SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
1
Istidrâj
Jika ada di antara kita, saat ini bergelimang harta dan
kemewahan atau meraih tahta dan menduduki jabatan bergengsi, jangan
terburu-buru untuk mengucapkan alhamdulillâh, sebagai ungkapan
syukur, melainkan (hendaknya) ia bermuhâsabah (berkaca diri dan
melakukan introspeksi). Sebab, apabila semua itu didapat – misalnya --
dari tindakan –korupsi, suap atau cara-cara haram lainnya, semua
kemewahan dunia dan jabatan yang nyaman itu bukanlah ni'mah
(nikmat) yang harus disyukuri, melainkan justeru merupakan niqmah
(malapetaka) yang seharusnya diwaspadai. Dalam terminologi syar'i
(Islam) hal ini disebut dengan istidrâj.
Istidrâj secara bahasa diambil dari kata da-ra-ja (Arab: ‫درج‬ ) yang
artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Sementara
istidrâj dari Allah kepada hamba dipahami sebagai ‘hukuman’ yang
diberikan sedikit demi sedikit dan tidak diberikan langsung. Allah
biarkan orang ini dan tidak disegerakan adzabnya. Sebagaimana yang
telah ditegaskan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang
diriwayatkan oleh ‘Uqbah bin 'Āmir radhiyyallâhu ‘anhu,
"Apabila engkau melihat Allah memberi seorang hamba kelimpahan dunia atas
maksiat-maksiatnya, apa yang ia suka, maka ingatlah sesungguhnya hal itu
adalah istidrâj". Kemudian Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam membaca
[QS al-An'âm/6: 44, pen.], "maka tatkala mereka melupakan peringatan yang
telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang
telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,
maka ketika itu mereka terdiam berputus asa " (Hadits Riwayat Ahmad,
Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz IV, hal 145, no. 17349, Ath-Thabrani, Al-
Mu’jam al-Kabîr, juz XII, hal. 300, hadits no. 14327, dari ‘Uqbah bin 'Āmir
radhiyyallâhu ‘anhu. Dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin
al-Albani di dalam kitab As-Silsilah ash-Shahîhah, juz I, hal. 412, hadits no.
2
414; Ibnu Katsir mengutipnya dalam kitab tafsirnya, Tafsîr al-Qurân al-
‘Azhîm, juz. III, hal. 256).
Hadits dan ayat di atas menggariskan sunnatullah dalam
kehidupan pendosa (pelaku perbuatan dosa) dan pelaku maksiat.
Terkadang Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ membukakan beragam pintu
rezeki dan pintu kesejahteraan hidup serta kemajuan dalam banyak
aspek kehidupan seperti termaktub dalam redaksi ayat di atas, "Kami pun
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka". Bisa berbentuk
kemajuan di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, militer, kesehatan,
kebudayaan, stabilitas keamanan dan lain sebagainya.
Ini (semuanya) merupakan istidrâj (mengulur-ulur) dan imlâ'
(penangguhan) dari Allah bagi mereka, sebagaimana firman Allah,
ۖ
ۚ
"Maka serahkanlah (Ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang
mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka
dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka
ketahui, Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku
amat tangguh" (QS al-Qalam/68: 44-45).
Jadi, ketika ada orang yang tidak menegakkan shalat, tidak
menunaikan ibadah puasa Ramadhan, hidup dalam kubangan maksiat,
namun hidupnya makmur, sejahtera dan bergelimang kemewahan, ini --
‘mungkin saja’ -- adalah istidrâj.
Ketika ada kelompok atau organisasi menghidupi kelompok dan
organisasinya dengan uang haram, tetapi ‘kelihatannya’ tambah maju
dengan semakin bertambah banyaknya anggota dan pendukungnya serta
semakin meluasnya pengaruh dan cabang-cabangnya, ini pun --
‘mungkin saja’ -- termasuk istidrâj.
Ketika seseorang bisa meraih pangkat dan jabatan atau
kemenangan dengan cara-cara yang zhalim dan menghalalkan segala
cara, sesungguhnya hal ini juga – ‘mungkin saja’ -- merupakan istidrâj.
Demikian pula, kalau ada sebuah ‘sistem kekuasaan’ (baca:
pemerintah, pen.) yang ‘kufur’ kepada Allah, menghalalkan apa yang
3
diharamkan oleh Allah, melegalkan beragam bentuk maksiat, memerangi
orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, membatasi atau
melarang berbagai aktivitas dakwah, namun secara zhahir (lahiriah)
tampak maju di dalam beragam aspek kehidupan, hal ini -- ‘mungkin
saja’ -- termasuk dalam kategori istidrâj.
Begitu bahayanya istidrâj, sampai-sampai Umar bin al-Khaththab
radhiyallâhu ‘anhu pernah berdoa,
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu menjadi mustadraj (orang
yang ditarik dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan)" (Imam asy-Syafi’i,
Al-Umm, juz IV, hal. 157).
Oleh karena itu, waspadalah terhadap istidrâj, karena ia adalah
kenikmatan yang membinasakan.
Na'ûdzbillâhi min dzâlik.
(Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, M.A.,
Rabu, 19 Juni 2013, 03:00 WIB, dalam
http://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/hikmah/13/06/18/mol4dl-Istidrâj)

More Related Content

What's hot

Perspektif islam tentang alam
Perspektif islam tentang alamPerspektif islam tentang alam
Perspektif islam tentang alam
Ariani Ghomaisha
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Novia Senja
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islam
Dewi_Sejarah
 
Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
suher lambang
 

What's hot (20)

1 makalah studi islam
1 makalah studi islam1 makalah studi islam
1 makalah studi islam
 
Kumpulan Artikel Islami
Kumpulan Artikel IslamiKumpulan Artikel Islami
Kumpulan Artikel Islami
 
2.2 madlulusy syahadah
2.2 madlulusy syahadah2.2 madlulusy syahadah
2.2 madlulusy syahadah
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Perspektif islam tentang alam
Perspektif islam tentang alamPerspektif islam tentang alam
Perspektif islam tentang alam
 
5.6 tabiat agama islam
5.6 tabiat agama islam5.6 tabiat agama islam
5.6 tabiat agama islam
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
Islam rahmatan lil’ alamin
Islam rahmatan lil’ alaminIslam rahmatan lil’ alamin
Islam rahmatan lil’ alamin
 
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawufKonsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
 
Materi Dakwah
Materi DakwahMateri Dakwah
Materi Dakwah
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islam
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
 
6.11 tawazun
6.11 tawazun6.11 tawazun
6.11 tawazun
 
hakikat manusia dalam pandangan islam
hakikat manusia dalam pandangan islamhakikat manusia dalam pandangan islam
hakikat manusia dalam pandangan islam
 
Makalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquranMakalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquran
 
Tafsir surat al 'ashr
Tafsir surat al 'ashrTafsir surat al 'ashr
Tafsir surat al 'ashr
 
Materi Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XIIMateri Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XII
 

Viewers also liked

Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Muhsin Hariyanto
 
Kontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihadKontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihad
Muhsin Hariyanto
 
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMenggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Muhsin Hariyanto
 
Jadilah pemberani yang cerdas
Jadilah pemberani yang cerdasJadilah pemberani yang cerdas
Jadilah pemberani yang cerdas
Muhsin Hariyanto
 
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalatSelesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Muhsin Hariyanto
 
Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01
Muhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al jumu’ah, 62 ayat 5
Tafsir qs al jumu’ah, 62 ayat 5Tafsir qs al jumu’ah, 62 ayat 5
Tafsir qs al jumu’ah, 62 ayat 5
Muhsin Hariyanto
 
Nasihat ‘pertama dan utama’ luqmân untuk buah hatinya
Nasihat ‘pertama dan utama’ luqmân untuk buah hatinyaNasihat ‘pertama dan utama’ luqmân untuk buah hatinya
Nasihat ‘pertama dan utama’ luqmân untuk buah hatinya
Muhsin Hariyanto
 
Menjadi sukses dengan tabungan energi positif
Menjadi sukses dengan tabungan energi positifMenjadi sukses dengan tabungan energi positif
Menjadi sukses dengan tabungan energi positif
Muhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukanTafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
Muhsin Hariyanto
 
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakarLarangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Muhsin Hariyanto
 
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat  9 (ishlah)Tafsir al quran qs al-hujurat ayat  9 (ishlah)
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)
Muhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Muhsin Hariyanto
 
Kata pengantar dan daftar isi supleman buku ajar aqidah akhlak
Kata pengantar dan daftar isi supleman buku ajar aqidah akhlakKata pengantar dan daftar isi supleman buku ajar aqidah akhlak
Kata pengantar dan daftar isi supleman buku ajar aqidah akhlak
Muhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Muhsin Hariyanto
 
Numérique et nouvelles activités - Les propostions du Medef
Numérique et nouvelles activités - Les propostions du MedefNumérique et nouvelles activités - Les propostions du Medef
Numérique et nouvelles activités - Les propostions du Medef
Adm Medef
 

Viewers also liked (20)

Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
Mengambil ‘ibrah dari kehancuran kaum saba'
 
Kontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihadKontekstualisasi konsep jihad
Kontekstualisasi konsep jihad
 
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMenggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
 
Jadilah pemberani yang cerdas
Jadilah pemberani yang cerdasJadilah pemberani yang cerdas
Jadilah pemberani yang cerdas
 
Sakînah
SakînahSakînah
Sakînah
 
Jihad di jalan allah
Jihad di jalan allahJihad di jalan allah
Jihad di jalan allah
 
Antara wahn dan zuhud
Antara wahn dan zuhudAntara wahn dan zuhud
Antara wahn dan zuhud
 
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalatSelesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
 
Apa itu nlp
Apa itu nlpApa itu nlp
Apa itu nlp
 
Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01
 
Tafsir qs al jumu’ah, 62 ayat 5
Tafsir qs al jumu’ah, 62 ayat 5Tafsir qs al jumu’ah, 62 ayat 5
Tafsir qs al jumu’ah, 62 ayat 5
 
Nasihat ‘pertama dan utama’ luqmân untuk buah hatinya
Nasihat ‘pertama dan utama’ luqmân untuk buah hatinyaNasihat ‘pertama dan utama’ luqmân untuk buah hatinya
Nasihat ‘pertama dan utama’ luqmân untuk buah hatinya
 
Menjadi sukses dengan tabungan energi positif
Menjadi sukses dengan tabungan energi positifMenjadi sukses dengan tabungan energi positif
Menjadi sukses dengan tabungan energi positif
 
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukanTafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
Tafsir qs al hujurât, 9 ayat 6 - mengapa tabayyun diperlukan
 
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakarLarangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
 
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat  9 (ishlah)Tafsir al quran qs al-hujurat ayat  9 (ishlah)
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
 
Kata pengantar dan daftar isi supleman buku ajar aqidah akhlak
Kata pengantar dan daftar isi supleman buku ajar aqidah akhlakKata pengantar dan daftar isi supleman buku ajar aqidah akhlak
Kata pengantar dan daftar isi supleman buku ajar aqidah akhlak
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
 
Numérique et nouvelles activités - Les propostions du Medef
Numérique et nouvelles activités - Les propostions du MedefNumérique et nouvelles activités - Les propostions du Medef
Numérique et nouvelles activités - Les propostions du Medef
 

Similar to Istidraj 01

Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridrajTafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Muhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridrajTafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Muhsin Hariyanto
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
andriandika
 
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Ra Hardianto
 
Saudagar di era salaf dan kholaf
Saudagar di era salaf dan kholafSaudagar di era salaf dan kholaf
Saudagar di era salaf dan kholaf
Pe Ka Es Melbourne
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
amri30
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
Muhsin Hariyanto
 

Similar to Istidraj 01 (20)

Istidraj
IstidrajIstidraj
Istidraj
 
Istidraj 01
Istidraj 01Istidraj 01
Istidraj 01
 
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridrajTafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
 
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridrajTafsir qs al qalam - 68, ayat  44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
Tafsir qs al qalam - 68, ayat 44-45 - memahami dan menyikapi fenomena istridraj
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
 
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
 
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 115 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
 
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
 
Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021
 
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
 
Saudagar di era salaf dan kholaf
Saudagar di era salaf dan kholafSaudagar di era salaf dan kholaf
Saudagar di era salaf dan kholaf
 
Saatnya menjadi pemenang
Saatnya menjadi pemenangSaatnya menjadi pemenang
Saatnya menjadi pemenang
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
 
Tarbiyah bermarhalah bid'ah kah? Jawaban pembelaan wahdah islamiyah
Tarbiyah bermarhalah bid'ah kah? Jawaban pembelaan wahdah islamiyahTarbiyah bermarhalah bid'ah kah? Jawaban pembelaan wahdah islamiyah
Tarbiyah bermarhalah bid'ah kah? Jawaban pembelaan wahdah islamiyah
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
 
Tabayyun
TabayyunTabayyun
Tabayyun
 
Rukun al fahmu pt 3
Rukun al fahmu pt 3Rukun al fahmu pt 3
Rukun al fahmu pt 3
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Muhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Muhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
Muhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
Muhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Muhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Istidraj 01

  • 1. 1 Istidrâj Jika ada di antara kita, saat ini bergelimang harta dan kemewahan atau meraih tahta dan menduduki jabatan bergengsi, jangan terburu-buru untuk mengucapkan alhamdulillâh, sebagai ungkapan syukur, melainkan (hendaknya) ia bermuhâsabah (berkaca diri dan melakukan introspeksi). Sebab, apabila semua itu didapat – misalnya -- dari tindakan –korupsi, suap atau cara-cara haram lainnya, semua kemewahan dunia dan jabatan yang nyaman itu bukanlah ni'mah (nikmat) yang harus disyukuri, melainkan justeru merupakan niqmah (malapetaka) yang seharusnya diwaspadai. Dalam terminologi syar'i (Islam) hal ini disebut dengan istidrâj. Istidrâj secara bahasa diambil dari kata da-ra-ja (Arab: ‫درج‬ ) yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Sementara istidrâj dari Allah kepada hamba dipahami sebagai ‘hukuman’ yang diberikan sedikit demi sedikit dan tidak diberikan langsung. Allah biarkan orang ini dan tidak disegerakan adzabnya. Sebagaimana yang telah ditegaskan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh ‘Uqbah bin 'Āmir radhiyyallâhu ‘anhu, "Apabila engkau melihat Allah memberi seorang hamba kelimpahan dunia atas maksiat-maksiatnya, apa yang ia suka, maka ingatlah sesungguhnya hal itu adalah istidrâj". Kemudian Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam membaca [QS al-An'âm/6: 44, pen.], "maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa " (Hadits Riwayat Ahmad, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz IV, hal 145, no. 17349, Ath-Thabrani, Al- Mu’jam al-Kabîr, juz XII, hal. 300, hadits no. 14327, dari ‘Uqbah bin 'Āmir radhiyyallâhu ‘anhu. Dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani di dalam kitab As-Silsilah ash-Shahîhah, juz I, hal. 412, hadits no.
  • 2. 2 414; Ibnu Katsir mengutipnya dalam kitab tafsirnya, Tafsîr al-Qurân al- ‘Azhîm, juz. III, hal. 256). Hadits dan ayat di atas menggariskan sunnatullah dalam kehidupan pendosa (pelaku perbuatan dosa) dan pelaku maksiat. Terkadang Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ membukakan beragam pintu rezeki dan pintu kesejahteraan hidup serta kemajuan dalam banyak aspek kehidupan seperti termaktub dalam redaksi ayat di atas, "Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka". Bisa berbentuk kemajuan di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, militer, kesehatan, kebudayaan, stabilitas keamanan dan lain sebagainya. Ini (semuanya) merupakan istidrâj (mengulur-ulur) dan imlâ' (penangguhan) dari Allah bagi mereka, sebagaimana firman Allah, ۖ ۚ "Maka serahkanlah (Ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh" (QS al-Qalam/68: 44-45). Jadi, ketika ada orang yang tidak menegakkan shalat, tidak menunaikan ibadah puasa Ramadhan, hidup dalam kubangan maksiat, namun hidupnya makmur, sejahtera dan bergelimang kemewahan, ini -- ‘mungkin saja’ -- adalah istidrâj. Ketika ada kelompok atau organisasi menghidupi kelompok dan organisasinya dengan uang haram, tetapi ‘kelihatannya’ tambah maju dengan semakin bertambah banyaknya anggota dan pendukungnya serta semakin meluasnya pengaruh dan cabang-cabangnya, ini pun -- ‘mungkin saja’ -- termasuk istidrâj. Ketika seseorang bisa meraih pangkat dan jabatan atau kemenangan dengan cara-cara yang zhalim dan menghalalkan segala cara, sesungguhnya hal ini juga – ‘mungkin saja’ -- merupakan istidrâj. Demikian pula, kalau ada sebuah ‘sistem kekuasaan’ (baca: pemerintah, pen.) yang ‘kufur’ kepada Allah, menghalalkan apa yang
  • 3. 3 diharamkan oleh Allah, melegalkan beragam bentuk maksiat, memerangi orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, membatasi atau melarang berbagai aktivitas dakwah, namun secara zhahir (lahiriah) tampak maju di dalam beragam aspek kehidupan, hal ini -- ‘mungkin saja’ -- termasuk dalam kategori istidrâj. Begitu bahayanya istidrâj, sampai-sampai Umar bin al-Khaththab radhiyallâhu ‘anhu pernah berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu menjadi mustadraj (orang yang ditarik dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan)" (Imam asy-Syafi’i, Al-Umm, juz IV, hal. 157). Oleh karena itu, waspadalah terhadap istidrâj, karena ia adalah kenikmatan yang membinasakan. Na'ûdzbillâhi min dzâlik. (Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, M.A., Rabu, 19 Juni 2013, 03:00 WIB, dalam http://www.republika.co.id/berita/dunia- islam/hikmah/13/06/18/mol4dl-Istidrâj)