SlideShare a Scribd company logo
ISTILAH DAN PENGERTIAN PERIKATAN
DAN HUKUM PERIKATAN
• Istilah ”perikatan” merupakan padanan dari istilah Bahasa Belanda
”Verbintenis”.
• Buku III KUH Perdata tidak memberikan pengertian perikatan.
• Mariam Darus Badrulzaman:
perikatan dimaknai sebagai ”hubungan (hukum) yang terjadi di antara dua
orang atau lebih, yang terletak di bidang harta kekayaan, dengan pihak yang
satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi tersebut”
• Hukum Perikatan dimaknai sebagai seperangkat aturan yang
memberikan pengaturan terhadap dilaksanakannya perikatan
SUMBER HUKUM PERIKATAN
• Pasal 1233 KUH Perdata menyatakan ”Tiap-tiap perikatan dilahirkan baik
karena perjanjian, baik karena undang-undang”.
• Defenisi dari perjanjian diatur dalam Pasal 1313 KUH Perdata yang
berbunyi “Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan yang terjadi antara
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau
lebih”.
PERIKATAN
Perjanjian UU
PARA PIHAK (SUBJEK PERIKATAN)
• Pihak yang berhak atas prestasi adalah pihak yang aktif, lazim disebut
sebagai kreditur atau yang berpiutang.
• Pihak yang pasif atau pihak yang wajib memenuhi prestasi disebut
dengan debitur atau yang berutang.
• Pihak dapat berupa orang ataupun badan hukum/badan usaha.
• Tentang debitur atau yang berutang disyaratkan harus selamanya
diketahui, karena seseorang tidaklah dapat menagih seorang lainnya jika
keberadaannya tidak diketahui ataupun tidak dikenal.
SYARAT SAH PERJANJIAN
• Diatur pada Ps. 1320 KUHPdt, terdiri dari:
1. Sepakat
2. Cakap
3. Suatu hal tertentu
4. Causa yang halal
• Poin1 dan 2 adalah syarat subjektif, yang apabila tidak dipenuhi maka
suatu perjanjian menjadi dapat dibatalkan.
• Poin 3 dan 4 adalah syarat objektif, yang apabila tidak dipenuhi maka
suatu perjanjian menjadi batal demi hukum.
SYARAT SAH PERJANJIAN
• Diatur pada Ps. 1320 KUHPdt, terdiri dari:
1. Sepakat
2. Cakap
3. Suatu hal tertentu
4. Causa yang halal
• Poin1 dan 2 adalah syarat subjektif, yang apabila tidak dipenuhi maka
suatu perjanjian menjadi dapat dibatalkan.
• Poin 3 dan 4 adalah syarat objektif, yang apabila tidak dipenuhi maka
suatu perjanjian menjadi batal demi hukum.
URGENSI PENGGUNAAN B. INDONESIA
DALAM KONTRAK
• Kewajiban penggunaan bahasa Indonesia pada perjanjian bisnis
tercantum pada Ps. 31 UU 24/2009 dan Ps. 26 ayat (1) Perpres 63/2019,
yang berbunyi
• “bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian
yang melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah Republik Indonesia,
lembaga swasta Indonesia, atau perseorangan warga negara Indonesia”.
• Penggunaan bahasa asing dan/atau bahasa Inggris dapat digunakan
dalam perjanjian bisnis dengan kondisi tertentu. Hal ini mengacu pada
pasal 26 ayat 2 Perpres 63/2019 yang menyatakan setiap perjanjian
bisnis yang melibatkan pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional
pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris.
KEBERLAKUAN PERJANJIAN, MoU, DAN
LoI
• LoI memiliki kemiripan dengan MoU, yakni penyataan maksud kepada pihak
lainnya akan sesuatu yang ditawarkannya atau dimilikinya.
• MoU / LoI merupakan produk hukum pada negara-negara yang menganut
sistem common law. Yang mana bukanlah sebuah kontrak atau perjanjian
resmi sehingga tidak dapat dipaksakan, jika diabaikan tidak akan
menimbulkan akibat hukum.
• Indonesia menganut sistem civil law yang tidak mengatur mekanisme
perihal MoU / LoI seperti pada sistem common law.
• Penggunaan MoU / LoI di Indonesia didasari oleh prinsip kebebasan
berkontrak. Namun jika suatu MoU / LoI mengatur hak dan kewajiban para
pihak akan menyebabkan MoU / LoI tersebut memenuhi Ps. 1320 dan
memiliki kekuatan mengikat bagi para pihak.
KEBERLAKUAN PERJANJIAN, MoU, DAN
LoI
• Ciri atau unsur-unsur khas MoU, antara lain:
1. merupakan pendahuluan perikatan (landasan kepastian);
2. isi materinya hanya memuat hal yang pokok;
3. bersifat sementara atau memiliki tenggat waktu;
4. biasanya tidak dibuat secara formal serta tidak ada kewajiban untuk
dibuatnya kontrak atau perjanjian terperinci; dan
5. dibuat untuk menghindari kesulitan dalam pembatalan karena adanya
keraguan satu pihak kepada pihak lainnya.
AKTA OTENTIK
• Definisi akta otentik menurut Ps. 1868 KUH Perdata berbunyi:
• Suatu akta otentik ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan
undang-undang oleh atau di hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di
tempat akta dibuat.
• Akta-akta yang dibuat, walaupun ditandatangani oleh para pihak, namun
tidak memenuhi persyaratan Pasal 1868 KUHPerdata, tidak dapat
diperlakukan sebagai akta otentik, hanya mempunyai kekuatan sebagai
tulisan di bawah tangan (Pasal 1869 KUHPerdata).
• Ps. 1 angka 1 UU 2/2014 menyebutkan:
• Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan
memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini
atau berdasarkan undang-undang lainnya.
• Akta otentik memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna

More Related Content

Similar to Materi Seminar Himapa Unpad.pptx

PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
FauziRusdianto1
 
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANGHukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
nandianagustina
 
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahprinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
Alalan Tanala
 
Ahdb #3
Ahdb #3Ahdb #3
Ahdb #3
Ost Man
 
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
akhedy1
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aprinsya Panjaitan
 
kontrak dalam dunia bisnis.pptx
kontrak dalam dunia bisnis.pptxkontrak dalam dunia bisnis.pptx
kontrak dalam dunia bisnis.pptx
ZULFAN31
 
PERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.pptPERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.ppt
JuanHenriSianturi
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
Dwitri Ambarwati
 
ppt bab 3 aspek hukum.pptx
ppt bab 3 aspek hukum.pptxppt bab 3 aspek hukum.pptx
ppt bab 3 aspek hukum.pptx
ArifArizky
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanDin Haidiati
 
Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009
Aulia Rachmi
 
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptxHukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
QoirulBagas1
 
Jenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrakJenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrak
Operator Warnet Vast Raha
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
hylmihalim
 
A. perjanjian sewa menyewa
A. perjanjian sewa menyewaA. perjanjian sewa menyewa
A. perjanjian sewa menyewajunita191
 

Similar to Materi Seminar Himapa Unpad.pptx (20)

PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANGHukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
 
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahprinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
 
Ahdb #3
Ahdb #3Ahdb #3
Ahdb #3
 
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
 
kontrak dalam dunia bisnis.pptx
kontrak dalam dunia bisnis.pptxkontrak dalam dunia bisnis.pptx
kontrak dalam dunia bisnis.pptx
 
PERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.pptPERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.ppt
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
ppt bab 3 aspek hukum.pptx
ppt bab 3 aspek hukum.pptxppt bab 3 aspek hukum.pptx
ppt bab 3 aspek hukum.pptx
 
hukum perikatan
hukum perikatanhukum perikatan
hukum perikatan
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
 
Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009
 
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptxHukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
 
Jenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrakJenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrak
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
A. perjanjian sewa menyewa
A. perjanjian sewa menyewaA. perjanjian sewa menyewa
A. perjanjian sewa menyewa
 
Hukum
Hukum Hukum
Hukum
 
Hukum perjanjian kuliah 2
Hukum perjanjian kuliah 2Hukum perjanjian kuliah 2
Hukum perjanjian kuliah 2
 

More from MrFirmansyah1

Perancangan Kontrak PHI .ppt
Perancangan Kontrak PHI .pptPerancangan Kontrak PHI .ppt
Perancangan Kontrak PHI .ppt
MrFirmansyah1
 
Dimensi Tiga Jarak-matematika kelas 12.ppt
Dimensi Tiga Jarak-matematika kelas 12.pptDimensi Tiga Jarak-matematika kelas 12.ppt
Dimensi Tiga Jarak-matematika kelas 12.ppt
MrFirmansyah1
 
kelompok 2 b.inggris (1).pptx
kelompok 2 b.inggris (1).pptxkelompok 2 b.inggris (1).pptx
kelompok 2 b.inggris (1).pptx
MrFirmansyah1
 
memahami dan menyusun LO.pptx
memahami dan menyusun LO.pptxmemahami dan menyusun LO.pptx
memahami dan menyusun LO.pptx
MrFirmansyah1
 
Booklet OPREC FEC UI 2023.pdf
Booklet OPREC FEC UI 2023.pdfBooklet OPREC FEC UI 2023.pdf
Booklet OPREC FEC UI 2023.pdf
MrFirmansyah1
 
Pengertian HTN_2023.pptx
Pengertian HTN_2023.pptxPengertian HTN_2023.pptx
Pengertian HTN_2023.pptx
MrFirmansyah1
 
(13) Hukum Pidana Islam.pptx
(13) Hukum Pidana Islam.pptx(13) Hukum Pidana Islam.pptx
(13) Hukum Pidana Islam.pptx
MrFirmansyah1
 
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdfBAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
MrFirmansyah1
 

More from MrFirmansyah1 (8)

Perancangan Kontrak PHI .ppt
Perancangan Kontrak PHI .pptPerancangan Kontrak PHI .ppt
Perancangan Kontrak PHI .ppt
 
Dimensi Tiga Jarak-matematika kelas 12.ppt
Dimensi Tiga Jarak-matematika kelas 12.pptDimensi Tiga Jarak-matematika kelas 12.ppt
Dimensi Tiga Jarak-matematika kelas 12.ppt
 
kelompok 2 b.inggris (1).pptx
kelompok 2 b.inggris (1).pptxkelompok 2 b.inggris (1).pptx
kelompok 2 b.inggris (1).pptx
 
memahami dan menyusun LO.pptx
memahami dan menyusun LO.pptxmemahami dan menyusun LO.pptx
memahami dan menyusun LO.pptx
 
Booklet OPREC FEC UI 2023.pdf
Booklet OPREC FEC UI 2023.pdfBooklet OPREC FEC UI 2023.pdf
Booklet OPREC FEC UI 2023.pdf
 
Pengertian HTN_2023.pptx
Pengertian HTN_2023.pptxPengertian HTN_2023.pptx
Pengertian HTN_2023.pptx
 
(13) Hukum Pidana Islam.pptx
(13) Hukum Pidana Islam.pptx(13) Hukum Pidana Islam.pptx
(13) Hukum Pidana Islam.pptx
 
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdfBAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
 

Recently uploaded

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Materi Seminar Himapa Unpad.pptx

  • 1. ISTILAH DAN PENGERTIAN PERIKATAN DAN HUKUM PERIKATAN • Istilah ”perikatan” merupakan padanan dari istilah Bahasa Belanda ”Verbintenis”. • Buku III KUH Perdata tidak memberikan pengertian perikatan. • Mariam Darus Badrulzaman: perikatan dimaknai sebagai ”hubungan (hukum) yang terjadi di antara dua orang atau lebih, yang terletak di bidang harta kekayaan, dengan pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi tersebut” • Hukum Perikatan dimaknai sebagai seperangkat aturan yang memberikan pengaturan terhadap dilaksanakannya perikatan
  • 2. SUMBER HUKUM PERIKATAN • Pasal 1233 KUH Perdata menyatakan ”Tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena perjanjian, baik karena undang-undang”. • Defenisi dari perjanjian diatur dalam Pasal 1313 KUH Perdata yang berbunyi “Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan yang terjadi antara satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih”. PERIKATAN Perjanjian UU
  • 3. PARA PIHAK (SUBJEK PERIKATAN) • Pihak yang berhak atas prestasi adalah pihak yang aktif, lazim disebut sebagai kreditur atau yang berpiutang. • Pihak yang pasif atau pihak yang wajib memenuhi prestasi disebut dengan debitur atau yang berutang. • Pihak dapat berupa orang ataupun badan hukum/badan usaha. • Tentang debitur atau yang berutang disyaratkan harus selamanya diketahui, karena seseorang tidaklah dapat menagih seorang lainnya jika keberadaannya tidak diketahui ataupun tidak dikenal.
  • 4. SYARAT SAH PERJANJIAN • Diatur pada Ps. 1320 KUHPdt, terdiri dari: 1. Sepakat 2. Cakap 3. Suatu hal tertentu 4. Causa yang halal • Poin1 dan 2 adalah syarat subjektif, yang apabila tidak dipenuhi maka suatu perjanjian menjadi dapat dibatalkan. • Poin 3 dan 4 adalah syarat objektif, yang apabila tidak dipenuhi maka suatu perjanjian menjadi batal demi hukum.
  • 5. SYARAT SAH PERJANJIAN • Diatur pada Ps. 1320 KUHPdt, terdiri dari: 1. Sepakat 2. Cakap 3. Suatu hal tertentu 4. Causa yang halal • Poin1 dan 2 adalah syarat subjektif, yang apabila tidak dipenuhi maka suatu perjanjian menjadi dapat dibatalkan. • Poin 3 dan 4 adalah syarat objektif, yang apabila tidak dipenuhi maka suatu perjanjian menjadi batal demi hukum.
  • 6. URGENSI PENGGUNAAN B. INDONESIA DALAM KONTRAK • Kewajiban penggunaan bahasa Indonesia pada perjanjian bisnis tercantum pada Ps. 31 UU 24/2009 dan Ps. 26 ayat (1) Perpres 63/2019, yang berbunyi • “bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia, atau perseorangan warga negara Indonesia”. • Penggunaan bahasa asing dan/atau bahasa Inggris dapat digunakan dalam perjanjian bisnis dengan kondisi tertentu. Hal ini mengacu pada pasal 26 ayat 2 Perpres 63/2019 yang menyatakan setiap perjanjian bisnis yang melibatkan pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris.
  • 7. KEBERLAKUAN PERJANJIAN, MoU, DAN LoI • LoI memiliki kemiripan dengan MoU, yakni penyataan maksud kepada pihak lainnya akan sesuatu yang ditawarkannya atau dimilikinya. • MoU / LoI merupakan produk hukum pada negara-negara yang menganut sistem common law. Yang mana bukanlah sebuah kontrak atau perjanjian resmi sehingga tidak dapat dipaksakan, jika diabaikan tidak akan menimbulkan akibat hukum. • Indonesia menganut sistem civil law yang tidak mengatur mekanisme perihal MoU / LoI seperti pada sistem common law. • Penggunaan MoU / LoI di Indonesia didasari oleh prinsip kebebasan berkontrak. Namun jika suatu MoU / LoI mengatur hak dan kewajiban para pihak akan menyebabkan MoU / LoI tersebut memenuhi Ps. 1320 dan memiliki kekuatan mengikat bagi para pihak.
  • 8. KEBERLAKUAN PERJANJIAN, MoU, DAN LoI • Ciri atau unsur-unsur khas MoU, antara lain: 1. merupakan pendahuluan perikatan (landasan kepastian); 2. isi materinya hanya memuat hal yang pokok; 3. bersifat sementara atau memiliki tenggat waktu; 4. biasanya tidak dibuat secara formal serta tidak ada kewajiban untuk dibuatnya kontrak atau perjanjian terperinci; dan 5. dibuat untuk menghindari kesulitan dalam pembatalan karena adanya keraguan satu pihak kepada pihak lainnya.
  • 9. AKTA OTENTIK • Definisi akta otentik menurut Ps. 1868 KUH Perdata berbunyi: • Suatu akta otentik ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-undang oleh atau di hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta dibuat. • Akta-akta yang dibuat, walaupun ditandatangani oleh para pihak, namun tidak memenuhi persyaratan Pasal 1868 KUHPerdata, tidak dapat diperlakukan sebagai akta otentik, hanya mempunyai kekuatan sebagai tulisan di bawah tangan (Pasal 1869 KUHPerdata). • Ps. 1 angka 1 UU 2/2014 menyebutkan: • Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini atau berdasarkan undang-undang lainnya. • Akta otentik memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna