SlideShare a Scribd company logo
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor 
(1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490- 
1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang 
pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di 
atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah (Arber, 1938). Pada awalnya 
banyak spesimen herbarium disimpan di dalam buku sebagai koleksi pribadi tetapi 
pada abad ke-17 Ramadhanil dan Gradstein – Herbarium Celebense 39 praktek ini 
telah berkembang dan menyebar di Eropa (Ramadhanil, 2003). 
Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya, 
pengawetan dan penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula 
kelestarian objek tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah 
satunya dengan cara pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan terhadap 
objek tumbuhan maupun hewan. Pengawetan dapat dengan cara basah ataupun 
kering. Cara dan bahan pengawetnya bervariasi, tergantung sifat objeknya. Untuk 
organ tumbuhan yang berdaging seperti buah, biasanya dilakukan dengan awetan 
basah. Sedang untuk daun, batang dan akarnya, umumnya dengan awetan kering 
berupa herbarium (Suyitno, 2004). 
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama, 
penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak 
disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk 
herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan untuk spesimen 
yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan akar, sedangkan 
herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya 
buah (Setyawan dkk, 2004).
PEMBAHASAN 
a. Pengertian Herbarium 
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani 
yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi 
spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi 
(Onrizal, 2005). 
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah 
dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data 
mengenai tumbuhan tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan tanaman 
kering untuk keperluan studi maupun pengertian, tidaklah boleh diabaikan. Yaitu 
melalui pengumpulan, pengeringan, pengawetan, dan dilakukan pembuatan 
herbarium (Steenis, 2003). 
Herbarium merupakan karya referensi tiga dimensi, herbarium bukan 
hanya untuk mendefinisikan suatu pohon, namun segala sesuatu dari pohon. 
Mereka memegang bagian yang sebenarnya dari bagian mereka itu. Nama latin 
untuk koleksi ini ataupun Herbarium adalah Siccus Hortus, yang secara harfiah 
berarti taman kering, dan setiap specimen menekan yang terpasang pada selembar 
kertas yang diulisi dengan apa tanaman yang dikumpulkan itu, kapan dan dimana 
ditemukannya (Stacey, 2004). 
Herbarium merupakan tempat penyimpanan contoh koleksi spesiemen 
tanaman atau tumbuhan yaitu herbarium kering dan herbarium basah. Herbarium 
yang baik selalu disertai identitas, pengumpul (nama pengumpul atau kolektor dan 
nomor koleksi). Serta dilengkapi keterangan lokasi asal material dan keterangan 
tumbuhan tersebut untuk kepentingan penelitian dan identifikasi. 
Pada masa sekarang herbarium tidak hanya merupakan suatu spesimen 
yang diawetkan tetapi juga mempunyai suatu lingkup kegiatan botani tertentu, 
sebagai sumber informai dasar untuk para ahli taksonomi dan sekaligus berperan 
sebagai pusat penelitian dan pengajaran , juga pusat informasi bagi masyarakat 
umum. Herbarium diartikan juga sebagai bank data dengan sejumlah data mentah 
yang belum diolah. Masing-masing specimen dapat memberikan bermacam-
macam informasi, tergantung kelengkapan spesimen, data dan asal-usul 
materialnya. (Balai Taman Nasional Baluran, 2004) 
Kelebihan dari Herbarium kering dibandingkan dengan herbarium basah 
adalah dapat bertahan lama hingga ratusan tahun. Terdapat beberapa kelemahan 
pada herbarium yaitu; spesimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan 
yang kurang memadai maupun karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi 
untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual, tidak bisa diakses secara 
bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar,tidak bisa diakses sewaktu-waktu 
dan tidak dapat diakses dari jarak jauh (Wibobo dan Abdullah, 2007) 
Herbarium kering yang baik adalah herbarium yang lengkap organ 
vegetatif dan organ generatifnya. Selain itu kerapian herbarium juga akan 
menentukan nilai estetikanya serta faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi 
herbarium adalah lama pembuatan herbarium, tempat penyimpanan dan faktor 
lingkungan seperti suhu (Subrahmanyam, 2002). 
b. Kegunaan Herbarium 
Kegunaan herbarium secara umum antara lain: 
1) Sebagai pusat referensi : Merupakan sumber utama untuk identifikasi 
tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis 
tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam konservasi 
alam. 2) Sebagai lembaga dokumentasi : Merupakan koleksi yang mempunyai 
nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang 
mempunyai nilai ekonomi dan lain lain. 3) Sebagai pusat penyimpanan data : 
Ahli kimia memanfaatkannya untuk mempelajari alkaloid, ahli farmasi 
menggunakan untuk mencari bahan ramuan untuk obat kanker, dan sebagainya 
(Onrizal, 2005).4)Material herbarium sangat penting artinya sebagai 
kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi.5)Material 
peraga pelajaran botani, 6) Material penelitian,7) Alat pembantu identifikasi 
tanaman, 8) Material pertukaran antar herbarium di seluruh dunia, 9) Bukti 
keanekaragaman dan 10.) Spesimen acuan untuk publikasi spesies baru.
c. Pembagian Herbarium 
Herbarium kering, adalah herbarium yang dibuat dengan cara 
pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa 
diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya. 
Herbarium basah adalah Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan 
disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan 
komposisi yang berbeda-beda. 
d. Cara Membuat Herbarium 
Bahan : 
1. Rumput Setaria (Setaria Anceps) dan Gamal (Glirisida sepium), 
2. Selotip untuk menempel tanaman yang sudah dikeringkan, 
3. Label untuk menandai tanaman yang sudah di keringkan tersebut serta 
4. Lem untuk menempel label. 
Alat : 
1. Triplek untuk mengepres, 
2. Kertas koran untuk alas bahan dan mempercepat pengeringan, 
3. Pemberat untuk mengepres, 
4. Kertas Karton untuk menempel hasil tanaman yang sudah dikeringkan, 
5. Gunting untuk menggunting bahan herbarium yang terlalu besar. 
Cara membuat : 
1. Mengambil sampel Rumput Setaria (Setaria Anceps) dan Gamal 
(Gliricidia sepium) berupa daun, batang dan buahnya. 
2. Meletakkan sampel diatas triplek yang sudah diberi alas kertas koran. 
3. Menata sampel dengan baik, kemudian ditutup dengan kertas koran, 
kemudian di tutup dengan triplek lagi 
4. Mengepress triplek dengan pemberat selama 1 minggu. Agar tekanan 
yang dihasilkan lebih kuat dan tanaman menjadi lebih cepat kering. 
5. Mengganti alas koran agar herbarium tidak lembab dan berjamur serta 
mempercepat proses pengeringan. 
6. Tanaman dikatakan kering kalau dirasakan tidak dingin lagi dan juga 
terasa kaku
7. Menempel Tanaman Rumput Setaria (Setaria Anceps) dan Gamal 
(Gliricidia sepium) pada kertas karton. 
8. Menuliskan nama pada kertas dengan kertas label. Label tersebut berisi 
data mengenai tanggal, tempat ditemukan, tempat mereka tumbuh, nama 
penemu, catatan khusus, nama familia dan nama spesies. 
e. Waktu pembuatan herbarium 
Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan herbarium adalah lebih kurang 
selama 2 minggu pada suhu kamar. Hal ini sesuai dengan pendapat Meynyeng 
(2010) yang menyatakan bahwa pembuatan herbarium biasanya membutuhkan 
waktu lebih kurang 2 minggu dan suhu yang digunakan pada pembuatan 
herbarium adalah suhu kamar berkisar 30–35° C. 
f. ciri-ciri herbarium yang baik 
Hasil herbarium tidak terjadi kerusakan atau terserang jamur. Hal ini 
berarti proses pengeringan berjalan baik. Herbarium yang sudah jadi tersebut 
kemudian diberi label atau deskripsi singkat yang menggambarkan ciri-ciri setiap 
spesies tumbuhan yang ada. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data 
mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, 
maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama 
pengkoleksi. 
Herbarium yang baik adalah herbarium yang memiliki data, lengkap 
dengan bagian-bagiannya. Bagian ini berupa akar, batang, bunga bulir, dan buah. 
Dijelaskan lebih lanjut bahwa herbarium yang baik adalah yang memuat bagian-bagian 
tumbuhan yang representatif, yaitu organ-organ yang penting untuk 
identifikasi.
KESIMPULAN 
1. Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah 
dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data 
mengenai tumbuhan tersebut. 
2. Herbarium memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat referensi, sebagai 
lembaga dokumentasi, dan sebagai pusat penyimpanan data. 
3. Kelebihan dari herbarium kering adalah dapat bertahan lama sedangkan 
kelemahan herbarium kering mudah rusak jika tidak dirawat, membutuhkan biaya 
besar dan tidak dapat diakses dari jarak jauh 
4. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pembuatan herbarium minimal 
selama 2 minggu, agar mendapatkan hasil yang baik. 
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan 
herbarium, tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu
DAFTAR PUSTAKA 
 Aththorick, T.A, dan Siregar E.S. 2006. Taksonomi Tumbuhan. 
Departemen 
 Biologi FMIPA USU. Medan 
 Balai Diklat Kehutanan Makassar. 2011. Herbarium Sebagai Acuan 
PenanamanPohon. 
 http://www.badikhut.com. Diakses pada tanggal 14 Juni 2012. 
 Moenandir, J. 1996. Ilmu Gulma dalam Sistem Pertanian. PT.Raja 
Grafindo Persada Jakarta.

More Related Content

What's hot

Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
Abulkhair Abdullah
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
Wayan Permadi
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
brasti nurhidayah
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Maedy Ripani
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
Warnet Raha
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
Septian Muna Barakati
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Maedy Ripani
 
Daun Majemuk
Daun MajemukDaun Majemuk
Daun Majemuk
Elmisa Subama
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunAulliya silfiana
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Maedy Ripani
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
Budi Setiyawan
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 

What's hot (20)

Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Daun Majemuk
Daun MajemukDaun Majemuk
Daun Majemuk
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daun
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 

Viewers also liked

Pengertian herbarium
Pengertian herbariumPengertian herbarium
Pengertian herbariumizwa_iztie
 
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen Herbarium
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen HerbariumManual Lapangan: Pembuatan Spesimen Herbarium
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen Herbarium
P A Q-ting
 
HANCALA membuat HERBARIUM
HANCALA membuat HERBARIUM HANCALA membuat HERBARIUM
HANCALA membuat HERBARIUM
Harini Asri Bahari Binti Anwar Romadi
 
laporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbariumlaporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbarium
mazidahsenjaramadhan qurrotuaini
 
Makalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknikMakalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknikPutry Untari
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Jessy Damayanti
 
PPT HERBARIUM HANCALA
PPT HERBARIUM HANCALAPPT HERBARIUM HANCALA
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
Septian Muna Barakati
 
Herbarium basah tumb.doc
Herbarium basah tumb.docHerbarium basah tumb.doc
Herbarium basah tumb.doc
Fajar Adinugraha
 
Ppt poltekes koleksi, herbarium
Ppt poltekes koleksi, herbariumPpt poltekes koleksi, herbarium
Ppt poltekes koleksi, herbarium
Muhammad Abdul Rohman
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
Nova Wardany
 
VIRTUAL HERBARIUM
VIRTUAL HERBARIUMVIRTUAL HERBARIUM
VIRTUAL HERBARIUM
Aracelis Torres
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
Novia Dwi
 
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq GaertnLaporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
dewisetiyana52
 
Laporan praktikum fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis
Surya Citra Tri Vina
 

Viewers also liked (20)

Pengertian herbarium
Pengertian herbariumPengertian herbarium
Pengertian herbarium
 
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen Herbarium
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen HerbariumManual Lapangan: Pembuatan Spesimen Herbarium
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen Herbarium
 
HANCALA membuat HERBARIUM
HANCALA membuat HERBARIUM HANCALA membuat HERBARIUM
HANCALA membuat HERBARIUM
 
laporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbariumlaporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbarium
 
Kelompok 8 herbarium
Kelompok 8 herbariumKelompok 8 herbarium
Kelompok 8 herbarium
 
Makalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknikMakalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknik
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
PPT HERBARIUM HANCALA
PPT HERBARIUM HANCALAPPT HERBARIUM HANCALA
PPT HERBARIUM HANCALA
 
Laporan PKL ALI 2015
Laporan PKL ALI 2015Laporan PKL ALI 2015
Laporan PKL ALI 2015
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Herbarium basah tumb.doc
Herbarium basah tumb.docHerbarium basah tumb.doc
Herbarium basah tumb.doc
 
Ppt poltekes koleksi, herbarium
Ppt poltekes koleksi, herbariumPpt poltekes koleksi, herbarium
Ppt poltekes koleksi, herbarium
 
Pembuatan preparat segar
Pembuatan preparat segarPembuatan preparat segar
Pembuatan preparat segar
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
 
VIRTUAL HERBARIUM
VIRTUAL HERBARIUMVIRTUAL HERBARIUM
VIRTUAL HERBARIUM
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Soal dan latihan
Soal dan latihanSoal dan latihan
Soal dan latihan
 
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq GaertnLaporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
 
Laporan praktikum fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis
 

Similar to Makalah herbarium

Herbarium
HerbariumHerbarium
Herbarium
guanguan6
 
Herbarium 2.ppt
Herbarium 2.pptHerbarium 2.ppt
Herbarium 2.ppt
MuhammadSunariya1
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Septian Muna Barakati
 
Herbarium orthosiphon
Herbarium orthosiphon Herbarium orthosiphon
Herbarium orthosiphon
fauzdra
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
latumahinaIa
 
Laporan biologi
Laporan biologiLaporan biologi
Laporan biologi
Zhee Fauziyah Auliyah
 
6th lecturerev
6th lecturerev6th lecturerev
6th lecturerevridhoops
 
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptpendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
PaulaEstikaWugaGani
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
Ilma Alvia Bayatika
 
Format_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docx
Format_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docxFormat_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docx
Format_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docx
AgathaHaselvin
 
Fadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdf
Fadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdfFadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdf
Fadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdf
AgathaHaselvin
 
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docxBAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
VeronikaPara
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfDody Perdana
 
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
Gusti Rusmayadi
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
Septian Muna Barakati
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
Operator Warnet Vast Raha
 
Keanekaragaman I.ppthadsjkkfahkhdsm,<NZC<>Ndlks
Keanekaragaman I.ppthadsjkkfahkhdsm,<NZC<>NdlksKeanekaragaman I.ppthadsjkkfahkhdsm,<NZC<>Ndlks
Keanekaragaman I.ppthadsjkkfahkhdsm,<NZC<>Ndlks
ErikaPutri80
 

Similar to Makalah herbarium (20)

Herbarium
HerbariumHerbarium
Herbarium
 
Kehutanan
KehutananKehutanan
Kehutanan
 
Herbarium 2.ppt
Herbarium 2.pptHerbarium 2.ppt
Herbarium 2.ppt
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
Herbarium orthosiphon
Herbarium orthosiphon Herbarium orthosiphon
Herbarium orthosiphon
 
Laporan kjt
Laporan kjtLaporan kjt
Laporan kjt
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
Laporan biologi
Laporan biologiLaporan biologi
Laporan biologi
 
6th lecturerev
6th lecturerev6th lecturerev
6th lecturerev
 
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptpendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
Format_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docx
Format_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docxFormat_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docx
Format_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docx
 
Fadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdf
Fadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdfFadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdf
Fadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdf
 
PESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudangPESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudang
 
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docxBAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
BAB I PENDAHULUAN - Copy.docx
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
 
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Keanekaragaman I.ppthadsjkkfahkhdsm,<NZC<>Ndlks
Keanekaragaman I.ppthadsjkkfahkhdsm,<NZC<>NdlksKeanekaragaman I.ppthadsjkkfahkhdsm,<NZC<>Ndlks
Keanekaragaman I.ppthadsjkkfahkhdsm,<NZC<>Ndlks
 

Recently uploaded

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 

Recently uploaded (13)

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 

Makalah herbarium

  • 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490- 1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah (Arber, 1938). Pada awalnya banyak spesimen herbarium disimpan di dalam buku sebagai koleksi pribadi tetapi pada abad ke-17 Ramadhanil dan Gradstein – Herbarium Celebense 39 praktek ini telah berkembang dan menyebar di Eropa (Ramadhanil, 2003). Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya, pengawetan dan penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula kelestarian objek tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah satunya dengan cara pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan terhadap objek tumbuhan maupun hewan. Pengawetan dapat dengan cara basah ataupun kering. Cara dan bahan pengawetnya bervariasi, tergantung sifat objeknya. Untuk organ tumbuhan yang berdaging seperti buah, biasanya dilakukan dengan awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan akarnya, umumnya dengan awetan kering berupa herbarium (Suyitno, 2004). Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan akar, sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya buah (Setyawan dkk, 2004).
  • 2. PEMBAHASAN a. Pengertian Herbarium Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi (Onrizal, 2005). Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan tanaman kering untuk keperluan studi maupun pengertian, tidaklah boleh diabaikan. Yaitu melalui pengumpulan, pengeringan, pengawetan, dan dilakukan pembuatan herbarium (Steenis, 2003). Herbarium merupakan karya referensi tiga dimensi, herbarium bukan hanya untuk mendefinisikan suatu pohon, namun segala sesuatu dari pohon. Mereka memegang bagian yang sebenarnya dari bagian mereka itu. Nama latin untuk koleksi ini ataupun Herbarium adalah Siccus Hortus, yang secara harfiah berarti taman kering, dan setiap specimen menekan yang terpasang pada selembar kertas yang diulisi dengan apa tanaman yang dikumpulkan itu, kapan dan dimana ditemukannya (Stacey, 2004). Herbarium merupakan tempat penyimpanan contoh koleksi spesiemen tanaman atau tumbuhan yaitu herbarium kering dan herbarium basah. Herbarium yang baik selalu disertai identitas, pengumpul (nama pengumpul atau kolektor dan nomor koleksi). Serta dilengkapi keterangan lokasi asal material dan keterangan tumbuhan tersebut untuk kepentingan penelitian dan identifikasi. Pada masa sekarang herbarium tidak hanya merupakan suatu spesimen yang diawetkan tetapi juga mempunyai suatu lingkup kegiatan botani tertentu, sebagai sumber informai dasar untuk para ahli taksonomi dan sekaligus berperan sebagai pusat penelitian dan pengajaran , juga pusat informasi bagi masyarakat umum. Herbarium diartikan juga sebagai bank data dengan sejumlah data mentah yang belum diolah. Masing-masing specimen dapat memberikan bermacam-
  • 3. macam informasi, tergantung kelengkapan spesimen, data dan asal-usul materialnya. (Balai Taman Nasional Baluran, 2004) Kelebihan dari Herbarium kering dibandingkan dengan herbarium basah adalah dapat bertahan lama hingga ratusan tahun. Terdapat beberapa kelemahan pada herbarium yaitu; spesimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan yang kurang memadai maupun karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual, tidak bisa diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar,tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh (Wibobo dan Abdullah, 2007) Herbarium kering yang baik adalah herbarium yang lengkap organ vegetatif dan organ generatifnya. Selain itu kerapian herbarium juga akan menentukan nilai estetikanya serta faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan herbarium, tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu (Subrahmanyam, 2002). b. Kegunaan Herbarium Kegunaan herbarium secara umum antara lain: 1) Sebagai pusat referensi : Merupakan sumber utama untuk identifikasi tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam konservasi alam. 2) Sebagai lembaga dokumentasi : Merupakan koleksi yang mempunyai nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi dan lain lain. 3) Sebagai pusat penyimpanan data : Ahli kimia memanfaatkannya untuk mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan ramuan untuk obat kanker, dan sebagainya (Onrizal, 2005).4)Material herbarium sangat penting artinya sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi.5)Material peraga pelajaran botani, 6) Material penelitian,7) Alat pembantu identifikasi tanaman, 8) Material pertukaran antar herbarium di seluruh dunia, 9) Bukti keanekaragaman dan 10.) Spesimen acuan untuk publikasi spesies baru.
  • 4. c. Pembagian Herbarium Herbarium kering, adalah herbarium yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya. Herbarium basah adalah Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda. d. Cara Membuat Herbarium Bahan : 1. Rumput Setaria (Setaria Anceps) dan Gamal (Glirisida sepium), 2. Selotip untuk menempel tanaman yang sudah dikeringkan, 3. Label untuk menandai tanaman yang sudah di keringkan tersebut serta 4. Lem untuk menempel label. Alat : 1. Triplek untuk mengepres, 2. Kertas koran untuk alas bahan dan mempercepat pengeringan, 3. Pemberat untuk mengepres, 4. Kertas Karton untuk menempel hasil tanaman yang sudah dikeringkan, 5. Gunting untuk menggunting bahan herbarium yang terlalu besar. Cara membuat : 1. Mengambil sampel Rumput Setaria (Setaria Anceps) dan Gamal (Gliricidia sepium) berupa daun, batang dan buahnya. 2. Meletakkan sampel diatas triplek yang sudah diberi alas kertas koran. 3. Menata sampel dengan baik, kemudian ditutup dengan kertas koran, kemudian di tutup dengan triplek lagi 4. Mengepress triplek dengan pemberat selama 1 minggu. Agar tekanan yang dihasilkan lebih kuat dan tanaman menjadi lebih cepat kering. 5. Mengganti alas koran agar herbarium tidak lembab dan berjamur serta mempercepat proses pengeringan. 6. Tanaman dikatakan kering kalau dirasakan tidak dingin lagi dan juga terasa kaku
  • 5. 7. Menempel Tanaman Rumput Setaria (Setaria Anceps) dan Gamal (Gliricidia sepium) pada kertas karton. 8. Menuliskan nama pada kertas dengan kertas label. Label tersebut berisi data mengenai tanggal, tempat ditemukan, tempat mereka tumbuh, nama penemu, catatan khusus, nama familia dan nama spesies. e. Waktu pembuatan herbarium Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan herbarium adalah lebih kurang selama 2 minggu pada suhu kamar. Hal ini sesuai dengan pendapat Meynyeng (2010) yang menyatakan bahwa pembuatan herbarium biasanya membutuhkan waktu lebih kurang 2 minggu dan suhu yang digunakan pada pembuatan herbarium adalah suhu kamar berkisar 30–35° C. f. ciri-ciri herbarium yang baik Hasil herbarium tidak terjadi kerusakan atau terserang jamur. Hal ini berarti proses pengeringan berjalan baik. Herbarium yang sudah jadi tersebut kemudian diberi label atau deskripsi singkat yang menggambarkan ciri-ciri setiap spesies tumbuhan yang ada. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama pengkoleksi. Herbarium yang baik adalah herbarium yang memiliki data, lengkap dengan bagian-bagiannya. Bagian ini berupa akar, batang, bunga bulir, dan buah. Dijelaskan lebih lanjut bahwa herbarium yang baik adalah yang memuat bagian-bagian tumbuhan yang representatif, yaitu organ-organ yang penting untuk identifikasi.
  • 6. KESIMPULAN 1. Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan tersebut. 2. Herbarium memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat referensi, sebagai lembaga dokumentasi, dan sebagai pusat penyimpanan data. 3. Kelebihan dari herbarium kering adalah dapat bertahan lama sedangkan kelemahan herbarium kering mudah rusak jika tidak dirawat, membutuhkan biaya besar dan tidak dapat diakses dari jarak jauh 4. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pembuatan herbarium minimal selama 2 minggu, agar mendapatkan hasil yang baik. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan herbarium, tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu
  • 7. DAFTAR PUSTAKA  Aththorick, T.A, dan Siregar E.S. 2006. Taksonomi Tumbuhan. Departemen  Biologi FMIPA USU. Medan  Balai Diklat Kehutanan Makassar. 2011. Herbarium Sebagai Acuan PenanamanPohon.  http://www.badikhut.com. Diakses pada tanggal 14 Juni 2012.  Moenandir, J. 1996. Ilmu Gulma dalam Sistem Pertanian. PT.Raja Grafindo Persada Jakarta.