Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah demi langkah untuk menggambar kubus, penampang irisan, dan rebahannya. Langkahnya meliputi menentukan ukuran sisi kubus menggunakan teorema Pythagoras, melukis kubus dan garis-garis penampang, serta membuat model jaring-jaring untuk membuat rebahan penampang irisan kubus.
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah demi langkah untuk melukis penampang irisan bidang PQR dengan kubus ABCD.EFGH, mulai dari menentukan titik-titik potong hingga membentuk segitiga-segitiga yang membentuk penampang irisan tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan cara membuat gambar stereometris kubus, irisan bidang terhadap kubus, dan irisan bidang terhadap limas. Langkah-langkahnya meliputi membuat garis dan titik acuan, menggambar bidang dan bangun ruang, serta menghubungkan titik-titik untuk membentuk irisan bidang.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang stereometri kubus dan limas serta irisannya. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi cara membuat kubus ABCD.EFGH dengan panjang sisi 6 cm dan sudut surut 35 derajat, menentukan titik P dan Q, membuat bidang irisan, serta merebahkannya pada kubus dan limas Z.ADHE yang terbentuk. Gambar stereometri kubus dan limas beserta irisannya pun dijelaskan.
1. Membuat gambar irisan bidang alfa (Ξ±) dengan kubus stereometris ABCD.EFGH dan limas stereometris Z.ABCD. Bidang alfa melalui titik P dan Q serta paralel dengan bidang CH.
2. Melukis rebahan bidang alfa pada kubus dan limas tersebut.
3. Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang sisi 5 cm dan sudut di antara bidang muka ACGE dan bidang muka BGHF sebesar 35 derajat. Titik P berada p
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah demi langkah untuk melukis penampang irisan bidang PQR dengan kubus ABCD.EFGH, mulai dari menentukan titik-titik potong hingga membentuk segitiga-segitiga yang membentuk penampang irisan tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan cara membuat gambar stereometris kubus, irisan bidang terhadap kubus, dan irisan bidang terhadap limas. Langkah-langkahnya meliputi membuat garis dan titik acuan, menggambar bidang dan bangun ruang, serta menghubungkan titik-titik untuk membentuk irisan bidang.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang stereometri kubus dan limas serta irisannya. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi cara membuat kubus ABCD.EFGH dengan panjang sisi 6 cm dan sudut surut 35 derajat, menentukan titik P dan Q, membuat bidang irisan, serta merebahkannya pada kubus dan limas Z.ADHE yang terbentuk. Gambar stereometri kubus dan limas beserta irisannya pun dijelaskan.
1. Membuat gambar irisan bidang alfa (Ξ±) dengan kubus stereometris ABCD.EFGH dan limas stereometris Z.ABCD. Bidang alfa melalui titik P dan Q serta paralel dengan bidang CH.
2. Melukis rebahan bidang alfa pada kubus dan limas tersebut.
3. Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang sisi 5 cm dan sudut di antara bidang muka ACGE dan bidang muka BGHF sebesar 35 derajat. Titik P berada p
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir bab teorema Pythagoras yang mencakup pilihan ganda dan uraian. Soal-soal pilihan ganda meliputi aplikasi teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi segitiga siku-siku, luas segitiga, dan hubungan antara panjang sisi segitiga. Soal uraian meminta menghitung panjang tangga dan keliling segitiga berdasarkan informasi yang diberikan.
Dokumen ini memberikan langkah-langkah untuk menggambar stereometri kubus dan irisannya. Langkah-langkah tersebut meliputi penentuan panjang sisi kubus, pelukisannya, dan pelukisann penampang irisan bidang terhadap kubus.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan sinus dan cosinus dalam trigonometri, termasuk penjelasan aturan, contoh soal dan latihan, serta evaluasi. Dokumen disusun oleh Wulan Firma Putri untuk mata kuliah Program Pasca Sarjana UNP Pendidikan Matematika tahun 2017.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan besar sudut, rumus untuk menghitung luas dan keliling segitiga, contoh soal menghitung luas dan keliling segitiga, serta latihan menghitung luas daerah yang diarsir oleh beberapa segitiga.
Dokumen ini menjelaskan cara menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus. Luas permukaan kubus adalah 6 kali luas sisi, sedangkan volume kubus adalah sisi kubik. Contoh soal dan latihan juga diberikan untuk memahami penerapan rumus-rumus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis, bidang) di ruang, termasuk rumus dan contoh soal untuk menghitung jarak antara titik-titik, garis-garis, dan bidang-bidang pada kubus dan limas.
Dokumen tersebut memberikan soal latihan mengenai Teorema Pythagoras yang terdiri dari 3 poin soal. Poin pertama meminta mengamati gambar persegi panjang dan menyimpulkan hubungan antara luas sisi-sisinya. Poin kedua meminta membuktikan gambar tersebut memenuhi Teorema Pythagoras. Poin ketiga meminta menentukan tinggi tembok menggunakan informasi panjang tangga dan jarak ujung bawahnya ke tembok.
1. Dokumen ini membahas tentang sudut dan penentuan besar sudut antara dua garis. Didefinisikan bahwa sudut adalah gabungan dari dua garis yang berpotongan pada satu titik. Sudut antara dua garis dapat terbentuk apabila garis tersebut berpotongan atau bersilangan. Besar sudut diukur dengan membuat garis sejajar melalui titik tengah. Contoh soal penentuan besar sudut antara dua garis pada k
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara melukis irisan antara bidang dan bangun ruang dengan menggunakan sumbu afinitas. Diberikan contoh soal untuk melukis irisan kubus dengan menggunakan titik-titik yang diberikan dan penjelasan langkah-langkahnya. Kemudian diberikan latihan soal untuk melukis irisan kubus dengan titik-titik yang berbeda beserta penyelesaiannya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep sumbu afinitas pada irisan bidang dengan kubus beserta langkah-langkah pelukisannya. Diberikan pula contoh soal dan pembahasan mengenai pelukisan bidang irisan kubus dengan titik-titik tertentu sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
Dokumen tersebut berisi contoh soal yang menanyakan jarak antar titik dan titik ke garis pada kubus dan limas. Contoh soal tersebut meliputi penentuan panjang diagonal bidang dan diagonal ruang pada kubus, jarak titik ke titik dan titik ke garis pada kubus, serta jarak titik ke garis pada limas beraturan. Setiap soal dijelaskan langkah penyelesaiannya menggunakan rumus-rumus geometri dasar seperti teorema Py
Dokumen tersebut membahas tentang sudut-sudut yang terbentuk pada bangun ruang, yaitu sudut antara dua garis, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang. Definisi masing-masing jenis sudut dijelaskan beserta contoh soal dan pembahasannya.
Dokumen tersebut memberikan langkah-langkah untuk membuat stereometri kubus, penampang irisan kubus, dan jaring-jaring kubus dengan memberikan informasi mengenai titik-titik, garis, dan bidang yang digunakan.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir bab teorema Pythagoras yang mencakup pilihan ganda dan uraian. Soal-soal pilihan ganda meliputi aplikasi teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi segitiga siku-siku, luas segitiga, dan hubungan antara panjang sisi segitiga. Soal uraian meminta menghitung panjang tangga dan keliling segitiga berdasarkan informasi yang diberikan.
Dokumen ini memberikan langkah-langkah untuk menggambar stereometri kubus dan irisannya. Langkah-langkah tersebut meliputi penentuan panjang sisi kubus, pelukisannya, dan pelukisann penampang irisan bidang terhadap kubus.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan sinus dan cosinus dalam trigonometri, termasuk penjelasan aturan, contoh soal dan latihan, serta evaluasi. Dokumen disusun oleh Wulan Firma Putri untuk mata kuliah Program Pasca Sarjana UNP Pendidikan Matematika tahun 2017.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan besar sudut, rumus untuk menghitung luas dan keliling segitiga, contoh soal menghitung luas dan keliling segitiga, serta latihan menghitung luas daerah yang diarsir oleh beberapa segitiga.
Dokumen ini menjelaskan cara menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus. Luas permukaan kubus adalah 6 kali luas sisi, sedangkan volume kubus adalah sisi kubik. Contoh soal dan latihan juga diberikan untuk memahami penerapan rumus-rumus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis, bidang) di ruang, termasuk rumus dan contoh soal untuk menghitung jarak antara titik-titik, garis-garis, dan bidang-bidang pada kubus dan limas.
Dokumen tersebut memberikan soal latihan mengenai Teorema Pythagoras yang terdiri dari 3 poin soal. Poin pertama meminta mengamati gambar persegi panjang dan menyimpulkan hubungan antara luas sisi-sisinya. Poin kedua meminta membuktikan gambar tersebut memenuhi Teorema Pythagoras. Poin ketiga meminta menentukan tinggi tembok menggunakan informasi panjang tangga dan jarak ujung bawahnya ke tembok.
1. Dokumen ini membahas tentang sudut dan penentuan besar sudut antara dua garis. Didefinisikan bahwa sudut adalah gabungan dari dua garis yang berpotongan pada satu titik. Sudut antara dua garis dapat terbentuk apabila garis tersebut berpotongan atau bersilangan. Besar sudut diukur dengan membuat garis sejajar melalui titik tengah. Contoh soal penentuan besar sudut antara dua garis pada k
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara melukis irisan antara bidang dan bangun ruang dengan menggunakan sumbu afinitas. Diberikan contoh soal untuk melukis irisan kubus dengan menggunakan titik-titik yang diberikan dan penjelasan langkah-langkahnya. Kemudian diberikan latihan soal untuk melukis irisan kubus dengan titik-titik yang berbeda beserta penyelesaiannya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep sumbu afinitas pada irisan bidang dengan kubus beserta langkah-langkah pelukisannya. Diberikan pula contoh soal dan pembahasan mengenai pelukisan bidang irisan kubus dengan titik-titik tertentu sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
Dokumen tersebut berisi contoh soal yang menanyakan jarak antar titik dan titik ke garis pada kubus dan limas. Contoh soal tersebut meliputi penentuan panjang diagonal bidang dan diagonal ruang pada kubus, jarak titik ke titik dan titik ke garis pada kubus, serta jarak titik ke garis pada limas beraturan. Setiap soal dijelaskan langkah penyelesaiannya menggunakan rumus-rumus geometri dasar seperti teorema Py
Dokumen tersebut membahas tentang sudut-sudut yang terbentuk pada bangun ruang, yaitu sudut antara dua garis, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang. Definisi masing-masing jenis sudut dijelaskan beserta contoh soal dan pembahasannya.
Dokumen tersebut memberikan langkah-langkah untuk membuat stereometri kubus, penampang irisan kubus, dan jaring-jaring kubus dengan memberikan informasi mengenai titik-titik, garis, dan bidang yang digunakan.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Terima kasih sudah men-download materi ini. Diharapkan tidak langsung memakan mentah-mentah konten yang ada, cermati, dan berikan saran dan komentar. Semoga bermanfaat :)
leave a sort comment or suggestion :) thanks
GAMBAR STEREOMETRIS-A2 GEOMETRI RUANG 2016 UNNES ROMBEL 2Pujjii AStoperd
Β
Dokumen ini memberikan instruksi untuk menggambar kubus ABCD.EFGH dengan sudut surut 60 derajat dan perbandingan ortogonal 1/2. Terdapat 8 langkah untuk menentukan titik-titik dan menggambar kubus tersebut dengan menggunakan teorema Pythagoras dan sifat-sifat geometri lainnya.
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap BidangNadia Hasan
Β
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anggota kelompok dan konsep-konsep geometri seperti jarak garis ke bidang, sudut antara garis dan bidang, serta cara melukis irisan bangun ruang.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan sudut antara dua bidang dan garis dengan bidang dalam ruang tiga dimensi. Dijelaskan cara menentukan sudut antar dua bidang yang berpotongan dengan menetapkan garis potong dan membuat garis tegak lurus pada titik potong. Kemudian sudut antara dua garis tegak lurus tersebut merupakan sudut antara kedua bidang.
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi titik dan garis pada bidang, serta jarak antara berbagai benda geometri seperti titik-bidang, garis-bidang, dan bidang-bidang. Definisi proyeksi dan jarak dijelaskan beserta bukti-bukti matematika untuk menunjukkan sifat-sifat geometris yang terkait.
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah untuk menggambar beberapa bangun ruang geometri seperti kubus, segi enam sama sisi, dan limas dengan menggunakan titik-titik dan bidang yang ditentukan. Langkah-langkah tersebut meliputi penentuan titik-titik pusat, penjangkaan panjang garis, dan penggambaran lingkaran untuk membentuk bangun ruang yang diminta.
Tugas akhir membahas tentang geometri datar. Terdapat penjelasan dan bukti matematika mengenai luas bangun datar segi empat yang diagonalnya tegak lurus, titik tembus garis ke bidang, dan identifikasi unsur-unsur parabola dari persamaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep matematika dasar dimensi tiga seperti titik, garis, bidang, jarak, proyeksi, sudut, volume dan luas permukaan bangun ruang seperti kubus, balok, prisma tegak, limas, silinder, kerucut dan bola beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan jarak antara dua garis yang sejajar dengan menggunakan konsep proyeksi. Langkah-langkahnya adalah mengambil titik sembarang pada garis pertama, kemudian proyeksikan titik tersebut ke garis kedua untuk mendapatkan titik proyeksinya, dan jarak antara dua garis tersebut adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik tersebut. Dokumen
Dokumen tersebut membahas tentang dimensi tiga pada materi geometri, meliputi definisi titik, garis, bidang datar, serta kedudukan dan jarak antara unsur-unsur tersebut pada bangun ruang kubus. Diberikan pula contoh-contoh perhitungan jarak dan sudut antara unsur-unsur tersebut pada kubus.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Β
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Β
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. Lukislah kubus ABCD.EFGH jika ACGE frontal, EC horisontal, sudut
surut 60Β° perbandingan ortoghonal 1:3, panjang sisi 6satuan,
kemudian buatlah penampang irisan yang melalui bidang PQR
(P,Q dan R masing-masing pertengahan AB, CG dan GH) pada
kubus ABCD.EFGH,
dan buatlah rebahan penampang irisan yang terbentuk.
3. Langkah 1 :
Menentukan ukuran ruas
garis EG dan EC, dengan
menggunakan teorema
Pythagoras.
1) Lukis segtiga siku-siku
dengan sisi yang saling
tegak lurus berukuran 6
satuan, sehingga
terbentuk sisi miring
(ruas garis EG) yang
berukuran 6 2 satuan.
2) Lukis segitiga siku-siku
EGC dengan sudut siku-
siku di G, ukuran ruas
garis EG= 6 2 satuan,
dan ukuran ruas garis
GC= 6 satuan, satuan,
sehingga terbentuk ruas
garis EC yang berukuran
6 3 satuan.
E
G
C
6 satuan
6 2 satuan
6 3 satuan
4. Langkah 2 :
Menentukan ukuran ruas
garis MN yaitu
1
3
dari ruas
garis EG.
1) Lukis garis yang memuat
ruas garis EG yang
berukuran 6 2 satuan.
2) Lukis suatu garis melalui
E, bagi garis tersebut
menjadi 3 ruas garis
yang berukuran sama,
melalui 2 titik tepat
terbentuk suatu garis
yaitu GT.
3) Ukurlah sudut T, lukis
besar sudut T pada U
dan V.
4) Melalui dua buah titik
terbentuk suatu garis,
sehingga ruas garis EG
terbagi menjadi 3 ruas
garis yang berukuran
sama .
E
G
6 2 satuan
T
U
V
5. Langkah 3:
Melukis gambar stereometris kubus
1. Melukis suatu garis, menentukan ruas garis
EC pada garis tersebut.
2. Menentukan titik tengah EC yaitu titik O.
Melukis lingkaran dengan pusat O.
3. Menentukan ruas garis EA, AC, CG.
4. Menetukan titik tengah ruas garis EG yaitu K,
dan titik tengah ruas garis AC yaitu L,
Sehingga terbentuk garis KL melalui O.
5. Melukis sudut 60Β° dengan pusat O.
6. Menentukan ruas garis MN yang berukuran
yaitu
1
3
dari ruas garis EG.
7. Menentukan titik B, D, H dan F, dan
melukis kubus ABCD.EFGH yang
terbentuk.
GEOMETRI RUANG
E C
O
M
N
F
B
A
G
K
L
D
H
60Β°
A
D
H
E
C
B
G
F
6. Langkah 4 :
Melukis penampang irisan yang melalui bidang
PQR (P,Q da R masing-masing pertengahan AB, CG,
dan GH) pada kubus ABCD.EFGH:
1. Melalui titik R dan Q terbentuk garis RQ.
2. Garis RQ dan CD terletak pada bidang yang
sama yaitu CDHG, sehingga berpotongan di
titik T.
3. Melalui titik T dan P terbentuk garis TP yang
memotong BC di titik V.
4. Garis TP dan AD terletak pada bidang yang
sama yaitu ABCD, sehingga berpotongan dititik
S.
5. Garis RQ dan DH terletak padabidang yang
sama yaitu CDHG, sehingga berpotongan di
titik U.
6. Melalui titik S dan U terbentuk garis SU yang
memotong AE dititik W dan EH dititik X.
7. RQVPWX merupakan penampang irisan yang
terbentuk melalui bidang PQR (P,Q da R
masing-masing pertengahan AB, CG, dan GH)
pada kubus ABCD.EFGH.
RX
W
P V
Q
7. Langkah 5:
Membuat rebahan penampang irisan kubus
1. Membuat model jaring-jaring kubus ABCD.EFGH
2. Lukiskan titik P,Q,R
3. Titik R dan Q terletak pada bidang CDGH,melalui dua titik dapat dilukis tepat satu garis. Melalui titik R dan
Q dapat dilukis garis RQ.
4. Garis RQ dan garis DC berpotongan dititik T,pada rebahan jaring-jaring kubus T terletak pada garis GC. Titik
T berimpit dengan titik Q. Titik T=Titik Q.
5. Titik T dan P terletak pada bidang ABCD,melalui dua titik dapat ditentukan tepat satu garis yaitu garis TP.
6. Garis TP memotong garis BC di V.
7. Garis TP menembus bidang ADHE di titik S. Pada rebahan jaring-jaring kubus, titik S terletak pada garis AE.
8. Menentukan titik U, titik U terletak pada garis DH. Garis QR memotong garis DH di titik U. Kita jangkakaln
garis HU dengan poros di H kemudian kita lukis garis UH pada bidang ADHE.
9. Titik U dan titik S terletak pada bidang yang sama, titik U dan S menentukan tepat satu garis yaitu garis US.
Garis US memotong garis AE di titik W dan memotong garis EH di titik X. Ternyata π΄π = π΄π.
10. Untuk menemukan garis PX, lukis bidang PEH terlebih dahulu. Jangkakan garis PW yang terletak pada
bidang ABFE, kemudian lukiskan PW dengan poros di titik W yang terletak pada bidang ADHE. Kita
dapatkan titik P yang terletak pada garis AB di bidang ABCD. Melalui titik D dan titik P yang terletak pada
bidang ABCD dapat dilukis tepat satu garis yaitu garis PD. Pada gambar stereometris , ππ· β₯ π·π». Dapat
dilukis garis DH β₯ garis PD. Lalu didapatkan garis PH . Melalui titik P dan H dapat dilukis titik E dengan
cara menjangkakan ruas garis PE dengan poros di P dan ruas garis HE dengan poros di H. Kita dapatkan titik
E, garis PE dan garis EH sehingga didapat bidang PEH.
8. 11. Titik X terletak pada garis EH. Jangkakan ruas garis EX pada garis EH yang terletak pada bidang PEH. Kita
dapatkan titik X sehingga kita dapat menentukan garis PX.
12. Untuk menemukan garis PQ, lukis bidang PCG terlebih dahulu. Melalui titik C dan titik P yang terletak pada
bidang ABCD dapat dilukis tepat satu garis yaitu garis PC. Pada gambar stereometris , ππΆ β₯ πΆπΊ. Dapat
dilukis garis CG β₯ garis PC. Lalu didapatkan garis PG sehingga didapatkan bidang PCG. Titik Q terletak
pada garis CG. Jangkakan ruas garis CQ pada garis CG yang terletak pada bidang PCG. Kita dapatkan titik Q
sehingga kita dapat menentukan garis PQ.
13. Untuk menentukan garis QX, lukis bidang XGC terlebih dahulu. Melalui titik X dan G yang terletak pada
bidang EFGH dapat ditentukan garis XG. Pada gambar stereometris , ππΊ β₯ πΆπΊ. Dapat dilukis garis CG β₯
garis XG. Lalu didapatkan garis XC sehingga didapatkan bidang XGC. Titik Q terletak pada garis CG.
Jangkakan ruas garis CQ pada garis CG yang terletak pada bidang XGC. Kita dapatkan titik Q sehingga kita
dapat menentukan garis XQ.
14. Kita sudah mendapatkan ruas garis XR,RQ,QV,PV,PW,WX,PX,PQ, XQ. Untuk menggambar penampang
irisan kubus dengan bidang yang melalui titik P,Q,R (bidang XWPVQR) kita dapat menggambar segitiga PQX
terlebih dahulu. Kemudian melalui garis PX dapat dilukis segitiga PXW., melalui garis PQ dapat dilukis
segitiga PQV dan melalui garis XQ dapat dilukis segitiga XQR.
15. Jadi kita dapatkan rebahan penampang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui bidang PQR (P,Q da R
masing-masing pertengahan AB, CG, dan GH).