SlideShare a Scribd company logo
DISUSUN OLEH
RIA ANGGUN T (15308141009)
AISYASHAHRANI T (15308141010)
WERDO HANDAYANI (15308141023)
BUTET ANIS O (15308141029)
NICOLAS EGA S (1530841034)
Sitoskeleton yaitu kerangka sel
STRUKTUR DAN FUNGSI SITOSKELETON
 STRUKTUR
 1. Berupa filamen-filamen
 Filamen –filamen dibagi menjadi 3 berdasarkan
diameternya
mikrofilamen (6-8 nm),
intermediate filament (10 nm)
mikrotubulus (25 nm)
Sifat Mikrofilamen Filamen intermediet Mikrotubulus
Struktur 2 untai aktin yang teranyam Protein fibrosa yang
menggumpar menjadi kabel
yang lebih tebal
Berongga dengan dinding
terdiri dari 13 protofilamen
Diametr 7 nm 8-12 nm 25 nm
Subunit
protein
G aktin (Globuler aktin) keratin fimentin,
neurofilamen, nuclear lamin
Berbentuk alpha heliks
Tubulin alpha dan beta
Protein
motor
Miosin - Kinesin
Dinein
Energi ATP - GTP
Fungsi 1. cincin pembelahan
(sitokinesis)
2. Kontraksi otot
3. Pergerakan amoeboid
4. Mikrofili
1. Mempertahankan
bentuk sel
1. Fagella, cilia
2. Pergerakan organella
Gambar
 Tersusun oleh protein aktin
 Apabila berada dalam bentuk monomer disebut aktin
G, yang dapat dirakit menjadi filamen beruntai rangkap
dan disebut aktin F. (Reksoatmodjo, 1993: 61)
 Pada setiap ujungnya terdapat ujung negatif maupun
ujung positif.
 Terdapat protein motor yaitu miosin.
Pembentukan filamen F aktin
 Monomer aktin G mengikat ATP, dan membentuk
kompleks ATP-aktin G
 Nukleasi. Kompleks ATP-aktin, kemudian membentuk
kumpulan kecil yang terdiri dari 3 monomer ATP-aktin.
 Elongasi. Nukleus yang yang terbentuk kemudian tumbuh
memanjang membentuk filamen aktin dengan
penambahan monomer pada masing-masing ujung.
 Proses pembentukan filamen aktin membutuhkan energi
sehingga terjadi proses hidrolisis ATP menjadi ADP.
(Cooper & Hausman, 2006: 474-475).
 proses treadmilling.
FUNGSI MIKROFILAMEN
1. Sitokinesis Sel Hewan
2. Gerakan amoeboid
 Gerakan amoeboid merupakan gerakan sel bukan sel otot yang
mengakibatkan terjadinya perpindahan. Pada dasarnya gerakan
amoeboid ini berlandaskan pada perubahan fisik dari sitoplasma yaitu
perubahan dari keadaan kental (gel) ke cair (sol) (Issoegianti dan
Wibisono, 1993: 80)
 Pergerakan amoeboid dibantu otot aktin dan miosin. Aktin berperan
dalam pembentukan filamen-filamen. Hal ini berbeda dengan miosin
yang tidak membentuk filamen. Ketika aktin bekerja membentuk
filamen, lama-kelamaan filamen ini akan menjadi banyak yang
kemudian mengubah beberapa bagian sel amoeba dari bentuk sol
menjadi gel. Ketika miosin dan filamen bersentuhan maka akan terjadi
kontraksi, dan menyebabkan bagian sitoplasma yang berbentuk gel
mendorong ke bagian sitoplasma yang berbentuk sol dan maju
memasuki pseudopodia. Ketika pseupodia terisi maka akan terjadi
gerakan amoeboid (Campbell, 2008).
3. Penyusun kerangka sel
 Filamen aktin dikelompokkan menjadi dua jenis
umum struktur yang disebut bundel aktin dan jaring-
jaring aktin.
Kontraksi sel otot terjadi akibat filament aktin dan
myosin. Sepanjang sel otot ribuan filamen aktin
disusun sejajar satu sama lain. Filamen-filamen sejajar
tersebut kemudian diselingi dengan filamen yang lebih
tebal(miosin). Kontraksi sel otot terjadi akibat filament
aktin dan myosin yang saling meluncur melewati yang
lain, yang akan memperpendek selnya.
FILAMEN INTERMEDIET
 Struktur
 filamen intermedia terdiri dari molekul-molekul protein
fibrosa.
Filamen intermedia merupakan benang berongga terdiri dari
beberapa protofilamen, sejajar satu terhadap yang lain dan
sebuah lingkaran.
Filamen ini memiliki daya rentang sangat tinggi
 Monomer filamen intermediet terdiri dari untaian α-
heliks. Kemudian dua monomer saling membelit
membentuk dimer. Dua dimer bergabung membentuk
tetrameryang tersusun secara antiparalel. Tetramer-
tetramer tersebut membentuk filamen intermediet
yang satu filamen intermediet tersebut terdiri dari
delapan tetramer.
Macam Filamen Polipeptida penyusun Tempat di dalam sel
FI Tipe I Keratin
Keratisn
Sel epithelium dan epidermis :
rambut, kuku
FI Tipe II Vimentin
Desmin
Protein fibrilar
Sel-sel mesenkim, sel-sel dalam
kultur
sel-sel otot
Astrosit dan sel Schwann
FI Tipe III Protein-protein penyusun neuro
filament
Neuron
FI Tipe IV Protein lamina nukleus (lamin
A, B, dan C)
Lamina nucleus dari semua sel
eukariotik
Fungsi filamen intermediet
1. Mempertahankan bentuk sel atau posisi sel
Misalnya, nukleus biasanya terletak dalam sangkar
yang terbuat dari filamen intermediet. Nukleus tidak
bergeser-geser karena karena ditahan oleh cabang-
cabang filamen yang membentang ke sitoplasma
2. Bersama dengan mikrofilamen membentuk mikrovili
MIKROTUBULA
 STRUKTUR
 Suatu dimer yang terdiri dari α tubulin dan β tubulin. Kedua
tubulin ini mengumpul membentuk suatu silinder dengan
diameter kira-kira 25 nm dengan diameter lumen atau lubang 15
nm. Kumpulan dimer yang berupa α tubulin dan β tubulin
tersusun dalam heliks kemudian tersusun memanjang disebut
protofilamen dan membentuk struktur tabung berongga yang
disebut mikrotubula (Siregar, 1990: 175).
 Mikrotubula didalam sitoplasma terlihat paling banyak di sekitar
inti.
 Mikrotubula yang timbul dari sekitar inti terlihat seperti bintik
kecil berbentuk bintang (aster). Daerah tempat timbulnya aster
disebut MTOC (Mikrotubule Organizing Center).
2. Membantu pembelahan sel
 Kromosom digerakkan oleh benang-benang spindel
yang tidak lain adalah mikrotubula yang secara cepat
memanjang dan memendek dengan cara asosiasi dan
disosiasi α, dan β tubulin. Serat kinetokor atau
gelendong benang spindel tidak lain adalah benang
mikrotubula berujung di dua polaritas. Ujung positif
(+) berdekatan melekat pada sentromer kromosom
dan ujung negatif berdekatan dengan sentriol. Jadi,
pada ujung sentriola mikrotubula diperpendek untuk
menggerakkan kromosom menuju ke kutub
pembelahan (Reksoatmodjo, 1993).
 Mikrotubula dapat dirakit, diurai, dan dirakit kembali,
pada saat mitosis, di awal metaphase, timbul
gelendong mitosis. Gelendong ini terdiri dari dua jenis
serabut fungsional, yang dua-duanya adalah
mikrotubula. Jenis yang pertama terpancar dari
kinetokor yang terdapat di kromosom ke kutub selatan
sentriola. Jenis yang lain terentang dari sentriol
kesentriola. Mikrotubula penyusun gelendong mitosis
ini dirakit tepat sebelum mitosis dan diurai setelah
kromosom terpisah. (Wibisono, 1993:147).
2. pergerakan silia dan flagela
Gerakan flagela msupun silia berdasarkan pada kegiatan
mikrotubula. Merupakan gerakan geseran antar dublet
dengan perantaraan dinein. terdapat tiga komponen
penyebab terjadinya geseran yaitu mikrotubula, dinein dan
ATP. Dari beberapa penelitian diperoleh keterangan
bahwa apabila yang berperan antar duplet hanya dinein,
ATP dan mikrotubula. Mikrotubula-mikrotubula pada silia
dan flagela terdiri dari 9 pasang doblet, dimana terhubung
2 mikrotubula sentral yang terpisah tidak bergabung
seperti 9 pasang doblet peripheral yang mengelilinginya.
Mikrotubula ini dirumuskan dalam “9 (doublet
mikrotubula) + 2 (mikrotubula sentral).
Mekanisme pergerakan silia dan
flagela
 Pergerakkan dinein yang tidak di tahan. Jika silia atau flagela tidak
memilikki protein penaut silang , kedua kaki masing-masing dinein di
sepanjang salah satu doblet(digerakkan oleh ATP) akan mencengkram
secara silih berganti dan melepaskan doblet yang bersebelahan.
Pergerakkan ‘berjalan’ ini mendorong doblet keatas. Bukannya
melengkung, doblet akan menggelincir saling melewati.
 Pengaruh protein penaut silang. Protein penaut silang berupa ‘nexin’
akan mempengaruhi gerakkan dua doblet yang bersebelahan tidak bisa
saling menggelincir terlalu jauh karena secara fisik ditahan oleh
protein, sehingga justru menekuk. Siklus pergerakkan ini
tersinkronisasi pada banyak dinein yang menyebabkan pelengkungan
dimulai dari dasar silia atau flagela, dan bergerak ke luar ke arah ujung.
Banyak lengkungan yang susul menyusul, yang menghasilkan gerakan
ombak.


Sel otot
Struktur fungsi sel otot
 Jenis otot ada 3 yaitu :
 1. otot lurik (otot rangka)
 2. otot polos
 3. otot jantung
SEL OTOT RANGKA
STRUKTUR
 Selnya berbentuk silinder, berinti banyak dan letaknya
ditepi dan berukuran besar
 Sel ototnya terdiri dari miofibril yang didalamnya
terdapat sarkomer dengan filamen-filamen.
 Filamen tebal berupa mosin, filamen tipis berupa
protein aktin
miofibril
Kontraksi sel otot
 1. Dalam keadaan awal, kepala myosin yang melekat pada aktin.
Ketika ATP terikat,menyebabkan lemahnya hubungan aktin-
miosin dan akhirnya kepala melepaskan diri dari aktin
 [2] Kepala myosin menghidrolisis ATP terikat ADP dan Pi, dua
hasil hidrolisis ATP ini tetap berada pada kepala miosin sehingga
menyebabkan kepala miosin bertenaga dan akan menepel pada
aktin
 [3] apabila didalam sel terdapat cukup ion Ca 2+. Kepala
myosin akan merubah kedudukan dengan menempel pada
molekul aktin tetangga.
 [4] hal ini menyebabkan aktin terarik ketengah pita A . Dan
terjadi gerakan seperti mendayung
SEL OTOT POLOS
STRUKTUR
 Sel otot polos berbentuk gelendong dengan kedua
ujungnya meruuncing dan inti selnya terletak di
tengah
 Tersusun atas miofilamen halus dan miofilamen kasar
Sel Otot jantung
 Setiap sel otot hanya berisi satu inti.
 Sel-sel yang berdampingan membentuk anyaman
yang tahan terhadap robek.

More Related Content

What's hot

Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Ernalia Rosita
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Praktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji ProteinPraktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji Protein
Thoyib Antarnusa
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
shafirasalsa11
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
Sofyan Dwi Nugroho
 
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Dokter Tekno
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Muhammad Abdul Rohman
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
Endang Sri Wati Matarru
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
agta liem agta
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Ria Rohmawati
 

What's hot (20)

Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Praktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani FarmasiPraktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani Farmasi
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Praktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji ProteinPraktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji Protein
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
Presentasi liliaceae
Presentasi liliaceaePresentasi liliaceae
Presentasi liliaceae
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 

Similar to Sitoskeleton dan sel otot

Biologi sel slide show
Biologi sel slide showBiologi sel slide show
Biologi sel slide show
IndraSetiawan115511
 
Matriks sitoplasma
Matriks sitoplasmaMatriks sitoplasma
Matriks sitoplasma
Abulkhair Abdullah
 
sentriol, sentrosom dan sitoskeleton
sentriol, sentrosom dan sitoskeletonsentriol, sentrosom dan sitoskeleton
sentriol, sentrosom dan sitoskeleton
Putri Aisyah
 
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
ARISSUNANDAR19
 
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docxApa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
umansakur
 
PPT. Pembelahan Sel.pptx
PPT. Pembelahan Sel.pptxPPT. Pembelahan Sel.pptx
PPT. Pembelahan Sel.pptx
Nurhidayah456018
 
Tisu Otot
Tisu OtotTisu Otot
Tisu Otot
suriashahid
 
Endomembran.pptx
Endomembran.pptxEndomembran.pptx
Endomembran.pptx
debyyd2
 
fisiologi otot fix.pptx
fisiologi otot fix.pptxfisiologi otot fix.pptx
fisiologi otot fix.pptx
AriandindiAriandi
 
PPT KEL. 2 Perkembangan Sistem Otot dan Rangka (Muscular dan skeletal system)...
PPT KEL. 2 Perkembangan Sistem Otot dan Rangka (Muscular dan skeletal system)...PPT KEL. 2 Perkembangan Sistem Otot dan Rangka (Muscular dan skeletal system)...
PPT KEL. 2 Perkembangan Sistem Otot dan Rangka (Muscular dan skeletal system)...
milhanhakim1
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
luluk anas
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
Yosia Adi Setiawan
 

Similar to Sitoskeleton dan sel otot (20)

Biologi sel slide show
Biologi sel slide showBiologi sel slide show
Biologi sel slide show
 
Matriks sitoplasma
Matriks sitoplasmaMatriks sitoplasma
Matriks sitoplasma
 
Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2
 
sentriol, sentrosom dan sitoskeleton
sentriol, sentrosom dan sitoskeletonsentriol, sentrosom dan sitoskeleton
sentriol, sentrosom dan sitoskeleton
 
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
 
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docxApa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
 
PPT. Pembelahan Sel.pptx
PPT. Pembelahan Sel.pptxPPT. Pembelahan Sel.pptx
PPT. Pembelahan Sel.pptx
 
Kelompok iii biosel
Kelompok iii bioselKelompok iii biosel
Kelompok iii biosel
 
Tisu Otot
Tisu OtotTisu Otot
Tisu Otot
 
Biologi mekanisme gerak
Biologi mekanisme gerakBiologi mekanisme gerak
Biologi mekanisme gerak
 
Struktur Sel Eukariot
Struktur Sel EukariotStruktur Sel Eukariot
Struktur Sel Eukariot
 
Ppt sitoskeleton
Ppt sitoskeletonPpt sitoskeleton
Ppt sitoskeleton
 
Endomembran.pptx
Endomembran.pptxEndomembran.pptx
Endomembran.pptx
 
Sel
SelSel
Sel
 
fisiologi otot fix.pptx
fisiologi otot fix.pptxfisiologi otot fix.pptx
fisiologi otot fix.pptx
 
PPT KEL. 2 Perkembangan Sistem Otot dan Rangka (Muscular dan skeletal system)...
PPT KEL. 2 Perkembangan Sistem Otot dan Rangka (Muscular dan skeletal system)...PPT KEL. 2 Perkembangan Sistem Otot dan Rangka (Muscular dan skeletal system)...
PPT KEL. 2 Perkembangan Sistem Otot dan Rangka (Muscular dan skeletal system)...
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) : reproduksi sel, mitosis dan meiosis
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) :  reproduksi sel, mitosis dan meiosisIDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) :  reproduksi sel, mitosis dan meiosis
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) : reproduksi sel, mitosis dan meiosis
 

More from RiaAnggun

Klimatik
KlimatikKlimatik
Klimatik
RiaAnggun
 
Mikoremediasi ppt
Mikoremediasi pptMikoremediasi ppt
Mikoremediasi ppt
RiaAnggun
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
RiaAnggun
 
Beringin.pptx
Beringin.pptxBeringin.pptx
Beringin.pptx
RiaAnggun
 
Peran bakteri sebagai vitamin
Peran bakteri sebagai vitaminPeran bakteri sebagai vitamin
Peran bakteri sebagai vitamin
RiaAnggun
 
Bakteri pereduksi zat besi
Bakteri pereduksi zat besiBakteri pereduksi zat besi
Bakteri pereduksi zat besi
RiaAnggun
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
RiaAnggun
 
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIGROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
RiaAnggun
 
PPT LAGUNA
PPT LAGUNAPPT LAGUNA
PPT LAGUNA
RiaAnggun
 
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWANLAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
RiaAnggun
 
GROUP PROJECT BIOKIMIA
GROUP PROJECT BIOKIMIAGROUP PROJECT BIOKIMIA
GROUP PROJECT BIOKIMIA
RiaAnggun
 
Katabolisme lipid
Katabolisme lipidKatabolisme lipid
Katabolisme lipid
RiaAnggun
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
RiaAnggun
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
RiaAnggun
 
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
RiaAnggun
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
RiaAnggun
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
RiaAnggun
 
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
RiaAnggun
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
RiaAnggun
 
INTEGRASI METABOLISME
INTEGRASI METABOLISMEINTEGRASI METABOLISME
INTEGRASI METABOLISME
RiaAnggun
 

More from RiaAnggun (20)

Klimatik
KlimatikKlimatik
Klimatik
 
Mikoremediasi ppt
Mikoremediasi pptMikoremediasi ppt
Mikoremediasi ppt
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
 
Beringin.pptx
Beringin.pptxBeringin.pptx
Beringin.pptx
 
Peran bakteri sebagai vitamin
Peran bakteri sebagai vitaminPeran bakteri sebagai vitamin
Peran bakteri sebagai vitamin
 
Bakteri pereduksi zat besi
Bakteri pereduksi zat besiBakteri pereduksi zat besi
Bakteri pereduksi zat besi
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
 
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIGROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
 
PPT LAGUNA
PPT LAGUNAPPT LAGUNA
PPT LAGUNA
 
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWANLAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
 
GROUP PROJECT BIOKIMIA
GROUP PROJECT BIOKIMIAGROUP PROJECT BIOKIMIA
GROUP PROJECT BIOKIMIA
 
Katabolisme lipid
Katabolisme lipidKatabolisme lipid
Katabolisme lipid
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
 
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
 
INTEGRASI METABOLISME
INTEGRASI METABOLISMEINTEGRASI METABOLISME
INTEGRASI METABOLISME
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 

Sitoskeleton dan sel otot

  • 1. DISUSUN OLEH RIA ANGGUN T (15308141009) AISYASHAHRANI T (15308141010) WERDO HANDAYANI (15308141023) BUTET ANIS O (15308141029) NICOLAS EGA S (1530841034)
  • 3. STRUKTUR DAN FUNGSI SITOSKELETON  STRUKTUR  1. Berupa filamen-filamen  Filamen –filamen dibagi menjadi 3 berdasarkan diameternya mikrofilamen (6-8 nm), intermediate filament (10 nm) mikrotubulus (25 nm)
  • 4.
  • 5.
  • 6. Sifat Mikrofilamen Filamen intermediet Mikrotubulus Struktur 2 untai aktin yang teranyam Protein fibrosa yang menggumpar menjadi kabel yang lebih tebal Berongga dengan dinding terdiri dari 13 protofilamen Diametr 7 nm 8-12 nm 25 nm Subunit protein G aktin (Globuler aktin) keratin fimentin, neurofilamen, nuclear lamin Berbentuk alpha heliks Tubulin alpha dan beta Protein motor Miosin - Kinesin Dinein Energi ATP - GTP Fungsi 1. cincin pembelahan (sitokinesis) 2. Kontraksi otot 3. Pergerakan amoeboid 4. Mikrofili 1. Mempertahankan bentuk sel 1. Fagella, cilia 2. Pergerakan organella Gambar
  • 7.  Tersusun oleh protein aktin  Apabila berada dalam bentuk monomer disebut aktin G, yang dapat dirakit menjadi filamen beruntai rangkap dan disebut aktin F. (Reksoatmodjo, 1993: 61)  Pada setiap ujungnya terdapat ujung negatif maupun ujung positif.  Terdapat protein motor yaitu miosin.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Pembentukan filamen F aktin  Monomer aktin G mengikat ATP, dan membentuk kompleks ATP-aktin G  Nukleasi. Kompleks ATP-aktin, kemudian membentuk kumpulan kecil yang terdiri dari 3 monomer ATP-aktin.  Elongasi. Nukleus yang yang terbentuk kemudian tumbuh memanjang membentuk filamen aktin dengan penambahan monomer pada masing-masing ujung.  Proses pembentukan filamen aktin membutuhkan energi sehingga terjadi proses hidrolisis ATP menjadi ADP. (Cooper & Hausman, 2006: 474-475).
  • 13. 2. Gerakan amoeboid  Gerakan amoeboid merupakan gerakan sel bukan sel otot yang mengakibatkan terjadinya perpindahan. Pada dasarnya gerakan amoeboid ini berlandaskan pada perubahan fisik dari sitoplasma yaitu perubahan dari keadaan kental (gel) ke cair (sol) (Issoegianti dan Wibisono, 1993: 80)  Pergerakan amoeboid dibantu otot aktin dan miosin. Aktin berperan dalam pembentukan filamen-filamen. Hal ini berbeda dengan miosin yang tidak membentuk filamen. Ketika aktin bekerja membentuk filamen, lama-kelamaan filamen ini akan menjadi banyak yang kemudian mengubah beberapa bagian sel amoeba dari bentuk sol menjadi gel. Ketika miosin dan filamen bersentuhan maka akan terjadi kontraksi, dan menyebabkan bagian sitoplasma yang berbentuk gel mendorong ke bagian sitoplasma yang berbentuk sol dan maju memasuki pseudopodia. Ketika pseupodia terisi maka akan terjadi gerakan amoeboid (Campbell, 2008).
  • 14.
  • 15. 3. Penyusun kerangka sel  Filamen aktin dikelompokkan menjadi dua jenis umum struktur yang disebut bundel aktin dan jaring- jaring aktin.
  • 16. Kontraksi sel otot terjadi akibat filament aktin dan myosin. Sepanjang sel otot ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain. Filamen-filamen sejajar tersebut kemudian diselingi dengan filamen yang lebih tebal(miosin). Kontraksi sel otot terjadi akibat filament aktin dan myosin yang saling meluncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya.
  • 17.
  • 18. FILAMEN INTERMEDIET  Struktur  filamen intermedia terdiri dari molekul-molekul protein fibrosa. Filamen intermedia merupakan benang berongga terdiri dari beberapa protofilamen, sejajar satu terhadap yang lain dan sebuah lingkaran. Filamen ini memiliki daya rentang sangat tinggi
  • 19.  Monomer filamen intermediet terdiri dari untaian α- heliks. Kemudian dua monomer saling membelit membentuk dimer. Dua dimer bergabung membentuk tetrameryang tersusun secara antiparalel. Tetramer- tetramer tersebut membentuk filamen intermediet yang satu filamen intermediet tersebut terdiri dari delapan tetramer.
  • 20.
  • 21. Macam Filamen Polipeptida penyusun Tempat di dalam sel FI Tipe I Keratin Keratisn Sel epithelium dan epidermis : rambut, kuku FI Tipe II Vimentin Desmin Protein fibrilar Sel-sel mesenkim, sel-sel dalam kultur sel-sel otot Astrosit dan sel Schwann FI Tipe III Protein-protein penyusun neuro filament Neuron FI Tipe IV Protein lamina nukleus (lamin A, B, dan C) Lamina nucleus dari semua sel eukariotik
  • 22. Fungsi filamen intermediet 1. Mempertahankan bentuk sel atau posisi sel Misalnya, nukleus biasanya terletak dalam sangkar yang terbuat dari filamen intermediet. Nukleus tidak bergeser-geser karena karena ditahan oleh cabang- cabang filamen yang membentang ke sitoplasma 2. Bersama dengan mikrofilamen membentuk mikrovili
  • 23.
  • 24. MIKROTUBULA  STRUKTUR  Suatu dimer yang terdiri dari α tubulin dan β tubulin. Kedua tubulin ini mengumpul membentuk suatu silinder dengan diameter kira-kira 25 nm dengan diameter lumen atau lubang 15 nm. Kumpulan dimer yang berupa α tubulin dan β tubulin tersusun dalam heliks kemudian tersusun memanjang disebut protofilamen dan membentuk struktur tabung berongga yang disebut mikrotubula (Siregar, 1990: 175).  Mikrotubula didalam sitoplasma terlihat paling banyak di sekitar inti.  Mikrotubula yang timbul dari sekitar inti terlihat seperti bintik kecil berbentuk bintang (aster). Daerah tempat timbulnya aster disebut MTOC (Mikrotubule Organizing Center).
  • 25.
  • 26.
  • 27. 2. Membantu pembelahan sel  Kromosom digerakkan oleh benang-benang spindel yang tidak lain adalah mikrotubula yang secara cepat memanjang dan memendek dengan cara asosiasi dan disosiasi α, dan β tubulin. Serat kinetokor atau gelendong benang spindel tidak lain adalah benang mikrotubula berujung di dua polaritas. Ujung positif (+) berdekatan melekat pada sentromer kromosom dan ujung negatif berdekatan dengan sentriol. Jadi, pada ujung sentriola mikrotubula diperpendek untuk menggerakkan kromosom menuju ke kutub pembelahan (Reksoatmodjo, 1993).
  • 28.
  • 29.  Mikrotubula dapat dirakit, diurai, dan dirakit kembali, pada saat mitosis, di awal metaphase, timbul gelendong mitosis. Gelendong ini terdiri dari dua jenis serabut fungsional, yang dua-duanya adalah mikrotubula. Jenis yang pertama terpancar dari kinetokor yang terdapat di kromosom ke kutub selatan sentriola. Jenis yang lain terentang dari sentriol kesentriola. Mikrotubula penyusun gelendong mitosis ini dirakit tepat sebelum mitosis dan diurai setelah kromosom terpisah. (Wibisono, 1993:147).
  • 30. 2. pergerakan silia dan flagela Gerakan flagela msupun silia berdasarkan pada kegiatan mikrotubula. Merupakan gerakan geseran antar dublet dengan perantaraan dinein. terdapat tiga komponen penyebab terjadinya geseran yaitu mikrotubula, dinein dan ATP. Dari beberapa penelitian diperoleh keterangan bahwa apabila yang berperan antar duplet hanya dinein, ATP dan mikrotubula. Mikrotubula-mikrotubula pada silia dan flagela terdiri dari 9 pasang doblet, dimana terhubung 2 mikrotubula sentral yang terpisah tidak bergabung seperti 9 pasang doblet peripheral yang mengelilinginya. Mikrotubula ini dirumuskan dalam “9 (doublet mikrotubula) + 2 (mikrotubula sentral).
  • 31. Mekanisme pergerakan silia dan flagela  Pergerakkan dinein yang tidak di tahan. Jika silia atau flagela tidak memilikki protein penaut silang , kedua kaki masing-masing dinein di sepanjang salah satu doblet(digerakkan oleh ATP) akan mencengkram secara silih berganti dan melepaskan doblet yang bersebelahan. Pergerakkan ‘berjalan’ ini mendorong doblet keatas. Bukannya melengkung, doblet akan menggelincir saling melewati.  Pengaruh protein penaut silang. Protein penaut silang berupa ‘nexin’ akan mempengaruhi gerakkan dua doblet yang bersebelahan tidak bisa saling menggelincir terlalu jauh karena secara fisik ditahan oleh protein, sehingga justru menekuk. Siklus pergerakkan ini tersinkronisasi pada banyak dinein yang menyebabkan pelengkungan dimulai dari dasar silia atau flagela, dan bergerak ke luar ke arah ujung. Banyak lengkungan yang susul menyusul, yang menghasilkan gerakan ombak.  
  • 32.
  • 34. Struktur fungsi sel otot  Jenis otot ada 3 yaitu :  1. otot lurik (otot rangka)  2. otot polos  3. otot jantung
  • 35.
  • 36. SEL OTOT RANGKA STRUKTUR  Selnya berbentuk silinder, berinti banyak dan letaknya ditepi dan berukuran besar  Sel ototnya terdiri dari miofibril yang didalamnya terdapat sarkomer dengan filamen-filamen.  Filamen tebal berupa mosin, filamen tipis berupa protein aktin
  • 37.
  • 39.
  • 40. Kontraksi sel otot  1. Dalam keadaan awal, kepala myosin yang melekat pada aktin. Ketika ATP terikat,menyebabkan lemahnya hubungan aktin- miosin dan akhirnya kepala melepaskan diri dari aktin  [2] Kepala myosin menghidrolisis ATP terikat ADP dan Pi, dua hasil hidrolisis ATP ini tetap berada pada kepala miosin sehingga menyebabkan kepala miosin bertenaga dan akan menepel pada aktin  [3] apabila didalam sel terdapat cukup ion Ca 2+. Kepala myosin akan merubah kedudukan dengan menempel pada molekul aktin tetangga.  [4] hal ini menyebabkan aktin terarik ketengah pita A . Dan terjadi gerakan seperti mendayung
  • 41.
  • 42. SEL OTOT POLOS STRUKTUR  Sel otot polos berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruuncing dan inti selnya terletak di tengah  Tersusun atas miofilamen halus dan miofilamen kasar
  • 43. Sel Otot jantung  Setiap sel otot hanya berisi satu inti.  Sel-sel yang berdampingan membentuk anyaman yang tahan terhadap robek.