SlideShare a Scribd company logo
History of Translation
- The Old Testament , 247 BC, from Hebrew into
  Greek
- Rosetta Stone, 196 BC, hieroglyphic-Egyptian,
  demotic-Egyptian, ancient-Greek
- Lucius Livius Andronicus, 280-200 BC, Greco-
  Roman dramatist and epic poet of the Old Latin
  Period
- St. Jerome (Hieronimus), 347-420, translate Bible
  from Greek and Hebrew into Latin
- Harun Al Rashid, 766-809
- Meiji Restoration, 1866-1869
Tradisi terjemah di Indonesia
- Ramayana, dari Bahasa Sansekerta ke Bahasa
  Jawa Kuno, abad ke-9
- Mahabarata, dari Bahasa Sansekerta ke
  Bahasa Jawa Kuno, 996
- Pengaruh Islam, huruf dan Bahasa Arab
- Pengaruh kolonialisme Eropa, huruf Latin
Kegiatan terjemah
1. Terjemah lisan (live translation)
2. Terjemah tulisan (written translation) :
   - Terjemah faktual. Memberi informasi dan
     keterangan-keterangan (fakta-fakta) di
     dalam bahasa lain
   - Terjemah kesenisastraan. Penerjemahan
     prosa, puisi, drama atau opera, cerita
     bergambar, film, dsb.
Penerjemahan dibagi menjadi empat jenis (Suryawinata)

1). Penerjemahan menurut tujuannya, terdiri atas:
    (a). Penerjemahan Pragmatis , Penerjemahan ini sangat
         mementingkan ketepatan (accuracy), misalnya penerjemahan
         dokumen-dokumen teknis.
    (b). Penerjemahan Estetis-Puitis , Dalam penerjemahan ini yang
         diutamakan adalah emosi , perasaan dan dampak afektif,
         seperti misalnya penerjemahan puisi.
    (c). Penerjemahan Etnografi , Penerjemahan ini lebih
         mengutamakan penyajian konteks budaya dalam bahasa
         sumber ke dalam konteks budaya bahasa sasaran.
    (d). Penerjemahan Linguistik , Penerjemahan ini mengutamakan
         ekuivalensi kebahasaan dari bahasa sumber ke dalam bahasa
         sasaran.
2). Penerjemahan dilihat dari hasil akhir penerjemahan, terdiri atas:
    (a). Penerjemahan Harfiah, yaitu penerjemahan kata demi kata dalam
         teks aslinya.
    (b). Penerjemahan yang disebut alih bahasa, yaitu penerjemahan yang
         derajat kesetiaannya 60% - 70%.
    (c). Saduran, yaitu penerjemahan yang hanya mengambil ide-ide pokok
         bahasa sumbernya, sedangkan penulisannya bebas memakai
         ungkapannya sendiri.
    (d). Penerjemahan Dinamis, yaitu penerjemah mencari padanan atau
         ekuivalensi yang sedekat mungkin dengan teks aslinya dalam bahasa
         sumber, tidak kata demi kata atau kalimat demi kalimat, tetapi
         harus memperhatikan makna teks secara keseluruhan.

3). Penerjemahan dilihat dari materi yang diterjemahkan.
    Contohnya penerjemahan teks-teks ilmu pengetahuan, seni budaya, dsb.

4). Penerjemahan dilihat dari media penyampaian pesan.
    Penerjemahan yang dilakukan secara tulisan maupun lisan.
Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber:
1. Terjemahan kata demi kata (word for word translation). Urutan kata dalam
   teks bahasa sumber tetap dipertahankan, kata-kata diterjemahkan
   menurut makna dasarnya diluar konteks. Kata-kata yang bermuatan
   budaya diterjemahkan secara harfiah. Berguna untuk memahami
   mekanisme bahasa sumber atau untuk menafsirkan teks yang sulit
   sebagai proses awal penerjemahan.
2. Terjemahan Harfiah ( literal translation/terjemahan struktural). Konstruksi
   gramatikal bahasa sumber dikonversikan ke dalam padanannya dalam
   bahasa sasaran, sedangkan kata-kata diterjemahkan di luar konteks.
   Membantu melihat masalah yang perlu diatasi.
3. Terjemahan setia ( faithful translation). Mencoba menghasilkan kembali
   makna kontekstual walaupun masih terikat oleh struktur gramatikal
   bahasa sumber. Berpegang teguh pada tujuan dan maksud bahasa
   sumber sehingga terkesan kaku. Bermanfaat sebagai proses awal tahap
   pengalihan. Penerjemah berusaha untuk tetap setia pada bahasa sumber,
   meskipun sudah terlihat ada upaya untuk mereproduksi makna
   kontekstual. Kesetiaan tampak pada upaya untuk tetap mempertahankan
   ungkapan metaforis yang tersurat dalam teks asli .
4. Terjemahan semantis ( semantic translation). Lebih memperhitungkan
   unsur estetika teks bahasa sumber, kreatif dalam batas kewajaran.
   Sifatnya lebih fleksibel.
Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran:
1. Terjemahan adaptasi (adaptation). Paling bebas dan paling dekat
   kebahasaan sasaran. Untuk jenis terjemahan drama dan puisi,
   tema,karakter dan alur biasanya dipertahankan. Dalam karangan
   ilmiah logikanya diutamakan,sedangkan contoh dikurangi atau
   ditiadakan.
2. Terjemahan bebas ( free translation). Penulisan kembali tanpa
   melihat teks aslinya. Biasanya merupakan parafrase yang dapat
   lebih pendek ataulebih panjang dari aslinya.
3. Terjemahan idiomatik (idiomatic translation). Pesan bahasasumber
   disampaikan kembali tetapi ada penyimpangan nuansa makna
   karena mengutamakan kosa kata sehari-hari dan idiom yang tidak
   ada di dalam bahasa sumber tetapi bisa dipakai dalam bahasa
   sasaran.
4. Terjemahan komunikatif (communicative translation).
   Menyampaikan makna kontekstual dari bahasa sumber sedemikian
   rupa, sehingga isi dan bahasanya berterima dan dapat dipahami
   oleh dunia pembaca bahasa sasaran. Terjemahan ini biasanya
   dianggap terjemahan yang ideal.
Klasifikasi terjemah (Roman Jakobson)
1. Terjemah Intralingual. Dilakukan di dalam
   dan berkenaan dengan satu bahasa tertentu.
2. Terjemah Interlingual. Pengalihan pesan
   yang terdapat dalam suatu bahasa (asing)
   dengan padanan terjemahannya di dalam
   bahasa lain yang berbeda sifat, karakter
   maupun strukturnya.
3. Terjemah Intersemiotik. Pengalihan pesan
   dari suatu bentuk sistem simbol atau sistem
   tanda ke dalam suatu bahasa atau ke dalam
   bentuk lainnya.
Terjemah dari segi linguistik umum (Catford)
1. Keluasan bahasa sumber yang diterjemahkan:
   - Terjemah penuh (full translation).
     Keseluruhan naskah bahasa sumber
     diterjemahkan
   - Terjemah parsial (partial translation). Ada
     bagian tertentu dari bahasa sumber yang
     tidak diterjemahkan
   - Terjemah pinjaman (loan translation).
     Pemakaian unsur-unsur bahasa sumber di
     dalam bahasa sasaran dengan memberikan
     perubahan-perubahan dalam tata tulisan
     yang disesuaikan dengan pelafalan dan tata
     penulisan bahasa sasaran.
2.   Unsur-unsur linguistik bahasa sumber yang diterjemahkan :
     - Terjemah tuntas (total translation). Memindahkan semua unsur
        kebahasaan (tata bahasa, kosakata, fonologi, dan grafologi) dari
        bahasa sumber ke bahasa sasaran
     - Terjemah terbatas (restricted translation) :
                - Terjemah fonologi (phonological translation). Fonem
                   bahasa sumber diganti dengan padanannya dalam
                   bahasa sasaran tanpa perubahan tatabahasa dan
                   kosakata.
                - Terjemah grafologi (graphological translation).
                   Mengganti grafik bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran
                   tanpa disertai pengalihan kosakata dan tata bahasa
                - Terjemah tatabahasa (grammatical translation).
                   Pemindahan tata bahasa bahasa sumber ke dalam tata
                   bahasa bahasa sasaran tanpa disertai pengalihan kosakata
                   bahasa sumber
                - Terjemah kosakata (lexical translation). Pengalihan
                   kosakata bahasa sumber ke dalam kosa kata bahasa
                   sasaran tanpa disertai pemindahan unsur-unsur tata
                   bahasa atau unsur-unsur bahasa yang lain
3. Kelas terjemah yang berhubungan dengan tataran (ranks)
   linguistik, baik dalam hierarki fonologi maupun gramatikal :
   - Terjemah terikat (rank bound translation).
        Penggantian kosa kata dan morfem bahasa sumber
        dengan padanannya dalam bahasa sasaran
   - Terjemah bebas (unbounded translation).
        Penerjemahan yang tidak terikat pada tataran tertentu.
        Lebih mengutamakan pesan daripada bentuk
        terjemahannya. Penerjemah berusaha membebaskan
        diri dari bentuk dan struktur bahasa sumber.
   - Terjemah harafiah (literal translation). Diawali dengan
        menerjemahkan kata per kata lalu dilakukan
        perubahan dengan ditambah, dikurangi, atau
        diselaraskan struktur yang dianggap menyimpang dari
        peraturan kebahasaan bahasa sasaran.

More Related Content

What's hot

SYNTAX - head and modifiers
SYNTAX - head and modifiersSYNTAX - head and modifiers
SYNTAX - head and modifiers
Fatmawati Khodijah
 
Penerjemahan dan prosesnya
Penerjemahan dan prosesnyaPenerjemahan dan prosesnya
Penerjemahan dan prosesnya
Rachmat Wahidi
 
RPP BAHASA INGGRIS PEMAPARAN JATI DIRI KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS PEMAPARAN JATI DIRI KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS PEMAPARAN JATI DIRI KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS PEMAPARAN JATI DIRI KELAS X KURIKULUM 2013
Bob Septian
 
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahanBeberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Juvrianto Chrissunday Jakob
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
Nurulbanjar1996
 
Equivalency in translation studies
Equivalency in translation studiesEquivalency in translation studies
Equivalency in translation studiesYahyaChoy
 
Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Marliena An
 
Penyuntingan naskah karangan
Penyuntingan naskah karanganPenyuntingan naskah karangan
Penyuntingan naskah karangan
noval Sidik
 
Pedoman Bagi Penerjemah - Rochayah Machali
Pedoman Bagi Penerjemah - Rochayah MachaliPedoman Bagi Penerjemah - Rochayah Machali
Pedoman Bagi Penerjemah - Rochayah Machali
Bahtera
 
Metode-metode penerjemahan
Metode-metode penerjemahan Metode-metode penerjemahan
Metode-metode penerjemahan
GunturAditya1
 
Semnatics unit 12 and 19
Semnatics   unit 12 and 19Semnatics   unit 12 and 19
Semnatics unit 12 and 19
cuesta512
 
Discourse analysis-Genres
Discourse analysis-GenresDiscourse analysis-Genres
Discourse analysis-Genres
nina s
 
Translation Principles
Translation PrinciplesTranslation Principles
Translation Principles
Rudi Hermanto
 
20. theme and rheme (adip arifin)
20. theme and rheme (adip arifin)20. theme and rheme (adip arifin)
20. theme and rheme (adip arifin)
Suhartini Syukrie
 
Translation methods
Translation methodsTranslation methods
Translation methods
Auver2012
 
Attitudes and applications
Attitudes and applicationsAttitudes and applications
Attitudes and applicationsBas Bas
 
Mixture varieties
Mixture varietiesMixture varieties
Mixture varieties
نوفل السعدي
 

What's hot (20)

SYNTAX - head and modifiers
SYNTAX - head and modifiersSYNTAX - head and modifiers
SYNTAX - head and modifiers
 
Penerjemahan dan prosesnya
Penerjemahan dan prosesnyaPenerjemahan dan prosesnya
Penerjemahan dan prosesnya
 
RPP BAHASA INGGRIS PEMAPARAN JATI DIRI KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS PEMAPARAN JATI DIRI KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS PEMAPARAN JATI DIRI KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS PEMAPARAN JATI DIRI KELAS X KURIKULUM 2013
 
Translation methods
Translation methodsTranslation methods
Translation methods
 
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahanBeberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahan
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 
Equivalency in translation studies
Equivalency in translation studiesEquivalency in translation studies
Equivalency in translation studies
 
Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya
 
Penyuntingan naskah karangan
Penyuntingan naskah karanganPenyuntingan naskah karangan
Penyuntingan naskah karangan
 
Pedoman Bagi Penerjemah - Rochayah Machali
Pedoman Bagi Penerjemah - Rochayah MachaliPedoman Bagi Penerjemah - Rochayah Machali
Pedoman Bagi Penerjemah - Rochayah Machali
 
Metode-metode penerjemahan
Metode-metode penerjemahan Metode-metode penerjemahan
Metode-metode penerjemahan
 
Peter newmark
Peter newmarkPeter newmark
Peter newmark
 
Semnatics unit 12 and 19
Semnatics   unit 12 and 19Semnatics   unit 12 and 19
Semnatics unit 12 and 19
 
Discourse analysis-Genres
Discourse analysis-GenresDiscourse analysis-Genres
Discourse analysis-Genres
 
Translation Principles
Translation PrinciplesTranslation Principles
Translation Principles
 
20. theme and rheme (adip arifin)
20. theme and rheme (adip arifin)20. theme and rheme (adip arifin)
20. theme and rheme (adip arifin)
 
Translation methods
Translation methodsTranslation methods
Translation methods
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Attitudes and applications
Attitudes and applicationsAttitudes and applications
Attitudes and applications
 
Mixture varieties
Mixture varietiesMixture varieties
Mixture varieties
 

Similar to Introduction to Translation (Part II)

Kategori terjemahan
Kategori terjemahanKategori terjemahan
Kategori terjemahanTuan Ifah
 
Jenis terjemahan
Jenis terjemahanJenis terjemahan
Jenis terjemahan
Kokokrunch Honeystar
 
Pppj 2443
Pppj 2443Pppj 2443
Pppj 2443
AMATKAMIL91
 
Pendekatan Langsung dalam Penterjemahan
Pendekatan Langsung dalam PenterjemahanPendekatan Langsung dalam Penterjemahan
Pendekatan Langsung dalam Penterjemahan
syatirahyusri
 
konsep dan definisi terjemah dan penterjemah
konsep dan definisi terjemah dan penterjemahkonsep dan definisi terjemah dan penterjemah
konsep dan definisi terjemah dan penterjemah
syatirahyusri
 
Proses menterjemah
Proses menterjemahProses menterjemah
Proses menterjemah
Adibah Alias
 
Proses menterjemah
Proses menterjemahProses menterjemah
Proses menterjemah
Zaidi Baharudin
 
Kaedah menterjemah
Kaedah menterjemahKaedah menterjemah
Kaedah menterjemah
Adibah Alias
 
Terjemahan teks sastera puisi
Terjemahan teks sastera   puisiTerjemahan teks sastera   puisi
Terjemahan teks sastera puisi
Maheram Ahmad
 
Jenis jenis Terjemahan
Jenis jenis TerjemahanJenis jenis Terjemahan
Jenis jenis Terjemahan
Muhammad Nur Faiz Abdullah
 
Terjemahan dinamik
Terjemahan dinamikTerjemahan dinamik
Terjemahan dinamik
syatirahyusri
 
Pendekatan tidak langsung dalam penterjemahan
Pendekatan tidak langsung dalam penterjemahanPendekatan tidak langsung dalam penterjemahan
Pendekatan tidak langsung dalam penterjemahan
syatirahyusri
 
Kumpulan 9 krb 3033
Kumpulan 9 krb 3033Kumpulan 9 krb 3033
Kumpulan 9 krb 3033absahharon
 
Metod penerjemahan
Metod penerjemahanMetod penerjemahan
Metod penerjemahan
NOOR SYAFIQAH BT AHAMADI PALAH
 
Pertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptxPertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptx
Fika753292
 
Code switching
Code switchingCode switching
Code switching
Maryam alfia
 

Similar to Introduction to Translation (Part II) (20)

Kategori terjemahan
Kategori terjemahanKategori terjemahan
Kategori terjemahan
 
Jenis terjemahan
Jenis terjemahanJenis terjemahan
Jenis terjemahan
 
Pppj 2443
Pppj 2443Pppj 2443
Pppj 2443
 
Pendekatan Langsung dalam Penterjemahan
Pendekatan Langsung dalam PenterjemahanPendekatan Langsung dalam Penterjemahan
Pendekatan Langsung dalam Penterjemahan
 
konsep dan definisi terjemah dan penterjemah
konsep dan definisi terjemah dan penterjemahkonsep dan definisi terjemah dan penterjemah
konsep dan definisi terjemah dan penterjemah
 
Proses menterjemah
Proses menterjemahProses menterjemah
Proses menterjemah
 
terjemahan arab-melayu
terjemahan arab-melayuterjemahan arab-melayu
terjemahan arab-melayu
 
Definisi terjemahan
Definisi terjemahanDefinisi terjemahan
Definisi terjemahan
 
Proses menterjemah
Proses menterjemahProses menterjemah
Proses menterjemah
 
Kaedah menterjemah
Kaedah menterjemahKaedah menterjemah
Kaedah menterjemah
 
Terjemahan teks sastera puisi
Terjemahan teks sastera   puisiTerjemahan teks sastera   puisi
Terjemahan teks sastera puisi
 
Jenis jenis Terjemahan
Jenis jenis TerjemahanJenis jenis Terjemahan
Jenis jenis Terjemahan
 
Terjemahan dinamik
Terjemahan dinamikTerjemahan dinamik
Terjemahan dinamik
 
C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
Pendekatan tidak langsung dalam penterjemahan
Pendekatan tidak langsung dalam penterjemahanPendekatan tidak langsung dalam penterjemahan
Pendekatan tidak langsung dalam penterjemahan
 
Kumpulan 9 krb 3033
Kumpulan 9 krb 3033Kumpulan 9 krb 3033
Kumpulan 9 krb 3033
 
Metod penerjemahan
Metod penerjemahanMetod penerjemahan
Metod penerjemahan
 
Sastra inggris
Sastra inggrisSastra inggris
Sastra inggris
 
Pertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptxPertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptx
 
Code switching
Code switchingCode switching
Code switching
 

More from Erna Mariana

Paper Research of Short Story
Paper Research of Short StoryPaper Research of Short Story
Paper Research of Short StoryErna Mariana
 
Introduction to Translation (Part VI)
Introduction to Translation (Part VI)Introduction to Translation (Part VI)
Introduction to Translation (Part VI)Erna Mariana
 
Introduction to Translation (Part V)
Introduction to Translation (Part V)Introduction to Translation (Part V)
Introduction to Translation (Part V)Erna Mariana
 
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Mata PencaharianSistem Mata Pencaharian
Sistem Mata PencaharianErna Mariana
 
Introduction to Translation (Part III)
Introduction to Translation (Part III)Introduction to Translation (Part III)
Introduction to Translation (Part III)Erna Mariana
 
Makalah metafisika
Makalah metafisikaMakalah metafisika
Makalah metafisikaErna Mariana
 
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialismeErna Mariana
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeErna Mariana
 
Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqErna Mariana
 
makalah korupsi
makalah korupsimakalah korupsi
makalah korupsi
Erna Mariana
 

More from Erna Mariana (15)

Paper Research of Short Story
Paper Research of Short StoryPaper Research of Short Story
Paper Research of Short Story
 
Question Words
Question WordsQuestion Words
Question Words
 
Introduction to Translation (Part VI)
Introduction to Translation (Part VI)Introduction to Translation (Part VI)
Introduction to Translation (Part VI)
 
Introduction to Translation (Part V)
Introduction to Translation (Part V)Introduction to Translation (Part V)
Introduction to Translation (Part V)
 
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Mata PencaharianSistem Mata Pencaharian
Sistem Mata Pencaharian
 
Introduction to Translation (Part III)
Introduction to Translation (Part III)Introduction to Translation (Part III)
Introduction to Translation (Part III)
 
Makalah metafisika
Makalah metafisikaMakalah metafisika
Makalah metafisika
 
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialisme
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialisme
 
makalah estetika
makalah estetikamakalah estetika
makalah estetika
 
Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/Akhlaq
 
Artikel seminar
Artikel seminarArtikel seminar
Artikel seminar
 
makalah korupsi
makalah korupsimakalah korupsi
makalah korupsi
 

Recently uploaded

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 

Recently uploaded (20)

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 

Introduction to Translation (Part II)

  • 1. History of Translation - The Old Testament , 247 BC, from Hebrew into Greek - Rosetta Stone, 196 BC, hieroglyphic-Egyptian, demotic-Egyptian, ancient-Greek - Lucius Livius Andronicus, 280-200 BC, Greco- Roman dramatist and epic poet of the Old Latin Period - St. Jerome (Hieronimus), 347-420, translate Bible from Greek and Hebrew into Latin - Harun Al Rashid, 766-809 - Meiji Restoration, 1866-1869
  • 2. Tradisi terjemah di Indonesia - Ramayana, dari Bahasa Sansekerta ke Bahasa Jawa Kuno, abad ke-9 - Mahabarata, dari Bahasa Sansekerta ke Bahasa Jawa Kuno, 996 - Pengaruh Islam, huruf dan Bahasa Arab - Pengaruh kolonialisme Eropa, huruf Latin
  • 3. Kegiatan terjemah 1. Terjemah lisan (live translation) 2. Terjemah tulisan (written translation) : - Terjemah faktual. Memberi informasi dan keterangan-keterangan (fakta-fakta) di dalam bahasa lain - Terjemah kesenisastraan. Penerjemahan prosa, puisi, drama atau opera, cerita bergambar, film, dsb.
  • 4. Penerjemahan dibagi menjadi empat jenis (Suryawinata) 1). Penerjemahan menurut tujuannya, terdiri atas: (a). Penerjemahan Pragmatis , Penerjemahan ini sangat mementingkan ketepatan (accuracy), misalnya penerjemahan dokumen-dokumen teknis. (b). Penerjemahan Estetis-Puitis , Dalam penerjemahan ini yang diutamakan adalah emosi , perasaan dan dampak afektif, seperti misalnya penerjemahan puisi. (c). Penerjemahan Etnografi , Penerjemahan ini lebih mengutamakan penyajian konteks budaya dalam bahasa sumber ke dalam konteks budaya bahasa sasaran. (d). Penerjemahan Linguistik , Penerjemahan ini mengutamakan ekuivalensi kebahasaan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.
  • 5. 2). Penerjemahan dilihat dari hasil akhir penerjemahan, terdiri atas: (a). Penerjemahan Harfiah, yaitu penerjemahan kata demi kata dalam teks aslinya. (b). Penerjemahan yang disebut alih bahasa, yaitu penerjemahan yang derajat kesetiaannya 60% - 70%. (c). Saduran, yaitu penerjemahan yang hanya mengambil ide-ide pokok bahasa sumbernya, sedangkan penulisannya bebas memakai ungkapannya sendiri. (d). Penerjemahan Dinamis, yaitu penerjemah mencari padanan atau ekuivalensi yang sedekat mungkin dengan teks aslinya dalam bahasa sumber, tidak kata demi kata atau kalimat demi kalimat, tetapi harus memperhatikan makna teks secara keseluruhan. 3). Penerjemahan dilihat dari materi yang diterjemahkan. Contohnya penerjemahan teks-teks ilmu pengetahuan, seni budaya, dsb. 4). Penerjemahan dilihat dari media penyampaian pesan. Penerjemahan yang dilakukan secara tulisan maupun lisan.
  • 6. Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber: 1. Terjemahan kata demi kata (word for word translation). Urutan kata dalam teks bahasa sumber tetap dipertahankan, kata-kata diterjemahkan menurut makna dasarnya diluar konteks. Kata-kata yang bermuatan budaya diterjemahkan secara harfiah. Berguna untuk memahami mekanisme bahasa sumber atau untuk menafsirkan teks yang sulit sebagai proses awal penerjemahan. 2. Terjemahan Harfiah ( literal translation/terjemahan struktural). Konstruksi gramatikal bahasa sumber dikonversikan ke dalam padanannya dalam bahasa sasaran, sedangkan kata-kata diterjemahkan di luar konteks. Membantu melihat masalah yang perlu diatasi. 3. Terjemahan setia ( faithful translation). Mencoba menghasilkan kembali makna kontekstual walaupun masih terikat oleh struktur gramatikal bahasa sumber. Berpegang teguh pada tujuan dan maksud bahasa sumber sehingga terkesan kaku. Bermanfaat sebagai proses awal tahap pengalihan. Penerjemah berusaha untuk tetap setia pada bahasa sumber, meskipun sudah terlihat ada upaya untuk mereproduksi makna kontekstual. Kesetiaan tampak pada upaya untuk tetap mempertahankan ungkapan metaforis yang tersurat dalam teks asli . 4. Terjemahan semantis ( semantic translation). Lebih memperhitungkan unsur estetika teks bahasa sumber, kreatif dalam batas kewajaran. Sifatnya lebih fleksibel.
  • 7. Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran: 1. Terjemahan adaptasi (adaptation). Paling bebas dan paling dekat kebahasaan sasaran. Untuk jenis terjemahan drama dan puisi, tema,karakter dan alur biasanya dipertahankan. Dalam karangan ilmiah logikanya diutamakan,sedangkan contoh dikurangi atau ditiadakan. 2. Terjemahan bebas ( free translation). Penulisan kembali tanpa melihat teks aslinya. Biasanya merupakan parafrase yang dapat lebih pendek ataulebih panjang dari aslinya. 3. Terjemahan idiomatik (idiomatic translation). Pesan bahasasumber disampaikan kembali tetapi ada penyimpangan nuansa makna karena mengutamakan kosa kata sehari-hari dan idiom yang tidak ada di dalam bahasa sumber tetapi bisa dipakai dalam bahasa sasaran. 4. Terjemahan komunikatif (communicative translation). Menyampaikan makna kontekstual dari bahasa sumber sedemikian rupa, sehingga isi dan bahasanya berterima dan dapat dipahami oleh dunia pembaca bahasa sasaran. Terjemahan ini biasanya dianggap terjemahan yang ideal.
  • 8. Klasifikasi terjemah (Roman Jakobson) 1. Terjemah Intralingual. Dilakukan di dalam dan berkenaan dengan satu bahasa tertentu. 2. Terjemah Interlingual. Pengalihan pesan yang terdapat dalam suatu bahasa (asing) dengan padanan terjemahannya di dalam bahasa lain yang berbeda sifat, karakter maupun strukturnya. 3. Terjemah Intersemiotik. Pengalihan pesan dari suatu bentuk sistem simbol atau sistem tanda ke dalam suatu bahasa atau ke dalam bentuk lainnya.
  • 9. Terjemah dari segi linguistik umum (Catford) 1. Keluasan bahasa sumber yang diterjemahkan: - Terjemah penuh (full translation). Keseluruhan naskah bahasa sumber diterjemahkan - Terjemah parsial (partial translation). Ada bagian tertentu dari bahasa sumber yang tidak diterjemahkan - Terjemah pinjaman (loan translation). Pemakaian unsur-unsur bahasa sumber di dalam bahasa sasaran dengan memberikan perubahan-perubahan dalam tata tulisan yang disesuaikan dengan pelafalan dan tata penulisan bahasa sasaran.
  • 10. 2. Unsur-unsur linguistik bahasa sumber yang diterjemahkan : - Terjemah tuntas (total translation). Memindahkan semua unsur kebahasaan (tata bahasa, kosakata, fonologi, dan grafologi) dari bahasa sumber ke bahasa sasaran - Terjemah terbatas (restricted translation) : - Terjemah fonologi (phonological translation). Fonem bahasa sumber diganti dengan padanannya dalam bahasa sasaran tanpa perubahan tatabahasa dan kosakata. - Terjemah grafologi (graphological translation). Mengganti grafik bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran tanpa disertai pengalihan kosakata dan tata bahasa - Terjemah tatabahasa (grammatical translation). Pemindahan tata bahasa bahasa sumber ke dalam tata bahasa bahasa sasaran tanpa disertai pengalihan kosakata bahasa sumber - Terjemah kosakata (lexical translation). Pengalihan kosakata bahasa sumber ke dalam kosa kata bahasa sasaran tanpa disertai pemindahan unsur-unsur tata bahasa atau unsur-unsur bahasa yang lain
  • 11. 3. Kelas terjemah yang berhubungan dengan tataran (ranks) linguistik, baik dalam hierarki fonologi maupun gramatikal : - Terjemah terikat (rank bound translation). Penggantian kosa kata dan morfem bahasa sumber dengan padanannya dalam bahasa sasaran - Terjemah bebas (unbounded translation). Penerjemahan yang tidak terikat pada tataran tertentu. Lebih mengutamakan pesan daripada bentuk terjemahannya. Penerjemah berusaha membebaskan diri dari bentuk dan struktur bahasa sumber. - Terjemah harafiah (literal translation). Diawali dengan menerjemahkan kata per kata lalu dilakukan perubahan dengan ditambah, dikurangi, atau diselaraskan struktur yang dianggap menyimpang dari peraturan kebahasaan bahasa sasaran.