SlideShare a Scribd company logo
PKN 
Analisis Kasus Marsinah 
DWI MAESAROH 
PENI YULIANA 
RIZKY ANITA PUTRI 
RUSMALA 
TATSUYA AKASHI
SINOPSIS KASUS MARSINAH 
Marsinah adalah salah satu karyawan PT. Catur Putera Surya yang 
aktif dalam aksi unjuk rasa buruh di Sidoarjo.Pada tanggal 3 Mei 
1993, para buruh mencegah teman-temannya bekerja.Komandan 
Rayon Militer setempat turun tangan mencegah aksi buruh.Tanggal 4 
Mei 1993 para buruh mogok total dan mereka mengajukan 12 
tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah buruh. 
Sampai tanggal 5 Mei 1993 , Marsinah masih aktif bersama 
rekan-rekannya.Masinah menjadi salah seorang dari 15 orang 
perwakilan karyawan yang berunding dengan pihak perusahaan. 
Siang hari tanggal 5 Mei,tanpa Marsinah, 13 buruh digiring ke kodim 
Sidoarjo.Marsinah bahkan sempat mendatangi Kodim untuk 
menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil 
pihak kodim. Setelah itu pukul10 malam Marsinah lenyap. 
Mulai tanggal 6,7,8 , keberadaan Marsinah tidak diketahui 
sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 
1993. Tanggal 30 September 1993 telah dibentuk tim terpadu 
bakorstanasda jatim untuk melakukan penyelidikan kasus 
pembunuhan marsinah.
Delapan petinggi PT ditangkap secara diam-diam dan tanpa prosedur 
resmi. Setiap orang yang diintrogasi dipaksa mengaku telah menbuat 
skenario dan menggelar rapat untuk membunuh Marsinah.Pemilik 
PT , Yudi Susanto, juga termasuk salah satu yang ditangkap.Baru 18 
hari kemudiandiketahui ereka sudah mendekam ditahanan polda 
jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan Marsinah. Pengacara 
Yudi Susanto mengungkap adanya rekayasa oknum aparat kodim 
untuk mencari kambing hitam pembunuh Marsinah. 
Secara resmi , tim terpadu telah menangkap dan memeriksa 
10 orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Slah 
seorang dari 10 tersebut diduga adalah anggota TNI. Hasil penyidikan 
polisi menyebutkan, Suprapto (pekerja dibagian kontrol CPS) 
menjemput Marsinah dengan motornya didekat rumahkos Marsinah. 
Dia dibawa ke pabrik,lalu dibawa lagi dengan Suzuki Carry putih ke 
rumah Yudi Susanto di surabaya.setelah tiga hari Marsinah disekap, 
Suwono (stpam CPS) mengeksekusinya. 
Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun penjara, 
sedangkan sejumlah stafnya dihkum sekitar 4 hingga 12 tahun, 
namun mereka naik banding dan Yudi dinyatakan bebas. Dalam 
proses selanjutnya pada tingkat kasasi, MA membebaskan para 
terdakwa dari segal dakwaan (bebas murni). Putusan MA tersebut 
setidaknya menimbulkan ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga 
muncul tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini adalah “Direkayasa”.
1. What : 
Pembunuhan Marsinah, Karyawan PT CPS yang terlibat 
unjuk rasa. 
2. Where : 
Tanggulangin Sidoarjo , Kodam V Brawijaya , Pabrik , Rumah 
Yudi Susanto , dan Pengadilan . 
3. When : 
2 Mei 1993 , 3 Mei 1993 , 5 Mei 1993 , 8 Mei 1993 dan 30 
September 1993. 
4. Who : 
Marsinah , 13 buruh , delapan petinggi PT CPS , Komando 
Rayon Militer , Suwono ( stpam CPS) dan Suprapto ( pekerja 
dibagian kontrol CPS)
5. Why 
mengapa kasus ini sulit diselesaikan ? 
a) Kelemahan Penyidikan 
1. Masih adanya pemaksaan dalam penyidikan baik fisik maupun non fisik 
untuk mengejar pengakuan, sehingga tersangka mencabut keterangannya 
dengan alasan keterangan yang dia berikan tersebut tidak benar karena pada 
saat pemeriksaan berada dalam tekanan fisik / psikis. 
2. Kurangnya pemahaman penyidik dalam melakukan penyidikan sehingga 
asas-asas dalam penyidikan tersebut dilanggar (dua asas: praduga tak 
bersalah & pemberitahuan untuk didampingi penasehat hukum). 
3. Tidak melakukan penyidikan secara cermat guna mengidentifikasi peran 
terdakwa, apakah sebagai pelaku, menyuruh melakukan, membantu 
melakukan, atau hanya sebagai saksi (pasal 55-56 KUHP). 
4. Tidak berupaya mendapatkan alat bukti yang kuat didahului pemeriksaan 
yang cermat. Dalam hal ini penyidik menggunakan keterangaan saksi yang 
saksi tersebut juga merupakan tersangka. Sehingga saksi-saksi tersebut 
mencabut keterangannya dalam sidang pengadilan. 
5. Tidak mengusahakan penyusunan resume yang baik dan pemberkasan. 
Kecenderungan penyidik melakukan pemisahan KUHP berkas perkara 
(Splitzing) bagi masing masing tersangka, atau saksi-saksi, mereka-reka yang 
menjadi tersangka pada berkas perkara lain yang di kenal dengan saksi 
mahkota.
b) Kelemahan Penuntutan 
1. Menerima berkas tanpa meneliti berkas tersebut dan tidak 
mempelajari dengan cermat sehingga tidak mengetahui 
kekurangannya. 
2. Kurang cermat dalam menyusun surat dakwaan. 
c) Kelemahan Peradilan 
1. Tidak mengindahkan penasehat hukum terdakwa guna dimintai 
keterangan ulang, yang mana sehubungan dengan saksi-saksi 
telah mencabut keterangannya dalam BAP yang diberikan dalam 
keadaan terpaksa dan tertekan secara fisik maupun psikis. 
2. Tidak menggali secara mendalam alasan-alasan mengapa para 
saksi mencabut keterangan dalam BAP. Penggalian secara 
mendalam dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan – 
pertanyaan termasuk mempertanyakan mengapa saksi tidak 
memanfaatkan prosedur yang ada (minta didampingi penasehat 
hukum, menolak penandatanganan BAP, praperadilan, 
melaporkan ketidakberesan petugas kepada atasannya).
6. How 
Bagaimana penyelasaian dari kasus marsinah tersebut ? 
ANALISA KASUS dan Hubugannya dengan UU 
Didalam Posisi kasus yang sudah ada di atas, adapun kasus tersebut masuk dalam katagori 
pelanggaran ham Berat karena di dalam perincian mengenai posisi kasus diatas terdapat salah 
satu unsure yang memuat mengenai unsure-unsur pelanggaran HAM Berat yakni Pasal 9 UU No 
26 Tahun 2000 ( Unsure Kejahatan Kemanusiaan ), dan juga mengandung unsure pelanggaran 
hak asasi manusia mengenai hak hidup sebagaimana yang tercantumkan dalam ICCPR. Pasal 9 
UU No 26 Tahun 2000, dalam pasal ini menyebutkan bahwa: 
“Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian 
dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut 
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa: 
a. Pembunuhan; 
b. Pemusnahan; 
c. Perbudakan; 
d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa; 
e. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang 
yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional; 
f. Penyiksaan; 
g. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan 
atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara, 
h. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan 
paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah 
diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional; 
i. Penghilangan orang secara paksa; 
j. Kejahatan apartheid.
PENYELESAIAN 
Proses Penyelidikan dan Penyidikan 
Tanggal 30 September 1993 telah dibentuk Tim Terpadu 
Bakorstanasda Jatim untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan 
kasus pembunuhan Marsinah. Sebagai penanggung jawab Tim 
Terpadu adalah Kapolda Jatim dengan Dan Satgas Kadit Reserse Polda 
Jatim dan beranggotakan penyidik/penyelidik Polda Jatim serta Den 
Intel Brawijaya. 
Delapan petinggi PT dan satu-satunya perempuan ditangkap secara 
diam-diam dan tanpa prosedur resmi , mengalami siksaan fisik 
maupun mental selama diinterogasi di sebuah tempat yang kemudian 
diketahui sebagai Kodam V Brawijaya. Setiap orang yang diinterogasi 
dipaksa mengaku telah membuat skenario dan menggelar rapat untuk 
membunuh Marsinah. 
Baru 18 hari kemudian, akhirnya diketahui mereka sudah mendekam 
di tahanan Polda Jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan 
Marsinah. Pengacara Yudi Susanto, mengungkap adanya rekayasa 
oknum aparat kodim untuk mencari kambing hitam pembunuh 
Marsinah.
Secara resmi, Tim Terpadu telah menangkap dan memeriksa 10 
orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Salah 
seorang dari 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan tersebut 
adalah Anggota TNI. Pasal yang dipersangkakan Penyidik Polda Jatim 
terhadap para tersangka dalam Kasus Marsinah tersebut antara lain 
Pasal 340 KUHP, 255 KUHP, 333 KUHP, hingga 165 KUHP jo Pasal 56 
KUHP. 
Hasil penyidikan polisi ketika menyebutkan, Suprapto (pekerja di 
bagian kontrol CPS) menjemput Marsinah dengan motornya di dekat 
rumah kos Marsinah. Dia dibawa ke pabrik, lalu dibawa lagi dengan 
Suzuki Carry putih ke rumah Yudi Susanto di Jalan Puspita, Surabaya. 
Setelah tiga hari Marsinah disekap, Suwono (satpam CPS) 
mengeksekusinya. 
Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun penjara, sedangkan 
sejumlah stafnya yang lain itu dihukum berkisar empat hingga 12 
tahun, namun mereka naik banding ke Pengadilan Tinggi dan Yudi 
Susanto dinyatakan bebas. Dalam proses selanjutnya pada tingkat 
kasasi, Mahkamah Agung Republik Indonesia membebaskan para 
terdakwa dari segala dakwaan (bebas murni) Jaksa / Penuntut 
Umum. Putusan Mahkamah Agung RI tersebut, setidaknya telah 
menimbulkan ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga muncul 
tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini adalah "direkayasa".
Temuan Komnas HAM 
Tim Komnas HAM dalam penyelidikan awal melihat ada indikasi keterlibatan 
tiga anggota militer dan seorang sipil dalam kasus 
pembunuhan Marsinah. Salah satu anggota Komnas HAM Irjen Pol. (Purn) 
Koesparmono Irsan mengemukakan, agar kasus itu bisa terungkap harus 
ada keterbukaan semua pihak dengan berlandaskan hukum, bukan masalah 
politik. Ia beranggapan, jika masalah itu dibuka secara tuntas maka 
kredibilitas siapa saja akan terangkat. "Yang jelas Marsinah itu dibunuh 
bukan mati dhewe, tentu ada pelakunya, mari kita buka dengan legawa. 
Makin terbuka sebetulnya kredibilitas siapa saja makin terangkat. Tidak ada 
keinginan menjelekkan yang lain," katanya. Ia mengakui bahwa kasus yang 
sudah terjadi tujuh tahun lalu itu hampir 
mendekati kedaluwarsa untuk diproses secara hukum. Kendala yang 
dihadapi kepolisian saat ini adalah masalah pengakuan dari semua pihak. 
"Mau nggak mengakui sesuatu yang memang terjadi. Makanya saya 
kembalikan, mari tegakkan hukum, jangan politiknya. Kalau hukum itu 'kan 
tidak mengenal Koesparmono, atau pangkatnya apa, tetapi yang ada adalah 
orang yang melakukan. Kalau ini dibawa ke suatu arena politik yang ada 
solidaritas politik," katanya. 
Temuan lain Komnas HAM yaitu dalam proses penangkapan dan penahanan 
para terdakwa dalam Kasus Marsinah itu melanggar hak asasi manusia. 
Bentuk pelanggaran yang disebutnya bertentangan dengan KUHAP itu, 
antara lain, adanya penganiayaan baik fisik maupun mental. Komnas HAM 
mengimbau, pelaku penganiayaan itu diperiksa dan ditindak.
TERIMAKASIH..

More Related Content

What's hot

Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaKelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaapotek agam farma
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTVinkaAngelica81
 
pelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnyapelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnyaAnwar Siregar
 
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMPPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMDoris Agusnita
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarahDini33
 
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiDhiarrafii Bintang Matahari
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruNurul Ma'rifah
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Afan lathofy
 
Sejarah (sarekat islam)
Sejarah (sarekat islam)Sejarah (sarekat islam)
Sejarah (sarekat islam)Nisa Ghaisani
 
KEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALKEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALDian Agatha
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965FXC 41
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasievarahma70
 

What's hot (20)

Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaKelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
 
Perang padri
Perang padriPerang padri
Perang padri
 
G 30 s pki
G 30 s pkiG 30 s pki
G 30 s pki
 
pelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnyapelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnya
 
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMPPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarah
 
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948
 
Sejarah (sarekat islam)
Sejarah (sarekat islam)Sejarah (sarekat islam)
Sejarah (sarekat islam)
 
KEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALKEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONAL
 
Sejarah pki
Sejarah pkiSejarah pki
Sejarah pki
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
 

Viewers also liked

Presentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiPresentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiWaidatin Azizah
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMFebrinaa24
 
TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984Dany Dw
 
Tragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointTragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointimamnurrojab
 
kronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisaktikronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisaktiAwdi kitranto
 
Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Rus Mala
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak BolaRus Mala
 
Penjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaPenjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaRus Mala
 
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurDatangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurRus Mala
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoRus Mala
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiRus Mala
 
Makanan Sehat
Makanan SehatMakanan Sehat
Makanan SehatRus Mala
 
Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerikaRus Mala
 
Olahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahOlahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahRus Mala
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan KediriRus Mala
 
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKARatika Mueslim
 

Viewers also liked (20)

Presentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi TrisaktiPresentasi Tragedi Trisakti
Presentasi Tragedi Trisakti
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAM
 
TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984TANJUNG PRIOK 1984
TANJUNG PRIOK 1984
 
Tragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power pointTragedi trisakti.power point
Tragedi trisakti.power point
 
kronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisaktikronologi Tragedi trisakti
kronologi Tragedi trisakti
 
Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak Bola
 
Penjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaPenjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia Belanda
 
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurDatangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 
Ppt pkn
Ppt pknPpt pkn
Ppt pkn
 
Makanan Sehat
Makanan SehatMakanan Sehat
Makanan Sehat
 
Spia 03
Spia 03Spia 03
Spia 03
 
Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerika
 
Olahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahOlahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak Menengah
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan Kediri
 
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 

Similar to Kasus Marsinah

Similar to Kasus Marsinah (20)

Kasus pelanggaran ham
Kasus pelanggaran hamKasus pelanggaran ham
Kasus pelanggaran ham
 
Tugas PKN
Tugas PKNTugas PKN
Tugas PKN
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIAHAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
 
KASUS MUNIR - PKN
KASUS MUNIR - PKNKASUS MUNIR - PKN
KASUS MUNIR - PKN
 
Harmonisasi HAM dengan Pancasila.pptx
Harmonisasi HAM dengan Pancasila.pptxHarmonisasi HAM dengan Pancasila.pptx
Harmonisasi HAM dengan Pancasila.pptx
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Laporan kriminal
Laporan kriminalLaporan kriminal
Laporan kriminal
 
Kasus ham diindonesia
Kasus ham diindonesiaKasus ham diindonesia
Kasus ham diindonesia
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
 
Bab 1 ham xi kur 13
Bab 1 ham  xi kur 13Bab 1 ham  xi kur 13
Bab 1 ham xi kur 13
 
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negaraAnalisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
 
5 kasus ham dan g30 s pki
5 kasus ham dan g30 s pki5 kasus ham dan g30 s pki
5 kasus ham dan g30 s pki
 
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesianapak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
 
PPT PPKN.pptx
PPT PPKN.pptxPPT PPKN.pptx
PPT PPKN.pptx
 
bab 6.pptx
bab 6.pptxbab 6.pptx
bab 6.pptx
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
 

More from Rus Mala

Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaKedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaRus Mala
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaRus Mala
 
Makalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di IndonesiaMakalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di IndonesiaRus Mala
 
Makalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahMakalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahRus Mala
 
Artikel makanan sehat
Artikel makanan sehatArtikel makanan sehat
Artikel makanan sehatRus Mala
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiRus Mala
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiRus Mala
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum CoelenterataRus Mala
 

More from Rus Mala (9)

Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaKedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
 
Makalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di IndonesiaMakalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
 
Makalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahMakalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi Sekolah
 
Artikel makanan sehat
Artikel makanan sehatArtikel makanan sehat
Artikel makanan sehat
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum Coelenterata
 

Recently uploaded

1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 

Recently uploaded (20)

1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 

Kasus Marsinah

  • 1. PKN Analisis Kasus Marsinah DWI MAESAROH PENI YULIANA RIZKY ANITA PUTRI RUSMALA TATSUYA AKASHI
  • 2. SINOPSIS KASUS MARSINAH Marsinah adalah salah satu karyawan PT. Catur Putera Surya yang aktif dalam aksi unjuk rasa buruh di Sidoarjo.Pada tanggal 3 Mei 1993, para buruh mencegah teman-temannya bekerja.Komandan Rayon Militer setempat turun tangan mencegah aksi buruh.Tanggal 4 Mei 1993 para buruh mogok total dan mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah buruh. Sampai tanggal 5 Mei 1993 , Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya.Masinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan karyawan yang berunding dengan pihak perusahaan. Siang hari tanggal 5 Mei,tanpa Marsinah, 13 buruh digiring ke kodim Sidoarjo.Marsinah bahkan sempat mendatangi Kodim untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak kodim. Setelah itu pukul10 malam Marsinah lenyap. Mulai tanggal 6,7,8 , keberadaan Marsinah tidak diketahui sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 1993. Tanggal 30 September 1993 telah dibentuk tim terpadu bakorstanasda jatim untuk melakukan penyelidikan kasus pembunuhan marsinah.
  • 3. Delapan petinggi PT ditangkap secara diam-diam dan tanpa prosedur resmi. Setiap orang yang diintrogasi dipaksa mengaku telah menbuat skenario dan menggelar rapat untuk membunuh Marsinah.Pemilik PT , Yudi Susanto, juga termasuk salah satu yang ditangkap.Baru 18 hari kemudiandiketahui ereka sudah mendekam ditahanan polda jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan Marsinah. Pengacara Yudi Susanto mengungkap adanya rekayasa oknum aparat kodim untuk mencari kambing hitam pembunuh Marsinah. Secara resmi , tim terpadu telah menangkap dan memeriksa 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Slah seorang dari 10 tersebut diduga adalah anggota TNI. Hasil penyidikan polisi menyebutkan, Suprapto (pekerja dibagian kontrol CPS) menjemput Marsinah dengan motornya didekat rumahkos Marsinah. Dia dibawa ke pabrik,lalu dibawa lagi dengan Suzuki Carry putih ke rumah Yudi Susanto di surabaya.setelah tiga hari Marsinah disekap, Suwono (stpam CPS) mengeksekusinya. Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun penjara, sedangkan sejumlah stafnya dihkum sekitar 4 hingga 12 tahun, namun mereka naik banding dan Yudi dinyatakan bebas. Dalam proses selanjutnya pada tingkat kasasi, MA membebaskan para terdakwa dari segal dakwaan (bebas murni). Putusan MA tersebut setidaknya menimbulkan ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga muncul tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini adalah “Direkayasa”.
  • 4. 1. What : Pembunuhan Marsinah, Karyawan PT CPS yang terlibat unjuk rasa. 2. Where : Tanggulangin Sidoarjo , Kodam V Brawijaya , Pabrik , Rumah Yudi Susanto , dan Pengadilan . 3. When : 2 Mei 1993 , 3 Mei 1993 , 5 Mei 1993 , 8 Mei 1993 dan 30 September 1993. 4. Who : Marsinah , 13 buruh , delapan petinggi PT CPS , Komando Rayon Militer , Suwono ( stpam CPS) dan Suprapto ( pekerja dibagian kontrol CPS)
  • 5. 5. Why mengapa kasus ini sulit diselesaikan ? a) Kelemahan Penyidikan 1. Masih adanya pemaksaan dalam penyidikan baik fisik maupun non fisik untuk mengejar pengakuan, sehingga tersangka mencabut keterangannya dengan alasan keterangan yang dia berikan tersebut tidak benar karena pada saat pemeriksaan berada dalam tekanan fisik / psikis. 2. Kurangnya pemahaman penyidik dalam melakukan penyidikan sehingga asas-asas dalam penyidikan tersebut dilanggar (dua asas: praduga tak bersalah & pemberitahuan untuk didampingi penasehat hukum). 3. Tidak melakukan penyidikan secara cermat guna mengidentifikasi peran terdakwa, apakah sebagai pelaku, menyuruh melakukan, membantu melakukan, atau hanya sebagai saksi (pasal 55-56 KUHP). 4. Tidak berupaya mendapatkan alat bukti yang kuat didahului pemeriksaan yang cermat. Dalam hal ini penyidik menggunakan keterangaan saksi yang saksi tersebut juga merupakan tersangka. Sehingga saksi-saksi tersebut mencabut keterangannya dalam sidang pengadilan. 5. Tidak mengusahakan penyusunan resume yang baik dan pemberkasan. Kecenderungan penyidik melakukan pemisahan KUHP berkas perkara (Splitzing) bagi masing masing tersangka, atau saksi-saksi, mereka-reka yang menjadi tersangka pada berkas perkara lain yang di kenal dengan saksi mahkota.
  • 6. b) Kelemahan Penuntutan 1. Menerima berkas tanpa meneliti berkas tersebut dan tidak mempelajari dengan cermat sehingga tidak mengetahui kekurangannya. 2. Kurang cermat dalam menyusun surat dakwaan. c) Kelemahan Peradilan 1. Tidak mengindahkan penasehat hukum terdakwa guna dimintai keterangan ulang, yang mana sehubungan dengan saksi-saksi telah mencabut keterangannya dalam BAP yang diberikan dalam keadaan terpaksa dan tertekan secara fisik maupun psikis. 2. Tidak menggali secara mendalam alasan-alasan mengapa para saksi mencabut keterangan dalam BAP. Penggalian secara mendalam dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan termasuk mempertanyakan mengapa saksi tidak memanfaatkan prosedur yang ada (minta didampingi penasehat hukum, menolak penandatanganan BAP, praperadilan, melaporkan ketidakberesan petugas kepada atasannya).
  • 7. 6. How Bagaimana penyelasaian dari kasus marsinah tersebut ? ANALISA KASUS dan Hubugannya dengan UU Didalam Posisi kasus yang sudah ada di atas, adapun kasus tersebut masuk dalam katagori pelanggaran ham Berat karena di dalam perincian mengenai posisi kasus diatas terdapat salah satu unsure yang memuat mengenai unsure-unsur pelanggaran HAM Berat yakni Pasal 9 UU No 26 Tahun 2000 ( Unsure Kejahatan Kemanusiaan ), dan juga mengandung unsure pelanggaran hak asasi manusia mengenai hak hidup sebagaimana yang tercantumkan dalam ICCPR. Pasal 9 UU No 26 Tahun 2000, dalam pasal ini menyebutkan bahwa: “Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa: a. Pembunuhan; b. Pemusnahan; c. Perbudakan; d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa; e. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional; f. Penyiksaan; g. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara, h. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional; i. Penghilangan orang secara paksa; j. Kejahatan apartheid.
  • 8. PENYELESAIAN Proses Penyelidikan dan Penyidikan Tanggal 30 September 1993 telah dibentuk Tim Terpadu Bakorstanasda Jatim untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus pembunuhan Marsinah. Sebagai penanggung jawab Tim Terpadu adalah Kapolda Jatim dengan Dan Satgas Kadit Reserse Polda Jatim dan beranggotakan penyidik/penyelidik Polda Jatim serta Den Intel Brawijaya. Delapan petinggi PT dan satu-satunya perempuan ditangkap secara diam-diam dan tanpa prosedur resmi , mengalami siksaan fisik maupun mental selama diinterogasi di sebuah tempat yang kemudian diketahui sebagai Kodam V Brawijaya. Setiap orang yang diinterogasi dipaksa mengaku telah membuat skenario dan menggelar rapat untuk membunuh Marsinah. Baru 18 hari kemudian, akhirnya diketahui mereka sudah mendekam di tahanan Polda Jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan Marsinah. Pengacara Yudi Susanto, mengungkap adanya rekayasa oknum aparat kodim untuk mencari kambing hitam pembunuh Marsinah.
  • 9. Secara resmi, Tim Terpadu telah menangkap dan memeriksa 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Salah seorang dari 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan tersebut adalah Anggota TNI. Pasal yang dipersangkakan Penyidik Polda Jatim terhadap para tersangka dalam Kasus Marsinah tersebut antara lain Pasal 340 KUHP, 255 KUHP, 333 KUHP, hingga 165 KUHP jo Pasal 56 KUHP. Hasil penyidikan polisi ketika menyebutkan, Suprapto (pekerja di bagian kontrol CPS) menjemput Marsinah dengan motornya di dekat rumah kos Marsinah. Dia dibawa ke pabrik, lalu dibawa lagi dengan Suzuki Carry putih ke rumah Yudi Susanto di Jalan Puspita, Surabaya. Setelah tiga hari Marsinah disekap, Suwono (satpam CPS) mengeksekusinya. Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun penjara, sedangkan sejumlah stafnya yang lain itu dihukum berkisar empat hingga 12 tahun, namun mereka naik banding ke Pengadilan Tinggi dan Yudi Susanto dinyatakan bebas. Dalam proses selanjutnya pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung Republik Indonesia membebaskan para terdakwa dari segala dakwaan (bebas murni) Jaksa / Penuntut Umum. Putusan Mahkamah Agung RI tersebut, setidaknya telah menimbulkan ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga muncul tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini adalah "direkayasa".
  • 10. Temuan Komnas HAM Tim Komnas HAM dalam penyelidikan awal melihat ada indikasi keterlibatan tiga anggota militer dan seorang sipil dalam kasus pembunuhan Marsinah. Salah satu anggota Komnas HAM Irjen Pol. (Purn) Koesparmono Irsan mengemukakan, agar kasus itu bisa terungkap harus ada keterbukaan semua pihak dengan berlandaskan hukum, bukan masalah politik. Ia beranggapan, jika masalah itu dibuka secara tuntas maka kredibilitas siapa saja akan terangkat. "Yang jelas Marsinah itu dibunuh bukan mati dhewe, tentu ada pelakunya, mari kita buka dengan legawa. Makin terbuka sebetulnya kredibilitas siapa saja makin terangkat. Tidak ada keinginan menjelekkan yang lain," katanya. Ia mengakui bahwa kasus yang sudah terjadi tujuh tahun lalu itu hampir mendekati kedaluwarsa untuk diproses secara hukum. Kendala yang dihadapi kepolisian saat ini adalah masalah pengakuan dari semua pihak. "Mau nggak mengakui sesuatu yang memang terjadi. Makanya saya kembalikan, mari tegakkan hukum, jangan politiknya. Kalau hukum itu 'kan tidak mengenal Koesparmono, atau pangkatnya apa, tetapi yang ada adalah orang yang melakukan. Kalau ini dibawa ke suatu arena politik yang ada solidaritas politik," katanya. Temuan lain Komnas HAM yaitu dalam proses penangkapan dan penahanan para terdakwa dalam Kasus Marsinah itu melanggar hak asasi manusia. Bentuk pelanggaran yang disebutnya bertentangan dengan KUHAP itu, antara lain, adanya penganiayaan baik fisik maupun mental. Komnas HAM mengimbau, pelaku penganiayaan itu diperiksa dan ditindak.