SUBTRACTOR
Rangkaian Pengurang (Subtractor)
merupakan Suatu Rangkian Pengurangan 2 buah bilangan biner yang dimana rangkian ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. HALF SUBTRACTOR
Half Subtractor merupakan suatu rangkian yang dapat digunakan untuk mengurangi 1 bit bilangan biner. Half subtractor memiliki 2 buah terminal input dan 2 buah terminal output, yaitu SUMMURY OUT(SUM) dan BORROW OUT(CARRY).
2. FULL SUBTRACTOR
Fulla Subtractor merupakan pengurangan dua buah biner yang berjumlah lebih dari 1 bit. Hasil pengurangan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu SUMMARY OUT(SUM) dan BORROW OUT (CARRY).
DOWNLOAD FILE
https://myscience-life.blogspot.co.id/2017/12/half-and-full-subtractor.html
SUBTRACTOR
Rangkaian Pengurang (Subtractor)
merupakan Suatu Rangkian Pengurangan 2 buah bilangan biner yang dimana rangkian ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. HALF SUBTRACTOR
Half Subtractor merupakan suatu rangkian yang dapat digunakan untuk mengurangi 1 bit bilangan biner. Half subtractor memiliki 2 buah terminal input dan 2 buah terminal output, yaitu SUMMURY OUT(SUM) dan BORROW OUT(CARRY).
2. FULL SUBTRACTOR
Fulla Subtractor merupakan pengurangan dua buah biner yang berjumlah lebih dari 1 bit. Hasil pengurangan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu SUMMARY OUT(SUM) dan BORROW OUT (CARRY).
DOWNLOAD FILE
https://myscience-life.blogspot.co.id/2017/12/half-and-full-subtractor.html
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Presentasi ini berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut kami ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
Didalam sistem AC ada sistem satu fasa dan sistem tiga fasa. Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa karena :
1. Daya yang disalurkan lebih besar
2. Nilai sesaatnya konstan
3. Mempunyai medan magnet putar
Presentasi ini merupakan ini merupakan kelanjutan berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut saya ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Presentasi ini berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut kami ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
Didalam sistem AC ada sistem satu fasa dan sistem tiga fasa. Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa karena :
1. Daya yang disalurkan lebih besar
2. Nilai sesaatnya konstan
3. Mempunyai medan magnet putar
Presentasi ini merupakan ini merupakan kelanjutan berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut saya ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
1. Rangkaian pembagi tegangan (voltage
divider) disebut juga sebagai
rangkaian pembagi potensial (potential
divider). Input ke sebuah rangkaian
pembagi tegangan adalah tegangan
V in.
Tegangan Vin tersebut menggerakkan
arus I untuk mengalir melewati kedua
resistor. Karena kedua resistor
terhubung secara seri, maka arus yang
sama mengalir melewati tiap-tiap
resistor.
Tahanan efektif dari kedua resistor seri
ini adalah R 1 + R2. Jatuh tegangan
pada gabungan kedua resistor ini
adalah V in, menurut Hukum Ohm arus
yang mengalir adalah
I = V in / (R1 + R2)
Tegangan pada R2 menjadi
Vout = I x R2
Mensubstitusikan I dengan persamaan
pertama, menghasilkan
V out = Vin x R2 / (R1 + R2)
Persamaan ini adalah persamaan untuk
2. menghitung tegangan output yang
dihasilkan oleh sebuah rangkaian
pembagi tegangan. Dengan memilih
dua buah resistor dengan nilai tahanan
yang sesuai, kita dapat memperoleh
nilai tegangan output manapun
didalam kisaran 0 V hingga V in.
_Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur
yang ditemukan oleh Samuel Hunter
Christie pada 1833 dan meningkat dan
dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843. Ini
digunakan untuk mengukur suatu yang
tidak diketahui hambatan listrik dengan
menyeimbangkan dua kaki dari
rangkaian jembatan, satu kaki yang
mencakup komponen diketahui.
kerjanya mirip dengan aslinya
potensiometer .
Hukum dasar rangkaian listrik yang
berhubungan dengan jembatan
wheatstone :
1. Hukum Ohm
3. Hukum Ohm menyatakan “Jika suatu
arus listrik melalui suatu penghantar,
maka kekuatan arus tersebut adalah
sebanding-larus dengan tegangan
listrik yang terdapat diantara kedua
ujung penghantar tadi”.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg
Simon Ohm, seorang fisikawan dari
Jerman pada tahun 1825 dan
dipublikasikan pada sebuah paper yang
berjudul The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically pada
tahun 1827.
Rumus Hukum Ohm
Secara matematis, hukum Ohm ini
dituliskan
V = I.R
atau
I=V/R
dimana
I = arus listrik yang mengalir pada
suatu penghantar (Ampere)
V = tegangan listrik yang terdapat
pada kedua ujung penghantar (Volt)
4. R = hambatan listrik yang terdapat
pada suatu penghantar (Ohm)
2. Hukum Kirchoff I
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert
Kichoff (1824-1887) menemukan cara
untuk menentukan arus listrik pada
rangkaian bercabang yang kemudian
dikenal dengan hukum Kirchoff. Hukum
Kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus
yang masuk dalam titik percabangan
sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik percabangan.”
Jumlah I masuk = I keluar
3. Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi, “Dalam
rangkaian tertutup, jumlah aljabar
GGL (E) dan jumlah penurunan
potensial sama dengan nol.”
Maksud dari jumlah penurunan
potensial sama dengan nol adalah tidak
adanya energi listrik yang hilang dalam
rangkaian tersebut atau dalam arti
semua energi bisa digunakan atau
diserap.