Jembatan Wheatstone terdiri atas empat resistor yang disusun secara seri-paralel dengan sumber tegangan dan galvanometer. Rangkaian ini digunakan untuk mengukur resistansi yang tidak diketahui dengan memanfaatkan kondisi seimbang ketika tegangan yang melewati galvanometer bernilai nol. Contoh soal menjelaskan cara menemukan tegangan ketika salah satu resistor diganti dengan short circuit atau open circuit.
Presentasi ini merupakan ini merupakan kelanjutan berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut saya ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
Percobaan “Rangkaian RL dan RC” bertujuan untuk menentukan reaktansi induktif (XL) dan reaktansi kapasitif (XL) serta menentukan besarnya nilai kapaasitas kapasitornya (C) dan induktansi inductor (L). metode percobaan yang dilakukan yaitu merangkai alat-alat seperti gambar kemudian mengatur power supplay pada tegangan tertentu. Pada rangkaian RC diukur nilai VR, VC, dan I sedangka pada RL diukur nilai VR, VL dan I dengan memanipulasi Hambatan (R). Lalu mengubah AC ke DC. Setelah itu, mengukur nilai XC dan XL. Dari percobaan ini diperoleh hasil dari XC untuk arus AC sebesar (41,8 x 10-3 ± 5,3 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 87,3 % dan XC untuk arus DC sebesar (26,5 x 10-3 ± 3,5 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian sebesar 86,8 %. Sedangkan XL untuk arus AC dihasilkan nilai sebesar (4,38 x 10-3 ± 1,99 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 55 % dan untuk arus DC sebesar (1,57 x 10-3 ± 0,597 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 62 %. Besar C untuk arus AC sebesar (0,078 ± 0,009) F dengan taraf ketelitian 88,5 % dan C untuk arus DC sebesar (0,12 ± 0,015) F dengan taraf ketelitian 87,5 %. Besar L untuk arus AC sebesar (1,38 x 10-5 ± 0,62 x 10-5) H dengan taraf ketelitian 55 % dan L untuk arus DC sebesar (5 x 10-6 ± 1,9 x 10-6) H dengan taraf ketelitian sebesar 62%. Hal ini menyebabkan nilai Kapasitor (C) dan Induktor (L) memiliki perbedaan besar yang jauh yaitu hubungan masing-masing komponen (L dan C).
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial ListrikIndri Sukmawati Rahayu
Powerpoint ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Fisika BAB 2 tentang Listrik Statis. Kelompok kami disini akan membahas mengenai Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Presentasi ini merupakan ini merupakan kelanjutan berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut saya ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
Percobaan “Rangkaian RL dan RC” bertujuan untuk menentukan reaktansi induktif (XL) dan reaktansi kapasitif (XL) serta menentukan besarnya nilai kapaasitas kapasitornya (C) dan induktansi inductor (L). metode percobaan yang dilakukan yaitu merangkai alat-alat seperti gambar kemudian mengatur power supplay pada tegangan tertentu. Pada rangkaian RC diukur nilai VR, VC, dan I sedangka pada RL diukur nilai VR, VL dan I dengan memanipulasi Hambatan (R). Lalu mengubah AC ke DC. Setelah itu, mengukur nilai XC dan XL. Dari percobaan ini diperoleh hasil dari XC untuk arus AC sebesar (41,8 x 10-3 ± 5,3 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 87,3 % dan XC untuk arus DC sebesar (26,5 x 10-3 ± 3,5 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian sebesar 86,8 %. Sedangkan XL untuk arus AC dihasilkan nilai sebesar (4,38 x 10-3 ± 1,99 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 55 % dan untuk arus DC sebesar (1,57 x 10-3 ± 0,597 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 62 %. Besar C untuk arus AC sebesar (0,078 ± 0,009) F dengan taraf ketelitian 88,5 % dan C untuk arus DC sebesar (0,12 ± 0,015) F dengan taraf ketelitian 87,5 %. Besar L untuk arus AC sebesar (1,38 x 10-5 ± 0,62 x 10-5) H dengan taraf ketelitian 55 % dan L untuk arus DC sebesar (5 x 10-6 ± 1,9 x 10-6) H dengan taraf ketelitian sebesar 62%. Hal ini menyebabkan nilai Kapasitor (C) dan Induktor (L) memiliki perbedaan besar yang jauh yaitu hubungan masing-masing komponen (L dan C).
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial ListrikIndri Sukmawati Rahayu
Powerpoint ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Fisika BAB 2 tentang Listrik Statis. Kelompok kami disini akan membahas mengenai Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024Popi99
Popi99 selaku opsi pokok para penggila spekulasi slot, tampak selaku lokasi terkini serta terbaik yang menawarkan pengalaman bermain slot gacor hari ini yang tidak terbandingi. kerja sama dengan bervariasi provider slot online, tercantum yang setidaknya terkemuka, membuat games di lokasi ini amat menarik serta gampang buat dimenangkan. supremasi pokok saya terdapat pada koleksi games slot gacor dengan tingkatan RTP live paling tinggi di negeri, mendatangkan kesan bermain yang maksimum.
Link Alternatif : https://heylink.me/popi99/
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin TerfavoritNila88
Para pemeran games spekulasi online di tanah air eksklusifnya slot online tentunya dalam bermain games slot gacor favorite mereka mau bermain dengan bocoran RTP ataupun segusertag data perihal pola slot gacor yang sanggup menciptakan para pemeran merasakan jackpot kemenangan yang bermutu besar dan luar biasa jumlahnya. buat itu Nila88 tampak guna menanggapi kekacauan para pejuang maxwin guna sanggup merasakan kemenangan yang sebetulnya dalam mayapada spekulasi online.
Link Alternatif : https://heylink.me/Nila88_gacor/
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang MaxwinMelodi99
Dengan modal kecil, kamu ada kesempatan guna berhasil bertekuk rangkap di lokasi gambling Melodi99 gacor terpercaya 2024 Melodi99, salah satu gembong terbanyak di periode modern ini. Para penggila permainan slot yang lampau riang bermain slot bumi saat ini sanggup lagi merasakan keseruan games ini gara-gara lokasi-situs terbaik yang ada menerus menambahkan jumlah games dengan tema anyar selaku struktur kelanjutan yang disamai dengan bermunculannya situs website yang menerus perubahan memperkenalkan games dengan fitur lebih menarik.
Link Alternatif : https://heylink.me/Melodi99_pro/
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024Kodomo99
Kodomo99 merupakan salah satu dari 13 anjuran lokasi slot gacor maxwin serta slot gacor hari ini yang mengenakan server luar negeri serupa Kodomo99. Salah satu fitur menarik dari Kodomo99 merupakan pemakaian bahasa Thai dalam game serta antarmuka. Ini mempermudah player Kodomo99 guna bermain serta memahami peraturan game dengan lebih cakap. Kodomo99 serta kerap menunjukkan irama serta suara yang merepresentasikan komponen akal budi Thailand, menciptakan pengalaman bermain yang lebih mendalam.
Link Alternatif : https://heylink.me/kodomo99/
2. Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheastone dibuat oleh Samuel Hunter Christie pada
tahun 1833 kemudian dikembangkan lebih lanjut dan
dipopulerkan oleh Sir Charles Wheastone pada tahun 1843
sehingga terkenal dengan Jembatan Wheatstone.
Jembatan Wheatstone adalah konfigurasi rangkaian resistor
yang telah banyak digunakan untuk menemukan nilai resistansi
yang tidak diketahui pada suatu rangakain listrik.
Jembatan Wheatstone tersusun dari empat buah resistor yang
disusun secara seri-parallel dan satu buah sumber tegangan DC
(Bisa berupa batrei) kemudian dipasang galvanometer (detektor
nol) yang digunakan sebagai indicator bahwa rangkaian tersebut
dalam keaadan setimbang.
3. Fungsi Jembatan Wheatstone adalah untuk menghitung besar
suatu hambatan yang tidak diketahui nilaianya. Pada saat ini
jembatan Wheatstone lebih sering digunakan sebagai alat bantu
pengukuran (Instrumentasi) karena rangkaian ini sangat sensitive
dan akurat. Beberapa alat ukur dan pengukuran yang
menggunakan prinsip jembatan wheatstone.
1. Ohmmeter
2. Voltmeter
3. Amperemeter
4. Termometer
5. Elektronik
6. Strain Gauge (Mengukur regangan material baja atau
4. 1. Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan: “Jika suatu arus listrik melalui
suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah
berbanding lurus dengan tegangan listrik yang terdapat
diantara kedua ujung penghantar”
Hukum ohm ini dicetuskan oleh George Simon Ohm seorang
fisikawan dari jerman pada tahun 1825.
Hukum Ohm Menghubungkan arus kuat dengan tegangan dan
hambatan
Hukum Dasar Rangkaian Listrik yang
Berhubungan dengan jembatan Wheatstone:
V = I x R
I = Arus Listtik yang Mengalir pada Suatu Penghantar (Ampere)
V = Tegangan Listrik yang terdapat pada kedua ujung Penghantar (Volt
R = Hambatan Lstrik yang terdapat pada suatu pernghantar (Ohm)
5. 2. Hukum Kirchhoff I
Hukum Kirchhoff I biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau
Kirchoff’s Current Law (KCL)
Hukum ini merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang
menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang mengalir tidak
berubah. Pada suatu percabangan, laju muatan listrik yang
menuju titik cabang sama besarnya dengan laju muatan yang
meninggalkan titik cabang tersebut.
Hukum Kirchhoff I berbunyi “Jumlah Kuat Arus Listrik yang
Masuk ke Suatu Titik Cabang Akan Sama dengan Jumlah
Kuat Arus Listrik yang Meninggalkan Titik Tersebut”
𝑰𝑴𝒂𝒔𝒖𝒌 = ∑𝑰𝑲𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓
6. 3. Hukum Kirchhoff II
Hukum Kirchhoff II biasa disebut Hukum Tegangan Kirchhoff atau
Kirchoff’s Voltage Law (KVL)
Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang
digunakan untuk menganalisis beda potensial (tegangan) pada
suatu rangkaian tertutup.
Hukum Kirchhoff II berbunyi “ Jumlah aljabar GGL (𝜀) dan jumlah
penurunan tegangan (𝐼. 𝑅) sama dengan nol”
∑𝜺 + ∑𝑰𝑹 = 𝟎
7. Pada Gambar diatas terdiri dari empat resistor (Dua Resistansi tetap yang
diketahui P dan Q, Resistansi Variabel yang diketahui R dan Resistansi X
yang tidak diketahui nilainya) terhubung untuk membentuk rangkaian
ABCDA. Persimpangan yang berlawanan (A dan C) terdapat baterai yang
terhubung. Di sebrang persimpangan lainnya (B dan D) Terdapat sebuah
Galvanometer yang dihubungkan melalui kunci K. Rangkaian ini disebut
dengan Jembatan wheatstone karena galvanometer menjembatani
8. Jembatan Wheatstone terdiri dari 4
buah tahanan R1, R3, R4 dan R4
dan sebuah galvanometer seperti
gambar disebelah. Rangkaian di
beri catu daya DC sebesar E Volt.
Catatan : Ketika jembatan seimbang, VB = VD Sehingga tegangan
yang melewatai galvanometer adalah nol yaitu VBD = VB – VD = 0.
ketika ada tegangan dan arus sama dengan nol yang melintasi
galvanometer akan menyebabkan jembatan wheatstone dalam kondisi
seimbang. Galvanometer dapat diganti dengan open circuit dan
short circuit tanpa mempengaruhi tegangan dan arus di daerah lain
dalam suatu rangkaian.
9. Contoh Soal:
Buktikan Jembatan Wheatstone ini dalam kondisi seimbang.
Kemudian, Temukan nilai Voltage Vt yang pada sumber arus 0.2
Ampere. Dengan gambar 1 Mengganti resistor 200 ohm dengan
short circuit dan Gambar II Mengganti resistor 200 ohm dengan
open circuit?
11. Solusi : Jembatan Wheatstone dikatakan seimbang jikai nilai
Hambatan dari arah yang berlawanan dari jembatan adalah sama
R1 R4 = R2 R3
1. Pada Gambar 1 hambatan 200 ohm adalah short circuit.
Penyelesaian:
Menunjukkan jembatan ketika resistor (R5) 200 Ohm diganti dengan
short circuit. Dalam hal ini rangkaian ekivalen dengan gambar diatas.
Rangkaian ekivalen dengan kombinasi parallel R1 dan R2 secara seri
dengan kombinari parallel R3 dan R4
12. Rangkaian tersebut direduksi seperti pada
gambar diseblah.
Resistansi rangkaian total RT = 90+45 = 135
Tegangan Melewati Arus 0,2 A VT = I x RT =
0,2 x 35 = 27 V olt