SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Arus Listrik, Hambatan Dan Rangkaian Listrik
 Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan
listrik yang melalui suatu luasan penampang lintang.
 Arah arus listrik diperjanjikan sebagai arah gerakan
muatan positif. Jika pada suatu penampang konduktor
lewat muatan positif 10 C ke kanan dan muatan
negatif 20 C ke kiri, maka dikatakan pada penampang
tersebut lewat muatan positif sebesar 30 C ke kanan.
 Bentuk sederhana pernyataan matematis dari definisi
arus dituliskan sebagai:
 Perhatikan Gambar
 Karena medan listrik E ke arah kanan maka menyebabkan
muatan-muatan positif dalam konduktor bergerak ke
kanan dengan kecepatan v. Bila dalam selang waktu dt
telah mengalir melewati luasan A sejumlah muatan positif
sebesar dQ, maka dQ adalah jumlah muatan total yang
terdapat di dalam tabung bervolume (A.v.dt), dengan v
adalah kecepatan rata-rata partikel pembawa muatan.
 Bila jumlah partikel persatuan volume n, dan muatan
tiap-tiap partikel q, maka dq=A.n.dt.v.q. Kuat arus i
yang didefinisikan sebagai jumlah muatan positif yang
lewat penampang dalam satu satuan waktu adalah:
 Bila satuan muatan adalah coulomb, dan satuan waktu
adalah detik, maka satuan arus listrik disebut ampere
(A). Kalau muatan yang lewat terdiri dari bermacam-
macam partikel dengan jumlah partikel persatuan
volume, kecepatan, dan muatan yang berlainan, maka
 Dan
 Rapat arus J didefinisikan sebagai kuat arus i dibagi
luas penampang A, yaitu
 Pada suatu konduktor mengalir arus sebesar 1 A.
Berapa coulomb muatan listrik dan berapa elektron
yang mengalir dalam konduktor selama 1 menit?
 Kuat medan listrik yang dikenakan pada kawat konduktor
umumnya disebabkan oleh adanya beda potensial antara
kedua ujung konduktor. Misalkan ada dua jenis bahan
(tembaga dan besi) yang mempunyai luas penampang dan
panjang yang sama serta diberi beda potensial yang sama
pada kedua ujung bahan tadi, maka kemungkinan kedua
bahan tersebut mengalirkan arus listrik yang berbeda
besarnya.
 Hal ini disebabkan oleh karena kedua bahan tersebut
mempunyai sifat penghantaran listrik yang tidak sama.
Untuk membedakan sifat penghantar arus listrik dari
bahan bahan, didefinisikan Pengertian konduktivitas
Listrik 𝝈 sebagai Perbandingan Antara Rapat arus J
dengan Kuat Medan listrik E yang menimbulkan arus,
yaitu:
 Karena 𝐸 = −
𝑑𝑉
𝑑𝑥
dan 𝐽 =
𝑖
𝐴
, maka
𝑖 = 𝐽𝐴 = 𝐴𝜎𝐸 = −𝐴𝜎
𝑑𝑉
𝑑𝑥
 Bila kawat mempunyai panjang L dengan beda
potensial antara kedua ujung kawat adalah 𝑉𝑎𝑏 dan 𝜎
konstan, maka:
 Dengan besarnya L, A, dan 𝜎 konstan maka bila V
diperbesar akan mengalirkan arus I yang besar dan
sebaliknya,
 Sehingga 𝐿
𝐴𝜎 yang merupakan karakteristik kawat
yang disebut hambatan listrik/resistansi dari kawat
tersebut, dan diberi notasi R,
 Dan
 Persamaan inilah yang disebut dengan Hukum Ohm.
Bila arus i dalam ampere, beda potensial V dalam volt,
maka hambatan listrik tersebut dinyatakan dalam
ohm (𝛀)
 Satuan konduktivitas 𝜎 adalah 1/Ω𝑚 atau mho/m.
Kebalikan dari konduktivitas didefinisikan sebagai
resistivitas ρ, sehingga 𝜌 = 1/𝜎 dengan satuan Ω.m
(ohm.m). Jadi hambatan listrik dari kawat yang
panjang L, luas penampang A, dan resistivitas ρ
adalah:
 𝑅 = 𝜌
𝐿
𝐴
 Suatu kawat nikron (resistivitas 10-6 Ωm) memiliki jari
jari 0,65 mm. Berapakah panjang kawat yang
dibutuhkan untuk memperoleh resistani 2 Ω?
 Beberapa rangkaian sederhana yang terdiri dari
baterai, hambatan (resistor) dan kapasitor dalam
berbagai kombinasi dengannya kita akan memperoleh
nilai V dan I dan nilai lain yang diperoleh dari
rangkaian tersebut.
 Rangkaian demikian disebut dengan rangkaian arus
searah (DC), karena arus yang mengalir dalam
rangkaian tersebut selalu memiliki arah yang sama.
 Dua atau lebih resistor yang dihubungkan sedemikian rupa
sehingga muatan yang sama harus mengalir melalui
keduanya dikatakan bahwa resistor itu terhubungkan
secara seri.
 resitansi ekivalen untuk resistor yang tersusun seri adalah
penjumlahan resistansi awal. Ketika terdapat lebih dari dua
atau lebih resistor yang disusun secara seri, resistansi
ekivalennya adalah:

 Dua resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga
memiliki beda potensial yang sama antara keduanya yang
dikatakan bahwa mereka dibungkan secara paralel. Catat bahwa
resistor-resistor dihubungkan pada kedua ujungnya dengan
sebuah kawat.
 Misalkan I adalah arus dari titik a ke b. Pada titik a arus terpecah
menjadi dua bagian, I1 dalam resistor R1 dan I2 dalam resistor R2.
 untuk beberapa kombinasi resistor lebih dari dua buah yang
disusun secara paralel, Persamaan umumnya dapat ditulis
menjadi:

 Ketika suatu rangkaian tidak dapat dibentuk menjadi
rangkaian sederhana dengan kombinasi seri dan/ atau
paralel untuk menentukan arus yang mengalir dalam
rangkaian, maka dapat digunakan hukum-hukum yang
dikemukakan oleh G.R. Kirchhoff (1824–1887). Hukum
Kirchhoff merupakan aplikasi sederhana dari hukum
kekekalan momentum dan energi. Ada dua hukum yang
berlaku bagi rangkaian yang memiliki arus tetap kedua
hukum ini yaitu:
 1. Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah aljabar dari beda
potensialnya harus sama dengan nol.
 2. Pada setiap titik percabangan jumlah arus yang masuk
melalui titik tersebut sama dengan jumlah arus yang
keluar dari titik tersebut.
 Tentukan resistansi ekivalen antara titik a dan b untuk
kombinasi resistor yang ditunjukkan oleh gambar :

More Related Content

Similar to Fisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptx

Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikBab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikDE Trisna
 
arus listrik dan resistansi
arus listrik dan resistansiarus listrik dan resistansi
arus listrik dan resistansiVieRgo NaYa
 
Listrik arus searah (dc)
Listrik arus searah (dc)Listrik arus searah (dc)
Listrik arus searah (dc)Nana Dibra
 
arus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptxarus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptxLanzaKipli
 
A2 Arus Listrik Ray
A2 Arus Listrik RayA2 Arus Listrik Ray
A2 Arus Listrik Rayruy pudjo
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaRiyanAdita
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisDewi Fitri
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisauliarika
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisLianita Dian
 
Tugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikTugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikDidi Kurniawan
 

Similar to Fisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptx (20)

kls x bab 7
kls x bab 7kls x bab 7
kls x bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
A1 Ohm Kiki
A1 Ohm KikiA1 Ohm Kiki
A1 Ohm Kiki
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikBab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
 
Teori dasar listrik
Teori dasar listrikTeori dasar listrik
Teori dasar listrik
 
arus listrik dan resistansi
arus listrik dan resistansiarus listrik dan resistansi
arus listrik dan resistansi
 
Listrik arus searah (dc)
Listrik arus searah (dc)Listrik arus searah (dc)
Listrik arus searah (dc)
 
arus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptxarus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptx
 
A2 Arus Listrik Ray
A2 Arus Listrik RayA2 Arus Listrik Ray
A2 Arus Listrik Ray
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
ARUS DAN HAMBATAN.pptx
ARUS DAN HAMBATAN.pptxARUS DAN HAMBATAN.pptx
ARUS DAN HAMBATAN.pptx
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
 
Modul 3 arus listrik
Modul 3 arus listrikModul 3 arus listrik
Modul 3 arus listrik
 
Tugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikTugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknik
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Fisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptx

  • 1. Arus Listrik, Hambatan Dan Rangkaian Listrik
  • 2.  Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik yang melalui suatu luasan penampang lintang.  Arah arus listrik diperjanjikan sebagai arah gerakan muatan positif. Jika pada suatu penampang konduktor lewat muatan positif 10 C ke kanan dan muatan negatif 20 C ke kiri, maka dikatakan pada penampang tersebut lewat muatan positif sebesar 30 C ke kanan.  Bentuk sederhana pernyataan matematis dari definisi arus dituliskan sebagai:
  • 3.  Perhatikan Gambar  Karena medan listrik E ke arah kanan maka menyebabkan muatan-muatan positif dalam konduktor bergerak ke kanan dengan kecepatan v. Bila dalam selang waktu dt telah mengalir melewati luasan A sejumlah muatan positif sebesar dQ, maka dQ adalah jumlah muatan total yang terdapat di dalam tabung bervolume (A.v.dt), dengan v adalah kecepatan rata-rata partikel pembawa muatan.
  • 4.  Bila jumlah partikel persatuan volume n, dan muatan tiap-tiap partikel q, maka dq=A.n.dt.v.q. Kuat arus i yang didefinisikan sebagai jumlah muatan positif yang lewat penampang dalam satu satuan waktu adalah:  Bila satuan muatan adalah coulomb, dan satuan waktu adalah detik, maka satuan arus listrik disebut ampere (A). Kalau muatan yang lewat terdiri dari bermacam- macam partikel dengan jumlah partikel persatuan volume, kecepatan, dan muatan yang berlainan, maka
  • 5.  Dan  Rapat arus J didefinisikan sebagai kuat arus i dibagi luas penampang A, yaitu
  • 6.  Pada suatu konduktor mengalir arus sebesar 1 A. Berapa coulomb muatan listrik dan berapa elektron yang mengalir dalam konduktor selama 1 menit?
  • 7.  Kuat medan listrik yang dikenakan pada kawat konduktor umumnya disebabkan oleh adanya beda potensial antara kedua ujung konduktor. Misalkan ada dua jenis bahan (tembaga dan besi) yang mempunyai luas penampang dan panjang yang sama serta diberi beda potensial yang sama pada kedua ujung bahan tadi, maka kemungkinan kedua bahan tersebut mengalirkan arus listrik yang berbeda besarnya.  Hal ini disebabkan oleh karena kedua bahan tersebut mempunyai sifat penghantaran listrik yang tidak sama. Untuk membedakan sifat penghantar arus listrik dari bahan bahan, didefinisikan Pengertian konduktivitas Listrik 𝝈 sebagai Perbandingan Antara Rapat arus J dengan Kuat Medan listrik E yang menimbulkan arus, yaitu:
  • 8.  Karena 𝐸 = − 𝑑𝑉 𝑑𝑥 dan 𝐽 = 𝑖 𝐴 , maka 𝑖 = 𝐽𝐴 = 𝐴𝜎𝐸 = −𝐴𝜎 𝑑𝑉 𝑑𝑥  Bila kawat mempunyai panjang L dengan beda potensial antara kedua ujung kawat adalah 𝑉𝑎𝑏 dan 𝜎 konstan, maka:  Dengan besarnya L, A, dan 𝜎 konstan maka bila V diperbesar akan mengalirkan arus I yang besar dan sebaliknya,
  • 9.  Sehingga 𝐿 𝐴𝜎 yang merupakan karakteristik kawat yang disebut hambatan listrik/resistansi dari kawat tersebut, dan diberi notasi R,  Dan  Persamaan inilah yang disebut dengan Hukum Ohm. Bila arus i dalam ampere, beda potensial V dalam volt, maka hambatan listrik tersebut dinyatakan dalam ohm (𝛀)
  • 10.  Satuan konduktivitas 𝜎 adalah 1/Ω𝑚 atau mho/m. Kebalikan dari konduktivitas didefinisikan sebagai resistivitas ρ, sehingga 𝜌 = 1/𝜎 dengan satuan Ω.m (ohm.m). Jadi hambatan listrik dari kawat yang panjang L, luas penampang A, dan resistivitas ρ adalah:  𝑅 = 𝜌 𝐿 𝐴
  • 11.  Suatu kawat nikron (resistivitas 10-6 Ωm) memiliki jari jari 0,65 mm. Berapakah panjang kawat yang dibutuhkan untuk memperoleh resistani 2 Ω?
  • 12.  Beberapa rangkaian sederhana yang terdiri dari baterai, hambatan (resistor) dan kapasitor dalam berbagai kombinasi dengannya kita akan memperoleh nilai V dan I dan nilai lain yang diperoleh dari rangkaian tersebut.  Rangkaian demikian disebut dengan rangkaian arus searah (DC), karena arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut selalu memiliki arah yang sama.
  • 13.  Dua atau lebih resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga muatan yang sama harus mengalir melalui keduanya dikatakan bahwa resistor itu terhubungkan secara seri.  resitansi ekivalen untuk resistor yang tersusun seri adalah penjumlahan resistansi awal. Ketika terdapat lebih dari dua atau lebih resistor yang disusun secara seri, resistansi ekivalennya adalah: 
  • 14.  Dua resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga memiliki beda potensial yang sama antara keduanya yang dikatakan bahwa mereka dibungkan secara paralel. Catat bahwa resistor-resistor dihubungkan pada kedua ujungnya dengan sebuah kawat.  Misalkan I adalah arus dari titik a ke b. Pada titik a arus terpecah menjadi dua bagian, I1 dalam resistor R1 dan I2 dalam resistor R2.  untuk beberapa kombinasi resistor lebih dari dua buah yang disusun secara paralel, Persamaan umumnya dapat ditulis menjadi: 
  • 15.  Ketika suatu rangkaian tidak dapat dibentuk menjadi rangkaian sederhana dengan kombinasi seri dan/ atau paralel untuk menentukan arus yang mengalir dalam rangkaian, maka dapat digunakan hukum-hukum yang dikemukakan oleh G.R. Kirchhoff (1824–1887). Hukum Kirchhoff merupakan aplikasi sederhana dari hukum kekekalan momentum dan energi. Ada dua hukum yang berlaku bagi rangkaian yang memiliki arus tetap kedua hukum ini yaitu:  1. Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah aljabar dari beda potensialnya harus sama dengan nol.  2. Pada setiap titik percabangan jumlah arus yang masuk melalui titik tersebut sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.
  • 16.  Tentukan resistansi ekivalen antara titik a dan b untuk kombinasi resistor yang ditunjukkan oleh gambar :