Dokumen tersebut membahas tentang definisi himpunan, operasi-operasi dasar himpunan seperti gabungan, irisan, selisih, komplemen, sistem bilangan real, dan latihan soal terkait himpunan dan sistem bilangan real."
Matriks eselon dan eselon tereduksi.. serta operasi eliminasi gauss dan gauss-jordan
gunakanlah presentasi berikut dg bijak dan sebagai sumber inspirasi.
^_^ saya mahasiswa madura yang sekarang kuliah di UNIVERSITAS MADURA jurusan FKIP MATEMATIKA
Jl. Raya Panglegur KM 3,5 pamekasan
Come join us..
ini adalah powerpoint yang diperuntukkan pada guru ataupun mahasiswa yang membutuhkan powerpoint pada saat ingin mengajarkan materi himpunan ketika melaksanakan pembelajaran
Matriks eselon dan eselon tereduksi.. serta operasi eliminasi gauss dan gauss-jordan
gunakanlah presentasi berikut dg bijak dan sebagai sumber inspirasi.
^_^ saya mahasiswa madura yang sekarang kuliah di UNIVERSITAS MADURA jurusan FKIP MATEMATIKA
Jl. Raya Panglegur KM 3,5 pamekasan
Come join us..
ini adalah powerpoint yang diperuntukkan pada guru ataupun mahasiswa yang membutuhkan powerpoint pada saat ingin mengajarkan materi himpunan ketika melaksanakan pembelajaran
isi: pretest berhitung, pentingnya matematika bagi semua mata pelajaran. menurut hemat saya otak siswa baru perlu diformat agar siap belajar di SMP. tindak lanjut dari pretest adalah pembimbingan siswa yang kurang bisa berhitung.
lembar aktifitas siswa, dengan sistem kelompok, namun ada bagian pembelajaran yang butuh penjelasan guru tidak saya buat dalam LKA
Each month, join us as we highlight and discuss hot topics ranging from the future of higher education to wearable technology, best productivity hacks and secrets to hiring top talent. Upload your SlideShares, and share your expertise with the world!
Not sure what to share on SlideShare?
SlideShares that inform, inspire and educate attract the most views. Beyond that, ideas for what you can upload are limitless. We’ve selected a few popular examples to get your creative juices flowing.
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Kardinalitas, definisi kardinalitas, himpunan kuasa, operasi relasi dua himpunan, himpunan bagian
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...NidaAuliana4
Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran.
Bilangan bulat adalah himpunan bilangan bulat negatif, bilangan nol dan bilangan bulat positif.Contoh: B = { ...., -2, -1, 0, 1, 2, ..... }
Bilangan asli adalah bilangan positif yang dimulai dari bilangan satu ke atas. Contoh: A = { 1, 2, 3, ..... }
Bilangan prima adalah bilangan yanga tidak dapat dibagi oleh bilangan apapun, kecuali bilangan itu sendiri dan 1 (satu). Contoh: P = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, ..... }
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan positif dan nol. Contoh: C = { 0, 1, 2, 3, ..... }
Bilangan nol adalah bilangan nol itu sendiri (0) Contoh: N = { 0 }
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan a disebut sebagai pembilang dan bilangan b disebut sebagai penyebut. Contoh: H = { 1/2, 2/3,1/6,5/8, ..... }Bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan a dan b adalah anggota bilangan bulat dan b ≠ 0. Contoh: R = { ¼, ¾, .... }
Bilangan irrasional adalah bilangan – bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan atau bilangan selain bilangan rasional. Contoh: I = { √2, √3, √6, ..... }
Bilangan real adalah bilangan yang merupakan gabungan dari bilangan rasional dan bilangan irrasional itu sendiri. Contoh: R = { 0, 1, ¼, ⅔, √2, √5, ..... }
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Definisi himpunan
Himpunan adalah kumpulan dari objek-objek
tertentu yang tercakup dalam satu kesatuan
dengan keterangannya yang jelas
Himpunan dinyatakan dengan huruf besar
(KAPITAL) seperti A, B, C, dan sebagainya.
Sedangkan anggota himpunan atau objek
dinyatakan dengan huruf kecil seperti a, b, c,
dan sebagainya.
3. Definisi himpunan
Himpunan A sama dengan himpunan B, ditulis
A = B, jika setiap anggota himpunan A juga
merupakan anggota himpunan B dan setiap
anggota himpunan B juga merupakan anggota
himpunan A. Dengan kata lain, A dan B
memiliki anggota yang benar-benar sama
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak
mempunyai anggota, ditulis ∅ atau { }
4. Definisi himpunan
Dalam teori himpunan, semua himpunan yang
dibicarakan merupakan himpunan bagian dari
suatu himpunan tertentu. Himpunan tertentu ini
merupakan himpunan semesta atau semesta
pembicaraan, dilambangkan dengan S atau U.
Contoh:
Himpunan bilangan real merupakan semesta
dari himpunan bilangan asli dan himpunan
bilangan bulat
5. Cara penyajian himpunan
1. Enumerasi:
mendaftarkan semua anggotanya dan
diletakkan di dalam sepasang tanda kurung
kurawal, dan di antara setiap anggotanya
dipisahkan dengan tanda koma
Contoh:
– Himpunan lima bilangan asli pertama:
A = {1, 2, 3, 4, 5}.
– Himpunan lima bilangan genap positif pertama:
B = {2, 4, 6, 8, 10}
6. Cara penyajian himpunan
2. Simbol baku:
menggunakan simbol tertentu yang telah
disepakati
Contoh:
P = himpunan bilangan bulat positif
N = himpunan bilangan asli (natural)
Z = himpunan bilangan bulat
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan real
C = himpunan bilangan kompleks
7. Cara penyajian himpunan
3. Notasi pembentuk himpunan:
dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-
sifat umum dari anggota.
Contoh:
- A = {x | x adalah himpunan bilangan bulat}
- B = {x | x adalah bilangan bulat positif lebih kecil
dari 5}
- M = {x | x adalah mahasiswa yang mengambil
matakuliah MATA4110}
8. Cara penyajian himpunan
4. Diagram Venn:
menyajikan himpunan secara grafis. Pada
umumnya tiap himpunan digambarkan dengan
lingkaran dan himpunan semesta (S atau U)
digambarkan dengan segiempat
S
9. Himpunan dan Himpunan Bagian
Himpunan A disebut himpunan bagian dari
himpunan B, ditulis A ⊂ B, jika setiap
anggota A juga merupakan anggota B,
tetapi tidak semua anggota B merupakan
anggota A
Contoh:
A = {a, b}; B = {a, b, c}; C = {a, b, c, d}
maka A ⊂ B; A ⊂ C; B ⊂ C
10. Himpunan dan Himpunan Bagian
Jika setiap anggota A juga merupakan
anggota B, dan setiap anggota B juga
merupakan anggota A, maka A ⊂ B dan
B ⊂ A, atau dengan kata lain A = B
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4, 5}; B = {3, 1, 4, 5, 2}
maka A = B
11. Himpunan dan Himpunan Bagian
Jika A ⊂ B dan B ⊂ C, maka A ⊂ C
Contoh:
A = {a, b}; B = {a, b, c}; C = {a, b, c, d}
terlihat bahwa A ⊂ B dan B ⊂ C.
Berdasarkan pernyataan di atas maka
A ⊂ C, dan jika kita periksa, memang
benar bahwa A ⊂ C
12. Operasi dalam Himpunan
1. Gabungan
Gabungan himpunan A dan B adalah
himpunan semua objek yang menjadi
anggota A dan B, ditulis A ∪ B
Operasi gabungan bersifat komutatif:
A ∪ B = B ∪ A
13. Operasi dalam Himpunan
2. Irisan
Irisan himpunan A dan B adalah
himpunan semua objek yang menjadi
anggota A dan juga menjadi anggota B,
ditulis ditulis A ∩ B
Operasi irisan bersifat komutatif:
A ∩ B = B ∩ A
14. Operasi dalam Himpunan
3. Selisih
Selisih himpunan A dan himpunan B adalah
himpunan semua objek yang menjadi anggota
A tetapi tidak menjadi anggota B, ditulis A – B
Selisih himpunan B dan himpunan A adalah
himpunan semua objek yang menjadi anggota
B tetapi tidak menjadi anggota A, ditulis B – A
Perhatikan bahwa A – B ≠ B – A
15. Operasi dalam Himpunan
4. Komplemen
Komplemen himpunan A adalah
himpunan semua objek yang bukan
anggota A, atau selisih himpunan
semesta S dengan himpunan A, ditulis AC
atau A‘
Jadi AC
= A‘ = S - A
16. Operasi dalam Himpunan
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}; B = {3, 4, 5, 6, 7}, maka
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
B ∪ A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A ∩ B = {3, 4}
B ∩ A = {3, 4}
A – B = {1, 2}
B – A = {5, 6, 7}
17. Operasi dalam Himpunan
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}; B = {3, 4, 5, 6, 7}, dan
himpunan semesta S adalah himpunan
semua bilangan bulat positif
Maka
AC
= {5, 6, 7, 8, 9, …}
BC
= {1, 2, 8, 9, 10, …}
18. Sistem Bilangan Real
Bilangan real merupakan gabungan dari
bilangan rasional dan bilangan irrasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk a/b, dimana a dan b
merupakan bilangan bulat, dan b ≠ 0
Bilangan irrasional adalah bilangan yang tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, dimana a
dan b merupakan bilangan bulat, dan b ≠ 0
Contoh bilangan irrasional:
√2, π, bilangan e, dsb
19. Sistem Bilangan Real
Himpunan bilangan real dinyatakan
dengan simbol R
Pada sistem bilangan real, ada
hubungan satu-satu antara bilangan-
bilangan real dengan titik-titik pada garis
bilangan, sehingga tidak terdapat tempat
yang kosong pada garis bilangan
20. Sistem Bilangan Real
Apabila dilakukan operasi penjumlahan
dan perkalian pada sistem bilangan real
ini, makanya hasilnya merupakan
bilangan real juga atau dengan kata lain
dikatakan bahwa operasi penjumlahan
dan perkalian pada bilangan real bersifat
tertutup
21. Hukum-hukum penjumlahan dan
perkalian bilangan real
1. Jika a, b ∈ R, maka terdapat satu
bilangan real c dan d sedemikian
sehingga a + b = c dan ab = d
2. Jika a, b ∈ R, maka
a + b = b + a dan ab = ba
3. Jika a, b, c ∈ R, maka
a + (b + c) = (a + b) + c dan a(bc) = (ab)c
22. Hukum-hukum penjumlahan dan
perkalian bilangan real
4. Jika a, b, c ∈ R, maka
a(b + c) = ab + ac
5. Terdapat bilangan real 0 dan 1 sedemikian
sehingga untuk setiap bilangan real a,
a + 0 = a dan a.1 = a
6. Untuk setiap bilangan real a, terdapat satu
bilangan real b, sedemikian sehingga
a + b = 0 → b = -a
23. Hukum-hukum penjumlahan dan
perkalian bilangan real
7. Untuk setiap bilangan real a, kecuali 0,
terdapat bilangan real c sedemikian sehingga
a.c = 1 → c = a-1
atau 1/a
8. Untuk setiap a ∈ R, berlaku tepat satu di antara
tiga pernyataan berikut: a = 0, a positif, atau
–a positif
Jumlah dua bulangan positif adalah positif
Hasil kali dua bilangan positif adalah positif
9. Bilangan real a dikatakan negatif jika –a positif
24. Ketidaksamaan dan
pertidaksamaan
• Ketidaksamaan adalah pernyataan
tentang bilangan-bilangan yang
mengandung tanda <, ≤, >, ≥
Contoh: 4 < 12
• Pertidaksamaan adalah ketidaksamaan
yang mengandung variabel
Contoh: 4 x < 12
25. Ketidaksamaan dan
pertidaksamaan
• Penyelesaian suatu pertidaksamaan yang
mengandung variabel x adalah himpunan
semua nilai-nilai x sedemikian sehingga
pertidaksamaan tersebut bernilai benar
Contoh:
4 x < 12, maka nilai x yang memenuhi
pertidaksamaan ini adalah x < 3
26. Sifat-sifat ketidaksamaan
10. a > 0 jika dan hanya jika a positif
a < 0 jika dan hanya jika a negatif
a > 0 jika dan hanya jika -a < 0
a < 0 jika dan hanya jika -a > 0
11.Jika a < b dan b < c, maka a < c
27. Sifat-sifat ketidaksamaan
12.Jika a < b maka a + c < b + c,
untuk setiap c
13.Jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d
14.Jika a < b dan c positif, maka ac < bc
15.Jika a < b dan c negatif, maka ac > bc
16.Jika 0 < a < b dan 0 < c < d, maka ac < bd
28. Latihan soal
1. Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14},
maka (A ∩ B) - A =
A. {4, 10}
B. {2, 6, 8}
C. {4}
D. ∅
29. Latihan soal
2. Jika A = { 3, 5, 9 } dan B = { -2, 6 }, maka
(A ∪ B) - B =
A. { 3, 5, 9 }
B. { -2, 6 }
C. { -2, 3, 5, 6, 9 }
D. ∅
30. Latihan soal
3. Jika A = {a, b, c, d, e}, B = {c, j, k, n, p},
dan
C = {d, k, n, q, r}, maka (B - A) ∩ C =
A. {j, k, n, p}
B. {a, b, d, e},
C. {k, n}
D. {d}
31. Latihan soal
4. Jika himpunan semesta S = {a, e, i, o, u} dan
P = {a, i, u}, Q = {a, e, i}, R = {i, o}, maka
P ∪ (Q ∪ R)' =
A. P ∪ (Q' ∩ R')
B. (P ∪ Q') ∪ R'
C. (P ∪ Q') ∩ R'
D. P ∩ (Q' ∪ R')
32. Latihan soal
5. Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14},
maka (A ∩ B) - A =
A. {4, 10}
B. {2, 6, 8}
C. {4}
D. ∅
33. Latihan soal
6. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
2 + 3x < 5x + 8 adalah
A. (-3, +∞)
B. [-3, +∞)
C. (-∞, -3)
D. (-∞, -3]
34. Latihan soal
7. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
4 < 3x – 2 ≤ 10 adalah
A. (2, 4)
B. (2, 4]
C. (2, 10)
D. (2, 10]
35. Latihan soal
8. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
7/x > 2 adalah
A. (0, 7/2)
B. [0, 7/2]
C. (0, 7/2]
D. [0, 7/2)
36. Latihan soal
9. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
x - 5 < 4 adalah
A. x < 9
B. x > 1
C. 1 < x < 9
D. 1 ≤ x ≤ 9
37. Latihan soal
10. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
3x + 2 > 5 adalah
A. (7/3, +∞) ∪ (1, +∞)
B. (-∞, 7/3 ) ∪ (1, +∞)
C. (-7/3, +∞) ∪ (1, +∞)
D. (-∞, -7/3 ) ∪ (1, +∞)