SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1
Tujuan InstruksionalTujuan Instruksional
Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energiDapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi
listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohmlistrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm
dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik.dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik.
Pembatasan:Pembatasan:

Arus listrik bersifat steady dimana besar dan arahnya konstanArus listrik bersifat steady dimana besar dan arahnya konstan
(arus DC )(arus DC )

Rangkaian hanya terdiri atas komponen resistorRangkaian hanya terdiri atas komponen resistor
LISTRIK DINAMIKLISTRIK DINAMIK
2
Arus ListrikArus Listrik
Definisi:Definisi: arus listrik adalah jumlah totalarus listrik adalah jumlah total
muatan yang melewati suatu lokasi permuatan yang melewati suatu lokasi per
satuan waktusatuan waktu..
Misalkan jumlah muatanMisalkan jumlah muatan ∆∆Q yang melewatiQ yang melewati
area A dalam selang waktuarea A dalam selang waktu ∆∆t, maka arust, maka arus
merupakan perbandingan antara muatan danmerupakan perbandingan antara muatan dan
waktu tersebut.waktu tersebut.
Satuan SI untuk arus listrik adalahSatuan SI untuk arus listrik adalah ampereampere
(A)(A)..

1 A = 1 C/s ( 1 C muatan yang melewati area1 A = 1 C/s ( 1 C muatan yang melewati area
dalam selang waktu 1 s)dalam selang waktu 1 s)
Arus Konvensional dinyatakan sebagai aliranArus Konvensional dinyatakan sebagai aliran
yang searah dengan pergerakan muatanyang searah dengan pergerakan muatan
positif.positif.
Pada konduktor logam seperti tembaga, arusPada konduktor logam seperti tembaga, arus
listrik merupakan pergerakan dari elektronlistrik merupakan pergerakan dari elektron
(muatan negatif ).(muatan negatif ).
A
+
+
+
+
+
I
t
Q
I
∆
∆
=
- -
- v
3
Hambatan Listrik dan Hukum OhmHambatan Listrik dan Hukum Ohm
Ketika tegangan listrik (Ketika tegangan listrik (bedabeda potensial) diberikan pada ujung-pangkalpotensial) diberikan pada ujung-pangkal
konduktor logam maka didapatkan arus yang sebanding dengan tegangan yangkonduktor logam maka didapatkan arus yang sebanding dengan tegangan yang
diberikan.diberikan.
I Vµ ∆
∆V
I
I
∆V
V
R
I
∆
=
Dengan satuan R : volt/ampere atau ohm (ohm (ΩΩ).).
4
Hukum OhmHukum Ohm
Georg Simon Ohm
(1787-1854)
V IR∆ =
I
∆V
I
∆V
Linier atau Ohmic Material
Non-Linier atau
Non-Ohmic Material
Semiconductors
e.g. diodes
Most metals, ceramics
R konstan dan tidak tergantung
terhadap ∆V
5
Contoh :Contoh :
Sebuah setrika listrik menarik arus 2A ketika dihubungkanSebuah setrika listrik menarik arus 2A ketika dihubungkan
dengan sumber tegangan 220 V. Tentukan hambatan listrikdengan sumber tegangan 220 V. Tentukan hambatan listrik
dari seterika tersebut.dari seterika tersebut.
6
Hambat jenis (Resistivity)Hambat jenis (Resistivity)
Pergerakan elektron dalam konduktor mengalami hambatan olehPergerakan elektron dalam konduktor mengalami hambatan oleh
adanya tumbukan dengan atom-atom di dalamnya.adanya tumbukan dengan atom-atom di dalamnya.
Nilai hambatan ini akan sebanding dengan panjangNilai hambatan ini akan sebanding dengan panjang ll dandan
berbanding terbalik dengan luas penampangberbanding terbalik dengan luas penampang AA dari konduktor.dari konduktor.
l
R
A
ρ=
7
Konstanta kesebandinganKonstanta kesebandingan ρρ disebut hambat jenis bahan (disebut hambat jenis bahan (resistivity)resistivity)
dengan satuandengan satuan ΩΩm.m.
Konduktor mempunyai hambat jenis rendah dan InsulatorKonduktor mempunyai hambat jenis rendah dan Insulator
mempunyai hambat jenis tinggi.mempunyai hambat jenis tinggi.
Nilai hambat jenis tergantung lingkungan misalnya temperatur.Nilai hambat jenis tergantung lingkungan misalnya temperatur.
• α disebut temperature coefficient of resistivity.
Sehingga untuk konduktor dengan luas penampang tetap berlaku :Sehingga untuk konduktor dengan luas penampang tetap berlaku :
( )1o oT Tρ ρ α = + − 
( )1o oR R T Tα = + − 
8
Material Resistivity (10-8
Ωm) Material Resistivity (10-8
Ωm)
Silver 1.61 Bismuth 106.8
Copper 1.70 Plutonium 141.4
Gold 2.20 Graphite 1375
Aluminum 2.65 Germanium 4.6x107
Pure
Silicon
3.5 Diamond 2.7x109
Calcium 3.91 Deionized
water
1.8x1013
Sodium 4.75 Iodine 1.3x1015
Tungsten 5.3 Phosphorus 1x1017
Brass 7.0 Quartz 1x1021
Uranium 30.0 Alumina 1x1022
Mercury 98.4 Sulfur 2x1023
Resistivity of various materials
9
Energi dan Daya ListrikEnergi dan Daya Listrik
Dengan adanya tumbukan pada proses pergerakan elektron dalamDengan adanya tumbukan pada proses pergerakan elektron dalam
konduktor maka energi listrik dapat berubah menjadi energi termalkonduktor maka energi listrik dapat berubah menjadi energi termal
yang selanjutnya menghasilkan kalor. Contoh pemanas, setelika,yang selanjutnya menghasilkan kalor. Contoh pemanas, setelika,
toaster, lampu pijar.toaster, lampu pijar.
Laju perubahan energi ini disebut Daya P dengan satuan wattLaju perubahan energi ini disebut Daya P dengan satuan watt
(joule/s)(joule/s)
Dari hukum Ohm :Dari hukum Ohm :
E Q
P V I V
t t
∆ ∆
= = ∆ = ∆
∆ ∆
( )
2
2 V
P I V I R
R
∆
= ∆ = =
10
Contoh :Contoh :
Sebuah pemanas listrik beroperasi 3 jam sehari selamaSebuah pemanas listrik beroperasi 3 jam sehari selama
30 hari. Jika harga pemakaian listrik per kWh Rp. 300,30 hari. Jika harga pemakaian listrik per kWh Rp. 300,
berapakah biaya yang harus dikelurkan jika pemanasberapakah biaya yang harus dikelurkan jika pemanas
beroperasi pada tegangan 120V dan menarik arus 15A.beroperasi pada tegangan 120V dan menarik arus 15A.
Solusi
Biaya = Rp.300 x 162 = Rp. 48.600
tVItPE ∆=∆=∆
= 15 (A) 120 (V) 3 (h) 30
= 162.000 Wh
= 162 kWh
11
 Syarat terjadinya arus dalam rangkaian :
- Ada sumber tegangan ( Baterai, Generator, Accu, PLN)
- Rangkaian tertutup ( Close loop circuit )
I
V = IR
Vbat
+ - V = IR = Vbat
Rangkaian Arus SearahRangkaian Arus Searah
Hindari terjadinya hubung singkat ( R = 0 ohm )
Gunakan pembatas arus / sekering untuk pengaman rangkaian
12
 Baterai
• Mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
• Baterai membangkitkan gaya gerak listrik / EMF (E) dan
mempunyai hambatan dalam (r).
• Hambatan dalam makin lama membesar seiring dengan lama
pemakaian sehingga dikatakan baterai habis.
• Tegangan terminal VAB dirumuskan sebagai berikut :

r
R
A
B C
D
E IrIRE
IRIrEVAB
+=
=−=
13
 Resistor dalam Rangkaian Seri
• Arus : I = I1
= I2
• Tegangan : V = V1
+ V2
I Rt = I R1 + I R2
• Resistor : Rt = R1 + R2
• Untuk kombinasi seri berlaku :
• Rangkaian berprilaku sebagai pembagi
tegangan (voltage divider)
1 2 3 ...eqR R R R= + + +
R1
A
B C
D
V
R2
14
 Resistor dalam Rangkaian Paralel
• Tegangan : V = V1
= V2
• Arus : I = I1
+ I2
V / Rt = V1 / R1 + V2 / R2
• Resistor : 1/Rt = 1/R1 + 1/R2
• Untuk kombinasi Paralel berlaku :
• Rangkaian berperilaku sebagai pembagi
tegangan (current divider)
1 2 3
1 1 1 1
...
eqR R R R
= + + +
R1
A
B C
D
V R2
15
Contoh Soal:
• V = 18 volt
• R1 = 2Ω ; R2 = 6Ω ; R3= 12Ω
• Hitung:
• Hambatan ekivalen pada
rangkaian tersebut
• Arus yang melalui masing-
masing hambatan
• Beda tegangan di C dan di D
(VCD = VC – VD)
R2
A
B C
D
V R3
R1
Jawab: Rek = 6Ω ; I1 = 3A, I2 = 2A , I3 = 1A ; VCD = 12 V
16
Aturan Kirchhoff’sAturan Kirchhoff’s
Prosedur analisa rangkaian yang komplek dapat diselesaikan denganProsedur analisa rangkaian yang komplek dapat diselesaikan dengan
aturan Kirchhoff ( aturan arus dan tegangan )aturan Kirchhoff ( aturan arus dan tegangan )
Aturan Arus ( Jucntion )Aturan Arus ( Jucntion )
Jumlah arus yang masuk node ( titik persambungan) sama denganJumlah arus yang masuk node ( titik persambungan) sama dengan
jumlah arus yang meninggalkannya.jumlah arus yang meninggalkannya.
I a
I b
I c
I d
I a , I b , I c , a n d I d c a n e a c h b e e i t h e r a p o s i t i v e
o r n e g a t i v e n u m b e r .
I a + I b = I c + I d
17
Aturan Kirchhoff’sAturan Kirchhoff’s
Aturan Tegangan ( loop )Aturan Tegangan ( loop )
Jumlah perubahan potensialJumlah perubahan potensial
mengelilingi lintasan tertutup padamengelilingi lintasan tertutup pada
suatu rangkaian harus nol.suatu rangkaian harus nol.
A, B, C dan D merupakan titik-titikA, B, C dan D merupakan titik-titik
cabangcabang
VVABAB ++ VVBCBC ++ VVCDCD ++ VVDADA = 0= 0
R2
A
B C
D
ε
R3
R1 I1
I2
I3
0332211 =+−+− RIRIRIε
18
Contoh soal:Contoh soal:
R1 R3
R2
12V 8V
Diketahui R1=R2=R3=2 Ω. Jika I1
adalah arus yang mengalir pada
R1, I2 arus yang mengalir pada R2
dan I3 arus yang mengalir pada
R3, maka besar masing-masing
arus tersebut secara berturut-
turut adalah:
A. 8/3 A; 10/3 A; 2/3 A
B. 10/3 A; 2/3 A; 8/3 A
C. 2/3 A; 8/3 A; 10/3 A
D. 10/3 A; 8/3 A; 2/3 A
E. 2/3 A; 10/3 A; 8/3 A

More Related Content

What's hot

Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmMuhammad Ridlo
 
rangkaian ac seri dan pararel
rangkaian ac seri dan pararelrangkaian ac seri dan pararel
rangkaian ac seri dan pararelSimon Patabang
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balikSimon Patabang
 
2.hukum ohm
2.hukum ohm2.hukum ohm
2.hukum ohmudiajjah
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
Presentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis lauraPresentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis lauraRoland Lamba
 
138237382 listrik-dinamis
138237382 listrik-dinamis138237382 listrik-dinamis
138237382 listrik-dinamisArnoldus Tedi
 
Fisika kelas 10 listrik
Fisika kelas 10 listrikFisika kelas 10 listrik
Fisika kelas 10 listrikUmmi Fathin
 
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)Niko Kusuma
 

What's hot (20)

Fsk!!
Fsk!!Fsk!!
Fsk!!
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
 
rangkaian ac seri dan pararel
rangkaian ac seri dan pararelrangkaian ac seri dan pararel
rangkaian ac seri dan pararel
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
G hukum-ohm
G hukum-ohmG hukum-ohm
G hukum-ohm
 
3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik
 
2.hukum ohm
2.hukum ohm2.hukum ohm
2.hukum ohm
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Modul 3 arus listrik
Modul 3 arus listrikModul 3 arus listrik
Modul 3 arus listrik
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Presentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis lauraPresentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis laura
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
138237382 listrik-dinamis
138237382 listrik-dinamis138237382 listrik-dinamis
138237382 listrik-dinamis
 
Rangkain ac
Rangkain acRangkain ac
Rangkain ac
 
Fisika kelas 10 listrik
Fisika kelas 10 listrikFisika kelas 10 listrik
Fisika kelas 10 listrik
 
rangkuman listrik dinamis
rangkuman listrik dinamisrangkuman listrik dinamis
rangkuman listrik dinamis
 
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
 

Similar to listrik dinamik

materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docxIjhanShabrIe
 
Hukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptHukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptDhonjiTV
 
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Anisa Putri Rinjani
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisauliarika
 
Modul kelas x unit 8 listrik dinamis
Modul kelas x unit 8   listrik dinamisModul kelas x unit 8   listrik dinamis
Modul kelas x unit 8 listrik dinamisEko Supriyadi
 
pres_7_fis(1).pptx
pres_7_fis(1).pptxpres_7_fis(1).pptx
pres_7_fis(1).pptxCVLK2
 
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian KelistrikanRangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikanfairuz059
 
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxlistrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxZHENAHARYOP
 
Listrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptListrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptFaizinKamali
 

Similar to listrik dinamik (20)

materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
Hukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptHukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.ppt
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Modul kelas x unit 8 listrik dinamis
Modul kelas x unit 8   listrik dinamisModul kelas x unit 8   listrik dinamis
Modul kelas x unit 8 listrik dinamis
 
pres_7_fis(1).pptx
pres_7_fis(1).pptxpres_7_fis(1).pptx
pres_7_fis(1).pptx
 
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
 
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian KelistrikanRangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
 
Rangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DCRangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DC
 
Rangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DCRangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DC
 
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxlistrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
 
Animasi Fisika
Animasi FisikaAnimasi Fisika
Animasi Fisika
 
listrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptxlistrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptx
 
PPT LISTRIK DINAMIS.ppt
PPT LISTRIK DINAMIS.pptPPT LISTRIK DINAMIS.ppt
PPT LISTRIK DINAMIS.ppt
 
Listrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptListrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.ppt
 
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMISBAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
 

More from IKHTIAR SETIAWAN (20)

persekutuan
persekutuanpersekutuan
persekutuan
 
arus kas new
arus kas newarus kas new
arus kas new
 
saham new
saham newsaham new
saham new
 
utang
utangutang
utang
 
aktiva tetap
aktiva tetapaktiva tetap
aktiva tetap
 
persediaan
persediaan persediaan
persediaan
 
piutang
 piutang piutang
piutang
 
inovasi
inovasiinovasi
inovasi
 
kreativitas
kreativitaskreativitas
kreativitas
 
motivasi
motivasimotivasi
motivasi
 
perspektif
perspektifperspektif
perspektif
 
falsafah
falsafahfalsafah
falsafah
 
konsep
konsepkonsep
konsep
 
tantangan1
tantangan1tantangan1
tantangan1
 
Materi tutorialuts kaled3warna
Materi tutorialuts kaled3warnaMateri tutorialuts kaled3warna
Materi tutorialuts kaled3warna
 
persamaan diferensial
 persamaan diferensial  persamaan diferensial
persamaan diferensial
 
integral print mhs
integral print mhsintegral print mhs
integral print mhs
 
turunan
 turunan  turunan
turunan
 
terapan turunan
 terapan turunan  terapan turunan
terapan turunan
 
fisika modern
fisika modernfisika modern
fisika modern
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

listrik dinamik

  • 1. 1 Tujuan InstruksionalTujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energiDapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohmlistrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik.dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik. Pembatasan:Pembatasan:  Arus listrik bersifat steady dimana besar dan arahnya konstanArus listrik bersifat steady dimana besar dan arahnya konstan (arus DC )(arus DC )  Rangkaian hanya terdiri atas komponen resistorRangkaian hanya terdiri atas komponen resistor LISTRIK DINAMIKLISTRIK DINAMIK
  • 2. 2 Arus ListrikArus Listrik Definisi:Definisi: arus listrik adalah jumlah totalarus listrik adalah jumlah total muatan yang melewati suatu lokasi permuatan yang melewati suatu lokasi per satuan waktusatuan waktu.. Misalkan jumlah muatanMisalkan jumlah muatan ∆∆Q yang melewatiQ yang melewati area A dalam selang waktuarea A dalam selang waktu ∆∆t, maka arust, maka arus merupakan perbandingan antara muatan danmerupakan perbandingan antara muatan dan waktu tersebut.waktu tersebut. Satuan SI untuk arus listrik adalahSatuan SI untuk arus listrik adalah ampereampere (A)(A)..  1 A = 1 C/s ( 1 C muatan yang melewati area1 A = 1 C/s ( 1 C muatan yang melewati area dalam selang waktu 1 s)dalam selang waktu 1 s) Arus Konvensional dinyatakan sebagai aliranArus Konvensional dinyatakan sebagai aliran yang searah dengan pergerakan muatanyang searah dengan pergerakan muatan positif.positif. Pada konduktor logam seperti tembaga, arusPada konduktor logam seperti tembaga, arus listrik merupakan pergerakan dari elektronlistrik merupakan pergerakan dari elektron (muatan negatif ).(muatan negatif ). A + + + + + I t Q I ∆ ∆ = - - - v
  • 3. 3 Hambatan Listrik dan Hukum OhmHambatan Listrik dan Hukum Ohm Ketika tegangan listrik (Ketika tegangan listrik (bedabeda potensial) diberikan pada ujung-pangkalpotensial) diberikan pada ujung-pangkal konduktor logam maka didapatkan arus yang sebanding dengan tegangan yangkonduktor logam maka didapatkan arus yang sebanding dengan tegangan yang diberikan.diberikan. I Vµ ∆ ∆V I I ∆V V R I ∆ = Dengan satuan R : volt/ampere atau ohm (ohm (ΩΩ).).
  • 4. 4 Hukum OhmHukum Ohm Georg Simon Ohm (1787-1854) V IR∆ = I ∆V I ∆V Linier atau Ohmic Material Non-Linier atau Non-Ohmic Material Semiconductors e.g. diodes Most metals, ceramics R konstan dan tidak tergantung terhadap ∆V
  • 5. 5 Contoh :Contoh : Sebuah setrika listrik menarik arus 2A ketika dihubungkanSebuah setrika listrik menarik arus 2A ketika dihubungkan dengan sumber tegangan 220 V. Tentukan hambatan listrikdengan sumber tegangan 220 V. Tentukan hambatan listrik dari seterika tersebut.dari seterika tersebut.
  • 6. 6 Hambat jenis (Resistivity)Hambat jenis (Resistivity) Pergerakan elektron dalam konduktor mengalami hambatan olehPergerakan elektron dalam konduktor mengalami hambatan oleh adanya tumbukan dengan atom-atom di dalamnya.adanya tumbukan dengan atom-atom di dalamnya. Nilai hambatan ini akan sebanding dengan panjangNilai hambatan ini akan sebanding dengan panjang ll dandan berbanding terbalik dengan luas penampangberbanding terbalik dengan luas penampang AA dari konduktor.dari konduktor. l R A ρ=
  • 7. 7 Konstanta kesebandinganKonstanta kesebandingan ρρ disebut hambat jenis bahan (disebut hambat jenis bahan (resistivity)resistivity) dengan satuandengan satuan ΩΩm.m. Konduktor mempunyai hambat jenis rendah dan InsulatorKonduktor mempunyai hambat jenis rendah dan Insulator mempunyai hambat jenis tinggi.mempunyai hambat jenis tinggi. Nilai hambat jenis tergantung lingkungan misalnya temperatur.Nilai hambat jenis tergantung lingkungan misalnya temperatur. • α disebut temperature coefficient of resistivity. Sehingga untuk konduktor dengan luas penampang tetap berlaku :Sehingga untuk konduktor dengan luas penampang tetap berlaku : ( )1o oT Tρ ρ α = + −  ( )1o oR R T Tα = + − 
  • 8. 8 Material Resistivity (10-8 Ωm) Material Resistivity (10-8 Ωm) Silver 1.61 Bismuth 106.8 Copper 1.70 Plutonium 141.4 Gold 2.20 Graphite 1375 Aluminum 2.65 Germanium 4.6x107 Pure Silicon 3.5 Diamond 2.7x109 Calcium 3.91 Deionized water 1.8x1013 Sodium 4.75 Iodine 1.3x1015 Tungsten 5.3 Phosphorus 1x1017 Brass 7.0 Quartz 1x1021 Uranium 30.0 Alumina 1x1022 Mercury 98.4 Sulfur 2x1023 Resistivity of various materials
  • 9. 9 Energi dan Daya ListrikEnergi dan Daya Listrik Dengan adanya tumbukan pada proses pergerakan elektron dalamDengan adanya tumbukan pada proses pergerakan elektron dalam konduktor maka energi listrik dapat berubah menjadi energi termalkonduktor maka energi listrik dapat berubah menjadi energi termal yang selanjutnya menghasilkan kalor. Contoh pemanas, setelika,yang selanjutnya menghasilkan kalor. Contoh pemanas, setelika, toaster, lampu pijar.toaster, lampu pijar. Laju perubahan energi ini disebut Daya P dengan satuan wattLaju perubahan energi ini disebut Daya P dengan satuan watt (joule/s)(joule/s) Dari hukum Ohm :Dari hukum Ohm : E Q P V I V t t ∆ ∆ = = ∆ = ∆ ∆ ∆ ( ) 2 2 V P I V I R R ∆ = ∆ = =
  • 10. 10 Contoh :Contoh : Sebuah pemanas listrik beroperasi 3 jam sehari selamaSebuah pemanas listrik beroperasi 3 jam sehari selama 30 hari. Jika harga pemakaian listrik per kWh Rp. 300,30 hari. Jika harga pemakaian listrik per kWh Rp. 300, berapakah biaya yang harus dikelurkan jika pemanasberapakah biaya yang harus dikelurkan jika pemanas beroperasi pada tegangan 120V dan menarik arus 15A.beroperasi pada tegangan 120V dan menarik arus 15A. Solusi Biaya = Rp.300 x 162 = Rp. 48.600 tVItPE ∆=∆=∆ = 15 (A) 120 (V) 3 (h) 30 = 162.000 Wh = 162 kWh
  • 11. 11  Syarat terjadinya arus dalam rangkaian : - Ada sumber tegangan ( Baterai, Generator, Accu, PLN) - Rangkaian tertutup ( Close loop circuit ) I V = IR Vbat + - V = IR = Vbat Rangkaian Arus SearahRangkaian Arus Searah Hindari terjadinya hubung singkat ( R = 0 ohm ) Gunakan pembatas arus / sekering untuk pengaman rangkaian
  • 12. 12  Baterai • Mengubah energi kimia menjadi energi listrik. • Baterai membangkitkan gaya gerak listrik / EMF (E) dan mempunyai hambatan dalam (r). • Hambatan dalam makin lama membesar seiring dengan lama pemakaian sehingga dikatakan baterai habis. • Tegangan terminal VAB dirumuskan sebagai berikut :  r R A B C D E IrIRE IRIrEVAB += =−=
  • 13. 13  Resistor dalam Rangkaian Seri • Arus : I = I1 = I2 • Tegangan : V = V1 + V2 I Rt = I R1 + I R2 • Resistor : Rt = R1 + R2 • Untuk kombinasi seri berlaku : • Rangkaian berprilaku sebagai pembagi tegangan (voltage divider) 1 2 3 ...eqR R R R= + + + R1 A B C D V R2
  • 14. 14  Resistor dalam Rangkaian Paralel • Tegangan : V = V1 = V2 • Arus : I = I1 + I2 V / Rt = V1 / R1 + V2 / R2 • Resistor : 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 • Untuk kombinasi Paralel berlaku : • Rangkaian berperilaku sebagai pembagi tegangan (current divider) 1 2 3 1 1 1 1 ... eqR R R R = + + + R1 A B C D V R2
  • 15. 15 Contoh Soal: • V = 18 volt • R1 = 2Ω ; R2 = 6Ω ; R3= 12Ω • Hitung: • Hambatan ekivalen pada rangkaian tersebut • Arus yang melalui masing- masing hambatan • Beda tegangan di C dan di D (VCD = VC – VD) R2 A B C D V R3 R1 Jawab: Rek = 6Ω ; I1 = 3A, I2 = 2A , I3 = 1A ; VCD = 12 V
  • 16. 16 Aturan Kirchhoff’sAturan Kirchhoff’s Prosedur analisa rangkaian yang komplek dapat diselesaikan denganProsedur analisa rangkaian yang komplek dapat diselesaikan dengan aturan Kirchhoff ( aturan arus dan tegangan )aturan Kirchhoff ( aturan arus dan tegangan ) Aturan Arus ( Jucntion )Aturan Arus ( Jucntion ) Jumlah arus yang masuk node ( titik persambungan) sama denganJumlah arus yang masuk node ( titik persambungan) sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya.jumlah arus yang meninggalkannya. I a I b I c I d I a , I b , I c , a n d I d c a n e a c h b e e i t h e r a p o s i t i v e o r n e g a t i v e n u m b e r . I a + I b = I c + I d
  • 17. 17 Aturan Kirchhoff’sAturan Kirchhoff’s Aturan Tegangan ( loop )Aturan Tegangan ( loop ) Jumlah perubahan potensialJumlah perubahan potensial mengelilingi lintasan tertutup padamengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol.suatu rangkaian harus nol. A, B, C dan D merupakan titik-titikA, B, C dan D merupakan titik-titik cabangcabang VVABAB ++ VVBCBC ++ VVCDCD ++ VVDADA = 0= 0 R2 A B C D ε R3 R1 I1 I2 I3 0332211 =+−+− RIRIRIε
  • 18. 18 Contoh soal:Contoh soal: R1 R3 R2 12V 8V Diketahui R1=R2=R3=2 Ω. Jika I1 adalah arus yang mengalir pada R1, I2 arus yang mengalir pada R2 dan I3 arus yang mengalir pada R3, maka besar masing-masing arus tersebut secara berturut- turut adalah: A. 8/3 A; 10/3 A; 2/3 A B. 10/3 A; 2/3 A; 8/3 A C. 2/3 A; 8/3 A; 10/3 A D. 10/3 A; 8/3 A; 2/3 A E. 2/3 A; 10/3 A; 8/3 A