SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Hukum OhmHukum Ohm
Fisika Dasar 2
Materi 4
Arus ListrikArus Listrik
• Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang
diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak
pada suatu bahan yang disebut konduktor
• Muatan-muatan yang bergerak dalam konduktor disebut
elektron bebas (kecuali pada beberapa bahan di mana
muatan bebas merupakan muatan positif)
• Elektron bebas adalah elektron yang tidak terikat pada inti
atom, atau elektron yang letaknya jauh dari inti sehingga
hanya mendapatkan gaya tarik yang kecil saja
• Elektron bebas ini kemudian, yang akan “mengalir” dalam
bahan (kawat) apabila ada perbedaan potensial diantara
dua titik pada kawat.
Cont.
• Arus listrik, menyerupai arus air di sungai, yang hanya akan
mengalir jika terdapat beda potensial gravitasi (beda
ketinggian) pada dua titik dalam sungai.
• Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai : “Banyaknya
muatan yang mengalir dalam satu detik, sehingga secara
matematis bisa dirumuskan sebagai :
• Satuan dari kuat arus dalam sistem Internasional (SI)
adalah Ampere.
dt
dQ
(detik)waktu
(Coulomb)muatan
I)(ArusKuat ==
Cont.
• Arus bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber, bahkan
ada hewan yang mampu menghasilkan arus listrik. Dalam
elektronika arus bisa ”dihasilkan” dari sumber tegangan
(power supply).
• Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya
elektron, ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan
sebuah kesepakatan yang dilakukan sebelum diketahui
bahwa penyebab utama timbulnya arus listrik adalah
partikel bermuatan negatif (elektron bebas).
E
R
Arah
elektro
n
Arah
arus
Berapa cepat arus mengalir?
• Dalam sebuah bahan misalnya tembaga, pada 300 K
memiliki jumlah elektron bebas n = 1029
buah setiap meter
kubiknya.
• Elektron bebas bergerak sangat acak dan bertumbukan
satu sama lain dengan kecepatan rata-rata v = 106
m/s
(satu juta meter tiap detiknya).
• Waktu antar tumbukan satu dengan yang lainnya yang
dialami sebuah elektron τ berkisar atara 3x10-14
detik.
Sebuah waktu yang sangat pendek.
• Jika kita memberikan medan listrik pada kawat tembaga
misalnya, maka elektron-elektron sesuai dengan hukum
elektrostatik yang pernah kita bahas, akan mengalami gaya
Coulomb sebesar :
EqF e=
Cont.
• Akibatnya elektron akan mengalami percepatan mengikuti
hukum Newton :
• Jika waktu antar tumbukan adalah τ, maka kecepatan
tumbukan (atau kecepatan drift) adalah :
• Jika kita substitusikan a dari persamaan (4) dan F dari
persamaan (5), maka dihasilkan :
em
F
a =
τ⋅= avd
τ⋅=
e
e
d
m
Eq
v
Cont.
• Vd merupakan kecepatan arus listrik (drift velocity).
• Kita akan menghitung seberapa besar kecepatan
elektron pada arus listrik ini. Misalkan kita memiliki
kawat tembaga sepanjang l = 10 meter, dan pada
ujung-ujungnya kita berikan beda potensial V sebesar
10 Volt. Dengan demikian medan listriknya dapat kita
hitung melalui :
τ⋅=
e
e
d
m
Eq
v
m/Volt1
l
V
E ==
Cont.
• Karena massa elektron sekitar 10-30
kg dan muatannya 1,6
x10-19
C, maka jika hitung vd pada kawat tembaga :
• Kecepatan yang sangat rendah dan tidak diduga
sebelumnya bukan ? mengingat kecepatan elektron sendiri
adalah 106
m/s. Sehingga untuk menelusuri kawat 10
meter, elektron memerlukan waktu 10/(5x10-3
) = 2000 detik
atau sekitar setegah jam !! jauh lebih lambat dari seekor
kura-kura
)
d
( , x ( )
v ( x )
x m / s
−
−
−
−
= ×
=
19
14
30
3
1 6 10 1
3 10
10
5 10
Hambatan (R)Hambatan (R)
• Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron
berhadapan/mengalami rintangan dari molekul-molekul
dan ion-ion dalam konduktor tersebut, sehingga mengalami
aliran arus listrik mengalami semacam hambatan.
• Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi
(hambatan) yang disimbolkan dengan R. Satuan dari
hambatan dalam SI adalah ohm. Besarnya resistansi suatu
bahan atau konduktor dengan luas penampang A dan
panjang l serta hambat-jenis (resistivitas) ρ adalah :
A
l
ρR = A
l
Cont.
• Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat
konduktivitas yang baik memiliki resistivitas yang sangat
kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya.
Konduktor Baik 108
10-8
10-2
Cu, Ag, Au
Isolator Baik 10-12
-10-16
1012
-1016
1020
Kaca, Plastik
Sifat Konduktivitas Konduktivitas σ Resistivitas ρ R
Data beberapa sifat konduktivitas dan resistivitas Bahan
Cont.
• Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur
(dipengaruhi temperatur) dengan rumusan sebagai berikut :
dengan :
– R = resistansi pada temperatur T
– Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar)
α =koefisien temperatur resistansi
• Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur
dapat dilihat pada kurva berikut :
)T(TRαRR ooo −⋅⋅+=
kurva perubahan resistansi terhadap temperatur
untuk bahan tembaga
Cont.
• Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur
kamar (berkisar 20o
C) :
Bahan ρ (Ωm) α(1/K)
Alumunium 2,8 x 10-8
3,9 x 10-3
Besi 10 x 10-8
5,0 x 10-3
Belerang 1 x 1015
Kaca 1010
-1014
Kayu 108
-1014
Karet 1013
-1016
Karbon 3,5 x103
-0,5 x 10-3
Perak 1,6 x 10-8
3,8 x 10-3
Tembaga 1,7 x 10-7
3,9 x 10-3
Timah 22 x 10-8
4,3 x 10-3
Cont.
• Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai
hambatan adalah resistor yang biasa dilambangkan dengan
garis zigzag
• Besarnya nilai resistansi dalam sebuah resistor biasanya
ditunjukan oleh cincin-cincin warna yang terdapat pada
badan resistor tersebut, pada umumnya sebuah resistor
memiliki 4 cincin, meskipun kadang terdapat 5 cincin atau
bahkan 6 cincin. Namun di sini kita pakai resistor 4 warna.
Warna-warna tersebut adalah kode-kode yang manunjukan
besaran-besaran tertentu seperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut :
Cont.
Warna Cincin ke-1
(digit pertama)
Cincin ke-2
(digit kedua)
Cincin ke-3
(pengali)
Cincin ke -4
(toleransi)
Hitam 0 0 1
Coklat 1 1 10 1 %
Merah 2 2 100 2 %
Jingga 3 3 1000
Kuning 4 4 10000
Hijau 5 5 100000
Biru 6 6 1000000
Ungu 7 7 -
Abu-abu 8 8 -
Putih 9 9 -
Emas - - 0,1 5 %
Perak - - 0,01 10 %
kosong - - - 20 %
Cont.
merah
biru
kuning emas
Hukum OhmHukum Ohm
• Kita telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik,
yakni kuat arus listrik, tegangan, dan hambatan, atau I, V,
dan R.
• Bagaimanakah hubungan ketiga besaran tersebut?
• George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan
antara kuat arus listrik (I), hambatan (R) dan beda
potensial (V) yang kemudian dikenal dengan hukum Ohm
yang penurunannya sebagai berikut :
Cont.
• pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan
luas penampang A
• Karena berbentuk silinder volume dari dV adalah :
• karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan
kecepatan Vd dengan waktu 1 detik maka :
A
l
dl
dV
dlAdV ⋅=
dd v1vdl =⋅=
Cont.
• Dengan demikian volume perdetik:
• Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap
detik adalah
• jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk vd,
maka diperoleh
• yang berada dalam kurung pada persamaan di atas
merupakan sifat bahan dan sering disebut konduktivitas σ,
sehingga :
dvAdV ⋅=
ed qnvAI ⋅⋅⋅=
AE
m
nq
I
e
2
e





 ⋅
=
τ
Cont.
• karena E=V/l, maka
• karena konduktivitas σ merupakan kebalikan dari
resistivitas ρ (σ=1/ρ), maka persamaan di atas menjadi
• bagian di dalam kurung dari persamaan di atas kita ketahui
sebagai R (resistansi), sehingga :
AEI σ=
l
AV
I
σ
=





 ⋅
=
A
l
V
I
ρ
R
V
I =
Cont.
• Persamaan ini tidak lain
merupakan hukum Ohm.
• Jika digambar dalam grafik,
maka dihasilkan:
R
V
I =
RIV =
I
V
R= tanθ
θ
ohmik
Non-ohmik
Ilustrasi Hukum Ohm
Rangkaian HambatanRangkaian Hambatan
• Rangkaian hambatan diperlukan untuk berbagai tujuan,
diantaranya:
– Memperkecil arus
– Memperkecil tegangan
– Memperoleh nilai R yang diinginkan
• Secara umum, rangkaian hambatan (dan rangkaian
pada umumnya) dapat dibagi dua kategori, yakni:
– Rangkaian Seri
– Rangkaian Paralel
• Seringkali resistor dikombinasikan antara seri dengan
paralel
Rangkaian Seri
• Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki
percabangan
• Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri:
R2 R4R3 R5R1
RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
Rangkaian Paralel
• Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki
percabangan sebagai berikut
• Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri
R1
R2
R3
321TOTAL R
1
R
1
R
1
R
1
++=
.........RRRRRR
.......RRRR
R
213132
4321
TOTAL
+++⋅
⋅⋅⋅
=
Pembagi Arus & Tegangan
• Rangkaian paralel disebut juga rangkaian pembagi arus
• Sedangkan rangkaian seri disebut dengan rangkaian
pembagi tegangan
VA
VB
VC
I
IA IB
IC
Contoh:
Perhatikan sebuah rangkaian berikut :
E
I R1
R2
R3
R4
I1
I2
Jika diketahui R1
=R2
=2 ohm, R3
=R4
= 4 ohm,
hitunglah arus yang mengalir dalam R2
(I1
) dan R3
(I3
),
serta E = 22 Volt.
Hukum KirchoffHukum Kirchoff
• Tidak semua rangkaian bisa dianalisis hanya
menggunakan hukum Ohm, misalnya rangkaian berikut:
• Metoda lain untuk menganalisis rangkaian adalah
menggunakan hukum Kirchoff
Hukum I Kirchoff
• Hukum pertama Kirchoff
didasari oleh hukum
konservasi energi yang
menyatakan bahwa dalam
suatu rangkaian tertutup,
tegangan yang diperoleh
dan tegangan yang
berkurang haruslah sama
besar.
Cont.
• Pada rangkaian di atas, karena loop (kurva melingkar)
searah dengan arus, ketika loop melewati E maka terjadi
pertambahan potensial, namun saat melewati R yang
terjadi penurunan potensial karena adanya hambatan
sehingga berlaku :
• Misalnya jika terdapat dua loop pada rangkaian seperti di
bawah :
0RIE =⋅−
Cont.
Maka pada loop 1 :
E - I1R1 - I2R2 - I1R3 = 0
pada loop 2 :
- I3R4 – I3R5 - I3R6 + I2R2 = 0
dengan : I1 = I2 + I3
Hukum Kirchoff 2
• Kuat arus I yang masuk dalam suatu titik
percabangan A sama dengan arus yang keluar dari
titik percabangan B :
• Berlaku:
321BA IIIII ++==
Contoh:
• Hitunglah arus yang mengalir
pada tiap hambatan R1, R2,
R3, R4 dan R5 yang masing-
masing nilainya 2 ohm, 2 ohm,
4 ohm, 2 ohm, 4 ohm pada
rangkaian berikut jika E1 = 8 V
dan E2 = 10 V

More Related Content

What's hot

Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4radar radius
 
PPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptxPPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptxWildanAngelou
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Nurfaizatul Jannah
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
Lembar kerja siswa alat-alat optik
Lembar kerja siswa alat-alat optikLembar kerja siswa alat-alat optik
Lembar kerja siswa alat-alat optikRizky Ulfa
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Ppt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikPpt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikrizka_pratiwi
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeterZara Neur
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optikDita Yuniarti
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulannooraisy22
 
energi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrikenergi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrikVieRgo NaYa
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLydia Nurkumalawati
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarDwi Puspita
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaSyaRi EL-nahLy
 

What's hot (20)

Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4
 
PPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptxPPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptx
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
Lembar kerja siswa alat-alat optik
Lembar kerja siswa alat-alat optikLembar kerja siswa alat-alat optik
Lembar kerja siswa alat-alat optik
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Ppt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikPpt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrik
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optik
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
energi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrikenergi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrik
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
 
Sudut deviasi
Sudut deviasiSudut deviasi
Sudut deviasi
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersia
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 

Viewers also liked

1 arus searah (1)
1 arus searah (1)1 arus searah (1)
1 arus searah (1)Dy Chems
 
Tugas Matematika 1 - Semester 2 - Polman Babel
Tugas Matematika 1 - Semester 2 - Polman BabelTugas Matematika 1 - Semester 2 - Polman Babel
Tugas Matematika 1 - Semester 2 - Polman Babelmizhaphisari
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalFyad
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Hendra Trisurya
 
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. newBahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. newIsti Qomah
 
Opkr20 001 b engine (5)
Opkr20 001 b engine (5)Opkr20 001 b engine (5)
Opkr20 001 b engine (5)Eko Supriyadi
 
Opkr20 001 b engine (4)
Opkr20 001 b engine (4)Opkr20 001 b engine (4)
Opkr20 001 b engine (4)Eko Supriyadi
 
Thermal conductivity presentation
Thermal conductivity presentationThermal conductivity presentation
Thermal conductivity presentationRoss Mayo
 
Thermal and electrical conductivity of metals
Thermal and electrical conductivity of metalsThermal and electrical conductivity of metals
Thermal and electrical conductivity of metalskrsuhas
 
Thermal Conductivity
Thermal ConductivityThermal Conductivity
Thermal Conductivitytalatameen42
 
The Outcome Economy
The Outcome EconomyThe Outcome Economy
The Outcome EconomyHelge Tennø
 

Viewers also liked (15)

Arus dan Konduktor
Arus dan KonduktorArus dan Konduktor
Arus dan Konduktor
 
1 arus searah (1)
1 arus searah (1)1 arus searah (1)
1 arus searah (1)
 
Tugas Matematika 1 - Semester 2 - Polman Babel
Tugas Matematika 1 - Semester 2 - Polman BabelTugas Matematika 1 - Semester 2 - Polman Babel
Tugas Matematika 1 - Semester 2 - Polman Babel
 
Teori pita 2
Teori pita 2Teori pita 2
Teori pita 2
 
1
11
1
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termal
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. newBahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
 
Opkr20 001 b engine (5)
Opkr20 001 b engine (5)Opkr20 001 b engine (5)
Opkr20 001 b engine (5)
 
Opkr20 001 b engine (4)
Opkr20 001 b engine (4)Opkr20 001 b engine (4)
Opkr20 001 b engine (4)
 
Thermal conductivity presentation
Thermal conductivity presentationThermal conductivity presentation
Thermal conductivity presentation
 
Electrical conductivity
Electrical conductivity Electrical conductivity
Electrical conductivity
 
Thermal and electrical conductivity of metals
Thermal and electrical conductivity of metalsThermal and electrical conductivity of metals
Thermal and electrical conductivity of metals
 
Thermal Conductivity
Thermal ConductivityThermal Conductivity
Thermal Conductivity
 
The Outcome Economy
The Outcome EconomyThe Outcome Economy
The Outcome Economy
 

Similar to Baiklah, mari kita kerjakan soal ini dengan menggunakan hukum Kirchoff:1. Hukum Kirchoff I (loop equation):Loop 1: E1 - I1R1 - I2R2 = 0 8 - 2I1 - 2I2 = 0Loop 2: I2R2 - I3R3 - I4R4 = 0 2I2 - 4I3 - 2I4 = 0 2. Hukum Kirchoff II (junction rule): I1 = I2 + I3 I2 = I4 + I5 3. Solve the equations simultaneously to

Hukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptHukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptDhonjiTV
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docxIjhanShabrIe
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisauliarika
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikStudent
 
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxModul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxYamiYugi15
 
Modul kelas x unit 8 listrik dinamis
Modul kelas x unit 8   listrik dinamisModul kelas x unit 8   listrik dinamis
Modul kelas x unit 8 listrik dinamisEko Supriyadi
 
2.hukum ohm
2.hukum ohm2.hukum ohm
2.hukum ohmudiajjah
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1bedmundtanjaya
 
Arus dan Resistansi
Arus dan ResistansiArus dan Resistansi
Arus dan ResistansiLa Ode Asmin
 

Similar to Baiklah, mari kita kerjakan soal ini dengan menggunakan hukum Kirchoff:1. Hukum Kirchoff I (loop equation):Loop 1: E1 - I1R1 - I2R2 = 0 8 - 2I1 - 2I2 = 0Loop 2: I2R2 - I3R3 - I4R4 = 0 2I2 - 4I3 - 2I4 = 0 2. Hukum Kirchoff II (junction rule): I1 = I2 + I3 I2 = I4 + I5 3. Solve the equations simultaneously to (20)

Hukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptHukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.ppt
 
listrik dinamik
 listrik dinamik listrik dinamik
listrik dinamik
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamik
 
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxModul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
 
Modul kelas x unit 8 listrik dinamis
Modul kelas x unit 8   listrik dinamisModul kelas x unit 8   listrik dinamis
Modul kelas x unit 8 listrik dinamis
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
2.hukum ohm
2.hukum ohm2.hukum ohm
2.hukum ohm
 
Pertemuan 1
Pertemuan  1Pertemuan  1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 1
Pertemuan  1Pertemuan  1
Pertemuan 1
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
 
dasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrikdasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrik
 
Arus dan Resistansi
Arus dan ResistansiArus dan Resistansi
Arus dan Resistansi
 
Materi fisika ix listrik
Materi fisika ix listrikMateri fisika ix listrik
Materi fisika ix listrik
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
 

More from Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomEko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaEko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hotsEko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

Baiklah, mari kita kerjakan soal ini dengan menggunakan hukum Kirchoff:1. Hukum Kirchoff I (loop equation):Loop 1: E1 - I1R1 - I2R2 = 0 8 - 2I1 - 2I2 = 0Loop 2: I2R2 - I3R3 - I4R4 = 0 2I2 - 4I3 - 2I4 = 0 2. Hukum Kirchoff II (junction rule): I1 = I2 + I3 I2 = I4 + I5 3. Solve the equations simultaneously to

  • 1. Hukum OhmHukum Ohm Fisika Dasar 2 Materi 4
  • 2. Arus ListrikArus Listrik • Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor • Muatan-muatan yang bergerak dalam konduktor disebut elektron bebas (kecuali pada beberapa bahan di mana muatan bebas merupakan muatan positif) • Elektron bebas adalah elektron yang tidak terikat pada inti atom, atau elektron yang letaknya jauh dari inti sehingga hanya mendapatkan gaya tarik yang kecil saja • Elektron bebas ini kemudian, yang akan “mengalir” dalam bahan (kawat) apabila ada perbedaan potensial diantara dua titik pada kawat.
  • 3. Cont. • Arus listrik, menyerupai arus air di sungai, yang hanya akan mengalir jika terdapat beda potensial gravitasi (beda ketinggian) pada dua titik dalam sungai. • Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai : “Banyaknya muatan yang mengalir dalam satu detik, sehingga secara matematis bisa dirumuskan sebagai : • Satuan dari kuat arus dalam sistem Internasional (SI) adalah Ampere. dt dQ (detik)waktu (Coulomb)muatan I)(ArusKuat ==
  • 4. Cont. • Arus bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber, bahkan ada hewan yang mampu menghasilkan arus listrik. Dalam elektronika arus bisa ”dihasilkan” dari sumber tegangan (power supply). • Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya elektron, ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan sebuah kesepakatan yang dilakukan sebelum diketahui bahwa penyebab utama timbulnya arus listrik adalah partikel bermuatan negatif (elektron bebas). E R Arah elektro n Arah arus
  • 5. Berapa cepat arus mengalir? • Dalam sebuah bahan misalnya tembaga, pada 300 K memiliki jumlah elektron bebas n = 1029 buah setiap meter kubiknya. • Elektron bebas bergerak sangat acak dan bertumbukan satu sama lain dengan kecepatan rata-rata v = 106 m/s (satu juta meter tiap detiknya). • Waktu antar tumbukan satu dengan yang lainnya yang dialami sebuah elektron τ berkisar atara 3x10-14 detik. Sebuah waktu yang sangat pendek. • Jika kita memberikan medan listrik pada kawat tembaga misalnya, maka elektron-elektron sesuai dengan hukum elektrostatik yang pernah kita bahas, akan mengalami gaya Coulomb sebesar : EqF e=
  • 6. Cont. • Akibatnya elektron akan mengalami percepatan mengikuti hukum Newton : • Jika waktu antar tumbukan adalah τ, maka kecepatan tumbukan (atau kecepatan drift) adalah : • Jika kita substitusikan a dari persamaan (4) dan F dari persamaan (5), maka dihasilkan : em F a = τ⋅= avd τ⋅= e e d m Eq v
  • 7. Cont. • Vd merupakan kecepatan arus listrik (drift velocity). • Kita akan menghitung seberapa besar kecepatan elektron pada arus listrik ini. Misalkan kita memiliki kawat tembaga sepanjang l = 10 meter, dan pada ujung-ujungnya kita berikan beda potensial V sebesar 10 Volt. Dengan demikian medan listriknya dapat kita hitung melalui : τ⋅= e e d m Eq v m/Volt1 l V E ==
  • 8. Cont. • Karena massa elektron sekitar 10-30 kg dan muatannya 1,6 x10-19 C, maka jika hitung vd pada kawat tembaga : • Kecepatan yang sangat rendah dan tidak diduga sebelumnya bukan ? mengingat kecepatan elektron sendiri adalah 106 m/s. Sehingga untuk menelusuri kawat 10 meter, elektron memerlukan waktu 10/(5x10-3 ) = 2000 detik atau sekitar setegah jam !! jauh lebih lambat dari seekor kura-kura ) d ( , x ( ) v ( x ) x m / s − − − − = × = 19 14 30 3 1 6 10 1 3 10 10 5 10
  • 9. Hambatan (R)Hambatan (R) • Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron berhadapan/mengalami rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam konduktor tersebut, sehingga mengalami aliran arus listrik mengalami semacam hambatan. • Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi (hambatan) yang disimbolkan dengan R. Satuan dari hambatan dalam SI adalah ohm. Besarnya resistansi suatu bahan atau konduktor dengan luas penampang A dan panjang l serta hambat-jenis (resistivitas) ρ adalah : A l ρR = A l
  • 10. Cont. • Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat konduktivitas yang baik memiliki resistivitas yang sangat kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya. Konduktor Baik 108 10-8 10-2 Cu, Ag, Au Isolator Baik 10-12 -10-16 1012 -1016 1020 Kaca, Plastik Sifat Konduktivitas Konduktivitas σ Resistivitas ρ R Data beberapa sifat konduktivitas dan resistivitas Bahan
  • 11. Cont. • Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur (dipengaruhi temperatur) dengan rumusan sebagai berikut : dengan : – R = resistansi pada temperatur T – Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar) α =koefisien temperatur resistansi • Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur dapat dilihat pada kurva berikut : )T(TRαRR ooo −⋅⋅+=
  • 12. kurva perubahan resistansi terhadap temperatur untuk bahan tembaga
  • 13. Cont. • Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur kamar (berkisar 20o C) : Bahan ρ (Ωm) α(1/K) Alumunium 2,8 x 10-8 3,9 x 10-3 Besi 10 x 10-8 5,0 x 10-3 Belerang 1 x 1015 Kaca 1010 -1014 Kayu 108 -1014 Karet 1013 -1016 Karbon 3,5 x103 -0,5 x 10-3 Perak 1,6 x 10-8 3,8 x 10-3 Tembaga 1,7 x 10-7 3,9 x 10-3 Timah 22 x 10-8 4,3 x 10-3
  • 14. Cont. • Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai hambatan adalah resistor yang biasa dilambangkan dengan garis zigzag • Besarnya nilai resistansi dalam sebuah resistor biasanya ditunjukan oleh cincin-cincin warna yang terdapat pada badan resistor tersebut, pada umumnya sebuah resistor memiliki 4 cincin, meskipun kadang terdapat 5 cincin atau bahkan 6 cincin. Namun di sini kita pakai resistor 4 warna. Warna-warna tersebut adalah kode-kode yang manunjukan besaran-besaran tertentu seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :
  • 15. Cont. Warna Cincin ke-1 (digit pertama) Cincin ke-2 (digit kedua) Cincin ke-3 (pengali) Cincin ke -4 (toleransi) Hitam 0 0 1 Coklat 1 1 10 1 % Merah 2 2 100 2 % Jingga 3 3 1000 Kuning 4 4 10000 Hijau 5 5 100000 Biru 6 6 1000000 Ungu 7 7 - Abu-abu 8 8 - Putih 9 9 - Emas - - 0,1 5 % Perak - - 0,01 10 % kosong - - - 20 %
  • 17. Hukum OhmHukum Ohm • Kita telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik, yakni kuat arus listrik, tegangan, dan hambatan, atau I, V, dan R. • Bagaimanakah hubungan ketiga besaran tersebut? • George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan antara kuat arus listrik (I), hambatan (R) dan beda potensial (V) yang kemudian dikenal dengan hukum Ohm yang penurunannya sebagai berikut :
  • 18. Cont. • pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan luas penampang A • Karena berbentuk silinder volume dari dV adalah : • karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan kecepatan Vd dengan waktu 1 detik maka : A l dl dV dlAdV ⋅= dd v1vdl =⋅=
  • 19. Cont. • Dengan demikian volume perdetik: • Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap detik adalah • jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk vd, maka diperoleh • yang berada dalam kurung pada persamaan di atas merupakan sifat bahan dan sering disebut konduktivitas σ, sehingga : dvAdV ⋅= ed qnvAI ⋅⋅⋅= AE m nq I e 2 e       ⋅ = τ
  • 20. Cont. • karena E=V/l, maka • karena konduktivitas σ merupakan kebalikan dari resistivitas ρ (σ=1/ρ), maka persamaan di atas menjadi • bagian di dalam kurung dari persamaan di atas kita ketahui sebagai R (resistansi), sehingga : AEI σ= l AV I σ =       ⋅ = A l V I ρ R V I =
  • 21. Cont. • Persamaan ini tidak lain merupakan hukum Ohm. • Jika digambar dalam grafik, maka dihasilkan: R V I = RIV = I V R= tanθ θ ohmik Non-ohmik
  • 23. Rangkaian HambatanRangkaian Hambatan • Rangkaian hambatan diperlukan untuk berbagai tujuan, diantaranya: – Memperkecil arus – Memperkecil tegangan – Memperoleh nilai R yang diinginkan • Secara umum, rangkaian hambatan (dan rangkaian pada umumnya) dapat dibagi dua kategori, yakni: – Rangkaian Seri – Rangkaian Paralel • Seringkali resistor dikombinasikan antara seri dengan paralel
  • 24. Rangkaian Seri • Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan • Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri: R2 R4R3 R5R1 RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
  • 25. Rangkaian Paralel • Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki percabangan sebagai berikut • Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri R1 R2 R3 321TOTAL R 1 R 1 R 1 R 1 ++= .........RRRRRR .......RRRR R 213132 4321 TOTAL +++⋅ ⋅⋅⋅ =
  • 26. Pembagi Arus & Tegangan • Rangkaian paralel disebut juga rangkaian pembagi arus • Sedangkan rangkaian seri disebut dengan rangkaian pembagi tegangan VA VB VC I IA IB IC
  • 27. Contoh: Perhatikan sebuah rangkaian berikut : E I R1 R2 R3 R4 I1 I2 Jika diketahui R1 =R2 =2 ohm, R3 =R4 = 4 ohm, hitunglah arus yang mengalir dalam R2 (I1 ) dan R3 (I3 ), serta E = 22 Volt.
  • 28. Hukum KirchoffHukum Kirchoff • Tidak semua rangkaian bisa dianalisis hanya menggunakan hukum Ohm, misalnya rangkaian berikut: • Metoda lain untuk menganalisis rangkaian adalah menggunakan hukum Kirchoff
  • 29. Hukum I Kirchoff • Hukum pertama Kirchoff didasari oleh hukum konservasi energi yang menyatakan bahwa dalam suatu rangkaian tertutup, tegangan yang diperoleh dan tegangan yang berkurang haruslah sama besar.
  • 30. Cont. • Pada rangkaian di atas, karena loop (kurva melingkar) searah dengan arus, ketika loop melewati E maka terjadi pertambahan potensial, namun saat melewati R yang terjadi penurunan potensial karena adanya hambatan sehingga berlaku : • Misalnya jika terdapat dua loop pada rangkaian seperti di bawah : 0RIE =⋅−
  • 31. Cont. Maka pada loop 1 : E - I1R1 - I2R2 - I1R3 = 0 pada loop 2 : - I3R4 – I3R5 - I3R6 + I2R2 = 0 dengan : I1 = I2 + I3
  • 32. Hukum Kirchoff 2 • Kuat arus I yang masuk dalam suatu titik percabangan A sama dengan arus yang keluar dari titik percabangan B : • Berlaku: 321BA IIIII ++==
  • 33. Contoh: • Hitunglah arus yang mengalir pada tiap hambatan R1, R2, R3, R4 dan R5 yang masing- masing nilainya 2 ohm, 2 ohm, 4 ohm, 2 ohm, 4 ohm pada rangkaian berikut jika E1 = 8 V dan E2 = 10 V