SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
MATEMATIKA 
Program Studi Managemen Industri 
Akademi Telekomunikasi Bogor 
2013
Pertemuan 1 
•Pendahuluan 
•Penjelasan Materi Kuliah 
•Himpunan dan Sistem Bilangan
PENDAHULUAN 
• Matematika =suatu cabang logika dg kerangka 
sistematis utk mempelajari hubungan kuantitatif 
antar peubah (variabel) 
• Bedakan: Matematika Murni & Terapan 
• Matematika Murni: lambang2 yg digunakan 
menyatakan konsep abstrak yg nilainya sesuai 
definisinya (mis. - 5 < X < 12) 
• Matematika Terapan: lambang2 yg dipakai 
menyatakan peubah (variabel) yg nilainya sesuai 
pengamatan di dunia nyata; mis. P = variabel harga, 
maka P ³ 0
MATEMATIKA BISNIS 
• Matematika Bisnis = matematika terapan 
• Ilmu ekonomi fokus ke konsep kuantitatif, 
menyangkut variabel seperti biaya, harga, upah, 
permintaan-penawaran, penerimaan- biaya-laba, 
maka banyak analisis ekonomi menggunakan 
analisis matematika terapan 
• Hubungan kuantitatif antar variabel ekonomi 
dipelajari secara empiris=>model matematis 
Contoh : 
1. Konsumsi dg Pendapatan 
2. Permintaan (demand) dg Harga
CAKUPAN MATERI KULIAH 
 Pendahuluan & Model Ekonomi 
 Jenis2 Fungsi & Penggambaran Grafiknya 
 Fungsi Linear & Penerapannya 
 Fungsi Kuadrat/Kubik & Penerapannya 
 Fungsi Eksponensial & Logaritma 
 Bunga Majemuk dan Anuitas 
 Limit dan Diferensial 
 Diferensial Biasa & Penerapannya 
 Nilai Ekstrim Fungsi Satu Variabel 
 Diferensial Parsial & Penerapannya 
 Nilai Ekstrim Fungsi Variabel Jamak 
 Matriks dan Penerapannya
MATEMATIKA BISNIS 
HIMPUNAN
Himpunan adalah suatu kumpulan atau 
gugusan dari sejumlah obyek dan didefinisikan 
dgn jelas. 
Obyek-obyek yang mengisi atau membentuk 
sebuah himpunan disebut anggota, atau 
elemen, atau unsur. 
Simbol himpunan : A, B, C, P, Q, R, X, Y 
atau Z (dengan huruf kapital) 
Simbol anggota suatu himpunan : a, b, c, p, 
q, r, x, y atau z.
∉(p ∈(A berarti obyek p merupakan anggota unsur atau elemen) dari himpunan A 
p A berarti obyek p BUKAN anggota unsur atau elemen) dari himpunan A
• Penyajian sebuah himpunan dapat 
dituliskan dengan dua macam 
cara yaitu : 
1. Cara daftar 
2. Cara kaidah
Cara daftar 
Cara daftar ialah dengan 
mencantumkan seluruh obyek yang 
menjadi anggota suatu himpunan. 
Contoh : 
HIMPUNAN A YANG BERISI EMPAT 
BILANGAN ASLI PERTAMA DAPAT 
DITULIS SEBAGAI 
A = {1, 2, 3, 4}
Cara Kaidah 
Cara kaidah ialah dengan menyebutkan 
karakteristik tertentu dari obyek-obyek 
yang menjadi anggota himpunan tersebut 
Dengan cara penyajian ini, himpunan 
dinyatakan dengan menulis syarat yang 
harus dipenuhi oleh anggotanya. 
Notasi : {x | syarat yang harus dipenuhi 
oleh x}
Lanjutan… 
Aturan dalam penulisan syarat keanggotaan : 
a) Bagian di kiri tanda ‘ | ‘ 
melambangkan elemen himpunan 
b) Tanda ‘ | ‘ dibaca dimana atau 
sedemikian sehingga 
c) Bagian di kanan tanda ‘|’ 
menunjukkan syarat keanggotaan 
himpunan 
d) Setiap tanda ‘ , ‘ di dalam syarat 
keanggotaan dibaca sebagai dan.
Contoh : 
i. A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kecil 
dari 5, dinyatakan sebagai 
A = {x | x adalah himpunan bilangan bulat positif 
lebih kecil dari 5 } 
atau dalam notasi yang lebih ringkas : 
A = {x | x ∈ P, x < 5} 
yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4} 
ii. B adalah himpunan bilangan genap positif yang lebih 
kecil atau sama dengan 8, dinyatakan sebgai 
B = {x | x adalah himpunan bilangan genap 
positif lebih kecil atau sama dengan 8} 
atau dalam notasi yang lebih ringkas : 
B = { x | x/2 ∈ P, 2 ≤ x ≤8} 
yang ekuivalen dengan B = {2, 4, 6, 8}
JENIS-JENIS HIMPUNAN : 
1. Himpunan Semesta 
Himpunan semesta adalah himpunan yang 
anggotanya semua objek pembicaraan. 
Simbol himpunan semesta : S atau U. 
2. Himpunan Kosong 
Himpunan yang tidak memiliki satupun 
elemen atau himpunan dengan kardinal = 0 
disebut himpunan kosong (null set). 
Notasi : ∅ atau { } 
Contoh : 
i. E = {x | x < x}, maka n(E) = 0 
ii. P = {orang Indonesia yang pernah ke 
bulan}, maka n(P) = 0
Lanjutan… 
3. Himpunan Bagian (Subset) 
Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari 
himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A 
merupakan elemen dari B. Dalam hal ini, B 
dikatakan superset dari A 
Notasi : A ⊆ B 
Contoh : 
{1, 2, 3} ⊆ {1, 2, 3, 4, 5}
Lanjutan… 
4. Himpunan yang Sama 
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika 
dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B 
dan sebaliknya setiap B merupakan elemen A. Dengan 
kata lain, A sama dengan B jika A adalah himpunan 
bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A. 
Jika tidak demikian, maka dikatakan A tidak sama 
dengan B. 
Notasi : A = B ↔ A ⊆ B dan B ⊆ A
Contoh Himpunan yang Sama dan Tidak Sama : 
i. Jika A = {0, 1} dan B = {x | x(x-1) = 
0}, maka A = B 
ii. Jika A = {3, 5, 8, 5} dan B = {5, 3, 8}, 
maka A = B 
i. Jika A = {3, 5, 8, 5} dan B = {3, 8}, 
maka A ≠ B
Lanjutan… 
5. Himpunan yang saling lepas 
• Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas 
(disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen 
yang sama. 
• Notasi : A // B 
• Contoh : 
Jika A = {x | x P, ∈ x < 8} dan B = {10, 
20, 30,…}, maka A // B
OPERASI HIMPUNAN : 
1. Gabungan (Union) 
A U B = {x| x Є A atau x Є B} 
2. Irisan (Intersection) 
A ∩ B = {x| x Є A dan x Є B} 
3. Selisih 
A - B = A|B {x| x Є A tetapi x Є B} 
4. Pelengkap (Complement) 
Ā atau Ac= {x| x Є U tetapi x Є A} = U – A
DIAGRAM VENN : 
GGaabbuunnggaann (( AA UU BB )) 
IIrriissaann
DIAGRAM VENN : 
• SSeelliissiihh (( AA –– BB == AA||BB )) 
• PPeelleennggkkaapp // ccoommpplleemmeenntt ((Ac aattaauu Ā))
KKaaiiddaahh--kkaaiiddaahh MMaatteemmaattiikkaa ddaallaamm PPeennggooppeerraassiiaann 
HHiimmppuunnaann 
Kaidah Idempoten 
a. A U A = A b. A ∩ A = A 
Kaidah Asosiatif 
a. ( A U B ) U C = A U ( B U C ) b. ( A ∩ B ) ∩ C = A ∩ ( B ∩ C ) 
Kaidah Komutatif 
a. A U B = B U A b. A ∩ B = B ∩ A 
Kaidah Distributif 
a. A U ( B ∩ C ) = ( A U B ) ∩ ( A U C ) b. A ∩ ( B U C ) = ( A ∩ B ) U ( A ∩ C )
LLaannjjuuttaann ........................ 
Kaidah Identitas 
a. A U Ø = A b. A ∩ Ø = Ø 
c. A U U = U d. A ∩ U = A 
Kaidah Kelengkapan 
a. A U Ā = U b. A ∩ Ā= Ø 
c. ( Ā ) = A d. U = Ø Ø = U 
Kaidah De Morgan 
a. (A U B)= Ā ∩ B b. (A ∩ B) = Ā U B
LLaattiihhaann 
Gambarkan sebuah diagram venn untuk 
menunjukkan himpunan universal U dan 
himpunan-himpunan bagian A serta B jika : 
U = {1,2,3,4,5,6,7,8 } 
A = {2,3,5,7} 
B = {1,3,4,7,8 } 
Kemudian selesaikan : 
(a) A – B (c) A ∩ B (e) A ∩ B 
(b) B – A (d) A U B (f) B ∩ Ā
BAB II 
SISTEM BILANGAN
Dalam matematika, bilangan-bilangan yang ada dapat 
digolongkan sebagaimana terurai di dalam skema 
berikut ini.
2.1 Hubungan Perbandingan antar 
Bilangan 
• Pada sistem bilangan riil atau nyata, 
berlaku salah satu dari 4 tanda 
ketidaksamaan berikut : 
< (kurang dari) 
> (lebih dari) 
≤ (kurang dari atau sama dengan) 
≥ (lebih dari atau sama dengan) 
• Sedangkan pada sistem bilangan khayal 
atau kompleks berlaku salah satu dari 2 
sifat, yaitu = dan ≠
2.2 Operasi Bilangan 
(1) KAIDAH KOMUTATIF 
a + b = b + a 
a x b = b x a 
(2) KAIDAH ASOSIATIF 
(a + b) + c = a + (b + c) 
(ab) c = a (bc) 
(3) KAIDAH PEMBATALAN 
a + c = b + c 
ac = bc ( c ≠ 0) 
(4) KAIDAH DISTRIBUTIF 
a(b + c) = ab + ac 
(5) UNSUR PENYAMA 
a + 0 = a 
a . 1 = a 
(6) KEBALIKAN 
a + (-a) = 0 
a x 1/a = 1
2.3 OPERASI TANDA 
• Operasi Penjumlahan 
(+a)+(+b)=(+c) 
(-a)+(-b)=(-c) 
(+a)+(-b)=(+c) jika |a| > |b| 
(+a)+(-b)=(-d) jika |a| < |b| 
(-a)+(+b)=(+c) jika |a| < |b| 
(-a)+(+b)=(-d) jika |a| > |b|
• Operasi Pengurangan 
(+a)-(+b)=(+c) jika |a| > |b| 
(+a)-(+b)=(-d) jika |a| < |b| 
(-a)-(-b)=(+c) jika |a| < |b| 
(-a)-(-b)=(-d) jika |a| > |b| 
(+a)-(-b)=(+c) 
(-a)-(+b)=(-c)
• Operasi Perkalian dan Pembagian 
(+) x (+) = (+) (+) : (+) = (+) 
(+) x (-) = (-) (+) : (-) = (-) 
(-) x (+) = (-) (-) : (+) = (-) 
(-) x (-) = (+) (-) : (-) = (+)
2.4 OPERASI BILANGAN PECAHAN 
Penjumlahan Pecahan dan Pengurangan 
Pecahan 
Untuk menjumlah atau mengurangi pecahan-pecahan 
yang penyebutnya tidak sama. 
Langkah pertamanya adalah menyamakan penyebutnya 
terlebih dahulu, yaitu dengan mengubah ke bentuk 
pecahan yang senilai sehingga penyebut-penyebut 
pecahan menjadi sama.
Penjumlahan Pecahan 
... 
Contoh : 
1 + 2 
= 
5 
3 
Jawab : 
Penyebut pecahan-pecahan tersebut disamakan. 
Diperoleh : 
2 
+ = 
5 
1 
3 
5 + 6 
15 
= 11 
15
... 
1 + 1 
= 
8 
4 
1 
4 
2 1 
4 
19 
8 
1 
8 
+ = 
18 
8 
1 
8 
2 1 
9 
4 
1 
8 
4 
+ = + = 
= 2 3 
8 
Contoh : 
2 
Jawab : 
2 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. 
Sehingga 
= 
X 
Selanjutnya, 
8 
+ 94
1 
15 
- 1 + = - 5 + 6 
= 
15 
2 
5 
3 
1 2 
é 
- + = ÷ø 
( ) 
46 
63 
18 28 
63 
4 
9 
2 
7 
3 
2 
7 
2 
3 
2 
7 
2 
2 
2 
2 
ù 
= + = + = úû 
êë 
+ æ- 
ö çè 
( 15 
) 
225 
( 11 
) 221 
1 
11 
ö 15 
çè 
11 
ö 15 
çè 
æ + = ÷ø 
5 6 
15 
2 
5 
1 
3 
2 
2 
2 
2 2 2 
= = 
÷ø 
æ 
= ÷ø 
æ = ÷øö çè 
æ + 
ö çè 
- - - 
73 
9 
2 + = + = + 8 = 1 + 72 
= - 
9 
3 1 3 
2 1 
9 
1 
3 
2 
3 2 
- 
17 
72 
1 
-3 + -2 = + = + = 
9 
1 
8 
2 3 1 1 
3 2 
3 
2 
Contoh : 
1. 
2. 
3. 
4. 
5.
Pengurangan Pecahan 
... 
1 - = 
5 1 
3 
4 
1 
4 
1 
4 
33 
4 
1 
3 
1 
3 
16 
3 
2 11 
12 
= 
1 - = - = - = 35 
= 
12 
64 
12 
99 
12 
16 
3 
33 
4 
5 1 
3 
4 
Contoh : 
8 
Jawab : 
8 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. 
Sehingga 8 
5 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga 5 = 
Selanjutnya, 8
0 
1 
5 
1 
5 
1 
5 
Contoh : 
1 
ö 5 
çè 
2 2 2 
2 
= - = - ÷ø 
æ 
2 1 
10 
21 
10 
4 25 
10 
5 
2 
2 
5 
1 
. 2 
5 
2 
5 
2 2 
1 
5 
2 
- 
- = - æ 
5 
2 
5 
5 
1 
1 
- = - = - = - = - = ÷ø 
ö çè 
- 
- 
1. 
2.
... 
2 + 1 
= 
6 
3 
1 + + 1 
= 
1 + = 
2 + + 3 
= 
... 
1 
3 
1 
4 + 1 
= 
3 
5 
1 - - = 
... 
2 - = 
2 1 
5 - 1 
= 
2 
1 
1 + = 
3 1 
2 
4 
... 
4 
3 
2 
... 
2 
3 
... 
4 + - 1 
= 
2 
3 
4 
5 
... 
5 
2 
... 
2 
8 
... 
5 
2 
3 
... 
3 
2 
4 
Soal-soal latihan 
Selesaikanlah ! 
1. 
5 
9. 2 
2. 
6. 4 
10. 
3. 2 
7. 
4. 5 
8. 2
Perkalian Pecahan 
a x c 
b x d 
x c 
b 
a = 
d 
8 
15 
x x 
2 4 
2 = = 
3 5 
4 
5 
3 
x 
3 
8 
- 3 x 7 
= - 
8 
7 
1 
3 
5 ÷ø 
3 
= 3 
= 5 
9 
- xæ- 
9 
ö çè 
Langkahnya : 
1. Jadikan semua pecahan itu menjadi pecahan biasa. 
Contoh : 
1. 
2. 
3. 
2. Kalikan
Pembagian Pecahan 
Langkahnya : 
1. Jadikan pecahan-pecahan menjadi pecahan biasa semua. 
2. Ubahlah menjadi bentuk perkalian, dengan cara bilangan 
pembagi dibalik. 
3. Kerjakan seperti perkalian. 
: 1 
5 
= 
3 
2 
11 
5 
2 = x = 6 
= 
5 
3 
1 
2 
5 
: 1 
5 
3 
Contoh :
... 
2 x 6 
= 
11 
3 
... 
3 x 1 
= 
3 x 2 
= 
3 
4 
... 
: 1 
5 
2 = 
4 
... 
: 3 
15 
4 = 
: 3 1 
6 
5 = 
2 
... 
5 
4 
... 
3 x x 2 1 
= 
4 
11 
2 
8 
... 
4 
... 
: 2 1 
5 
4 = 
2 
Soal-soal latihan 
Selesaikan ! 
1. 
3. 2 
5. 
7. 3 
2. 
4. 2 
6. 
8. 4
Pengerjaan Hitung Campuran 
Untuk mengerjakan hitung campuran perlu diingat lebih dahulu 
aturan pengerjaannya, yaitu bahwa perkalian dan pembagian 
lebih kuat dari pada penjumlahan atau pengurangan. 
1 
Contoh 1 : 
: 1 
4 
+ - = 
6 
5 
1 
1 
3 
1 x 
2 
11 
4 
é - ÷ø 
÷ø 
1 5 
1 
= 2 
+ 15 
- 2 
= 15 
= 5 
= 6 
12 
12 
12 
12 
4 
= æ + - 4 
úû 
1 
6 
1 
6 
: 1 
4 
5 
1 
1 
3 
2 
ö çè 
ù 
êë 
æ + ÷ø 
ö çè 
æ x 
ö çè 
35 
4 
æ - 
Contoh 2 : 
÷ø 
1 1 
çè 
÷ø 
çè 
÷ø 
çè 
çè 
1 
: æ 1 
- 1 
1 
4 ÷ø 
3 
ö : 6 5 
ö = 1 
æ 7 
ö : 1 
= 7 
æ 30 
ö = 2 
3 
4 
5 
6 
2 
12 
30 
2 
12 
30 
24 
1 
÷ø 
æ + = ÷ø 
ö çè 
æ + 
ö çè
17 
20 
æ + = ÷ø 
3 3 
3 
÷ø 
8 9 
3 
17 
= 4 
5 
12 
5 
12 
2 
5 
3 
æ = ÷ø 
ö çè 
ö çè 
æ + 
ö çè 
46 
525 
æ - 
÷ø 
5 3 
÷ø 
çè 
æ 1 
2 
÷ø 
- 25 21 
ö 5 6 
= 46 
æ- 1 
= - 5 
3 
5 
35 
15 
35 
15 
7 
ö çè 
ö çè 
÷ø 
æ + = ÷ø 
ö çè 
æ + 
ö çè 
7 
12 
÷ø 
1 4 - 2 
= æ 1 
x 
5 
ö - 2 
= 5 
- çè2 
= 15 - 8 
= 1 5 
3 
4 
1 
3 
4 
3 
12 
3 2 
- + æ- 
( ) 
26 5 
9 
239 
9 
243 4 
9 
27 4 
9 
3 
2 
3 - + - ÷ø 
çè 
ö = - + = = = - Contoh 3 : 
Contoh 4 : 
Contoh 5 : 
Contoh 6 :
5 - 2 
+ 5 
= 
2 x 3 
= ... 
: 1 
3 
2 x + 3 
= ... 
... 
5 
1 
2 
3 
4 
2 
6 
3 
6 
4 2 
1 
÷ø 
= 1 - æ ÷ø 
1 
- 
1 
= ö çèæ - x ... 
xæ + ... 
... 
2 ÷ø 
çè 
1 
3 
ö = 3 
2 
5 
2 
3 
5 
5 
4 
3 
ö çè 
1 - x 1 
= ... 
... 
2 
2 
3 
4 
4 : 5 
4 
÷ø 
2 = 4 + - 2 
= 
11 
æ - ... 
6 
3 
ö 5 
çè 
3 
4 
5 
4 - æ ÷ø 
3 
+ 
2 
= 5 + = ... 
: 2 
2 
æ - x ... 
... 
÷ø 
1 2 
1 
= 2 
ö 4 
çè 
3 
5 
1 
6 
3 
5 
3 
ö çè 
Soal-soal latihan 
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar ! 
1. 5. 2 9. 
2 
. 6. 10. 
7. 11. 
3. 
4. 8. 12.
BAB III 
PANGKAT, AKAR, DAN 
LOGARITMA
Pendahuluan 
Pada umumnya, simbol akar dapat digunakan 
1 
ditulis sebagai n 
a= n a , dimana 
n disebut indeks akar dan a disebut bilangan dasar. 
Jika n = 2, tanda akar ( 
Pengertian kedua simbol tersebut sama. 
Bila indeks tidak ditulis, berarti n = 2. 
untuk a 
1 
n 
disebut tanda akar, 
) digunakan untuk akar kuadrat.
³ 0 ³ 0 a b = ab n a n b = n ab 
Jika a dan b maka 
³ 0 a = 
³ 0 
a = a 
n 
b 
b 
n 
n 
a 
b 
b 
Î ¹ 0 
Teorema : 
m n 
(n a )m = n am 
Î 
m n 
(n a )m = n am 
dan 
Jika a 
dan b > 0 maka 
dan 
Jika a 
, m, n bilangan bulat dan n 
maka 
Jika a < 0, m bilangan bulat dan n ganjil maka 
Tidak didefinisikan apabila n genap. 
a = 
a =
12 = 
Contoh : 
(1) (2) 
2 5 = 10 6 
2 
3 (3 8)2 22 4 
2 
= = = 
2 
= = = 3 3 82 3 64 4 
( 3) 8 atau 8 
( 8) 3 (3 8)2 ( 2)2 4 
- 2 = - = - = ( - 8) 2 3 = 3 ( - 8)2 = 3 64 = 
4 
(4) atau 
( ) 4 
- 25 2 ( - 25) 1 2 = - 
25 
(5) = 
, tidak riil. 
2 - 25 (4 - 25)2 (4 - 25) 
( ) 4 
( ) 4 
, tidak riil. 
= 
- 25 2 = 
4 (-25)2 =4 625 =5
Penyederhanaan Akar 
Kita gunakan faktor prima di dalam penyederhanaan akar. 
Contoh : 
28 = 2.2.7 = 2.2 7 = 2 7 
72 = 2.2.2.3.3 = 2.2 3.3 2 = 2.3. 2 = 6 2 
588 = 2.2.3.7.7 = 2.2 7.7 3 = 2.7 3 = 14 3 
1. 
2. 
3.
Akar sama 
Akar-akar dengan bilangan dasar dan indeks yang sama disebut akar sama. 
Contoh : 
7 3, 1 3 , - 
6 3 
2 
3 3 3, - 4 3 3, 10 3 3 
7, 8, 10 
3 7, 7, 4 7 
dan 
Akar Tidak Sama 
Contoh : 
dan
Hukum distributif digunakan untuk mengoperasikan akar- akar sama 
seperti mengoperasikan suku-suku dari polinomial. 
7 + 7 = (1+1) 7 = 2 7 
6 5 +11 5 = (6 +11) 5 = 17 5 
3 
7 3 1 = ÷ø 
6 3 3 
2 
3 6 3 7 1 
+ - = æ + - 
2 
2 
ö çè 
45 + 80 = 3 5 4 5 = (3 + 4) 5 = 7 5 
3 3 16 + 4 3 54 = 3 3 8.2 + 4 3 27.2 = 
3.2 3 2 + 4.3 3 2 
3 2 +12 3 2 (6 +12) 3 2 3 2 
Contoh : 
1. 
2. 
3. 
4. + 
5. 
= 6 = 
= 18
Soal-soal Latihan 
Selesaikan : 
3 + 3 6. 4 3 + 27 11. 
98 + 7 18 
2. 7. 12. 
2 7 + 7 12 +17 3 5 12 + 8 75 
4 2 - 3 2 11 11 + 44 16 99 - 5 176 
3. 8. 13. 
10 6 -12 6 + 5 6 24 - 6 6 9 90 - 2 160 
4. 9. 14. 
3 2 + 8 44 - 5 11 200 - 8 2 
5. 10. 15.
MATEMATIKA BISNIS

More Related Content

What's hot

Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomimsahuleka
 
Matematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMatematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMaharaniIka Chuby
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasSelvin Hadi
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektifSimon Patabang
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiNunu Nugraha
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiMikha_135
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana Eko Mardianto
 

What's hot (20)

penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
 
Matematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMatematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : Himpunan
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Distribusi peluang
Distribusi peluangDistribusi peluang
Distribusi peluang
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
Contoh Soal Himpunan
Contoh Soal HimpunanContoh Soal Himpunan
Contoh Soal Himpunan
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana
 

Similar to MATEMATIKA BISNIS

Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKha Kim
 
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpMasbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpWayan Sudiarta
 
kumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkandysaputra
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapWayan Sudiarta
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)MuhammadAgusridho
 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPNisriinaaf
 
02 himpunan
02 himpunan02 himpunan
02 himpunanmeisindi
 
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copyOperasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copyEddy Cla
 
Materi kalkulus i ti
Materi kalkulus i tiMateri kalkulus i ti
Materi kalkulus i tipt.ccc
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunansuep_x
 
Arrini ditta margarani (2016066155)
Arrini ditta margarani (2016066155)Arrini ditta margarani (2016066155)
Arrini ditta margarani (2016066155)arrinidittamargarani
 

Similar to MATEMATIKA BISNIS (20)

Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
 
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpMasbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
 
kumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smp
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 
03. matematika
03. matematika03. matematika
03. matematika
 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
 
02 himpunan
02 himpunan02 himpunan
02 himpunan
 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
 
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copyOperasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
 
Materi kalkulus i ti
Materi kalkulus i tiMateri kalkulus i ti
Materi kalkulus i ti
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
 
Lap individu siklus 1 arrini dm
Lap individu siklus 1 arrini dmLap individu siklus 1 arrini dm
Lap individu siklus 1 arrini dm
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Arrini ditta margarani (2016066155)
Arrini ditta margarani (2016066155)Arrini ditta margarani (2016066155)
Arrini ditta margarani (2016066155)
 
Pertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunanPertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunan
 
Pertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunanPertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunan
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

MATEMATIKA BISNIS

  • 1. MATEMATIKA Program Studi Managemen Industri Akademi Telekomunikasi Bogor 2013
  • 2. Pertemuan 1 •Pendahuluan •Penjelasan Materi Kuliah •Himpunan dan Sistem Bilangan
  • 3. PENDAHULUAN • Matematika =suatu cabang logika dg kerangka sistematis utk mempelajari hubungan kuantitatif antar peubah (variabel) • Bedakan: Matematika Murni & Terapan • Matematika Murni: lambang2 yg digunakan menyatakan konsep abstrak yg nilainya sesuai definisinya (mis. - 5 < X < 12) • Matematika Terapan: lambang2 yg dipakai menyatakan peubah (variabel) yg nilainya sesuai pengamatan di dunia nyata; mis. P = variabel harga, maka P ³ 0
  • 4. MATEMATIKA BISNIS • Matematika Bisnis = matematika terapan • Ilmu ekonomi fokus ke konsep kuantitatif, menyangkut variabel seperti biaya, harga, upah, permintaan-penawaran, penerimaan- biaya-laba, maka banyak analisis ekonomi menggunakan analisis matematika terapan • Hubungan kuantitatif antar variabel ekonomi dipelajari secara empiris=>model matematis Contoh : 1. Konsumsi dg Pendapatan 2. Permintaan (demand) dg Harga
  • 5. CAKUPAN MATERI KULIAH  Pendahuluan & Model Ekonomi  Jenis2 Fungsi & Penggambaran Grafiknya  Fungsi Linear & Penerapannya  Fungsi Kuadrat/Kubik & Penerapannya  Fungsi Eksponensial & Logaritma  Bunga Majemuk dan Anuitas  Limit dan Diferensial  Diferensial Biasa & Penerapannya  Nilai Ekstrim Fungsi Satu Variabel  Diferensial Parsial & Penerapannya  Nilai Ekstrim Fungsi Variabel Jamak  Matriks dan Penerapannya
  • 7. Himpunan adalah suatu kumpulan atau gugusan dari sejumlah obyek dan didefinisikan dgn jelas. Obyek-obyek yang mengisi atau membentuk sebuah himpunan disebut anggota, atau elemen, atau unsur. Simbol himpunan : A, B, C, P, Q, R, X, Y atau Z (dengan huruf kapital) Simbol anggota suatu himpunan : a, b, c, p, q, r, x, y atau z.
  • 8. ∉(p ∈(A berarti obyek p merupakan anggota unsur atau elemen) dari himpunan A p A berarti obyek p BUKAN anggota unsur atau elemen) dari himpunan A
  • 9. • Penyajian sebuah himpunan dapat dituliskan dengan dua macam cara yaitu : 1. Cara daftar 2. Cara kaidah
  • 10. Cara daftar Cara daftar ialah dengan mencantumkan seluruh obyek yang menjadi anggota suatu himpunan. Contoh : HIMPUNAN A YANG BERISI EMPAT BILANGAN ASLI PERTAMA DAPAT DITULIS SEBAGAI A = {1, 2, 3, 4}
  • 11. Cara Kaidah Cara kaidah ialah dengan menyebutkan karakteristik tertentu dari obyek-obyek yang menjadi anggota himpunan tersebut Dengan cara penyajian ini, himpunan dinyatakan dengan menulis syarat yang harus dipenuhi oleh anggotanya. Notasi : {x | syarat yang harus dipenuhi oleh x}
  • 12. Lanjutan… Aturan dalam penulisan syarat keanggotaan : a) Bagian di kiri tanda ‘ | ‘ melambangkan elemen himpunan b) Tanda ‘ | ‘ dibaca dimana atau sedemikian sehingga c) Bagian di kanan tanda ‘|’ menunjukkan syarat keanggotaan himpunan d) Setiap tanda ‘ , ‘ di dalam syarat keanggotaan dibaca sebagai dan.
  • 13. Contoh : i. A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kecil dari 5, dinyatakan sebagai A = {x | x adalah himpunan bilangan bulat positif lebih kecil dari 5 } atau dalam notasi yang lebih ringkas : A = {x | x ∈ P, x < 5} yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4} ii. B adalah himpunan bilangan genap positif yang lebih kecil atau sama dengan 8, dinyatakan sebgai B = {x | x adalah himpunan bilangan genap positif lebih kecil atau sama dengan 8} atau dalam notasi yang lebih ringkas : B = { x | x/2 ∈ P, 2 ≤ x ≤8} yang ekuivalen dengan B = {2, 4, 6, 8}
  • 14. JENIS-JENIS HIMPUNAN : 1. Himpunan Semesta Himpunan semesta adalah himpunan yang anggotanya semua objek pembicaraan. Simbol himpunan semesta : S atau U. 2. Himpunan Kosong Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinal = 0 disebut himpunan kosong (null set). Notasi : ∅ atau { } Contoh : i. E = {x | x < x}, maka n(E) = 0 ii. P = {orang Indonesia yang pernah ke bulan}, maka n(P) = 0
  • 15. Lanjutan… 3. Himpunan Bagian (Subset) Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B. Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A Notasi : A ⊆ B Contoh : {1, 2, 3} ⊆ {1, 2, 3, 4, 5}
  • 16. Lanjutan… 4. Himpunan yang Sama Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya setiap B merupakan elemen A. Dengan kata lain, A sama dengan B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A. Jika tidak demikian, maka dikatakan A tidak sama dengan B. Notasi : A = B ↔ A ⊆ B dan B ⊆ A
  • 17. Contoh Himpunan yang Sama dan Tidak Sama : i. Jika A = {0, 1} dan B = {x | x(x-1) = 0}, maka A = B ii. Jika A = {3, 5, 8, 5} dan B = {5, 3, 8}, maka A = B i. Jika A = {3, 5, 8, 5} dan B = {3, 8}, maka A ≠ B
  • 18. Lanjutan… 5. Himpunan yang saling lepas • Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. • Notasi : A // B • Contoh : Jika A = {x | x P, ∈ x < 8} dan B = {10, 20, 30,…}, maka A // B
  • 19. OPERASI HIMPUNAN : 1. Gabungan (Union) A U B = {x| x Є A atau x Є B} 2. Irisan (Intersection) A ∩ B = {x| x Є A dan x Є B} 3. Selisih A - B = A|B {x| x Є A tetapi x Є B} 4. Pelengkap (Complement) Ā atau Ac= {x| x Є U tetapi x Є A} = U – A
  • 20. DIAGRAM VENN : GGaabbuunnggaann (( AA UU BB )) IIrriissaann
  • 21. DIAGRAM VENN : • SSeelliissiihh (( AA –– BB == AA||BB )) • PPeelleennggkkaapp // ccoommpplleemmeenntt ((Ac aattaauu Ā))
  • 22. KKaaiiddaahh--kkaaiiddaahh MMaatteemmaattiikkaa ddaallaamm PPeennggooppeerraassiiaann HHiimmppuunnaann Kaidah Idempoten a. A U A = A b. A ∩ A = A Kaidah Asosiatif a. ( A U B ) U C = A U ( B U C ) b. ( A ∩ B ) ∩ C = A ∩ ( B ∩ C ) Kaidah Komutatif a. A U B = B U A b. A ∩ B = B ∩ A Kaidah Distributif a. A U ( B ∩ C ) = ( A U B ) ∩ ( A U C ) b. A ∩ ( B U C ) = ( A ∩ B ) U ( A ∩ C )
  • 23. LLaannjjuuttaann ........................ Kaidah Identitas a. A U Ø = A b. A ∩ Ø = Ø c. A U U = U d. A ∩ U = A Kaidah Kelengkapan a. A U Ā = U b. A ∩ Ā= Ø c. ( Ā ) = A d. U = Ø Ø = U Kaidah De Morgan a. (A U B)= Ā ∩ B b. (A ∩ B) = Ā U B
  • 24. LLaattiihhaann Gambarkan sebuah diagram venn untuk menunjukkan himpunan universal U dan himpunan-himpunan bagian A serta B jika : U = {1,2,3,4,5,6,7,8 } A = {2,3,5,7} B = {1,3,4,7,8 } Kemudian selesaikan : (a) A – B (c) A ∩ B (e) A ∩ B (b) B – A (d) A U B (f) B ∩ Ā
  • 25. BAB II SISTEM BILANGAN
  • 26. Dalam matematika, bilangan-bilangan yang ada dapat digolongkan sebagaimana terurai di dalam skema berikut ini.
  • 27. 2.1 Hubungan Perbandingan antar Bilangan • Pada sistem bilangan riil atau nyata, berlaku salah satu dari 4 tanda ketidaksamaan berikut : < (kurang dari) > (lebih dari) ≤ (kurang dari atau sama dengan) ≥ (lebih dari atau sama dengan) • Sedangkan pada sistem bilangan khayal atau kompleks berlaku salah satu dari 2 sifat, yaitu = dan ≠
  • 28. 2.2 Operasi Bilangan (1) KAIDAH KOMUTATIF a + b = b + a a x b = b x a (2) KAIDAH ASOSIATIF (a + b) + c = a + (b + c) (ab) c = a (bc) (3) KAIDAH PEMBATALAN a + c = b + c ac = bc ( c ≠ 0) (4) KAIDAH DISTRIBUTIF a(b + c) = ab + ac (5) UNSUR PENYAMA a + 0 = a a . 1 = a (6) KEBALIKAN a + (-a) = 0 a x 1/a = 1
  • 29. 2.3 OPERASI TANDA • Operasi Penjumlahan (+a)+(+b)=(+c) (-a)+(-b)=(-c) (+a)+(-b)=(+c) jika |a| > |b| (+a)+(-b)=(-d) jika |a| < |b| (-a)+(+b)=(+c) jika |a| < |b| (-a)+(+b)=(-d) jika |a| > |b|
  • 30. • Operasi Pengurangan (+a)-(+b)=(+c) jika |a| > |b| (+a)-(+b)=(-d) jika |a| < |b| (-a)-(-b)=(+c) jika |a| < |b| (-a)-(-b)=(-d) jika |a| > |b| (+a)-(-b)=(+c) (-a)-(+b)=(-c)
  • 31. • Operasi Perkalian dan Pembagian (+) x (+) = (+) (+) : (+) = (+) (+) x (-) = (-) (+) : (-) = (-) (-) x (+) = (-) (-) : (+) = (-) (-) x (-) = (+) (-) : (-) = (+)
  • 32. 2.4 OPERASI BILANGAN PECAHAN Penjumlahan Pecahan dan Pengurangan Pecahan Untuk menjumlah atau mengurangi pecahan-pecahan yang penyebutnya tidak sama. Langkah pertamanya adalah menyamakan penyebutnya terlebih dahulu, yaitu dengan mengubah ke bentuk pecahan yang senilai sehingga penyebut-penyebut pecahan menjadi sama.
  • 33. Penjumlahan Pecahan ... Contoh : 1 + 2 = 5 3 Jawab : Penyebut pecahan-pecahan tersebut disamakan. Diperoleh : 2 + = 5 1 3 5 + 6 15 = 11 15
  • 34. ... 1 + 1 = 8 4 1 4 2 1 4 19 8 1 8 + = 18 8 1 8 2 1 9 4 1 8 4 + = + = = 2 3 8 Contoh : 2 Jawab : 2 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga = X Selanjutnya, 8 + 94
  • 35. 1 15 - 1 + = - 5 + 6 = 15 2 5 3 1 2 é - + = ÷ø ( ) 46 63 18 28 63 4 9 2 7 3 2 7 2 3 2 7 2 2 2 2 ù = + = + = úû êë + æ- ö çè ( 15 ) 225 ( 11 ) 221 1 11 ö 15 çè 11 ö 15 çè æ + = ÷ø 5 6 15 2 5 1 3 2 2 2 2 2 2 = = ÷ø æ = ÷ø æ = ÷øö çè æ + ö çè - - - 73 9 2 + = + = + 8 = 1 + 72 = - 9 3 1 3 2 1 9 1 3 2 3 2 - 17 72 1 -3 + -2 = + = + = 9 1 8 2 3 1 1 3 2 3 2 Contoh : 1. 2. 3. 4. 5.
  • 36. Pengurangan Pecahan ... 1 - = 5 1 3 4 1 4 1 4 33 4 1 3 1 3 16 3 2 11 12 = 1 - = - = - = 35 = 12 64 12 99 12 16 3 33 4 5 1 3 4 Contoh : 8 Jawab : 8 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga 8 5 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga 5 = Selanjutnya, 8
  • 37. 0 1 5 1 5 1 5 Contoh : 1 ö 5 çè 2 2 2 2 = - = - ÷ø æ 2 1 10 21 10 4 25 10 5 2 2 5 1 . 2 5 2 5 2 2 1 5 2 - - = - æ 5 2 5 5 1 1 - = - = - = - = - = ÷ø ö çè - - 1. 2.
  • 38. ... 2 + 1 = 6 3 1 + + 1 = 1 + = 2 + + 3 = ... 1 3 1 4 + 1 = 3 5 1 - - = ... 2 - = 2 1 5 - 1 = 2 1 1 + = 3 1 2 4 ... 4 3 2 ... 2 3 ... 4 + - 1 = 2 3 4 5 ... 5 2 ... 2 8 ... 5 2 3 ... 3 2 4 Soal-soal latihan Selesaikanlah ! 1. 5 9. 2 2. 6. 4 10. 3. 2 7. 4. 5 8. 2
  • 39. Perkalian Pecahan a x c b x d x c b a = d 8 15 x x 2 4 2 = = 3 5 4 5 3 x 3 8 - 3 x 7 = - 8 7 1 3 5 ÷ø 3 = 3 = 5 9 - xæ- 9 ö çè Langkahnya : 1. Jadikan semua pecahan itu menjadi pecahan biasa. Contoh : 1. 2. 3. 2. Kalikan
  • 40. Pembagian Pecahan Langkahnya : 1. Jadikan pecahan-pecahan menjadi pecahan biasa semua. 2. Ubahlah menjadi bentuk perkalian, dengan cara bilangan pembagi dibalik. 3. Kerjakan seperti perkalian. : 1 5 = 3 2 11 5 2 = x = 6 = 5 3 1 2 5 : 1 5 3 Contoh :
  • 41. ... 2 x 6 = 11 3 ... 3 x 1 = 3 x 2 = 3 4 ... : 1 5 2 = 4 ... : 3 15 4 = : 3 1 6 5 = 2 ... 5 4 ... 3 x x 2 1 = 4 11 2 8 ... 4 ... : 2 1 5 4 = 2 Soal-soal latihan Selesaikan ! 1. 3. 2 5. 7. 3 2. 4. 2 6. 8. 4
  • 42. Pengerjaan Hitung Campuran Untuk mengerjakan hitung campuran perlu diingat lebih dahulu aturan pengerjaannya, yaitu bahwa perkalian dan pembagian lebih kuat dari pada penjumlahan atau pengurangan. 1 Contoh 1 : : 1 4 + - = 6 5 1 1 3 1 x 2 11 4 é - ÷ø ÷ø 1 5 1 = 2 + 15 - 2 = 15 = 5 = 6 12 12 12 12 4 = æ + - 4 úû 1 6 1 6 : 1 4 5 1 1 3 2 ö çè ù êë æ + ÷ø ö çè æ x ö çè 35 4 æ - Contoh 2 : ÷ø 1 1 çè ÷ø çè ÷ø çè çè 1 : æ 1 - 1 1 4 ÷ø 3 ö : 6 5 ö = 1 æ 7 ö : 1 = 7 æ 30 ö = 2 3 4 5 6 2 12 30 2 12 30 24 1 ÷ø æ + = ÷ø ö çè æ + ö çè
  • 43. 17 20 æ + = ÷ø 3 3 3 ÷ø 8 9 3 17 = 4 5 12 5 12 2 5 3 æ = ÷ø ö çè ö çè æ + ö çè 46 525 æ - ÷ø 5 3 ÷ø çè æ 1 2 ÷ø - 25 21 ö 5 6 = 46 æ- 1 = - 5 3 5 35 15 35 15 7 ö çè ö çè ÷ø æ + = ÷ø ö çè æ + ö çè 7 12 ÷ø 1 4 - 2 = æ 1 x 5 ö - 2 = 5 - çè2 = 15 - 8 = 1 5 3 4 1 3 4 3 12 3 2 - + æ- ( ) 26 5 9 239 9 243 4 9 27 4 9 3 2 3 - + - ÷ø çè ö = - + = = = - Contoh 3 : Contoh 4 : Contoh 5 : Contoh 6 :
  • 44. 5 - 2 + 5 = 2 x 3 = ... : 1 3 2 x + 3 = ... ... 5 1 2 3 4 2 6 3 6 4 2 1 ÷ø = 1 - æ ÷ø 1 - 1 = ö çèæ - x ... xæ + ... ... 2 ÷ø çè 1 3 ö = 3 2 5 2 3 5 5 4 3 ö çè 1 - x 1 = ... ... 2 2 3 4 4 : 5 4 ÷ø 2 = 4 + - 2 = 11 æ - ... 6 3 ö 5 çè 3 4 5 4 - æ ÷ø 3 + 2 = 5 + = ... : 2 2 æ - x ... ... ÷ø 1 2 1 = 2 ö 4 çè 3 5 1 6 3 5 3 ö çè Soal-soal latihan Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar ! 1. 5. 2 9. 2 . 6. 10. 7. 11. 3. 4. 8. 12.
  • 45. BAB III PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA
  • 46. Pendahuluan Pada umumnya, simbol akar dapat digunakan 1 ditulis sebagai n a= n a , dimana n disebut indeks akar dan a disebut bilangan dasar. Jika n = 2, tanda akar ( Pengertian kedua simbol tersebut sama. Bila indeks tidak ditulis, berarti n = 2. untuk a 1 n disebut tanda akar, ) digunakan untuk akar kuadrat.
  • 47. ³ 0 ³ 0 a b = ab n a n b = n ab Jika a dan b maka ³ 0 a = ³ 0 a = a n b b n n a b b Î ¹ 0 Teorema : m n (n a )m = n am Î m n (n a )m = n am dan Jika a dan b > 0 maka dan Jika a , m, n bilangan bulat dan n maka Jika a < 0, m bilangan bulat dan n ganjil maka Tidak didefinisikan apabila n genap. a = a =
  • 48. 12 = Contoh : (1) (2) 2 5 = 10 6 2 3 (3 8)2 22 4 2 = = = 2 = = = 3 3 82 3 64 4 ( 3) 8 atau 8 ( 8) 3 (3 8)2 ( 2)2 4 - 2 = - = - = ( - 8) 2 3 = 3 ( - 8)2 = 3 64 = 4 (4) atau ( ) 4 - 25 2 ( - 25) 1 2 = - 25 (5) = , tidak riil. 2 - 25 (4 - 25)2 (4 - 25) ( ) 4 ( ) 4 , tidak riil. = - 25 2 = 4 (-25)2 =4 625 =5
  • 49. Penyederhanaan Akar Kita gunakan faktor prima di dalam penyederhanaan akar. Contoh : 28 = 2.2.7 = 2.2 7 = 2 7 72 = 2.2.2.3.3 = 2.2 3.3 2 = 2.3. 2 = 6 2 588 = 2.2.3.7.7 = 2.2 7.7 3 = 2.7 3 = 14 3 1. 2. 3.
  • 50. Akar sama Akar-akar dengan bilangan dasar dan indeks yang sama disebut akar sama. Contoh : 7 3, 1 3 , - 6 3 2 3 3 3, - 4 3 3, 10 3 3 7, 8, 10 3 7, 7, 4 7 dan Akar Tidak Sama Contoh : dan
  • 51. Hukum distributif digunakan untuk mengoperasikan akar- akar sama seperti mengoperasikan suku-suku dari polinomial. 7 + 7 = (1+1) 7 = 2 7 6 5 +11 5 = (6 +11) 5 = 17 5 3 7 3 1 = ÷ø 6 3 3 2 3 6 3 7 1 + - = æ + - 2 2 ö çè 45 + 80 = 3 5 4 5 = (3 + 4) 5 = 7 5 3 3 16 + 4 3 54 = 3 3 8.2 + 4 3 27.2 = 3.2 3 2 + 4.3 3 2 3 2 +12 3 2 (6 +12) 3 2 3 2 Contoh : 1. 2. 3. 4. + 5. = 6 = = 18
  • 52. Soal-soal Latihan Selesaikan : 3 + 3 6. 4 3 + 27 11. 98 + 7 18 2. 7. 12. 2 7 + 7 12 +17 3 5 12 + 8 75 4 2 - 3 2 11 11 + 44 16 99 - 5 176 3. 8. 13. 10 6 -12 6 + 5 6 24 - 6 6 9 90 - 2 160 4. 9. 14. 3 2 + 8 44 - 5 11 200 - 8 2 5. 10. 15.