Jam tangan wanita terbaru model baju batik modern terbaru model baju batik modern terbaru model baju batik modern terbaru kebaya pengantin muslim kepada junjungan kami nabi Muhammad dan ppt di dalam tubuh kita dari akidah dan akhlak mulia serta salam ya mlm an ajak warga tingkatkan taqwa trans for my Valentine untuk wilayah lowongan pekerjaan di bidang pendidikan ke ean Gibran kekey di dunia dan akhirat nanti gua ini adalah sebuah sistem operasi Android merupakan ibu dari akidah Islam di clgn ta uang 💸 di dalam Islam terpecah belah dan tujuan para ibu yang nganggur mending
Jam tangan wanita terbaru model baju batik modern terbaru model baju batik modern terbaru model baju batik modern terbaru kebaya pengantin muslim kepada junjungan kami nabi Muhammad dan ppt di dalam tubuh kita dari akidah dan akhlak mulia serta salam ya mlm an ajak warga tingkatkan taqwa trans for my Valentine untuk wilayah lowongan pekerjaan di bidang pendidikan ke ean Gibran kekey di dunia dan akhirat nanti gua ini adalah sebuah sistem operasi Android merupakan ibu dari akidah Islam di clgn ta uang 💸 di dalam Islam terpecah belah dan tujuan para ibu yang nganggur mending
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
2. “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah
seperangkat hak yang melekat pada manusia
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia”.
(UU 39/2009, ttg HAM. Ps. 1)
3. Hak Hidup
Hak untuk berkeluarga dan mempunyai
keturunan
Hak untuk berkembang
Hak untuk memperoleh keadilan
Hak untuk beragama
Hak untuk berserikat
Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh
Informasi
Hak untuk mendapat perlindungan
Hak untuk hidup sejahtera
4. “setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara, baik disengaja maupun
tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang
dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil
dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku.”
Ps. 1 UU HAM
5.
6. Pelanggaran HAM Berat
berbahaya dan mengancam nyawa
manusia
Pelanggaran HAM biasa/ringan
tidak mengancam keselamatan jiwa
manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika
tidak segera ditanggulangi
7. Pelanggaran HAM Berat menurut UU
26/2000 ttg Pengadilan HAM ada 2
macam:
• Genoside (Pemusnahan Etnis/ras secara masif)
• Kejahatan Kemanusiaan. Ex. Pembunuhan,
pemusnahan, pemerkosaan, perbudakan,
pengusiran paksa, penyiksaan, penghilangan
orang dg paksa, apartheid dan sebagainya.
8. Faktor Intern
• Egois
• Kesadaran HAM yang rendah
• Intoleransi
Faktor Ekstern
• Penyalahgunaan wewenang/kekuasaan
• Kinerja Aparat Hukum yang belum prima
• Penyalahgunaan teknologi
• Kesenjangan sosial dan ekonomi
9. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984.
Dalam kasus ini 24 orang tewas, 36 orang luka berat dan 19
orang luka ringan. Keputusan majelis hakim kasus ini menetapkan
14 terdakwa seluruhnya dinyatakan bebas.
Penyerbuan Kantor Partai Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli
1996.
Dalam kasus ini lima orang tewas, 149 orang luka-luka dan 23
orang hilang.Keputusan majelis hakim kasus ini menetapkan
empat terdakwa dinyatakanbebas dan satu orang terdakwa divonis
2 (dua) bulan 10 hari.
Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei
1998.
Dalam kasus ini 5(lima) orang tewas. Mahkamah Militer yang
menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa dengan
hukuman 4 (empat) bulan penjara, empat terdakwa divonis 2 - 5
bulan penjara dan 9 orang anggota Brimob dipecat dan dipenjara
3-6 tahun.
10. Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998
Dalam kasus ini lima orang tewas. Kemudian terjadi lagi tragedi
Semanggi II pada tanggal 24 September 1999 yang memakan lima orang
korban meninggal.
Penculikan aktivis, pada bulan April 1997 - April 1999.
Dalam kasus ini 20 orang aktivis dinyatakan hilang (9 orang
diantaranya telah dibebaskan dan 11 orang dinyatakan hilang). Mahkamah
Militer memvonis komandan Tim mawar Kopassus dengan 22 bulan penjara
dan dipecat dari TNI, empat orang terdakwa dipecat dan divonis 20 bulan
penjara, tigaorang terdakwa divonis 16 bulan penjara dan tiga orang
terdakwa divonis 12 bulan penjara.
Meninggalnya Munir yang merupakan aktivis HAM Indonesia,
Pada tanggal 7 September 2004. Munir meninggal dunia dalam
perjalanan udara dari Jakarta ke Amsterdam. Otopsi oleh Netherlands
Forensic Institute menyimpulkan Munir tewas akibat racun arsenik. Dalam
kasus ini, vonis terhadap pelaku mengalami beberapa perubahan. Pada
awalnya Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menetapkan vonis 14
tahun penjara, tetapi putusan kasasi Mahkamah Agung menyatakan Pelaku
tidak terbukti membunuh. Ia hanya dihukum dua tahun penjara atas
penggunaan surat palsu. Kemudian Tim Pengacara Munir mengajukan
Peninjauan Kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung tersebut, akhirnya
pelaku dihukum 20 tahun penjara karena terbukti dan meyakinkan telah
melakukan pembunuhan terhadap Munir.
11. Membentuk Komnas HAM
Dibentuk pada 7 Juni 1993 melalui Kepres No. 50/1993 dan
kemudian diatur dalam UU 39/1999. Tugasnya; mediasi,
konsultan HAM, rekomendasi pada DPR, Pendampingan di jalur
Litigasi.
Membentuk Pengadilan HAM
Dibentuk berdasar UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM dengan
Tugas mengadili perkara pelanggaran HAM berat
12. Pembentukan Instrument HAM
Amandemen UUD
Tap MPR XVII/MPR/1998
Piagam HAM Indonesia
UU 39/1999 dan UU 26/2000
Membentuk UU ttg Perlindungan dan peradilan Anak (UU 3/97 ttg
Pengadilan Anak, UU 32/2002 ttg Perlindungan Anak dan UU
11/2012 ttg sistem Peradilan Anak)
Ratifikasi Konvensi Internasional HAM seperti:
Konvensi ILO No. 87/98 ttg Kebebasan Berserikat, Konvensi Hak politik
sosial dan budaya, konvensi penghapusan diskriminasi thd perempuan
dsb.
13. Perkara Masuk ke
Komnas HAM
Komnas HAM
melakukan
Penyelidikan
Berkas Masuk ke
Jaksa Agung
Jaksa Agung
membentuk Penyidik
dan JPU yg bersifat ad
hoc
Penuntutan oleh JPU
dipersidangan. Sidang
paling lama 180 Hari
PUTUSAN