Laporan ini membahas penyusunan kurikulum Program Studi Teknik Informatika Universitas Lampung. Terdapat penjelasan tentang profil program studi, visi, misi, tujuan, sasaran, dan struktur kurikulum. Capaian pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan KKNI level 6 untuk sarjana. Termasuk didalamnya adalah sikap, pengetahuan, kompetensi umum dan kompetensi inti yang berfokus pada pengembangan perangkat lun
1. Dokumen ini membahas perancangan model pembelajaran online untuk mata kuliah Perancangan Elektronika menggunakan moodle.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah rekayasa perangkat lunak untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis web.
3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa media pembelajaran moodle efektif digunakan untuk mata kuliah Perancangan Elektronika di Universitas Negeri Makassar.
Dokumen tersebut membahas pengembangan model media pembelajaran yang efektif dengan menggunakan software Macromedia Flash untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan tentang pendesainan model media pembelajaran yang optimal dan potensi Macromedia Flash dalam mendukung pembelajaran interaktif."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan teknologi komputer dalam pendidikan, mulai dari aplikasi non pengajaran seperti CBE, CAT, CAG, CMI hingga aplikasi pengajaran seperti CAI. Juga dibahas contoh sistem CAI seperti PLATO dan TICCIT serta metode pengajaran Logo dan Small Talk-80. Terakhir membahas tentang teknologi e-learning seperti yang diimplement
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Karangtengah. RPP ini menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan langkah-langkah pembelajaran untuk dua pertemuan. Tujuannya adalah agar siswa dapat mengidentifikasi dan menjelask
Laporan ini membahas penyusunan kurikulum Program Studi Teknik Informatika Universitas Lampung. Terdapat penjelasan tentang profil program studi, visi, misi, tujuan, sasaran, dan struktur kurikulum. Capaian pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan KKNI level 6 untuk sarjana. Termasuk didalamnya adalah sikap, pengetahuan, kompetensi umum dan kompetensi inti yang berfokus pada pengembangan perangkat lun
1. Dokumen ini membahas perancangan model pembelajaran online untuk mata kuliah Perancangan Elektronika menggunakan moodle.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah rekayasa perangkat lunak untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis web.
3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa media pembelajaran moodle efektif digunakan untuk mata kuliah Perancangan Elektronika di Universitas Negeri Makassar.
Dokumen tersebut membahas pengembangan model media pembelajaran yang efektif dengan menggunakan software Macromedia Flash untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan tentang pendesainan model media pembelajaran yang optimal dan potensi Macromedia Flash dalam mendukung pembelajaran interaktif."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan teknologi komputer dalam pendidikan, mulai dari aplikasi non pengajaran seperti CBE, CAT, CAG, CMI hingga aplikasi pengajaran seperti CAI. Juga dibahas contoh sistem CAI seperti PLATO dan TICCIT serta metode pengajaran Logo dan Small Talk-80. Terakhir membahas tentang teknologi e-learning seperti yang diimplement
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Karangtengah. RPP ini menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan langkah-langkah pembelajaran untuk dua pertemuan. Tujuannya adalah agar siswa dapat mengidentifikasi dan menjelask
Media pembelajaran interaktif flip-flop dibuat untuk membantu pemahaman mahasiswa tentang konsep dasar flip-flop pada mata kuliah Elektronika Digital menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Media ini berisi penjelasan tentang jenis-jenis flip-flop seperti SR, D, JK beserta contoh aplikasinya dalam bentuk simulasi interaktif.
Dokumen tersebut membahas pengembangan laboratorium virtual untuk kegiatan praktikum dan memfasilitasi pendidikan karakter di SMK. Laboratorium virtual dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi siswa secara kognitif, psikomotorik, dan karakter melalui simulasi praktikum yang interaktif dan dinamis tanpa terikat waktu dan tempat."
PEDOMAN PEMBELAJARAN TIK DI SEKOLAH DASARRigo Tampati
Pedoman ini membahas standar kompetensi dan materi pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah dasar, termasuk metodologi, administrasi, dan evaluasi pembelajaran TIK.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan komputer sebagai alat pengolah informasi yang telah berkembang sejak ditemukannya mesin hitung hingga komputer modern. Komputer modern memiliki kemampuan untuk mengemulasikan berbagai fungsi melalui pemrograman dan dapat meniru mesin Turing universal, sehingga memenuhi syarat sebagai komputer secara umum. Komputer juga telah banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik sehing
Makalah ini membahas tentang pembelajaran berbasis komputer, meliputi pengertian, bentuk, model, fungsi, serta kelebihan dan kekururangannya. Pembelajaran berbasis komputer adalah sistem pengajaran yang menghubungkan muatan akademik dengan teknologi untuk menghasilkan makna bagi siswa. Ada beberapa modelnya seperti drill and practice, tutorial, simulasi, dan computer manajemen instruction. Komputer bermanfaat untuk tujuan kognit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa SMK dalam mata pelajaran gambar teknik elektronika antara kelas yang menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint dengan kelas yang menggunakan alat peraga wallchart. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan dua kelompok siswa sebagai sampel. Hasil belajar diukur melalui tes pilihan ganda untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap k
Program Digital Talent Scholarship 2021 bertujuan meningkatkan keterampilan digital 60.000 peserta melalui tujuh akademi pelatihan bidang teknologi informasi, seperti Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduate Academy, dan Digital Entrepreneurship Academy. Pelatihan dilaksanakan secara daring dan diharapkan meningkatkan daya saing SDM Indonesia di era Industri 4.0.
RPP ini membahas pembelajaran tentang mengidentifikasi berbagai komponen perangkat keras dan lunak komputer. Materi pembelajaran meliputi perangkat keras di chassis, input-output, jaringan dan internet, serta perangkat lunak pengolah kata, angka, presentasi, dan antivirus. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain diskusi kelompok, demonstrasi, dan debat. Penilaian dilakukan melalui tes tertulis dan keaktifan siswa dalam diskusi.
Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dan memungkinkan interaksi informasi dengan cepat. Indonesia berusaha mengurangi kesenjangan digital dengan menggunakan TIK di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Dokumen ini membahas konsep dasar pembelajaran berbasis komputer, prinsip-prinsipnya, dan prosedur pembuatan konten pembelajaran berbasis komputer.
Dokumen tersebut merupakan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP/MTs yang mencakup tujuan pembelajaran, ruang lingkup materi, dan kompetensi yang harus dicapai peserta didik per semester.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi guru mata pelajaran Teknik Transmisi Telekomunikasi di SMK, yang mencakup 7 kompetensi inti guru yaitu: 1) Memahami karakteristik peserta didik, 2) Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran, 3) Mengembangkan kurikulum, 4) Menyelenggarakan pembelajaran, 5) Memanfaatkan teknologi informasi, 6) Mendorong prestasi peserta didik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk siswa kelas X semester 1 dan 2 SMA Negeri 1 Cikembar, mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian."
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputerambarlestari
Teks tersebut membahas tentang tutorial berbasis komputer sebagai salah satu metode pembelajaran. Terdapat penjelasan mengenai pengertian CAI dan tutorial, model tutorial yang terdiri atas tutorial terprogram dan tutorial intelijen, prinsip-prinsip tutorial, serta langkah-langkah model tutorial.
Penerapan Metode Rote Learning Pada Aplikasi Belajar Mengenal Huruf Hijaiyah dan membaca Huruf Berharokat Berbasis Android Dengan Pengembangan System Object Oriented System Engginering (OOSE)
1. Dokumen ini merencanakan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang benar untuk siswa SDN 1 Penimbung karena 90% siswa tidak mengetahui cara mencuci tangan dengan tepat. 2. Penyuluhan akan memberikan penjelasan tentang pentingnya mencuci tangan dan cara yang benar untuk mencegah penyakit. 3. Kegiatan ini akan dievaluasi untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya mencuci
1. Penelitian ini mengembangkan game edukasi ular tangga untuk meningkatkan motivasi siswa SD dalam belajar TIK secara teori.
2. Game dinyatakan layak oleh ahli dan siswa setelah validasi dan uji coba.
3. Game efektif sebagai media pembelajaran TIK untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Media pembelajaran interaktif flip-flop dibuat untuk membantu pemahaman mahasiswa tentang konsep dasar flip-flop pada mata kuliah Elektronika Digital menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Media ini berisi penjelasan tentang jenis-jenis flip-flop seperti SR, D, JK beserta contoh aplikasinya dalam bentuk simulasi interaktif.
Dokumen tersebut membahas pengembangan laboratorium virtual untuk kegiatan praktikum dan memfasilitasi pendidikan karakter di SMK. Laboratorium virtual dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi siswa secara kognitif, psikomotorik, dan karakter melalui simulasi praktikum yang interaktif dan dinamis tanpa terikat waktu dan tempat."
PEDOMAN PEMBELAJARAN TIK DI SEKOLAH DASARRigo Tampati
Pedoman ini membahas standar kompetensi dan materi pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah dasar, termasuk metodologi, administrasi, dan evaluasi pembelajaran TIK.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan komputer sebagai alat pengolah informasi yang telah berkembang sejak ditemukannya mesin hitung hingga komputer modern. Komputer modern memiliki kemampuan untuk mengemulasikan berbagai fungsi melalui pemrograman dan dapat meniru mesin Turing universal, sehingga memenuhi syarat sebagai komputer secara umum. Komputer juga telah banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik sehing
Makalah ini membahas tentang pembelajaran berbasis komputer, meliputi pengertian, bentuk, model, fungsi, serta kelebihan dan kekururangannya. Pembelajaran berbasis komputer adalah sistem pengajaran yang menghubungkan muatan akademik dengan teknologi untuk menghasilkan makna bagi siswa. Ada beberapa modelnya seperti drill and practice, tutorial, simulasi, dan computer manajemen instruction. Komputer bermanfaat untuk tujuan kognit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa SMK dalam mata pelajaran gambar teknik elektronika antara kelas yang menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint dengan kelas yang menggunakan alat peraga wallchart. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan dua kelompok siswa sebagai sampel. Hasil belajar diukur melalui tes pilihan ganda untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap k
Program Digital Talent Scholarship 2021 bertujuan meningkatkan keterampilan digital 60.000 peserta melalui tujuh akademi pelatihan bidang teknologi informasi, seperti Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduate Academy, dan Digital Entrepreneurship Academy. Pelatihan dilaksanakan secara daring dan diharapkan meningkatkan daya saing SDM Indonesia di era Industri 4.0.
RPP ini membahas pembelajaran tentang mengidentifikasi berbagai komponen perangkat keras dan lunak komputer. Materi pembelajaran meliputi perangkat keras di chassis, input-output, jaringan dan internet, serta perangkat lunak pengolah kata, angka, presentasi, dan antivirus. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain diskusi kelompok, demonstrasi, dan debat. Penilaian dilakukan melalui tes tertulis dan keaktifan siswa dalam diskusi.
Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dan memungkinkan interaksi informasi dengan cepat. Indonesia berusaha mengurangi kesenjangan digital dengan menggunakan TIK di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Dokumen ini membahas konsep dasar pembelajaran berbasis komputer, prinsip-prinsipnya, dan prosedur pembuatan konten pembelajaran berbasis komputer.
Dokumen tersebut merupakan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP/MTs yang mencakup tujuan pembelajaran, ruang lingkup materi, dan kompetensi yang harus dicapai peserta didik per semester.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi guru mata pelajaran Teknik Transmisi Telekomunikasi di SMK, yang mencakup 7 kompetensi inti guru yaitu: 1) Memahami karakteristik peserta didik, 2) Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran, 3) Mengembangkan kurikulum, 4) Menyelenggarakan pembelajaran, 5) Memanfaatkan teknologi informasi, 6) Mendorong prestasi peserta didik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk siswa kelas X semester 1 dan 2 SMA Negeri 1 Cikembar, mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian."
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputerambarlestari
Teks tersebut membahas tentang tutorial berbasis komputer sebagai salah satu metode pembelajaran. Terdapat penjelasan mengenai pengertian CAI dan tutorial, model tutorial yang terdiri atas tutorial terprogram dan tutorial intelijen, prinsip-prinsip tutorial, serta langkah-langkah model tutorial.
Penerapan Metode Rote Learning Pada Aplikasi Belajar Mengenal Huruf Hijaiyah dan membaca Huruf Berharokat Berbasis Android Dengan Pengembangan System Object Oriented System Engginering (OOSE)
1. Dokumen ini merencanakan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang benar untuk siswa SDN 1 Penimbung karena 90% siswa tidak mengetahui cara mencuci tangan dengan tepat. 2. Penyuluhan akan memberikan penjelasan tentang pentingnya mencuci tangan dan cara yang benar untuk mencegah penyakit. 3. Kegiatan ini akan dievaluasi untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya mencuci
1. Penelitian ini mengembangkan game edukasi ular tangga untuk meningkatkan motivasi siswa SD dalam belajar TIK secara teori.
2. Game dinyatakan layak oleh ahli dan siswa setelah validasi dan uji coba.
3. Game efektif sebagai media pembelajaran TIK untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Skripsi ini membahas implementasi media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata kuliah Gambar Teknik di Departemen Pendidikan Teknik Elektro UPI untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro. Media pembelajaran ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Gambar Teknik.
The document discusses applying the ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) model of learning and building component models to improve student learning outcomes in the subject of building construction for 10th grade students at SMKN 2 Sukoharjo. It focuses on using these teaching methods and tools to teach the subject of building construction. The study was conducted by Conietta Vyonella Zeyn, student number K1510013 of the Building Engineering Education study program at the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University in Surakarta in 2014.
Dokumen ini membahas penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan macromedia flash untuk meningkatkan motivasi berprestasi, rasa ingin tahu, dan prestasi belajar siswa pada materi hidrokarbon di SMA Negeri 3 Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research dalam dua siklus. Hasilnya menunjukkan bahwa metode ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, meski tidak pada rasa ingin tahu
Skripsi ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa melalui penerapan metode eksperimen pada pembelajaran materi koloid di kelas XI IPA 2 SMA PGRI 6 Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Hasilnya menunjukkan peningkatan keterampilan proses sains sebesar 35,30%, peningkatan hasil belajar sis
IMPROVING VOCABULARY MASTERY USING MULTIMEDIA AT THE FOURTH GRADE STUDENT OF ...miftakhur rohman
This document is a thesis that examines improving vocabulary mastery among fourth grade students at SDN Kedungrejo 2 Tanjunganom Nganjuk through the use of multimedia. The study aims to determine if multimedia can enhance students' vocabulary skills and describe their responses to learning vocabulary using multimedia. Classroom action research was conducted over three cycles involving planning, implementation, observation, and reflection. Test results showed the average student score increased from cycle to cycle, indicating multimedia helped improve vocabulary mastery. A questionnaire also found students had positive responses to and motivation for learning English vocabulary through multimedia. The study concludes multimedia can effectively be used to teach vocabulary to fourth graders.
Skripsi ini membahas pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer untuk siswa kelas X SMK semester ganjil pada mata pelajaran Instalasi Listrik Dasar. Media pembelajaran ini dikembangkan untuk memenuhi persyaratan gelar sarjana di Universitas Negeri Malang.
Skripsi ini membahas upaya meningkatkan minat belajar matematika siswa kelas IV MI YAPPI Batusari dengan menggunakan media sederhana. Penelitian ini dilakukan karena minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan minat belajar siswa setelah menggunakan media sederhana. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan minat belajar s
Robot pendeteksi asap berbasis mikrokontroler AT89S52 dirancang untuk mendeteksi keberadaan asap dan menemukan sumber asap menggunakan sensor optocoupler dan infra merah. Robot ini dapat bergerak secara otomatis mengikuti jalur dan memutar kipas untuk menghilangkan asap setelah menemukan sumbernya. Proposal ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang akan digunakan
Proposal ini membahas rancang bangun robot bawah air berbasis remote control menggunakan mikrokontroller Atmega 128 untuk keperluan eksplorasi bawah laut. Robot akan dibuat untuk menggantikan peran manusia dalam mengeksplorasi potensi sumber daya alam di perairan Indonesia secara maksimal. Penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan penelitian bawah air terutama untuk negara berkepulauan seperti Indonesia.
Skripsi ini membahas pengaruh penggunaan handout IPA-Fisika berbasis Science Technology and Society (STS) terhadap pencapaian hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Canduang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan handout berbasis STS berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu
IbM PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA UTAMA WISATA BAHARI UNGGULAN DI ...suningterusberkarya
Laporan program pengabdian pada masyarakat ini membahas upaya pengembangan potensi wisata bahari di Desa Kalanganyar, Sidoarjo. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain belum tersedianya sarana pengelolaan sampah dan teknologi pengolahan sumber daya terbarukan. Program ini bertujuan menata kawasan wisata bahari, menciptakan sistem manajemen sampah, serta memanfaatkan potensi daerah untuk meningkatkan pendapatan
Proposal skripsi ini membahas pengembangan media pembelajaran berbasis mobile learning untuk meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri atas tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan produk mobile learning yang layak digunakan dan mampu meningkatkan kemand
Dokumen tersebut membahas pengoptimalan Macromedia Flash untuk mendukung pembelajaran berbasis komputer pada Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Ia menjelaskan bagaimana Macromedia Flash dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang interaktif dan dinamis serta mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip penilaian pembelajaran berbasis komputer dan bagaimana mendesain software pembelajaran yang efekt
Dokumen tersebut membahas pengoptimalan Macromedia Flash untuk mendukung pembelajaran berbasis komputer pada Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Ia menjelaskan bagaimana Macromedia Flash dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang interaktif dan dinamis serta mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip penilaian pembelajaran berbasis komputer dan bagaimana mengembangkan model media pembelajaran yang
Riset ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis android bernama "Lotika" untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika mahasiswa. Media dikembangkan menggunakan model pengembangan Luther yang terdiri atas 6 tahap, yaitu konsep, desain, pengumpulan bahan, pembuatan, pengujian, dan pendistribusian. Instrumen penelitian meliputi dokumentasi, observasi, lembar penilaian, angket, dan tes. Hasilnya menunj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis multimedia untuk mata kuliah Medan Elektromagnetik untuk membantu mahasiswa belajar secara mandiri menggunakan bantuan komputer.
2. Media dikembangkan menggunakan model pengembangan perangkat lunak melalui 5 tahap dan divalidasi oleh ahli media dan pembelajaran.
3. Hasil validasi menunjukkan bahwa media
Guru harus mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran karena hal itu dapat meningkatkan pemahaman siswa, memotivasi siswa untuk belajar, dan membantu siswa belajar dengan lebih baik."
Bab II merangkum konsep media pembelajaran dan komponen-komponen penting dalam penyusunan silabus seperti standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber belajar dan penilaian. Bab ini juga menjelaskan dasar-dasar pemilihan media pembelajaran.
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...akbarnurhisyam1
Dokumen tersebut membahas tentang e-learning, yang merupakan pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi komputer dan internet. Dibahas pula komponen-komponen e-learning seperti sistem aplikasi, konten, dan infrastruktur yang mendukungnya, serta manfaat bagi perusahaan yang menerapkannya seperti biaya yang lebih murah dan fleksibilitas pembelajaran.
Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia Untuk Men...Jenifer Andalangi
Tugas skripsi ini membahas dampak pemanfaatan sistem e-learning pada PT Kereta Api Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM. E-learning didefinisikan sebagai alat yang dapat mempermudah karyawan belajar dari pengalaman sebelumnya yang tersimpan di repository perusahaan. Dengan e-learning, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dengan mereplikasi pengetahuan ke seluruh organisasi.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Jurnal robot1
1. JURNAL SKRIPSI
PENGEMBANGAN ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERDASARKAN
WARNA DENGAN SENSOR KAMERA SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun Oleh:
Roni Setiawan
NIM. 08518241014
Pembimbing:
Herlambang Sigit P., M.Cs
NIP. 19650829 199903 1 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
2. HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL SKRIPSI
Dengan Judul
PENGEMBANGAN ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERDASARKAN
WARNA DENGAN SENSOR KAMERA SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun Oleh
Roni Setiawan
NIM. 08518241014
Telah disetujui oleh
Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
Sebagai syarat untuk mendapatkan nilai Tugas Akhir Skripsi
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Herlambang Sigit P., M.Cs
NIP. 19650829 199903 1 001
3. PENGEMBANGAN ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERDASARKAN
WARNA DENGAN SENSOR KAMERA SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh:
Roni Setiawan
NIM. 08518241014
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja dan tingkat
kelayakan media pembelajaran berupa robot pendeteksi objek berdasarkan warna
dengan sensor kamera serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta
didik dengan menggunakan media pembelajaran robot pendeteksi objek.
Peningkatan prestasi belajar peserta didik yang dimaksud adalah pengetahuan
peserta didik dalam pembelajaran robot vision.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan dan
dilanjutkan dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian pengembangan diadopsi
dari langkah-langkah menurut Borg & Gall, sedangkan penelitian tindakan kelas
diadopsi dari langkah-langkah menurut Kemmis and Mc Taggart. Instrumen
penelitian menggunakan instrumen non-tes yaitu angket/kuosioner dan instrumen
tes yaitu pretes dan postes. Uji validitas instrumen non-tes menggunakan uji
validitas konstruk dan uji validitas item, sedangkan uji validitas instrumen tes
dengan menggunakan uji validitas konstruk dan uji validitas isi. Pengolahan data
penelitian dilakukan secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian pengembangan ini adalah (1) Bagaimana unjuk kerja dari
media pembelajaran?; (2) Bagaimana tingkat kelayakan media pembelajaran?; (3)
Bagaimana peningkatan prestasi peserta didik dengan menggunakan media
pembelajaran?. Data hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Unjuk kerja media
pembelajaran berupa robot pendeteksi objek dinyatakan layak dan lulus uji; (2)
Tingkat kelayakan media pembelajaran dinyatakan layak dengan presentase rata-
rata 78,2%; (3) Peningkatan prestasi peserta didik dengan menggunakan media
pembelajaran ini adalah dengan presentase rata-rata sebesar 33,56%.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Robot Pendeteksi Objek, Robot Vision.
4. Pendahuluan
Proses pelaksanaan pembelajaran peserta didik di suatu lembaga
pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu: tenaga pendidik, proses
pembelajaran, sarana dan prasarana, alat bantu dan bahan, manajemen lembaga
pendidikan, dan lain sebagainya. Kegiatan pembelajaran sering kali kurang efektif
karena kemampuan kognitif peserta didik yang ada dalam satu kelas sangat
heterogen. Sebagian kelompok peserta didik sudah mampu memahami dan
menyelesaikan suatu pokok bahasan, tetapi ada kelompok peserta didik lain yang
sulit memahami pokok bahasan tersebut. Diperlukan pengembangan pembelajaran
yang inovatif dan kreatif agar dapat menumbuhkan semangat belajar dan
memperkuat daya ingat peserta didik terhadap materi yang dipelajari.
Program studi teknik mekatronika merupakan program studi yang
mempelajari sistem otomasi dan robotika. Sistem otomasi merupakan bidang
pengetahuan yang mempelajari tentang perpaduan antara kerja hardware dan
software, sehingga akan terbentuk suatu mesin atau sistem yang multifungsi yang
dapat digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia. Robotika merupakan
bidang ilmu yang mempelajari tentang struktur dan prinsip kerja dari robot, mulai
dari sensor robot, mekanik robot dan otak robot. Kemajuan teknologi terus
berkembang pesat sampai di berbagai bidang. Kemajuan teknologi yang sedang
berkembang saat ini identik dengan perkembangan teknologi otomasi dan
robotika. Oleh karena itu, program studi teknik mekatronika menjadi salah satu
program studi yang harus dikembangkan secara penuh demi mengikuti
perkembangan teknologi dunia.
Mekatronika mempelajari sistem dan struktur dari suatu robot secara
umum. Salah satu pokok bahasan yang dipelajari dalam sistem robotika adalah
robot vision. Robot vision merupakan robot yang memiliki kemampuan untuk
menerima dan mengolah informasi dari gambar atau objek tertentu, sehingga
dapat diartikan robot yang memiliki indra penglihatan. Indera penglihatan pada
robot dapat dibentuk dengan menggunakan sensor kamera yang telah didesain dan
diprogram sebagai mata robot. Selayaknya mata pada manusia, mata robot juga
mampu membedakan warna suatu objek yang terlihat. Data yang berasal dari
objek atau gambar yang ditangkap sensor kamera robot memberikan informasi
kepada robot tentang spesifikasi benda tersebut yaitu berupa warna benda,
sehingga robot mampu mengetahui keadaan atau objek yang dilihatnya.
Salah satu contoh program studi teknik mekatronika yang sedang
berkembang adalah program studi pendidikan teknik mekatronika di Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Program studi ini berdiri sejak tahun
ajaran 2006/2007. Program studi pendidikan teknik mekatronika UNY adalah
salah satu program studi dari jurusan pendidikan teknik elektro UNY yang ada
saat ini. Program studi mekatronika UNY merupakan program studi yang
berbentuk pendidikan teknik. Pendidikan teknik mempunyai tujuan untuk
menghasilkan lulusan mahasiswa dengan kemampuan sebagai tenaga pendidik
dan pengajar teknik di bidangnya. Sebagai seorang pendidik dan pengajar di
bidang teknik haruslah memiliki kemampuan yang lebih di bidangnya yaitu
kemampuan mendidik dan mengajar serta kemampuan sebagai seorang teknokrat.
5. Oleh karena itu, program studi pendidikan mekatronika harus sepenuh hati untuk
memproduksi lulusan peserta didik yang unggul dalam bidang pendidikan dan
bidang teknik mekatronika.
Pembelajaran robotika memberikan pengetahuan secara umum tentang
sistem robot, yaitu: struktur dan mekanik robot, sensor robot, otak atau kendali
robot, driver atau catu daya sebuah robot, aktuator gerak robot, algoritma robot
dan pengetahuan lainya tentang robot. Salah satu pokok bahasan dalam robotika
adalah robot vision. Pokok bahasan ini membahas tentang indera penglihatan pada
robot.
Penguasaan peserta didik mekatronika UNY pada pembelajaran robotika
tentang robot vision dirasa masih rendah dan banyak mengalami kendala. Hal ini
disebabkan karena dalam pokok bahasan ini peserta didik harus memahami dan
mengetahui kemampuan dasar lain seperti: sensor-sensor robot vision dan cara
kerjanya, antar muka sensor robot vision, pemrograman sensor sebagai sensor
robot vision. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya pemahaman peserta didik
tentang robot vision adalah peserta didik dalam pembelajaran robotika hanya
diberi gambaran secara teori tentang robot vision. Peserta didik dibekali
pengetahuan tentang robot vision tetapi mereka belum pernah mengaplikasikan
atau mempraktekkan pengetahuannya tersebut untuk membuat atau memprogram
sensor robot sebagai indera penglihatan robot. Peserta didik perlu adanya suatu
alat/ media belajar yang dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman secara
langsung terhadap mereka, khususnya tentang pembelajaran robot vision.
Berdasarkan dari uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk meneliti peningkatan
prestasi belajar peserta didik tentang robot vision dengan menggunakan media
pembelajaran berupa robot pendeteksi objek berdasarkan warna dengan sensor
kamera.
Media Pembelajaran
Azhar Arsyad (2007:3) mengemukakan bahwa kata media berasal dari
bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti “tengah” perantara atau
pengantar. Sedang dari bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan
pengirim kepada penerima pesan. Gerlack dan Ely (1971) yang dikutip oleh Azhar
Arsyad (2007:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Fleming
(1987: 234) yang dikutip oleh Azhar Arsyad (1997:3) mengatakan bahwa media
adalah penyebaba atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan ikut
mendamaikanya.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, media adalah suatu alat khusus
yang digunakan untuk menyampaikan informasi dengan tujuan tertentu. Media
pembelajaran adalah suatu alat atau benta khusus yang dibuat untuk membantu
proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas dalam
mencapai tujuan pendidikan.
Manfaat atau kegunaan bahan ajar/ media pembelajarn dapat dibedakan
menjadi dua macam (Andi Prastowo, 2011: 27-28) yaitu:
6. 1) Kegunaan bagi pendidik antara lain:
a) Pendidik akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu dalam
pelaksanaan pembelajaran.
b) Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah
angka kredit pendidik guna keperluan kenaikan pangkat.
c) Menambah penghasilan bagi pendidik jika hasil karyanya diterbitkan.
2) Kegunaanya bagi peserta didik antara lain:
a) Kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih menarik
b) Peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar mandiri
dengan bimbingan pendidik.
c) Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap
kompetensi yan harus dikuasainya.
Berdasarkan uraian diatas, kegunaan media pembelajaran adalah untuk
menarik perhatian peserta didik dan meningkatkan inovasi peserta didik untuk
belajar sehingga akan meningkatkan efektifitas pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan media yang sengaja dirancang,
dikembangkan dan dimanfaatkan untuk membantu atau mempermudah dalam
proses belajar. Prosedur pengembangan yang dilakukan Borg dan Gall (1983)
dikutip oleh Khasan M (2009: 19-20) mengembangkan pembelajaran mini (mini
course) melalui 10 langkah antara lain:
1) Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan
informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang
dijumpai dalam pembelajaran dan merangkum permasalahan.
2) Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan
tujuan, penentuan urutan pembelajaran dan uji ahli atau ujicoba pada skala
kecil atau expert judgement).
3) Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi penyiapan materi
pembelajaran, penyusunan buku pegangan dan perangkat evaluasi.
4) Melakukan uji coba lapangan tahap awal dilakukan terhadap 2-3 sekolah
menggunakan 6-10 subyek ahli. Pengumpulan informasi/ data dengan
menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner dan dilanjutkan analisis
data.
5) Melakukan revisi terhadap produk utama berdasarkan masukan dan saran-
saran dari hasil uji lapangan awal.
6) Melakukan uji coba lapangan utama dilakukan terhadap 3-5 sekolah dengan
30-80 subyek. Tes/penilaian tentang prestasi belajar siswa dilakukan sebelum
dan sesudah proses pembelajaran.
7) Melakukan revisi terhadap produk operasional berdasarkan masukan dan
saran-saran hasil uji lapangan utama.
8) Melakukan uji lapangan operasional dilakukan terhadap 10-30 sekolah,
melibatkan 40-200 subyek data dikumpulkan melalui wawancara, observasi
dan kuesioner.
9) Melakukan revisi terhadap produk akhir berdasarkan saran dalam uji coba
lapangan.
7. Mengimplementasikan produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk
melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit untuk
sosialisasi produk untuk komersial dan memantau distribusi dan kontrol kualitas.
Proses Belajar Mengajar
Proses belajar-mengajar bisa disebut sebagai proses pengajaran,
merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan,
agar dapat mempengaruhi para peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para peserta
didik menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral
maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial.
Dalam mencapai tujuan tersebut peserta didik berinteraksi dengan lingkungan
belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran.
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu
ke penerima pesan (Arief S. Sadiman, 2003 dikutip oleh Andik A. 2011: 23).
Pesan, sumber pesan, saluran atau media dan penerima pesan adalah merupakan
komponen-komponen komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi
ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru,
siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media; salurannya media
pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
Robot Pendeteksi Objek
Robot secara umum dapat diartikan sebuah sistem yang terdiri dari
hardware dan software yang dapat melakukan tugas tertentu dari manusia. Robot
dirancang oleh manusia untuk membantu bahkan menggantikan kegiatan manusia
yang butuh ketelitian dan beresiko tinggi.
Robot pendeteksi objek menggunakan sensor kamera merupakan robot
yang dirancang mempunyai indera penglihat yang mampu mendeteksi warna
objek. Objek yang berupa benda dilihat oleh robot dan robot mengolah data-data
berasal dari objek tersebut khususnya data berupa warna objek, yang selanjutnya
berdasarkan data tersebut robot akan melakukan sebuah tindakan khusus yang
telah diprogram sebelumnya oleh manusia.
Robot yang memiliki kemampuan mendeteksi objek semacam ini lebih
dikenal dengan robot vision. Masalah yang menjadi bahasan utama dalam robot
vision adalah komputer vision. Menurut Law Lim Un Tung, dkk (2010: B-76),
komputer vision bertujuan untuk membuat suatu keputusan yang berguna tentang
objek fisik nyata dan pemandangan berdasarkan gambar (image) yang didapat dari
sensor. Menurut Yali Amit (2002: 1),” the goal of computer vision is to develop
algorithms take an image as input and produce a symbolic interpretation
describing which objects are present, at what pose, and some information on the
three-dimensional spatial relation between the objects”. Tujuan dari komputer
vision adalah untuk mengembangkan algoritma mengambil gambar sebagai
masukan dan menghasilkan interpretasi simbolik objek yang ada dan beberapa
informasi tentang hubungan tiga dimensi spasial pada objek.
8. Robot pendeteksi objek menggunakan sensor kamera merupakan proses
otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses untuk persepsi visual,
seperti akuisisi citra, pengolahan citra, pengenalan dan membuat keputusan.
Robot ini terbentuk dari hardware berupa mekanik robot, aktuator berupa motor
servo dan software yang berupa pengolahan data dari sensor kamera untuk
menggerakan aktuator pada robot. Sensor kamera menangkap warna dari suatu
objek dan mengubah data visual menjadi data digital, selanjutnya data digital di
olah dan diproses pada CPU robot untuk menggerakan aktuator pada robot.
Sensor kamera menangkap gambar objek suatu benda dan merubahnya
menjadi gambar digital. Gambar digital menurut merupakan sekumpulan titik
yang disusun dalam bentuk matriks, dan nilainya menyatakan suatu derajat
kecerahan (derajat keabuan/ gray-scale). Derajat keabuan 8 bit menyatakan 256
derajat kecerahan. Gambar berwarna nilai setiap titiknya adalah nilai derajat
keabuan pada setiap kompoen warna RGB. Bila masing-masing komponen R, G
dan B mempunyai 8 bit, maka satu titik dinyatakan dengan (8+8+8) = 24 bit atau
224 derajat keabuan.
Menurut Brigit Graf (1999: 67), “even the finally used image processing
functions have certain difficulties in detecting theball depending on the lighting
conditions”. Gambar yang ditangkap kamera sangat berpengaruh terhadap cahaya.
Cahaya yang mengenai objek secara tidak merata akan mengakibatkan perbedaan
warna pada objek yang ditangkap kamera. Oleh karena itu, untuk mengenali suatu
objek dapat dilakukan dengan cara memanipulasi gambar-gambar berdasarkan
bentuk ataupun berdasarkan kesamaan nilai warna dengan sekitarnya.
Dalam proses pengenalan objek atau deteksi objek diperlukan suatu
pemisahan bagian atau segmen tertentu dalam citra yang akurat, proses pemisahan
tersebut dikenal sebagai proses segmentasi. Proses pengenalan segmen merupakan
salah satu kunci dalam mendapatkan suatu hasil pengenalan atau deteksi yang
akurat. Segmentasi membagi suatu citra menjadi bagian-bagian atau segmen yang
lebih sederhana dan bermakna sehingga dapat dilakukan analisis lebih lanjut.
Kegunaan segmentasi menurut Forsyt dan Ponce (2003) yang dikutip oleh
Benedictus,dkk (2010: 2) adalah pengambilan informasi dari citra seperti
pencarian bagian mesin, pencarian manusia dan pencarian citra yang serupa.
Menurut Rujikietgumjorn (2008) yang dikutip oleh Benedictus, dkk (2010: 2),
secara umum pendekatan segmentasi citra yang sering digunakan adalah melalui
pendekatan intensitas, pendekatan warna dan pendekatan bentuk.
Segmentasi warna merupakan proses segmentasi dengan pendekatan
daerah yang bekerja dengan menganalisis nilai warna dan tiap piksel pada citra
dan membagi citra tersebut sesuai dengan fitur yang diinginkan. Warna dalam
pengolahan citra dipresentasikan dengan nilai hexadesimal dari 0x00000000
sampai 0x00ffffff. Warna hitam adalah 0x00000000 dan warna putih adalah
0x00ffffff. Segmentasi warna adalah pemisahan segmen dalam suatu citra
berdasarkan warna yang terkandung dalam citra. Segmentasi gambar merupakan
sebuah proses dimana dalam proses tersebut terjadi pemisahaan objek-objek pada
suatu gambar yang telah dipilih.
9. Metode Penelitian
Penelitian ini diawali dengan pengembangan produk berupa media
pembelajaran, setelah produk di evaluasi selanjutnya dilanjutkan dengan
penelitian tindakan kelas. Pengembangan produk di adaptasi dari langkah
penelitian research and development yang dikemukakan oleh Borg & Gall
(1983:772-775), yaitu (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan penelitian, (3)
pengembangan bentuk awal produk (desain), (4) uji lapangan terbatas, (5) revisi
hasil uji lapangan terbatas, (6) uji lapangan lebih luas, (7) revisi hasil uji lapangan
lebih luas, (8) uji lapangan operasional, (9) revisi produk akhir, (10) diseminasi
dan implementasi.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk melakukan perubahan yang baik
terhadap materi pembelajaran yang dikenakan tindakan. Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan berdasarkan desain putaran sepiral menurut Kemmis dan Mc
Taggart.
Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2012 sampai dengan selesai.
Penelitian ini dilakukan di jurusan Pendidikan Teknik Elektro program studi
Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas E angkatan 2010/2011 jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Instrumen penelitian terdiri dari instrumen non-tes dan instrumen tes.
Instrumen non-tes berupa angket berfungsi untuk mengukur tingkat kelayakan
media pembelajaran berupa robot pendeteksi objek dengan sensor kamera.
Instrumen tes berupa pretes dan postes berfungsi untuk mengukur pengaruh media
pembelajaran robot pendeteksi objek dengan sensor kamera terhadap prestasi
peserta didik. Analisis data dilakukan dengan cara statistik desktiptif kuantitatif.
Unjuk Kerja Robot Pendeteksi Objek Sebagai Media Pembelajaran
Pengujian unjuk kerja robot pendeteksi objek dilakukan dengan cara
mendemonstrasikan program yang diuji terhadap produk terkait, kemudian
dilakukan pengamatan langsung terhadap unjuk kerjanya. Secara teknis pada
robot pendeteksi objek terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : (1) CM-510 sebagai
CPU, (2) Havimo cam sebagai sensor kamera robot, (3) Motor servo AX-12
sebagai aktuator robot. Hasil uji unjuk kerja media pembelajaran robot pendeteksi
objek adalah 1) Robot mampu mendeteksi objek berupa bola tenis bewarna
orange. 2) Kepala robot mampu mengikuti gerakan objek yang berada didepan
robot. 3) Robot mampu mengenali objek, yaitu dengan cara mencari objek,
kemudian mendekati dan menendang objek tersebut.
Tingkat kelayakan robot pendeteksi objek sebagai media pembelajaran
Kelayakan media pembelajaran berupa robot pendeteksi objek meliputi
kelayakan media pembelajaran dan materi pembelajaran yang telah terbagi
menjadi beberapa aspek. Tingkat kelayakan ini dapat dilihat dari hasil penelitian
dengan menggunakan angket terhadap responden. Responden mengisi beberapa
pernyataan yang telah disediakan, dan memberikan pendapat tentang media
pembelajaran ini. Tingkat kelayakan media pembelajaran digolongkan menjadi 4
kategori yaitu sangat layak, layak, kurang layak dan tidak layak. Hasil penelitian
menunjukan tingkat kelayakan yang diberikan oleh responden, yaitu:
10. a. Aspek kemanfaatan, presentase 80% dengan kategori layak.
b. Aspek rekayasa perangkat keras dan perangkat lunak, presentase 77% dengan
kategori layak.
c. Aspek komunikasi visual, presentase 81% kategori sangat layak.
d. Aspek relevansi materi, presentase 77% dengan kategori layak.
e. Aspek teknis terhadap media pembelajaran, presentase 76% dengan kategori
layak.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan presentase rata-rata uji
kelayakan media pembelajaran adalah 78,2% dengan kategori layak.
Peningkatan hasil belajar peserta didik setelah dilakukan upaya
pembelajaran dengan media pembelajaran robot pendeteksi objek
Peningkatan hasil belajar peserta didik dilakukan dengan menganalisa
hasil nilai pretes dan nilai postes terhadap peserta didik. Data penelitian
menunjukan bahwa, sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan media robot
pendeteksi objek, nilai rata-rata peserta didik adalah 52,62. Pembelajaran
menggunaka media berupa robot pendeteksi objek dapat meningkatkan prestasi
peserta didik dengan nilai rata-rata menjadi 70,36. Hal ini berarti terdapat
peningkatan nilai rata-rata sebesar 17,66. Pembelajaran menggunakan media
pembelajarn robot pendeteksi objek dengan sensor kamera dapat meningkatkan
prestasi peserta didik sebesar 33,56%.
Penutup
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan
robot pendeteksi objek menggunakan sensor kamera sebagai media pembelajaran,
maka dapat diambil kesimpulan: 1) Hasil uji unjuk kerja media pembelajaran
robot pendeteksi objek adalah robot mampu mendeteksi dan mengenali objek
berupa bola, dengan cara mencari, mendakati dan menendang objek tersebut. 2)
Tingkat kelayakan media pembelajaran berupa robot pendeteksi obyek dengan
sensor kamera yang telah diberikan responden dinyatakan layak, dengan
presentase rata-rata adalah 78,2%. 3) Penggunaan media pembelajaran robot
pendeteksi obyek dengan sensor kamera dapat meningkatkan prestasi peserta
didik dengan presentase rata-rata sebesar 33,56%.
Daftar Pustaka
Amit, Yali. 2002. 2D Object Detection and Recognition Model, Algorithms, and
Network. Massachusetts: The MIT Press Massachusetts Institute of
Technology Cambridge.
Andik Asmara. 2011. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Menggunakan Media
Lengan Robot di SMK N 2 Depok Sleman. Skripsi. Yogyakarta: FT UNY.
Andi Prastowo. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press.
Azhar Arsyad, 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Borg, W.R. & Gall, M.D. 1983. Educational Research An Introduction Fourth
Edition. New York : Longman Inc.
11. Forsyth, D.A., Ponce, J. 2003. Computer Vision Modern Approach. Prientice Hall.
New Jersey.
Gerlach, V.G. dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media Systematic Approach.
Englawood Cliffs: Prentice-Hall,Inc.
Graft, Birgif. 1999. Robot Soccer. Project of Thesis: Departement of electrical and
electronic engineering centre for intelligent information processing
system: The University of Western Australia.
Law Lim Un Tung, dkk. 2010. Robot Mobil Dengan Sensor Kamera Untuk
Menelusuri Jalur Pada Maze. Electrical Enginering Dept. PETRA
Christian University. (http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=robot
%20vision&source=web&cd=10&ved=0CGkQFjAJ&url=http%3A%2F%
2Fresearch.mercubuana.ac.id%2Fproceeding%2FB76-82_Liauw_Lim.pdf
&ei=ycYcT9mQGoTTrQeh94XiDQ&usg=AFQjCNE1vpIxGOSV6 LT5f8
XqkyqJQRDNWA) diakse pada tanggal 23 Februari 2012.
Benedictus Yoga B.P, Widi H., Katon W.. 2010. Segmentasi Warna Citra Dengan
Deteksi Warna HSV Untuk Mendeteksi Warna Objek. FT UKDW.
(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=metode+deteksi+objek&sour
ce=web&cd=2&ved=0CCUQFjAB&url=http%3A%2F%2Fti.ukdw.ac.id%
2Fojs%2Findex.php%2Finformatika%2Farticle%2Fdownload%2F81%2F
43&ei=AQYdT_PCJ8i8rAfPqNWSAw&usg=AFQjCNEWleNsCMucubp
y9seEsyYPFEbKug) diakses pada tanggal 23 Februari 2012.