Herbarium merupakan koleksi spesimen tumbuhan yang telah dikeringkan dan diawetkan untuk keperluan penelitian dan identifikasi. Herbarium memiliki fungsi sebagai pusat referensi, lembaga dokumentasi, dan pusat penyimpanan data. Pembuatan herbarium memerlukan waktu minimal 2 minggu dengan suhu kamar dan faktor-faktor seperti lama pembuatan, penyimpanan, dan lingkungan dapat mempengaruhi hasilnya.
Daun majemuk adalah daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem.
Macam – Macam Daun Majemuk :
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
2. Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
4. Daun Majemuk Campuran (Digitato pinnatus)
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen HerbariumP A Q-ting
Manual ini merupakan sebuah panduan bagi para pihak yang ingin melakukan pengkoleksian tumbuhan atau tanaman dalam bentuk spesimen kering (herbarium).
Manual ini dipublikasikan dengan lisensi sukarela.
Untuk pengenalan, diskusi dan info lebih lanjut silahkan hubungi penulis atau direct message atau email dheckylle@photographer.net
Daun majemuk adalah daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem.
Macam – Macam Daun Majemuk :
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
2. Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
4. Daun Majemuk Campuran (Digitato pinnatus)
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen HerbariumP A Q-ting
Manual ini merupakan sebuah panduan bagi para pihak yang ingin melakukan pengkoleksian tumbuhan atau tanaman dalam bentuk spesimen kering (herbarium).
Manual ini dipublikasikan dengan lisensi sukarela.
Untuk pengenalan, diskusi dan info lebih lanjut silahkan hubungi penulis atau direct message atau email dheckylle@photographer.net
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
Makalah herbarium
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor
(1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490-
1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang
pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di
atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah (Arber, 1938). Pada awalnya
banyak spesimen herbarium disimpan di dalam buku sebagai koleksi pribadi tetapi
pada abad ke-17 Ramadhanil dan Gradstein – Herbarium Celebense 39 praktek ini
telah berkembang dan menyebar di Eropa (Ramadhanil, 2003).
Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya,
pengawetan dan penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula
kelestarian objek tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah
satunya dengan cara pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan terhadap
objek tumbuhan maupun hewan. Pengawetan dapat dengan cara basah ataupun
kering. Cara dan bahan pengawetnya bervariasi, tergantung sifat objeknya. Untuk
organ tumbuhan yang berdaging seperti buah, biasanya dilakukan dengan awetan
basah. Sedang untuk daun, batang dan akarnya, umumnya dengan awetan kering
berupa herbarium (Suyitno, 2004).
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama,
penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak
disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk
herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan untuk spesimen
yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan akar, sedangkan
herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya
buah (Setyawan dkk, 2004).
2. PEMBAHASAN
a. Pengertian Herbarium
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani
yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi
spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi
(Onrizal, 2005).
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah
dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data
mengenai tumbuhan tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan tanaman
kering untuk keperluan studi maupun pengertian, tidaklah boleh diabaikan. Yaitu
melalui pengumpulan, pengeringan, pengawetan, dan dilakukan pembuatan
herbarium (Steenis, 2003).
Herbarium merupakan karya referensi tiga dimensi, herbarium bukan
hanya untuk mendefinisikan suatu pohon, namun segala sesuatu dari pohon.
Mereka memegang bagian yang sebenarnya dari bagian mereka itu. Nama latin
untuk koleksi ini ataupun Herbarium adalah Siccus Hortus, yang secara harfiah
berarti taman kering, dan setiap specimen menekan yang terpasang pada selembar
kertas yang diulisi dengan apa tanaman yang dikumpulkan itu, kapan dan dimana
ditemukannya (Stacey, 2004).
Herbarium merupakan tempat penyimpanan contoh koleksi spesiemen
tanaman atau tumbuhan yaitu herbarium kering dan herbarium basah. Herbarium
yang baik selalu disertai identitas, pengumpul (nama pengumpul atau kolektor dan
nomor koleksi). Serta dilengkapi keterangan lokasi asal material dan keterangan
tumbuhan tersebut untuk kepentingan penelitian dan identifikasi.
Pada masa sekarang herbarium tidak hanya merupakan suatu spesimen
yang diawetkan tetapi juga mempunyai suatu lingkup kegiatan botani tertentu,
sebagai sumber informai dasar untuk para ahli taksonomi dan sekaligus berperan
sebagai pusat penelitian dan pengajaran , juga pusat informasi bagi masyarakat
umum. Herbarium diartikan juga sebagai bank data dengan sejumlah data mentah
yang belum diolah. Masing-masing specimen dapat memberikan bermacam-
3. macam informasi, tergantung kelengkapan spesimen, data dan asal-usul
materialnya. (Balai Taman Nasional Baluran, 2004)
Kelebihan dari Herbarium kering dibandingkan dengan herbarium basah
adalah dapat bertahan lama hingga ratusan tahun. Terdapat beberapa kelemahan
pada herbarium yaitu; spesimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan
yang kurang memadai maupun karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi
untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual, tidak bisa diakses secara
bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar,tidak bisa diakses sewaktu-waktu
dan tidak dapat diakses dari jarak jauh (Wibobo dan Abdullah, 2007)
Herbarium kering yang baik adalah herbarium yang lengkap organ
vegetatif dan organ generatifnya. Selain itu kerapian herbarium juga akan
menentukan nilai estetikanya serta faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi
herbarium adalah lama pembuatan herbarium, tempat penyimpanan dan faktor
lingkungan seperti suhu (Subrahmanyam, 2002).
b. Kegunaan Herbarium
Kegunaan herbarium secara umum antara lain:
1) Sebagai pusat referensi : Merupakan sumber utama untuk identifikasi
tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis
tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam konservasi
alam. 2) Sebagai lembaga dokumentasi : Merupakan koleksi yang mempunyai
nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang
mempunyai nilai ekonomi dan lain lain. 3) Sebagai pusat penyimpanan data :
Ahli kimia memanfaatkannya untuk mempelajari alkaloid, ahli farmasi
menggunakan untuk mencari bahan ramuan untuk obat kanker, dan sebagainya
(Onrizal, 2005).4)Material herbarium sangat penting artinya sebagai
kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi.5)Material
peraga pelajaran botani, 6) Material penelitian,7) Alat pembantu identifikasi
tanaman, 8) Material pertukaran antar herbarium di seluruh dunia, 9) Bukti
keanekaragaman dan 10.) Spesimen acuan untuk publikasi spesies baru.
4. c. Pembagian Herbarium
Herbarium kering, adalah herbarium yang dibuat dengan cara
pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa
diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya.
Herbarium basah adalah Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan
disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan
komposisi yang berbeda-beda.
d. Cara Membuat Herbarium
Bahan :
1. Rumput Setaria (Setaria Anceps) dan Gamal (Glirisida sepium),
2. Selotip untuk menempel tanaman yang sudah dikeringkan,
3. Label untuk menandai tanaman yang sudah di keringkan tersebut serta
4. Lem untuk menempel label.
Alat :
1. Triplek untuk mengepres,
2. Kertas koran untuk alas bahan dan mempercepat pengeringan,
3. Pemberat untuk mengepres,
4. Kertas Karton untuk menempel hasil tanaman yang sudah dikeringkan,
5. Gunting untuk menggunting bahan herbarium yang terlalu besar.
Cara membuat :
1. Mengambil sampel Rumput Setaria (Setaria Anceps) dan Gamal
(Gliricidia sepium) berupa daun, batang dan buahnya.
2. Meletakkan sampel diatas triplek yang sudah diberi alas kertas koran.
3. Menata sampel dengan baik, kemudian ditutup dengan kertas koran,
kemudian di tutup dengan triplek lagi
4. Mengepress triplek dengan pemberat selama 1 minggu. Agar tekanan
yang dihasilkan lebih kuat dan tanaman menjadi lebih cepat kering.
5. Mengganti alas koran agar herbarium tidak lembab dan berjamur serta
mempercepat proses pengeringan.
6. Tanaman dikatakan kering kalau dirasakan tidak dingin lagi dan juga
terasa kaku
5. 7. Menempel Tanaman Rumput Setaria (Setaria Anceps) dan Gamal
(Gliricidia sepium) pada kertas karton.
8. Menuliskan nama pada kertas dengan kertas label. Label tersebut berisi
data mengenai tanggal, tempat ditemukan, tempat mereka tumbuh, nama
penemu, catatan khusus, nama familia dan nama spesies.
e. Waktu pembuatan herbarium
Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan herbarium adalah lebih kurang
selama 2 minggu pada suhu kamar. Hal ini sesuai dengan pendapat Meynyeng
(2010) yang menyatakan bahwa pembuatan herbarium biasanya membutuhkan
waktu lebih kurang 2 minggu dan suhu yang digunakan pada pembuatan
herbarium adalah suhu kamar berkisar 30–35° C.
f. ciri-ciri herbarium yang baik
Hasil herbarium tidak terjadi kerusakan atau terserang jamur. Hal ini
berarti proses pengeringan berjalan baik. Herbarium yang sudah jadi tersebut
kemudian diberi label atau deskripsi singkat yang menggambarkan ciri-ciri setiap
spesies tumbuhan yang ada. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data
mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi,
maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama
pengkoleksi.
Herbarium yang baik adalah herbarium yang memiliki data, lengkap
dengan bagian-bagiannya. Bagian ini berupa akar, batang, bunga bulir, dan buah.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa herbarium yang baik adalah yang memuat bagian-bagian
tumbuhan yang representatif, yaitu organ-organ yang penting untuk
identifikasi.
6. KESIMPULAN
1. Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah
dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data
mengenai tumbuhan tersebut.
2. Herbarium memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat referensi, sebagai
lembaga dokumentasi, dan sebagai pusat penyimpanan data.
3. Kelebihan dari herbarium kering adalah dapat bertahan lama sedangkan
kelemahan herbarium kering mudah rusak jika tidak dirawat, membutuhkan biaya
besar dan tidak dapat diakses dari jarak jauh
4. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pembuatan herbarium minimal
selama 2 minggu, agar mendapatkan hasil yang baik.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan
herbarium, tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu
7. DAFTAR PUSTAKA
Aththorick, T.A, dan Siregar E.S. 2006. Taksonomi Tumbuhan.
Departemen
Biologi FMIPA USU. Medan
Balai Diklat Kehutanan Makassar. 2011. Herbarium Sebagai Acuan
PenanamanPohon.
http://www.badikhut.com. Diakses pada tanggal 14 Juni 2012.
Moenandir, J. 1996. Ilmu Gulma dalam Sistem Pertanian. PT.Raja
Grafindo Persada Jakarta.