SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
DINAMIKA KISI KRISTAL 
(Getaran Dalam Zat Padat) 
Oleh : 
Ifatul Laili Sa’adah 
Wiwin Susiati 
Astuti Abdul Gani 
Maria Lourdes S. Amaral
A. Getaran Elastik dan Rapat Moda 
Getar 
• Padatan terdiri dari atom-atom yang diskrit. 
Atom tidaklah diam, tetapi berosilasi di sekitar 
titik setimbangnya sebagai akibat adanya energi 
termal. 
• Gelombang elastik : gelombang yang merambat 
mempunyai panjang gelombang yang jauh lebih 
besar dari pada jarak antar atomnya, sifat atomik 
dapat diabaikan dan padatan dapat dianggap 
sebagai medium kontinu.
• Misalnya gelombang suara (bunyi) elastik longitudinal 
merambat dalam suatu bidang isotropik, menurut hukum 
Newton mempunyai persamaan gerak: 
• 휌퐴푑푥 
휕2푢 
푑푡2 = 푆 푥 + 푑푥 − 푆(푥) 퐴 
• Dimana u adalah simpangan terhadap titik setimbang dan S 
adalah tekanan. 
• Rengangan dan tekanan S dihubungkan oleh hukum Hooke. 
푆 = 푌푢 
• Bagian terkecilnya adalah : Δ푆 = 푆 푥 + 푑푥 − 푆 = 
휕푆 
휕푥 
푑푥 
• sehingga persamaan gelombang 1 menjadi : 
휕2푢 
푑푥2 = 
휌휕2푢 
푌푑푡2
• Solusi berbentuk propagasi Gelombang bidang : 
푈 = 퐴0푒푖(푘푥−휔푡) 
• Dimana masing-masing Ao, k, ω adalah amplitudo, bilangan 
gelombang, dan frekuensi radial gelombang. 휕2푢 
푑푥2 = 
휌휕2푢 
푌푑푡2 
• Disubsitusikan pada persamaan gelombang 
sehingga menjadi 휔 = 푉푠푘 dengan 푉푠 = 
푌 
푝 
1/2 
 
0 
=vs k 
k 
Gb. Kurva dispersi gelombang elastik
푈 = 퐴0푒푖(푘푥)
• Karena rapat keadaan tergantung pada hubungan dispersi 
푑휔 
푑푘 
= 푣푠 maka 푔휔 = 
퐿 
휋 
1 
푣푠 
• Bahasan tiga dimensi kubik dengan rusuk L memberikan 
syarat bahwa 푒푖(푘푥퐿+푘푦퐿+푘푧퐿) = 1 maka 푘푥 , 푘푦 , 푘푧 = 
푛 
2휋 
퐿 
, 푚 
2휋 
퐿 
, 푙( 
2휋 
퐿 
) 
• ruang k menunjukkanbahwasebuahtitikmempunyai volume 
(2π/L)3 
• Semuamodagetardengan vector gelombangantara k dan (k + 
dk) terletak dalam elemen volume 4πk2dk yang dibataskan 
oleh bola berjari-jari k dan (k + dk).
• Sehingga 푑푁 = 
4휋푘2푑푘 
2휋/퐿 3 = 푉 
푘2 
2휋2 푑푘 dengan V=L3 
• 푔휔 dihubungkan dengan dipersi linier maka : 푔휔 = 
푉 
2휋2 
휔2 
푣푠 
3 
• Dalam tiga dimensi nilai 푘 mengandung satu moda 
longitudinal dan dua moda transfersal sehingga hubungan 
dispersinya yaitu : 푔휔 = 푉 
휔2 
2휋2 
1 
푣퐿 
3 + 
1 
푣푇 
3 
• Jika 푣퐿 = 푣푇 maka persamaannya adalah 푔휔 = 
3푉 
2휋2 
휔2 
푣푠 
3
B. Kuantisasi Energi Getaran dalam Zat Padat 
Hukum ekuipartisi menyatakan bahwa besaran fisis energi yang 
besarnya berbanding lurus dengan kuadrat jarak atau 
momentum, maka untuk setiap derajat kebebasan pada suhu T 
memiliki energi yang sama, yaitu ½ k0T, dengan k0 adalah 
konstanta Boltzmann. 
Hal ini berarti energi kinetik setiap atom gas memiliki energy ½ 
k0T. gas monoatomik memiliki 3 derajat kebebasan, sehingga 
pada suhu T energi dalam untuk gas sebanyak 1 kilomol adalah; 
푈 = 푁퐴 
3 
2 
푘0푇 = ( 
3 
2 
)RT
• sehingga kapasitas panas pada volume konstan 퐶푉 = 
휕푈 
휕푇 푉 
= 
3 
2푅 
CV= 12.47 J/0K kmol →He dan Ar pada suhu kamar. 
• Memiliki energi potensial atom dalam gerak 
harmoniknya,sehingga energi total system atom dalam Kristal 
menurut hukum ekipartisi:푈 = 푁퐴 
3 
2 
푘표푇 + 
3 
2 
푘표푇 = 3푅푇 
sehingga 퐶푉 = 
휕푈 
휕푇 푉 
= 3푅 
• Menurut eksperimen menunjukkan bahwa nilai 퐶푉 menurun 
jika T menurun, dan T mendekati nol apabila T menuju 0 K.
C. Model Eintein tentang 푪푽 zat padat 
Model Einstein tentang getaran kisi mengambil andaian sebagai 
berikut: 
• Atom Kristal merupakan osilator independen yang masing-masing 
memiliki frekuensi sama energy diskrit. 
휀푛 = 푛ℏ휔 dengan n=0,1,2,3,.... 
• Sebaran energi osilator pada harga energy yang 
diperbolehkan mengikuti distribusi Boltzmann 
푓 휀푛 = 푒−휀푛 푘표푇 
Jika disubstitusikan dua persamaan diatas maka : 
휀 = 
ℏ휔 
푒ℏ휔 푘표푇−1
klasik 
kuantum 
ℇ 
0 T 
Gb. Perbandingan energi kuantum rata-rata osilator dan energi 
klasik kristal untuk satu derajat kebebasan
• Apabila zat padat sebanyak 1 kmol dan setiap atom mempunyi 3 
derajat kebebasan maka energi totalnya 퐸 = 3푁퐴 ℇ=3ℏ휔푁퐸 
퐴 
푒ℏ휔퐸/푘0푇−1 dimana 휔퐸 adalah frekuensi einstein 
• Kapasitaspanaspada volume konstan퐶푉 = 
휕퐸 
휕푇 푉 
= 
3푅 
휃퐸 
푇 
2 푒휃퐸 푇 
푒휃퐸 푇−1 
2 
Dimana θE = (ħωE/ko) adalah suatu karakteristik Einstein. 
Ungkapan CV di atas menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 
• Pada suhu yang sangat tinggi, dimana T >>θE, bentuk 푒휃퐸/푇dapat 
diekspansikan dalam deret pangkat θE/T, sehingga menghasilkan 
퐶푉≅ 3푅 seperti hasil teori klasik. 
• Pada suhu yang sangat rendah, dimana T <<θE, bentuk 푒휃퐸/푇 jauh 
lebih besar dari pada satu (1), sehingga퐶푉 ≅ 3푅 
휃퐸 
푇 
2 
푒−휃퐸/푇
• Fungsi ini terus berkurang sehingga mendekati nol dengan 
cepat sekali, yakni secara eksponensial. Jadi CV 0 saat T  
0. Hal ini sesuai dengan eksperimen. 
• Saat mendekati nol mutlak, penurunan CV model Einstein 
yang secara eksponensial di atas ternyata jauh lebih cepat 
daripada yang terjadi secara eksperimen, yakni CV ~ T3. Hal 
ini merupakan kelemahan yang mendasar model Einstein. 
• Kesimpulan yang dapat ditarik dari model Einstein adalah 
sebagai berikut: 
a. Pada suhu tinggi, osilator tereksitasi sempurna yang 
memerlukan energi rata-rata sebesar koT, sehingga 퐶푉 ≅ 
3푅. 
b. Pada suhu rendah, osilator membeku (tidak berosilasi) 
dalam tingkat dasar sehingga CV = 0.
D. Model Debye Tentang Cv Zat Padat 
Debye memodelkan getaran kisi dengan mengambil anggapan 
sebagai berikut: 
1. Atom Kristal merupakan osilator yang berkaitan erat satu 
sama lain, dengan daerah frekuensi ω = 0 sampai suatu 
frekuensi maksimum ωD yang ditentukan oleh jumlah moda 
getar yang diperkenankan. Dengan demikian pada Kristal 
terjadi gerakan kisi secara keseluruhan sehingga terdapat 
moda kisi bersama. 
2. Gelombang suara dalam padatan merupakan contoh moda 
bersama. Oleh karena itu moda kisi mempunyai hubungan 
dispersi linier kontinu persamaan dan persamaan rapat 
kedaan yang sama dengan bahasan gelombang elastik.
• Setiap modus getaran merupakan osilator harmonik tunggal 
ekivalen yang mempunyai energi rata-rata seperti osilator 
model eisntein. Oleh karena itu energi total getaran seluruh 
kisi adalah: 
• E = ε ω g ω dω = 
3V 
2π2vs 
3 ω2 ℏω 
eℏω/koT dω 
• Frekuensi batas bawah tentunya adalah ω = 0. Sedangkan 
atas yang ditetapkan oleh Debye dengan batasan bahwa 
jumlah derajat kebebasan untuk keseluruhan padatan, 
sehingga: 
ωD • g ω dω = 3NA 
0 
• Dimana frekuensi atas ωD disebut frekuensi Debye.
• Hasil integrasi di atas, setelah mensubtitusikan persamaan 푔휔 = 
3푉 
2휋2 
휔2 
푣푠 
3 memberikan nilai ωD = vs 6π2n 1/3 dimana n = NA / V 
adalah konsentrasi atom dalam padatan. 
• Energi total dapat dituliskan kembali menjadi: 
E = 
3V 
2π2vs 
3 
ωD ℏω 
0 
eℏω/koT dω 
Dan kapasitas panas pada volume konstan 
CV = 
휕U 
휕T 
V 
= 
3V 
2π2vs 
3 
ℏ3 
koT2 
ωD 
0 
ω4eℏω/koT 
(eℏω/koT−1)2 dω 
• Apabila x = (ħω/koT) dan suhu Debye didefinisikan sebagai θD = 
(ħω/koT), maka persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk 
CV = 9R 
T 
θD 
3 
θD/T 
0 
x4ex 
ex − 1 2 dx
• Ungkapan CV di atas menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 
a. Pada suhu tinggi, T >>θD, di dapatkan CV ≅ 3R yang sesuai 
dengan hukum Dulong-Petit. Dalam keadaan demikian, 
setiap moda getar tereksitasi penuh, dan memiliki energi 
klasik rata-rata ε = koT. 
b. Pada suhu rendah, T <<θD, dengan menggunakan 
hubungan analitik ~ x4ex 
0 
ex−1 2 dx = 
4 
15 
π2 didapatkan CV= 
12π2 
5 
R 
T 
θD 
3 
Kebergantungan CV terhadap T3 ini sesuai dengan hasil 
pengamatan. Dalam keadaan demikian, hanya sedikit moda 
getar tereksitasi yakni moda getar yang memiliki energi 
kuantum ħω.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Khoirul Ummah
 
Atom berelektron banyak
Atom berelektron banyakAtom berelektron banyak
Atom berelektron banyakReni Aryanti
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumKegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumAdli Sone
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuFani Diamanti
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)rina mirda
 

What's hot (20)

Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
 
Atom berelektron banyak
Atom berelektron banyakAtom berelektron banyak
Atom berelektron banyak
 
Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumKegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Ringkasan zat padat
Ringkasan zat padatRingkasan zat padat
Ringkasan zat padat
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINSTATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)
 

Viewers also liked

Pendahuluan zat padat
Pendahuluan zat padatPendahuluan zat padat
Pendahuluan zat padatCha Item Dong
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalandrainiesta
 
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panasGetaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panasYati Maryati
 
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatAplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatMukhsinah PuDasya
 
Interferensi dalam film tipis (ahmad hata)
Interferensi dalam film tipis (ahmad hata)Interferensi dalam film tipis (ahmad hata)
Interferensi dalam film tipis (ahmad hata)Ahmad Hata N
 
Sifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal MaterialSifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal MaterialVincent Cahya
 
Proses difusi zat padat
Proses difusi zat padatProses difusi zat padat
Proses difusi zat padatVincent Cahya
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamPpt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamMukhsinah PuDasya
 
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaSemikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaAmir Muwahid
 
1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)Putu Adi Susanta
 
What Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsWhat Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsSlideShare
 
Masters of SlideShare
Masters of SlideShareMasters of SlideShare
Masters of SlideShareKapost
 
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareSTOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareEmpowered Presentations
 
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation OptimizationOneupweb
 

Viewers also liked (20)

Pendahuluan zat padat
Pendahuluan zat padatPendahuluan zat padat
Pendahuluan zat padat
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
 
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panasGetaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
 
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatAplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
 
Interferensi dalam film tipis (ahmad hata)
Interferensi dalam film tipis (ahmad hata)Interferensi dalam film tipis (ahmad hata)
Interferensi dalam film tipis (ahmad hata)
 
Sifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal MaterialSifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal Material
 
Proses difusi zat padat
Proses difusi zat padatProses difusi zat padat
Proses difusi zat padat
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamPpt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
 
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaSemikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
 
1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)
 
struktur kristal
struktur kristalstruktur kristal
struktur kristal
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
Ppt tari
Ppt tariPpt tari
Ppt tari
 
What Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsWhat Makes Great Infographics
What Makes Great Infographics
 
Masters of SlideShare
Masters of SlideShareMasters of SlideShare
Masters of SlideShare
 
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareSTOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
 
You Suck At PowerPoint!
You Suck At PowerPoint!You Suck At PowerPoint!
You Suck At PowerPoint!
 
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
 

Similar to OPTIMASI GETARAN

Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Saifurrahman Santoso
 
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat PadatPembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat PadatAthallahIhsanulArta
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomMilla Andista
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikujangsupiandi
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentationhafizona
 
Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1 Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1 radar radius
 
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptxKELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptxPramandaUns
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2irdadarmaputri
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumkeynahkhun
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum editFauzan Amir
 
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit dopplerPendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit dopplereli priyatna laidan
 
Stuktur atom
Stuktur atomStuktur atom
Stuktur atomahmaddzul
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2radar radius
 

Similar to OPTIMASI GETARAN (20)

Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
 
Bab vi kel. ii
Bab vi kel. iiBab vi kel. ii
Bab vi kel. ii
 
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat PadatPembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atom
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
GELOMBANG_MEKANIS.pptx
GELOMBANG_MEKANIS.pptxGELOMBANG_MEKANIS.pptx
GELOMBANG_MEKANIS.pptx
 
Astro
AstroAstro
Astro
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
 
Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1 Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1
 
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptxKELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum edit
 
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit dopplerPendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
 
Stuktur atom
Stuktur atomStuktur atom
Stuktur atom
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2
 
Fsk!!
Fsk!!Fsk!!
Fsk!!
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

OPTIMASI GETARAN

  • 1. DINAMIKA KISI KRISTAL (Getaran Dalam Zat Padat) Oleh : Ifatul Laili Sa’adah Wiwin Susiati Astuti Abdul Gani Maria Lourdes S. Amaral
  • 2. A. Getaran Elastik dan Rapat Moda Getar • Padatan terdiri dari atom-atom yang diskrit. Atom tidaklah diam, tetapi berosilasi di sekitar titik setimbangnya sebagai akibat adanya energi termal. • Gelombang elastik : gelombang yang merambat mempunyai panjang gelombang yang jauh lebih besar dari pada jarak antar atomnya, sifat atomik dapat diabaikan dan padatan dapat dianggap sebagai medium kontinu.
  • 3. • Misalnya gelombang suara (bunyi) elastik longitudinal merambat dalam suatu bidang isotropik, menurut hukum Newton mempunyai persamaan gerak: • 휌퐴푑푥 휕2푢 푑푡2 = 푆 푥 + 푑푥 − 푆(푥) 퐴 • Dimana u adalah simpangan terhadap titik setimbang dan S adalah tekanan. • Rengangan dan tekanan S dihubungkan oleh hukum Hooke. 푆 = 푌푢 • Bagian terkecilnya adalah : Δ푆 = 푆 푥 + 푑푥 − 푆 = 휕푆 휕푥 푑푥 • sehingga persamaan gelombang 1 menjadi : 휕2푢 푑푥2 = 휌휕2푢 푌푑푡2
  • 4. • Solusi berbentuk propagasi Gelombang bidang : 푈 = 퐴0푒푖(푘푥−휔푡) • Dimana masing-masing Ao, k, ω adalah amplitudo, bilangan gelombang, dan frekuensi radial gelombang. 휕2푢 푑푥2 = 휌휕2푢 푌푑푡2 • Disubsitusikan pada persamaan gelombang sehingga menjadi 휔 = 푉푠푘 dengan 푉푠 = 푌 푝 1/2  0 =vs k k Gb. Kurva dispersi gelombang elastik
  • 6. • Karena rapat keadaan tergantung pada hubungan dispersi 푑휔 푑푘 = 푣푠 maka 푔휔 = 퐿 휋 1 푣푠 • Bahasan tiga dimensi kubik dengan rusuk L memberikan syarat bahwa 푒푖(푘푥퐿+푘푦퐿+푘푧퐿) = 1 maka 푘푥 , 푘푦 , 푘푧 = 푛 2휋 퐿 , 푚 2휋 퐿 , 푙( 2휋 퐿 ) • ruang k menunjukkanbahwasebuahtitikmempunyai volume (2π/L)3 • Semuamodagetardengan vector gelombangantara k dan (k + dk) terletak dalam elemen volume 4πk2dk yang dibataskan oleh bola berjari-jari k dan (k + dk).
  • 7. • Sehingga 푑푁 = 4휋푘2푑푘 2휋/퐿 3 = 푉 푘2 2휋2 푑푘 dengan V=L3 • 푔휔 dihubungkan dengan dipersi linier maka : 푔휔 = 푉 2휋2 휔2 푣푠 3 • Dalam tiga dimensi nilai 푘 mengandung satu moda longitudinal dan dua moda transfersal sehingga hubungan dispersinya yaitu : 푔휔 = 푉 휔2 2휋2 1 푣퐿 3 + 1 푣푇 3 • Jika 푣퐿 = 푣푇 maka persamaannya adalah 푔휔 = 3푉 2휋2 휔2 푣푠 3
  • 8. B. Kuantisasi Energi Getaran dalam Zat Padat Hukum ekuipartisi menyatakan bahwa besaran fisis energi yang besarnya berbanding lurus dengan kuadrat jarak atau momentum, maka untuk setiap derajat kebebasan pada suhu T memiliki energi yang sama, yaitu ½ k0T, dengan k0 adalah konstanta Boltzmann. Hal ini berarti energi kinetik setiap atom gas memiliki energy ½ k0T. gas monoatomik memiliki 3 derajat kebebasan, sehingga pada suhu T energi dalam untuk gas sebanyak 1 kilomol adalah; 푈 = 푁퐴 3 2 푘0푇 = ( 3 2 )RT
  • 9. • sehingga kapasitas panas pada volume konstan 퐶푉 = 휕푈 휕푇 푉 = 3 2푅 CV= 12.47 J/0K kmol →He dan Ar pada suhu kamar. • Memiliki energi potensial atom dalam gerak harmoniknya,sehingga energi total system atom dalam Kristal menurut hukum ekipartisi:푈 = 푁퐴 3 2 푘표푇 + 3 2 푘표푇 = 3푅푇 sehingga 퐶푉 = 휕푈 휕푇 푉 = 3푅 • Menurut eksperimen menunjukkan bahwa nilai 퐶푉 menurun jika T menurun, dan T mendekati nol apabila T menuju 0 K.
  • 10. C. Model Eintein tentang 푪푽 zat padat Model Einstein tentang getaran kisi mengambil andaian sebagai berikut: • Atom Kristal merupakan osilator independen yang masing-masing memiliki frekuensi sama energy diskrit. 휀푛 = 푛ℏ휔 dengan n=0,1,2,3,.... • Sebaran energi osilator pada harga energy yang diperbolehkan mengikuti distribusi Boltzmann 푓 휀푛 = 푒−휀푛 푘표푇 Jika disubstitusikan dua persamaan diatas maka : 휀 = ℏ휔 푒ℏ휔 푘표푇−1
  • 11. klasik kuantum ℇ 0 T Gb. Perbandingan energi kuantum rata-rata osilator dan energi klasik kristal untuk satu derajat kebebasan
  • 12. • Apabila zat padat sebanyak 1 kmol dan setiap atom mempunyi 3 derajat kebebasan maka energi totalnya 퐸 = 3푁퐴 ℇ=3ℏ휔푁퐸 퐴 푒ℏ휔퐸/푘0푇−1 dimana 휔퐸 adalah frekuensi einstein • Kapasitaspanaspada volume konstan퐶푉 = 휕퐸 휕푇 푉 = 3푅 휃퐸 푇 2 푒휃퐸 푇 푒휃퐸 푇−1 2 Dimana θE = (ħωE/ko) adalah suatu karakteristik Einstein. Ungkapan CV di atas menunjukkan hal-hal sebagai berikut: • Pada suhu yang sangat tinggi, dimana T >>θE, bentuk 푒휃퐸/푇dapat diekspansikan dalam deret pangkat θE/T, sehingga menghasilkan 퐶푉≅ 3푅 seperti hasil teori klasik. • Pada suhu yang sangat rendah, dimana T <<θE, bentuk 푒휃퐸/푇 jauh lebih besar dari pada satu (1), sehingga퐶푉 ≅ 3푅 휃퐸 푇 2 푒−휃퐸/푇
  • 13. • Fungsi ini terus berkurang sehingga mendekati nol dengan cepat sekali, yakni secara eksponensial. Jadi CV 0 saat T  0. Hal ini sesuai dengan eksperimen. • Saat mendekati nol mutlak, penurunan CV model Einstein yang secara eksponensial di atas ternyata jauh lebih cepat daripada yang terjadi secara eksperimen, yakni CV ~ T3. Hal ini merupakan kelemahan yang mendasar model Einstein. • Kesimpulan yang dapat ditarik dari model Einstein adalah sebagai berikut: a. Pada suhu tinggi, osilator tereksitasi sempurna yang memerlukan energi rata-rata sebesar koT, sehingga 퐶푉 ≅ 3푅. b. Pada suhu rendah, osilator membeku (tidak berosilasi) dalam tingkat dasar sehingga CV = 0.
  • 14. D. Model Debye Tentang Cv Zat Padat Debye memodelkan getaran kisi dengan mengambil anggapan sebagai berikut: 1. Atom Kristal merupakan osilator yang berkaitan erat satu sama lain, dengan daerah frekuensi ω = 0 sampai suatu frekuensi maksimum ωD yang ditentukan oleh jumlah moda getar yang diperkenankan. Dengan demikian pada Kristal terjadi gerakan kisi secara keseluruhan sehingga terdapat moda kisi bersama. 2. Gelombang suara dalam padatan merupakan contoh moda bersama. Oleh karena itu moda kisi mempunyai hubungan dispersi linier kontinu persamaan dan persamaan rapat kedaan yang sama dengan bahasan gelombang elastik.
  • 15. • Setiap modus getaran merupakan osilator harmonik tunggal ekivalen yang mempunyai energi rata-rata seperti osilator model eisntein. Oleh karena itu energi total getaran seluruh kisi adalah: • E = ε ω g ω dω = 3V 2π2vs 3 ω2 ℏω eℏω/koT dω • Frekuensi batas bawah tentunya adalah ω = 0. Sedangkan atas yang ditetapkan oleh Debye dengan batasan bahwa jumlah derajat kebebasan untuk keseluruhan padatan, sehingga: ωD • g ω dω = 3NA 0 • Dimana frekuensi atas ωD disebut frekuensi Debye.
  • 16. • Hasil integrasi di atas, setelah mensubtitusikan persamaan 푔휔 = 3푉 2휋2 휔2 푣푠 3 memberikan nilai ωD = vs 6π2n 1/3 dimana n = NA / V adalah konsentrasi atom dalam padatan. • Energi total dapat dituliskan kembali menjadi: E = 3V 2π2vs 3 ωD ℏω 0 eℏω/koT dω Dan kapasitas panas pada volume konstan CV = 휕U 휕T V = 3V 2π2vs 3 ℏ3 koT2 ωD 0 ω4eℏω/koT (eℏω/koT−1)2 dω • Apabila x = (ħω/koT) dan suhu Debye didefinisikan sebagai θD = (ħω/koT), maka persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk CV = 9R T θD 3 θD/T 0 x4ex ex − 1 2 dx
  • 17. • Ungkapan CV di atas menunjukkan hal-hal sebagai berikut: a. Pada suhu tinggi, T >>θD, di dapatkan CV ≅ 3R yang sesuai dengan hukum Dulong-Petit. Dalam keadaan demikian, setiap moda getar tereksitasi penuh, dan memiliki energi klasik rata-rata ε = koT. b. Pada suhu rendah, T <<θD, dengan menggunakan hubungan analitik ~ x4ex 0 ex−1 2 dx = 4 15 π2 didapatkan CV= 12π2 5 R T θD 3 Kebergantungan CV terhadap T3 ini sesuai dengan hasil pengamatan. Dalam keadaan demikian, hanya sedikit moda getar tereksitasi yakni moda getar yang memiliki energi kuantum ħω.