1. Biologi SMA/MA Kelas XI
Devi Meiliawati
Mahasiswa Asistensi Mengajar
STRUKTUR DAN FUNGSI
JARINGAN HEWAN
2. KOMPETENSI DASAR dan indikator
3.4 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada
jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan.
a. Membuat peta konsep tentang struktur jaringan pada hewan.
b. Menganalisis letak dan fungsi jaringan pada hewan.
c. Mengaitkan antara struktur sel pada jaringan dengan fungsi organ pada
hewan.
d. Menganalisis struktur jaringan penyusun organ hewan.
e. Membandingkan sistem organ penyusun tubuh manusia.
f. Menganalisis potensi sel punca dalam aplikasi klinis.
g. Menjelaskan gangguan pada kesehatan berupa tumor dan kanker.
3. 4.4 Menyajikan data hasil pengamatan
struktur jaringan dan organ pada hewan
a. Menyajikan gambar jaringan epitelium.
b.Menyajikan gambar jaringan ikat.
c. Menyajikan gambar jaringan otot.
d.Menyajikan gambar jaringan saraf.
e. Menyajikan gambar struktur organ hewan
amatan.
f. Membuat tabel perbandingan organ penyusun
tubuh dan fungsinya pada hewan.
6. I. Jenis Jaringan pada Hewan vertebrata
Ciri-ciri:
• Terdiri atas sel-sel yang bersisi, bersudut
banyak, terkadang bentuknya tidak teratur
• Sel-sel tersusun rapat tanpa atau sedikit
substansi interseluler.
• Memiliki daya regenerasi tinggi.
• Beberapa jenis jaringan epitel memiliki
tonjolan yang disebut mikrovili.
• Tidak mengandung pembuluh darah dan
pembuluh limfa.
A. JARINGAN EPITEL
Fungsi:
Melindungi jaringan di bawahnya.
Transportasi zat-zat.
Absorpsi
Sekresi
Ekskresi
Eksteroreseptor
Membantu respirasi
7. Jenis-jenis jaringan epitel:
a. Jaringan epitel pipih
• Epitel pipih selapis.
Terdapat pada endotelium,
mesotelium, lapisan parietal
kapsul Bowman, alveolus paru-
paru, dll.
• Epitel pipih berlapis
banyak.
Terdapat pada kulit, vagina,
rongga mulut, dll.
Epitel pipih selapis
Epitel pipih berlapis banyak
8. b. Jaringan Epitel Kubus
(Kuboid)
• Epitel kubus selapis.
Banyak ditemukan pada kelenjar,
baik pada bagian sekretori
maupun saluran keluarnya.
• Epitel kubus berlapis banyak.
Terdapat pada bagian tubuh
untuk proteksi, absorpsi, dan
sekresi, misalnya kelenjar
keringat
Epitel kubus selapis
Epitel kubus berlapis
banyak
9. c. Jaringan Epitel Silindris
• Epitel silindris selapis.
Epitel silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, duktus
deferens, bronkus intrapulmoner, dll.
Epitel silindris selapis tidak bersilia terdapat pada sebagian besar
saluran pencernaan.
Epitel silindris
selapis bersilia
Epitel silindris selapis
tidak bersilia
10. • Epitel silindris berlapis banyak.
Terdapat pada uretra, faring, laring, trakea, dan kelenjar
ludah.
11. d. Jaringan Epitel Transisional
Peralihan antara epitel pipih berlapis banyak dengan epitel
silindris berlapis banyak, terdapat pada bagian yang mengalami
tekanan dari dalam, misalnya sistem urinaria.
e. Jaringan Epitel Kelenjar
• Kelenjar eksokrin, menyalurkan sekretnya ke permukaan tubuh.
• Kelenjar endokrin, menyalurkan sekretnya ke aliran darah atau
limfa.
Epitel transisional Epitel kelenjar endokrin
12. Fungsi:
• Pengikat dan penyambung antarjaringan.
• Penyokong dan pembentuk struktur tubuh.
• Penyimpan energi.
• Pertahanan tubuh terhadap invasi bibit penyakit.
• Pelindung suatu organ.
• Transpor cairan tubuh.
B. JARINGAN IKAT (JARINGAN PENYAMBUNG)
13. Jaringan ikat tersusun atas bahan intersel (matriks) dan sel-
sel penyusun jaringan ikat.
1) Matriks Jaringan Ikat, terdiri atas substansi intersel
amorf (tidak berbentuk) dan substansi intersel fibrosa
(dibedakan menjadi serat kolagen, serat retikular, dan
serat elastik).
2) Sel-Sel Penyusun Jaringan Ikat, yaitu fibroblas,
makrofag (histiosit), sel lemak (adiposa), mast cell (sel
tiang), sel plasma, sel pigmen, leukosit (sel darah putih),
dan sel mesenkim.
15. Jaringan ikat dibedakan menjadi tiga jenis:
1) Jaringan Ikat Sejati
• Jaringan ikat longgar, misalnya jaringan mukosa, jaringan
areolar, jaringan lemak (adiposa), dan jaringan retikuler.
• Jaringan ikat padat, dibedakan menjadi jaringan ikat padat
teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur.
Jaringan mukosa Jaringan lemak (adiposa)
16. Jaringan ikat padat tidak teratur pada lapisan dermis kulit
Jaringan ikat padat teratur pada tendon
17. 2) Jaringan Ikat Cair
• Jaringan darah, terdiri atas plasma darah, trombosit (keping-
keping darah) dan sel-sel darah (sel darah merah (eritrosit)
dan sel darah putih (leukosit)).
• Jaringan limfa (getah bening), merupakan cairan yang
dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan dikembalikan ke
darah.
Jaringan darah manusia Jaringan limfa
18.
19. 3) Jaringan Ikat Penyokong
• Jaringan tulang rawan (kartilago), tersusun atas sel-sel tulang
rawan kondrosit dan matriks yang mengandung kondroitin sulfat.
Kondrosit berada di dalam rongga kecil yang disebut lakuna.
Berdasarkan kandungan senyawa pada matriks, jaringan tulang rawan
dibedakan menjadi:
Tulang rawan hialin
Tulang rawan elastik
Tulang rawan fibroblas
Jaringan tulang rawan hialin pada trakea
20. Jaringan tulang rawan fibroblas pada tendon
Jaringan tulang rawan elastik pada daun telinga
21. • Jaringan Tulang Keras (osteon)
Merupakan penyusun kerangka tubuh yang tersusun dari
komponen nonseluler berupa matriks yang sangat padat
dan kaku serta komponen seluler. Macam-macam
komponen seluler yaitu osteoprogenitor, osteoblas, osteosit
(sel tulang), dan osteoklas.
Berdasarkan strukturnya, dibedakan menjadi:
Tulang spongiosa (spons)
Tulang kompak
Jaringan tulang
kompak
23. Struktur Jaringan Otot
• Tersusun dari sel-sel atau serat otot (miofibril) yang tergabung dalam berkas-berkas.
• Sel otot memiliki membran plasma yang disebut sarkolema dan berisi sitoplasma
yang disebut sarkoplasma.
• Miofibril terdiri atas satuan-satuan lebih kecil yang disebut miofilamen.
• Miofilamen tebal mengandung miosin, miofilamen tipis mengandung aktin.
• Setiap miofibril memiliki pita gelap dan pita terang yang disebut sarkomer.
C. JARINGAN OTOT
24. Sifat
Jaringan Otot
Elastis: Kemampuan untuk kembali ke bentuk aslinya setelah
diregangkan
Ekstensibilitas: Kemampuan untuk diregangkan atau
dipanjangkan
Eksitabilitas: Kemampuan untuk menerima dan menanggapi
suatu rangsangan
Kontraktil: Dapat memendek
26. JARINGAN OTOT POLOS
• Berbentuk Gelendong dengan kedua ujungnya meruncing dan bagian tengah lebih
lebar.
• Selnya berukuran 30-200 µm dan berdiamter 5-10 µm.
• Memiliki satu inti berbentuk oval di tengah sel.
• Tidak memiliki pita gelap terang sehingga disebut sebagai otot polos.
• Memiliki aktivitas yang lambat, mampu berkontraksi dalam jangka waktu lama dan
tidak cepat lelah.
• Sistem saraf otonom sehingga otot involunter/tidak sadar.
• Terdapat pada saluran pecernaan, dinding pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran
pernapasan, saluran reproduksi, kandung kemih, dermis, iris, dan korpus siliaris pada
mata.
Gambar Otot Polos
Sumber: Tortora & Derrickson, 2012
28. JARINGAN OTOT RANGKA
• Melekat pada rangka
• Berbentuk silindris panjang, berukuran 10-100 µm.
• Inti sel berbentuk lonjong dan banyak jumlahnya dipinggir sel.
• Banyak mengandung mitokondria.
• Memiliki myofibril yang menunjukkan pita gelap dan pita terang seperti pola lurik
sehingga disebut juga dengan otot lurik
• Otot volunteer/sadar.
• Bekerja dibawah pengaruh saraf sadar, cepat bereksi jika terdapat stimulus,
kontraksinya kuat, tetapi cepat lelah.
Gambar Otot Rangka
Sumber: Tortora & Derrickson, 2012
30. JARINGAN OTOT JANTUNG
• Terdapat di jantung
• Sel otot jantung berbentuk silindris dengan ujung bercabang dua atau lebih.
• Ciri khas yaitu memiliki diskus interkalaris, yaitu suatu kompleks junction yang
menghubungkan sel-sel yang berdekatan.
• Setiap serat memiliki satu inti berukuran lonjong di tengh-tengah serat.
• Kontraksi kuat dan berirama.
• Memiliki persyarafan yang otomatis.
• Otot involunter (tidak sadar).
• Didalam
Gambar Otot Jantung
Sumber: Tortora & Derrickson, 2012
31. Perbedaan antara otot polos, otot rangka (lurik), dan
otot jantung
Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung
Bentuk sel Gelendong Silindris panjang Silindris, bagian ujung
bercabang dua atau
lebih
Ukuran sel Panjang 3-200 µm
Diameter 5-10 µm
Panjang 1-40 mm
Diameter 10-100 µm
Panjang 50-100 µm
Diameter 10-20 µm
Inti sel Bentuk oval, satu di
tengah
Bentuk lonjong, banyak
di tepi serat
Lonjong panjang, satu
di tengah serat
Pita gelap-
terang
Tidak ada Ada Ada
aktivitas Kontraksi lambat,
tidak mudah lelah
Kontraksi cepat, kuat,
mudah lelah
Kontraksi cukup kuat,
otomatis, tidak mudah
lelah
32. Perbedaan antara otot polos, otot rangka (lurik), dan
otot jantung (lanj.)
Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung
Pengaruh
saraf
Saraf tak sadar (saraf
otonom), otot involunter (otot
tak sadar)
Saraf sadar, otot
volunter (otot sadar)
Saraf otonom,
otot involunter
(otot tak sadar)
Letak Saluran pencernaan, dinding
pembuluh darah, pembuluh
limfa, saluran pernapasan,
saluran reproduksi, kandung
kemih, dermis, iris, dan korpus
siliaris mata.
Melekat pada tulang
rangka
Jantung
33. Jaringan otot polos
Jaringan otot lurik
Jaringan otot jantung
Gambar Otot Polos, Otot lurik, Otot Jantung.
Sumber: figures.boundless.com
34. D. JARINGAN SARAF
• Tersebar di dalam tubuh, paling banyak (98%) pada susunan saraf pusat otak dan
medula spinalis (sumsum tulang belakang).
• Berfungsi menghimpun rangsangan dari lingkungan, mengubah rangsangan menjadi
impuls saraf, memberikan jawaban (respons) ke organ efektor.
Jaringan Saraf
Neuron/Sel Saraf:
1. Badan sel (perikarion)
2. Dendrit dan Akson
(proseus)
Neuroglia (Sel Penyokong)
adalah sel jaringan antar saraf
atau penunjang sel saraf.
Berukuran jauh lebih kecil
dripada neuron
35. Pembagian neuron menurut fungsinya:
1. Neuron sensoris: Menyampaikan impuls dari indra ke saraf pusat.
2. Neuron motoris: menyampaikan impuls dari saraf pusat ke organ efektor.
3. Neuron asosiasi: menyampaikan impuls dari neuron sensoris ke neuron motoris.
Ada pada saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
Gambar Jaringan Saraf
Sumber: Kibrispd.org
36. Gambar Macam Neuroglia
Sumber: simplypsychology.org
Fungsi Neuroglia:
1. Menunjang neuron
2. Memberi nutrisi pada neuron
3. Melindungi dan membalut akson
4. Sebagai pertahanan bagi saraf, bertindak sebagai makrofag.
40. Pengertian Organ
Organ merupakan sekumpulan beberapa jenis
jaringan yang melakukan fungsi tertentu.
Pembagian Organ
Berdasarkan letaknya
Organ luar
Contoh: mata, telinga, mulut, dll
Organ dalam
Contoh: paru-paru, jantung, lambung, dll
41. Gambar Struktur Jaringan Penyusun Organ Lambung
Lambung terdiri dari beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan otot polos,
jaringan darah, ja
ringan saraf, jaringan ikat, dan jaringan limfa.
47. Sistem organ merupakan sekumpulan organ yang saling bekerja sama guna melakukan
fungsi tertentu.
Pengertian Sistem Organ
Sistem Organ Penyusun Tubuh Manusia
1. Sistem gerak
2. Sistem peredara darah
3. Sistem limfa
4. Sistem pencernaan
5. Sistem pernapasan
6. Sistem ekskresi
7. Sistem hormone (endokrin)
8. Sistem saraf
9. Sistem indra
10. Sistem reproduksi laki-laki
11. Sistem reproduksi wanita
50. Sel punca adalah sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan sel lain yang
menyusun keseluruhan tubuh organisme
Pengertian Sel Punca
Karakteristik Sel Punca
1. Belum berdiferensiasi
2. Mampu memperbanyak diri
3. Dapat berdiferensiasi menjadi lebih dari sat jenis sel
Jenis Sel Punca
Sel Punca Embrionik Sel Punca Dewasa
53. • Tumor adalah benjolan atau pembengkakan akibat pertumbuhan sel-sel
abnormal yang tumbuh tidak terkontrol.
• Dibedakan menjadi 2 jenis: tumor jinak (benign) dan tumor ganas (malignant).
• Tumor yang bersifat ganas disebut kanker.
• Kanker ditandai dengan pembelahan yang tidak terkendali dan kemampuan
sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan lainnya.
• Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol disebabkan oleh mutasi DNA atau gen
yang mengontrol pembelahan sel.
Faktor peningkat resiko terjadinya kanker
Faktor keturunan
Faktor lingkungan
Makanan yang mengandung bahan kimia
Virus
Infeksi
Gangguan keseimbangan hormonal
Faktor kejiwaan dan emosional
Radikal bebas