SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
JARINGAN OTOT
dr. Huriatul Masdar, M.Sc
14 December 2011
JARINGAN OTOT
• Asal : mesoderm
• Bentuk sel memanjang
• Memiliki protein kontraktil yang menyebabkan otot dapat
berkontraksi
Berdasarkan morfologi dan fungsi dibedakan atas:
1. Otot skeleton/otot rangka (voluntary contraction)
2. Otot polos (involuntary contraction)
3. Otot jantung (involuntary contraction)
Note : sitoplasma sel otot = sarcoplasma
membran sel = sarcolemma
retikulum endoplasma halus = sarco endoplasmic reticulum
JARINGAN OTOT
OTOT RANGKA
Gambaran histologi:
• Sel otot berbentuk silindris dengan panjang 10-100 μm
• Sel-sel tersebut membentuk serabut otot yang dapat mencapai
panjang 30 cm
• Diameter serabut sama
• Inti banyak, terletak di pinggir/tepat dibawah sel membran
• Sarcoplasma mengandung myofibril (diameter: 2-3 μm)
• Adanya gambaran garis-garis terang-gelap melintang
Lokasi :
• Otot rangka yang menempel pada tulang
• Diafragma
• Lidah, bibir, palpebra
OTOT RANGKA
OTOT RANGKA
OTOT RANGKA
Klasifikasi otot rangka berdasarkan aktivitas beberapa enzim :
1. Serabut otot merah (aerob)
• Lebih kecil
• Mitochondria >> dan lebih besar
• Mioglobin >>
• Pembuluh darah antara serabut >>
• Lempeng Z tebal
• Daya tahan kontraksi lebih besar
2. Serabut otot putih (anaerob)
3. Serabut otot peralihan (campuran)
Otot putih
Otot merah
Otot peralihan
PENGORGANISASIAN OTOT RANGKA
• Tiap serabut otot dibungkus oleh jaringan ikat retikuler tipis
Endomysium yang dilalui pembuluh darah
• Beberapa serabut otot membentuk fasciculus yang diselubungi oleh
jaringan ikat perimysium
• Beberapa fasciculus bergabung membentuk otot yang diselubungi
oleh jaringan ikat padat epimysium
• Insersi dari origo otot pada tulang terjadi melalui tendon
SUBMIKROSKOPIS OTOT RANGKA
• Adanya gambaran daerah terang-gelap pada serabut otot rangka potogan
memanjang :
 Daerah gelap : A-bands (anisotropic bands)
 Daerah terang : I-bands (isotropic bands)
• Pada setiap I-bands, terdapat garis melintang yang membagi dua I-bands : Z-
lines
• Unit kontraksi terkecil disebut sarcomer yang merupakan kumpulan
beberapa berkas myofilamen
• Satu sarcomer : jarak antara 2 Z-lines yang berdekatan (2.5 μm pada otot
yang sedang relaksasi)
• Myofilamen terdiri dari :
 Myofilamen halus : filamen aktin
 Myofilamen tebal : filamen miosin
OTOT RANGKA
SUSUNAN MYOFILAMEN DALAM
SARCOMER
• Myofibril membentuk myofilamen
• Myofilamen tebal (panjang 1.6 μm dan lebar 15 nm) mengisi daerah A-bands
• Myofilamen tipis (panjang 1.0 μm dan lebar 8 nm) mengisi daerah I-bands
(mulai dari Z-lines) dan overlap dengan myofilamen tebal di A-bands
• Di sentral daerah A-bands terdapat daerah terang yang disebut H-bands
(hanya mengandung myofilamen tebal)
• Garis melintang pada daerah H-bands disebut M-lines yang kaya akan
creatine kinase (katalisator transfer phosphat dari phosphocreatine ke ADP
untuk kemudian menjadi ATP → penting dalam kontraksi otot)
• Setiap myofilamen tebal dikelilingi oleh 6 myofilamen halus
• Setiap myofilamen halus dikelilingi oleh 3 myofilamen tebal
SARCOENDOPLASMIC RETICULUM
• Penting dalam pengaturan Ca2+ , dimana kontraksi terjadi dengan adanya
Ca2+ dan relaksasi terjadi sebaliknya.
• Terdiri atas 3 bagian :
a. Berbentuk gelembung yang mengapit Transverse tubule (T-tubule) pada
I-bands, mengandung ion Ca2+ , diameter 40-100 nm
b. Berbentuk tabung kecil memanjang dengan diameter 30-60 nm
didaerah A-bands (diluar H-bands)
c. Berbentuk ruang-ruang sempit dengan diameter 25-30 nm dan
membentuk anyaman di daerah H-bands
• Transverse tubule : invaginasi sarcolemma dari Z-lines yang ber-anastomosis
membentuk anyaman mengelilingi setiap sarcomer
MEKANISME KONTRAKSI OTOT
• Teori Huxley : pada saat kontraksi, miofilamen aktin akan meluncur diantara
miofilamen miosin
• Ujung-ujung aktin akan saling mendekat sehingga Z-lines akan tertarik ke
tengah sarcomer
• Selama pergeseran aktin tersebut, terjadi ikatan aktin dengan kaitan-kaitan
pada miosin yang diikuti dengan pelepasan ikatan, untuk kemudian berikatan
dengan kaitan miosin berikutnya, sampai ujung-ujung aktin saling mendekat
PERUBAHAN SARCOMER SAAT
KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT
KONTRAKSI RELAKSASI
Sarkomer memendek Sarkomer kembali ke panjang semula
Jarak Z-lines memendek Jarak Z-lines kembali menjauh
I-bands menyempit I-bands melebar
A-bands tidak berubah A-bands tidak berubah
H-bands menyempit H-bands kembali melebar
INERVASI OTOT RANGKA DALAM
MEKANISME KONTRAKSI
• Terjadi rangsangan melalui motor end plate atau stimulus langsung ke
plasmalemma
• Permeabilitas plasmalemma menurun terhadap Na sehingga terjadi
depolarisasi, yang merambat hingga ke T-tubule
• Sarcoplasmic reticulum yang berhubungan dengan T-tubule juga mengalami
depolarisasi
• Terjadi perubahan permeabilitas Sarcoplasmic reticulum terhadap ion Ca
• Ion Ca akan keluar dari sarcoplasmic reticulum ke sarcoplasma sehingga
terjadi pergeseran aktin dan miosin
OTOT JANTUNG
Mikroskopis:
• Adanya gambaran garis-garis melintang seperti pada otot rangka
• Sel-sel bergabung membentuk serabut
• Batas antar sel disebut discus intercalaris
• Sel berbentuk silindris bercabang, membentuk anyaman
• Diameter sel 15 m dan panjang 85-100 μm
• Inti sel 1-2 tiap sel, ditengah
• Tiap sel dibungkus oleh endomysium yang kaya akan vaskularisasi
• Tidak ditemukan adanya fasciculus
Lokasi : myocardium jantung
Kontraksi : involuntary (diluar kesadaran)
CARDIAC MUSCLES
Discus intercalaris
SUBMIKROSKOPIS OTOT JANTUNG
• Mirip otot rangka :
a. Hubungan antar mikrofilamen tebal dan tipis
b. Sarcomer
c. Bands (I-, A- dan H-bands, Z-lines)
• Bedanya dengan otot rangka :
a. Susunan mitochondria dan sarcoplasmic reticulum tidak teratur
b. Jumlah mitochondriajauh lebih banyak (40%)
c. Miofilamen yang membentuk miofibril tidak berbatas tegas
d. Sarcoplasmic reticulum berbentuk saluran yang membentuk anyaman
e. T-tubules lebih besar dan terdapat pada setiap Z-lines
DISCUS INTERCALARIS
• Merupakan batas antar sel
• Terdapat di daerah Z-lines
• Bisa hanya berupa garis lurus atau seperti anak tangga (steplike junction)
Steplike junction dibedakan atas regio:
a. Transversal : yang memotong serabut otot secara tegak lurus
• adanya fascia adherent yang berfungsi sebagai tempat melekatnya aktin
pada ujung terminal sarcomer
• adanya macula adherent (desmosom) yang berfungsi mencegah saling
tarik menarik antar sel saat kontraksi
b. Lateral : mengikuti arah serabut otot
– Adanya gap junction yang menyuplai ketersediaan ion-ion yang penting
dalam kontraksi otot
Ductus intercalaris
OTOT POLOS
Mikroskopis :
• Sel-sel berbentuk kumparan
• Ukuran : 20 μm – 0.2 mm, tebal 6μm
• Memiliki 1 inti, ditengah dan agak eksenktrik
• Tidak memiliki serat-serat lintang
• Tersusun tersebar atau membentuk berkas yang rapat
• Dilapisi oleh lamina basalis dan jaringan ikat retikuler yang penting dalam
mengatur kontraksi seperti gerakan peristaltik
Lokasi : dinding alat-alat dalam dan kulit
OTOT POLOS
• Organel yang dapat ditemukan a.l : mitochondria, mikrotubuli, granuler
endoplasmic reticulum, ribosom bebas
• Memiliki 2 jenis miofilamen : tebal (12-16 nm) dan tipis (5-7 nm), namun
tersusun tidak beraturan
• Proses kontraksi terjadi mirip seperti pada otot rangka, dimana terjadi sliding
aktin pada miosin.
OTOT POLOS
REGENERASI SEL OTOT
• Otot rangka : masih memungkinkan dari mioblas
• Otot polos :sel otot polos mitosis
• Otot jantung : sangat sulit. Kerusakan pada sel otot jantung biasanya akan
diganti dengan jaringan ikat

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Anatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafanAnatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafan
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Sistem otot manusia
Sistem otot manusiaSistem otot manusia
Sistem otot manusia
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAMATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
 
FISIOLOGI JARINGAN OTOT
FISIOLOGI JARINGAN OTOTFISIOLOGI JARINGAN OTOT
FISIOLOGI JARINGAN OTOT
 
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTassesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
 
Pemeriksaan Neurologis_1.ppt
Pemeriksaan Neurologis_1.pptPemeriksaan Neurologis_1.ppt
Pemeriksaan Neurologis_1.ppt
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Pengukuran rom
Pengukuran romPengukuran rom
Pengukuran rom
 

Similar to jaringan-otot.pptx

Similar to jaringan-otot.pptx (20)

Sistem Musculoskeletal Reguler lengkap oleh Herianto.ppt
Sistem Musculoskeletal Reguler lengkap oleh Herianto.pptSistem Musculoskeletal Reguler lengkap oleh Herianto.ppt
Sistem Musculoskeletal Reguler lengkap oleh Herianto.ppt
 
Otot rangka
Otot rangkaOtot rangka
Otot rangka
 
Susunan otot dan bagian
Susunan otot dan bagianSusunan otot dan bagian
Susunan otot dan bagian
 
Tisu Otot
Tisu OtotTisu Otot
Tisu Otot
 
_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdf_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdf
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
JARINGAN HEWAN.pptx
JARINGAN HEWAN.pptxJARINGAN HEWAN.pptx
JARINGAN HEWAN.pptx
 
Bab_6_Jaringan_Otot-Bab_6_Jaringan_Otot.pdf
Bab_6_Jaringan_Otot-Bab_6_Jaringan_Otot.pdfBab_6_Jaringan_Otot-Bab_6_Jaringan_Otot.pdf
Bab_6_Jaringan_Otot-Bab_6_Jaringan_Otot.pdf
 
fisiologi otot fix.pptx
fisiologi otot fix.pptxfisiologi otot fix.pptx
fisiologi otot fix.pptx
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - OTOT
STRUKTUR & FISIOLOGI - OTOTSTRUKTUR & FISIOLOGI - OTOT
STRUKTUR & FISIOLOGI - OTOT
 
Sitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel ototSitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel otot
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptxPRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
 
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptx
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptxSistem MUSKULOSKELETAL.pptx
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptx
 
Anatomi_fisiologi_muskuloskeletal_ppt.ppt
Anatomi_fisiologi_muskuloskeletal_ppt.pptAnatomi_fisiologi_muskuloskeletal_ppt.ppt
Anatomi_fisiologi_muskuloskeletal_ppt.ppt
 
01 Dasar-Dasar Anatomi.pptx
01 Dasar-Dasar Anatomi.pptx01 Dasar-Dasar Anatomi.pptx
01 Dasar-Dasar Anatomi.pptx
 
Pergerakan sel (modul sel dan genetika)
Pergerakan  sel (modul sel dan genetika)Pergerakan  sel (modul sel dan genetika)
Pergerakan sel (modul sel dan genetika)
 
Matriks sitoplasma
Matriks sitoplasmaMatriks sitoplasma
Matriks sitoplasma
 
Biologi sel slide show
Biologi sel slide showBiologi sel slide show
Biologi sel slide show
 
Dokter komponen sel darah merah
Dokter komponen sel darah merahDokter komponen sel darah merah
Dokter komponen sel darah merah
 
Mekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi ototMekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi otot
 

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

jaringan-otot.pptx

  • 1. JARINGAN OTOT dr. Huriatul Masdar, M.Sc 14 December 2011
  • 2. JARINGAN OTOT • Asal : mesoderm • Bentuk sel memanjang • Memiliki protein kontraktil yang menyebabkan otot dapat berkontraksi Berdasarkan morfologi dan fungsi dibedakan atas: 1. Otot skeleton/otot rangka (voluntary contraction) 2. Otot polos (involuntary contraction) 3. Otot jantung (involuntary contraction) Note : sitoplasma sel otot = sarcoplasma membran sel = sarcolemma retikulum endoplasma halus = sarco endoplasmic reticulum
  • 4. OTOT RANGKA Gambaran histologi: • Sel otot berbentuk silindris dengan panjang 10-100 μm • Sel-sel tersebut membentuk serabut otot yang dapat mencapai panjang 30 cm • Diameter serabut sama • Inti banyak, terletak di pinggir/tepat dibawah sel membran • Sarcoplasma mengandung myofibril (diameter: 2-3 μm) • Adanya gambaran garis-garis terang-gelap melintang Lokasi : • Otot rangka yang menempel pada tulang • Diafragma • Lidah, bibir, palpebra
  • 7. OTOT RANGKA Klasifikasi otot rangka berdasarkan aktivitas beberapa enzim : 1. Serabut otot merah (aerob) • Lebih kecil • Mitochondria >> dan lebih besar • Mioglobin >> • Pembuluh darah antara serabut >> • Lempeng Z tebal • Daya tahan kontraksi lebih besar 2. Serabut otot putih (anaerob) 3. Serabut otot peralihan (campuran) Otot putih Otot merah Otot peralihan
  • 8. PENGORGANISASIAN OTOT RANGKA • Tiap serabut otot dibungkus oleh jaringan ikat retikuler tipis Endomysium yang dilalui pembuluh darah • Beberapa serabut otot membentuk fasciculus yang diselubungi oleh jaringan ikat perimysium • Beberapa fasciculus bergabung membentuk otot yang diselubungi oleh jaringan ikat padat epimysium • Insersi dari origo otot pada tulang terjadi melalui tendon
  • 9.
  • 10. SUBMIKROSKOPIS OTOT RANGKA • Adanya gambaran daerah terang-gelap pada serabut otot rangka potogan memanjang :  Daerah gelap : A-bands (anisotropic bands)  Daerah terang : I-bands (isotropic bands) • Pada setiap I-bands, terdapat garis melintang yang membagi dua I-bands : Z- lines • Unit kontraksi terkecil disebut sarcomer yang merupakan kumpulan beberapa berkas myofilamen • Satu sarcomer : jarak antara 2 Z-lines yang berdekatan (2.5 μm pada otot yang sedang relaksasi) • Myofilamen terdiri dari :  Myofilamen halus : filamen aktin  Myofilamen tebal : filamen miosin
  • 12. SUSUNAN MYOFILAMEN DALAM SARCOMER • Myofibril membentuk myofilamen • Myofilamen tebal (panjang 1.6 μm dan lebar 15 nm) mengisi daerah A-bands • Myofilamen tipis (panjang 1.0 μm dan lebar 8 nm) mengisi daerah I-bands (mulai dari Z-lines) dan overlap dengan myofilamen tebal di A-bands • Di sentral daerah A-bands terdapat daerah terang yang disebut H-bands (hanya mengandung myofilamen tebal) • Garis melintang pada daerah H-bands disebut M-lines yang kaya akan creatine kinase (katalisator transfer phosphat dari phosphocreatine ke ADP untuk kemudian menjadi ATP → penting dalam kontraksi otot) • Setiap myofilamen tebal dikelilingi oleh 6 myofilamen halus • Setiap myofilamen halus dikelilingi oleh 3 myofilamen tebal
  • 13.
  • 14. SARCOENDOPLASMIC RETICULUM • Penting dalam pengaturan Ca2+ , dimana kontraksi terjadi dengan adanya Ca2+ dan relaksasi terjadi sebaliknya. • Terdiri atas 3 bagian : a. Berbentuk gelembung yang mengapit Transverse tubule (T-tubule) pada I-bands, mengandung ion Ca2+ , diameter 40-100 nm b. Berbentuk tabung kecil memanjang dengan diameter 30-60 nm didaerah A-bands (diluar H-bands) c. Berbentuk ruang-ruang sempit dengan diameter 25-30 nm dan membentuk anyaman di daerah H-bands • Transverse tubule : invaginasi sarcolemma dari Z-lines yang ber-anastomosis membentuk anyaman mengelilingi setiap sarcomer
  • 15.
  • 16. MEKANISME KONTRAKSI OTOT • Teori Huxley : pada saat kontraksi, miofilamen aktin akan meluncur diantara miofilamen miosin • Ujung-ujung aktin akan saling mendekat sehingga Z-lines akan tertarik ke tengah sarcomer • Selama pergeseran aktin tersebut, terjadi ikatan aktin dengan kaitan-kaitan pada miosin yang diikuti dengan pelepasan ikatan, untuk kemudian berikatan dengan kaitan miosin berikutnya, sampai ujung-ujung aktin saling mendekat
  • 17. PERUBAHAN SARCOMER SAAT KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT KONTRAKSI RELAKSASI Sarkomer memendek Sarkomer kembali ke panjang semula Jarak Z-lines memendek Jarak Z-lines kembali menjauh I-bands menyempit I-bands melebar A-bands tidak berubah A-bands tidak berubah H-bands menyempit H-bands kembali melebar
  • 18. INERVASI OTOT RANGKA DALAM MEKANISME KONTRAKSI • Terjadi rangsangan melalui motor end plate atau stimulus langsung ke plasmalemma • Permeabilitas plasmalemma menurun terhadap Na sehingga terjadi depolarisasi, yang merambat hingga ke T-tubule • Sarcoplasmic reticulum yang berhubungan dengan T-tubule juga mengalami depolarisasi • Terjadi perubahan permeabilitas Sarcoplasmic reticulum terhadap ion Ca • Ion Ca akan keluar dari sarcoplasmic reticulum ke sarcoplasma sehingga terjadi pergeseran aktin dan miosin
  • 19.
  • 20. OTOT JANTUNG Mikroskopis: • Adanya gambaran garis-garis melintang seperti pada otot rangka • Sel-sel bergabung membentuk serabut • Batas antar sel disebut discus intercalaris • Sel berbentuk silindris bercabang, membentuk anyaman • Diameter sel 15 m dan panjang 85-100 μm • Inti sel 1-2 tiap sel, ditengah • Tiap sel dibungkus oleh endomysium yang kaya akan vaskularisasi • Tidak ditemukan adanya fasciculus Lokasi : myocardium jantung Kontraksi : involuntary (diluar kesadaran)
  • 22. SUBMIKROSKOPIS OTOT JANTUNG • Mirip otot rangka : a. Hubungan antar mikrofilamen tebal dan tipis b. Sarcomer c. Bands (I-, A- dan H-bands, Z-lines) • Bedanya dengan otot rangka : a. Susunan mitochondria dan sarcoplasmic reticulum tidak teratur b. Jumlah mitochondriajauh lebih banyak (40%) c. Miofilamen yang membentuk miofibril tidak berbatas tegas d. Sarcoplasmic reticulum berbentuk saluran yang membentuk anyaman e. T-tubules lebih besar dan terdapat pada setiap Z-lines
  • 23. DISCUS INTERCALARIS • Merupakan batas antar sel • Terdapat di daerah Z-lines • Bisa hanya berupa garis lurus atau seperti anak tangga (steplike junction) Steplike junction dibedakan atas regio: a. Transversal : yang memotong serabut otot secara tegak lurus • adanya fascia adherent yang berfungsi sebagai tempat melekatnya aktin pada ujung terminal sarcomer • adanya macula adherent (desmosom) yang berfungsi mencegah saling tarik menarik antar sel saat kontraksi b. Lateral : mengikuti arah serabut otot – Adanya gap junction yang menyuplai ketersediaan ion-ion yang penting dalam kontraksi otot
  • 25. OTOT POLOS Mikroskopis : • Sel-sel berbentuk kumparan • Ukuran : 20 μm – 0.2 mm, tebal 6μm • Memiliki 1 inti, ditengah dan agak eksenktrik • Tidak memiliki serat-serat lintang • Tersusun tersebar atau membentuk berkas yang rapat • Dilapisi oleh lamina basalis dan jaringan ikat retikuler yang penting dalam mengatur kontraksi seperti gerakan peristaltik Lokasi : dinding alat-alat dalam dan kulit
  • 26. OTOT POLOS • Organel yang dapat ditemukan a.l : mitochondria, mikrotubuli, granuler endoplasmic reticulum, ribosom bebas • Memiliki 2 jenis miofilamen : tebal (12-16 nm) dan tipis (5-7 nm), namun tersusun tidak beraturan • Proses kontraksi terjadi mirip seperti pada otot rangka, dimana terjadi sliding aktin pada miosin.
  • 28. REGENERASI SEL OTOT • Otot rangka : masih memungkinkan dari mioblas • Otot polos :sel otot polos mitosis • Otot jantung : sangat sulit. Kerusakan pada sel otot jantung biasanya akan diganti dengan jaringan ikat