SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO
ARUS DAN KERAPATAN ARUS
 Suatu arus listrik dihasilkan oleh muatan-muatan
listrik yang bergerak.
 Satuan arus listrik adalah ampere (A) yang
didefinisikan sebagai laju pergerakan muatan
melewati suatu titik acuan tertentu (menembus suatu
bidang acuan tertentu) sebesar satu coulomb per
detik.
 Arus listrik dilambangkan oleh huruf I, sehingga
mengacu pada definisi di atas, dapat ditentukan
persamaan arus:
ARUS DAN KERAPATAN ARUS
 Kerapatan arus adalah sebuah besaran vektor yang
memiliki satuan ampere per meter persegi (A/m2) dan
dilambangkan dengan simbol J.
 Arus parsial ΔI yang menembus atau menyebrangi
sebuah permukaan parsial ΔS yang normal terhadap
arah kerapatan arus ini adalah:
ARUS DAN KERAPATAN ARUS
 Secara vektor, arus parsial ΔI dengan kerapatan arus J
yang menyeberangi permukaan parsial ΔS dapat
dituliskan dengan persamaan:
 Sehingga arus total yang melalui seluruh permukaan
dapat ditentukan dengan mengambil limit arus parsial
dan mengintegrasikannya untuk seluruh permukaan
ARUS DAN KERAPATAN ARUS
 Kerapatan arus dapat dihubungkan dengan kecepatan
pergerakan suatu muatan volume tertentu di sebuah
titik.
 Pada gambar di atas berlaku hubungan:
ARUS DAN KERAPATAN ARUS
 Setelah berselang interval waktu Δt, elemen muatan
ini akan berpindah sejauh Δx sehingga selama interval
waktu tersebut telah berpindah sejumlah muatan:
 Akibat pergerakan muatan ini, akan timbul arus
sebesar:
ARUS DAN KERAPATAN ARUS
 Persamaan terakhir yang telah didapatkan tadi dapat
dituliskan dengan:
dimana vx merepresentasikan komponen x dari vektor
kecepatan gerak muatan v.
 Dari persamaan di atas dapat disimpulkan:
 Atau secara umum dalam bentuk vektor dapat
dituliskan:
ARUS DAN KERAPATAN ARUS
 Persamaan terakhir secara jelas menyatakan bahwa
muatan yang bergerak adalah arus listrik.
 Arus semacam ini disebut arus konveksi (arus
rambatan) dan J atau adalah kerapatan arus
konveksi.
 Kerapatan arus konveksi memiliki hubungan linear
dengan kerapatan muatan dan gerak muatan.
KONDUKTOR LOGAM
 Konsep pita energi untuk bahan konduktor, isolator
dan semi konduktor ditampilkan pada gambar di
bawah ini:
KONDUKTOR LOGAM
 Untuk bahan konduktor, elektron-elektron valensi,
atau eletron-elektron konduksi bergerak dengan
pengaruh sebuah medan listrik.
 Dengan adanya medan E, sebuah elektron yang
memiliki muatan Q = -e akan mengalami gaya
 Di dalam ruang hampa, elektron ini akan mengalami
percepatan konstan dan terus bertambah
kecepatannya (ini berarti energinya pun terus
bertambah).
KONDUKTOR LOGAM
 Namun di dalam bahan kristal, pergerakan elektron
akan terhambat oleh tumbukan-tumbukan yang
berulang kali dengan struktur internal kristal,
sehingga elektron akan memiliki kecepatan rata-rata
yang konstan.
 Kecepatan tetap ini, yang dilambangkan dengan vd,
disebut sebagai kecepatan hanyut/mengambang (drift
velocity) dan memiliki hubungan linear dengan
intensitas medan listrik.
dimana μe adalah mobilitas elektron di dalam suatu
bahan tertentu.
KONDUKTOR LOGAM
 Jika dihubungkan dengan persamaan untuk kerapatan
arus J maka didapatkan hubungan:
dimana adalah kerapatan muatan elektron bebas
yang nilainya negatif (elektron bermuatan negatif).
 Hubungan antara J dan E untuk sebuah konduktor
logam dapat pula dinyatakan oleh parameter
konduktivitas σ (sigma)
dimana σ diukur dalam satuan siemens per meter
(S/m)
HUKUM OHM
 Dengan mengasumsikan bahwa J dan E pada gambar
di atas bernilai seragam, maka dapat dituliskan
HUKUM OHM
 Beda tegangan diantara kedua ujung silinder:
atau
sehingga
atau
HUKUM OHM
 Telah diketahui bahwa rasio antara beda potensial
kedua ujung silinder terhadap arus yang memasuki
ujung silinder yang lebih positif adalah tahanan listrik
(resistansi) silinder.
 Karena itu:
dimana
SEMIKONDUKTOR
 Di dalam sebuah bahan semikonduktor intrinsik,
seperti germanium murni dan silikon murni, terdapat
dua jenis pembawa arus yaitu elektron dan hole.
 Konduktivitas bahan semikonduktor adalah fungsi
dari mobilitas dan konsentrasi kedua pembawa
muatan, elektron dan hole
 Konsentrasi elektron dan hole sangat dipengaruhi oleh
suhu. Pada suhu 300 K, kerapatan muatan volume
yang diberikan oleh elektron dan hole adalah 0,0024
C/m3 di dalam bahan silikon intrinsik dan 3,0 C/m3 di
dalam germanium intrinsik.
SEMIKONDUKTOR
 Untuk bahan silikon murni, μe = 0,12 m2/Vs dan μh = 0,025
m2/Vs. Untuk bahan germanium murni, μe = 0,36 m2/Vs
dan μh = 0,17 m2/Vs. Nilai-nilai ini berlaku pada suhu 300
K.
 Jumlah total pembawa muatan dan besarnya konduktivitas
dapat ditingkatkan dengan “menyuntikkan” sedikit bahan
pengotor (impurities) ke dalam semi konduktor intrinsik.
 Bahan pengotor donor (atom arsenic, antimony dan
phospor) memberikan sejumlah elektron tambahan ke
dalam semikonduktor murni, dan menghasilkan tipe-n,
sedangkan bahan akseptor (atom aluminium, boron dan
galium) menjadikan jumlah hole di dalam semikonduktor
murni bertambah dan membentuk bahan tipe-p.
PR
1. Berapakah besarnya kerapatan arus dan intensitas
medan listrik yang bersesuaian dengan kecepatan
hanyut (drift velocity) sebesar 5,6 × 10−3 m s pada
aluminium bila diketahui konduktivitas pada
aluminium adalah 𝜎 = 3,72 × 107
S m serta
mobilitasnya adalah 𝜇 = 0,0014 m2 V. s ?
2. Tentukanlah besarnya rapat jumlah elektron bebas
dalam logam dengan mobilitas 𝜇 = 0,0038 m2 V. s
dan konduktivitas 𝜎 = 32,2 μS m.
PR
3. Suatu dawai tembaga panjang yang berpenampang
lingkaran dengan diameter 3,5 mm membawa arus
listrik sebesar 8 A. Untuk setiap detiknya, berapa
persenkah dari elektron konduksi yang
meninggalkan dawai itu sepanjang 100 mm (yang
harus digantikan elektro-elektron lain) jika
diketahui Bilangan Avogadro 𝑁 = 6,02 ×
1026 atom mol , berat jenis tembaga 8,96 dan berat
atomnya 63,54 ?
Arus dan Kerapatan

More Related Content

What's hot

2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrikMario Yuven
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalAzhar Al
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaAdi S P
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 
Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Fathan Hakim
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optikampas03
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaSyaRi EL-nahLy
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
Presentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarPresentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarKevin Maulana
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 

What's hot (20)

2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optik
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersia
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Presentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarPresentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasar
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 

Viewers also liked

JesseThaden_DellPresentation
JesseThaden_DellPresentationJesseThaden_DellPresentation
JesseThaden_DellPresentationJesse Thaden
 
8 ways to improve your Excel skills
8 ways to improve your Excel skills8 ways to improve your Excel skills
8 ways to improve your Excel skillsCPA Australia
 
Beyond Open Access: Open Science and Research Integrity
Beyond Open Access: Open Science and Research IntegrityBeyond Open Access: Open Science and Research Integrity
Beyond Open Access: Open Science and Research IntegrityHeidi Laine
 
A3. MEP 1 - Mod 1 - Tema3
A3. MEP 1 - Mod 1 - Tema3A3. MEP 1 - Mod 1 - Tema3
A3. MEP 1 - Mod 1 - Tema3Poliana Bellan
 
UNIVERSIDAD AUTONOMA DE CHIRIQUI
UNIVERSIDAD AUTONOMA DE CHIRIQUIUNIVERSIDAD AUTONOMA DE CHIRIQUI
UNIVERSIDAD AUTONOMA DE CHIRIQUIUNACHI
 
KEVIN CLARK CV1 (Kevin Clark)
KEVIN CLARK CV1 (Kevin Clark)KEVIN CLARK CV1 (Kevin Clark)
KEVIN CLARK CV1 (Kevin Clark)Kevin Clark
 
Janiesmithresumetemplate8-16
Janiesmithresumetemplate8-16Janiesmithresumetemplate8-16
Janiesmithresumetemplate8-16Janie Smith
 

Viewers also liked (13)

CF_summit_V8
CF_summit_V8CF_summit_V8
CF_summit_V8
 
JesseThaden_DellPresentation
JesseThaden_DellPresentationJesseThaden_DellPresentation
JesseThaden_DellPresentation
 
8 ways to improve your Excel skills
8 ways to improve your Excel skills8 ways to improve your Excel skills
8 ways to improve your Excel skills
 
Display Brochure 2015
Display Brochure 2015Display Brochure 2015
Display Brochure 2015
 
Soumitra Analytics CV
Soumitra Analytics CVSoumitra Analytics CV
Soumitra Analytics CV
 
Beyond Open Access: Open Science and Research Integrity
Beyond Open Access: Open Science and Research IntegrityBeyond Open Access: Open Science and Research Integrity
Beyond Open Access: Open Science and Research Integrity
 
cv 09 06 2015
cv 09 06 2015cv 09 06 2015
cv 09 06 2015
 
Educación Peruana
Educación PeruanaEducación Peruana
Educación Peruana
 
AA Resume 2016
AA Resume 2016AA Resume 2016
AA Resume 2016
 
A3. MEP 1 - Mod 1 - Tema3
A3. MEP 1 - Mod 1 - Tema3A3. MEP 1 - Mod 1 - Tema3
A3. MEP 1 - Mod 1 - Tema3
 
UNIVERSIDAD AUTONOMA DE CHIRIQUI
UNIVERSIDAD AUTONOMA DE CHIRIQUIUNIVERSIDAD AUTONOMA DE CHIRIQUI
UNIVERSIDAD AUTONOMA DE CHIRIQUI
 
KEVIN CLARK CV1 (Kevin Clark)
KEVIN CLARK CV1 (Kevin Clark)KEVIN CLARK CV1 (Kevin Clark)
KEVIN CLARK CV1 (Kevin Clark)
 
Janiesmithresumetemplate8-16
Janiesmithresumetemplate8-16Janiesmithresumetemplate8-16
Janiesmithresumetemplate8-16
 

Similar to Arus dan Kerapatan

Fisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptx
Fisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptxFisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptx
Fisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptxmariaenjelinasuban
 
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikBab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikDE Trisna
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)sofyan_inawan
 
Permodelan elemen resistor
Permodelan elemen resistorPermodelan elemen resistor
Permodelan elemen resistorarie eric
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKDwi Ratna
 
KELISTRIKAN_PPT.pptx
KELISTRIKAN_PPT.pptxKELISTRIKAN_PPT.pptx
KELISTRIKAN_PPT.pptxiingdurahim17
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Slamet Setiyono
 
Listrik dinamis adiya
Listrik dinamis adiyaListrik dinamis adiya
Listrik dinamis adiyaadityavikky
 

Similar to Arus dan Kerapatan (20)

Final efp (repaired)
Final efp (repaired)Final efp (repaired)
Final efp (repaired)
 
Modul pet
Modul petModul pet
Modul pet
 
7.Aruslistrik.ppt
7.Aruslistrik.ppt7.Aruslistrik.ppt
7.Aruslistrik.ppt
 
Iistrik dinamis
Iistrik dinamisIistrik dinamis
Iistrik dinamis
 
Fisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptx
Fisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptxFisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptx
Fisika Elektromagnetika Pertemuan 5.pptx
 
Medan Magnet Konstan
Medan Magnet KonstanMedan Magnet Konstan
Medan Magnet Konstan
 
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikBab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Teori dasar listrik
Teori dasar listrikTeori dasar listrik
Teori dasar listrik
 
Permodelan elemen resistor
Permodelan elemen resistorPermodelan elemen resistor
Permodelan elemen resistor
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIK
 
KELISTRIKAN_PPT.pptx
KELISTRIKAN_PPT.pptxKELISTRIKAN_PPT.pptx
KELISTRIKAN_PPT.pptx
 
dasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikandasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikan
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
Listrik dinamis adiya
Listrik dinamis adiyaListrik dinamis adiya
Listrik dinamis adiya
 
12211221000
1221122100012211221000
12211221000
 
Bab 8 (aan)
Bab 8 (aan)Bab 8 (aan)
Bab 8 (aan)
 

More from Reynes E. Tekay

More from Reynes E. Tekay (12)

Gaya Magnet
Gaya MagnetGaya Magnet
Gaya Magnet
 
Hukum Ampere Untuk Rangkaian Listrik
Hukum Ampere Untuk Rangkaian ListrikHukum Ampere Untuk Rangkaian Listrik
Hukum Ampere Untuk Rangkaian Listrik
 
Potensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitorPotensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitor
 
Metode Secant
Metode SecantMetode Secant
Metode Secant
 
Tugas Program C++
Tugas Program C++Tugas Program C++
Tugas Program C++
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
 
Gejala Gelombang
Gejala GelombangGejala Gelombang
Gejala Gelombang
 
Energi pasang surut
Energi pasang surutEnergi pasang surut
Energi pasang surut
 
program C++ Atm
program C++ Atmprogram C++ Atm
program C++ Atm
 
Penjelasan Program
Penjelasan ProgramPenjelasan Program
Penjelasan Program
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi
 
Tanggung Jawab
Tanggung JawabTanggung Jawab
Tanggung Jawab
 

Arus dan Kerapatan

  • 1. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO
  • 2.
  • 3. ARUS DAN KERAPATAN ARUS  Suatu arus listrik dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang bergerak.  Satuan arus listrik adalah ampere (A) yang didefinisikan sebagai laju pergerakan muatan melewati suatu titik acuan tertentu (menembus suatu bidang acuan tertentu) sebesar satu coulomb per detik.  Arus listrik dilambangkan oleh huruf I, sehingga mengacu pada definisi di atas, dapat ditentukan persamaan arus:
  • 4. ARUS DAN KERAPATAN ARUS  Kerapatan arus adalah sebuah besaran vektor yang memiliki satuan ampere per meter persegi (A/m2) dan dilambangkan dengan simbol J.  Arus parsial ΔI yang menembus atau menyebrangi sebuah permukaan parsial ΔS yang normal terhadap arah kerapatan arus ini adalah:
  • 5. ARUS DAN KERAPATAN ARUS  Secara vektor, arus parsial ΔI dengan kerapatan arus J yang menyeberangi permukaan parsial ΔS dapat dituliskan dengan persamaan:  Sehingga arus total yang melalui seluruh permukaan dapat ditentukan dengan mengambil limit arus parsial dan mengintegrasikannya untuk seluruh permukaan
  • 6. ARUS DAN KERAPATAN ARUS  Kerapatan arus dapat dihubungkan dengan kecepatan pergerakan suatu muatan volume tertentu di sebuah titik.  Pada gambar di atas berlaku hubungan:
  • 7. ARUS DAN KERAPATAN ARUS  Setelah berselang interval waktu Δt, elemen muatan ini akan berpindah sejauh Δx sehingga selama interval waktu tersebut telah berpindah sejumlah muatan:  Akibat pergerakan muatan ini, akan timbul arus sebesar:
  • 8. ARUS DAN KERAPATAN ARUS  Persamaan terakhir yang telah didapatkan tadi dapat dituliskan dengan: dimana vx merepresentasikan komponen x dari vektor kecepatan gerak muatan v.  Dari persamaan di atas dapat disimpulkan:  Atau secara umum dalam bentuk vektor dapat dituliskan:
  • 9. ARUS DAN KERAPATAN ARUS  Persamaan terakhir secara jelas menyatakan bahwa muatan yang bergerak adalah arus listrik.  Arus semacam ini disebut arus konveksi (arus rambatan) dan J atau adalah kerapatan arus konveksi.  Kerapatan arus konveksi memiliki hubungan linear dengan kerapatan muatan dan gerak muatan.
  • 10. KONDUKTOR LOGAM  Konsep pita energi untuk bahan konduktor, isolator dan semi konduktor ditampilkan pada gambar di bawah ini:
  • 11. KONDUKTOR LOGAM  Untuk bahan konduktor, elektron-elektron valensi, atau eletron-elektron konduksi bergerak dengan pengaruh sebuah medan listrik.  Dengan adanya medan E, sebuah elektron yang memiliki muatan Q = -e akan mengalami gaya  Di dalam ruang hampa, elektron ini akan mengalami percepatan konstan dan terus bertambah kecepatannya (ini berarti energinya pun terus bertambah).
  • 12. KONDUKTOR LOGAM  Namun di dalam bahan kristal, pergerakan elektron akan terhambat oleh tumbukan-tumbukan yang berulang kali dengan struktur internal kristal, sehingga elektron akan memiliki kecepatan rata-rata yang konstan.  Kecepatan tetap ini, yang dilambangkan dengan vd, disebut sebagai kecepatan hanyut/mengambang (drift velocity) dan memiliki hubungan linear dengan intensitas medan listrik. dimana μe adalah mobilitas elektron di dalam suatu bahan tertentu.
  • 13. KONDUKTOR LOGAM  Jika dihubungkan dengan persamaan untuk kerapatan arus J maka didapatkan hubungan: dimana adalah kerapatan muatan elektron bebas yang nilainya negatif (elektron bermuatan negatif).  Hubungan antara J dan E untuk sebuah konduktor logam dapat pula dinyatakan oleh parameter konduktivitas σ (sigma) dimana σ diukur dalam satuan siemens per meter (S/m)
  • 14. HUKUM OHM  Dengan mengasumsikan bahwa J dan E pada gambar di atas bernilai seragam, maka dapat dituliskan
  • 15. HUKUM OHM  Beda tegangan diantara kedua ujung silinder: atau sehingga atau
  • 16. HUKUM OHM  Telah diketahui bahwa rasio antara beda potensial kedua ujung silinder terhadap arus yang memasuki ujung silinder yang lebih positif adalah tahanan listrik (resistansi) silinder.  Karena itu: dimana
  • 17. SEMIKONDUKTOR  Di dalam sebuah bahan semikonduktor intrinsik, seperti germanium murni dan silikon murni, terdapat dua jenis pembawa arus yaitu elektron dan hole.  Konduktivitas bahan semikonduktor adalah fungsi dari mobilitas dan konsentrasi kedua pembawa muatan, elektron dan hole  Konsentrasi elektron dan hole sangat dipengaruhi oleh suhu. Pada suhu 300 K, kerapatan muatan volume yang diberikan oleh elektron dan hole adalah 0,0024 C/m3 di dalam bahan silikon intrinsik dan 3,0 C/m3 di dalam germanium intrinsik.
  • 18. SEMIKONDUKTOR  Untuk bahan silikon murni, μe = 0,12 m2/Vs dan μh = 0,025 m2/Vs. Untuk bahan germanium murni, μe = 0,36 m2/Vs dan μh = 0,17 m2/Vs. Nilai-nilai ini berlaku pada suhu 300 K.  Jumlah total pembawa muatan dan besarnya konduktivitas dapat ditingkatkan dengan “menyuntikkan” sedikit bahan pengotor (impurities) ke dalam semi konduktor intrinsik.  Bahan pengotor donor (atom arsenic, antimony dan phospor) memberikan sejumlah elektron tambahan ke dalam semikonduktor murni, dan menghasilkan tipe-n, sedangkan bahan akseptor (atom aluminium, boron dan galium) menjadikan jumlah hole di dalam semikonduktor murni bertambah dan membentuk bahan tipe-p.
  • 19. PR 1. Berapakah besarnya kerapatan arus dan intensitas medan listrik yang bersesuaian dengan kecepatan hanyut (drift velocity) sebesar 5,6 × 10−3 m s pada aluminium bila diketahui konduktivitas pada aluminium adalah 𝜎 = 3,72 × 107 S m serta mobilitasnya adalah 𝜇 = 0,0014 m2 V. s ? 2. Tentukanlah besarnya rapat jumlah elektron bebas dalam logam dengan mobilitas 𝜇 = 0,0038 m2 V. s dan konduktivitas 𝜎 = 32,2 μS m.
  • 20. PR 3. Suatu dawai tembaga panjang yang berpenampang lingkaran dengan diameter 3,5 mm membawa arus listrik sebesar 8 A. Untuk setiap detiknya, berapa persenkah dari elektron konduksi yang meninggalkan dawai itu sepanjang 100 mm (yang harus digantikan elektro-elektron lain) jika diketahui Bilangan Avogadro 𝑁 = 6,02 × 1026 atom mol , berat jenis tembaga 8,96 dan berat atomnya 63,54 ?