2. Harapan atau asa adalah bentuk dasar
dari kepercayaan akan sesuatu yang
diinginkan akan didapatkan atau suatu
kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu
yang akan datang. Pada umumnya
harapan berbentuk abstrak, tidak
tampak namun diyakini bahkan
terkadang dibatin dan dijadikan sugesti
agar terwujud.
Cita-cita menurut definisi adalah
keinginan, harapan, atau tujuan yang
selalu ada dalam pikiran. Tidak ada
orang hidup. Cita-cita yang merupakan
bagian atau salah satu unsur dari
pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu
yang ingin digapai oleh manusia melalui
usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-
cita apabila telah terjadi usaha untuk
mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-
cita itu.
Persamaan Harapan dan Cita-Cita
Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan yang maha esa. Agar
harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka
harapan mengandung pengertian tidak
terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada
umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat
persamaan yaitu : keduanya menyangkut
masa depan karena belum terwujud,
pada umumnya dengan cita-cita maupun
harapan orang menginginkan hal yang
lebih baik atau meningkat.
3. Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah
terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya
menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan
sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam
– macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat
dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan
manusia, yaitu :
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
4. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)
4. Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a"
artinya memanggil. Sedangkan menurut
istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu
yang bermanfaat dan memohon terbebas
atau tercegah dari sesuatu yang
memudharatkan
5. 1. Doa Mau Tidur
ِإ َمَّل ََسو ِهْيَلَع ُ َّاَّلل ىََّلص ُّيِبَّنال َانَكِهِشَارِف ىَلِإ َىوَأ اَذ
َلاَقُوتُمَأَو َايْحَأ َكِم ْاسِب َّمُهَّالل
Nabi saw apabila mau tidur, beliau berdoa Ya Allah
dengan NamaMu aku Hidup dan Mati
HR Al Bukhari 22:369 No 6845, Abu Daud 13:244
No 4390, Ibnu Abi Syaibah 6:240, Nasa’i 6:187
2. Doa Bangun Tidur
َلاَق َحَبْصَأ اَذَِإوَيْحَأ ِيذَّال ِ َّ َِلِل ُدْمَحْالِهْيَلِإَو اَنَتاَمَأ اَم َدْعَب اَنا
ُرو ُشُّالن
Dan apabila bangun, beliau berdoa : Segala puji bagi
Allah yang telah menghidupkan kami sesudah
mematikan kami dan hanya kepadaNya kami
kembali.
HR Al Bukhari 22:369 No 6845, Abu Daud 13:244
No 4390, Ibnu Abi Syaibah 6:240, Nasa’i 6:187
3. Doa Ketika Turun Hujan
َة َِشئاَع ْنَعَع ُ َّاَّلل ىََّلص ِ َّاَّلل َلو َُسر َّنَأىََأر اَذِإ َانَك َمَّل ََسو ِهْيَل
َلاَق َرََطمْالًابِِّيَص َّمُهَّاللاًِعفاَن
Dari Aisyah, sesungguhnya Rasulullah saw apabila
melihat hujan beliau berdo’a : Ya Allah Jadikanlah
Hujan ini, yang manfa’at. HR Bukhari 4:138 No 974
4. Doa Ketika Ada Angin Kencang
َع اَذِإ َمَّل ََسو ِهْيَلَع ُ هللا ىََّلص ُّيِبَّنال َانَكَلاَق ُحِّيِالر َْتفَصَّمُهَّالل
َرْيَخَو اَهِيف اَم َرْيَخَو اَهَرْيَخ َكُلَأ ْسَأ يِِّنِإُوذُعَأَو ِهِب ْتَِلسْر
ُ
أ اَم
ِسْر
ُ
أ اَم ِِّر َشَو اَهِيف اَم ِِّر َشَو اَهِِّر َش ِْنم َكِبِهِب ْتَل
Dari Aisyah Ra,istri Nabi Saw sesungguhnya ia berkata :
Nabi Saw apabila ada angin kencang (besar) beliau
berdoa : “Ya Allah sesungguhnya aku memohon
kepadaMu kebaikannya dan kebaikan apa saja yang ada
di dalamnya serta kebaikan apa saja yang dibawanya,
Aku berlindung kepadaMu dari bahayanya dan bahaya
apa saja yang ada di dalamnya serta bahaya apa saja
yang ia diutus membawanya.
HR Muslim 4:436 No 1496, At Tirmidzi 8:207 No
2178, Ahmad 43:165 No 20215
5. Doa Ketika Ada Petir
ِهيِبَأ ْنَع َرَمُع ِنْب ِ َّاَّلل ِدْبَع ِنْب ِِملا َس ْنَعُ هللا ىََّلص ِهللا َلو َُسر َّنَأ
َالو ِدْعَّرال َتْوَص َعِم َس اَذِإ َانَك َمَّل ََسو ِهْيَلَعَلاَق ِِقعَاوَّصَال َّمُهَّالل
ِباَذَعِب اَنِْكلْهُت َالَو َكِبَضَغِب اَنْلُتْقَتَكِلَذ َلْبَق اَنِفاَعَو َك
Dari Salim bin Abdillah bin Umar Ra dari bapaknya
sesungguhnya Rasulullah Saw apabila mendengar suara
petir, beliau berdoa : Ya Allah janganlah Engkau
matikan kami dengan murkaMu dan janganlah Engkau
binasakan kami dengan siksaanMu dan ampunilah kami
sebelumnya.
HR Tirmidzi 11:345 No 3372, Ahmad 12:40 No 5503,
Al Baihaqi 3:362, An Nasa’i 6:203,
6. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk
bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki
keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi
mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan
konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu
keputusan, ia akan lebih memilih keputusan
berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat
ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman,
1993).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah
wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk
menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap
perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan
konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak
untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain
berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan
tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya,
terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan
mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et
al, 1995).
Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan
reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya
(Morgan & Hunt, 1994).
Doney dan Canon (1997) bahwa penciptaan
awal hubungan mitra dengan pelanggan
didasarkan atas kepercayaan. Hal yang
senada juga dikemukakan oleh McKnight,
Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann &
Zaheer, 2006), menyatakan bahwa
kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak
tertentu saling mengenal satu sama lain
melalui interaksi atau transaksi.
Kepercayaan secara online mengacu pada
kepercayaan dalam lingkungan virtual.
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan
adalah wilayah psikologis yang merupakan
perhatian untuk menerima apa adanya
berdasarkan harapan terhadap perilaku yang
baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen
didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak
untuk menerima resiko dari tindakan pihak
lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain
akan melakukan tindakan penting untuk
pihak yang mempercayainya, terlepas dari
kemampuan untuk mengawasi dan
mengendalikan tindakan pihak yang
dipercaya (Mayer et al, 1995).
7. 3 Teori Kebenaran
Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka
tidak menyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran dalam
bertindak , berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan
namanya, seperti peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama
hidup orang tak percaya”, karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat
berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan kedukaan.
Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat IImu, sebuah
pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :
Teori Koherensi : suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap
benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
Teori Korespondensi : teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi
pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek
yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
Teori Pragmatis : Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan
tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
8. 4 Kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah
kebenaran, sumber
kebenaran adalah manusia.
Kepercayaan itu dapat
dibedakan atas :
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada orang lain
Kepercayaan pada pemerintah
Kepercayaan pada Tuhan
Usaha Manusia untuk
Meningkatkan Rasa
Percaya Pada Tuhan
Meningkatkan ketaqwaan
dengan beribadah kepada
Tuhan
Meningkatkan pengabdian
pada masyarakat
Meningkatkan rasa cinta kita
pada sesama dengan saling
menolong dan menjadi orang
yang dermawan
Mengurangi nafsu untuk
mengumpulkan harta yang
berlebih
Menekan rasa negatif, iri,
dengki, benci dan dsb