SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Instrumen HAM telah mewajibkan entitas bisnis untuk melakukan
penghormatan dan tidak melanggar HAM. Dan kini dinamika dunia
bisnis, juga menuntut akuntabilitas HAM entitas bisnis dalam usaha
bisnisnya, termasuk di sini adalah bisnis perkebunan sawit, sebagai
syarat keberlanjutannya. Perkebunan sawit di Indonesia menjadi entitas
yang penting karena membawa pengaruh besar bagi hajat hidup orang
banyak, di sektor produksinya maupun di sektor konsumsinya.
HAMDANBISNISSAWIT
2
Bisnis sawit membawa dampak besar bagi HAM,
mulai dari permasalahan hak atas tanah, hak atas
lingkungan hidup, hak atas pekerjan dan hak atas
pangan. Bukan itu saja, konflik di dalam bisnis
sawit seperti dalam konflik pertanahan,
kemitraan usaha perkebunan dan penentuan
harga TBS telah menimbulkan juga pelanggaran
HAM di bidang hak sipil dan politik karena adanya
perampasan tanah, penganiayaan, kriminalisasi
dan pembunuhan, yang mengakibatkan kapasitas
Negara dalam melakukan perlindungan dan
pemenuhan HAM dipertanyakan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3
Tanggung jawab untuk melakukan
akuntabilitas bisnis perkebunan sawit
terhadap HAM setidaknya memerlukan tiga
uraian penjelasan, yakni; (1) terkait dengan
entitas bisnis seperti apa yang akan disoroti?
dan bagaimana hubungannya dengan
tanggungjawab dan kewajiban HAM Negara;
(2) apa landasan atau instrumen HAM yang
yang bisa dipergunakan untuk standar dan
indikator bisnis dan HAM di perkebunan sawit;
(3) isu spesifik dalam bisnis dan HAM di
perkebunan sawit.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4
Persoalan pertama, sebagaimana jamak
diketahui bahwa entitas bisnis sawit telah
membawa pengaruh besar bagi kebijakan
Negara yang berdampak pada situasi HAM.
Sebagaimana telah diatur dalam instrumen HAM,
Negara khususnya Pemerintah adalah pemegang
tugas atau mandat dalam penghormatan,
perlindungan dan pemenuhan HAM warga
negaranya, dan mencegah adanya pelanggaran
HAM dari pihak ketiga, dalam hal ini entitas
bisnis sawit dan memastikan entitas bisnis sawit
melakukan penghormatan dan pemenuhan HAM.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5
Kedua, Landasan hukum bagi
entitas bisnis sawit terkait HAM
bersumber dari konstitusi, hukum
nasional Republik Indonesia dan
hukum HAM internasional serta
norma-norma HAM yang dilahirkan
atau disepakati dalam forum
entitas bisnis, seperti RSPO dalam
bisnis sawit.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6
Ketiga, isu spesifik HAM dalam bisnis
sawit meliputi, (1) Hak petani dan
masyarakat perdesaan seperti pekebun
sawit swadaya, petani peserta kemitraan
usaha perkebunan, dan masyarakat adat di
sekitar areal perkebunan; (2) Hak Buruh di
perusahaan perkebunan sawit; dan (3) Hak
atas standar kehidupan yang layak berupa
pangan, sandang dan perumahan serta
perbaikan kondisi bagi desadesa di sekitar
areal perkebunan sawit.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7
Dengan demikian, audit HAM untuk bisnis sawit
bersandar pada instrument HAM yang legally
binding, tidak hanya yang bersifat voluntary
guidelines sehingga akuntabilitas terhadap HAM
akan membawa tanggung gugat (justisiabilitas)
bagi entitas bisnis atau korporasi, sekaligus bisa
menjadi code of conduct dalam rangka making
corporation accountable. Karena HAM
merupakan satu-satunya sistem nilai yang diakui
secara internasional, sekaligus seperangkat
standar normatif universal yang tersusun
dengan baik dan sah secara hukum.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8
Hal lain yang juga penting dalam studi untuk audit HAM
perkebunan sawit adalah terkait dengan standar HAM dalam
bisnis. Pertama, standar HAM bagi entitas bisnis sawit,
merujuk pada instrumen HAM yang utama, yaitu hukum
internasional HAM yaitu Duham, Kovenan Internasional Hak-
Hak Sipil Politik, Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi,
Sosial, dan Budaya serta sejumlah konvensi internasional yang
kesemuanya dilahirkan melakui perjanjian internasional di
mana negara menjadi peserta melalui mekanisme di PBB.
Kedua, instrumen HAM yang mengatur secara khusus entitas
bisnis. Di dalam aras ini ada intrumen yang mengatur
perusahaan transnsional dan intrumen yang mengatur bisnis.
Instrumen HAM juga mengatur keseluruhan entitas bisnis,
yaitu Guiding Principles on Bussines and Human Right;
Implementing the United Nations “Protect, Respect and
Remedy.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9
Pada tahun 2005 Sekertaris Jenderal PBB menunjuk
Prof John Gerard Ruggie untuk menyusun sebuah
kerangka dasar yang dapat mempertemukan antara
kepentingan bisnis dan Hak Asasi Manusia. Pada
tahun 2008, Prof Ruggie berhasil mengembangkan
kerangka untuk untuk Bisnis dan HAM. Kerangka ini
terdiri dari 3 (tiga) pilar yang masing-masing
menunjukan peranan dari setiap stakeholder yang
terkait yaitu Pilar Perlindungan, Pilar Penghormatan
dan Pilar Pemulihan. Kemudian pada Juni 2011,
Dewan HAM PBB mengesahkan kerangka tersebut
menjadi Prinsip- Panduan Bisnis dan HAM/ UN
Guiding Principles on Bussines and Human Right
(UNGPs).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10
Prinsip-Prinsip umumnya yaitu, pertama,
Kewajiban Negara untuk melindungi,
menghormati, dan memenuhi HAM dan
kebebasan dasar; Kedua, Peran perusahaan
bisnis sebagai organ khusus dari masyarakat
yang melakukan fungsi-fungsi khusus,
sehingga harus mengikuti peraturan yang
berlaku dan menghormati hak asasi manusia;
dan ketiga, Kebutuhan akan hak dan
kewajiban yang sesuai dengan pemulihan
yang layak dan efektif ketika dilanggar.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11
Prinsip-Prinsip Panduan ini harus dengan perhatian
khusus kepada hakhak dan kebutuhan dan tantangan
yang dihadapi oleh individu-individu dari kelompok
atau populasi yang mungkin berada pada risiko
menjadi rentan atau termarjinalkan, dan dengan
perhatian kepada risiko berbeda yang mungkin
dihadapi oleh perempuan dan laki-laki. Negara harus
melindungi dari pelanggaran HAM oleh pihak ketiga,
termasuk perusahaan bisnis, di wilayah dan/atau
yuridiksi mereka. Hal ini termasuk langkah- langkah
dalam mencegah, menyelidiki, menghukum dan
memulihkan pelanggaran tersebut melalui kebijakan,
legislasi, peraturan dan sistem peradilan yang efektif.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12
Sedangkan tanggungjawab untuk menghormati HAM juga
mengharuskan perusahaan bisnis untuk: (1) Menghindari
terjadinya atau terlibat pada dampak yang merugikan HAM
yang terjadi karena aktivitas mereka sendiri, dan mengatasi
dampak-dampak tersebut ketika muncul; (2) Berusaha untuk
mencegah atau menangani dampak HAM yang merugikan yang
secara langsung berkaitan dengan kegiatan, produk, atau jasa
mereka oleh hubungan bisnis mereka, meskipun mereka tidak
terlibat pada dampak-dampak tersebut. Tanggungjawab
perusahaan bisnis untuk menghormati HAM berlaku pada
seluruh perusahaan terlepas dari ukuran, sektor, konteks
kegiatan, kepemilikian, dan struktur yang mereka miliki. Namun
demikian, skala dan kompleksitas dari cara-cara perusahaan
tersebut memenuhi tanggungjawabnya dapat beragam
berdasarkan faktor-faktor tersebut dan dengan tingkat
keburukan. dari dampak yang merugikan HAM dari perusahaan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13
Tanggung jawab korporasi untuk menghormati HAM,
Prinsip-prinsip dasar adalah : (1) Perusahaan bisnis
harus menghormati hak asasi manusia. Hal ini berarti
mereka harus menghindari pelanggaran HAM pihak
lain dan harus mengatasi akibat HAM yang merugikan
dimana mereka terlibat; (2) Tanggungjawab
perusahaan bisnis untuk menghormati HAM mengacu
pada HAM yang diakui secara internasional dengan
pengertian, setidaknya, sebagaimana tercantum dalam
Hukum Internasional tentang HAM (International Bill of
Human Rights) dan prinsip-Prinsip mengenai hak-hak
dasar yang terdapat dalam Deklarasi; (3) Organisasi
Buruh Internasional mengenai Prinsip-Prinsip dan Hak-
Hak Mendasar di Tempat Kerja.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14
Dalam rangka memenuhi tanggungjawab mereka untuk
menghormati hak asasi manusia, perusahaan bisnis
harus memiliki kebijakan dan proses yang pantas
sesuai dengan ukuran dan keadaan, termasuk: (a)
Sebuah kebijakan komitmen untuk memenuhi
tanggungjawab mereka untuk menghormati hak asasi
manusia; (b) Suatu proses uji tuntas hak asasi manusia
untuk mengidentifikasi, mencegah, melakukan mitigasi,
dan melakukan pertanggungjawaban atas cara mereka
mengatasi dampak-dampak pada hak asasi manusia;
(c) Proses-proses untuk melakukan pemulihan atas
setiap dampak buruk terhadap hak asasi manusia yang
merugikan yang mereka hasilkan atau ketika mereka
terlibat.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15
Yang dimaksud Perlindungan Petani dalam undang-
undang tersebut adalah segala upaya untuk membantu
Petani dalam menghadapi permasalahan kesulitan
memperoleh prasarana dan sarana produksi, kepastian
usaha, risiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi
biaya tinggi, dan perubahan iklim. Sedangkan yang
dimaksud dengan Pemberdayaan Petani adalah segala
upaya untuk meningkatkan kemampuan Petani untuk
melaksanakan Usaha Tani yang lebih baik melalui
pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan,
pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil
Pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan
pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi
dan informasi, serta penguatan Kelembagaan Petani.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16
Selain persoalan standar HAM dalam bisnis, dalam studi
ini juga ditegaskan tentang persoalan perlindungan hak
petani. Baik Konstitusi Republik Indonesia, hukum
nasional dan hukum internasional telah menyatakan
bahwa pernghormatan, perlindungan dan pemenuhan
HAM merupakan tanggungjawab dan kewajiban Negara
khususnya Pemerintah. Dalam konteks usaha perkebunan,
maka negara bertanggungjawab agar usaha perkebunan
tidak boleh menciptakan diskriminasi bagi petani pekebun
dan masyarakat desa di sekitar perkebunan, mencegah
krisis pangan, dan tidak melanggar hak asasi petani dan
masyarakat yang bekerja di pedesaan. Guna melindungi
petani, negara Republik Indonesia mengeluarkan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17
Syarat standar HAM dalam bisnis
yang ketiga, adalah upaya
menyusun akuntabilitas kegiatan
bisnis terhadap HAM melalui forum
multipihak, seperti RSPO. Ketiga
hal inilah yang mesti dipenuhi
sebagai syarat standar HAM dalam
bisnis.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18
Di dalam undang-undang tersebut, yang disebut Petani
adalah warga negara Indonesia perseorangan dan/atau
beserta keluarganya yang melakukan Usaha Tani di
bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
dan/atau peternakan. Adapun Perlindungan Petani
sebagaimana dimaksud undang-undang tersebut
diberikan kepada: (1) Petani penggarap tanaman
pangan yang tidak memiliki lahan Usaha Tani dan
menggarap paling luas 2 (dua) hektaree; (2) Petani
yang memiliki lahan dan melakukan usaha budi daya
tanaman pangan pada lahan paling luas 2 (dua)
hektaree; (3) Petani hortikultura, pekebun, atau
peternak skala usaha kecil sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT

More Related Content

What's hot

Memahami Restorative Justice
Memahami Restorative JusticeMemahami Restorative Justice
Memahami Restorative JusticeLestari Moerdijat
 
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...AZA Zulfi
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);GradeAlfonso
 
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal DraftingPerda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal DraftingTri Widodo W. UTOMO
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 
Materi Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu RaniMateri Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu Ranielsaref
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanayudikrismen1
 
asas asas perkawinan - perceraian adat
 asas asas perkawinan - perceraian adat asas asas perkawinan - perceraian adat
asas asas perkawinan - perceraian adatQomaruz Zaman
 
P P Hukum Perdata Internasional U I B 08 2
P P  Hukum  Perdata  Internasional  U I B 08 2P P  Hukum  Perdata  Internasional  U I B 08 2
P P Hukum Perdata Internasional U I B 08 2daron malakiano
 

What's hot (20)

Memahami Restorative Justice
Memahami Restorative JusticeMemahami Restorative Justice
Memahami Restorative Justice
 
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
Makalah Peradilan Agama di Indonesia Tentang Peradilan Agama Setelah lahirnya...
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Minggu 4_Klasifikasi Data
Minggu 4_Klasifikasi DataMinggu 4_Klasifikasi Data
Minggu 4_Klasifikasi Data
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Ppt theory of justice
Ppt theory of justicePpt theory of justice
Ppt theory of justice
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
 
Hukum Lingkungan - 2
Hukum Lingkungan - 2Hukum Lingkungan - 2
Hukum Lingkungan - 2
 
Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
 
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal DraftingPerda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Jenis dakwaaan
Jenis dakwaaanJenis dakwaaan
Jenis dakwaaan
 
Materi Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu RaniMateri Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu Rani
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Hukum dagang pres
Hukum dagang presHukum dagang pres
Hukum dagang pres
 
asas asas perkawinan - perceraian adat
 asas asas perkawinan - perceraian adat asas asas perkawinan - perceraian adat
asas asas perkawinan - perceraian adat
 
P P Hukum Perdata Internasional U I B 08 2
P P  Hukum  Perdata  Internasional  U I B 08 2P P  Hukum  Perdata  Internasional  U I B 08 2
P P Hukum Perdata Internasional U I B 08 2
 

Similar to HAM dan Bisnis Sawit

BE & GG, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, corporate social responsibility, Uni...
BE & GG, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, corporate social responsibility, Uni...BE & GG, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, corporate social responsibility, Uni...
BE & GG, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, corporate social responsibility, Uni...PT. PLN (Persero)
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...Ryan Tantri Andi
 
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hefti Juliza
 
etika bisnis
etika bisnisetika bisnis
etika bisnisudayana
 
Tugas 3 artikel hukum bisnis dan lingkungan, Hefti Juliza, Hapzi Ali, Univers...
Tugas 3 artikel hukum bisnis dan lingkungan, Hefti Juliza, Hapzi Ali, Univers...Tugas 3 artikel hukum bisnis dan lingkungan, Hefti Juliza, Hapzi Ali, Univers...
Tugas 3 artikel hukum bisnis dan lingkungan, Hefti Juliza, Hapzi Ali, Univers...Hefti Juliza
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Janu W
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Janu W
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Janu W
 
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...Abdul Latif
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...MuhammadSuryaAlam
 
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...umilestari9
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...anindiaputri762
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan Profesi
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan ProfesiPrinsip-Prinsip Etika Bisnis dan Profesi
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan ProfesiNadiaSofyta
 
BEGG, Atyanta Henggar, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Etika B...
BEGG, Atyanta Henggar, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Etika B...BEGG, Atyanta Henggar, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Etika B...
BEGG, Atyanta Henggar, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Etika B...Atyanta Henggar
 
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...Hayyu Safitri
 
Tugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiTugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiRietz Wiguna
 

Similar to HAM dan Bisnis Sawit (20)

BE & GG, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, corporate social responsibility, Uni...
BE & GG, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, corporate social responsibility, Uni...BE & GG, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, corporate social responsibility, Uni...
BE & GG, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, corporate social responsibility, Uni...
 
Msdm hub.industrial
Msdm hub.industrialMsdm hub.industrial
Msdm hub.industrial
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, etika bisnis & gcg pt sinar wijaya , ...
 
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
 
etika bisnis
etika bisnisetika bisnis
etika bisnis
 
Tugas 3 artikel hukum bisnis dan lingkungan, Hefti Juliza, Hapzi Ali, Univers...
Tugas 3 artikel hukum bisnis dan lingkungan, Hefti Juliza, Hapzi Ali, Univers...Tugas 3 artikel hukum bisnis dan lingkungan, Hefti Juliza, Hapzi Ali, Univers...
Tugas 3 artikel hukum bisnis dan lingkungan, Hefti Juliza, Hapzi Ali, Univers...
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
 
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
 
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
3, be & gg, umi lestari,hapzi ali,ethics of consumer protection,universit...
 
Hukum bisnis.1
Hukum bisnis.1Hukum bisnis.1
Hukum bisnis.1
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan Profesi
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan ProfesiPrinsip-Prinsip Etika Bisnis dan Profesi
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan Profesi
 
BEGG, Atyanta Henggar, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Etika B...
BEGG, Atyanta Henggar, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Etika B...BEGG, Atyanta Henggar, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Etika B...
BEGG, Atyanta Henggar, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Etika B...
 
Etika bisnis baru
Etika bisnis baruEtika bisnis baru
Etika bisnis baru
 
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
 
Tugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiTugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materi
 

More from Lestari Moerdijat

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Lestari Moerdijat
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaLestari Moerdijat
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluLestari Moerdijat
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatLestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiLestari Moerdijat
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniLestari Moerdijat
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPRLestari Moerdijat
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Lestari Moerdijat
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiLestari Moerdijat
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususLestari Moerdijat
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Lestari Moerdijat
 

More from Lestari Moerdijat (20)

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan Keberadaannya
 
Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
 
Jarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan KarantinaJarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan Karantina
 
Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19 Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
 
Menopause dan Mitos
Menopause dan MitosMenopause dan Mitos
Menopause dan Mitos
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
 

Recently uploaded

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 

HAM dan Bisnis Sawit

  • 1. Instrumen HAM telah mewajibkan entitas bisnis untuk melakukan penghormatan dan tidak melanggar HAM. Dan kini dinamika dunia bisnis, juga menuntut akuntabilitas HAM entitas bisnis dalam usaha bisnisnya, termasuk di sini adalah bisnis perkebunan sawit, sebagai syarat keberlanjutannya. Perkebunan sawit di Indonesia menjadi entitas yang penting karena membawa pengaruh besar bagi hajat hidup orang banyak, di sektor produksinya maupun di sektor konsumsinya. HAMDANBISNISSAWIT
  • 2. 2 Bisnis sawit membawa dampak besar bagi HAM, mulai dari permasalahan hak atas tanah, hak atas lingkungan hidup, hak atas pekerjan dan hak atas pangan. Bukan itu saja, konflik di dalam bisnis sawit seperti dalam konflik pertanahan, kemitraan usaha perkebunan dan penentuan harga TBS telah menimbulkan juga pelanggaran HAM di bidang hak sipil dan politik karena adanya perampasan tanah, penganiayaan, kriminalisasi dan pembunuhan, yang mengakibatkan kapasitas Negara dalam melakukan perlindungan dan pemenuhan HAM dipertanyakan. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 3. 3 Tanggung jawab untuk melakukan akuntabilitas bisnis perkebunan sawit terhadap HAM setidaknya memerlukan tiga uraian penjelasan, yakni; (1) terkait dengan entitas bisnis seperti apa yang akan disoroti? dan bagaimana hubungannya dengan tanggungjawab dan kewajiban HAM Negara; (2) apa landasan atau instrumen HAM yang yang bisa dipergunakan untuk standar dan indikator bisnis dan HAM di perkebunan sawit; (3) isu spesifik dalam bisnis dan HAM di perkebunan sawit. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 4. 4 Persoalan pertama, sebagaimana jamak diketahui bahwa entitas bisnis sawit telah membawa pengaruh besar bagi kebijakan Negara yang berdampak pada situasi HAM. Sebagaimana telah diatur dalam instrumen HAM, Negara khususnya Pemerintah adalah pemegang tugas atau mandat dalam penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM warga negaranya, dan mencegah adanya pelanggaran HAM dari pihak ketiga, dalam hal ini entitas bisnis sawit dan memastikan entitas bisnis sawit melakukan penghormatan dan pemenuhan HAM. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 5. 5 Kedua, Landasan hukum bagi entitas bisnis sawit terkait HAM bersumber dari konstitusi, hukum nasional Republik Indonesia dan hukum HAM internasional serta norma-norma HAM yang dilahirkan atau disepakati dalam forum entitas bisnis, seperti RSPO dalam bisnis sawit. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 6. 6 Ketiga, isu spesifik HAM dalam bisnis sawit meliputi, (1) Hak petani dan masyarakat perdesaan seperti pekebun sawit swadaya, petani peserta kemitraan usaha perkebunan, dan masyarakat adat di sekitar areal perkebunan; (2) Hak Buruh di perusahaan perkebunan sawit; dan (3) Hak atas standar kehidupan yang layak berupa pangan, sandang dan perumahan serta perbaikan kondisi bagi desadesa di sekitar areal perkebunan sawit. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 7. 7 Dengan demikian, audit HAM untuk bisnis sawit bersandar pada instrument HAM yang legally binding, tidak hanya yang bersifat voluntary guidelines sehingga akuntabilitas terhadap HAM akan membawa tanggung gugat (justisiabilitas) bagi entitas bisnis atau korporasi, sekaligus bisa menjadi code of conduct dalam rangka making corporation accountable. Karena HAM merupakan satu-satunya sistem nilai yang diakui secara internasional, sekaligus seperangkat standar normatif universal yang tersusun dengan baik dan sah secara hukum. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 8. 8 Hal lain yang juga penting dalam studi untuk audit HAM perkebunan sawit adalah terkait dengan standar HAM dalam bisnis. Pertama, standar HAM bagi entitas bisnis sawit, merujuk pada instrumen HAM yang utama, yaitu hukum internasional HAM yaitu Duham, Kovenan Internasional Hak- Hak Sipil Politik, Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya serta sejumlah konvensi internasional yang kesemuanya dilahirkan melakui perjanjian internasional di mana negara menjadi peserta melalui mekanisme di PBB. Kedua, instrumen HAM yang mengatur secara khusus entitas bisnis. Di dalam aras ini ada intrumen yang mengatur perusahaan transnsional dan intrumen yang mengatur bisnis. Instrumen HAM juga mengatur keseluruhan entitas bisnis, yaitu Guiding Principles on Bussines and Human Right; Implementing the United Nations “Protect, Respect and Remedy. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 9. 9 Pada tahun 2005 Sekertaris Jenderal PBB menunjuk Prof John Gerard Ruggie untuk menyusun sebuah kerangka dasar yang dapat mempertemukan antara kepentingan bisnis dan Hak Asasi Manusia. Pada tahun 2008, Prof Ruggie berhasil mengembangkan kerangka untuk untuk Bisnis dan HAM. Kerangka ini terdiri dari 3 (tiga) pilar yang masing-masing menunjukan peranan dari setiap stakeholder yang terkait yaitu Pilar Perlindungan, Pilar Penghormatan dan Pilar Pemulihan. Kemudian pada Juni 2011, Dewan HAM PBB mengesahkan kerangka tersebut menjadi Prinsip- Panduan Bisnis dan HAM/ UN Guiding Principles on Bussines and Human Right (UNGPs). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 10. 10 Prinsip-Prinsip umumnya yaitu, pertama, Kewajiban Negara untuk melindungi, menghormati, dan memenuhi HAM dan kebebasan dasar; Kedua, Peran perusahaan bisnis sebagai organ khusus dari masyarakat yang melakukan fungsi-fungsi khusus, sehingga harus mengikuti peraturan yang berlaku dan menghormati hak asasi manusia; dan ketiga, Kebutuhan akan hak dan kewajiban yang sesuai dengan pemulihan yang layak dan efektif ketika dilanggar. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 11. 11 Prinsip-Prinsip Panduan ini harus dengan perhatian khusus kepada hakhak dan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh individu-individu dari kelompok atau populasi yang mungkin berada pada risiko menjadi rentan atau termarjinalkan, dan dengan perhatian kepada risiko berbeda yang mungkin dihadapi oleh perempuan dan laki-laki. Negara harus melindungi dari pelanggaran HAM oleh pihak ketiga, termasuk perusahaan bisnis, di wilayah dan/atau yuridiksi mereka. Hal ini termasuk langkah- langkah dalam mencegah, menyelidiki, menghukum dan memulihkan pelanggaran tersebut melalui kebijakan, legislasi, peraturan dan sistem peradilan yang efektif. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 12. 12 Sedangkan tanggungjawab untuk menghormati HAM juga mengharuskan perusahaan bisnis untuk: (1) Menghindari terjadinya atau terlibat pada dampak yang merugikan HAM yang terjadi karena aktivitas mereka sendiri, dan mengatasi dampak-dampak tersebut ketika muncul; (2) Berusaha untuk mencegah atau menangani dampak HAM yang merugikan yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan, produk, atau jasa mereka oleh hubungan bisnis mereka, meskipun mereka tidak terlibat pada dampak-dampak tersebut. Tanggungjawab perusahaan bisnis untuk menghormati HAM berlaku pada seluruh perusahaan terlepas dari ukuran, sektor, konteks kegiatan, kepemilikian, dan struktur yang mereka miliki. Namun demikian, skala dan kompleksitas dari cara-cara perusahaan tersebut memenuhi tanggungjawabnya dapat beragam berdasarkan faktor-faktor tersebut dan dengan tingkat keburukan. dari dampak yang merugikan HAM dari perusahaan. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 13. 13 Tanggung jawab korporasi untuk menghormati HAM, Prinsip-prinsip dasar adalah : (1) Perusahaan bisnis harus menghormati hak asasi manusia. Hal ini berarti mereka harus menghindari pelanggaran HAM pihak lain dan harus mengatasi akibat HAM yang merugikan dimana mereka terlibat; (2) Tanggungjawab perusahaan bisnis untuk menghormati HAM mengacu pada HAM yang diakui secara internasional dengan pengertian, setidaknya, sebagaimana tercantum dalam Hukum Internasional tentang HAM (International Bill of Human Rights) dan prinsip-Prinsip mengenai hak-hak dasar yang terdapat dalam Deklarasi; (3) Organisasi Buruh Internasional mengenai Prinsip-Prinsip dan Hak- Hak Mendasar di Tempat Kerja. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 14. 14 Dalam rangka memenuhi tanggungjawab mereka untuk menghormati hak asasi manusia, perusahaan bisnis harus memiliki kebijakan dan proses yang pantas sesuai dengan ukuran dan keadaan, termasuk: (a) Sebuah kebijakan komitmen untuk memenuhi tanggungjawab mereka untuk menghormati hak asasi manusia; (b) Suatu proses uji tuntas hak asasi manusia untuk mengidentifikasi, mencegah, melakukan mitigasi, dan melakukan pertanggungjawaban atas cara mereka mengatasi dampak-dampak pada hak asasi manusia; (c) Proses-proses untuk melakukan pemulihan atas setiap dampak buruk terhadap hak asasi manusia yang merugikan yang mereka hasilkan atau ketika mereka terlibat. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 15. 15 Yang dimaksud Perlindungan Petani dalam undang- undang tersebut adalah segala upaya untuk membantu Petani dalam menghadapi permasalahan kesulitan memperoleh prasarana dan sarana produksi, kepastian usaha, risiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi biaya tinggi, dan perubahan iklim. Sedangkan yang dimaksud dengan Pemberdayaan Petani adalah segala upaya untuk meningkatkan kemampuan Petani untuk melaksanakan Usaha Tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan Kelembagaan Petani. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 16. 16 Selain persoalan standar HAM dalam bisnis, dalam studi ini juga ditegaskan tentang persoalan perlindungan hak petani. Baik Konstitusi Republik Indonesia, hukum nasional dan hukum internasional telah menyatakan bahwa pernghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM merupakan tanggungjawab dan kewajiban Negara khususnya Pemerintah. Dalam konteks usaha perkebunan, maka negara bertanggungjawab agar usaha perkebunan tidak boleh menciptakan diskriminasi bagi petani pekebun dan masyarakat desa di sekitar perkebunan, mencegah krisis pangan, dan tidak melanggar hak asasi petani dan masyarakat yang bekerja di pedesaan. Guna melindungi petani, negara Republik Indonesia mengeluarkan Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 17. 17 Syarat standar HAM dalam bisnis yang ketiga, adalah upaya menyusun akuntabilitas kegiatan bisnis terhadap HAM melalui forum multipihak, seperti RSPO. Ketiga hal inilah yang mesti dipenuhi sebagai syarat standar HAM dalam bisnis. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 18. 18 Di dalam undang-undang tersebut, yang disebut Petani adalah warga negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta keluarganya yang melakukan Usaha Tani di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan. Adapun Perlindungan Petani sebagaimana dimaksud undang-undang tersebut diberikan kepada: (1) Petani penggarap tanaman pangan yang tidak memiliki lahan Usaha Tani dan menggarap paling luas 2 (dua) hektaree; (2) Petani yang memiliki lahan dan melakukan usaha budi daya tanaman pangan pada lahan paling luas 2 (dua) hektaree; (3) Petani hortikultura, pekebun, atau peternak skala usaha kecil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT