Dokumen tersebut membahas tentang farmakognosi yang mencakup pengertian, ruang lingkup, dan proses pembuatan simplisia dari bahan alam berkhasiat obat seperti tumbuhan, hewan, dan mineral. Secara ringkas, farmakognosi adalah ilmu tentang obat yang meliputi identifikasi, klasifikasi, dan pengolahan bahan alam menjadi simplisia untuk kemudian dijadikan obat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang farmakognosi, termasuk definisi, sejarah perkembangan, aspek yang dibahas, dan bagian-bagian tanaman obat yang mengandung zat berkhasiat.
Mata kuliah Farmakognosi membahas tentang obat-obatan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Mata kuliah ini memberikan pengetahuan tentang definisi dan sejarah Farmakognosi, tatanama tumbuhan dan hewan obat, aktivitas farmakologi bahan alami, serta identifikasi dan pengembangan obat baru dari sumber alam."
Dokumen tersebut membahas tentang penggolongan obat, penomoran pada obat jadi dan obat tradisional, serta informasi yang tercantum pada kemasan dan brosur obat seperti nama obat, komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, aturan pakai, dan tanggal kedaluwarsa.
Dokumen tersebut membahas tentang simplisia, yaitu bahan obat alami yang belum mengalami perubahan. Terdapat tiga jenis simplisia yakni nabati, hewani, dan mineral. Simplisia nabati berasal dari tanaman liar dan budidaya, yang namanya menggunakan nama latin spesies tanaman dan bagiannya. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan, sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengep
Dokumen tersebut membahas manfaat konseling sebagai bentuk komunikasi dalam praktek farmasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Dua penelitian menunjukkan bahwa konseling obat berpengaruh positif terhadap pengetahuan, sikap, dan kepatuhan pasien diabetes dan tuberkulosis serta menurunkan kadar glukosa darah pasien diabetes. Konseling obat perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui
Dokumen ini berisi resep untuk salep minyak hati (Ungt Iecoris) yang dibuat oleh Novia Fitria Anwar untuk pasien bernama Aziz. Resep tersebut memuat daftar bahan, cara pembuatan, dan etiket yang sesuai standar. Salep ini mengandung minyak hati dan vaselin kuning yang dicampur secara homogen untuk diaplikasikan pada bagian tubuh yang sakit.
1. Dokumen tersebut membahas tentang farmakognosi, termasuk definisi, sejarah perkembangan, aspek yang dibahas, dan bagian-bagian tanaman obat yang mengandung zat berkhasiat.
Mata kuliah Farmakognosi membahas tentang obat-obatan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Mata kuliah ini memberikan pengetahuan tentang definisi dan sejarah Farmakognosi, tatanama tumbuhan dan hewan obat, aktivitas farmakologi bahan alami, serta identifikasi dan pengembangan obat baru dari sumber alam."
Dokumen tersebut membahas tentang penggolongan obat, penomoran pada obat jadi dan obat tradisional, serta informasi yang tercantum pada kemasan dan brosur obat seperti nama obat, komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, aturan pakai, dan tanggal kedaluwarsa.
Dokumen tersebut membahas tentang simplisia, yaitu bahan obat alami yang belum mengalami perubahan. Terdapat tiga jenis simplisia yakni nabati, hewani, dan mineral. Simplisia nabati berasal dari tanaman liar dan budidaya, yang namanya menggunakan nama latin spesies tanaman dan bagiannya. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan, sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengep
Dokumen tersebut membahas manfaat konseling sebagai bentuk komunikasi dalam praktek farmasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Dua penelitian menunjukkan bahwa konseling obat berpengaruh positif terhadap pengetahuan, sikap, dan kepatuhan pasien diabetes dan tuberkulosis serta menurunkan kadar glukosa darah pasien diabetes. Konseling obat perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui
Dokumen ini berisi resep untuk salep minyak hati (Ungt Iecoris) yang dibuat oleh Novia Fitria Anwar untuk pasien bernama Aziz. Resep tersebut memuat daftar bahan, cara pembuatan, dan etiket yang sesuai standar. Salep ini mengandung minyak hati dan vaselin kuning yang dicampur secara homogen untuk diaplikasikan pada bagian tubuh yang sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis organ tumbuhan seperti umbi, cormus, lignum, caulis, dan tuber yang digunakan dalam farmakognosi. Organ-organ tersebut dijelaskan karakteristik, contoh tanaman, dan kandungan kimia serta manfaatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, pembagian, teknologi pembuatan, dan pemeriksaan mutu simplisia. Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat tanpa pengolahan lanjut dan dapat berasal dari nabati, hewani atau mineral. Teknologi pembuatan simplisia mencakup tahapan pengumpulan, pengeringan, sortasi, dan pengemasan untuk memenuhi standar mutu.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan terapi obat yang meliputi identifikasi masalah penggunaan obat pasien, evaluasi efektivitas dan keamanan terapi obat, serta rekomendasi perubahan terapi jika diperlukan untuk mencapai hasil terapi yang optimal.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dalam bidang farmasetika dasar yang mencakup penggolongan obat, resep, dosis, penyiapan sediaan farmasi, serta pustaka yang relevan. Pokok bahasannya meliputi peraturan penggolongan obat, buku acuan farmasi, serta pedoman kefarmasian Departemen Kesehatan.
Dokumen tersebut membahas penggolongan obat menurut pemerintah Indonesia yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika serta penjelasan mengenai masing-masing golongan tersebut."
Glikosida adalah senyawa yang terdiri dari bagian gula (glikon) dan bagian bukan gula (aglikon). Glikosida memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman dan terlibat dalam sistem regulatori dan pertahanan tubuh. Terdapat banyak senyawa glikosida yang aktif farmakologi sehingga dapat dimanfaatkan dalam terapeutik seperti glikosida jantung, laksatif, analgesik, dan antiinflamasi.
Praktikum ini bertujuan untuk menguji efek antiinflamasi dari infus rimpang temu putih dengan metode volume udem. Tikus diberi penginduksi radang dengan karagenin lalu diukur volume udem kakinya. Hasilnya menunjukkan infus rimpang temu putih 20% memberikan hambatan udem sebesar 143,7%, lebih besar dari kontrol positif na diklofenak.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu galenika yang mempelajari pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam, termasuk cara penarikan zat bermanfaat dari bahan tumbuhan dan hewan menggunakan cairan pelarut seperti air dan etanol."
Steroid merupakan senyawa yang diisolasi dari tanaman Peperomia pellucida. Penelitian ini berhasil mengisolasi dua senyawa steroid yaitu stigmasterol dan fuco-sterol dari ekstrak etil asetat tanaman tersebut melalui proses ekstraksi, partisi, dan kromatografi kolom. Kedua senyawa tersebut memiliki aktivitas antiradang yang berpotensi sebagai obat antimalaria.
Istilah farmakognosi (pharmacognosy) berasal dari bahasa latin, Pharmacon : Bahan obat yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral dan Gnosis : Ilmu. Farmakognosi adalah ilmu biogenik atau obat dan racun yang berasal dari alam. Hal ini berhubungan dengan semua tumbuhan obat, termasuk tumbuhan yang menghasilkan campuran kompleks, yang digunakan dalam bentuk herba kasar atau ekstrak (fitoterapi), senyawa-senyawa murni seperti morfin, dan makanan yang mempunyai manfaat tambahan bagi kesehatan (nutraseutika).
Deskripsi Singkat Mata Kuliah
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi S1 Ilmu Farmasi yang memberi pengetahuan tentang sumber bahan alami (tumbuhan, hewan, mineral) yang digunakan sebagai obat, bahan alami dalam pengobatan, obat gubal (crude drugs): tata nama, produksi obat gubal (simplisia), bahasan mengenai karbohidrat; glikosida; terpenoid dan minyak atsiri; minyak lemak; senyawa golongan alkaloid; steroid dan hormon; termasuk simplisia-simplisia yang menghasilkan senyawa golongan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis organ tumbuhan seperti umbi, cormus, lignum, caulis, dan tuber yang digunakan dalam farmakognosi. Organ-organ tersebut dijelaskan karakteristik, contoh tanaman, dan kandungan kimia serta manfaatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, pembagian, teknologi pembuatan, dan pemeriksaan mutu simplisia. Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat tanpa pengolahan lanjut dan dapat berasal dari nabati, hewani atau mineral. Teknologi pembuatan simplisia mencakup tahapan pengumpulan, pengeringan, sortasi, dan pengemasan untuk memenuhi standar mutu.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan terapi obat yang meliputi identifikasi masalah penggunaan obat pasien, evaluasi efektivitas dan keamanan terapi obat, serta rekomendasi perubahan terapi jika diperlukan untuk mencapai hasil terapi yang optimal.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dalam bidang farmasetika dasar yang mencakup penggolongan obat, resep, dosis, penyiapan sediaan farmasi, serta pustaka yang relevan. Pokok bahasannya meliputi peraturan penggolongan obat, buku acuan farmasi, serta pedoman kefarmasian Departemen Kesehatan.
Dokumen tersebut membahas penggolongan obat menurut pemerintah Indonesia yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika serta penjelasan mengenai masing-masing golongan tersebut."
Glikosida adalah senyawa yang terdiri dari bagian gula (glikon) dan bagian bukan gula (aglikon). Glikosida memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman dan terlibat dalam sistem regulatori dan pertahanan tubuh. Terdapat banyak senyawa glikosida yang aktif farmakologi sehingga dapat dimanfaatkan dalam terapeutik seperti glikosida jantung, laksatif, analgesik, dan antiinflamasi.
Praktikum ini bertujuan untuk menguji efek antiinflamasi dari infus rimpang temu putih dengan metode volume udem. Tikus diberi penginduksi radang dengan karagenin lalu diukur volume udem kakinya. Hasilnya menunjukkan infus rimpang temu putih 20% memberikan hambatan udem sebesar 143,7%, lebih besar dari kontrol positif na diklofenak.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu galenika yang mempelajari pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam, termasuk cara penarikan zat bermanfaat dari bahan tumbuhan dan hewan menggunakan cairan pelarut seperti air dan etanol."
Steroid merupakan senyawa yang diisolasi dari tanaman Peperomia pellucida. Penelitian ini berhasil mengisolasi dua senyawa steroid yaitu stigmasterol dan fuco-sterol dari ekstrak etil asetat tanaman tersebut melalui proses ekstraksi, partisi, dan kromatografi kolom. Kedua senyawa tersebut memiliki aktivitas antiradang yang berpotensi sebagai obat antimalaria.
Istilah farmakognosi (pharmacognosy) berasal dari bahasa latin, Pharmacon : Bahan obat yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral dan Gnosis : Ilmu. Farmakognosi adalah ilmu biogenik atau obat dan racun yang berasal dari alam. Hal ini berhubungan dengan semua tumbuhan obat, termasuk tumbuhan yang menghasilkan campuran kompleks, yang digunakan dalam bentuk herba kasar atau ekstrak (fitoterapi), senyawa-senyawa murni seperti morfin, dan makanan yang mempunyai manfaat tambahan bagi kesehatan (nutraseutika).
Deskripsi Singkat Mata Kuliah
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi S1 Ilmu Farmasi yang memberi pengetahuan tentang sumber bahan alami (tumbuhan, hewan, mineral) yang digunakan sebagai obat, bahan alami dalam pengobatan, obat gubal (crude drugs): tata nama, produksi obat gubal (simplisia), bahasan mengenai karbohidrat; glikosida; terpenoid dan minyak atsiri; minyak lemak; senyawa golongan alkaloid; steroid dan hormon; termasuk simplisia-simplisia yang menghasilkan senyawa golongan tersebut.
(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptxVhina5
Pengenalan Farmakognosi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi menjelaskan tentang apa itu Farmakognosi, simplisia, cara penyebutan dan membaca nama simplisia, manfaat dan khasiat tanaman obat
2. Nomenklatur tumbuhan obat & simplisia.pptxAnisyachAni1
Dokumen ini membahas pengertian farmakognosi sebagai ilmu yang mempelajari bahan obat alami, dan nomenklatur penamaan tanaman dan bahan obat alami dalam bahasa Latin. Termasuk di dalamnya penjelasan tentang penamaan genus, spesies, dan simplisia serta pengecualian-pengecualian dalam sistem penamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu farmakognosi yang mempelajari obat-obatan alami, termasuk definisi, sejarah perkembangannya, jenis-jenis bahan obat alami beserta contohnya.
Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan dari bahan nabati, hewani, dan mineral. Ilmu ini berhubungan erat dengan bidang botani, zoologi, kimia, dan galenika. Ruang lingkup farmakognosi meliputi identifikasi, isolasi, dan karakterisasi zat kimia dari bahan obat alami.
Resume ini berkaitan dengan jurnal ilmiah berjudul OPTIMASI FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) dengan CAMPURAN AVICEL PH 101 dan LAKTOSA SECARA SLD ( Simple Lattice Design)
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun. Terdiri dari 3 golongan: nabati (tanaman), hewani, dan pelikan atau mineral. Dinamai berdasarkan nama spesies dan bagian tanaman. Kualitasnya dipengaruhi oleh asal bahan baku dan proses pembuatan.
Soal ujian mata pelajaran farmakognosi membahas tentang herbal, simplisia, dan sediaan herbal. Termasuk definisi herbalogi, contoh simplisia herba dan zat berkhasiatnya, kegunaan simplisia kulit pule dan pulasari, perbedaan cormus dan lignum, zat aktif dalam umbi bawang putih, serta contoh sediaan herba, bulbus, dan caulis.
Laporan ini menjelaskan cara melakukan identifikasi tumbuhan menggunakan kunci determinasi. Beberapa tumbuhan seperti bawang merah, pinus dan jambu diklasifikasikan menggunakan ciri-ciri morfologi seperti daun, batang, akar dan bunga. Kunci determinasi memungkinkan pengenalan dan klasifikasi tumbuhan ke dalam kelompok tertentu.
Laporan ini menjelaskan cara melakukan identifikasi tumbuhan menggunakan kunci determinasi. Beberapa tumbuhan diidentifikasi meliputi bawang merah, suplir, pinus, jambu mente, lumut dan spirogyra. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap tumbuhan memiliki ciri khas yang berbeda dan dapat dikelompokkan menggunakan kunci determinasi.
Kuliah II mencakup ilmu biologi seperti botani, zoologi, fisiologi, anatomi, morfologi, histologi, klasifikasi, kimia tumbuhan, ekologi, dan genetika. Materia medika mempelajari pemanfaatan tumbuhan sebagai obat, mulai dari pengumpulan dan pengeringan tanpa proses selanjutnya (obat gubal), hingga identifikasi dan ekstrak menggunakan alat kimia fisika saat ini.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. STANDAR KOMPETENSI : MEMAHAMI FARMAKOGNOSI
Menjelaskan asal dan bagian
tanaman obat yang mengandung
isi berkhasiat obat
Mengklasifikasikan sistematika
tanaman obat
Melakukan pembuatan simplisia
dari tanaman obat
Mengidentifikasi simplisia dan
tanaman obat
Menjelaskan manfaat dan isi
khasiat tanaman obat
5. Farmakognosi berasal dari dua kata
Yunani yaitu:
Pharmakon obat, dan
gnosis ilmu atau pengetahuan
Pengetahuan tentang obat,
khususnya nabati,hewani dan
mineral
7. Farmakognosi sebagai bagian dari:
Biofarmasi
Biokimia dan
Kimia sintesa
sehingga ruang lingkupnya menjadi luas
seperti yang diuraikan dalam definisi
Fluckiger
8. Farmakognosi meliputi segi :
Pengamatan makroskopis, mikroskopis
dan organoleptis
Identifikasi, isolasi dan pemurnian
setiap zat yang terkandung dalam
simplisia dan bila perlu penyelidikan
dilanjutkan ke arah sintesa bahan obat.
9. Diketahui dari lempeng tanah liat yg tersimpan diperpustakaan Ashurbanipal,
Assiria. Memuat simplisia : Kulit delima, adas manis,minyak jarak,madu dan ragi.
Tahun 2500 SM
Tahun 1737 SM
Linneaeus (ahli botani swedia), menulis buku “Genera Plantarum” yg
kemudan menjadi pedoman utama dari sitematik botani.
Farmakognosi modern dirintis oleh Martiuss. Seorang apoteker Jerman dalam
bukunya” Grundris Der Pharmakognosie Des Planzenreisches” telah
menggolongkan simplisia menurut segi morfologinya.
Pertengahan abad ke 19
Farmakognosi mulai berkembang pesat dan masih terbatas pada
uraian mikroskopis dan makrokopis. Sampai saat ini
perkembangannya sudah sampai ke usaha – usaha isolasi.
10. OBAT
• Suatu bahan atau paduan bahan yg
digunakan untuk
mendiagnosa,mencegah,mengurangi,menye
mbuhkan penyakit,atau gejala penyakit,luka
atau kelainan badaniah dan rohaniah pd
manusia atau hewan
OBAT JADI
• Obat dalam kadaan murni/campuran dalam
bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil,
suppositoria/bentuk yg mempunyai nama
teknis sesuai dg Farmakope Indonesia/buku-
buku lain yg ditetapkan pemerintah
OBAT
PATEN
• Obat jadi dengan nama dagang yg terdaftar
atas nama sipembuat atau dikuasakannya dan
dijual dalam bungkus asli daei pabeik yg
memproduksinya.
11. OBAT BARU
• Obat yg terdiri dari/berisi suatu zat baik
sbg bagian yg berkhasiat maupun yg
tidak, misalnya lapisan, pengisi,
pelarut, bahan pembantu
OBAT ASLI
• Obat yang didapat langsung dari bahan -
bahan alamiah Indonesia, terolah secara
sederhana atas dasar pengalaman dan
digunakan dalam pengobatan tradisional
OBAT
TRADISIONAL
• Bahan atau ramuan bahan yg berupa ahan
tumbuhan, bahn hewan, bahan mineral,
sediaan galenika, atau campuran dari
bahan–bahan tersebut, secara tradisional
telah digunakan utk pegobatan berdasarkan
pengalaman
13. Jika bahan alam yang berkhasiat obat
Dikoleksi,
Dikeringkan,
Diolah,
Diawetkan, dan
Disimpan
maka diperoleh bahan siap pakai atau
simplisia (dapat berupa rajangan atau serbuk)
14. Alam
Morfologi
Tumbuhan
Sistematik
Tumbuhan
Bahan Alam :
- Tumbuhan
- Hewan
- Mineral
Identifikasi
Sistematik
Bahan Alam
Berkhasiat Obat
- Koleksi
- Pengeringan
- Pengolahan
- Pengawetan
- Penyimpanan
Farmakognosi
Bahan siap pakai
( Simplisia )
Proses pembuatan simplisia:
15. SIMPLISIA
Definisi Simplisia
adalah bahan alamiah
yang digunakan sebagai obat
yang belum mengalami
pengolahan apapun juga,
kecuali dinyatakan lain, berupa
bahan yang telah dikeringkan
SIMPLISIA
NABATI
SIMPLISIA
HEWANI
SIMPLISIA
MINERAL
Simplisia berupa
tanaman utuh,
bagian
tanaman/eksudat
tanaman
Simplisia berupa
hewan utuh, bagian
hewan/zat yg berguna
yg dihasilkan & belum
berupa zat kimia
murni
Simplisia berupa
mineral yg belum
diolah/dioah dengan
cara sederhana &
belum berupa zat
kimia murni
17. Nama ilmiah lengkap
nama latin
singkatan nama ahli botani
Beberapa contoh adalah sebagai berikut :
Nama ahli botani Disingkat Nama tanaman lengkap:
Linnaeus L Oryza sativa L
Miller Mill Foeniculum vulgare Mill
Houttuyn Houtt Myristica fragrans Houtt
18. Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2
perkataan
Jika lebih dari 2 kata (3kata): 2 dari 3 kata
digabung tanda (-)
Contoh :
1. Strychnos nux - vomica
2. Hibiscus rosa – sinensis
Homonim: penggunaan 1 nama latin
terhadap 2 tanaman yang berbeda
19. Dalam ketentuan umum Farmakope
Indonesia disebutkan bahwa nama
simplisia nabati ditulis dengan
menyebutkan:
nama genus atau nama species
(nama genus+nama species)
nama bagian tanaman
20. 1.Genus + nama bagian tanaman:
Cinchonae Cortex, Digitalis Folium,
Thymi Herba, Zingiberis Rhizoma
2.Petunjuk species + nama bagian tanaman:
Belladonnae Herba, Serphylli Herba,
Ipecacuanhae Radix, Stramonii Herba
3.Genus + petunjuk species + nama bagian
tanaman:
Curcumae aeruginosae Rhizoma,
Capsici frutescentis Fructus
21. Cormus ( tubuh tanaman ) umumnya dapat
dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
radix (akar)
caulis (batang), dan
folium (daun)
22. Di samping itu pada tanaman dapat
ditemukan:
gema (kuncup),flos (bunga),
fructus (buah), semen (biji), pulpa (daging
buah),
tubera (umbi), rhizoma (akar tinggal), bulbus
(umbi lapis),
Cortex (kulit bagian batang/buah/buah yang
dapat dikelupas), lignum (kayu)
herba (bagian tanaman lunak di atas tanah)
23. Cara pembacaan huruf–huruf atau rangkaian–rangkaian
huruf Latin yang dimaksud, dapat kita lihat pada contoh–
contoh berikut ini :
Ejaan Latin
Huruf /
Rangkaian
huruf
Dibaca sebagai Contoh
Diucapkan
sebagai
ae e Galangae ga-la-nge
Lobeliae lo-be-li-e
c k jika diikuti huruf a,
o, u atau huruf mati
Cacao ka-ka-o
Cola ko-la
Curcuma kur-ku-ma
Fructus Fruk -tus
c s jika diikuti huruf
e, i, y
Cera Se-ra
Citri Sit-tri
Glycyrrhiza Gli-si-ri-sa
24. cc kk jika diikuti
huruf a , o, u
Succus Suk-kus
cc ks jika diikuti
huruf
Coccinella Kok-si-ne-la
e, i, y
ch kh jika diikuti
huruf
Cinchona Sin-ko-na
hidup
ch h jika diikuti
huruf mati
Strychni Strih-ni
eae e Dioscoreae Di-es-ko-re
25. eu e + u Oleum O-le-um
Cetaceum Se-ta-se-um
ff f Paraffinum Pa-ra-fi-num
ie i..+ ye Iecoris Iye-ko-ris
ii i + i Aurantii Au-ran-ti-i
j y Cajuputi Ka-yu-pu-ti
26. ll l Vanilla Va-ni-la
mm m Gummi Gu-mi
Ichtammolum Ih-ta-mo-lum
nh n Ipecacuanhae I-pe-ka-ku-
ane
oe eu Foeniculi Feu-ni-ku-li
Asafoetida A-sa-feu-ti-da
nn n Belladonna Be-la-do-na
Sennae Se-ne
27. ph f Orthosiphon Or-to-si-fon
pp p hippoglossi hi-po-glo-si
qu kw quercus kwer-kus
rh r rhei
rhizoma
re-i
ri-zo-ma
rr r myrrha mi-ra
28. sh sy shorea syo-re
purshiana pur-si-a-na
ss s Cassia ka-si-a
th t Mentha men-ta
tiae sie Liquiritiae li-kwi-ri-sie
29. x ks jika tertera pada
tengah / akhir kata
Pix p iks
radix ra-diks
cortex kor-teks
bixa bik-sa
x s jika pada permulaan
kata
xanthorrhiza san-to-ri-za
y i jika didahului dan /
atau diikuti oleh
huruf mati
hydrastis hi-dras-tis
maydis ma-i-dis
y y jika diapit oleh 2
huruf hidup
papaya pa-pa-ya