Dokumen tersebut merangkum tentang filum Coelenterata. Coelenterata memiliki ciri-ciri habitat di perairan, bentuk tubuh seperti tabung berongga, dan mulut berada di bagian bawah dikelilingi tentakel. Terdapat tiga kelas utama Coelenterata yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Hydrozoa seperti Hydra berbentuk polip dan Obelia memiliki siklus hidup berubah antara polip dan medusa. Scyphozoa sepert
This PPT is for F.Y.B.Sc students of course I Semester I, belonging to Mumbai University of Maharashtra India. You can email at sudesh_rathod@yahoo.co.in for further query.
Daur Hidup Aurelia Aurita
Penjelasan:
1. Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual.
2. Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina.
3. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.
4. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula.
5. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai.
6. Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut skifistoma.
7. Skifistoma kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurellia tampak seperti tumpukan piring dan disebut strobilasi.
8. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan menjadi medusa muda disebut Efira.
9. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.
Daur Hidup Obelia
Penjelasan:
1. Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid)
2. Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi
3. Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot
4. Zigot berkembang menjadi Larva Planula
5. Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa)
6. Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual.
7. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa.
8. Tunas Medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa.
Sistem Transportasi
Coelenterata tidak memiliki alat transportasi khusus. Makanan dan oksigen diedarkan oleh sel – sel melalui difusi, osmosis, dan transpor aktif.
Misalnya pada hydra, dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi juga sebagai pencerna dan sebagai alat sirkulasi.
Sistem Ekskresi
• Alat Ekskresi berupa permukaan tubuh , sisa metabolisme dikeluarkan melalui tubuh dengan cara difusi.
• Di bawah mulut terdapat kerong-kongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler Sel-sel endoderma menyerap sari-sari makanan. Sari makanan diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi.
• Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut.
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu :
- Coelos yang berarti rongga.
- Enteron yang berarti usus.
Coelenterata adalah hewan perut berongga (berupa rongga gastrovasculer).
Makanan masuk melalui mulut kemudian masuk ke perut. Rongga tubuh digunakan sebagai tempat pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar sari makanan dan sisa makanan yang dikeluarkan.
PowerPoint ini berisi pengertian, klasifikasi, contoh, dan gambar mengenai Protozoa, tersaji lengkap dan menarik. Ditulis dalam bahasa Indonesia. Written in Indonesian.
Termasuk kelompok hewan coelenterata (yunani, coelenteron = rongga)
Hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan ( gastrovaskuler)
Cnidarian ( yunani, cnide= sengat) karena memiliki alat sengat untuk pertahanan diri dan menangkap mangsanya
semoga bermanfaat
wassalamualaikum
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Ciri-Ciri Coelenterata
• Habitatnya di air laut
• Bentuk tubuhnya seperti tabung yang
berongga usus
• Letak mulutnya di bagian ventral dan
dikelilingi tentakel
• Tubuhnya melekat pada dasar perairan
5. Struktur Tubuh Coelenterata
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini
mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang
merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang
merupakan lapisan dalam. Coelenterata
memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan
medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung),
coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal
yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada
bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram,
mulut coelenterata terletak di bagian bawah
(oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
6. Reproduksi Coelenterata
Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan
cara generatif (seksual) maupun vegetatif
(aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi
saat sel sperma jantan membuahi sel telur
(ovum) betina. Sedangkan perkembangbiakan
secara aseksual berlangsung dengan cara
pembentukan tunas pada sisi tubuh
coelenterata yang akan tumbuh menjadi
individu baru setelah lepas dari tubuh induknya.
8. Hydrozoa
Anggota kelas Hydrozoa ada yang hidup
berkoloni dan ada pula yang soliter.
Anggota Hydrozoa yang berkoloni
mempunyai bentuk tubuh polip dan
medusa, contoh Obelia. Sementara itu,
anggota yang soliter hanya mempunyai
bentuk tubuh polip, contoh Hydra. Pada
kelas Hydrozoa, fase polip lebih dominan
dibandingkan fase medusa.
11. Ciri-ciri Hydra
Hydra hidup di air tawar.
Hewan ini hidup soliter dan berbentuk polip.
Hydra menempelkan pangkal tubuhnya yang
berbentuk cakram pada tumbuhan air atau
batu.
Dapat menghasilkan tunas melalui
penonjolan keluar bagian tubuhnya. Pada
ujung tunas terdapat mulut yang dikelilingi
tentakel. Tentakel ini digunakan untuk
menangkap makanan.
12. b) Obelia
Obelia hidup di laut secara berkoloni. Pada siklus
hidupnya, tubuh Obelia berbentuk polip dan
medusa. Pada fase polip, Obeliahidup berkoloni dan
terikat pada suatu tempat. Pada fase ini merupakan
bentuk vegetatif. Pada Obeliaterdapat dua jenis
polip. Polip hidrant yaitu polip yang bertugas
mengambil dan mencerna makanan. Polip
gonangium yaitu polip yang bertugas melakukan
perkembangbiakan aseksual dan menghasilkan
Obelia dalam bentuk medusa. Sementara itu, pada
fase medusa, Obelia hidup bebas dan soliter. Pada
fase ini merupakan bentuk generatif yang
menghasilkan gamet.
14. Scyphozoa
Bentuk tubuh Scyphozoa seperti mangkuk,
transparan, dan melayang-layang di laut.
Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang
tebal sebagai sumber nutrisi. Pada siklus
hidupnya, bentuk tubuh medusa
merupakan fase dominan. Contoh ubur-
ubur (Aurelia aurita).
16. Daur hidup ubur-ubur yaitu Telur –> Planula –> Skifistoma –>Strobila –>
Efira –> Medusa
Seperti Obelia, Aurelia juga mengalami pergiliran keturunan. Aurelia
memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina.
Pembuahan ovum oleh sperma terjadi secara internal di dalam
tubuh individu betina.
Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi
larva bersilia yang disebut planula. Planula akan berenang dan
menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel, silia
dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda yang disebut
skifistoma. Skifistoma kemudian membentuk tunas-tunas lateral
sehingga Aurelia tampak seperti tumpukan piring yang disebut
strobila. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan
berkembang menjadi medusa muda yang disebut efira. Selanjutnya,
efira berkembang menjadi medusa dewasa.
Ubur-ubur banyak dimanfaatkan untuk membuat tepung ubur-ubur.
Tepung ini kemudian diolah menjadi bahan kosmetik. Selain untuk
kosmetik, di Jepang tepung ubur-ubur juga dimanfaatkan sebagai
bahan makanan.
17. Anthozoa
Bentuk tubuh Anthozoa menyerupai bunga.
Anggota kelas ini hidup di laut sebagai polip soliter
maupun koloni. Hewan kelompok ini tidak memiliki
bentuk medusa. Tubuh Anthozoa tersusun dari
kalsium karbonat (CaCO3), misal Acrodora dan
Diploria. Kerangka hewan Anthozoa yang telah
mati akan membentuk pulau karang (reef).
Rongga gastrovaskular Anthozoa mempunyai
sekat yang mengandung nematokis. Demikian
juga tentakelnya juga mengandung nematokis.
Contoh Anthozoa adalah anemon laut.