Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Vadhalna Zulkarnaen
Kasus Penyelesaian Harga Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap Metode Angka Tahun, Saldo Menurun Ganda, dan Metode Garis Lurus. serta Pencatatan Biaya Turn-up Mesin dan Depresiasi/ Penyusutan Mesin Setelah Di turn-up umur ekonomisnya
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Vadhalna Zulkarnaen
Kasus Penyelesaian Harga Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap Metode Angka Tahun, Saldo Menurun Ganda, dan Metode Garis Lurus. serta Pencatatan Biaya Turn-up Mesin dan Depresiasi/ Penyusutan Mesin Setelah Di turn-up umur ekonomisnya
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. Definisi Kas
Kas merupakan aktiva/asset perusahaan yang paling
likuid dan paling rentan terjadi penyelewengan,
penipuan dan pencurian
Kas adalah alat pertukaran, tdp 2 syarat (1) siap
digunakan untuk pembayaran (2) bebas dari ikatan-
ikatan yang membatasi penggunaanya
Kas adalah aktiva yg tdk produktif dan harus dijaga
supaya tidak terlalu besar
1
2
3
4. Komposisi Kas Lain
Cek Mundur (Postdated Checks), cek yang dapat diuangkan pada
tanggal yang tercantum dalam cek tersebut. Cek mundur dapat
diklasifikasikan sbg kas setelah tanggal cek tsb dapat diuangkan
Surat berharga (saham,
obligasi) saat dijual baru
dimasukkan ke kas
Simpanan di bank-bank luar
negeri, dikurskan ke Rp. Jika
tidak bisa diambil sewaktu-
waktu dilaporkan terpisah
Kas yang dibatasi
penggunaannya, jika dibatasi
setahun >> aktiva lancar,
jika lebih dari setahun >>
aktiva tidak lancar
Cek kosong (Not sufficient funds), terjadi karena rekening koran
perusahaan yang mengeluarkan cek tidak mempunyai dana, cek
dalam keadaan rusak atau kesalahan informasi yang tercantum
dlam cek. Item ini lebih tepat dilaporkan sbg piutang daripada kas
5. Komposisi Kas Lain
Bank Overdraft, terjadi karena pemilik dana (deposan) menulis cek
dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah dana
yang disimpan di bank. Item ini dilaporkan sebagai utang lancar
Cek yang belum dikirimkan (undelivered checks), cek yang telah
dibuat tetapi belum diserahkan kepada pihak yang berhak
menerima. Jika pada tanggal neraca terdapat item seperti ini,
maka dapat diklasifikasikan sebagai kas.
6. Pengawasan KasPenerimaan
Fungsi penerimaan kas harus ditunjukkan dengan
jelas dan harus segera dicatat dan disetor ke bank
Pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan
pencatatan kas
Laporan kas setiap hari
1
2
3
7. Pengawasan KasPengeluaran
Semua pengeluaran uang menggunakan cek,
pengeluaran kecil menggunakan petty cash
Pettty Cash diawasi dengan ketat
Penulisan cek disertai dengan bukti pendukung
Pemisahan tugas antara yang menyimpan bukti cek,
menulis cek, menandatangani cek dan yg mencatat cek
Audit cash dengan waktu yang beda dan mendadak
Laporan kas harian
4
3
2
1
6
5
8. Kas Kecil
Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek atau giro.
C
• Pada saat kas kecil hampir habis kasir kas
kecil membuat laporan penggunaan dana
untuk keperluan pengisian kembali dana
kas kecil
• Pengisian dana kas kecil selalu sebesar
pengeluaran
• Jadi jumlah kas kecil selalu tetap
Imprest
Fund
System
• Pencatatan dilakukan segera setelah terjadi
pengeluaran kas kecil, tidak ditangguhkan
s.d. saat pengisian kembali dana kas kecil
(spt pada Imprest Fund). Kas Kecil harus
menunjukkan saldo sebesar jumlah dana
kas kecil yang ada di kasir kas kecil.
Fluctuating
Fund
System
9. Kas Kecil
Keterangan Imprest Fund
System
Fluctuation Fund
System
Saat Pengisian /
Pembentukan
Petty Cash
Cash
Petty Cash
Cash
Pemakaian Kas Kecil No entry Expense
Cash
Pengurangan Kas
Kecil
Cash
Petty Cash
Cash
Petty Cash
Penambahan Kas
Kecil
Petty Cash
Cash
Petty Cash
Cash
Pengisian Kembali
Kas Kecil
Expense
Cash
Petty Cash
Cash
Penjurnalan
10. Kas Kecil
Keterangan 1 – 20 Des 14 21 – 31 Des 14
Uang Kertas 5.000 25.000
Uang Logam 2.750 2.500
Perangko - 3.750
Rek Air & Listrik 47.500 52.750
Biaya Pos & Telp 125.250 93.750
Pembelian Supplies Kantor 17.500 20.000
Biaya Rapat & Pertemuan 31.250 47.250
Biaya makan/minum kary 25.000 2.750
Selisih Kas (4.250) 2.250
Jumlah Dana Kas Kecil 250.000 250.000
Contoh Kasus – Imprest
Fund
Pada tanggal 1 Desember 2014 PT Poltek NSC membentuk dana kas
kecil sebesar Rp 250.000. Rincian dana kas kecil sbb:
11. Kas KecilJurnal – Imprest Fund
1 Des
2014
Pembentukan Dana Kas Kecil
Dana Kas Kecil 250.000
Kas (Bank)
250.000
20 Des 14 Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Rek Air & Listrik 47.500
Biaya Pos & Telp 125.250
Pembelian Supplies Kantor 17.500
Biaya Rapat & Pertemuan 31.250
Biaya makan/minum kary 25.000
Selisih Kas 4.250
Kas 242.250
12. Kas Kecil
31 Des 14 Mencatat biaya periode 20-31 Desember
2014 & Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Perangko 3.750
Rek Air & Listrik 52.750
Biaya Pos & Telp 93.750
Pembelian Supplies Kantor 20.000
Biaya Rapat & Pertemuan 47.250
Biaya makan/minum kary 2.750
Selisih Kas 2.250
Kas (Bank) 222.500
Jurnal – Imprest Fund
13. Kas Kecil
Dimisalkan pada 31 Des 2014 tidak dilakukan pengisian Kas Kecil
kembali dan hasil kas opname menunjukkan informasi yang sama
dengan contoh diatas maka:
31 Des 14 Mencatat biaya periode 20-31 Desember
2014 & Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Perangko 3.750
Rek Air & Listrik 52.750
Biaya Pos & Telp 93.750
Pembelian Supplies Kantor 20.000
Biaya Rapat & Pertemuan 47.250
Biaya makan/minum kary 2.750
Selisih Kas 2.250
Kas Kecil 222.500
Jurnal – Imprest Fund
14. Kas Kecil
Dimisalkan pada 31 Des 2014 tidak dilakukan pengisian Kas Kecil
kembali dan hasil kas opname menunjukkan informasi yang sama
dengan contoh diatas maka:
31 Des 14 Mencatat biaya periode 20-31 Desember
2014 & tidak dilakukan Pengisian Kembali
Dana Kas Kecil
Perangko 3.750
Rek Air & Listrik 52.750
Biaya Pos & Telp 93.750
Pembelian Supplies Kantor 20.000
Biaya Rapat & Pertemuan 47.250
Biaya makan/minum kary 2.750
Selisih Kas 2.250
Kas Kecil 222.500
Jurnal – Imprest Fund
15. Kas Kecil
Pada hari kerja pertama yaitu pada 2 Jan 2015 dibuat jurnal
penyesuaian agar saldo kas kecil kembali seperti semual
31 Des 14 Mencatat biaya periode 20-31 Desember
2014 & tidak dilakukan Pengisian Kembali
Dana Kas Kecil
Kas Kecil 222.5000
Perangko 3.750
Rek Air & Listrik 52.750
Biaya Pos & Telp 93.750
Pembelian Supplies Kantor 20.000
Biaya Rapat & Pertemuan 47.250
Biaya makan/minum kary 2.750
Selisih Kas 2.250
Jurnal – Imprest Fund
16. Kas Kecil
Misalkan pada tanggal 2 Januari 2015 Plafon kas kecil terlalu dan dan
diputuskan untuk menambah menjadi Rp 250.000
1 Des
2014
Pembentukan Dana Kas Kecil
Dana Kas Kecil 50.000
Kas (Bank) 50.000
Jurnal – Imprest Fund
17. Kas Kecil
Misalkan pada tanggal 2 Januari 2015 Plafon kas kecil terlalu dan dan
diputuskan untuk menambah menjadi Rp 250.000
1 Des
2014
Pembentukan Dana Kas Kecil
Dana Kas Kecil 50.000
Kas (Bank) 50.000
Jurnal – Imprest Fund
18. Kas KecilContoh Kasus – Fluctuating Fund
Pada tanggal 1 Desember 2014, PT. Poltek NSC membentuk dana kas
kecil sebesar Rp. 250.000. Berikut transaksi yang berhubungan dengan
kas kecil selama bulan Desember 2014:
Tanggal Transaksi
5 Des Membayar rekening air & listrik Rp 47.500
7 Des Membayar rekening telpon & Fax Rp 125.250
9 Des Dibeli supplies kantor Rp 17.500
12 Des Biaya rapat dan pertemuan Rp. 31.250
19 Des Dibayar biaya makan/minum karyawan Rp. 25.000
20 Des Pengisian kembali dana kas kecil, cek sebesar Rp. 196.500
diserahkan kepada kasir kas kecil
23 Des Biaya langganan koran Rp. 12.500
27 Des Dibeli Perangko sebesar Rp. 5.000
19. Kas KecilJurnal – Fluctuating Fund
Tgl Transaksi Debit Kredit
1 /12 Kas Kecil
Kas (Bank)
250.000
250.000
5/12 Biaya air & listrik
Kas Kecil
47.500
47.500
7/12 Biaya telpon & Fax
Kas Kecil
125.250
125.250
9/12 Supplies kantor
Kas Kecil
17.500
17.500
12/12 Biaya rapat dan pertemuan
Kas Kecil
31.250
31.250
19/12 Biaya makan/minum karyawan
Kas Kecil
25.000
25.000
20/12 Kas Kecil
Kas (Bank)
196.500
196.500
23/12 Biaya langganan koran
Kas Kecil
12.500
12.500
27/12 Biaya Pos (Perangko)
Kas Kecil
5.000
5.000
20. Kas KecilMutasi Kas Kecil - Fluctuating
Fund
Tgl Rincian Debit Kredit Saldo
1/12 Pembentukan kas kecil 250.000 Rp.250.000
5/12 Air & Listrik 47.500 202.500
7/12 Telepon & Fax 125.250 77.250
9/12 Supplies Kantor 17.500 59.750
12/1
2
Rapat & Pertemuan 31.250 28.500
19/1
2
Makan/Minum kary. 25.000 3.500
20/1
2
Pengisian kas kecil 196.000 200.000
23/1
2
Langganan Koran 12.500 187.500
27/1
2
Pos (Perangko) 5.000 182.500
21. Kas KecilCash Opname - Fluctuating Fund
Pada sistem dana berfluktuasi ini, pada akhir periode tetap harus
dilakukan kas opname.
Apabila dari hasil kas opname ternyata jumlah dana kas kecil berbeda
dengan saldo menurut pembukuan, maka perlu dibuat jurnal
penyesuaian (adjustment).
Contoh:
Pada tgl. 31/12 dilakukan kas opname dan ditemukan:
1. kas bon perjalanan dinas Direktur Utama Rp. 150.000 tertgl. 29/12
2. Uang kertas Rp. 24.750
3. Uang logam Rp. 6.250
4. Perangko yang belum terpakai Rp. 3.750
Karena dalam neraca, kas (termasuk kas kecil) harus disajikan sebesar
jumlah uang yang benar-benar ada, maka berdasar kas opname tadi
perlu dibuat jurnal penyesuaian sbb:
22. Kas KecilCash Opname - Fluctuating Fund
*) selisih kas: 182.500 – (150.000+31.000)
Dengan adanya jurnal ini, maka saldo akun kas kecil yang harus
disajikan di neraca per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 31.000,
sesuai dengan dana kas kecil yang ada (uang logam + uang kertas)
Tgl Rincian Debit Kredit
31/12 Persediaan Perangko 3750
UM Perjalanan Dinas 150.000
Selisih Kas 1.500
Biaya Pos 3.750
Kas Kecil 151.500
23. Rekonsiliasi Kas
Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan
perusahaan sebaiknya harus disetorkan ke bank dan sebaliknya
pengeluaran perusahaan harus menggunakan cek. Praktek
tersebut sering menyebabkan timbulnya perbedaan antara: saldo
kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut catatan
bank. Pada waktu akan menyusun laporan keuangan, perusahaan
harus tahu saldo kas (termasuk kas kecil) yang tepat untuk
dilaporkan di Neraca.
Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan
dengan bank maka harus diadakan rekonsiliasi bank.
24. Rekonsiliasi Kas
No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank
1. Deposit in transit
(Setoran dalam perjalanan)
Sudah menambah saldo
Kas
Belum menambah saldo
Kas
2. Out standing check
(Cek yang sudah dikeluarkan
oleh perusahaan tetapi
belum dicairkan)
Sudah mengurangi saldo
Kas
Belum mengurangi
saldo Kas
3. Kesalahan pencatatan Pengaruhnya tergantung jenis kesalahan
pencatatannya
4. Tagihan wesel & Bunga
langsung ditagihkan bank
Belum menambah saldo
Kas
Sudah menambah saldo
Kas
5. Bunga giro bank Belum menambah saldo
Kas
Sudah menambah saldo
Kas
6. Biaya administrasi bank Belum mengurangi saldo
Kas
Sudah mengurangi
saldo Kas
7. Not Sufficient Fund (NSF
Check); Cek kosong
Sudah menambah saldo
kas, harus dikurangi
Tidak mempengaruhi
Penyebab
25. Rekonsiliasi Kas
Catatan: Rekonsiliasi dua kolom pada umumnya dibuat oleh perusahaan,
sedangkan rekonsiliasi empat dan delapan kolom dibuat oleh akuntan
pemeriksa (auditor)
Jenis Rekonsiliasi Buku Perusahaan
Rekonsiliasi dua
kolom
Mencari saldo yang tepat/benar
Rekonsiliasi empat
kolom
Mencari saldo awal, penerimaan satu periode,
pengeluaran satu periode & saldo akhir yang sesuai
dengan catatan perusahaan
Rekonsiliasi Delapan
kolom
Mencari saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo
akhir yang tepat/ benar
26. Rekonsiliasi Kas
Catatan Perusahaan Catatan Bank
Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,- Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,-
Ditambah: Ditambah:
Bank sudah menambah,
perusahaan belum
Kesalahan yg menyebabkan
penambahan
Rp xxx,-
Rp xxx,-
Perusahaan sudah
menambah, bank belum
Kesalahan yg menyebabkan
penambahan
Rp xxx,-
Rp xxx,-
Jumlah penambahan Rp xxx,- Jumlah penambahan Rp xxx,-
Dikurangi: Dikurangi:
Bank sudah mengurangi,
perusahaan belum
Kesalahan yg menyebabkan
pengurangan
Rp xxx,-
Rp xxx,-
• Perusahaan sudah
mengurangi, bank belum
• Kesalahan yg menyebabkan
pengurangan
Rp xxx,-
Rp xxx,-
Jumlah pengurangan Rp xxx,- Jumlah pengurangan Rp xxx,-
Saldo yang benar Rp xxx,- Saldo yang benar Rp xxx,-
Rekonsiliasi 2
kolom
27. Rekonsiliasi KasContoh Kasus
PT. Poltek NCS mempunyai kas dan menerima laporan bank untuk bulan Januari
2014 sebagai berikut:
Laporan Bank:
Saldo 1 Januari Rp. 29.447.100
Penerimaan bulan Januari Rp. 106.062.000 (termasuk setoran 30 Desember 2013
yang diterima pada 2 Januari 2014 Rp. 2.577.000 dan wesel ditagihkan oleh bank
Rp. 2.492.500)
Pengeluaran bulan Januari Rp. 120.640.500 (termasuk cek beredar bulan
Desember 2013 yang baru dicairkan pada bulan Januari 2014 Rp. 4.052.500,
Biaya bank Rp. 15.800 dan biaya penagihan wesel Rp. 62.500, Serta Cek Kosong
Rp. 594.700)
Saldo akhir bulan Januari adalah 14.898.600
28. Rekonsiliasi Kas
Contoh Kasus
Catatan Perusahaan:
Saldo bulan Januari 28.001.600
Penerimaan bulan Januari Rp. 104.285.000 (termasuk setoran 31 Januari
diterima bank 1 Februari 2014 Rp. 3.292.500)
Pengeluaran bulan Januari Rp. 119.524.150 (termasuk cek beredar bulan
Januari belum dicairkan sampai akhir Januari Rp. 3.519.150)
Saldo Akhir Rp. 12.762.450
Perusahaan salah mencatat pengeluaran Rp. 230.000, dicatat Rp. 320.000
dalam buku perusahaan (cek sudah ditulis dengan benar)
29. Rekonsiliasi Kas2 kolom
PT Poltek
Rekonsiliasi Mencari Saldo Yang Benar
Per 31 Januari 2014
Saldo (akhir) per
perusahaan
Rp. 12.762.450 Saldo (akhir) per bank Rp. 14.898.600
Ditambah: Ditambah:
Wesel ditagihkan bank 2.492.500 Setoran dalam
perjalanan
3.292.500
Koreksi kesalahan 90.000
Dikurangi: Dikurangi:
Biaya Bank (15.800) Cek beredar (3.519.150)
Biaya penagihan wesel (62.500)
Cek kosong (594.700)
Saldo yang benar Rp. 14.671.950 Saldo yang benar Rp. 14.671.950
30. PT Poltek
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2014
Uraian Saldo awal
periode
Penerimaan satu
periode
Pengeluaran satu
periode
Saldo akhir
Saldo per bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
Dep. In Transit
30/12/2013 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/2014 3.292.500 - 3.292.500
Outstanding Cek
30/12/2014 (4.052.500) - (4.052.500)
Jan 2014 - - 3.519.150 3.519.150
Wesel ditagihkan
bank
- (2.492.500) - (2.492.500)
Biaya Penagihan - - (62.500) 62.500
Biaya Adm Bank - - (15.800) 15.800
Cek kosong - - (594.700) 594.700
Kesalahan catat - - 90.000 (90.000)
Saldo Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 104. 285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
Rekonsiliasi Kas 4 kolom
31. PT Poltek NSC
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2014
Uraian Saldo awal
periode
Penerimaan satu
periode
Pengeluaran satu
periode
Saldo akhir
Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
Setoran dlm
perjalanan:
30/12/13 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/14 3.292.500 - 3.292.500
Outstanding cek:
30/12/13 (4.052.500) - (4.052.500)
Jan 2014 - - 3.519.150 (3.519.150)
Saldo yg benar Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950
Saldo menurut
perusahaan
Rp. 28.001.600 Rp. 104.285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
Wesel ditagihkan
bank
- 2.492.500 - 2.492.500
Biaya Pengihan - - 62.500 (62.500)
Biaya Adm Bank - - 15.800 (15.800)
Cek kosong - - 594.700 (594.700)
Kesalahan catat - - (90.000) 90.000
Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950
Rekonsiliasi Kas 8 kolom