Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis yang mencakup konsep arus listrik, beda potensial, sumber arus, rangkaian arus searah, energi dan daya listrik, serta perbedaan antara listrik AC dan DC.
Pengukuran Arus Searah, dalam presentasi ini, dibahas tentang alat-alat ukur dalam pengukuran arus searah, rumus, serta bahasan lainnya.
Langguage: Bahasa Indonesia
Pengukuran Arus Searah, dalam presentasi ini, dibahas tentang alat-alat ukur dalam pengukuran arus searah, rumus, serta bahasan lainnya.
Langguage: Bahasa Indonesia
1. Nama Anggota :
1. Dini Fitriyani
2. Fitri Mulyanti
3. Krisnawati
4. Laila
5. Rahma Shofiyyah
6. Rosita
7. Siti Maysaroh
2. LISTRIK DINAMIS
Listrik adalah salah satu bentuk energi yang ditimbulkan
oleh gerak partikel-partikel bermuatan yang disebut
elektron.
Listrik sudah ada sejak terbentuknya alam raya ini. Kalian
dapat melihat fenomena listrik secara alami di alam raya
ini yaitu petir.
Di awan terjadi loncatan elektron yang akan membentuk
petir.
Studi tentang listrik dibagi menjadi dua, yaitu listrik statis
(berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan diam)
dan listrik dinamis (berkaitan dengan muatan listrik
dalam keadaan bergerak yang disebut arus listrik).
3. A. Arus Listrik
Peristiwa menyalanya lampu disebabkan karena adanya arus listrik yang
mengalir pada lampu.
Apakah Arus listrik itu ?????
Arus listrik bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari positif
ke negatif, dari anoda ke katoda. Syarat terjadinya arus listrik adalah
karena adanya perbedaan potensial yang ditimbulkan oleh sumber arus
atau sumber tegangan. Jadi Arus listrik adalah muatan listrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian.
Besarnya arus listrik dinamakan kuat arus listrik yang didefinisikan
sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir pada penampang suatu
konduktor tiap satu satuan waktu.
I = Kuat arus listrik (Coulomb/sekon atau Ampere)
Q = jumlah muatan (Coulomb)
t = waktu tempuh (sekon)
Alat yang dapat digunakan untuk mengetahui kuat arus listrik adalah
amperemeter
totalIIII 321
4. C. Beda Potensial
Apa beda potensial listrik itu?
Arus listrik dapat mengalir dalam rangkaian tertutup
karena adanya beda potensial (tegangan) pada bagian-
bagian dari rangkaian tersebut
Beda tengangan ini ditimbulkan oleh sumber tegangan
listrik, misalnya baterai.
Beda potensial listrik dinotasikan dengan V (voltage) dan
satuannya dalam SI adalah volt.
Alat ukur beda potensial listrik dinamakan voltmeter.
5. Sumber Arus Listrik
Alat yang dapat menghasilkan beda potensial atau tegangan listrik adalah
sumber tegangan atau sumber arus listrik. Sumber tegangan bermacam-
macam, diantaranya :
a. Elemen Volta
Elemen volta merupakan sumber tegangan listrik yang pertama yang
dikembangkan oleh Alesandro Volta. Beda potensial yang dihasilkan elemen
volta sekitar 1,1 vol
b. Elemen Kering
Elemen kering disebut juga batu baterai. Beda potensial yang dihasilkan
batubaterai sekitar 1,5 volt
c. Aki
Aki disebut juga baterai basah. Aki merupakan elemen sekunder karena dapat
diisi ulang. Jenis aki yang digunakan adalah aki timbal.
6. C. Rangkaian Arus Listrik Searah
1. Hukum Ohm
Hukum ohm mempelajari tentang hubungan kuat arus dengan beda
potensial ujung-ujung hambatan.
George Simon Ohm (1787-1854), melalui eksperimennya
menyimpulkan bahwa Arus (I) pada kawat penghantar sebanding
dengan Beda Potensial (V) yang diberikan ke ujung-ujung kawat
penghantar tersebut.
Arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara
ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan
hambatannya.
Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan
persamaan:
R : hambatan penghatar (ohm)
I : kuat arus listrik (A)
V : beda potensial/tegangan listrik (v)
7. 2. Hambatan Listrik
Hambatan disebut juga resistor (R) dengan satuan ohm (Ω) yang
berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang mengalir
melalui suatu rangkaian listrik.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu hambatan adalah
ohmmeter.
Nilai hambatan sebanding dengan panjang kawat (l), dan berbanding
terbalik dengan luas penampang kawat (A).
Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut :
R : Hambatan (ohm)
I : panjang penghantar
ρ : hambatan jenis penghantar (ohm meter = Wm)
A : luas penampang penghantar (m2)
Multimeter atau AVO meter merupakan gabungan dari
amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.
8. 3. Hukum 1 Kirchhoff
Besarnya arus listrik pada masing-masing cabang
dikenal dengan hukum Kirchhoff I yang berbunyi:
“pada rangkaian listrik yang bercabang, jumlah kuat
arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu”.
9. 4. Susunan Seri – Pararel Penghambat listrik
a. Rangkaian Seri
Penyusunan hambatan listrik secara seri berfungsi untuk memperbesar
hambatan dan pembagi tegangan.
Pada rangkaian hambatan seri, muatan-muatan itu akan mengalir melalui
semua hambatannya secara bergantian.
Rangkaian hambatan seri adalah serangkaian yang disusun secara berurutan
atau segaris.
10. b. Rangkaian Paralel
Penyusunan hambatan listrik secara paralel berfungsi untuk membagi-
bagi arus dan memperkecil hambatan listrik.
Besar hambatan total pengganti pada rangkaian listrik paralel adalah
kebalikan hambatan penggantinya sama dengan jumlah kebalikan
hambatan dari tiap-tiap penghambatnya.
Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel sama dengan
jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen.
Tegangan pada ujung-ujung tiap komponen sama, yaitu sama dengan
tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti paralelnya.
11. 5. Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff tentang tegangan menyatakan
bahwa “ jumlah aljabar perubahan tegangan yang
mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama
dengan nol”.
Hukum ini didasarkan pada hukum kekekalan energi.
Secara sistematis hukum II Kirchhoff dapat
dinyatakan sebagai berikut.
ΣE +ΣIR = 0
E : ggl sumber arus (volt)
I : kuat arus (ampere)
R : hambatan (ohm)
12. 6. Tegangan Jepit
Pada setiap baterai, biasanya mengandung suatu
hambatan karena kelajuan reaksi kimia yang
berlangsung di dalam baterai akan membatasi jumlah
arus yang dapat dihasilkan. Jadi jika tidak ada arus
yang mengalir, biasanya tidak ada penurunan
tegangan, tapi jika ada arus yang mengalir pada
elemen tersebut, maka tegangan antara kutub-
kutubnya akan berkurang.
Tegangan pada elemen ini pada saat arus mengalir
disebut tegangan jepit.
13. D.Energi & Daya Listrik
1. Energi listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan listrik
untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan
ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk
menghasilkan bentuk energi lain.
2. Daya listrik adalah besarnya usaha yang dilakukan oleh sumber tegangan
dalam 1 sekon.
Secara matematis dapat dihitung sebagai berikut :
W= V x I x t
Keterangan:
P : daya listrik (watt)atau (Joule/sekon)
W : energi listrik (Joule)
I : kuat arus listrik (Ampere)
t : waktu (sekon)
V ; tegangan listrik (Volt)
R : hambatan listrik (watt)
14. E. Listrik AC dan DC
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya
dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik.
Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin
cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor
listrik, dan masih banyak lagi.
Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah.
Contoh pemanfaatan energi listrik DC: Motor listrik DC, Lampu LED
(Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih
banyak lagi.