MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
JURDING-Alya Silva Nabilah 112021174.pptx
1. TITLE LOREM
IPSUM
Sit Dolor Amet
Pembimbing:
AKBP dr. Faozan, Sp.M
Disusun Oleh :
Alya Silva Nabilah
112021174
Journal Reading
Trabeculoplasty Selektif dalam Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka:
Analisis Retrospektif pada 1 Tahun
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MATA
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG
PERIODE 13 SEPTEMBER 2021 - 16 OKTOBER 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA JAKARTA
2. POAG adalah glaukoma yang
ditandai dengan peningkatan
TIO di atas 21 mmHg, atrofi
papil optik glaukomatosa, sudut
bilik mata terbuka, defek lapang
pandang dan tidak adanya tanda
glaucoma sekunder atau
penyebab neuropati optic non-
glaucoma.
Glaukoma adalah
kumpulan penyakit
mata yang terdiri dari
atrofi papil optikus
glaukomatosa (N II)
dan defek luas lapang
pandang yang
karakteristik (sejalan
dengan kelainan saraf
optik).
3. POAG: Peningkatan resistensi terhadap
drainase humor akuos melalui anyaman
trabecular aliran menumpuk
peningkatan tekanan intraocular
4. LATAR
BELAKANG
Untuk mencegah
hilangnya serat saraf
optik secara bertahap dan
permanen, pengobatan
glaukoma bertujuan untuk
secara efektif dan tahan
lama mengurangi Tekanan
Intraokular (TIO) pada
pasien yang terkena
glaukoma.
Studi Wise dan
Witter menunjukkan
bahwa melemahkan
trabekulum dengan
laser telah
dikembangkan sejak
tahun 1980-an.
Studi Latina melaporkan
kemungkinan penargetannya
hanya sel-sel berpigmen dari
trabekulum menggunakan
laser selektif yang
memberikan titik-titik
rendah, sehingga
memungkinkan
pengembangan Selektif
Laser Trabeculoplasty (SLT)
pada tahun 1998.
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati peningkatan tekanan
1 tahun pada serangkaian pasien glaukoma berturut-turut
setelah perawatan laser SLT, serta karakteristik klinis dan teknis
yang mungkin berdampak pada kemanjuran pengobatan.
5. Tujuan dari penelitian untuk mengamati
peningkatan tekanan bola mata pada pasien
glaukoma selama 1 tahun yang diobati dengan
trabeculoplasty laser selektif, bersama dengan
karakteristik klinis dan teknis yang dapat
mempengaruhi evolusi tekanan intraokular setelah
perawatan.
TUJUAN
Penelitian ini menggunakan desain studi
retrospektif yang diambil dari semua pasien
glaukoma yang telah menerima perawatan
laser SLT di departemen oftalmologi Rumah
Sakit Universitas Nancy dari Januari 2015
dan Maret 2016.
METODOLOGI
6. Kriteria inklusi:
- Pasien berusia diatas 18 tahun.
- Pasien dengan tekanan intraokular (TIO) yang tidak terkontrol.
- Pasien dengan intoleransi terapi obat topikal.
- Beberapa pasien yang diusulkan laser sebagai pengobatan lini pertama.
- Pasien yang memiliki sudut irido-kornea terbuka untuk memungkinkan pelaksanaan perawatan laser (glaukoma
primer sudut terbuka kronis, glaukoma pseudo-eksfoliatif, glaukoma pasca-trauma dan steroid-induced
glaukoma).
7. Kriteria eksklusi:
- Pasien berusia dibawah 18 tahun.
- Pasien yang pernah menjalani Laser Trabeculoplasty (ALT atau SLT) di masa lalu (dilakukan mata kanan dan
kiri).
8. Kita mencakup 119 mata dari pasien (suku: 76 caucasian dan 2 hispanic). Pada table 1 menjelaskan karakteristik klinis pasien.
Analisis bivariat dari dampak
parameter klinis yang berbeda pada
penurunan TIO pada 1 tahun
mengungkapkan tidak ada hubungan
statistik untuk usia, jenis kelamin, sisi mata
yang dirawat (kiri atau kanan), pachymetry,
trabeculoplasty sebelumnya atau jumlah
perawatan topikal pra-laser. Dampak dari
jenis glaukoma, pigmentasi sudut dan energi
laser tidak dapat dievaluasi karena
jumlahnya yang tidak mencukupi.
HASIL
9. Satu-satunya tolak ukur yang memiliki dampak
signifikan dalam penelitian kami adalah lingkar sudut irido-
kornea yang dirawat: Penurunan tekanan lebih besar ketika
trabekulum dirawat lebih dari 180 ° daripada saat dirawat
lebih dari 360o (p = 0,0024). Peningkatan rata-rata TIO pada
pasien yang dirawat lebih dari 180 ° adalah 7,2 mmHg dan
2,9 mmHg pada kelompok yang dirawat di atas 360°.
Karakteristik Perawatan Laser SLT.
SLT dari tahun ketahun membutuhkan 8 mata untuk
ditrabekulektomi. Hanya dua efek samping kecil yang dilaporkan
dalam penelitian kami, satu kasus sensasi kabur visual dan satu
penurunan ketajaman visual oleh dispersi pigmen, terjadi segera
setelah perawatan laser, dan keduanya sembuh secara sendirinya.
10. PEMBAHASAN
Terapi SLT dalam menangani glaukoma merupakan kontribusi
tambahan apabila terapi obat topikal kurang bermanfaat, penanganan
yang buruk atau pengobatan pada diri sendiri buruk (pasien kurang
mengerti akan penyakit, kesulitan dalam meneteskan obat tetes mata,
lupa untuk mengobati diri sendiri). Ketika perawatan medis dilakukan
secara maksimal, tindakan ini juga memungkinkan penundaan operasi
untuk glaukoma yang tidak terkontrol. Hal ini semakin sering diusulkan
sebagai pengobatan lini pertama pada pasien yang baru terdiagnosis.
11. Sayin, dkk. melaporkan tingkat keberhasilan 64,5% pada 1 tahun, Hodge, dkk.
60% , Kontic, dkk. 64,58% dan Damji, dkk. 59,7%. Tingkat keberhasilan
dalam penelitian ini sebesar 46,7%, agak lebih rendah daripada yang
dilaporkan dalam literatur. Ini mungkin karena perekrutan kami, mengingat
bahwa kami tidak mengecualikan pasien dalam stadium lanjut penyakit atau
mereka yang memiliki riwayat operasi trabectulectomy. Berbagai studi
prospektif dan retrospektif yang dilakukan pada keefesiensian laser SLT pada
satu tahun melaporkan penurunan persentase TIO antara 16,9 dan 31,6% dari
rata-rata, konsisten dengan penurunan TIO sebesar 19,6%.
Katz dan kawan-kawan menemukan tidak
adanya perbedaan antara terapi dengan
tindakan SLT dan engobatan obat dalam
manajemen awal OAG.
12. Menunjukkan tidak adanya pengurangan jumlah pengobatan topikal
pada 1 tahun dalam penelitian kami, yang juga dapat dijelaskan dengan
perekrutan kami sendiri di Rumah Sakit Universitas Nancy, dimana
pasien yang dipantau untuk glaukoma seringkali sulit untuk distabilkan.
Tujuan pada pasien ini adalah untuk menurunkan TIO menjadi lebih
rendah, untuk mempertahankan fungsi visual.
13. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan, bahwa SLT merupakan teknik yang aman dan
efektif untuk mengurangi TIO. Dapat dilakukan kapan saja dalam
mengontrol perkembangan penyakit, ini dijadikan terapi utama untuk
mengobati glaukoma sudut terbuka. Karena penipisan efek hipotonik
dari waktu ke waktu, membuat ini menjadi menarik untuk mempelajari
perkembangan TIO dalam jangka panjang dan pada jumlah pasien yang
lebih besar, serta keberhasilan pengobatan ulang.
14. Laser trabeculoplasty merupakan tindakan untuk menurunkan TIO dengan
meningkatkan aliran keluar cairan akuous dan dapat dilakukan dengan
menggunakan argon laser trabeculoplasty (ALT) dan selective laser
trabeculoplasty (SLT). Selektif Laser Trabekuloplasty adalah metode terapi
laser pada trabecular meshwork yang meningkatkan outflow pada glaucoma
sudut terbuka. SLT berbeda dengan ALT karena pada SLT tidak terjadi
kerusakan termal makroskopis pada sudut sehingga memungkinkan terapi
ulang dengan hasil yang baik. SLT menggunakan q-switched frequency
doubled ND:YAG laser. Ukuran spot size 400 μm dengan power sebesar 0.8 –
1.2 Mj.
RANGKUMAN DAN HASIL PEMBELAJARAN
16. DAFTAR PUSTAKA
1. Boiche M, Conart JB, Luc A, Baumann C, Angioi K, Maalouf T. Selective Trabeculoplasty in the Management of
Angle Glaucoma: Retrospective Analysis at 1 Year. International Journal of Opthalmology and Clinical Research.
2017. 4:081. Available from: Selective Trabeculoplasty in the Management of Open Angle Glaucoma: Retrospective
Analysis at 1 Year (subliminal-laser-therapy.com). Diakses: 07 Oktober 2021
2. Salmon JF. Kanski Clinical Ophthalmology, A systematic approach. Journal of Chemical Information and Modeling.
2019. p.346–421.
3. Prum BE, Rosenberg LF, Gedde SJ, Mansberger SL, Stein JD, Moroi SE, et al. Primary Open-Angle Glaucoma.
Ophthalmology. 2016;123(1):P41–111.
4. North Fulton Eye Center. Argon Laser Trabeculoplasty/Selective Laser Trabeculoplasty [Internet]. [cited 2021 Oct 07].
Available from: https://www.northfultoneyecenter.com/argon-laser-trabeculoplasty-selective-laser-trabeculoplasty/.