua.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
6.	 Keinginan untuk menjadi orangtua: Kurangnya keinginan untuk menjadi
orang tua dapat menghambat transisi menjadi orangtua.
7.	 Usia orang tua: orang tua remaja mungkin memiliki lebih sulit transisi
menjadi orangtua.
Transisi menjadi orangtua melibatkan peran ibu atau ayah, melihat anak se-
bagai seorang individu dengan nya atau kepribadiannya sendiri dan mengga-
bungkan anak baru didalam periode awal postpartum . Pada tahun 1960, Reba
Rubin melakukan studi penelitian kualitatif berfokus pada adaptasi ibu pada
minggu pertama postpartum . Risetnya adalah dasar dari pemahaman kita ten-
tang pengalaman psikososial ibu selama periode postpartum. Dua konsep diiden-
tifikasi melalui penelitiannya adalah “fase menjadi ibu dan sentuhan ibu. “Rubin
(1984) disempurnakan dan dimodifikasi yang lebih dikaitkan dengan ibu dalam
penyesuaian dan berperilaku serta mengidentifikasi cara membangun keluarga
dan agar dapat “menjadi seorang ibu.”
Ramona Mercer, seorang mahasiswa dan rekan Rubin, ditambahkan dalam
memperluas pengetahuan keperawatan melalui berbagai studi penelitian yang
berfokus pada peran ibu. Berdasarkan pada studi ini, Mercer (1995) mengembang-
kan teori Peran ibu dalam pencapaiannya, yang menggambarkan dan menjelas-
kan proses kemajuan saat mereka menjadi seorang ibu. Berdasarkan penelitian
sebelumnya dan penelitian orang lain, Mercer (2004) mendukung menggantikan
istilah “pencapaian peran ibu” dengan “Menjadi seorang ibu.” Istilah “menjadi
seorang ibu” mencerminkan bahwa proses ini tidak stagnan, tetapi terus berkem-
bang sebagai ibu dan anaknya yang berubah dan berkembang. Teori-teori yang
dihasilkan oleh Rubin dan Mercer dalam penelitian adalah landasan pengeta-
huan berbasis bukti yang digunakan dalam membangun pedoman keperawatan
untuk perawatan postpartumibu dan keluarga.
Peran orang tua
Individu memiliki banyak peran sepanjang hidup mereka. Sebagai seorang
anak, peran sebagai putra atau putri, adik atau kakak,cucu, dan mahasiswa. Per-
an tambahan yang diperoleh sebagai individu usia. Peran berubah seiring wak-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
tu sebagai individu dewasa dan peran baru ditambahkan. Peran ibu atau ayah
berkembang dan perubahan dari waktu ke waktu sebagai anak tumbuh di dalam
keluarga. Setiap peran baru memiliki harapan dan tanggung jawab bahwa indivi-
du harus belajar agar berhasil dalam peran.
Pasangan yang diberi judul ibu dan ayah dengan kelahiran anak mereka, ha-
rus belajar menggapai harapan dan tanggung jawab didalam peran ini.
	Contoh harapan peran orangtua adalah bahwa orang lain akan mengakui
orang tersebut sebagai orang tua atau bahwa anak akan mematuhi orang
tua.
	Contoh tanggung jawab adalah bahwa orang tua akan mencintai dan me-
lindungi anak mereka.
Pengetahuan tentang harapan dan tanggung jawab diperoleh melalui pem-
belajaran disengaja (instruksi formal) dan incidental belajar (mengamati orang
lain dalam peran). Kebanyakan individu memiliki sedikit disengaja / pembelajaran
instruksional mengenai peranan ibu atau Ayah. Mayoritas pembelajaran harapan
dan tanggung jawab untuk peran ini terjadi melalui pembelajaran insidental.
Contoh pembelajaran insidental dari peran orang tua adalah:
1.	 Mengamati orang lain yang menjadi ibu dan ayah
2.	 Mengingat bagaimana mereka mengasuh anak
3.	 Menonton film atau program televisi yang memiliki ibu dan / atau ayah
sebagai karakter
Proses belajar dan mengembangkan peran orang tua harus mu-
lai sejak kehamilan. Mitra yang belajar bersama selama kehamilan memili-
ki hasil yang lebih baik ketika mereka mengambil peran orang tua.Menye-
diakan pasangan dengan informasi tertulis mengenai berbagai gaya
peran orangtua memungkinkan pasangan calon untuk belajar tentang per-
ilaku orangtua. Pasangan calon kemudian dapat mendiskusikan pengasuhan
dan saling setuju pada harapan dan tanggung jawab peran baru mereka.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
Temuan Diharapkan
	Orangtua mengidentifikasi perubahan peran dan bersedia untuk mem-
buat gaya hidup perubahan untuk mengakomodasi perubahan.
	Orangtua mengidentifikasi dengan peran orangtua
	Orangtua membahas apa peran berarti bagi mereka.
	Pasangan menggabungkan orang ketiga, bayi baru lahir, ke hubungan
mereka
	Mendukung Pasangan saling membagi tugas dalam perawatan .
Tindakan keperawatan
	Mendorong, melalui mendengarkan aktif, orang tua untuk berbicara ten-
tang pengalaman kelahiran mereka dan perasaan tentang menjadi orang
tua.
	Menyediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat, seperti orang
tua bisa tidur.
	Memberikan perawatan yang sesuai kebutuhan.
	Menyediakan lingkungan yang aman bagi orang tua untuk berbicara ten-
tang keprihatinan dan ketakutan tentang transisi baru, dan membantu
mereka menemukan cara untuk bekerja sama dalam menyelesaikan keta-
kutan.
	Memberikan pendidikan orang tua pada perawatan bayi yang baru lahir
dengan menggunakan berbagai strategi pendidikan seperti handout, vid-
eo, dan demonstrasi prosedur (bersendawa, lampin, menghibur dan mer-
angsang bayi).
	Memberikan informasi tentang pentingnya perhatian orang tua
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Gambar 2.1 Ibu dan ayah berkenalan dengan anak baru mereka
Menjadi Ibu
Menjadi seorang ibu adalah istilah yang relatif baru yang digunakan untuk meng-
gambarkan dan menjelaskan proses bahwa perempuan mengalami masa tran-
sisi untuk menjadi ibu dan pembentukan identitas sebagai ibu (Mercer, 2004).
Mercer menggambarkan empat tahap melalui mana kemajuan perempuan dalam
“Menjadi seorang ibu”:
a.	 Komitmen dalam mempersiapkan bayi selama kehamilan
b.	 Kenalan dengan dan meningkatkan keterikatan pada bayi,belajar cara mer-
awat bayi,
c.	 dan restorasi fisik selama dalam minggu-minggu awal setelah kelahiran
d.	 Bergerak menuju normal baru selama 4 bulan pertama
e.	 Pencapaian identitas ibu sekitar 4 bulan (Mercer, 2006)
Proses menjadi seorang ibu dimulai selama kehamilan, tapi bias terjadi sebelum
kehamilan. Beberapa wanita mulai mempersiapkan untuk peran ini sebagai anak-
anak ketika mereka berfantasi tentang menjadi ibu dan bermain peran menjadi
ibu dengan dolls.Others, sebelum kehamilan, aktif meningkatkan kesehatan mer-
eka dalam persiapan untuk kehamilan (Mercer, 2006).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
Proses “menjadi seorang ibu” dipengaruhi oleh:
a.	 Bagaimana pengalaman ibunya merawat
b.	 Pengalaman Hidupnya
c.	 Karakteristik unik nya
d.	 Pengalaman kehamilan
e.	 Pengalaman melahirkan
f.	 Dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman-teman
g.	 Keinginan wanita untuk mengasumsikan peran ibu
h.	 Karakteristik bayi seperti penampilan dan temperamen (Mercer, 1995,
2006).
Tindakan keperawatan
1.	 Review catatan prenatal dan faktor risiko seperti komplikasi selama ke-
hamilan dan persalinan dan kelahiran.
2.	 Menilai tahapan “menjadi seorang ibu.”
3.	 Temuan penilaian yang diharapkan
4.	 Perasaan positif terhadap kehamilan
5.	 Perilaku kesehatan Positif
6.	 Memelihara perilaku terhadap bayi
7.	 Perasaan melindungi terhadap bayi
8.	 Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengetahui dan merawat bayi
9.	 Pembentukan rutinitas keluarga baru (Mercer, 2006)
10.	Menyediakan rooming-in atau perawatan bersama untuk memfasilitasi
ikatan batin.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
11.	Sediakan waktu pribadi untuk orang tua agar dapat berinteraksi dengan
bayi baru lahir.
12.	Memberikan tindakan kenyamanan bagi wanita untuk mempromosikan
istirahat danpenyembuhan.
13.	Mendengarkan kepentingan ibu tersebut dalam rangka untuk proses
penggabungan bayi baru lahir ke dalam hidupnya
14.	Memberikan pengajaran tentang perawatan bayi baru lahir.
15.	Pujilah ibu untuk merawat dirinya dan bayinya (Mercer, 2006).
Dukungan keperawatan dalam proses menjadi seorang ibu. Mercer merang-
kum empat tahap dalam proses menjadi seorang ibu dan memberikan dua re-
komendasi utama untuk mendukung perempuan selama proses menjadi ibu:
1.	 Mendengarkan dan memahami bagaimana wanita dipengaruhi oleh pros-
es menjadi seorang ibu.
2.	 Memberikan umpan balik kepada ibu tentang bayinya keterampilan PER-
AWATAN dan cara wanita berinteraksi dengan bayi.
3.	 Memberikan umpan balik kepada ibu tentang bayinya keter-
ampilan PERAWATAN dan cara wanita berinteraksi dengan bayi.
TAHAPAN IBU
Fase ibu, seperti yang didefinisikan oleh Rubin (1963, 1967), adalah tiga fase
proses yang terjadi selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan (Tabel
13-2). Penundaan dalam transisi melalui tahapan menunjukkan bahwa ibu terse-
but mengalami kesulitan dalam menjadiibu. Faktor-faktor yang dapat mempen-
garuhi transisi melalui fase menjadi ibu adalah:
1.	 Obat (misalnya, magnesium sulfat atau analgesik) yang menekan sistem
saraf pusat (SSP), menyebabkan rasa kelelahan dan respons yang lambat
terhadap rangsangan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
2.	 Komplikasi selama kehamilan, persalinan dan kelahiran, dan / atau post-
partum (Misalnya, persalinan prematur, penyakit kronis, kelahiran sulit, atau
kelahiran sesar) dapat menyebabkan fokus wanita bergeser ke kesehatan
dan kesejahteraan, dan / atau untuk mengatasi perasaan kecewa.
3.	 Kelahiran caesar dapat menyebabkan peningkatan ketidaknyamanan yang
mengganggu dengan kemampuan ibu untuk merawat bayinya.
4.	 Nyeri menyebabkan pergeseran perhatian ibu dari fokus kepada merawat
bayi .
5.	 Bayi prematur atau bayi yang mengalami komplikasi dapat menyebabkan
tekanan tambahan pada ibu dan menunda transisi nya
6.	 Gangguan mood, seperti depresi, menyebabkan fokus ibu lebih pada dir-
inya dan kurang pada bayi.
7.	 Kurangnya dukungan dari keluaraga akan menyebabkan kelelahan pada
ibu.
8.	 Ibu remaja lebih terfokus pada peer daripada perawatan bayi baru lahir.
9.	 Kurangnya sumber daya keuangan memaksa ibu untuk fokus pada mem-
peroleh kebutuhan dasar bukan pada bayinya.
Tabel 2.1 Fase Maternal
FASE TAKING IN FASE TAKING
HOLD
FASE LETTING GO
Fase Taking in, masa per-
ilaku tergantung, terjadi
selama 24-48 jam perta-
ma setelah lahir dan per-
ilaku ibu berikut :
Fase Taking hold, masa
peralihan dari depen-
den ke independen per-
ilaku, bertahan hingga
berminggu-minggu dan
perilaku ibu berikut:
Fase Letting go, masa
dari mandiri ke peran baru
karakteristik ibu selama
fase ini adalah:
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
1.	 Ibu berfokus pada
pribadinya,kenya-
manan fisik dan pe-
rubahan
2.	 Ibu bercerita kem-
bali tentang pen-
galaman melahirkan
Ibu menyesuaika
dengan perubahan.
Psikologi
3.	 Ibu tergantung pada
orang lain untuknya
dan bayinya dalam
memenuhi kebutu-
han
4.	 Ibu memiliki kemam-
puan yang menurun
untuk membuat
keputusan.
5.	 Ibu berkonsentrasi
pada pribadi untuk
penyembuhan fisik
(Rubin, 1963, 1967).
1.	 Fokus bergerak dari
diri ke bayi.
2.	 Ibu mulai menjadi
mandiri.
3.	 Ibu memiliki ke-
mampuan mening-
kat untuk membuat
keputusan.
4.	 Ibu tertarik pada
bayi baru lahir dan
dapat memenuhi
kebutuhan
5.	 Ibu mulai mengam-
bil peran sebagai
ibu.
6.	 Ibu mulai ingin bela-
jar, ini adalah waktu
yang sangat baik
untuk memberikan
pendidikan keseha-
tan tentang post-
partum
7.	 Ibu mulai menyukai
peran “Ibu.”
8.	 Ibu mungkin memi-
liki perasaan banyak
yang dikerjakan dan
kewalahan
1.	 Berduka dan melepas-
kan perilaku lama be-
ralih ke perilaku baru
yang mendukung
2.	 Memasukkan bayi
baru lahir ke dalam
kehidupan dirinya di-
mana bayi menjadi
tak terpisah darinya
3.	 Menerima bayi baru
lahir dengan sungguh
– sungguh
4.	 Berfantasi apa akan /
bisa mempunyai per-
an baru
5.	 Kemerdekaan kemba-
li; mungkin pergi kem-
bali ke tempat kerja
atau sekolah
6.	 Mungkin memili-
ki perasaan duka,
rasa bersalah, atau
kegelisahan
7.	 Kembali harmonis da-
lam hubungan den-
gan pasangan ( Rubin,
1963,1967)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
Tindakan keperawatan
1.	 Review catatan prenatal dan faktor resiko
2.	 Kaji fase ibu.
3.	 Penilaian yang diharapkan:
4.	 Mengkaji perilaku selama 24 sampai 48 jam
5.	 Mengkaji-terus perilaku 24-48 jam dalam beberapa minggu pertama
setelah lahir
6.	 Perawatan dalam setiap fase taking in dilaksanakan oleh perawat, karena
ibu lebih tergantung dan memiliki kesulitan membuat keputusan.
7.	 Perawatan selama fase taking-hold lebih dilaksanakan oleh ibu karena su-
dah lebih mandiri dan memiliki peningkatan kemampuan untuk membuat
keputusan.
8.	 Memberikan tindakan kenyamanan seperti istirahat dan mengurangi nyeri
9.	 Membutuhkan pendidikan kesehatan tentang merawat diri dan bayinya
9.	 Ibu membutuhkan ja-
minan lisan bertemu
dengan bayi yang
baru lahir
10.	 Ibu mungkin
menunjukkan tan-
da-tanda dan gejala
baby blues serta kele-
lahan.
11.	 Ibu mulai meli-
hat dunia luar (Ru-
bin, 1963, 1967).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
10.	Selama fase taking-hold, memuji ibu untuk dapat belajar karena ia ingin
belajar tetapi dapat menjadi frustasi dengan tidak mampu menguasai tu-
gas baru dengan cepat.
Ayah
Persiapan untuk peran ayah sangat berbeda dengan ibu. Secara umum, pria
tidak berfantasi tentang menjadi seorang ayah, juga tidak bermain peran . Pria
kurang ingin tahu tentang perawatan bayi dibandingkan dengan perempuan.
Pada periode postpartum dilaporkan mereka tidak memiliki pengetahuan, ket-
erampilan, dan dukungan untuk peran baru (Jordan, 1990).
Arti ayah bervariasi berdasarkan interpretasi manusia tentang peran dan hara-
pan dan tanggung jawabnya. Hal ini dipengaruhi oleh:
a.	 Bagaimana dia ayah
b.	 Bagaimana kebudayaannya mendefinisikan peran
c.	 Dalam beberapa budaya, pria tidak diharapkan untuk terlibat
Menjadi seorang ayah berkembang dari waktu ke waktu sebagai manusia tel-
ah meningkat kontak dengan bayi nya, meningkatkan pengetahuan bayi dan per-
awatan bayi dan meningkatkan pengalaman dalam perawatan bayi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi transisi pria untuk menjadi ayah adalah:
a.	 Usia perkembangan dan emosional
b.	 Harapan Budaya
c.	 Hubungan dengan pasangannya / istri
d.	 Pengetahuan dan pemahaman tentang ayah
e.	 Pengalaman sebelumnya sebagai seorang ayah
f.	 Cara di mana ia ayah
g.	 Keprihatinan Keuangan
h.	 Dukungan dari pasangan / istri, teman, dan keluarga
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
Tindakan keperawatan yang Membantu Pria dalam Transisi menjadi ayah :
1.	 Menyediakan informasi mengenai perawatan bayi dan perilaku
2.	 Memberikan kesempatan bagi ayah untuk berbicara tentang makna men-
jadi ayah
3.	 Mendemonstrasikan perawatan bayi seperti mengganti popok, memberi
makan
4.	 Memuji ayah untuk interaksi dengan bayi mereka
5.	 Memfasilitasi diskusi dengan ayah dan mitra mereka untuk mengidentifi-
kasi harapan bersama tentang peran ayah
Bonding and Attachment (Keterikatan dan Kedekatan)
Bonding dan keterikatan adalah dua fenomena orang tua menghadapi selama
masa transisi mereka untuk mengasuh dan pencapaian peran orang tua.Bonding
didefinisikan sebagai perasaan emosional yang dimulai selama kehamilan atau
segera setelah lahir antara orangtua dan bayi baru lahir (Klaus & Kennell, 1982).
Bonding adalah ikatan dari orang tua untuk bayi baru lahir. Attachment adalah
hubungan emosional yang membentuk antara bayi dan orang tuanya (Bowlby,
1969). Ini adalah dua ikatan dari orang tua untuk bayi dan bayi untuk orang
tua. Kualitas ikatan antara bayi dan orang tua mempengaruhi perkembangan fisik
dan emosional seseorang serta merupakan dasar untuk pembentukan hubungan
masa depan. Hal ini menyebabkan perilaku timbal balik dan ikatan emosional
antara orangtua dan bayi baru lahir dari waktu ke waktu
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Tabel 2.2 Perilaku Keterikatan dan Kedekatan
BONDING AND ATTACHMENT BEHAVIORS
Perilaku keterikatan satu arah orang
tua ke bayi
Perilaku kedekatan dua arah antara
orang tua dan bayi
Menatap Wajah Orang tua merespon tangisan bayi
Panggil bayi dengan nama bayi Merespon tindakan menghibur
orangtua
Cuddles bayi dekat dengan dada Orang tua merangsang dan meng-
hibur bayi saat terjaga
Berbicara,bernyanyi untuk bayi Orang tua menjadi sensitif terhadap
perilaku bayi
Mencium bayi
Menyusui bayi
Bonding dan Attachment Behaviors
Bonding dan Attachment dipengaruhi oleh waktu, kedekatan orangtua dan
bayi, apakah kehamilan direncanakan / diinginkan dan kemampuan orang tua
untuk memproses melalui tugas-tugas perkembangan yang diperlukan orangtua.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi ikatan dan perilaku attachment adalah:
1.	 Dasar pengetahuan dari pasangan
2.	 Pengalaman masa lalu dengan anak-anak
3.	 Kematangan dan tingkat pendidikan dari pasangan
4.	 Dukungan diperpanjang.
5.	 Harapan ibu / ayah dari kehamilan ini
6.	 Harapan ibu / ayah dari bayi
7.	 Harapan Budaya
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
Faktor Risiko Bonding dan / atau Attachment Tertunda:
1.	 Penyakit ibu selama kehamilan dan / atau periode postpartum dapat meng-
ganggu kemampuan untuk berinteraksi dengan dia bayi
2.	 Penyakit Neonatal seperti prematuritas yang mengharuskan pemisahan
bayi dan orang tua.
3.	 Proses persalinan yang berkepanjangan atau rumit dan kelahiran yang
mengarah ke kelelahan untuk kedua wanita dan pasangannya
4.	 Kelelahan selama periode postpartum berhubungan dengan kurangnya
istirahat dan tidur
5.	 Ketidaknyamanan fisik yang dialami oleh ibu setelah melahirkan
6.	 Ibu dalam usia perkembangan seperti remaja
7.	 Stres yang tidak berhubungan dengan kehamilan atau persalinan (misalnya,
keprihatinandengankeuangan,sistemdukungansosialyangburuk,atauperlu
kembali bekerja segera setelah melahirkan)
Tindakan keperawatan
1.	 Meninjau catatan prenatal dan faktor risiko.
2.	 Kaji faktor risiko yang akan menunda ikatan dan keterikatan.
3.	 Pantau orang tua yang beresiko memulai intervensi awal untuk mempro-
mosikan ikatan dan keterikatan.
4.	 Menilai untuk ikatan dan keterikatan dengan pengamatan interaksi
orangtua-bayi.
5.	 Temuan penilaian yang diharapkan:
- Orang tua memegang erat bayi.
- Orangtua memberi bayi dengan nama atau jenis kelamin yang tepat.
- Orangtua merespon kebutuhan bayi.
- Orang tua berbicara positif tentang bayi.
- Orangtua muncul tertarik untuk belajar tentang bayi.
- Orang tua mengajukan pertanyaan yang tepat tentang perawatan bayi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
- Orangtua tampil nyaman memegang dan merawat bayi.
Temuan penilaian maladaptif
1.	 Orang tua memanggil bayi “itu.”
2.	 Orangtua menghindari kontak mata dengan bayi
3.	 Orang tua tidak menanggapi tangisan bayi
4.	 Orang tua secara emosional kepada bayi
5.	 Orangtua memungkinkan orang lain untuk merawat bayi
6.	 Orangtua menunjukkan teknik menyusui yang buruk seperti tidak
menyendawakan bayi, atau seakan menjadi tidak nyaman dan / atau kesal
ketika menyusui.
a.	 Ajarkan orang tua tentang ikatan dan keterikatan dan pentingnya un-
tuk perkembangan anak di masa depan.
b.	 Mendorong ibu untuk menyusui bayi mereka dengan menjelaskan
dekatkan bayi ketubuh ibu dan mempertahankan posisi agar bayi mera-
sa nyaman.
c.	 Anjurkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan bayi dan orang tua
merespon isyarat bayiseperti menangis, cooing, dan gerakan.
d.	 Mempromosikan ikatan dan keterikatan dengan:
•	 Memulai kontak awal dan terus menerus antara orang tua dan bayi
•	 Memulai rooming-in atau rawat gabung
•	 Memberikan komentar positif kepada orang tua tentang interaksi
mereka dengan bayi
•	 Mendorong ibu dan pasangannya untuk berbicara tentang kelahi-
ran pengalaman dan perasaan mengenai menjadi orang tua
e.	 Menginformasikan keterikatan antara ibu dan bayi harus dipisahkan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
karena penyakit ibu atau komplikasi neonatal:
•	 Merekomendasikan bahwa anggota keluarga mengambil gambar
bayi baru lahir dan memperlihatkan ke ibu yang berada di kamarnya
•	 Membantu orang tua untuk ke NICU sehingga mereka dapat meli-
hat dan menyentuh bayi mereka
•	 Memberikan kesempatan bagi orang tua untuk merawat bayi dalam
NICU
•	 Anjurkan ibu memompa ASI dan membawa ASI ke NICU untuk
diberikan kepada bayinya
•	 Menginformasikan orang tua bahwa mereka dapat men-
ghubungi NICU waktu siang atau malam dan ber-
bicara dengan perawat tentang kondisi bayi.
Kontak Orang Tua dan Bayi
Kontak awal antara orang tua dan bayi mereka mendorong perkembangan, ket-
erikatan orang tua dan bayi serta berintegrasi dengan bayi baru lahir ke dalam
hubungan ibu dan ayah. Terus-menerus berinteraksi memberikan jalan untuk
orang tua dan bayi dapat mempelajari lebih lanjut tentang satu sama lain. Ketika
mereka berinteraksi , akan menemukan diri mereka menjadi lebih sadar. Interaksi
ini siklus perilaku disebut timbal balik. Ini adalah ritme biorhythmic atau melekat
antara orang tua dan bayi baru lahir yang menjadi kuat karena setiap hari interak-
si dan dengan berlalunya waktu, memperkuat ikatan dan proses keterikatan yang
merupakan dasar hubungan bayi dan akan membentuk seluruh hidupnya.Sentu-
han ibu adalah proses transisi dimulai dengan kontak fisik pertama kepada bayi
(Rubin,1963). Kebanyakan ibu tidak langsung merasa dekat dengan bayi mereka,.
perasaan nyaman memegang erat bayi yang terjadi dari waktu ke waktu dengan
perkembangan melalui tiga tahap.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Gambar 2.2 Ibu dan anak saling berhadapan
Tahap ini, seperti dijelaskan oleh Rubin, adalah:
1.	 Tahap awal : ibu menyentuh bayi dengan ujung jarinya.
2.	 Tahap kedua: saat ibu menjadi lebih nyaman dengan dirinya sendiri se-
bagai seorang ibu, ketika dapat mengendong bayi yang baru lahir dengan
memegang kepala dan tubuh bayi
3.	 Tahap akhir: ibu memegang bayi dalam pelukannya dan memdekatkan
bayi ke tubuhnya.
Sentuhan ibu menurut Rubin adalah komponen dari proses transisi berkenalan
ibu dan bayi baru lahir . Ibu melalui beberapa tahapan kesadaran selama kontak
awal dengan bayi baru lahir. Pertama kalinya ibu baru menyentuh dan memenuhi
bayibaru lahir, dia gembira tentang fitur bayinya dan verbal merespon untuk su-
ara dan ekspresi yang lucu. Tahap akhir sentuhan ibu, dia akan menatap wajah,
posisi di mana ibu dan bayi yang baru lahir saling bertatapan.dengan kontak
mata. Posisi wajah memberikan koneksi positif yang memfasilitasi proses ikatan.
Kontak Ayah dan Bayi
Pada 1980-an, penelitian menyediakan data yang dipromosikan dan didukung
keterlibatan ayah sejak kehamila. Ketika ayah berpartisipasi dalam persalinan dan
kelahiran anak-anak, mereka memiliki rasa yang lebih besar sebagai peran ayah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
(Chapman, 1991).
Keterlibatan ayahmemilikimanfaatpositifuntuk keluargadantelahmemperkuat
keterlibatan positif . Kontak fisik awal dengan bayi yang baru lahir memberikan
kesempatan bagi ayah baru untuk menjadi nyaman menyentuh dan memegang
erat serta meningkatkan peran yang lebih aktif dalam merawat untuk bayinya.
Apabilasangayahbaru,ketikamemeganganaknyauntukpertamakalinya,mungkin
merasa canggung dan tidak nyaman dan memiliki rasa takut melukai bayi.
Perasaan ini akan menurun dari waktu ke waktu ,dengan terus menerus kontak
dengan bayi yang baru lahir.Ayah akan mengalami keasyikan bersama bayinya..
Greenberg dan Morris (1974) mengidentifikasi ini perilaku sebagai engrossment.
Gambar 2.3 Ayah menunjukkan ketertarikan terhadap bayinya dengan me-
mandangnya
Greenberg dan Morris dijelaskan tujuh karakteristik engrossment:
1.	 Sebuah kesadaran visual dari bayi yang baru lahir: Melihat bayi mereka
sebagai yang menarik
2.	 Sebuah kesadaran taktil pada bayi baru lahir: Memiliki keinginan untuk
menyentuh bayi baru lahir
3.	 Kesadaran fitur yang berbeda pada bayi baru lahir mereka: Positif
komentar tentang fitur bayi baru lahir
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
4.	 Sebuah persepsi bahwa bayi mereka sempurna
5.	 Sebuah daya tarik yang kuat untuk bayi mereka
6.	 Perasaan gembira yang kuat
7.	 Peningkatan harga diri
Tindakan keperawatan
1.	 Kaji tahapan sentuhan ibu.
Temuan yang diharapkan :
a.	 Menyentuh kaki bayinya dengan ujung jari
b.	 Menyentuh bayi dan pemeriksaan kondisi bayi
c.	 Verbalisasi komentar positif tentang bayi
d.	 Memberikan kenyamanan pada bayi
e.	 Posisi wajah untuk berinteraksi dengan bayi
2.	 Menilai interaksi ayah-bayi yang baru lahir.
Temuan yang diharapkan :
a.	 Menghabiskan jangka waktu yang lama menatap bayi baru lahir
b.	 Membantu dengan perawatan bayi
c.	 Menyimpan bayi dekat dengan tubuh
d.	 Mengutarakan menyenangkan dalam fitur bayi nya
e.	 Secara verbal dan fisik mengekspresikan cinta dan sukacita untuk
kedua nya
Temuan maladaptif
a.	 Menampilkan sedikit atau tidak tertarik pada bayi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
b.	 Membuat komentar negatif tentang atau bayi
c.	 Mengabaikan kebutuhan bayi dan isyarat
d.	 Menampilkan kesedihan atau kemarahan terhadap pasangan atau bayi
e.	 Tidak menghabiskan waktu dengan bayi atau emosional
f.	 Pengalaman mood swings
g.	 Memiliki konflik antara anggota keluarga selama bayi
3.	 Memberikan periode awal dan berkesinambungan waktu bagi orangtua
untuk melihat, dan berinteraksi dengan bayi mereka.
4.	 Sediakan waktu tanpa gangguan bagi ibu untuk berkenalan dengan bay-
inya
5.	 Anjurkan interaksi orangtua dengan bayi yang baru lahir diprioritaskan
6.	 Sediakan waktu istirahat yang cukup (2-4 jam setiap 12 jam) untukorang
tua. Hal ini menjamin mereka memiliki stamina dan untuk mengurus bayi
dan memberikan dukungan emosional satu sama lain.
7.	 Memfasilitasi rooming-in, yang menyediakan kesempatan untuk bayi baru
lahir dan ayah untuk tinggal di kamar ibu di rumah sakit
8.	 Memberikan tindakan kenyamanan untuk membantu orang tua dalam
beristirahat
9.	 Jelaskan kepada orang tua baru bahwa mereka mungkin tidak merasa nya-
man memegang eratbayi baru lahir, perasaan ini akan menurun dengan
meningkatkan kontak dengan bayi mereka.
10.	Model peran en face positioning
11.	Model peran perilaku yang tepat dengan memanggil bayi dengan nama
dan mengidentifikasi perilaku bayi normal
12.	Memberikan terapi dan mendengarkan umpan balik positif kepada orang
tua ketika mereka verbalisasi perasaan mereka tentang bayi mereka.
13.	Mendidik orang tua tentang perilaku unik bayi yang baru lahir dan tem-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
23
peramen.
14.	Mendidik dan memberikan informasi kepada kedua orang tua menggu-
nakan beberap model pembelajaran.
15.	Memberikan perawatan budaya sensitif terhadap unit keluarga.
BUDAYA KESADARAN: Keyakinan Budaya Pengaruh Orangtua
Keyakinan budaya mempengaruhi cara orang tua berhubungan dan merawat
bayi mereka, dan peran ayah selama postpartum yang periode dan perawatan
bayi. Sebuah kesadaran variasi dipraktek-praktek budaya merupakan komponen
penting dalam menyediakan perawatan yang tepat.
Keyakinan budaya dapat mempengaruhi:
a.	 Tingkat keterlibatan ayah dalam perawatan bayi
b.	 Peran anggota keluarga memiliki dalam perawatan bayi dan ibu baru
c.	 Metode pemberian makan bayi
d.	 Makanan yang dimakan dan makanan yang dihindari selama Periode
postpartum
e.	 Ketika seorang ibu bisa mandi dan mencuci rambut
f.	 Ketika bayi diberi nama dan yang memberi nama bayi
Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak
Komunikasi adalah proses dua arah yang melibatkan pengirim dan penerima.
Orang-orang berkomunikasi dapat melalui lisan dan tertulis, serta dapat melalui
penggunaan mata, telinga, wajah, dan gerakan tubuh. Bayi yang baru lahir memi-
liki kemampuan untuk melihat, mendengar, dan memcium bau, untuk merespon
lingkungan mereka, dan untuk menampilkan ketidaksenangan. Mereka men-
gandalkan pada suara vokal seperti menangis dan cooing, serta ekspresi wajah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
24
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
dan gerakan tubuh, untuk berpartisipasi aktif dalam membangun hubungan den-
gan manusia lain. Tantangan bagi orang tua dan perawatan adalah untuk mem-
pelajari bayi yang baru lahir dan isyarat bayi dalam berkomunikasi untuk me-
menuhi kebutuhan dan kesenangan mereka.
Perawat berada dalam posisi yang unik untuk memberikan informasi tentang
kemampuan bayi berkomunikasi. Perawat dapat membantu orang tua men-
gidentifikasi perilaku bayi dan menawarkan intervensi yang tepat untuk mempro-
mosikan interaksi positif.
Contoh komunikasi bayi baru lahir dan gaya isyarat adalah
•	 Menangis
•	 Cooing
•	 Ekspresi wajah
•	 Gerakan mata
•	 Mencium
•	 Cuddling
•	 Lengan dan kaki gerakan
•	 Fenomena di mana bayi baru lahir dan bayi bergerak nya lengan dan kaki
seirama dengan pola bicara orang dewasa.
Menanggapi dan mendorong komunikasi bayi baru lahir dan memban-
tu bayi dalam mengembangkan komunikasi dan kemampuan bahasa.Ke-
mampuan orang tua untuk mengenali isyarat respon positif bayi mereka
menumbuhkan kepercayaan orang tua dalam keterampilan. Pola asuh orang
tua mereka bagaimana mengidentifikasi isyarat unik bayi dan perilaku mem-
promosikan hubungan positif untuk terus tumbuh dan belajar sebagai bayi
yang baru lahir dan menambah keterampilan baru dan wawasan ke dalam
hubungan orangtua yang sadar dan mulai untuk memahami perilaku bayi
dengan memahami isyarat-sensitif akan mampu mengidentifikasi:
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
25
•	 Waktu terbaik untuk berkomunikasi dengan bayi mereka
•	 Cara untuk menghibur
•	 Metode untuk membantu bayi dalam kenyamanan
•	 Ketika bayi yang terlalu bersemangat dan bagaimana memberikan ketenan-
gan ketika sedang rewel (Putih, Simon, &Bryan, 2002)
Bayi yang baru lahir memiliki indra yang sangat kuat saat berinteraksi dengan
orang tua mereka.Bayi baru lahir yang ditempatkan pada perut ibu akan merang-
kak ke payudara. Bayi yang baru lahir juga berinteraksi dengan orang tua akan
menanggapi suara dan sentuhan. Mereka tampak melihat wajah ketika dirang-
sang. Interaksi ini awal dan interaksi yang berkelanjutan mengarah kepada peris-
tiwa sinkroni, yaitu tindakan timbal balik antara orang tua dan bayi yang menun-
jukkan ekspresi saling memuaskan . Ini interaksi yang sangat menyenangkan bagi
orangtua dan bayi.
Contoh peristiwa sinkron adalah :
•	 Ibu memegang bayi dalam posisi menatap wajah. Menanggapi tindakan
ini adalah bahwa mereka menatap mata masing-masing dan berbicara,
coo, atau tersenyum satu sama lain.
•	 Ayah menempatkan jarinya di tangan bayi. Bayi meraih jari ayah dan mer-
eka menatap satu sama lain.
Interaksi positif antara Orangtua dan Bayi
Bayiyangbarulahirmemilikikemampuanuntukberkomunikasi,berinteraksi,dan
dirangsang oleh interaksi awal. Tergantung pada keadaan kesadaran, bayi yang
baru lahir memiliki kemampuan untuk merespon secara positif oleh menjadi lebih
waspada, atau negatif dengan menangis. Perawat yangmemahami perilaku baru
lahir, kondisi bayi kesadaran, dan isyarat komunikasi dapat mengidentifikasi dan
mempromosikan interaksi positif antara orang tua/pengasuh dan bayi mereka
melalui pemodelan peran dan pendidikan orang tua.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
26
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
Tindakan keperawatan
1.	 Ulasan prenatal, persalinan dan kelahiran, dan catatan postpartum untuk
factor yang mungkin menunda atau menghambat komunikasi orangtua-bayi
dan memberikan intervensi awal.
2.	 Menilai interaksi orangtua-bayi.
Temuan yang diharapkan :
a.	 Orangtua lembut menyentuh bayi mereka dan menggendong bayi
dengan dekapan
b.	 Orangtua bicara atau bernyanyi untukbayi
c.	 Orangtua, saat diterima secara budaya, terus mereka menatap wajah
bayi baru lahir
d.	 Orangtua merespon isyarat bayi mereka untuk interaksi dan merawat
e.	 Respon untuk bayi baru lahir atau sentuhan orangtuanya dan suara
3.	 Model peran komunikasi dengan bayi
4.	 Pujilah orang tua untuk interaksi dengan bayi mereka.
5.	 Memberikan pengajaran pada komunikasi bayi:
•	 Kemampuan bayi dan kebutuhan untuk berkomunikasi
•	 Kontak mata, ketika sesuai dengan budaya
•	 Mengenali dan menafsirkan isyarat bayi
•	 Entrainment
•	 Menyatakan kewaspadaan Bayi
Dinamika Keluarga
Dinamika keluarga adalah cara yang unik di mana anggota keluarga berint-
eraksi dan berpartisipasi dalam keluarga. Adaptasi dinamika ini menentukan ke-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
27
kompakan, atau kurangnya interaksi dalam unit keluarga.
Tabel 2.3 Perilaku Bayi
Tahapan perilaku bayi
Tahapan Perilaku bayi Tindakan
DEEP SLEEP Tubuh bergerak minimal
dan gerakan mata
Jangan dibangunkan atau
memberi makan bayi
LIGHT SLEEP Gerakan tubuh yang lebih
aktif, mungkin tersenyum
Lebih mudah dirangsang
dan terangsang
DROWSY Mengantuk mudah terba-
ngun, kembali tidur menik-
mati pelukan
Tanggapi rangsangan lem-
but dan kembali menyusui
QUIET ALERT Membuka mata,tenang dan
penuh perhatian
Penuh perhatian ,waktu
terbaik untuk interaksi
ACTIVE ALERT Lebih sensitif terhadap
rangsangan,gerakan tubuh
aktif
Penurunan rangsangan
Menyediakan lingkungan
yang tenang.
Memberikan tindakan ken-
yamanan.
Bayi akan mencari kenya-
manan sendiri
CRYING Meringis,menangis, mer-
intih
Bayi akan mencari kenya-
manan sendiri
Membutuhkan sesuatu
Struktur keluarga kecil ibu dan bayi baru lahir, atau sama besar dengan dua
atau lebih generasi ditambah anggota keluarga.Masing-masing memiliki dinami-
ka sendiri yang unik dan struktur yang menyajikan tantangan serta menawarkan
pengalaman berharga kepada perawat yang datang dengan berbagai komposisi
keluarga.
Contoh komposisi keluarga meliputi:
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
28
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
•	 Pasangan pria-wanita menikah atau tidak menikah sesama jenis
•	 Pasangan angkat
•	 Wanita Remaja dengan pasangan, ibu, dan / atau nenek sebagai sistem
pendukung
•	 Wanita remaja tanpa sistem pendukung
•	 Wanita dewasa Tunggal tanpa mitra
•	 Keluarga Blended
Waktu segera setelah melahirkan diisi dengan banyak perubahan emosi bagi
ibu dan anggota keluarga. Anggota keluarga sebagai individu dan mempunyai
peran dalam keluarga.Penyesuaian keluarga antara pasangan dan anggota kel-
uarga terbaru. Pasangan melakukan penyesuaian dalam hubungan mereka dan
belajar bagaimana untuk saling mendukung dalam peran sebagai orang tua.Pri-
oritas menyesuaikan dengan tanggung jawab baru. Anak yang lebih tua mem-
bantu merawat adiknya. Keluarga terpengaruh dan dipengaruhi oleh perubahan
baik di dalam keluarga maupun di luar keluarga. Pengaruh luar, sepert iteman dan
kerabat, mungkin memiliki efek positif atau negatif pada keluarga.
Pasangan perlu untuk menentukan sumber daya yang bermanfaat
danyangmenyebabkanstres,dansiapamerekadapatmencaribantuanyangpositif.
Asuhan keperawatan diarahkan membantu keluarga dalam mengidentifikasi ke-
butuhan mereka dan penyesuaian selama masa transisi ini.
Multipara
Perubahan peran ibu dan menjadi lebih kompleks dengan setiap tambahan anak.
Multipara mungkin memiliki lebih banyak pengetahuan dan praktek tentang per-
awatan bayi baru lahir, tetapi mereka biasanya mengalami kelelahan dan karena
kurang mendapat bantuan dari anak pertama . Dalam sebuah artikel klasik 1979
Ramona Mercer menggambarkan keprihatinan unik multipara:
•	 Kekhawatiran untuk anak-anaknya yang lain.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
29
Akankah anak-anaknya yang lain merasa ditinggalkan?
•	 Kekhawatiran tentang mampu mencintai anak yang baru.
Apakah dia memiliki kapasitas untuk mencintai anak yang baru seperti
yang dilakukannya pada anak-anaknya yang lain?
•	 Kekhawatiran karena kemampuannya untuk merawat lebih dari satu anak.
Apakah dia memiliki waktu dan energi untuk merawat tambahan anak?
•	 Kekhawatiran tentang kemampuannya untuk mendapatkan istirahat dan
tidur.
Apakah dia dapat menemukan waktu untuk tidur dan istirahat?
•	 Kekhawatiran tentang memiliki bantuan di rumah untuk merawat dirinya
dan memperluas keluarga.
	 Apakah anggota keluarga dan teman-teman bersedia untuk membantun-
ya dengan anak kedua?
Perawat yang merawat wanita multipara memberikan kesempatan kepada ibu
untuk mengekspresikan keprihatinan , ketakutan, dan keraguan dalam merawat
dan mencintai anak lagi. Perawat dapat memfasilitasi transisi ini dengan member-
ikan jaminan dan menyarankan strategi merawat anak tambahan.
Sibling Rivalry
Penambahan anggota keluarga baru dapat menjadi peristiwa kehidupan yang
penuh stres untuk saudara dalam keluarga. Mereka perlu melakukan penyesuaian
dalam kehidupan dengan kehadiran bayi baru lahir dalam keluarga. Tergantung
pada usia saudara kandung.
Anak-anak muda mengalami rasa kehilangan atas tidak lagi menjadi “bayi” dari
keluarga. Anak yang lebih tua mungkin memiliki rasa tanggung jawab meningkat
karena harapan orang tua mereka harus membantu dalam perawatan adik - adi-
knya.
Mempersiapkanuntukpenambahankeluargabaruharusdimulaisejakkehamilan
sebagai orang tua bicara tentang bayi yang baru diharapkan. Memberikan kesem-
patan bagi anak-anak untuk merasakan gerakan janin dan mendengar detak jan-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
30
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
tung janin cara konkret untuk membantu anak-anak memahami. Diskusi tentang
memiliki bayi baru dalam keluarga juga dapat membantu dalam penyesuaian.
Adaptasi Kakak Bayi
Penambahan anggota baru untuk keluarga dapat menimbulkan stres bagi
saudara. Tindakan yang dapat memfasilitasi penyesuaian mereka:
•	 Menghabiskan waktu selama periode prenatal berbicara tentang ke-
datangan bayi
•	 Memberikan kesempatan bagi saudara untuk merasakan gerakan bayi
dan mendengar detak jantung selama kehamilan
•	 Memberikan kesempatan bagi saudara untuk menghabiskan waktu den-
gan adik baru selama tinggal dirumah sakit
•	 Mendorong saudara untuk berbaring di tempat tidur dengan ibu selama
kunjungan ke rumah sakit
•	 Memberikan saudara hadiah yaitu dari saudara mereka yang baru
•	 Menjelaskan kepada orang tua pentingnya waktu yang berkualitas den-
gan anak-anak lain, seperti duduk dan membaca buku bacaan ,bermain
game, dan mendengarkan musik
•	 Mengajak saudara bertamasya,sementara bayi baru lahir tetap di rumah
dengan pengasuh
•	 Menjelaskan mengapa bayi menangis dan bagaimana mereka berkomu-
nikasi
Gambar 2.4 Kakak bertemu dengan adik bayinya
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
31
Tindakan keperawatan
1.	 Meninjau catatan untuk masalah hubungan, riwayat kehamilan,dan riwayat
persalinan
2.	 Kaji pengalaman sebelumnya tentang bayi yang baru lahir.
3.	 Pantau perilaku adaptasi mitra dan saudara.
4.	 Kaji perilaku maladaptif dan membuat rujukan ke perawat kesehatan mas-
yarakat seperti yang ditunjukkan
5.	 Tetap berpikiran terbuka dan peka budaya.
6.	 Memiliki rencana fleksibel perawatan untuk keluarga postpartum.
7.	 Memberikan informasi dari orang tua kepada pasangan dan saudara me-
masukkan bayi baru lahir ke dalam keluarga.
8.	 Membantu orang tua dalam mengidentifikasi cara-cara untuk membantu
anak-anak mereka yang lain dalam penyesuaian ke anggota keluarga baru.
9.	 Memberikan penguatan lisan positif bagi interaksi keluarga mereka.
10.	Memberikan kesempatan bagi anggota keluarga untuk berbicara tentang
penyesuaianp dalam keluarga.
11.	Memberikan kesempatan bagi pasangan untuk berbicara tentang penye-
suaian dalam hubungan pasangan dan cara-cara untuk meningkatkan
mereka hubungan
12.	Menghormati keyakinan budaya dan memasukkan mereka dalam keper-
awatan .
Orang Tua Cacat Pancaindera atau Fisik
Orang tua dengan gangguan sensorik seperti kehilangan visual atau berku-
rang pendengaran, dengan gangguan fisik seperti penurunan mobilitas, tanta-
ngan bagi perawat dan profesional kesehatan lainnya.Tantangan-tantangan ini
bisa berubah menjadi peluang untuk menjadi kreatif dalam cara untuk beradap-
tasi asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan orang tua. Sekarang profe-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
32
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
sional perawatan kesehatan menyadari hak-hak penyandang cacat, memberikan
informasi cara-cara yang bisa dimengerti dan memberikan perawatan yang peka
terhadap kebutuhan mereka.
Ada rentang tingkat gangguan penglihatan, pendengaran penurunan, dan
gangguan fisik. Gangguan visual / kebutaan / kehilangan penglihatan. Auditory
berkisar penurunan dari ringan sampai gangguan pendengaran yang mendalam.
Mereka dengan kehilangan pendengaran ringan telah cukup mendengar untuk
bercakap-cakap di bawah kondisi ideal. Orang dengan gangguan pendengaran
yang mendalam biasanya mengandalkan bahasa isyarat sebagai bentuk komuni-
kasi dan tidak akan mampu berkomunikasi secara lisan dengan mendengar orang.
Gangguan fisik dapat berkisar dari orang yang tergantung pada tongkat, orang-
orang yang melakukan tidak memiliki kontrol motor lengan dan / atau kaki.
Tindakan keperawatan
Orangtua Visually Impaired
1.	 Saat melaporkan, menggunakan nama orang tersebut.
2.	 Ketika memasuki sebuah ruangan, alamat orang tersebut dengan nama
dan memperkenalkan diri sendiri dan orang lain yang ada di dalam ruan-
gan.
3.	 Ketika meninggalkan ruangan, mengumumkan keberangkatan dan menun-
jukkan jika orang lain tinggal atau meninggalkan.
4.	 Berbicara langsung dengan orang secara jelas. Jangan membesar-besarkan
pengucapan kata atau berbicara dengan suara keras.
5.	 Jaga pintu, lemari, dan lemari tertutup untuk mencegah cedera.
6.	 Gunakan panduan ketika akan membantu dengan ambulatasi, hindari
mendorong, mendorong kecuali dalam darurat.
7.	 Jangan menarik tubuh seseorang untuk mengarahkan dia. Orientasikan ke
ruang atau lokasi baru setelah itu bimbing ke daerah baru.
8.	 Pada titik tertentu (pintu atau tempat tidur), orientasi ruang dengan men-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
33
jelaskan isinya dalam urutan logis dari urutan progresif (misalnya, “Di sebe-
lah kanan saat Anda berbaring di tempat tidur adalah meja dengan tombol
telepon dan panggilan, disamping itu adalah tirai tempat tidur dan kemu-
dian kursi. Selanjutnya ke kursi adalah pintu ke kamar mandi.
9.	 Jelaskan lokasi tempat makanan. Tanyakan jika dia membutuhkan bantuan.
10.	Tawarkan untuk membaca bahan cetak atau meminta cara disukai untuk
menerima informasi dalam bentuk cetakan.
11.	Memberikan ruang untuk Braillers dan peralatan khusus lainnya yang di-
gunakan oleh ibu
12.	Memberikan pengajaran dengan cara orang tua dapat memahami.
Contoh instruksi pengajaran:
•	 Anjurkan orang tua dalam mengganti popok dengan meminta popok bayi
dan menjelaskan langkah-langkahnya
•	 Memberikan pengajaran dan petunjuk di Braille atau kaset.
•	 Liahat wajah orang tua ketika berbicara.
•	 Jadilah mengartikulasikan, tapi jangan membesar-besarkan pengucapan
•	 Berbicara dalam volume suara normal.
1.	 Berdirilah 6 sampai 10 kaki dari orang tua ketika berbicara dengan mer-
eka.
2.	 Hindari meletakkan tangan Anda di atas mulut atau berbalik kepada orang
tua ketika anda berbicara.
3.	 Ketika mengkomunikasikan informasi dengan menggunakan ilus-
trasi,menyediakan waktu bagi orang tua untuk mempelajari ilustrasi.
4.	 Jika ada lebih dari satu pembicara, bergantian berbicara dengan jelas indi-
kasi tentang siapa yang berbicara.
5.	 Minimalkan suara (misalnya, matikan volume TV, dekat pintu ke kamar).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
34
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
6.	 Jika ada kesalahpahaman, jangan mengulang kata-kata keras
7.	 Memberikan pengajaran dan informasi dalam bentuk tertulis bahwa orang
tua dapat dengan mudah mengerti.
8.	 Gunakan grafis dan visual bila tersedia.
9.	 Pastikan juru bicara untuk orang tuli,ketika membahas informasi medis
10.	Memungkinkan cukup waktu untuk penerjemah untuk menyelesaikan
pikiran.
11.	Berbicara langsung kepada pasien dan tidak penerjemah.
12.	Hindari mengatakan, “Katakan padanya / dia ...”
13.	Periksa orangtua untuk memahami atau jika dia mendapatkan terlalu ban-
yak informasi.
14.	Luangkan waktu untuk menanyakan kekhawatiran.
15.	Anggukan oleh orang tua mungkin memiliki arti yang berbeda, seperti
sebagai “ya” atau “lanjutkan”, itu mungkin tidak berarti bahwa orang tua
mengerti
16.	 Flick lampu on dan off untuk mendapatkan perhatian orangtua. Tidak ber-
teriak, atau sentuh untuk tujuan mendapatkan perhatian.
17.	Sadarilah bahwa alat bantu dengar memperkuat suara 6 sampai 10 kali,
sehingga berteriak dan suara keras dapat menjadi tidak nyaman.
18.	Memberikan TV captioned tertutup, TDD / TTY (perangkat telepon untuk
tuli), menulis pad, dan menerapkan.
19.	Diskusikan dengan orang tua bagaimana mereka telah beradaptasi dengan
rumah mereka untuk bayi yang baru lahir.
20.	Beberapa orang tua akan menggunakan perangkat yang menyebabkan ca-
haya berkedip untuk menanggapi teriakan bayi, sehingga orang tua meng-
ingatkan untuk memeriksa bayi mereka
21.	Beberapa orang tua mungkin menggunakan sirkuit tertutup TV untuk me-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
35
mantau bayi di ruangan lain untuk Orang tua dengan gangguan fisik
22.	Menyediakan fasilitas ADA-standar yang diwajibkan, seperti mengangkat
toilet,kursi roda dikamar atau lorong-lorong yang memudahkan menggu-
nakan panggilan tombol
23.	Jaga lingkungan bebas dari hambatan
24.	Menilai jenis bantuan yang dibutuhkan
25.	Diskusikan jenis bantuan orang tua dalam merawat bayi baru lahir di ru-
mah.
26.	 Membantu orang tua dalam perawatan bayi.
27.	 Membantu orang tua dalam mengembangkan strategi untuk beradaptasi
dengan perawatan bayi.
28.	 Membuat rujukan ke pelayanan so-
sial bila diindikasikan untuk tambahan bantuan.
Perawat dapat membantu orang tua yang memiliki gangguan indera atau fisik
gangguan dengan mengeksplorasi, mengidentifikasi, dan menerapkan teknik,alat,
dan cara-cara alternatif untuk:
•	 Memfasilitasi ikatan dan keterikatan.
•	 Ajarkan orang tua tentang perawatan bayi.
•	 Mempromosikan lingkungan yang aman bagi bayi yang baru lahir.
•	 Meningkatkan dinamika keluarga.
Pospartum Blues
Postpartum blues, juga dikenal sebagai baby blues, terjadi selama minggu
pertama postpartum, berlangsung selama beberapa hari, dan mempengaruhi
mayoritas ibu. Selama periode ini, ibu merasa sedih dan mudah menangis tapi
dia mampu merawat dirinya sendiri dan bayinya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
36
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
Penyebab postpartum blues adalah:
•	 Perubahan kadar hormon
•	 Kelelahan
•	 Stres mempunyai peran baru sebagai ibu
Tanda dan gejala postpartum blues adalah:
•	 Kemarahan
•	 Kecemasan
•	 Perubahan suasana hati
•	 Kesedihan
•	 Menangis
•	 Kesulitan tidur
•	 Kesulitan makan
Tindakan keperawatan
1.	 Memberikan informasi kepada pasangan tentang postpartum blues .
2.	 Jelaskan bahwa hal ini terjadi di sebagian besar ibu postpartum.
3.	 Jelaskan pentingnya istirahat dalam mengurangi stres.
4.	 Jelaskan pada pasangan pentingnya menahan emosional dan dukungan
fisik selama periode waktu ini.
5.	 Jelaskan bahwa ibu atau keluarga harus mencari bantuan dari layanan kes-
ehatan jika gejala bertahan lebih 4 minggu atau jika ibu membutuhkan
perhatian dari keluarganya, karena ia mungkin mengalami depresi post-
partum.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
37
Tabel 3.4 Alur Klinik untuk Transisi Menjadi Orang Tua
Fokus per-
awatan
Postpartum :
masuk RS
Pospartum : 4 - 24
jam
Pospartum :
24 – 48 jam
Hasil yang
diinginkan
Status emosinal Fase tak-
ing-in
Menuju fase tak-
ing-hold
Fase tak-
ing-hold
Ibu mampu
merawat dirin-
ya dan menun-
jukkan
kemandirian
dalam per-
awatan bayi.
Ibu dapat
melakukan
perawatan
ssendiri
Ibu menun-
jukan pen-
ingkatan
kepercayaan
diri dalam
merawat bayi
Tindakan keper-
awatan
Memberikan
perawatan
dan ken-
yamanan
kepada ibu
Memberikan
penguatan
positifterha-
dap perilaku
yang tepat
Diskusi
kemampuan
bayi
Membiarkan
ibu kontak
dengan bayi
secara kon-
sisten untuk
membangun
keterikatan
Mendorong wanita
dan keluarganya
untuk
berpartisipasi dalam
merawat
diri dan perawatan
bayi.
Mendorong seser-
ing mungkin
kontak dengan bayi.
Amati perilaku
dan keterikatan
dengan bayinya
Mulailah berikan
pendidikan keseha-
tan setelah melahir-
kan
Amati ikatan
dan
perilaku lampi-
ran,
mencatat tan-
da-tanda
perilaku mal-
adaptif.
Menyediakan
informasi tertu-
lis / visual
tentang per-
ilaku bayi dan
karakteristik.
Ajarkan metode
untuk
menghibur bayi
Adanya
keterikatan
dan perilaku
yang positif
Orang tua
menunjukkan
pengertian
pada perilaku
bayi
Orang tua
menunjuk-
kan penger-
tian dalam
menangani
bayi
Menyediakan
sumber
informasi jika
pasien mem-
butuhkan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
38
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
Dinamika kelu-
arga
Orangtua
menunjuk-
kan
mulai ada
ikatan
perilaku.
dan mem-
perkenalkan
bayi kepada
keluarga
Orangtua menun-
jukkan
ikatan dan
perilaku positif
Keluarga menun-
jukkan dukungan
positif
terhadap bayi baru
lahir.
Orangtua terus
menerus
menunjukkan
perilaku ikatan
dan keterikatan
Keluarga
menunjukkan
perilaku positif
terhadap bayi
baru lahir
dan orang tua
Orang tua
menunjuk-
kan perilaku
adaptasi yang
positif
Rangkuman
Transisi menjadi orangtua melibatkan peran ibu atau ayah, melihat anak se-
bagai seorang individu dengan nya atau kepribadiannya sendiri dan mengga-
bungkan anak baru didalam periode awal postpartum. Pengetahuan tentang
harapan dan tanggung jawab diperoleh melalui pembelajaran disengaja (instruk-
si formal) dan incidental belajar (mengamati orang lain dalam peran). Proses be-
lajar dan mengembangkan peran orang tua harus mulai sejak kehamilan. Mi-
tra yang belajar bersama selama kehamilan memiliki hasil yang lebih baik ketika
mereka mengambil peran orang tua. Menyediakan pasangan dengan informasi
tertulis mengenai berbagai gaya peran orangtua memungkinkan pasangan calon
untuk belajar tentang. Menjadi seorang ibu adalah istilah yang relatif baru yang
digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan proses bahwa perempuan
mengalami masa transisi untuk menjadi ibu dan pembentukan identitas sebagai
ibu (Mercer, 2004).
Fase ibu, seperti yang didefinisikan oleh Rubin (1963, 1967), adalah tiga fase
proses yang terjadi selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan:
Fase taking in, masa perilaku tergantung, terjadi selama 24-48 jam pertama
setelah lahir dan perilaku ibu, fase taking hold, masa peralihan dari dependen ke
independen perilaku, bertahan hingga berminggu-minggu dan perilaku ibu. Fase
letting go, masa dari mandiri ke peran baru. Persiapan untuk peran ayah sangat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
39
berbeda dengan ibu. Secara umum, pria tidak berfantasi tentang menjadi seorang
ayah, juga tidak bermain peran. Pria kurang ingin tahu tentang perawatan bayi
dibandingkan dengan perempuan. Bonding dan keterikatan adalah dua fenom-
ena orang tua menghadapi selama masa transisi mereka untuk mengasuh dan
pencapaian peran orang tua.Bonding didefinisikan sebagai perasaan emosional
yang dimulai selama kehamilan atau segera setelah lahir antara orangtua dan
bayi baru lahir (Klaus & Kennell, 1982). Bonding adalah ikatan dari orang tua
untuk bayi baru lahir. Attachment adalah hubungan emosional yang membentuk
antara bayi dan orang tuanya (Bowlby, 1969).
Bayi yang baru lahir memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan
dirangsang oleh interaksi awal. Tergantung pada keadaan kesadaran, bayi yang
baru lahir memiliki kemampuan untuk merespon secara positif oleh menjadi lebih
waspada, atau negatif dengan menangis. Perawat yang memahami perilaku baru
lahir, kondisi bayi kesadaran, dan isyarat komunikasi dapat mengidentifikasi dan
mempromosikan interaksi positif antara orang tua/pengasuh dan bayi mereka
melalui pemodelan peran dan pendidikan orang tua. Demikianlah materi yang
dapat disampaikan mudah – mudahan anda memahami dan menjawab perr-
tanyaan di bawah ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
40
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
Pilih jawaban yang tepat, boleh memilih lebih dari satu
1.	 Pasien Anda melahirkan 10 jam yang lalu. Dia mengalami kelahiran normal
yang tidak rumit dengan bayi yang memiliki skor Apgar 9 pada menit ke-1
dan 9 pada menit ke-5. Selama pengkajian Anda perhatikan ibunya terlihat
lapar dan sangat tertarik untuk bercerita tentang pengalaman kelahirannya
. Anda harus mengingatkan dia untuk mengganti popok bayi dan memberi
makan bayinya. Berdasarkan pengkajian ini Anda menentukan bahwa ibu
tersebut:
A.	 Memiliki kesulitan dalam membangun ikatan dengan bayinya.
B.	 Tidak peduli dengan kebutuhan bayinya
C.	 Dalam fase taking-in
D.	 Dalam fase taking-hold
2.	 Pasien postpartum Anda berusia 25 tahun, yang melahirkan bayi yang se-
hat. Dia melahirkan 36 jam yang lalu. Anda perhatikan bahwa dia memegang
bayinya dengan berjauhan dan menganggap bayinya sebagai sebuah benda.
Berdasarkan pengkajian ini, tindakan keperawatan Anda meliputi:
A.	 Anjurkan kepada keluarga untuk membantu dalam merawat bayi
B.	 Kaji pasien Anda tentang kehamilannya dan pengalaman melahirannya
C.	 Ajarkan pentingnya menggedong bayi dekat dengan tubuhnya
D.	 Ambil bayinya ke kamar bayi agar tidur pasien tidak terganggu
Test Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
41
3.	 Pada klien 2 hari pospatum, dimana ditemukan adanya keabnormalan dan
membutuhkan intervensi?
A.	 Seorang ibu postpartum 23 tahun yang berencana untuk menyusui,
tapi
ingin memberikan asi melalui botol untuk bayinya sampai ASI-nya ada.
B.	 Seorang ibu postpartum 28 tahun yang menolak untuk mandi
C.	 Seorang ibu postpartum 20 tahun yang bayinya dirawat oleh ibunya
D.	 Seorang ibu postpartum 19 tahun yang meminta bahwa bayinya tinggal
di kamar bayi sehingga dia bisa tidur
4.	 Anda memberikan edukasi setelah melahirkan kepada pasien. Selain bayi
yang baru lahir, dia memiliki seorang anak perempuan 2 tahun. Manakah dari
berikut ini yang akan Anda masukkan dalam pengajaran ? Pilih semua yang
dapat diaplikasikan.
A.	 Menekankan pentingnya quality time dengan putrinya yang berusia 2
tahun
B.	 Memberi tahu ibu untuk menyertakan putrinya yang berusia 2 tahun
dalam merawat adik bayinya.
C.	 Menjelaskan bahwa semua anak dapat mengalami kecemburuan pada
saudara kandungnya.
D.	 Menganjurkan kepada ibu untuk menjelaskan kepada putrinya alasan
bayi menangis
5.	 Manakah faktor-faktor yang dapat menghambat transisi menjadi orangtua?
Pilih semua yang berlaku.
A.	 Pengalaman pertama dengan bayi yang baru lahir	
B.	 Perubahan bekerja
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
42
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas
C.	 Ayah yang masih remaja
D.	 Baru saja pindah ke area yang baru
Kunci jawaban
1.C
2.B dan C
3.D
4.A, B, C, dan D
5.A, B, C, dan D
Tugas
1.	 Baca buku perubahan psikologis pada postpartum dan membuka internet
2.	 Diskusikan dengan teman anda kaitan perubahan fisiologis dan psikologis
postpartum serta asuhan keperawatannya
Jika anda sudah membaca dan memahami kegiatan belajar 1 dan 2, anda akan
mudah memahami kegiatan belajar 3 adalah asuhan keperawatan resiko tinggi
pada postpartum

More Related Content

What's hot

Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danpjj_kemenkes
 
Psikologi Klinis: working with children
Psikologi Klinis:  working with childrenPsikologi Klinis:  working with children
Psikologi Klinis: working with childrenMasroni Siagian
 
Teori prkembangan
Teori prkembanganTeori prkembangan
Teori prkembanganChem Mil
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanKb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
Kb1 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb1 konsep dasar asuhan kehamilanKb1 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb1 konsep dasar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilanKb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 TahunProfil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 TahunHariyatunnisa Ahmad
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNyesintabella
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfAjang Rusmana
 
12898152 perkembangan-fizikal
12898152 perkembangan-fizikal12898152 perkembangan-fizikal
12898152 perkembangan-fizikalMazwan Mohd
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)syarifah irmadani
 

What's hot (20)

Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Psikologi Klinis: working with children
Psikologi Klinis:  working with childrenPsikologi Klinis:  working with children
Psikologi Klinis: working with children
 
Teori prkembangan
Teori prkembanganTeori prkembangan
Teori prkembangan
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembang
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanKb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
 
Kb1 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb1 konsep dasar asuhan kehamilanKb1 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb1 konsep dasar asuhan kehamilan
 
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilanKb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilan
 
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 TahunProfil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
Profil Perkembangan Anak dari Masa Pranatal hingga Usia 12 Tahun
 
Prinsip prinsip perkembangan[1]
Prinsip prinsip perkembangan[1]Prinsip prinsip perkembangan[1]
Prinsip prinsip perkembangan[1]
 
Modul 4 biologi kb 3
Modul 4 biologi kb 3Modul 4 biologi kb 3
Modul 4 biologi kb 3
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
 
12898152 perkembangan-fizikal
12898152 perkembangan-fizikal12898152 perkembangan-fizikal
12898152 perkembangan-fizikal
 
Makalah permasalahan anak suriati
Makalah permasalahan anak  suriatiMakalah permasalahan anak  suriati
Makalah permasalahan anak suriati
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)
 

Similar to Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis

PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASpjj_kemenkes
 
PERTEMUAN 3 ADAPTASI MENJADI ORANG TUA DAN ATTACHMENT.pptx
PERTEMUAN 3 ADAPTASI MENJADI ORANG TUA DAN ATTACHMENT.pptxPERTEMUAN 3 ADAPTASI MENJADI ORANG TUA DAN ATTACHMENT.pptx
PERTEMUAN 3 ADAPTASI MENJADI ORANG TUA DAN ATTACHMENT.pptxNurulAzizah312271
 
Konsep kebidanan oleh rosminah mansyarif AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Konsep  kebidanan oleh rosminah mansyarif AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Konsep  kebidanan oleh rosminah mansyarif AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Konsep kebidanan oleh rosminah mansyarif AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA 6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru LahirRespon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahirpjj_kemenkes
 
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptxAskep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptxIksanKhoironi
 
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptxPPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptxHariyantoDuri
 
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachmentBounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachmentpusmaika
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Adaptsi psikologis pada kehamilan
Adaptsi psikologis pada kehamilanAdaptsi psikologis pada kehamilan
Adaptsi psikologis pada kehamilandwinovianov
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaMonica Fermanda
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 

Similar to Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis (20)

PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
PERTEMUAN 3 ADAPTASI MENJADI ORANG TUA DAN ATTACHMENT.pptx
PERTEMUAN 3 ADAPTASI MENJADI ORANG TUA DAN ATTACHMENT.pptxPERTEMUAN 3 ADAPTASI MENJADI ORANG TUA DAN ATTACHMENT.pptx
PERTEMUAN 3 ADAPTASI MENJADI ORANG TUA DAN ATTACHMENT.pptx
 
Konsep kebidanan oleh rosminah mansyarif
Konsep  kebidanan oleh rosminah mansyarifKonsep  kebidanan oleh rosminah mansyarif
Konsep kebidanan oleh rosminah mansyarif
 
Asuhan kebidanan
Asuhan kebidananAsuhan kebidanan
Asuhan kebidanan
 
Konsep kebidanan oleh rosminah mansyarif AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Konsep  kebidanan oleh rosminah mansyarif AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Konsep  kebidanan oleh rosminah mansyarif AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Konsep kebidanan oleh rosminah mansyarif AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA 6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Adaptasi orang tua
Adaptasi orang tuaAdaptasi orang tua
Adaptasi orang tua
 
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru LahirRespon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
 
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptxAskep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
 
Abahhhh
AbahhhhAbahhhh
Abahhhh
 
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptxPPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
 
6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA
6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA 6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA
6. teori kebidanan polos AKBID PARAMATA
 
6. teori kebidanan polos
6. teori kebidanan polos6. teori kebidanan polos
6. teori kebidanan polos
 
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachmentBounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Adaptsi psikologis pada kehamilan
Adaptsi psikologis pada kehamilanAdaptsi psikologis pada kehamilan
Adaptsi psikologis pada kehamilan
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Makalah permasalahan anak suriati
Makalah permasalahan anak  suriatiMakalah permasalahan anak  suriati
Makalah permasalahan anak suriati
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis

  • 1.
  • 2. No Kode : Keperawatan / WAT 3.04/4/2013 ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM Penulis: Dra Atin Karjatin M.Kes PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2013 Hak cipta © Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan,Kemkes RI, 2013
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas II Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, maha- siswa diharapkan memiliki pemahaman tentang asuhan keperawatan postpartum psikologis TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus a. Menjelaskan perubahan psikologis yang terjadi selama periode post- partum b. Menjelaskan asuhan keperawatan postpartum psikologis selama peri- ode postpartum Pokok-Pokok Materi a. Perubahan psikologis yang terjadi selama periode postpartum b. Asuhan keperawatan postpartum psikologis Asuhan Keperawatan Post Partum Psikologis
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas 1. Diagnosa keperawatan 1) Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan peran orang tua karena per- tama kali menjadi orang tua 2) Resiko untuk situasional gangguan harga diri karena baru mempunyai peran sebagai orangtua 3) Resiko untuk proses perubahan keluarga terkait dengan adanya anggota keluarga baru. 4) Resiko perubahan interaksi antara orangtua-bayi yang berhubungan den- gan kecemasan menjadi orangtua baru. 2. Hasil keperawatan 1) Orang tua akan memahami tentang peran orang tua harapan dan tanggu- ng jawab. 2) Orangtua akan beradaptasi mempunyai peran baru. 3) Orang tua akan menunjukkan komentar positif saat berinteraksi dengan anggota keluarga. 4) Orangtua akan menggendong bayi dekat dengan tubuh, memenuhi kebutuhan bayi baru lahir, dan berinteraksi dengan bayi baru lahir PENDAHULUAN Para mahasiswa yang berbahagia, Perubahan fisiologis pada postpartum san- gat berkaitan dengan perubahan psikologis. Sebagai seorang ibu sedang menye- suaikan terhadap perubahan fisiologis dalam tubuhnya, dan menyesuaikan diri dengan peran baru mereka sebagai orang tua dan tugas - tugas baru terhadap hubungan pasangan dan keluarga. Materi ini berfokus pada psikologis, emo- Uraian Materi
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 sional, dan perkembangan perubahan yang terjadi selama masa transisi menjadi orang tua. Transisi Menjadi Orang Tua Transisi menjadi orangtua adalah proses pembangunan yang dinamis,yang diawali dengan pengetahuan tentang kehamilan dan selama periode postpartum sebagai pasangan baru akan menjadi peran ibu dan ayah. Apakah ini adalah anak pertama atau kesepuluh, transisi ini adalah perist Berjiwa besar dalam hidup yang menarik dan menegangkan, serta meng- hasilkan tantangan untuk membangun anggota keluarga, hubungan dengan pasangan, dan keluarga. Setiap individu berkaitan dengan pertumbuhan, realisa- si, dan persiapan menjadi orang tua dengan cara yang berbeda, dan keyakinan budaya berpengaruh bagaimana individu mengambil peran orang tua. Transisi menjadi orangtua harus dibangun dengan kebersaman atau terhambat oleh banyak faktor, beberapa di antaranya termasuk: 1. Pengalaman hidup sebelumnya : Pengalaman sebelumnya dengan mer- awat bayi dan anak-anak dapat menciptakan transisi yang harmonis untuk orangtua. 2. Kekuatan hubungan antara mitra:Sebuah hubungan yang kuat antara pas- angan dapat menumbuhkan proses transisi menjadi orang tua. 3. Pertimbangan Keuangan: Masalah keuangan dapat menghambat transisi menjadi orangtua. 4. Tingkat pendidikan: Penurunan kemampuan untuk membaca dan mema- hami informasi mengenai perawatan bayi dapat menghambat pasangan untuk mendapatkan pengetahuan dalam perawatan bayi 5. Sistem pendukung: Kurangnya dukungan positif dalam perawatan ibu dan bayi dapat menghambat transisi menjadi orangtua.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas 6. Keinginan untuk menjadi orangtua: Kurangnya keinginan untuk menjadi orang tua dapat menghambat transisi menjadi orangtua. 7. Usia orang tua: orang tua remaja mungkin memiliki lebih sulit transisi menjadi orangtua. Transisi menjadi orangtua melibatkan peran ibu atau ayah, melihat anak se- bagai seorang individu dengan nya atau kepribadiannya sendiri dan mengga- bungkan anak baru didalam periode awal postpartum . Pada tahun 1960, Reba Rubin melakukan studi penelitian kualitatif berfokus pada adaptasi ibu pada minggu pertama postpartum . Risetnya adalah dasar dari pemahaman kita ten- tang pengalaman psikososial ibu selama periode postpartum. Dua konsep diiden- tifikasi melalui penelitiannya adalah “fase menjadi ibu dan sentuhan ibu. “Rubin (1984) disempurnakan dan dimodifikasi yang lebih dikaitkan dengan ibu dalam penyesuaian dan berperilaku serta mengidentifikasi cara membangun keluarga dan agar dapat “menjadi seorang ibu.” Ramona Mercer, seorang mahasiswa dan rekan Rubin, ditambahkan dalam memperluas pengetahuan keperawatan melalui berbagai studi penelitian yang berfokus pada peran ibu. Berdasarkan pada studi ini, Mercer (1995) mengembang- kan teori Peran ibu dalam pencapaiannya, yang menggambarkan dan menjelas- kan proses kemajuan saat mereka menjadi seorang ibu. Berdasarkan penelitian sebelumnya dan penelitian orang lain, Mercer (2004) mendukung menggantikan istilah “pencapaian peran ibu” dengan “Menjadi seorang ibu.” Istilah “menjadi seorang ibu” mencerminkan bahwa proses ini tidak stagnan, tetapi terus berkem- bang sebagai ibu dan anaknya yang berubah dan berkembang. Teori-teori yang dihasilkan oleh Rubin dan Mercer dalam penelitian adalah landasan pengeta- huan berbasis bukti yang digunakan dalam membangun pedoman keperawatan untuk perawatan postpartumibu dan keluarga. Peran orang tua Individu memiliki banyak peran sepanjang hidup mereka. Sebagai seorang anak, peran sebagai putra atau putri, adik atau kakak,cucu, dan mahasiswa. Per- an tambahan yang diperoleh sebagai individu usia. Peran berubah seiring wak-
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 tu sebagai individu dewasa dan peran baru ditambahkan. Peran ibu atau ayah berkembang dan perubahan dari waktu ke waktu sebagai anak tumbuh di dalam keluarga. Setiap peran baru memiliki harapan dan tanggung jawab bahwa indivi- du harus belajar agar berhasil dalam peran. Pasangan yang diberi judul ibu dan ayah dengan kelahiran anak mereka, ha- rus belajar menggapai harapan dan tanggung jawab didalam peran ini.  Contoh harapan peran orangtua adalah bahwa orang lain akan mengakui orang tersebut sebagai orang tua atau bahwa anak akan mematuhi orang tua.  Contoh tanggung jawab adalah bahwa orang tua akan mencintai dan me- lindungi anak mereka. Pengetahuan tentang harapan dan tanggung jawab diperoleh melalui pem- belajaran disengaja (instruksi formal) dan incidental belajar (mengamati orang lain dalam peran). Kebanyakan individu memiliki sedikit disengaja / pembelajaran instruksional mengenai peranan ibu atau Ayah. Mayoritas pembelajaran harapan dan tanggung jawab untuk peran ini terjadi melalui pembelajaran insidental. Contoh pembelajaran insidental dari peran orang tua adalah: 1. Mengamati orang lain yang menjadi ibu dan ayah 2. Mengingat bagaimana mereka mengasuh anak 3. Menonton film atau program televisi yang memiliki ibu dan / atau ayah sebagai karakter Proses belajar dan mengembangkan peran orang tua harus mu- lai sejak kehamilan. Mitra yang belajar bersama selama kehamilan memili- ki hasil yang lebih baik ketika mereka mengambil peran orang tua.Menye- diakan pasangan dengan informasi tertulis mengenai berbagai gaya peran orangtua memungkinkan pasangan calon untuk belajar tentang per- ilaku orangtua. Pasangan calon kemudian dapat mendiskusikan pengasuhan dan saling setuju pada harapan dan tanggung jawab peran baru mereka.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas Temuan Diharapkan  Orangtua mengidentifikasi perubahan peran dan bersedia untuk mem- buat gaya hidup perubahan untuk mengakomodasi perubahan.  Orangtua mengidentifikasi dengan peran orangtua  Orangtua membahas apa peran berarti bagi mereka.  Pasangan menggabungkan orang ketiga, bayi baru lahir, ke hubungan mereka  Mendukung Pasangan saling membagi tugas dalam perawatan . Tindakan keperawatan  Mendorong, melalui mendengarkan aktif, orang tua untuk berbicara ten- tang pengalaman kelahiran mereka dan perasaan tentang menjadi orang tua.  Menyediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat, seperti orang tua bisa tidur.  Memberikan perawatan yang sesuai kebutuhan.  Menyediakan lingkungan yang aman bagi orang tua untuk berbicara ten- tang keprihatinan dan ketakutan tentang transisi baru, dan membantu mereka menemukan cara untuk bekerja sama dalam menyelesaikan keta- kutan.  Memberikan pendidikan orang tua pada perawatan bayi yang baru lahir dengan menggunakan berbagai strategi pendidikan seperti handout, vid- eo, dan demonstrasi prosedur (bersendawa, lampin, menghibur dan mer- angsang bayi).  Memberikan informasi tentang pentingnya perhatian orang tua
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7 Gambar 2.1 Ibu dan ayah berkenalan dengan anak baru mereka Menjadi Ibu Menjadi seorang ibu adalah istilah yang relatif baru yang digunakan untuk meng- gambarkan dan menjelaskan proses bahwa perempuan mengalami masa tran- sisi untuk menjadi ibu dan pembentukan identitas sebagai ibu (Mercer, 2004). Mercer menggambarkan empat tahap melalui mana kemajuan perempuan dalam “Menjadi seorang ibu”: a. Komitmen dalam mempersiapkan bayi selama kehamilan b. Kenalan dengan dan meningkatkan keterikatan pada bayi,belajar cara mer- awat bayi, c. dan restorasi fisik selama dalam minggu-minggu awal setelah kelahiran d. Bergerak menuju normal baru selama 4 bulan pertama e. Pencapaian identitas ibu sekitar 4 bulan (Mercer, 2006) Proses menjadi seorang ibu dimulai selama kehamilan, tapi bias terjadi sebelum kehamilan. Beberapa wanita mulai mempersiapkan untuk peran ini sebagai anak- anak ketika mereka berfantasi tentang menjadi ibu dan bermain peran menjadi ibu dengan dolls.Others, sebelum kehamilan, aktif meningkatkan kesehatan mer- eka dalam persiapan untuk kehamilan (Mercer, 2006).
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 8 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas Proses “menjadi seorang ibu” dipengaruhi oleh: a. Bagaimana pengalaman ibunya merawat b. Pengalaman Hidupnya c. Karakteristik unik nya d. Pengalaman kehamilan e. Pengalaman melahirkan f. Dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman-teman g. Keinginan wanita untuk mengasumsikan peran ibu h. Karakteristik bayi seperti penampilan dan temperamen (Mercer, 1995, 2006). Tindakan keperawatan 1. Review catatan prenatal dan faktor risiko seperti komplikasi selama ke- hamilan dan persalinan dan kelahiran. 2. Menilai tahapan “menjadi seorang ibu.” 3. Temuan penilaian yang diharapkan 4. Perasaan positif terhadap kehamilan 5. Perilaku kesehatan Positif 6. Memelihara perilaku terhadap bayi 7. Perasaan melindungi terhadap bayi 8. Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengetahui dan merawat bayi 9. Pembentukan rutinitas keluarga baru (Mercer, 2006) 10. Menyediakan rooming-in atau perawatan bersama untuk memfasilitasi ikatan batin.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9 11. Sediakan waktu pribadi untuk orang tua agar dapat berinteraksi dengan bayi baru lahir. 12. Memberikan tindakan kenyamanan bagi wanita untuk mempromosikan istirahat danpenyembuhan. 13. Mendengarkan kepentingan ibu tersebut dalam rangka untuk proses penggabungan bayi baru lahir ke dalam hidupnya 14. Memberikan pengajaran tentang perawatan bayi baru lahir. 15. Pujilah ibu untuk merawat dirinya dan bayinya (Mercer, 2006). Dukungan keperawatan dalam proses menjadi seorang ibu. Mercer merang- kum empat tahap dalam proses menjadi seorang ibu dan memberikan dua re- komendasi utama untuk mendukung perempuan selama proses menjadi ibu: 1. Mendengarkan dan memahami bagaimana wanita dipengaruhi oleh pros- es menjadi seorang ibu. 2. Memberikan umpan balik kepada ibu tentang bayinya keterampilan PER- AWATAN dan cara wanita berinteraksi dengan bayi. 3. Memberikan umpan balik kepada ibu tentang bayinya keter- ampilan PERAWATAN dan cara wanita berinteraksi dengan bayi. TAHAPAN IBU Fase ibu, seperti yang didefinisikan oleh Rubin (1963, 1967), adalah tiga fase proses yang terjadi selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan (Tabel 13-2). Penundaan dalam transisi melalui tahapan menunjukkan bahwa ibu terse- but mengalami kesulitan dalam menjadiibu. Faktor-faktor yang dapat mempen- garuhi transisi melalui fase menjadi ibu adalah: 1. Obat (misalnya, magnesium sulfat atau analgesik) yang menekan sistem saraf pusat (SSP), menyebabkan rasa kelelahan dan respons yang lambat terhadap rangsangan.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas 2. Komplikasi selama kehamilan, persalinan dan kelahiran, dan / atau post- partum (Misalnya, persalinan prematur, penyakit kronis, kelahiran sulit, atau kelahiran sesar) dapat menyebabkan fokus wanita bergeser ke kesehatan dan kesejahteraan, dan / atau untuk mengatasi perasaan kecewa. 3. Kelahiran caesar dapat menyebabkan peningkatan ketidaknyamanan yang mengganggu dengan kemampuan ibu untuk merawat bayinya. 4. Nyeri menyebabkan pergeseran perhatian ibu dari fokus kepada merawat bayi . 5. Bayi prematur atau bayi yang mengalami komplikasi dapat menyebabkan tekanan tambahan pada ibu dan menunda transisi nya 6. Gangguan mood, seperti depresi, menyebabkan fokus ibu lebih pada dir- inya dan kurang pada bayi. 7. Kurangnya dukungan dari keluaraga akan menyebabkan kelelahan pada ibu. 8. Ibu remaja lebih terfokus pada peer daripada perawatan bayi baru lahir. 9. Kurangnya sumber daya keuangan memaksa ibu untuk fokus pada mem- peroleh kebutuhan dasar bukan pada bayinya. Tabel 2.1 Fase Maternal FASE TAKING IN FASE TAKING HOLD FASE LETTING GO Fase Taking in, masa per- ilaku tergantung, terjadi selama 24-48 jam perta- ma setelah lahir dan per- ilaku ibu berikut : Fase Taking hold, masa peralihan dari depen- den ke independen per- ilaku, bertahan hingga berminggu-minggu dan perilaku ibu berikut: Fase Letting go, masa dari mandiri ke peran baru karakteristik ibu selama fase ini adalah:
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 1. Ibu berfokus pada pribadinya,kenya- manan fisik dan pe- rubahan 2. Ibu bercerita kem- bali tentang pen- galaman melahirkan Ibu menyesuaika dengan perubahan. Psikologi 3. Ibu tergantung pada orang lain untuknya dan bayinya dalam memenuhi kebutu- han 4. Ibu memiliki kemam- puan yang menurun untuk membuat keputusan. 5. Ibu berkonsentrasi pada pribadi untuk penyembuhan fisik (Rubin, 1963, 1967). 1. Fokus bergerak dari diri ke bayi. 2. Ibu mulai menjadi mandiri. 3. Ibu memiliki ke- mampuan mening- kat untuk membuat keputusan. 4. Ibu tertarik pada bayi baru lahir dan dapat memenuhi kebutuhan 5. Ibu mulai mengam- bil peran sebagai ibu. 6. Ibu mulai ingin bela- jar, ini adalah waktu yang sangat baik untuk memberikan pendidikan keseha- tan tentang post- partum 7. Ibu mulai menyukai peran “Ibu.” 8. Ibu mungkin memi- liki perasaan banyak yang dikerjakan dan kewalahan 1. Berduka dan melepas- kan perilaku lama be- ralih ke perilaku baru yang mendukung 2. Memasukkan bayi baru lahir ke dalam kehidupan dirinya di- mana bayi menjadi tak terpisah darinya 3. Menerima bayi baru lahir dengan sungguh – sungguh 4. Berfantasi apa akan / bisa mempunyai per- an baru 5. Kemerdekaan kemba- li; mungkin pergi kem- bali ke tempat kerja atau sekolah 6. Mungkin memili- ki perasaan duka, rasa bersalah, atau kegelisahan 7. Kembali harmonis da- lam hubungan den- gan pasangan ( Rubin, 1963,1967)
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas Tindakan keperawatan 1. Review catatan prenatal dan faktor resiko 2. Kaji fase ibu. 3. Penilaian yang diharapkan: 4. Mengkaji perilaku selama 24 sampai 48 jam 5. Mengkaji-terus perilaku 24-48 jam dalam beberapa minggu pertama setelah lahir 6. Perawatan dalam setiap fase taking in dilaksanakan oleh perawat, karena ibu lebih tergantung dan memiliki kesulitan membuat keputusan. 7. Perawatan selama fase taking-hold lebih dilaksanakan oleh ibu karena su- dah lebih mandiri dan memiliki peningkatan kemampuan untuk membuat keputusan. 8. Memberikan tindakan kenyamanan seperti istirahat dan mengurangi nyeri 9. Membutuhkan pendidikan kesehatan tentang merawat diri dan bayinya 9. Ibu membutuhkan ja- minan lisan bertemu dengan bayi yang baru lahir 10. Ibu mungkin menunjukkan tan- da-tanda dan gejala baby blues serta kele- lahan. 11. Ibu mulai meli- hat dunia luar (Ru- bin, 1963, 1967).
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 10. Selama fase taking-hold, memuji ibu untuk dapat belajar karena ia ingin belajar tetapi dapat menjadi frustasi dengan tidak mampu menguasai tu- gas baru dengan cepat. Ayah Persiapan untuk peran ayah sangat berbeda dengan ibu. Secara umum, pria tidak berfantasi tentang menjadi seorang ayah, juga tidak bermain peran . Pria kurang ingin tahu tentang perawatan bayi dibandingkan dengan perempuan. Pada periode postpartum dilaporkan mereka tidak memiliki pengetahuan, ket- erampilan, dan dukungan untuk peran baru (Jordan, 1990). Arti ayah bervariasi berdasarkan interpretasi manusia tentang peran dan hara- pan dan tanggung jawabnya. Hal ini dipengaruhi oleh: a. Bagaimana dia ayah b. Bagaimana kebudayaannya mendefinisikan peran c. Dalam beberapa budaya, pria tidak diharapkan untuk terlibat Menjadi seorang ayah berkembang dari waktu ke waktu sebagai manusia tel- ah meningkat kontak dengan bayi nya, meningkatkan pengetahuan bayi dan per- awatan bayi dan meningkatkan pengalaman dalam perawatan bayi. Faktor-faktor yang mempengaruhi transisi pria untuk menjadi ayah adalah: a. Usia perkembangan dan emosional b. Harapan Budaya c. Hubungan dengan pasangannya / istri d. Pengetahuan dan pemahaman tentang ayah e. Pengalaman sebelumnya sebagai seorang ayah f. Cara di mana ia ayah g. Keprihatinan Keuangan h. Dukungan dari pasangan / istri, teman, dan keluarga
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas Tindakan keperawatan yang Membantu Pria dalam Transisi menjadi ayah : 1. Menyediakan informasi mengenai perawatan bayi dan perilaku 2. Memberikan kesempatan bagi ayah untuk berbicara tentang makna men- jadi ayah 3. Mendemonstrasikan perawatan bayi seperti mengganti popok, memberi makan 4. Memuji ayah untuk interaksi dengan bayi mereka 5. Memfasilitasi diskusi dengan ayah dan mitra mereka untuk mengidentifi- kasi harapan bersama tentang peran ayah Bonding and Attachment (Keterikatan dan Kedekatan) Bonding dan keterikatan adalah dua fenomena orang tua menghadapi selama masa transisi mereka untuk mengasuh dan pencapaian peran orang tua.Bonding didefinisikan sebagai perasaan emosional yang dimulai selama kehamilan atau segera setelah lahir antara orangtua dan bayi baru lahir (Klaus & Kennell, 1982). Bonding adalah ikatan dari orang tua untuk bayi baru lahir. Attachment adalah hubungan emosional yang membentuk antara bayi dan orang tuanya (Bowlby, 1969). Ini adalah dua ikatan dari orang tua untuk bayi dan bayi untuk orang tua. Kualitas ikatan antara bayi dan orang tua mempengaruhi perkembangan fisik dan emosional seseorang serta merupakan dasar untuk pembentukan hubungan masa depan. Hal ini menyebabkan perilaku timbal balik dan ikatan emosional antara orangtua dan bayi baru lahir dari waktu ke waktu
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Tabel 2.2 Perilaku Keterikatan dan Kedekatan BONDING AND ATTACHMENT BEHAVIORS Perilaku keterikatan satu arah orang tua ke bayi Perilaku kedekatan dua arah antara orang tua dan bayi Menatap Wajah Orang tua merespon tangisan bayi Panggil bayi dengan nama bayi Merespon tindakan menghibur orangtua Cuddles bayi dekat dengan dada Orang tua merangsang dan meng- hibur bayi saat terjaga Berbicara,bernyanyi untuk bayi Orang tua menjadi sensitif terhadap perilaku bayi Mencium bayi Menyusui bayi Bonding dan Attachment Behaviors Bonding dan Attachment dipengaruhi oleh waktu, kedekatan orangtua dan bayi, apakah kehamilan direncanakan / diinginkan dan kemampuan orang tua untuk memproses melalui tugas-tugas perkembangan yang diperlukan orangtua. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi ikatan dan perilaku attachment adalah: 1. Dasar pengetahuan dari pasangan 2. Pengalaman masa lalu dengan anak-anak 3. Kematangan dan tingkat pendidikan dari pasangan 4. Dukungan diperpanjang. 5. Harapan ibu / ayah dari kehamilan ini 6. Harapan ibu / ayah dari bayi 7. Harapan Budaya
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas Faktor Risiko Bonding dan / atau Attachment Tertunda: 1. Penyakit ibu selama kehamilan dan / atau periode postpartum dapat meng- ganggu kemampuan untuk berinteraksi dengan dia bayi 2. Penyakit Neonatal seperti prematuritas yang mengharuskan pemisahan bayi dan orang tua. 3. Proses persalinan yang berkepanjangan atau rumit dan kelahiran yang mengarah ke kelelahan untuk kedua wanita dan pasangannya 4. Kelelahan selama periode postpartum berhubungan dengan kurangnya istirahat dan tidur 5. Ketidaknyamanan fisik yang dialami oleh ibu setelah melahirkan 6. Ibu dalam usia perkembangan seperti remaja 7. Stres yang tidak berhubungan dengan kehamilan atau persalinan (misalnya, keprihatinandengankeuangan,sistemdukungansosialyangburuk,atauperlu kembali bekerja segera setelah melahirkan) Tindakan keperawatan 1. Meninjau catatan prenatal dan faktor risiko. 2. Kaji faktor risiko yang akan menunda ikatan dan keterikatan. 3. Pantau orang tua yang beresiko memulai intervensi awal untuk mempro- mosikan ikatan dan keterikatan. 4. Menilai untuk ikatan dan keterikatan dengan pengamatan interaksi orangtua-bayi. 5. Temuan penilaian yang diharapkan: - Orang tua memegang erat bayi. - Orangtua memberi bayi dengan nama atau jenis kelamin yang tepat. - Orangtua merespon kebutuhan bayi. - Orang tua berbicara positif tentang bayi. - Orangtua muncul tertarik untuk belajar tentang bayi. - Orang tua mengajukan pertanyaan yang tepat tentang perawatan bayi.
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 17 - Orangtua tampil nyaman memegang dan merawat bayi. Temuan penilaian maladaptif 1. Orang tua memanggil bayi “itu.” 2. Orangtua menghindari kontak mata dengan bayi 3. Orang tua tidak menanggapi tangisan bayi 4. Orang tua secara emosional kepada bayi 5. Orangtua memungkinkan orang lain untuk merawat bayi 6. Orangtua menunjukkan teknik menyusui yang buruk seperti tidak menyendawakan bayi, atau seakan menjadi tidak nyaman dan / atau kesal ketika menyusui. a. Ajarkan orang tua tentang ikatan dan keterikatan dan pentingnya un- tuk perkembangan anak di masa depan. b. Mendorong ibu untuk menyusui bayi mereka dengan menjelaskan dekatkan bayi ketubuh ibu dan mempertahankan posisi agar bayi mera- sa nyaman. c. Anjurkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan bayi dan orang tua merespon isyarat bayiseperti menangis, cooing, dan gerakan. d. Mempromosikan ikatan dan keterikatan dengan: • Memulai kontak awal dan terus menerus antara orang tua dan bayi • Memulai rooming-in atau rawat gabung • Memberikan komentar positif kepada orang tua tentang interaksi mereka dengan bayi • Mendorong ibu dan pasangannya untuk berbicara tentang kelahi- ran pengalaman dan perasaan mengenai menjadi orang tua e. Menginformasikan keterikatan antara ibu dan bayi harus dipisahkan
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas karena penyakit ibu atau komplikasi neonatal: • Merekomendasikan bahwa anggota keluarga mengambil gambar bayi baru lahir dan memperlihatkan ke ibu yang berada di kamarnya • Membantu orang tua untuk ke NICU sehingga mereka dapat meli- hat dan menyentuh bayi mereka • Memberikan kesempatan bagi orang tua untuk merawat bayi dalam NICU • Anjurkan ibu memompa ASI dan membawa ASI ke NICU untuk diberikan kepada bayinya • Menginformasikan orang tua bahwa mereka dapat men- ghubungi NICU waktu siang atau malam dan ber- bicara dengan perawat tentang kondisi bayi. Kontak Orang Tua dan Bayi Kontak awal antara orang tua dan bayi mereka mendorong perkembangan, ket- erikatan orang tua dan bayi serta berintegrasi dengan bayi baru lahir ke dalam hubungan ibu dan ayah. Terus-menerus berinteraksi memberikan jalan untuk orang tua dan bayi dapat mempelajari lebih lanjut tentang satu sama lain. Ketika mereka berinteraksi , akan menemukan diri mereka menjadi lebih sadar. Interaksi ini siklus perilaku disebut timbal balik. Ini adalah ritme biorhythmic atau melekat antara orang tua dan bayi baru lahir yang menjadi kuat karena setiap hari interak- si dan dengan berlalunya waktu, memperkuat ikatan dan proses keterikatan yang merupakan dasar hubungan bayi dan akan membentuk seluruh hidupnya.Sentu- han ibu adalah proses transisi dimulai dengan kontak fisik pertama kepada bayi (Rubin,1963). Kebanyakan ibu tidak langsung merasa dekat dengan bayi mereka,. perasaan nyaman memegang erat bayi yang terjadi dari waktu ke waktu dengan perkembangan melalui tiga tahap.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 19 Gambar 2.2 Ibu dan anak saling berhadapan Tahap ini, seperti dijelaskan oleh Rubin, adalah: 1. Tahap awal : ibu menyentuh bayi dengan ujung jarinya. 2. Tahap kedua: saat ibu menjadi lebih nyaman dengan dirinya sendiri se- bagai seorang ibu, ketika dapat mengendong bayi yang baru lahir dengan memegang kepala dan tubuh bayi 3. Tahap akhir: ibu memegang bayi dalam pelukannya dan memdekatkan bayi ke tubuhnya. Sentuhan ibu menurut Rubin adalah komponen dari proses transisi berkenalan ibu dan bayi baru lahir . Ibu melalui beberapa tahapan kesadaran selama kontak awal dengan bayi baru lahir. Pertama kalinya ibu baru menyentuh dan memenuhi bayibaru lahir, dia gembira tentang fitur bayinya dan verbal merespon untuk su- ara dan ekspresi yang lucu. Tahap akhir sentuhan ibu, dia akan menatap wajah, posisi di mana ibu dan bayi yang baru lahir saling bertatapan.dengan kontak mata. Posisi wajah memberikan koneksi positif yang memfasilitasi proses ikatan. Kontak Ayah dan Bayi Pada 1980-an, penelitian menyediakan data yang dipromosikan dan didukung keterlibatan ayah sejak kehamila. Ketika ayah berpartisipasi dalam persalinan dan kelahiran anak-anak, mereka memiliki rasa yang lebih besar sebagai peran ayah
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas (Chapman, 1991). Keterlibatan ayahmemilikimanfaatpositifuntuk keluargadantelahmemperkuat keterlibatan positif . Kontak fisik awal dengan bayi yang baru lahir memberikan kesempatan bagi ayah baru untuk menjadi nyaman menyentuh dan memegang erat serta meningkatkan peran yang lebih aktif dalam merawat untuk bayinya. Apabilasangayahbaru,ketikamemeganganaknyauntukpertamakalinya,mungkin merasa canggung dan tidak nyaman dan memiliki rasa takut melukai bayi. Perasaan ini akan menurun dari waktu ke waktu ,dengan terus menerus kontak dengan bayi yang baru lahir.Ayah akan mengalami keasyikan bersama bayinya.. Greenberg dan Morris (1974) mengidentifikasi ini perilaku sebagai engrossment. Gambar 2.3 Ayah menunjukkan ketertarikan terhadap bayinya dengan me- mandangnya Greenberg dan Morris dijelaskan tujuh karakteristik engrossment: 1. Sebuah kesadaran visual dari bayi yang baru lahir: Melihat bayi mereka sebagai yang menarik 2. Sebuah kesadaran taktil pada bayi baru lahir: Memiliki keinginan untuk menyentuh bayi baru lahir 3. Kesadaran fitur yang berbeda pada bayi baru lahir mereka: Positif komentar tentang fitur bayi baru lahir
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 4. Sebuah persepsi bahwa bayi mereka sempurna 5. Sebuah daya tarik yang kuat untuk bayi mereka 6. Perasaan gembira yang kuat 7. Peningkatan harga diri Tindakan keperawatan 1. Kaji tahapan sentuhan ibu. Temuan yang diharapkan : a. Menyentuh kaki bayinya dengan ujung jari b. Menyentuh bayi dan pemeriksaan kondisi bayi c. Verbalisasi komentar positif tentang bayi d. Memberikan kenyamanan pada bayi e. Posisi wajah untuk berinteraksi dengan bayi 2. Menilai interaksi ayah-bayi yang baru lahir. Temuan yang diharapkan : a. Menghabiskan jangka waktu yang lama menatap bayi baru lahir b. Membantu dengan perawatan bayi c. Menyimpan bayi dekat dengan tubuh d. Mengutarakan menyenangkan dalam fitur bayi nya e. Secara verbal dan fisik mengekspresikan cinta dan sukacita untuk kedua nya Temuan maladaptif a. Menampilkan sedikit atau tidak tertarik pada bayi
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas b. Membuat komentar negatif tentang atau bayi c. Mengabaikan kebutuhan bayi dan isyarat d. Menampilkan kesedihan atau kemarahan terhadap pasangan atau bayi e. Tidak menghabiskan waktu dengan bayi atau emosional f. Pengalaman mood swings g. Memiliki konflik antara anggota keluarga selama bayi 3. Memberikan periode awal dan berkesinambungan waktu bagi orangtua untuk melihat, dan berinteraksi dengan bayi mereka. 4. Sediakan waktu tanpa gangguan bagi ibu untuk berkenalan dengan bay- inya 5. Anjurkan interaksi orangtua dengan bayi yang baru lahir diprioritaskan 6. Sediakan waktu istirahat yang cukup (2-4 jam setiap 12 jam) untukorang tua. Hal ini menjamin mereka memiliki stamina dan untuk mengurus bayi dan memberikan dukungan emosional satu sama lain. 7. Memfasilitasi rooming-in, yang menyediakan kesempatan untuk bayi baru lahir dan ayah untuk tinggal di kamar ibu di rumah sakit 8. Memberikan tindakan kenyamanan untuk membantu orang tua dalam beristirahat 9. Jelaskan kepada orang tua baru bahwa mereka mungkin tidak merasa nya- man memegang eratbayi baru lahir, perasaan ini akan menurun dengan meningkatkan kontak dengan bayi mereka. 10. Model peran en face positioning 11. Model peran perilaku yang tepat dengan memanggil bayi dengan nama dan mengidentifikasi perilaku bayi normal 12. Memberikan terapi dan mendengarkan umpan balik positif kepada orang tua ketika mereka verbalisasi perasaan mereka tentang bayi mereka. 13. Mendidik orang tua tentang perilaku unik bayi yang baru lahir dan tem-
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 23 peramen. 14. Mendidik dan memberikan informasi kepada kedua orang tua menggu- nakan beberap model pembelajaran. 15. Memberikan perawatan budaya sensitif terhadap unit keluarga. BUDAYA KESADARAN: Keyakinan Budaya Pengaruh Orangtua Keyakinan budaya mempengaruhi cara orang tua berhubungan dan merawat bayi mereka, dan peran ayah selama postpartum yang periode dan perawatan bayi. Sebuah kesadaran variasi dipraktek-praktek budaya merupakan komponen penting dalam menyediakan perawatan yang tepat. Keyakinan budaya dapat mempengaruhi: a. Tingkat keterlibatan ayah dalam perawatan bayi b. Peran anggota keluarga memiliki dalam perawatan bayi dan ibu baru c. Metode pemberian makan bayi d. Makanan yang dimakan dan makanan yang dihindari selama Periode postpartum e. Ketika seorang ibu bisa mandi dan mencuci rambut f. Ketika bayi diberi nama dan yang memberi nama bayi Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak Komunikasi adalah proses dua arah yang melibatkan pengirim dan penerima. Orang-orang berkomunikasi dapat melalui lisan dan tertulis, serta dapat melalui penggunaan mata, telinga, wajah, dan gerakan tubuh. Bayi yang baru lahir memi- liki kemampuan untuk melihat, mendengar, dan memcium bau, untuk merespon lingkungan mereka, dan untuk menampilkan ketidaksenangan. Mereka men- gandalkan pada suara vokal seperti menangis dan cooing, serta ekspresi wajah
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 24 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas dan gerakan tubuh, untuk berpartisipasi aktif dalam membangun hubungan den- gan manusia lain. Tantangan bagi orang tua dan perawatan adalah untuk mem- pelajari bayi yang baru lahir dan isyarat bayi dalam berkomunikasi untuk me- menuhi kebutuhan dan kesenangan mereka. Perawat berada dalam posisi yang unik untuk memberikan informasi tentang kemampuan bayi berkomunikasi. Perawat dapat membantu orang tua men- gidentifikasi perilaku bayi dan menawarkan intervensi yang tepat untuk mempro- mosikan interaksi positif. Contoh komunikasi bayi baru lahir dan gaya isyarat adalah • Menangis • Cooing • Ekspresi wajah • Gerakan mata • Mencium • Cuddling • Lengan dan kaki gerakan • Fenomena di mana bayi baru lahir dan bayi bergerak nya lengan dan kaki seirama dengan pola bicara orang dewasa. Menanggapi dan mendorong komunikasi bayi baru lahir dan memban- tu bayi dalam mengembangkan komunikasi dan kemampuan bahasa.Ke- mampuan orang tua untuk mengenali isyarat respon positif bayi mereka menumbuhkan kepercayaan orang tua dalam keterampilan. Pola asuh orang tua mereka bagaimana mengidentifikasi isyarat unik bayi dan perilaku mem- promosikan hubungan positif untuk terus tumbuh dan belajar sebagai bayi yang baru lahir dan menambah keterampilan baru dan wawasan ke dalam hubungan orangtua yang sadar dan mulai untuk memahami perilaku bayi dengan memahami isyarat-sensitif akan mampu mengidentifikasi:
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 25 • Waktu terbaik untuk berkomunikasi dengan bayi mereka • Cara untuk menghibur • Metode untuk membantu bayi dalam kenyamanan • Ketika bayi yang terlalu bersemangat dan bagaimana memberikan ketenan- gan ketika sedang rewel (Putih, Simon, &Bryan, 2002) Bayi yang baru lahir memiliki indra yang sangat kuat saat berinteraksi dengan orang tua mereka.Bayi baru lahir yang ditempatkan pada perut ibu akan merang- kak ke payudara. Bayi yang baru lahir juga berinteraksi dengan orang tua akan menanggapi suara dan sentuhan. Mereka tampak melihat wajah ketika dirang- sang. Interaksi ini awal dan interaksi yang berkelanjutan mengarah kepada peris- tiwa sinkroni, yaitu tindakan timbal balik antara orang tua dan bayi yang menun- jukkan ekspresi saling memuaskan . Ini interaksi yang sangat menyenangkan bagi orangtua dan bayi. Contoh peristiwa sinkron adalah : • Ibu memegang bayi dalam posisi menatap wajah. Menanggapi tindakan ini adalah bahwa mereka menatap mata masing-masing dan berbicara, coo, atau tersenyum satu sama lain. • Ayah menempatkan jarinya di tangan bayi. Bayi meraih jari ayah dan mer- eka menatap satu sama lain. Interaksi positif antara Orangtua dan Bayi Bayiyangbarulahirmemilikikemampuanuntukberkomunikasi,berinteraksi,dan dirangsang oleh interaksi awal. Tergantung pada keadaan kesadaran, bayi yang baru lahir memiliki kemampuan untuk merespon secara positif oleh menjadi lebih waspada, atau negatif dengan menangis. Perawat yangmemahami perilaku baru lahir, kondisi bayi kesadaran, dan isyarat komunikasi dapat mengidentifikasi dan mempromosikan interaksi positif antara orang tua/pengasuh dan bayi mereka melalui pemodelan peran dan pendidikan orang tua.
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 26 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas Tindakan keperawatan 1. Ulasan prenatal, persalinan dan kelahiran, dan catatan postpartum untuk factor yang mungkin menunda atau menghambat komunikasi orangtua-bayi dan memberikan intervensi awal. 2. Menilai interaksi orangtua-bayi. Temuan yang diharapkan : a. Orangtua lembut menyentuh bayi mereka dan menggendong bayi dengan dekapan b. Orangtua bicara atau bernyanyi untukbayi c. Orangtua, saat diterima secara budaya, terus mereka menatap wajah bayi baru lahir d. Orangtua merespon isyarat bayi mereka untuk interaksi dan merawat e. Respon untuk bayi baru lahir atau sentuhan orangtuanya dan suara 3. Model peran komunikasi dengan bayi 4. Pujilah orang tua untuk interaksi dengan bayi mereka. 5. Memberikan pengajaran pada komunikasi bayi: • Kemampuan bayi dan kebutuhan untuk berkomunikasi • Kontak mata, ketika sesuai dengan budaya • Mengenali dan menafsirkan isyarat bayi • Entrainment • Menyatakan kewaspadaan Bayi Dinamika Keluarga Dinamika keluarga adalah cara yang unik di mana anggota keluarga berint- eraksi dan berpartisipasi dalam keluarga. Adaptasi dinamika ini menentukan ke-
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 27 kompakan, atau kurangnya interaksi dalam unit keluarga. Tabel 2.3 Perilaku Bayi Tahapan perilaku bayi Tahapan Perilaku bayi Tindakan DEEP SLEEP Tubuh bergerak minimal dan gerakan mata Jangan dibangunkan atau memberi makan bayi LIGHT SLEEP Gerakan tubuh yang lebih aktif, mungkin tersenyum Lebih mudah dirangsang dan terangsang DROWSY Mengantuk mudah terba- ngun, kembali tidur menik- mati pelukan Tanggapi rangsangan lem- but dan kembali menyusui QUIET ALERT Membuka mata,tenang dan penuh perhatian Penuh perhatian ,waktu terbaik untuk interaksi ACTIVE ALERT Lebih sensitif terhadap rangsangan,gerakan tubuh aktif Penurunan rangsangan Menyediakan lingkungan yang tenang. Memberikan tindakan ken- yamanan. Bayi akan mencari kenya- manan sendiri CRYING Meringis,menangis, mer- intih Bayi akan mencari kenya- manan sendiri Membutuhkan sesuatu Struktur keluarga kecil ibu dan bayi baru lahir, atau sama besar dengan dua atau lebih generasi ditambah anggota keluarga.Masing-masing memiliki dinami- ka sendiri yang unik dan struktur yang menyajikan tantangan serta menawarkan pengalaman berharga kepada perawat yang datang dengan berbagai komposisi keluarga. Contoh komposisi keluarga meliputi:
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 28 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas • Pasangan pria-wanita menikah atau tidak menikah sesama jenis • Pasangan angkat • Wanita Remaja dengan pasangan, ibu, dan / atau nenek sebagai sistem pendukung • Wanita remaja tanpa sistem pendukung • Wanita dewasa Tunggal tanpa mitra • Keluarga Blended Waktu segera setelah melahirkan diisi dengan banyak perubahan emosi bagi ibu dan anggota keluarga. Anggota keluarga sebagai individu dan mempunyai peran dalam keluarga.Penyesuaian keluarga antara pasangan dan anggota kel- uarga terbaru. Pasangan melakukan penyesuaian dalam hubungan mereka dan belajar bagaimana untuk saling mendukung dalam peran sebagai orang tua.Pri- oritas menyesuaikan dengan tanggung jawab baru. Anak yang lebih tua mem- bantu merawat adiknya. Keluarga terpengaruh dan dipengaruhi oleh perubahan baik di dalam keluarga maupun di luar keluarga. Pengaruh luar, sepert iteman dan kerabat, mungkin memiliki efek positif atau negatif pada keluarga. Pasangan perlu untuk menentukan sumber daya yang bermanfaat danyangmenyebabkanstres,dansiapamerekadapatmencaribantuanyangpositif. Asuhan keperawatan diarahkan membantu keluarga dalam mengidentifikasi ke- butuhan mereka dan penyesuaian selama masa transisi ini. Multipara Perubahan peran ibu dan menjadi lebih kompleks dengan setiap tambahan anak. Multipara mungkin memiliki lebih banyak pengetahuan dan praktek tentang per- awatan bayi baru lahir, tetapi mereka biasanya mengalami kelelahan dan karena kurang mendapat bantuan dari anak pertama . Dalam sebuah artikel klasik 1979 Ramona Mercer menggambarkan keprihatinan unik multipara: • Kekhawatiran untuk anak-anaknya yang lain.
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 29 Akankah anak-anaknya yang lain merasa ditinggalkan? • Kekhawatiran tentang mampu mencintai anak yang baru. Apakah dia memiliki kapasitas untuk mencintai anak yang baru seperti yang dilakukannya pada anak-anaknya yang lain? • Kekhawatiran karena kemampuannya untuk merawat lebih dari satu anak. Apakah dia memiliki waktu dan energi untuk merawat tambahan anak? • Kekhawatiran tentang kemampuannya untuk mendapatkan istirahat dan tidur. Apakah dia dapat menemukan waktu untuk tidur dan istirahat? • Kekhawatiran tentang memiliki bantuan di rumah untuk merawat dirinya dan memperluas keluarga. Apakah anggota keluarga dan teman-teman bersedia untuk membantun- ya dengan anak kedua? Perawat yang merawat wanita multipara memberikan kesempatan kepada ibu untuk mengekspresikan keprihatinan , ketakutan, dan keraguan dalam merawat dan mencintai anak lagi. Perawat dapat memfasilitasi transisi ini dengan member- ikan jaminan dan menyarankan strategi merawat anak tambahan. Sibling Rivalry Penambahan anggota keluarga baru dapat menjadi peristiwa kehidupan yang penuh stres untuk saudara dalam keluarga. Mereka perlu melakukan penyesuaian dalam kehidupan dengan kehadiran bayi baru lahir dalam keluarga. Tergantung pada usia saudara kandung. Anak-anak muda mengalami rasa kehilangan atas tidak lagi menjadi “bayi” dari keluarga. Anak yang lebih tua mungkin memiliki rasa tanggung jawab meningkat karena harapan orang tua mereka harus membantu dalam perawatan adik - adi- knya. Mempersiapkanuntukpenambahankeluargabaruharusdimulaisejakkehamilan sebagai orang tua bicara tentang bayi yang baru diharapkan. Memberikan kesem- patan bagi anak-anak untuk merasakan gerakan janin dan mendengar detak jan-
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 30 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas tung janin cara konkret untuk membantu anak-anak memahami. Diskusi tentang memiliki bayi baru dalam keluarga juga dapat membantu dalam penyesuaian. Adaptasi Kakak Bayi Penambahan anggota baru untuk keluarga dapat menimbulkan stres bagi saudara. Tindakan yang dapat memfasilitasi penyesuaian mereka: • Menghabiskan waktu selama periode prenatal berbicara tentang ke- datangan bayi • Memberikan kesempatan bagi saudara untuk merasakan gerakan bayi dan mendengar detak jantung selama kehamilan • Memberikan kesempatan bagi saudara untuk menghabiskan waktu den- gan adik baru selama tinggal dirumah sakit • Mendorong saudara untuk berbaring di tempat tidur dengan ibu selama kunjungan ke rumah sakit • Memberikan saudara hadiah yaitu dari saudara mereka yang baru • Menjelaskan kepada orang tua pentingnya waktu yang berkualitas den- gan anak-anak lain, seperti duduk dan membaca buku bacaan ,bermain game, dan mendengarkan musik • Mengajak saudara bertamasya,sementara bayi baru lahir tetap di rumah dengan pengasuh • Menjelaskan mengapa bayi menangis dan bagaimana mereka berkomu- nikasi Gambar 2.4 Kakak bertemu dengan adik bayinya
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 31 Tindakan keperawatan 1. Meninjau catatan untuk masalah hubungan, riwayat kehamilan,dan riwayat persalinan 2. Kaji pengalaman sebelumnya tentang bayi yang baru lahir. 3. Pantau perilaku adaptasi mitra dan saudara. 4. Kaji perilaku maladaptif dan membuat rujukan ke perawat kesehatan mas- yarakat seperti yang ditunjukkan 5. Tetap berpikiran terbuka dan peka budaya. 6. Memiliki rencana fleksibel perawatan untuk keluarga postpartum. 7. Memberikan informasi dari orang tua kepada pasangan dan saudara me- masukkan bayi baru lahir ke dalam keluarga. 8. Membantu orang tua dalam mengidentifikasi cara-cara untuk membantu anak-anak mereka yang lain dalam penyesuaian ke anggota keluarga baru. 9. Memberikan penguatan lisan positif bagi interaksi keluarga mereka. 10. Memberikan kesempatan bagi anggota keluarga untuk berbicara tentang penyesuaianp dalam keluarga. 11. Memberikan kesempatan bagi pasangan untuk berbicara tentang penye- suaian dalam hubungan pasangan dan cara-cara untuk meningkatkan mereka hubungan 12. Menghormati keyakinan budaya dan memasukkan mereka dalam keper- awatan . Orang Tua Cacat Pancaindera atau Fisik Orang tua dengan gangguan sensorik seperti kehilangan visual atau berku- rang pendengaran, dengan gangguan fisik seperti penurunan mobilitas, tanta- ngan bagi perawat dan profesional kesehatan lainnya.Tantangan-tantangan ini bisa berubah menjadi peluang untuk menjadi kreatif dalam cara untuk beradap- tasi asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan orang tua. Sekarang profe-
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 32 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas sional perawatan kesehatan menyadari hak-hak penyandang cacat, memberikan informasi cara-cara yang bisa dimengerti dan memberikan perawatan yang peka terhadap kebutuhan mereka. Ada rentang tingkat gangguan penglihatan, pendengaran penurunan, dan gangguan fisik. Gangguan visual / kebutaan / kehilangan penglihatan. Auditory berkisar penurunan dari ringan sampai gangguan pendengaran yang mendalam. Mereka dengan kehilangan pendengaran ringan telah cukup mendengar untuk bercakap-cakap di bawah kondisi ideal. Orang dengan gangguan pendengaran yang mendalam biasanya mengandalkan bahasa isyarat sebagai bentuk komuni- kasi dan tidak akan mampu berkomunikasi secara lisan dengan mendengar orang. Gangguan fisik dapat berkisar dari orang yang tergantung pada tongkat, orang- orang yang melakukan tidak memiliki kontrol motor lengan dan / atau kaki. Tindakan keperawatan Orangtua Visually Impaired 1. Saat melaporkan, menggunakan nama orang tersebut. 2. Ketika memasuki sebuah ruangan, alamat orang tersebut dengan nama dan memperkenalkan diri sendiri dan orang lain yang ada di dalam ruan- gan. 3. Ketika meninggalkan ruangan, mengumumkan keberangkatan dan menun- jukkan jika orang lain tinggal atau meninggalkan. 4. Berbicara langsung dengan orang secara jelas. Jangan membesar-besarkan pengucapan kata atau berbicara dengan suara keras. 5. Jaga pintu, lemari, dan lemari tertutup untuk mencegah cedera. 6. Gunakan panduan ketika akan membantu dengan ambulatasi, hindari mendorong, mendorong kecuali dalam darurat. 7. Jangan menarik tubuh seseorang untuk mengarahkan dia. Orientasikan ke ruang atau lokasi baru setelah itu bimbing ke daerah baru. 8. Pada titik tertentu (pintu atau tempat tidur), orientasi ruang dengan men-
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 33 jelaskan isinya dalam urutan logis dari urutan progresif (misalnya, “Di sebe- lah kanan saat Anda berbaring di tempat tidur adalah meja dengan tombol telepon dan panggilan, disamping itu adalah tirai tempat tidur dan kemu- dian kursi. Selanjutnya ke kursi adalah pintu ke kamar mandi. 9. Jelaskan lokasi tempat makanan. Tanyakan jika dia membutuhkan bantuan. 10. Tawarkan untuk membaca bahan cetak atau meminta cara disukai untuk menerima informasi dalam bentuk cetakan. 11. Memberikan ruang untuk Braillers dan peralatan khusus lainnya yang di- gunakan oleh ibu 12. Memberikan pengajaran dengan cara orang tua dapat memahami. Contoh instruksi pengajaran: • Anjurkan orang tua dalam mengganti popok dengan meminta popok bayi dan menjelaskan langkah-langkahnya • Memberikan pengajaran dan petunjuk di Braille atau kaset. • Liahat wajah orang tua ketika berbicara. • Jadilah mengartikulasikan, tapi jangan membesar-besarkan pengucapan • Berbicara dalam volume suara normal. 1. Berdirilah 6 sampai 10 kaki dari orang tua ketika berbicara dengan mer- eka. 2. Hindari meletakkan tangan Anda di atas mulut atau berbalik kepada orang tua ketika anda berbicara. 3. Ketika mengkomunikasikan informasi dengan menggunakan ilus- trasi,menyediakan waktu bagi orang tua untuk mempelajari ilustrasi. 4. Jika ada lebih dari satu pembicara, bergantian berbicara dengan jelas indi- kasi tentang siapa yang berbicara. 5. Minimalkan suara (misalnya, matikan volume TV, dekat pintu ke kamar).
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 34 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas 6. Jika ada kesalahpahaman, jangan mengulang kata-kata keras 7. Memberikan pengajaran dan informasi dalam bentuk tertulis bahwa orang tua dapat dengan mudah mengerti. 8. Gunakan grafis dan visual bila tersedia. 9. Pastikan juru bicara untuk orang tuli,ketika membahas informasi medis 10. Memungkinkan cukup waktu untuk penerjemah untuk menyelesaikan pikiran. 11. Berbicara langsung kepada pasien dan tidak penerjemah. 12. Hindari mengatakan, “Katakan padanya / dia ...” 13. Periksa orangtua untuk memahami atau jika dia mendapatkan terlalu ban- yak informasi. 14. Luangkan waktu untuk menanyakan kekhawatiran. 15. Anggukan oleh orang tua mungkin memiliki arti yang berbeda, seperti sebagai “ya” atau “lanjutkan”, itu mungkin tidak berarti bahwa orang tua mengerti 16. Flick lampu on dan off untuk mendapatkan perhatian orangtua. Tidak ber- teriak, atau sentuh untuk tujuan mendapatkan perhatian. 17. Sadarilah bahwa alat bantu dengar memperkuat suara 6 sampai 10 kali, sehingga berteriak dan suara keras dapat menjadi tidak nyaman. 18. Memberikan TV captioned tertutup, TDD / TTY (perangkat telepon untuk tuli), menulis pad, dan menerapkan. 19. Diskusikan dengan orang tua bagaimana mereka telah beradaptasi dengan rumah mereka untuk bayi yang baru lahir. 20. Beberapa orang tua akan menggunakan perangkat yang menyebabkan ca- haya berkedip untuk menanggapi teriakan bayi, sehingga orang tua meng- ingatkan untuk memeriksa bayi mereka 21. Beberapa orang tua mungkin menggunakan sirkuit tertutup TV untuk me-
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 35 mantau bayi di ruangan lain untuk Orang tua dengan gangguan fisik 22. Menyediakan fasilitas ADA-standar yang diwajibkan, seperti mengangkat toilet,kursi roda dikamar atau lorong-lorong yang memudahkan menggu- nakan panggilan tombol 23. Jaga lingkungan bebas dari hambatan 24. Menilai jenis bantuan yang dibutuhkan 25. Diskusikan jenis bantuan orang tua dalam merawat bayi baru lahir di ru- mah. 26. Membantu orang tua dalam perawatan bayi. 27. Membantu orang tua dalam mengembangkan strategi untuk beradaptasi dengan perawatan bayi. 28. Membuat rujukan ke pelayanan so- sial bila diindikasikan untuk tambahan bantuan. Perawat dapat membantu orang tua yang memiliki gangguan indera atau fisik gangguan dengan mengeksplorasi, mengidentifikasi, dan menerapkan teknik,alat, dan cara-cara alternatif untuk: • Memfasilitasi ikatan dan keterikatan. • Ajarkan orang tua tentang perawatan bayi. • Mempromosikan lingkungan yang aman bagi bayi yang baru lahir. • Meningkatkan dinamika keluarga. Pospartum Blues Postpartum blues, juga dikenal sebagai baby blues, terjadi selama minggu pertama postpartum, berlangsung selama beberapa hari, dan mempengaruhi mayoritas ibu. Selama periode ini, ibu merasa sedih dan mudah menangis tapi dia mampu merawat dirinya sendiri dan bayinya.
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 36 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas Penyebab postpartum blues adalah: • Perubahan kadar hormon • Kelelahan • Stres mempunyai peran baru sebagai ibu Tanda dan gejala postpartum blues adalah: • Kemarahan • Kecemasan • Perubahan suasana hati • Kesedihan • Menangis • Kesulitan tidur • Kesulitan makan Tindakan keperawatan 1. Memberikan informasi kepada pasangan tentang postpartum blues . 2. Jelaskan bahwa hal ini terjadi di sebagian besar ibu postpartum. 3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam mengurangi stres. 4. Jelaskan pada pasangan pentingnya menahan emosional dan dukungan fisik selama periode waktu ini. 5. Jelaskan bahwa ibu atau keluarga harus mencari bantuan dari layanan kes- ehatan jika gejala bertahan lebih 4 minggu atau jika ibu membutuhkan perhatian dari keluarganya, karena ia mungkin mengalami depresi post- partum.
  • 39. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 37 Tabel 3.4 Alur Klinik untuk Transisi Menjadi Orang Tua Fokus per- awatan Postpartum : masuk RS Pospartum : 4 - 24 jam Pospartum : 24 – 48 jam Hasil yang diinginkan Status emosinal Fase tak- ing-in Menuju fase tak- ing-hold Fase tak- ing-hold Ibu mampu merawat dirin- ya dan menun- jukkan kemandirian dalam per- awatan bayi. Ibu dapat melakukan perawatan ssendiri Ibu menun- jukan pen- ingkatan kepercayaan diri dalam merawat bayi Tindakan keper- awatan Memberikan perawatan dan ken- yamanan kepada ibu Memberikan penguatan positifterha- dap perilaku yang tepat Diskusi kemampuan bayi Membiarkan ibu kontak dengan bayi secara kon- sisten untuk membangun keterikatan Mendorong wanita dan keluarganya untuk berpartisipasi dalam merawat diri dan perawatan bayi. Mendorong seser- ing mungkin kontak dengan bayi. Amati perilaku dan keterikatan dengan bayinya Mulailah berikan pendidikan keseha- tan setelah melahir- kan Amati ikatan dan perilaku lampi- ran, mencatat tan- da-tanda perilaku mal- adaptif. Menyediakan informasi tertu- lis / visual tentang per- ilaku bayi dan karakteristik. Ajarkan metode untuk menghibur bayi Adanya keterikatan dan perilaku yang positif Orang tua menunjukkan pengertian pada perilaku bayi Orang tua menunjuk- kan penger- tian dalam menangani bayi Menyediakan sumber informasi jika pasien mem- butuhkan
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 38 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas Dinamika kelu- arga Orangtua menunjuk- kan mulai ada ikatan perilaku. dan mem- perkenalkan bayi kepada keluarga Orangtua menun- jukkan ikatan dan perilaku positif Keluarga menun- jukkan dukungan positif terhadap bayi baru lahir. Orangtua terus menerus menunjukkan perilaku ikatan dan keterikatan Keluarga menunjukkan perilaku positif terhadap bayi baru lahir dan orang tua Orang tua menunjuk- kan perilaku adaptasi yang positif Rangkuman Transisi menjadi orangtua melibatkan peran ibu atau ayah, melihat anak se- bagai seorang individu dengan nya atau kepribadiannya sendiri dan mengga- bungkan anak baru didalam periode awal postpartum. Pengetahuan tentang harapan dan tanggung jawab diperoleh melalui pembelajaran disengaja (instruk- si formal) dan incidental belajar (mengamati orang lain dalam peran). Proses be- lajar dan mengembangkan peran orang tua harus mulai sejak kehamilan. Mi- tra yang belajar bersama selama kehamilan memiliki hasil yang lebih baik ketika mereka mengambil peran orang tua. Menyediakan pasangan dengan informasi tertulis mengenai berbagai gaya peran orangtua memungkinkan pasangan calon untuk belajar tentang. Menjadi seorang ibu adalah istilah yang relatif baru yang digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan proses bahwa perempuan mengalami masa transisi untuk menjadi ibu dan pembentukan identitas sebagai ibu (Mercer, 2004). Fase ibu, seperti yang didefinisikan oleh Rubin (1963, 1967), adalah tiga fase proses yang terjadi selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan: Fase taking in, masa perilaku tergantung, terjadi selama 24-48 jam pertama setelah lahir dan perilaku ibu, fase taking hold, masa peralihan dari dependen ke independen perilaku, bertahan hingga berminggu-minggu dan perilaku ibu. Fase letting go, masa dari mandiri ke peran baru. Persiapan untuk peran ayah sangat
  • 41. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 39 berbeda dengan ibu. Secara umum, pria tidak berfantasi tentang menjadi seorang ayah, juga tidak bermain peran. Pria kurang ingin tahu tentang perawatan bayi dibandingkan dengan perempuan. Bonding dan keterikatan adalah dua fenom- ena orang tua menghadapi selama masa transisi mereka untuk mengasuh dan pencapaian peran orang tua.Bonding didefinisikan sebagai perasaan emosional yang dimulai selama kehamilan atau segera setelah lahir antara orangtua dan bayi baru lahir (Klaus & Kennell, 1982). Bonding adalah ikatan dari orang tua untuk bayi baru lahir. Attachment adalah hubungan emosional yang membentuk antara bayi dan orang tuanya (Bowlby, 1969). Bayi yang baru lahir memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan dirangsang oleh interaksi awal. Tergantung pada keadaan kesadaran, bayi yang baru lahir memiliki kemampuan untuk merespon secara positif oleh menjadi lebih waspada, atau negatif dengan menangis. Perawat yang memahami perilaku baru lahir, kondisi bayi kesadaran, dan isyarat komunikasi dapat mengidentifikasi dan mempromosikan interaksi positif antara orang tua/pengasuh dan bayi mereka melalui pemodelan peran dan pendidikan orang tua. Demikianlah materi yang dapat disampaikan mudah – mudahan anda memahami dan menjawab perr- tanyaan di bawah ini.
  • 42. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 40 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas Pilih jawaban yang tepat, boleh memilih lebih dari satu 1. Pasien Anda melahirkan 10 jam yang lalu. Dia mengalami kelahiran normal yang tidak rumit dengan bayi yang memiliki skor Apgar 9 pada menit ke-1 dan 9 pada menit ke-5. Selama pengkajian Anda perhatikan ibunya terlihat lapar dan sangat tertarik untuk bercerita tentang pengalaman kelahirannya . Anda harus mengingatkan dia untuk mengganti popok bayi dan memberi makan bayinya. Berdasarkan pengkajian ini Anda menentukan bahwa ibu tersebut: A. Memiliki kesulitan dalam membangun ikatan dengan bayinya. B. Tidak peduli dengan kebutuhan bayinya C. Dalam fase taking-in D. Dalam fase taking-hold 2. Pasien postpartum Anda berusia 25 tahun, yang melahirkan bayi yang se- hat. Dia melahirkan 36 jam yang lalu. Anda perhatikan bahwa dia memegang bayinya dengan berjauhan dan menganggap bayinya sebagai sebuah benda. Berdasarkan pengkajian ini, tindakan keperawatan Anda meliputi: A. Anjurkan kepada keluarga untuk membantu dalam merawat bayi B. Kaji pasien Anda tentang kehamilannya dan pengalaman melahirannya C. Ajarkan pentingnya menggedong bayi dekat dengan tubuhnya D. Ambil bayinya ke kamar bayi agar tidur pasien tidak terganggu Test Formatif
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 41 3. Pada klien 2 hari pospatum, dimana ditemukan adanya keabnormalan dan membutuhkan intervensi? A. Seorang ibu postpartum 23 tahun yang berencana untuk menyusui, tapi ingin memberikan asi melalui botol untuk bayinya sampai ASI-nya ada. B. Seorang ibu postpartum 28 tahun yang menolak untuk mandi C. Seorang ibu postpartum 20 tahun yang bayinya dirawat oleh ibunya D. Seorang ibu postpartum 19 tahun yang meminta bahwa bayinya tinggal di kamar bayi sehingga dia bisa tidur 4. Anda memberikan edukasi setelah melahirkan kepada pasien. Selain bayi yang baru lahir, dia memiliki seorang anak perempuan 2 tahun. Manakah dari berikut ini yang akan Anda masukkan dalam pengajaran ? Pilih semua yang dapat diaplikasikan. A. Menekankan pentingnya quality time dengan putrinya yang berusia 2 tahun B. Memberi tahu ibu untuk menyertakan putrinya yang berusia 2 tahun dalam merawat adik bayinya. C. Menjelaskan bahwa semua anak dapat mengalami kecemburuan pada saudara kandungnya. D. Menganjurkan kepada ibu untuk menjelaskan kepada putrinya alasan bayi menangis 5. Manakah faktor-faktor yang dapat menghambat transisi menjadi orangtua? Pilih semua yang berlaku. A. Pengalaman pertama dengan bayi yang baru lahir B. Perubahan bekerja
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 42 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tugas C. Ayah yang masih remaja D. Baru saja pindah ke area yang baru Kunci jawaban 1.C 2.B dan C 3.D 4.A, B, C, dan D 5.A, B, C, dan D Tugas 1. Baca buku perubahan psikologis pada postpartum dan membuka internet 2. Diskusikan dengan teman anda kaitan perubahan fisiologis dan psikologis postpartum serta asuhan keperawatannya Jika anda sudah membaca dan memahami kegiatan belajar 1 dan 2, anda akan mudah memahami kegiatan belajar 3 adalah asuhan keperawatan resiko tinggi pada postpartum