Herbarium Orthosiphon stamineus merupakan koleksi spesimen tanaman yang telah dikeringkan untuk keperluan dokumentasi dan penelitian. Kandungannya meliputi minyak atsiri dan berbagai senyawa fenolik dan flavonoid yang bermanfaat sebagai diuretika.
Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.”
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotroph, yang memiliki kemampuan mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya dan membutuhkan hara dalam bentuk anorganik dari lingkungan tumbuhnya. Hara mineral yang diabsorpsi dari tanah akan bergabung dengan senyawa organik esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan. Penggabungan hara mineral dan senyawa organik akan membentuk pigmen, kofaktor enzim, lipid, asam nukleat dan asam amino. Proses penggabungan ini disebut asimilasi hara mineral. Proses asimilasi nitrogen dan sulfur membutuhkan serangkaian reaksi biokimia yang sangat komplek dan membutuhkan energi. Sedangkan asimilasi kation membutuhkan pembentukkan komplek dengan senyawa organik.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen HerbariumP A Q-ting
Manual ini merupakan sebuah panduan bagi para pihak yang ingin melakukan pengkoleksian tumbuhan atau tanaman dalam bentuk spesimen kering (herbarium).
Manual ini dipublikasikan dengan lisensi sukarela.
Untuk pengenalan, diskusi dan info lebih lanjut silahkan hubungi penulis atau direct message atau email dheckylle@photographer.net
Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.”
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotroph, yang memiliki kemampuan mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya dan membutuhkan hara dalam bentuk anorganik dari lingkungan tumbuhnya. Hara mineral yang diabsorpsi dari tanah akan bergabung dengan senyawa organik esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan. Penggabungan hara mineral dan senyawa organik akan membentuk pigmen, kofaktor enzim, lipid, asam nukleat dan asam amino. Proses penggabungan ini disebut asimilasi hara mineral. Proses asimilasi nitrogen dan sulfur membutuhkan serangkaian reaksi biokimia yang sangat komplek dan membutuhkan energi. Sedangkan asimilasi kation membutuhkan pembentukkan komplek dengan senyawa organik.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen HerbariumP A Q-ting
Manual ini merupakan sebuah panduan bagi para pihak yang ingin melakukan pengkoleksian tumbuhan atau tanaman dalam bentuk spesimen kering (herbarium).
Manual ini dipublikasikan dengan lisensi sukarela.
Untuk pengenalan, diskusi dan info lebih lanjut silahkan hubungi penulis atau direct message atau email dheckylle@photographer.net
•A herbarium is a collection of preserved plant specimens. The specimens that were cultured at schools’ gardens of 10 countries are predominantly dried and pressed. Herbarium specimens form an important recorded of what plants grew where over time. They have been produced as a children’ research, and serve as a permanent record allowing anyone to go back and check the identification, re-sample or repeat research. The production of herbarium specimens is therefore an important, but often forgotten aspect of botanical studies.
Το συγκεκριμένο φυτολόγιο αποτελεί τη συλλογή αποξηραμένων βοτάνων που καλλιεργήθηκαν για τρεις μήνες στους σχολικούς κήπους δέκα χωρών του σχεδίου E.U.R.O.P.E.- European Union Regions in Our Pupils’ Eyes κατά το σχολικό έτος 2013-14.
(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptxVhina5
Pengenalan Farmakognosi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi menjelaskan tentang apa itu Farmakognosi, simplisia, cara penyebutan dan membaca nama simplisia, manfaat dan khasiat tanaman obat
Istilah farmakognosi (pharmacognosy) berasal dari bahasa latin, Pharmacon : Bahan obat yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral dan Gnosis : Ilmu. Farmakognosi adalah ilmu biogenik atau obat dan racun yang berasal dari alam. Hal ini berhubungan dengan semua tumbuhan obat, termasuk tumbuhan yang menghasilkan campuran kompleks, yang digunakan dalam bentuk herba kasar atau ekstrak (fitoterapi), senyawa-senyawa murni seperti morfin, dan makanan yang mempunyai manfaat tambahan bagi kesehatan (nutraseutika).
2. Latar Belakang . . . .
Keanekaragaman spesies Dokumentasi
Pengawetan Herbarium Disusun berdasarkan
KLASIFIKASI
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa,
tidak terserang hama, penyakit atau kerusakan fisik
lain. (Setyawan dkk, 2004).
3. . . . .
Turnefor (1700) untuk tumbuhan
obat yang dikeringkan sebagai
koleksi.
Luca Ghini (1490- 1550) Prof
Universitas Bologna, Italia
mengeringkan tumbuhan di
bawah tekanan dan
melekatkannya di atas kertas
serta mencatatnya sebagai
koleksi ilmiah (Arber, 1938).
Berkembang abad ke-17 di Eropa
Ramadhanil dan Gradstein
4. Tujuan &
Manfaat
1) Sebagai pusat referensi
2) Sebagai lembaga dokumentasi
3) Sebagai pusat penyimpanan
data
4) Material herbarium sangat
penting
5) Material peraga pelajaran
botani
6) Material penelitian
7) Alat pembantu identifikasi
tanaman
8) Material pertukaran antar
herbarium di seluruh dunia
9) Bukti keanekaragaman
10)Spesimen acuan untuk
publikasi spesies baru.
6. Klasifikasi . . . .
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon spp.
7. Berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian
menyebar ke wilayah Asia dan Australia.
Nama daerah: Kumis kucing (Melayu – Sumatra),
kumis kucing (Sunda), remujung (Jawa), se-
salaseyan, songkot koceng (Madura).
8.
9. Khasiat
Indonesia >> memperlancar pengeluaran air kemih
(diuretik)
India >> mengobati rematik.
Empiris :
upaya penyembuhan encok; masuk angin; sembelit
(konstipasi); radang ginjal (nefritis); batu ginjal;
kencing manis (Diabetus Mellitus), albuminuria, dan
penyakit syphilis (Raja Singa).
10. Khasiat ilmiah
• Genkosid Orthosiphonin dan Garam Kalium (Daun)
>> Melarutkan asam urat (gout), Fosfat, dan Oksalat
terutama dalam Kandung kemih, empedu, dan ginjal
>> Mencegah Batu Ginjal
• Kalium >> Diuretik dan Pelarut batu saluran
kencing
• Sinensetin >> Anti Bakteri
• Saponin & Tanin (Daun) >> Keputihan
11. Pembahasan
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan
tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan
melalui metode tertentu dan dilengkapi dengan data-
data mengenai tumbuhan tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium
adalah lama pembuatan herbarium, tempat
penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu
12. Herbarium dibagi 2 jenis yaitu basah dan kering. Pada
kelompok kami jenis yang digunakan adalah
herbarium kering dimana bagian yang dikeringkan
berupa daun, batang, bunga dari tanaman
Orthosiphon stamineus Benth.
13. Kandungan senyawa pada daun berupa
minyak atsiri 0,02-0,06% terdiri dari 60
macam sesquiterpens dan senyawa fenolik.
0,2% flavonoid lipofil dengan kandungan
utama sinensetin, eupatorin, skutellarein,
tetrametil eter, salvigenin, rhamnazin;
glikosida flavonol, turunan asam kafeat
(terutama asam rosmarinat dan asam 2,3-
dikaffeoil tartarat ), metilripariokromen,
saponin serta garam kalsium (3%) dan
myoinositol.
Hasil ekstraksi daun dan bunga Orthosiphon
stamineus ditemukan metilripariokromen.
14. Juga ditemukan 9 macam golongan senyawa
flavon dalam bentuk aglikon, 2 macam
glikosida flavonol, 1 macam senyawa kumarin,
asam kafeat dan 7 macam senyawa depsida
turunan asam kafeat, skutellarein, 6-
hidroksiluteolin, sinensetin.
Juga ditemukan senyawa golongan
flavonoid berupa Sinensetin,
Tetrametilskutellarein, Salvigenin,
Kirsimaritin, Pilloin, dan Rhamnazin.
15.
16. Kesimpulan . . .
• Herbarium Orthosiphon stamineus Benht termasuk jenis
herbarium kering
• Kandungan minyak atsiri 0,02-0,06% terdiri dari 60
macam sesquiterpens dan senyawa fenolik. 0,2%
flavonoid lipofil dengan kandungan utama sinensetin;
glikosida flavonol, metilripariokromen, saponin serta
garam kalsium (3%) dan myoinositol.
• Khasiat utama sebagai diuretika.