Dokumen tersebut membahas berbagai cara dan konteks untuk memberikan pelayanan kesehatan mental pada anak-anak, termasuk intervensi individu, keluarga, sekolah, dan komunitas serta mempertimbangkan faktor budaya dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak.
2. CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
v
KONTEKS INTERVENSI JENIS-JENIS INTERVENSI
1. INTERVENSI ANAK-REMAJA (CHILD-
ADOLESCENT INTERVENTIONS)
2. INTERVENSI OANG TUA
3. INTERVENSI KELUARGA
4. INTERVENSI SEKOLAH DAN KOMUNITAS
Psikoterapi individu
Psikoterapi kelompok
Terapi sambil bermain
Perilaku dan kesadaran-berperilaku terapi
Latihan keahlian (skill)
Ilmu farmasi-psikologi
Konsultasi
Pelatihan pendidikan
Terapi keluarga
Bantuan yang dapat diberikan kepada keluarga
Berkonsultasi dengan pelayanan sosial
Konsultasi dengan pakarnya
Konsultasi dengan bidang medis
TABEL 8-1 Strategi yang dilakukan dalam mengintervensi masalah perilaku anak
3. Mengumpulkan informasi tentang bagaimana
cara merawat anak dibutuhkan dimana para
pelapor (yaitu orang tua, guru, dan dokter)
memberikan data tentang keaktifan anak. Dalam
mengobati kesehatan mental tegantung pada
observasi dan laporan yang diberikan oleh
penjaga anak. Oleh karena itu, intervensi harus
disertai dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku anak dan usaha untuk
mengubah suasana hidup dan interaksi mereka.
ana hidup dan interaksi mereka.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
4. Terapi untuk anak-anak dan remaja sering disebut sebagai “de facto family-context therapy”
sejak masalah anak harus menuju pada sistem keluarga yang lebih luas (Kazdin & Weisz, 1998),
yang sama luasnya dengan sistem sosial. Orang (anak) dan lingkungan (keluarga) adalah bagian
dari suatu sistem, dan jika salah satu dari orang atau lingkungan tersebut mengalami masalah,
maka yang lainnya juga akan mengalami masalah.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
5. CONTOH KASUS:
Sarah adalah seorang anak berumur 9 tahun, dia
mengalami gejala Separation Anxiety (takut bertemu
orang asing) yang dia tunjukkan dengan tidak mau
bersekolah, dan ibunya menjadi sering tidak masuk
kerja karena harus merawat Sarah. Kehilangan
pekerjaan akan menyebabkan masalah keuangan,
kemudian menyebabkan peningkatan stres ibunya dan
juga konflik pernikahan. Dalam situasi ini kita tidak
hanya menyadari gejala dan masalah yang dialami
Sarah, tetapi juga bagaimana Sarah berinteraksi
dengan lingkungan sosialnya yang semakin menambah
masalahnya. Alhasil, kelainan pada masa kanak-kanak
dapat dilihat masalahnya dari dua bidang yaitu masalah
psikopatologi dan psikososial (orang dan lingkungan)
(Adelman, 1995)
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
6. Dengan model ini, perawatan akan menjadi
salah satu bagian dari pelayanan, yang
disertai oleh tim perawatan terdiri dari
orang tua, guru, psikolog, serta dokter
untuk menganalisis masalah lingkungan yang
menyebabkan masalah pada anak dan masalah
anak yang menyebabkan masalah pada
lingkungan.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
7. Isu-isu yang berkembang
Tantangan bagi para psikolog adalah untuk mencapai sebuah pemahaman tentang
bagaimana caranya agar situasi yang berubah-ubah dapat membuat perkembangan
anak menjadi tetap normal (Serafica & Wenar, 1996). Sebagai contoh, faktor apa
saja yang dapat membuat anak menjadi takut sekolah, bagaimana perilaku ini
berlangsung, dan intervensi atau perubahan lingkungan seperti apa yang akan
menghilangkan ketakutan tersebut? Seorang anak yang mengalami ketakutan akan
sekolah akan kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebayanya
dan mungkin juga akan kehilangan prestasi dalam bidang akademik maupun
ekstrakurikuler. Membantu anak dalam mengurangi perilaku gejala buruknya
beradaptasi dengan lingkungan/orang, akan meningkatkan perkembangan
kesehatan, interaksi yang tepat, dan kegiatan yang normal (Shirk, 1999). Penyedia
layanan kesehatan mental yang menangani masalah anak-anak haruslah
mengetahui perbedaan masalah-masalah yang ada sehingga perawatan yang tepat
dapat dilakukan sesuai dengan tingkat pemahaman dan kemampuan anak.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
8. Ada beberapa fungsi kesadaran dan emosi yang dapat mempengaruhi perawatan pada anak-
anak, seperti perkembangan bahasa, baik yang bersifat menerima maupun mengekspresikan
bahasa memiliki efek yang krusial pada perawatan anak. Tingkat penerimaan bahasa akan
berpengaruh pada kemampuan anak dalam mengerti instruksi dan penjelasan yang diberikan
oleh dokter atau psikolog. Kemampuan untuk mengekspresikan bahasa akan mempengaruhi
bagaimana cara anak-anak berbicara. Anak yang memiliki kegelisahan yang tidak biasa akan
mengalami masalah dalam menceritakan kegiatan apa saja yang dialaminya dengan
menggunakan bahasa seperti yang telah dijelaskan di DSM-IV.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
9. Anak yang masih kecil tidak memiliki kemampuan seperti anak remaja atau orang
dewasa dalam menjawab pertanyaan, sehingga membuat beberapa terapi menjadi
terhalang dan salah satu diantaranya adalah kesalahan kognitif (kesadaran) yang akan
menjadi masalah besar (catastrophizing). Bahkan pelaksanaan pelatihan bagi orang
tua (PMT) harus ada dalam konteks perkembangan ini dimana ada penelitian yang
menunjukkan bahwa PMT sangatlah efektif untuk perawatan anak kecil.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
10. Isu-isu dalam konteks
Untuk memulihkan kesehatan mental yang
dibutuhkan anak, para perawat harus bekerja
tidak hanya dengan anak tersebut dan
keluarganya saja, tapi juga dengan ahli-ahli yang
lain, seperti badan pemberdayaan anak (KPA),
badan sosial, dan ahli medis. Para perawat harus
bekerja sama untuk mengembangkan rencana
perawatan yang terkoodinir untuk anak dan
keluarga. Ini kemudian lebih dikenal dengan
nama wrap-around services atau perawatan
kesehatan mental pada anak yang tidak hanya
dilakukan di klinik tetapi juga di lingkungan
keluarga dan masyarakatnya.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
11. Keluarga.
Perselisihan yang terjadi dalam pernikahan, baik ibu dan ayahnya masih menikah atau sudah bercerai,
adalah hal utama yang menyebabkan masalah pada anak (Katz & Gottman, 1993) seperti gangguan
emosi, kurangnya kemampuan bersosial, dan kesulitan dalam bidang akademik.
Peran keluarga dalam perkembangan psikopatologi pada masa kanak-kanak masih menjadi perdebatan.
Teori awal tentang psikoanalitik cenderung menyatakan bahwa orang tualah yang menjadi penyebab
gangguan yang dialami anak sehingga menjadi autis. Sekarang kita tahu bahwa hubungannya bukan
hanya itu. Perilaku orang tua dapat mempengaruhi kesulitan yang dialami anak, tapi tentu itu bukanlah
penyebab utamanya.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
12. Teori/model paksaan (coercion model) Patterson ini menyatakan bahwa perilaku negatif
(seperti agresif) ditunjukkan oleh anak bukanlah kemauan anak tersebut, tapi
merupakan bentuk akibat dari interaksi antara anak dan orang tuanya (Patterson, 1982).
Patterson juga menyatakan bahwa keluarga yang terdapat anak yang bertingkah laku
agresif, merupakan akibat dari orang tuanya yang memiliki sifat serupa pada awalnya
(seperti tidak mau menuruti keinginan anaknya, pemarah bahkan memukul) dan
kurangnya perhatian menyesuaikan perilaku.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
13. Penelitian ini menyarankan bahwa ketika anak-
anak tidak begitu dipedulikan oleh orang tua,
mereka akan lebih condong untuk menjalin
hubungan dengan teman sebaya yang
berperilaku menyimpang dan akan berperilaku
anti-sosial. Dengan kata lain, kelainan
bertingkah laku berhubungan dengan
isu/masalah keluarga seperti kelalaian dan
kekejaman orang tua, masalah keuangan,
masalah pernikahan, depresi, kurangnya
pengawasan, perlakuan kasar, dan pemisahan
diri dari lingkungan sosial haruslah diperhatikan
dalam memberikan intervensi perawatan kepada
anak-anak yang mengalami kelainan bertingkah
laku ini (Kazdin, 1987).
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
14. Sekolah
Pengaruh sekolah sangatlah penting karena
tidak ada lingkungan lain diluar keluarga yang
memberikan peluang bagi anak untuk
berinteraksi dengan orang lain, berperilaku
formal dan tidak formal, dan mengembangkan
kemampuan diri.
Sekolah sebagai penyedia layanan kesehatan
mental yang dasar
Karena sekolah merupakan satu-satunya tempat
dimana anak-anak dan keluarga memiliki
hubungan yang tetap, ada kecenderungan yang
mengaitkan pelayanan kesehatan mental
dengan sekolah, seperti intervensi awal, krisis
intervensi, dan perkembangan kesehatan
emosi-sosial (Waxman, Weist, & Benson, 1999).
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
15. Pendidikan dan pelayanan spesial untuk anak yang memiliki kelainan (cacat)
Berbeda dengan anak yang normal, anak-anak yang memiliki kelainan (cacat)
seperti perlambatan mental dan masalah pendengaran harusnya dapat
meneriman pelayanan yang spesial pula dari gurunya. Intervensi awal yang
efektif harus secara intensif dilakukan, memiliki kualitas pelayanan yang tinggi
seperti pembelajaran langsung melalui perhatian pada lingkungan dan dukungan
keluarga.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK
16. Keanekaragaman isu-isu budaya
Komunikasi dan hubungan yang baik adalah
kunci keberhasilan dari perawatan, dan ini bisa
menjadi masalah jika penyedia layanan
kesehatan mental tidak sensitif terhadap latar
belakang anak-anak dan keluarga yang ditangani
ketika menjelaskan diagnosa, pemeriksaan, dan
rencana perawatan.
Para penyedia layanan kesehatan mental ini
harus menawarkan pelayanan yang
berhubungan dengan budaya dan etnik yang
sesuai dengan keluarga tersebut agar perawatan
dapat berjalan dengan efektif. Caranya adalah
dengan memahami struktur keluarga, budaya,
n5orma, dan kepercayaan mereka yang
berhubungan dengan perkembangan isu
kesehatan mental.
CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA ANAK-ANAK