SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
1
Tafsir al-Quran QS al-Hujurât/49: 9
“Membangun Kembali Spirit Ishlâh”
Spirit Ishlâh, yang pada zaman keemasan Islam menjadi 'andalan' untuk
merajut ukhuwah, kini semakin pudar. Hingga rajutan ukhuwah yang
pernah terjalin, kini lepas 'bak' benang-benang yang tengah terurai; bahkan
ada pula yang sudah berwujud benang kusut yang sangat sulit untuk diurai
kembali. Oleh karenanya, kini saatnya kita -- umat Islam -- merajut
kembali benang-benang itu dengan spirit Ishlâh yang baru, agar ukhuwah
yang pernah terajut bisa terwujud kembali. Ingat pepatah Jawa: “Rukun
Agawe Santosa, Crah Agawe Bubrah”, atau dalam bahasa Indonesia
sering dikatakan: “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh”.
Berkaitan dengan artipentingnya Ishlâh, Allah berfirman:
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang, maka
damaikanlah olehmu antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya itu
berbuat aniaya, maka perangilah golongan yang berbuat aniaya tersebut,
sehingga golongan itu kembali kepada Allah. Jika golongan tersebut telah
kembali, maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlaku
adilllah kamu sekalian, (karena) sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil.” (QS al-Hujurât [49]: 9).
Tafsîr al-Mufradât:
: Maka kamu sekalian (orang-orang yang beriman) memiliki
kewajiban dan tanggung jawab untuk mendamaikan
antarmereka (orang-orang yang beriman). Kalimat ini berasal
dari kata kerja shaluha, yang berarti “terhentinya kerusakan atau
diraihnya manfaat”. Perintah dengan menggunakan kata ashlih,
2
berasal dari fi’il mâdhi “ashlaha”, yang bermakna: “hentikan
kerusakan atau tingkatkan kualitas kebaikan, sehingga bisa
memberi manfaat lebih banyak”. Dalam konteks hubungan
antarmanusia, nilai kebaikan itu tercermin dalam keharmonisan
hubungan antarmereka. Oleh karenanya, jika ada keretakan
hubungan antarmereka, mereka sendirilah yang berkewajiban
dan bertanggung jawab untuk memerbaikinya, agar hubungan
yang (pernah) harmonis -- yang kini retak - itu (menjadi) pulih
kembali. Inilah yang disebut dengan spirit/ruh/semangat ishlâh
(perbaikan), agar hubungan yang harmonis itu tetap tumbuh
subur, dan terhindar dari konflik yang bisa berakibat retaknya
hubungan antar-mereka.
: Dengan adil; Dalam melakukan ishlâh, tidak boleh ada
keberpihakan kepada salah satu pihak, sehingga pihak yang lain
mungkin ‘bisa’ terzalimi karenanya. Ishlâh yang dilakukan oleh
siapa pun untuk siapa pun – idealnya – harus mendatangkan
kemashlahatan bagi kedua pihak yang bermasalah (berseteru)
dalam berbagai ragamnya.
: Berasal dari kata al-qisth, yang semakna dengan kata al-‘adl;
sehingga bermakna (perintah) “berbuat adillah kamu sekalian” –
hai orang-orang yang beriman – kepada siapa pun (orang-orang
yang beriman) yang tengah berseteru di antara mereka. Dalam
menafsirkan kata al-qisth, para ulama menyatakan bahwa al-
Qisth adalah keadilan yang diterapkan atas dua pihak atau lebih,
keadilan yang yang menjadikan mereka senang dan puas.
Sedang al-‘adl adalah “menempatkan sesuatu pada tempatnya,
walaupun tidak menyenangkan dan (tidak) memuaskan
antarpihak yang berseteru. Dengan demikian, perintah untuk
berbuat adil dengan kalimat “aqsithû”, bermakna perintah untuk
menciptakan win-win solution (pemecahan masalah yang dapat
memberikan keuntungan semua pihak yang berseteru, tanpa
merugikan satu pihak pun), sehingga bangunan harmoni yang
pernah tercipta akan selalu tercipta setelah adanya ishlâh, tanpa
ada satu pihak pun yang merasa tercederai atau tersakiti.
Penjelasan (Tafsîr) Ayat
Dalam bahasa Arab, ishlâh berarti berdamai atau perdamaian. Menurut
ayat di atas, terjadinya perselisihan, keributan, maupun tawuran antara dua
kelompok harus didamaikan melalui tindakan ishlâh. Apabila terdapat
kelompok yang tidak mau diajak berdamai (ishlâh), maka kelompok tersebut
harus ditekan, agar mau melaksanakan ishlâh.
3
Islam sebagai agama yang membawa kedamaian, bebas dari ajaran
yang mengajarkan tentang (pemeliharaan) sikap dendam dan rasa sakit hati.
Bahkan menekankan agar kegiatan ishlâh ini senantiasa (harus)
dikumandangkan dan diterapkan dalam upaya untuk membangun harmoni
dalam kehidupan bermasyarakat dalam arti luas. Apa saja masalah yang
dihadapi serta kapan saja perselisihan itu muncul, maka ishlâh harus menjadi
pilihan untuk diadakan, sehingga keutuhan Ukhuwwah Islâmiyyah dalam
pengertian yang luas akan tetap terjaga, dan perseteruan dalam berbagai
ragamnya akan selalu sirna .
Sudah seharusnya Umat Islam menjadi trend-setter (pemrakarsa yang
pertama dan utama) dalam tindakan ishlâh ini, sebagaimana firman Allah yang
substansinya memberikan motivasi kepada semua orang yang beriman, tanpa
perkecualian:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu mendapat rahmat.”' (QS al-Hujurât [49]: 10).
Betapa pentingnya ishlâh ini, sehingga Rasulullah s.a.w. mencela
seseorang muslim yang tidak saling bertutur-sapa dengan sesamanya lebih dari
tiga hari. Sebagaimana sabda beliau,
.
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk membiarkan saudaranya lebih
dari tiga hari, keduanya bertemu tetapi saling memalingkan muka. Dan
yang terbaik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam.”
(HR al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, VIII/65, hadits nomor 6237 dan
HR Muslim, Shahîh Muslim, VII/9, hadits nomor 6697, dari Abu
Ayyub al-Anshari)
4
Bahkan, dalam kehidupan berumah tangga pun Allah menekankan arti
penting ishlâh ini, sebagaimana firman-Nya:
“Dan jika wanita khawatir akan dimusuhi atau sikap acuh tak acuh
suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian
yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik bagi mereka,
walaupun manusia itu menurutkan tabiat kikirnya.” (QS an-Nisâ' [4]:
128).
Ibnu Katsir – dalam kitab tafsirnya Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, II/426,
menjelaskan, bahwa ayat di atas berkisah tentang seorang isteri yang khawatir
akan diceraikan suaminya, sebab suaminya tidak mencintai dirinya lagi atau
karena memiliki utang kepada dirinya. Jalan ishlâh yang dilakukan sang isteri
ialah mengurangi tuntutan haknya kepada suami. Lantaran hal itu, suaminya
membatalkan rencana untuk menceraikan Sang Isteri. Akhirnya keharmonisan
serta keutuhan keluarga mereka tetap terjaga, Karena solusi dengan cara itu.
Islam pun memerintahkan, agar perceraian harus dihindari dengan jalan ishlâh,
karena perceraian merupakan pekerjaan yang – meskipun – halal, tetapi dibenci
(dimurkai) oleh Allah SWT. Sehingga, kalau pun perceraian itu harus terjadi,
sebaiknya dipilih untuk menjadi alternatif terakhir.
Inilah uraian tentang artipenting Ishlâh. Mudah-mudahan doktrin Islam
tentang ishlâh ini dapat dijadikan sebagai sebuah solusi yang terpilih bagi kita,
agar kita selalu berupaya untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang terjadi di
antara kita; sehingga ketenangan, ketenteraman, serta kekhusyu’an kita dalam
beribadah akan menjadi ‘warna kita’ dalam menjalani samudera kehidupan ini.
Âmîn Yâ Rabbal ‘Âlamîn.

More Related Content

What's hot

Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamabdullahtamlikha
 
Buku gratis mereka yang merugi - muhammad abduh tuasikal
Buku gratis   mereka yang merugi - muhammad abduh tuasikalBuku gratis   mereka yang merugi - muhammad abduh tuasikal
Buku gratis mereka yang merugi - muhammad abduh tuasikaltemanna #LABEDDU
 
Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaDestu Ayu Hapsari
 
Pengertian Toleransi dan Dalil-nya
Pengertian Toleransi dan Dalil-nyaPengertian Toleransi dan Dalil-nya
Pengertian Toleransi dan Dalil-nyaRidho Wahyu Nugroho
 
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhanJaka Supriyanta
 
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu KalamMu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalamade orreo
 
69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilah69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilahAgus Setiawan
 
Aliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilahAliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilahAbdul Fauzan
 
Makna ulil amri dalam kajian tafsir al quran
Makna ulil amri dalam kajian tafsir al quranMakna ulil amri dalam kajian tafsir al quran
Makna ulil amri dalam kajian tafsir al quranMuhsin Hariyanto
 
Sampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan alSampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan alskjbpai
 
Polemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihPolemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihMuhsin Hariyanto
 
Iman kepada kitab kitab allah swt
Iman kepada kitab kitab allah swtIman kepada kitab kitab allah swt
Iman kepada kitab kitab allah swtGunawan Anwar
 
Risalah ahlussunnah
Risalah ahlussunnahRisalah ahlussunnah
Risalah ahlussunnahEko Sufian
 
Pertemuan 1 - PAI & BP
Pertemuan 1 - PAI & BPPertemuan 1 - PAI & BP
Pertemuan 1 - PAI & BPyadilia
 

What's hot (19)

Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalam
 
Buku gratis mereka yang merugi - muhammad abduh tuasikal
Buku gratis   mereka yang merugi - muhammad abduh tuasikalBuku gratis   mereka yang merugi - muhammad abduh tuasikal
Buku gratis mereka yang merugi - muhammad abduh tuasikal
 
Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama
 
Pengertian Toleransi dan Dalil-nya
Pengertian Toleransi dan Dalil-nyaPengertian Toleransi dan Dalil-nya
Pengertian Toleransi dan Dalil-nya
 
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
 
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu KalamMu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
 
69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilah69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilah
 
Aliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilahAliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilah
 
Makna ulil amri dalam kajian tafsir al quran
Makna ulil amri dalam kajian tafsir al quranMakna ulil amri dalam kajian tafsir al quran
Makna ulil amri dalam kajian tafsir al quran
 
Sampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan alSampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan al
 
Modul 1 PAI XII LB2
Modul 1 PAI XII LB2Modul 1 PAI XII LB2
Modul 1 PAI XII LB2
 
Polemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihPolemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbih
 
Iman kepada kitab kitab allah swt
Iman kepada kitab kitab allah swtIman kepada kitab kitab allah swt
Iman kepada kitab kitab allah swt
 
Ikhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadahIkhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadah
 
Risalah ahlussunnah
Risalah ahlussunnahRisalah ahlussunnah
Risalah ahlussunnah
 
Pertemuan 1 - PAI & BP
Pertemuan 1 - PAI & BPPertemuan 1 - PAI & BP
Pertemuan 1 - PAI & BP
 
Makalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu KalamMakalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu Kalam
 
Pengertian aswaja
Pengertian aswajaPengertian aswaja
Pengertian aswaja
 
Kekuatan hasbalah
Kekuatan hasbalahKekuatan hasbalah
Kekuatan hasbalah
 

Similar to Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)

pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakatpendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakatRiyanto44
 
Persatuan dan kerukunan
Persatuan dan kerukunanPersatuan dan kerukunan
Persatuan dan kerukunanlilismaghfiroh
 
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdfPeran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf27SalsabilaFaradibaZ
 
Presentasi Ukhuwah (persaudaraan)
Presentasi Ukhuwah (persaudaraan)Presentasi Ukhuwah (persaudaraan)
Presentasi Ukhuwah (persaudaraan)Hestifidiah
 
PPT KERUKUKAN UMAT BERAGAMA
PPT KERUKUKAN UMAT BERAGAMAPPT KERUKUKAN UMAT BERAGAMA
PPT KERUKUKAN UMAT BERAGAMAHanifa Zulfitri
 
Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaAswanPrinting
 
Presentasi_Agama_Bab_6(1).pptx
Presentasi_Agama_Bab_6(1).pptxPresentasi_Agama_Bab_6(1).pptx
Presentasi_Agama_Bab_6(1).pptxIndriAstuti43
 
Kuliah ix kerukunan_antar_umat_beragama
Kuliah ix kerukunan_antar_umat_beragamaKuliah ix kerukunan_antar_umat_beragama
Kuliah ix kerukunan_antar_umat_beragamaAhmadJafar9
 
kajian surah al anfal 72
 kajian surah al anfal 72 kajian surah al anfal 72
kajian surah al anfal 72Dea Aulia
 
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptxKERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptxMuhammadAwaludinNoor2
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialNurAmrinaAnuar
 
Ukhuwah islam 1(persaudaraan muslim dan sesama manusia)
Ukhuwah islam 1(persaudaraan muslim dan sesama manusia)Ukhuwah islam 1(persaudaraan muslim dan sesama manusia)
Ukhuwah islam 1(persaudaraan muslim dan sesama manusia)ImamBudiyanto28
 

Similar to Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah) (20)

pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakatpendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
 
Usul 20-hassan al-banna..
Usul 20-hassan al-banna..Usul 20-hassan al-banna..
Usul 20-hassan al-banna..
 
Persatuan dan kerukunan
Persatuan dan kerukunanPersatuan dan kerukunan
Persatuan dan kerukunan
 
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdfPeran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
 
Presentasi Ukhuwah (persaudaraan)
Presentasi Ukhuwah (persaudaraan)Presentasi Ukhuwah (persaudaraan)
Presentasi Ukhuwah (persaudaraan)
 
PPT KERUKUKAN UMAT BERAGAMA
PPT KERUKUKAN UMAT BERAGAMAPPT KERUKUKAN UMAT BERAGAMA
PPT KERUKUKAN UMAT BERAGAMA
 
Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragama
 
Presentasi_Agama_Bab_6(1).pptx
Presentasi_Agama_Bab_6(1).pptxPresentasi_Agama_Bab_6(1).pptx
Presentasi_Agama_Bab_6(1).pptx
 
Kuliah ix kerukunan_antar_umat_beragama
Kuliah ix kerukunan_antar_umat_beragamaKuliah ix kerukunan_antar_umat_beragama
Kuliah ix kerukunan_antar_umat_beragama
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
kajian surah al anfal 72
 kajian surah al anfal 72 kajian surah al anfal 72
kajian surah al anfal 72
 
Ukuwah islamiyyah
Ukuwah islamiyyahUkuwah islamiyyah
Ukuwah islamiyyah
 
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptxKERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
 
iman islam ihsan
iman islam ihsaniman islam ihsan
iman islam ihsan
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
 
Ukhuwah islam 1(persaudaraan muslim dan sesama manusia)
Ukhuwah islam 1(persaudaraan muslim dan sesama manusia)Ukhuwah islam 1(persaudaraan muslim dan sesama manusia)
Ukhuwah islam 1(persaudaraan muslim dan sesama manusia)
 
Bab II.docx
Bab II.docxBab II.docx
Bab II.docx
 
Remidi agama
Remidi agamaRemidi agama
Remidi agama
 
Afsyus salam
Afsyus salamAfsyus salam
Afsyus salam
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)

  • 1. 1 Tafsir al-Quran QS al-Hujurât/49: 9 “Membangun Kembali Spirit Ishlâh” Spirit Ishlâh, yang pada zaman keemasan Islam menjadi 'andalan' untuk merajut ukhuwah, kini semakin pudar. Hingga rajutan ukhuwah yang pernah terjalin, kini lepas 'bak' benang-benang yang tengah terurai; bahkan ada pula yang sudah berwujud benang kusut yang sangat sulit untuk diurai kembali. Oleh karenanya, kini saatnya kita -- umat Islam -- merajut kembali benang-benang itu dengan spirit Ishlâh yang baru, agar ukhuwah yang pernah terajut bisa terwujud kembali. Ingat pepatah Jawa: “Rukun Agawe Santosa, Crah Agawe Bubrah”, atau dalam bahasa Indonesia sering dikatakan: “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh”. Berkaitan dengan artipentingnya Ishlâh, Allah berfirman: “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah olehmu antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya itu berbuat aniaya, maka perangilah golongan yang berbuat aniaya tersebut, sehingga golongan itu kembali kepada Allah. Jika golongan tersebut telah kembali, maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlaku adilllah kamu sekalian, (karena) sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS al-Hujurât [49]: 9). Tafsîr al-Mufradât: : Maka kamu sekalian (orang-orang yang beriman) memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mendamaikan antarmereka (orang-orang yang beriman). Kalimat ini berasal dari kata kerja shaluha, yang berarti “terhentinya kerusakan atau diraihnya manfaat”. Perintah dengan menggunakan kata ashlih,
  • 2. 2 berasal dari fi’il mâdhi “ashlaha”, yang bermakna: “hentikan kerusakan atau tingkatkan kualitas kebaikan, sehingga bisa memberi manfaat lebih banyak”. Dalam konteks hubungan antarmanusia, nilai kebaikan itu tercermin dalam keharmonisan hubungan antarmereka. Oleh karenanya, jika ada keretakan hubungan antarmereka, mereka sendirilah yang berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memerbaikinya, agar hubungan yang (pernah) harmonis -- yang kini retak - itu (menjadi) pulih kembali. Inilah yang disebut dengan spirit/ruh/semangat ishlâh (perbaikan), agar hubungan yang harmonis itu tetap tumbuh subur, dan terhindar dari konflik yang bisa berakibat retaknya hubungan antar-mereka. : Dengan adil; Dalam melakukan ishlâh, tidak boleh ada keberpihakan kepada salah satu pihak, sehingga pihak yang lain mungkin ‘bisa’ terzalimi karenanya. Ishlâh yang dilakukan oleh siapa pun untuk siapa pun – idealnya – harus mendatangkan kemashlahatan bagi kedua pihak yang bermasalah (berseteru) dalam berbagai ragamnya. : Berasal dari kata al-qisth, yang semakna dengan kata al-‘adl; sehingga bermakna (perintah) “berbuat adillah kamu sekalian” – hai orang-orang yang beriman – kepada siapa pun (orang-orang yang beriman) yang tengah berseteru di antara mereka. Dalam menafsirkan kata al-qisth, para ulama menyatakan bahwa al- Qisth adalah keadilan yang diterapkan atas dua pihak atau lebih, keadilan yang yang menjadikan mereka senang dan puas. Sedang al-‘adl adalah “menempatkan sesuatu pada tempatnya, walaupun tidak menyenangkan dan (tidak) memuaskan antarpihak yang berseteru. Dengan demikian, perintah untuk berbuat adil dengan kalimat “aqsithû”, bermakna perintah untuk menciptakan win-win solution (pemecahan masalah yang dapat memberikan keuntungan semua pihak yang berseteru, tanpa merugikan satu pihak pun), sehingga bangunan harmoni yang pernah tercipta akan selalu tercipta setelah adanya ishlâh, tanpa ada satu pihak pun yang merasa tercederai atau tersakiti. Penjelasan (Tafsîr) Ayat Dalam bahasa Arab, ishlâh berarti berdamai atau perdamaian. Menurut ayat di atas, terjadinya perselisihan, keributan, maupun tawuran antara dua kelompok harus didamaikan melalui tindakan ishlâh. Apabila terdapat kelompok yang tidak mau diajak berdamai (ishlâh), maka kelompok tersebut harus ditekan, agar mau melaksanakan ishlâh.
  • 3. 3 Islam sebagai agama yang membawa kedamaian, bebas dari ajaran yang mengajarkan tentang (pemeliharaan) sikap dendam dan rasa sakit hati. Bahkan menekankan agar kegiatan ishlâh ini senantiasa (harus) dikumandangkan dan diterapkan dalam upaya untuk membangun harmoni dalam kehidupan bermasyarakat dalam arti luas. Apa saja masalah yang dihadapi serta kapan saja perselisihan itu muncul, maka ishlâh harus menjadi pilihan untuk diadakan, sehingga keutuhan Ukhuwwah Islâmiyyah dalam pengertian yang luas akan tetap terjaga, dan perseteruan dalam berbagai ragamnya akan selalu sirna . Sudah seharusnya Umat Islam menjadi trend-setter (pemrakarsa yang pertama dan utama) dalam tindakan ishlâh ini, sebagaimana firman Allah yang substansinya memberikan motivasi kepada semua orang yang beriman, tanpa perkecualian: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”' (QS al-Hujurât [49]: 10). Betapa pentingnya ishlâh ini, sehingga Rasulullah s.a.w. mencela seseorang muslim yang tidak saling bertutur-sapa dengan sesamanya lebih dari tiga hari. Sebagaimana sabda beliau, . “Tidak halal bagi seorang muslim untuk membiarkan saudaranya lebih dari tiga hari, keduanya bertemu tetapi saling memalingkan muka. Dan yang terbaik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam.” (HR al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, VIII/65, hadits nomor 6237 dan HR Muslim, Shahîh Muslim, VII/9, hadits nomor 6697, dari Abu Ayyub al-Anshari)
  • 4. 4 Bahkan, dalam kehidupan berumah tangga pun Allah menekankan arti penting ishlâh ini, sebagaimana firman-Nya: “Dan jika wanita khawatir akan dimusuhi atau sikap acuh tak acuh suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik bagi mereka, walaupun manusia itu menurutkan tabiat kikirnya.” (QS an-Nisâ' [4]: 128). Ibnu Katsir – dalam kitab tafsirnya Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, II/426, menjelaskan, bahwa ayat di atas berkisah tentang seorang isteri yang khawatir akan diceraikan suaminya, sebab suaminya tidak mencintai dirinya lagi atau karena memiliki utang kepada dirinya. Jalan ishlâh yang dilakukan sang isteri ialah mengurangi tuntutan haknya kepada suami. Lantaran hal itu, suaminya membatalkan rencana untuk menceraikan Sang Isteri. Akhirnya keharmonisan serta keutuhan keluarga mereka tetap terjaga, Karena solusi dengan cara itu. Islam pun memerintahkan, agar perceraian harus dihindari dengan jalan ishlâh, karena perceraian merupakan pekerjaan yang – meskipun – halal, tetapi dibenci (dimurkai) oleh Allah SWT. Sehingga, kalau pun perceraian itu harus terjadi, sebaiknya dipilih untuk menjadi alternatif terakhir. Inilah uraian tentang artipenting Ishlâh. Mudah-mudahan doktrin Islam tentang ishlâh ini dapat dijadikan sebagai sebuah solusi yang terpilih bagi kita, agar kita selalu berupaya untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang terjadi di antara kita; sehingga ketenangan, ketenteraman, serta kekhusyu’an kita dalam beribadah akan menjadi ‘warna kita’ dalam menjalani samudera kehidupan ini. Âmîn Yâ Rabbal ‘Âlamîn.