SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
www.ubharajaya.ac.id 1
www.ubharajaya.ac.id 1
Mata Kuliah Fisika
Nama Dosen Joni Warta
05
Modul
Fakultas:
Ilmu Komputer
Prodi:
Informatika
Arus listrik
Univesitas Bhayangkara Jakarta Raya
www.ubharajaya.ac.id 2
www.ubharajaya.ac.id
Arus listrik
• Definisi: Banyak aliran muatan listrik yang mengalir persatuan
waktu.
• 𝐼 =
𝑑𝑞
𝑑𝑡
(Amp)
• Dimana : 𝑑𝑞= perubahan banyaknya muatan ( Coulomb) ; dt = perubahan selang waktu
• Muatan listrik dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain karena adanya beda potensial.
Tempat yang memiliki potensial tinggi melepaskan muatan ke tempat yang memiliki potensial
rendah.
• Besarnya arus yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial, V, antara dua tempat,
atau
• I ≈ 𝑉
• . Kesebandingan di atas selanjutnya dapat ditulis
• 𝐼 =
1
𝑅
𝑉
www.ubharajaya.ac.id
• Arus bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber, bahkan
ada hewan yang mampu menghasilkan arus listrik. Dalam
elektronika arus bisa ”dihasilkan” dari sumber tegangan
(power supply).
• Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya
elektron, ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan
sebuah kesepakatan yang dilakukan sebelum diketahui
bahwa penyebab utama timbulnya arus listrik adalah partikel
bermuatan negatif (elektron bebas).
E
R
Arah
elektron
Arah
arus
www.ubharajaya.ac.id
Berapa cepat arus mengalir?
• Dalam sebuah bahan misalnya tembaga, pada 300 K
memiliki jumlah elektron bebas n = 1029 buah setiap meter
kubiknya.
• Elektron bebas bergerak sangat acak dan bertumbukan satu
sama lain dengan kecepatan rata-rata v = 106 m/s (satu juta
meter tiap detiknya).
• Waktu antar tumbukan satu dengan yang lainnya yang
dialami sebuah elektron  berkisar atara 3x10-14 detik.
Sebuah waktu yang sangat pendek.
• Jika kita memberikan medan listrik pada kawat tembaga
misalnya, maka elektron-elektron sesuai dengan hukum
elektrostatik yang pernah kita bahas, akan mengalami gaya
Coulomb sebesar :
E
q
F e

www.ubharajaya.ac.id
• Akibatnya elektron akan mengalami percepatan mengikuti
hukum Newton :
• Jika waktu antar tumbukan adalah , maka kecepatan
tumbukan (atau kecepatan drfit) adalah :
• Jika kita substitusikan persamaan tsb , maka dihasilkan :
e
m
F
a 


 a
vd



e
e
d
m
E
q
v
E
q
F e

www.ubharajaya.ac.id
• Vd merupakan kecepatan arus listrik (drift velocity).
• Kita akan menghitung seberapa besar kecepatan
elektron pada arus listrik ini. Misalkan kita memiliki
kawat tembaga sepanjang l = 10 meter, dan pada
ujung-ujungnya kita berikan beda potensial V sebesar
10 Volt. Dengan demikian medan listriknya dapat kita
hitung melalui :



e
e
d
m
E
q
v
m
/
Volt
1
l
V
E 

www.ubharajaya.ac.id
• Karena massa elektron sekitar 10-30 kg dan muatannya 1,6
x10-19 C, maka jika hitung vd pada kawat tembaga :
• Kecepatan yang sangat rendah dan tidak diduga
sebelumnya bukan ? mengingat kecepatan elektron sendiri
adalah 106 m/s. Sehingga untuk menelusuri kawat 10 meter,
elektron memerlukan waktu 10/(5x10-3) = 2000 detik atau
sekitar setegah jam !! jauh lebih lambat dari seekor kura-
kura
)
d
( , x ( )
v ( x )
x m / s




 

19
14
30
3
1 6 10 1
3 10
10
5 10
www.ubharajaya.ac.id
• Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron
berhadapan/mengalami rintangan dari molekul-molekul dan
ion-ion dalam konduktor tersebut, sehingga mengalami
aliran arus listrik mengalami semacam hambatan.
• Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi
(hambatan) yang disimbolkan dengan R. Satuan dari
hambatan dalam SI adalah ohm. Besarnya resistansi suatu
bahan atau konduktor dengan luas penampang A dan
panjang l serta hambat-jenis (resistivitas)  adalah :
A
l
ρ
R  A
l
Hambatan (R)
www.ubharajaya.ac.id
• Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat
konduktivitas yang baik memiliki resistivitas yang sangat
kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya.
Konduktor Baik 108 10-8 10-2
Cu, Ag, Au
Isolator Baik 10-12-10-16 1012-1016 1020
Kaca, Plastik
Sifat Konduktivitas Konduktivitas  Resistivitas  R
Data beberapa sifat konduktivitas dan resistivitas Bahan
www.ubharajaya.ac.id
• Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur
(dipengaruhi temperatur) dengan rumusan sebagai berikut :
𝑅 = 𝑅0 + 𝛼 (𝑇 − 𝑇0)
dengan :
• R = resistansi pada temperatur T
• Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar)
•  =koefisien temperatur resistansi
• Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur dapat
dilihat pada kurva berikut :
www.ubharajaya.ac.id
• Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur
kamar (berkisar 20oC) :
Bahan  (m) (1/K)
Alumunium 2,8 x 10-8 3,9 x 10-3
Besi 10 x 10-8 5,0 x 10-3
Belerang 1 x 1015
Kaca 1010-1014
Kayu 108-1014
Karet 1013-1016
Karbon 3,5 x103 -0,5 x 10-3
Perak 1,6 x 10-8 3,8 x 10-3
Tembaga 1,7 x 10-7 3,9 x 10-3
Timah 22 x 10-8 4,3 x 10-3
www.ubharajaya.ac.id
• Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai
hambatan adalah resistor yang biasa dilambangkan dengan
garis zigzag
• Besarnya nilai resistansi dalam sebuah resistor biasanya
ditunjukan oleh cincin-cincin warna yang terdapat pada badan
resistor tersebut, pada umumnya sebuah resistor memiliki 4
cincin, meskipun kadang terdapat 5 cincin atau bahkan 6
cincin. Namun di sini kita pakai resistor 4 warna. Warna-warna
tersebut adalah kode-kode yang manunjukan besaran-
besaran tertentu seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :
www.ubharajaya.ac.id
Warna Cincin ke-1
(digit pertama)
Cincin ke-2
(digit kedua)
Cincin ke-3
(pengali)
Cincin ke -4
(toleransi)
Hitam 0 0 1
Coklat 1 1 10 1 %
Merah 2 2 100 2 %
Jingga 3 3 1000
Kuning 4 4 10000
Hijau 5 5 100000
Biru 6 6 1000000
Ungu 7 7 -
Abu-abu 8 8 -
Putih 9 9 -
Emas - - 0,1 5 %
Perak - - 0,01 10 %
kosong - - - 20 %
www.ubharajaya.ac.id
Hukum Ohm
• Kita telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik, yakni
kuat arus listrik, tegangan, dan hambatan, atau I, V, dan R.
• Bagaimanakah hubungan ketiga besaran tersebut?
• George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan
antara kuat arus listrik (I), hambatan (R) dan beda
potensial (V) yang kemudian dikenal dengan hukum Ohm
yang penurunannya sebagai berikut :
www.ubharajaya.ac.id
• pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan
luas penampang A
• Karena berbentuk silinder volume dari dV adalah :
• karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan
kecepatan Vd dengan waktu 1 detik maka :
A
l
dl
dV
dl
A
dV 

d
d v
1
v
dl 


www.ubharajaya.ac.id
• Dengan demikian volume perdetik:
• Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap
detik adalah
• jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk vd,
maka diperoleh
• yang berada dalam kurung pada persamaan di atas
merupakan sifat bahan dan sering disebut konduktivitas ,
sehingga :
d
v
A
dV 

e
d q
n
v
A
I 



AE
m
n
q
I
e
2
e







 


www.ubharajaya.ac.id
• karena E=V/l, maka
• karena konduktivitas  merupakan kebalikan dari
resistivitas  (=1/), maka persamaan di atas menjadi
• bagian di dalam kurung dari persamaan di atas kita ketahui
sebagai R (resistansi), sehingga :
AE
I 

l
AV
I







 

A
l
V
I

R
V
I 
www.ubharajaya.ac.id
Cont.
• Persamaan ini tidak lain
merupakan hukum Ohm.
• Jika digambar dalam grafik,
maka dihasilkan:
R
V
I 
RI
V 
I
V
R= tan

ohmik
Non-ohmik
www.ubharajaya.ac.id
Perhatikan gambar di bawah
Tentukan
a.Kuat arus total
b.Kuat arus I1 dan I2
c.Tegangan ab dan tegangan bc
R2
1
RP R1
+
=
1 1
RP 6 3
+
=
1 1 1
RP 6
=
1 3
=
RP 2 Ω
Rs = R3 + Rp
Rs = 4 + 2
Rs = 6Ω
a
R
V
I
I 18 volt
6Ω
I 3 A
6Ω
3Ω
a
b c
4Ω
I2
I1
I
V = 18 volt
R1
R2
R3
I1 : I2 =
R1 R2
:
1 1
I1 : I2 =
6 3
:
1 1
x6
I1 : I2 = 1 : 2
I1 =
3
1 x I
I1 =
3
1 x 3
I1 = 1 A
I2 =
3
2 x I
I2 = 2 A
I2 = x 3
3
2
b
c
Vab = I R3
Vab = 3 x 4
Vab = 12 V
Vbc = I1 R1
Vbc = 1 x 6
Vbc = 6 V
atau
Vbc = I2 R2
Vbc = 2 x 3
Vbc = 6 V
Contoh
www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id
Rangkaian Seri
• Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki
percabangan
• Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri:
R2 R4
R3 R5
R1
RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
www.ubharajaya.ac.id
R1
R2
R3
3
2
1
TOTAL R
1
R
1
R
1
R
1



.........
R
R
R
R
R
R
.......
R
R
R
R
R
2
1
3
1
3
2
4
3
2
1
TOTAL








www.ubharajaya.ac.id
Perhatikan sebuah rangkaian berikut :
E
I R1 R2
R3
R4
I1
I2
Jika diketahui R1=R2=2 ohm, R3=R4 = 4 ohm,
hitunglah arus yang mengalir dalam
R2 (I1) dan R3 (I3), serta E = 22 Volt.
Soal
www.ubharajaya.ac.id
E1 =3V
R1 =2Ω
Hukum II Kirchoff:
Jumlah GGL dan Tegangan Jepit Dalam suatu Rangkaian
Tertutup sama dengan Nol
E2 =6V
E3 =3V
R2 =2Ω
R3 =2Ω
R4 =2Ω
R5 =2Ω
Tentukan besar arus yang melewati tiap-tiap cabang
penghantar!
www.ubharajaya.ac.id
E1 =3V
R1 =2Ω
E2 =6V
R2 =2Ω
R3 =2Ω
E2 =6V
E3 =3V
R3 =2Ω
R4 =2Ω
R5 =2Ω
Loop I Loop II
E1 – E2 + I1(R1+R2) + I2R3 = 0
E3 – E2 + I3(R4+R5) + I2R3 = 0
3 – 6 + I1(2+2) + I2(2) = 0
3 – 6 + I3(2+2) + I2(2) = 0
4 I1 + 2 I2 = 3
2 I2 + 4 I3 = 3
(1)
(2)
I2 = I1 +
I3
I3 = I2 - I1
2 I2 + 4 I3 = 3
2 I2 + 4 (I2 - I1) = 3
-4 I1 + 6 I2 = 3 (3)
SUBTITUSI (1) DAN (3)
4 I1 + 2 I2 = 3
-4 I1 + 6 I2 = 3 +
8 I2 = 6
I2 = ¾ A
4 I1 + 2 (¾) = 3
I1 = 3/8 A
I3 = I2 - I1
I3 = I2 - I1
I3 = (¾)- (3/8)
I3 = 3/8 A
i2
i1
i2
i3
www.ubharajaya.ac.id
Energi dan Daya Listrik
a. Energi Listrik
b. Daya Listrik
Contoh :
1. Pada sebuah lampu pijar tertera 100 W, 220 V. Tentukan
hambatan lampu tsb !
2. Lampu pijar dari 60 W, 220 V, dipasang pada tegangan
110 V, tentukan daya yg dapakai lampu tsb !
t
R
V
Rt
I
VIt
W
2
2



R
V
R
I
VI
t
W
P
2
2




www.ubharajaya.ac.id 27
www.ubharajaya.ac.id
• Prinsip sensor suhu (Thermal)
• 𝑅 − 𝑅0 = 𝛼∆𝑇 ∆𝑅 = 𝛼∆𝑇 ∆𝑅 ≈ ∆𝑇
𝑅 = 𝑅0 + 𝛼 (𝑇 − 𝑇0) = 𝑅0 + 𝛼∆𝑇
Didapat bahwa dengan adanya perubahan nilai hambata sebanding denga perubahan temperatur
prinsip kerja sensor suhu adalah:
1. suhu naik – resistansi – sensor sesuai dengan arus listrik.
2. metal – kontak langsung – suhu naik/turun
https://thecityfoundry.com/sensor-suhu/
www.ubharajaya.ac.id 28
THANK YOU
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

More Related Content

Similar to Langkah-langkah penyelesaian:1. Hambatan total rangkaian seri adalah jumlah semua hambatan: RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 = 2 Ω + 2 Ω + 2 Ω + 2 Ω = 8 Ω2. Hukum Ohm: I = E/RTOTAL = 22 V/8 Ω = 2.75 A3. Arus yang mengalir di R1 dan R2 sama besar dengan arus total: I1 = I2 = 2.75 A 4. Jadi arus

Similar to Langkah-langkah penyelesaian:1. Hambatan total rangkaian seri adalah jumlah semua hambatan: RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 = 2 Ω + 2 Ω + 2 Ω + 2 Ω = 8 Ω2. Hukum Ohm: I = E/RTOTAL = 22 V/8 Ω = 2.75 A3. Arus yang mengalir di R1 dan R2 sama besar dengan arus total: I1 = I2 = 2.75 A 4. Jadi arus (20)

Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Ringkasan materi fisika smp kelas 9 lengkap
Ringkasan materi fisika smp kelas 9 lengkapRingkasan materi fisika smp kelas 9 lengkap
Ringkasan materi fisika smp kelas 9 lengkap
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXRangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
 
Fisika2
Fisika2Fisika2
Fisika2
 
Bab 2 listrik dinamis
Bab 2 listrik dinamisBab 2 listrik dinamis
Bab 2 listrik dinamis
 
Unit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrikUnit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrik
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamik
 
listrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.pptlistrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.ppt
 
listrik dinamik
 listrik dinamik listrik dinamik
listrik dinamik
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
 
TEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIKTEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIK
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Arus dan Resistansi
Arus dan ResistansiArus dan Resistansi
Arus dan Resistansi
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 

Recently uploaded (7)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 

Langkah-langkah penyelesaian:1. Hambatan total rangkaian seri adalah jumlah semua hambatan: RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 = 2 Ω + 2 Ω + 2 Ω + 2 Ω = 8 Ω2. Hukum Ohm: I = E/RTOTAL = 22 V/8 Ω = 2.75 A3. Arus yang mengalir di R1 dan R2 sama besar dengan arus total: I1 = I2 = 2.75 A 4. Jadi arus

  • 1. www.ubharajaya.ac.id 1 www.ubharajaya.ac.id 1 Mata Kuliah Fisika Nama Dosen Joni Warta 05 Modul Fakultas: Ilmu Komputer Prodi: Informatika Arus listrik Univesitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • 2. www.ubharajaya.ac.id 2 www.ubharajaya.ac.id Arus listrik • Definisi: Banyak aliran muatan listrik yang mengalir persatuan waktu. • 𝐼 = 𝑑𝑞 𝑑𝑡 (Amp) • Dimana : 𝑑𝑞= perubahan banyaknya muatan ( Coulomb) ; dt = perubahan selang waktu • Muatan listrik dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain karena adanya beda potensial. Tempat yang memiliki potensial tinggi melepaskan muatan ke tempat yang memiliki potensial rendah. • Besarnya arus yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial, V, antara dua tempat, atau • I ≈ 𝑉 • . Kesebandingan di atas selanjutnya dapat ditulis • 𝐼 = 1 𝑅 𝑉
  • 3. www.ubharajaya.ac.id • Arus bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber, bahkan ada hewan yang mampu menghasilkan arus listrik. Dalam elektronika arus bisa ”dihasilkan” dari sumber tegangan (power supply). • Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya elektron, ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan sebuah kesepakatan yang dilakukan sebelum diketahui bahwa penyebab utama timbulnya arus listrik adalah partikel bermuatan negatif (elektron bebas). E R Arah elektron Arah arus
  • 4. www.ubharajaya.ac.id Berapa cepat arus mengalir? • Dalam sebuah bahan misalnya tembaga, pada 300 K memiliki jumlah elektron bebas n = 1029 buah setiap meter kubiknya. • Elektron bebas bergerak sangat acak dan bertumbukan satu sama lain dengan kecepatan rata-rata v = 106 m/s (satu juta meter tiap detiknya). • Waktu antar tumbukan satu dengan yang lainnya yang dialami sebuah elektron  berkisar atara 3x10-14 detik. Sebuah waktu yang sangat pendek. • Jika kita memberikan medan listrik pada kawat tembaga misalnya, maka elektron-elektron sesuai dengan hukum elektrostatik yang pernah kita bahas, akan mengalami gaya Coulomb sebesar : E q F e 
  • 5. www.ubharajaya.ac.id • Akibatnya elektron akan mengalami percepatan mengikuti hukum Newton : • Jika waktu antar tumbukan adalah , maka kecepatan tumbukan (atau kecepatan drfit) adalah : • Jika kita substitusikan persamaan tsb , maka dihasilkan : e m F a     a vd    e e d m E q v E q F e 
  • 6. www.ubharajaya.ac.id • Vd merupakan kecepatan arus listrik (drift velocity). • Kita akan menghitung seberapa besar kecepatan elektron pada arus listrik ini. Misalkan kita memiliki kawat tembaga sepanjang l = 10 meter, dan pada ujung-ujungnya kita berikan beda potensial V sebesar 10 Volt. Dengan demikian medan listriknya dapat kita hitung melalui :    e e d m E q v m / Volt 1 l V E  
  • 7. www.ubharajaya.ac.id • Karena massa elektron sekitar 10-30 kg dan muatannya 1,6 x10-19 C, maka jika hitung vd pada kawat tembaga : • Kecepatan yang sangat rendah dan tidak diduga sebelumnya bukan ? mengingat kecepatan elektron sendiri adalah 106 m/s. Sehingga untuk menelusuri kawat 10 meter, elektron memerlukan waktu 10/(5x10-3) = 2000 detik atau sekitar setegah jam !! jauh lebih lambat dari seekor kura- kura ) d ( , x ( ) v ( x ) x m / s        19 14 30 3 1 6 10 1 3 10 10 5 10
  • 8. www.ubharajaya.ac.id • Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron berhadapan/mengalami rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam konduktor tersebut, sehingga mengalami aliran arus listrik mengalami semacam hambatan. • Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi (hambatan) yang disimbolkan dengan R. Satuan dari hambatan dalam SI adalah ohm. Besarnya resistansi suatu bahan atau konduktor dengan luas penampang A dan panjang l serta hambat-jenis (resistivitas)  adalah : A l ρ R  A l Hambatan (R)
  • 9. www.ubharajaya.ac.id • Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat konduktivitas yang baik memiliki resistivitas yang sangat kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya. Konduktor Baik 108 10-8 10-2 Cu, Ag, Au Isolator Baik 10-12-10-16 1012-1016 1020 Kaca, Plastik Sifat Konduktivitas Konduktivitas  Resistivitas  R Data beberapa sifat konduktivitas dan resistivitas Bahan
  • 10. www.ubharajaya.ac.id • Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur (dipengaruhi temperatur) dengan rumusan sebagai berikut : 𝑅 = 𝑅0 + 𝛼 (𝑇 − 𝑇0) dengan : • R = resistansi pada temperatur T • Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar) •  =koefisien temperatur resistansi • Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur dapat dilihat pada kurva berikut :
  • 11. www.ubharajaya.ac.id • Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur kamar (berkisar 20oC) : Bahan  (m) (1/K) Alumunium 2,8 x 10-8 3,9 x 10-3 Besi 10 x 10-8 5,0 x 10-3 Belerang 1 x 1015 Kaca 1010-1014 Kayu 108-1014 Karet 1013-1016 Karbon 3,5 x103 -0,5 x 10-3 Perak 1,6 x 10-8 3,8 x 10-3 Tembaga 1,7 x 10-7 3,9 x 10-3 Timah 22 x 10-8 4,3 x 10-3
  • 12. www.ubharajaya.ac.id • Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai hambatan adalah resistor yang biasa dilambangkan dengan garis zigzag • Besarnya nilai resistansi dalam sebuah resistor biasanya ditunjukan oleh cincin-cincin warna yang terdapat pada badan resistor tersebut, pada umumnya sebuah resistor memiliki 4 cincin, meskipun kadang terdapat 5 cincin atau bahkan 6 cincin. Namun di sini kita pakai resistor 4 warna. Warna-warna tersebut adalah kode-kode yang manunjukan besaran- besaran tertentu seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :
  • 13. www.ubharajaya.ac.id Warna Cincin ke-1 (digit pertama) Cincin ke-2 (digit kedua) Cincin ke-3 (pengali) Cincin ke -4 (toleransi) Hitam 0 0 1 Coklat 1 1 10 1 % Merah 2 2 100 2 % Jingga 3 3 1000 Kuning 4 4 10000 Hijau 5 5 100000 Biru 6 6 1000000 Ungu 7 7 - Abu-abu 8 8 - Putih 9 9 - Emas - - 0,1 5 % Perak - - 0,01 10 % kosong - - - 20 %
  • 14. www.ubharajaya.ac.id Hukum Ohm • Kita telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik, yakni kuat arus listrik, tegangan, dan hambatan, atau I, V, dan R. • Bagaimanakah hubungan ketiga besaran tersebut? • George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan antara kuat arus listrik (I), hambatan (R) dan beda potensial (V) yang kemudian dikenal dengan hukum Ohm yang penurunannya sebagai berikut :
  • 15. www.ubharajaya.ac.id • pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan luas penampang A • Karena berbentuk silinder volume dari dV adalah : • karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan kecepatan Vd dengan waktu 1 detik maka : A l dl dV dl A dV   d d v 1 v dl   
  • 16. www.ubharajaya.ac.id • Dengan demikian volume perdetik: • Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap detik adalah • jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk vd, maka diperoleh • yang berada dalam kurung pada persamaan di atas merupakan sifat bahan dan sering disebut konduktivitas , sehingga : d v A dV   e d q n v A I     AE m n q I e 2 e           
  • 17. www.ubharajaya.ac.id • karena E=V/l, maka • karena konduktivitas  merupakan kebalikan dari resistivitas  (=1/), maka persamaan di atas menjadi • bagian di dalam kurung dari persamaan di atas kita ketahui sebagai R (resistansi), sehingga : AE I   l AV I           A l V I  R V I 
  • 18. www.ubharajaya.ac.id Cont. • Persamaan ini tidak lain merupakan hukum Ohm. • Jika digambar dalam grafik, maka dihasilkan: R V I  RI V  I V R= tan  ohmik Non-ohmik
  • 19. www.ubharajaya.ac.id Perhatikan gambar di bawah Tentukan a.Kuat arus total b.Kuat arus I1 dan I2 c.Tegangan ab dan tegangan bc R2 1 RP R1 + = 1 1 RP 6 3 + = 1 1 1 RP 6 = 1 3 = RP 2 Ω Rs = R3 + Rp Rs = 4 + 2 Rs = 6Ω a R V I I 18 volt 6Ω I 3 A 6Ω 3Ω a b c 4Ω I2 I1 I V = 18 volt R1 R2 R3 I1 : I2 = R1 R2 : 1 1 I1 : I2 = 6 3 : 1 1 x6 I1 : I2 = 1 : 2 I1 = 3 1 x I I1 = 3 1 x 3 I1 = 1 A I2 = 3 2 x I I2 = 2 A I2 = x 3 3 2 b c Vab = I R3 Vab = 3 x 4 Vab = 12 V Vbc = I1 R1 Vbc = 1 x 6 Vbc = 6 V atau Vbc = I2 R2 Vbc = 2 x 3 Vbc = 6 V Contoh
  • 21. www.ubharajaya.ac.id Rangkaian Seri • Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan • Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri: R2 R4 R3 R5 R1 RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
  • 23. www.ubharajaya.ac.id Perhatikan sebuah rangkaian berikut : E I R1 R2 R3 R4 I1 I2 Jika diketahui R1=R2=2 ohm, R3=R4 = 4 ohm, hitunglah arus yang mengalir dalam R2 (I1) dan R3 (I3), serta E = 22 Volt. Soal
  • 24. www.ubharajaya.ac.id E1 =3V R1 =2Ω Hukum II Kirchoff: Jumlah GGL dan Tegangan Jepit Dalam suatu Rangkaian Tertutup sama dengan Nol E2 =6V E3 =3V R2 =2Ω R3 =2Ω R4 =2Ω R5 =2Ω Tentukan besar arus yang melewati tiap-tiap cabang penghantar!
  • 25. www.ubharajaya.ac.id E1 =3V R1 =2Ω E2 =6V R2 =2Ω R3 =2Ω E2 =6V E3 =3V R3 =2Ω R4 =2Ω R5 =2Ω Loop I Loop II E1 – E2 + I1(R1+R2) + I2R3 = 0 E3 – E2 + I3(R4+R5) + I2R3 = 0 3 – 6 + I1(2+2) + I2(2) = 0 3 – 6 + I3(2+2) + I2(2) = 0 4 I1 + 2 I2 = 3 2 I2 + 4 I3 = 3 (1) (2) I2 = I1 + I3 I3 = I2 - I1 2 I2 + 4 I3 = 3 2 I2 + 4 (I2 - I1) = 3 -4 I1 + 6 I2 = 3 (3) SUBTITUSI (1) DAN (3) 4 I1 + 2 I2 = 3 -4 I1 + 6 I2 = 3 + 8 I2 = 6 I2 = ¾ A 4 I1 + 2 (¾) = 3 I1 = 3/8 A I3 = I2 - I1 I3 = I2 - I1 I3 = (¾)- (3/8) I3 = 3/8 A i2 i1 i2 i3
  • 26. www.ubharajaya.ac.id Energi dan Daya Listrik a. Energi Listrik b. Daya Listrik Contoh : 1. Pada sebuah lampu pijar tertera 100 W, 220 V. Tentukan hambatan lampu tsb ! 2. Lampu pijar dari 60 W, 220 V, dipasang pada tegangan 110 V, tentukan daya yg dapakai lampu tsb ! t R V Rt I VIt W 2 2    R V R I VI t W P 2 2    
  • 27. www.ubharajaya.ac.id 27 www.ubharajaya.ac.id • Prinsip sensor suhu (Thermal) • 𝑅 − 𝑅0 = 𝛼∆𝑇 ∆𝑅 = 𝛼∆𝑇 ∆𝑅 ≈ ∆𝑇 𝑅 = 𝑅0 + 𝛼 (𝑇 − 𝑇0) = 𝑅0 + 𝛼∆𝑇 Didapat bahwa dengan adanya perubahan nilai hambata sebanding denga perubahan temperatur prinsip kerja sensor suhu adalah: 1. suhu naik – resistansi – sensor sesuai dengan arus listrik. 2. metal – kontak langsung – suhu naik/turun https://thecityfoundry.com/sensor-suhu/