2. STANDAR KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami hakekat pendidik dan peserta didik
KOMPETENSI DASAR :
• Memahami hakekat pendidik
• Memahami hakekat peserta didik
3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian
pendidik dengan menggunakan bahasa sendiri
2. Mahasiswa mampu mengemukakan jenis-jenis
pendidik
3. Mampu menyebutkan inspirasi kenabian tentang
orang tua sebagai pendidik
4. Mampu menjelaskan pengertian peserta didik
5. Mampu menjelaskan sikap keilmuan yang harus
dimiliki seorang peserta didik
5. PENGERTIAN MENDIDIK
Pada prinsipnya mendidik adalah memberi
tuntunan, bantuan, pertolongan kepada
peserta didik. Makna ini menyiratkan
makna adanya pengakuan bahwa pada
hakikatnya anak memiliki potensi untuk
berkembang atau mengembangkan
dirinya.
6. HAKIKAT PENDIDIK
Pada hakikatnya pendidik adalah orang yang dengan kesadaran
pengetahuannya membantu mengarahkan anak didiknya
menjadi manusia “mengerti” dan mampu mengembangkan
potensi dirinya sesuai dengan kapasitas bawaannya. Kemudian
menyediakan ruang yang sangat leluasa agar anak didiknya
tersebut mampu meningkatkan kapasitas dirinya seraya
memberikan asupan pengetahuan-pengetahuan dan
kemampuan-kemampuan yang baru.
8. ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIK
INSPIRASI KENABIAN:
Kullu mawludin yuladu `ala al-fithrati
Fa Abawahu Yuhawwidanihi wa
Yunashshiranihi wa Yumajjasanihi
(Nabi Muhammad saw)
9. ORANG TUA: PENDIDIK PERTAMA
DAN UTAMA
Hadis di atas mengeaskan makna bahwa orang tua
adalah pendidik pertama dan utama. Secara kodrati
anak manusia lahir dari rahim orang tuanya
(ibundanya) dalam keadaan tidak berdaya dan tidak
mengetahui apa pun. Pertolongan dan layanan orang
tua menjadikan ia dapat hidup berkembang hingga
dewasa.
10. HUBUNGAN EDUKATIF ORANG TUA
DAN ANAK
Hubungan edukatif di antara keduanya
berupa: unsur kasih sayang dan unsur
kesadaran dan tanggung jawab
11. GURU SEBAGAI PENDIDIK
Guru sebagai pendidik menerima tanggung
jawab dari tiga pihak, yaitu:
1.Orang tua
2.Masyarakat
3.Negara
12. Orang Tua
Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas
dasar kepercayaan, bahwa ia mampu memberikan
pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
perkembangan psikologi anak. Di samping itu,
diharapkan pula adanya transformasi nilai-nilai
luhur yang ada pada diri seorang guru.
13. PESERTA DIDIK
Dalam perspektif tradisional, peserta
didik dipandang sebagai organisme
pasif yang hanya menerima ‘informasi’
dari orang dewasa.
14. Lanjutan
Seiring dengan perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
peserta didik mampu mengaktualisasi dan
meningkatkan kapasitas dirinya secara aktif
dengan menggunakan ragam alat
pembelajaran
15. ILUSTRASI
Seorang murid sangat mungkin memiliki jumlah
dan kualitas pengetahuan yang berbeda dengan
teman satu kelasnya. Hal demikian
dimungkinkan karena ia memiliki banyak
kesempatan mengakses internet yang
menyimpan milyaran informasi mengenai ilmu
pengetahuan dan teknologi
16. PROBLEM ETIKA
Adam a.s diajari berbagai rupa pengetahuan oleh Allah SWT
dan dengannya ia dihargai oleh Malaikat. Hanya saja ilmu
yang dimilikinya tidak mampu menjaganya dari
“kedurhakaan”.
Kisah Adam mengisyaratkan bahwa ilmu dapat menjadikan
seseorang dihargai, tetapi ilmu semata-mata tidak mampu
menghindarkan pemiliknya dari tindakan melawan hukum.
17. SIKAP KEILMUAN
Sikap keilmuan atau sikap ilmiah adalah sikap-
sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap
ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk
memelajari, meneruskan, menolak atau
menerima serta merubah atau menambah
suatu ilmu.
18. MACAM-MACAM SIKAP ILMIAH
1. Obyektivitas
2. Sikap serba relatif
3. Sikap Skeptis
4. Kesabaran intelektual
5. Kejujuran intelektual
6. Kesederhanaan
7. Sikap tidak memihak pada etik
8. Rendah hati, toleran dan keras hati
19. Referensi
1. Djumberansyah Indar, Filsafat Pendidikan
2. Noor Syam, Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat
Pendidikan
3. Jalaludin &Abdullah, Filsafat Pendidikan
4. Barnabid, Filsafat Pendidikan, Sistem dan Metode
5. Ali Saifullah, Filsafat dan Pendidikan
6. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan
7. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam
8. M. Fadhil Jamali, Filsafat dalam Islam