1. Alam dalam perspektif Islam meliputi seluruh yang ada selain Allah, termasuk langit, bumi, dan segala isinya.
2. Tujuan penciptaan alam semesta antara lain untuk memperlihatkan kekuasaan Allah dan tanda-tanda keberadaan-Nya, serta sebagai sumber pelajaran bagi manusia.
3. Hanya Allah yang mengetahui kapan kiamat besar tiba, tetapi manusia harus siap dengan amal shaleh untuk mendap
2. Pengertian Alam dalam Perspektif Islam
Di dalam perspektif Islam, alam merupakan sesuatu selain
Allah SWT. Oleh sebab itu, alam bukan hanya langit dan
bumi, namun meliputi seluruh yang ada dan berada di
antara keduanya.
Kata alam berasal dari bahasa Arab ’alam ( )عالم yang seakar
dengan ’ilmu (,علم pengetahuan) dan alamat ( عالمة
,pertanda). Dengan memahami alam, seseorang akan
memperoleh pengetahuan. Dengan pengetahuan itu, orang
akan mengetahui tanda-tanda atau alamat akan adanya
Tuhan.
3. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam
surat Ar-Ruum ayat 22 ;
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan
langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu.
Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang Mengetahui. “
4. Proses Penciptaan Alam Semesta
Proses penciptaan alam semesta menurut Al-Qur`an adalah secara
bertahap. Hal ini dapat diketahui melalui firman Allah Swt dalam
Surat Al Anbiya’ ayat 30 :
Artinya : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga yang beriman?“.
5. Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan
bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat)
demikian itu adalah Rabb semesta alam".(9) Dan dia menciptakan di bumi itu
gunung-gunung yang kokoh di atasnya. dia memberkahinya dan dia
menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat
masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.(10)
Kemudian dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu dia Berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab:
"Kami datang dengan suka hati". (11) Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam
dua masa. dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan kami hiasi
langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami
memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui . (12)
Surat Fushilat ayat 9 sampai 12, yang artinya :
6. Tujuan Penciptaan Alam Semesta
1. Memperlihatkan kepada manusia bahwa Allah SWT adalah
Maha Pencipta seluruh alam dengan segala kemuliaan-Nya
dan segala kekuasaan-Nya.
2. Memperlihatkan kepada manusia akan tanda-tanda atas
keberadaan dan kekuasaan Allah SWT.
3. Sebagai bahan dan sumber pelajaran serta pengamatan
bagi manusia untuk menggali khazanah rahasia Allah SWT
dengan akal dan pengamatan
4. Untuk kepentingan manusia, untuk memenuhi kebutuhan
manusia selama hidup di permukaan bumi ini.
5. Menunjuk manusia sebagai Khalifah yang mengemban
amanah dari Allah SWT.
7. Kesudahan (akhir) Alam Semesta
Hanya Allah yang mengetahui tibanya waktu itu.
Pengetahuan manusia mengenai hari kiamat, terbatas
pada hal-hal yang terkait pada Al-Qur’an. Hari akhir
alam semesta (kiamat) akan datang secara tiba-tiba
tatkla tak seorang pun mengharapkannya.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Al-Qamar
ayat 46 ;
Artinya : “Sungguh, hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada
mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit”.
8. Bagaimanapun juga, hari kiamat pasti datang.
Diawali dengan kiamat-kiamat kecil (qiyamat
shughra) yaitu kematian-kematian dari seorang per
seorang, dan akhirnya dengan terjadinya kiamat
besar (qiyamat kubra) yaitu hancurnya jagat raya.
Pada hari kiamat, mereka yang tidak memanfaatkan
waktu untuk mendapat ridha dari Allah SWT akan
dicekam oleh ketakutan yang dahsyat. Oleh sebab
itu, manusia harus menyiapkan bekal sebanyak-
banyaknya, yaitu amal shalih dan takwa kepada
Allah SWT untuk mendapat keridhaan-Nya pada Hari
Kiamat kelak.