Pasien wanita berusia 60 tahun dirawat di rumah sakit karena gastroenteritis akut dengan dehidrasi sedang, gastritis, dan dispepsia yang ditandai dengan nyeri perut, banyaknya BAB cair, mual dan muntah. Diagnosis didukung oleh pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien dirawat selama 14 hari dan kondisinya membaik dengan penatalaksanaan infus cairan dan antibiotik.
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis HepatisTenri Ashari Wanahari
Presentasi Kasus Kecil : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis Hepatis
SMF Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis HepatisTenri Ashari Wanahari
Presentasi Kasus Kecil : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis Hepatis
SMF Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
Expanded Dengue Syndrome (unusual atau atypical manifestations) is a lateral (not classical) to study. Bridging clinical - immunophatogenesis and comprehensive management
GEA RINGAN SEDANG
Gastroenteritis akut dehidrasi ringan sedang
Mulai dari anamnesis pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang diagnosis banding hingga penegakan diagnosis serta tatalaksana yang tepat.
Terdapat skenario kasus dari pasien langsung yang di temui di Rumah sakit.
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
2. IDENTITAS
Nama : NY. M
Umur : 60Tahun
Alamat : Magelang
Status : menikah
Tanggal masuk RS : 23 September 2016
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
3. Keluhan Utama : BAB Cair dan Nyeri Perut
RPS :
Pasien baru dari IGD, datang dengan keluhan BAB Cair
dan Nyeri Perut sejak ± 3 hari SMRS. Dengan Frekuensi
5x dalam sehari terus menerus dan lokasi Nyeri pada ulu
hati dan perut kiri bawah disertai rasa terbakar. Pasien
juga mengeluhkan sesak nafas, Mual dan Muntah 3-4 kali
sehari disertai demam sejak BAB cair. Keluhan belum
pernah diobati dan aktivitas terganggu.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit serupa disangkal
Penyakit hipertensi disangkal
Penyakit DM disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa
Penyakit hipertensi disangkal
Penyakit DM disangkal
Riwayat Personal Sosial :
Pasien seorang penggemar makanan pedas dan setiap hari
mengkonsumsi Jamu.
5. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum : sedang
B. Kesadaran : compos mentis
C. Status Gizi : Gemuk
D. Vital sign :
tekanan darah : 110/70 mmHg
nadi : 84 x/menit, reguler
suhu : 37 oc
frekuensi pernafasan : 44 x/menit
6. Kepala : Ubun-ubun besar celang (-)
Mata: conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) edem
palpebra (-/-) , mata cekung (-) , air mata (+)
Hidung: sekret (-), epistaksis (-)
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), hearing loss (-
)
Mulut: bibir pucat (+), gusi berdarah (-), Lidah kotor (+)
Tenggorokan: faring hiperemis (-)
Leher
JVP tidak meningkat, pembesaran kelenjar tiroid (-),
pembesaran limfonodi (-)
7. Paru
Inspeksi: pergerakan dada simetris, retraksi (-), penggunaan otot-
otot aksesorius respirasi (-)
Perkusi: paru kanan sonor, paru kiri sonor
Palpasi: ketinggalan gerak (-/-) , focal fremitus baik
Auskultasi: SDV (+/+), ronkhi basah halus(-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
Perkusi: Batas atas di SIC II parasternal kiri
Batas kanan di SIC VI parasternal kanan
Batas kiri di SIC VI linea axila anterior
Palpasi: ictus cordis teraba di 2 jari sebelah medial SIC IV LMC
Auskultasi: S1>S2, reguler, ST (-)
8. Abdomen
Inspeksi: buncit, caput medussa (-), striae (-)
Auskultasi: bising usus (+) N, peristaltik (+)
Perkusi: timpani (+) undulasi (+) shifting dullness (+), ascites
(+)
Palpasi: supel (+) nyeri tekan abdomen (+) bagian Epigastrium
dan lumbar kiri
hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas
Akral hangat (+/+)
Edema tungkai bawah (+/+) non pitting
9. 24/09/2016 25/09/2016 26/09/2016
S
• Sesak (+)
• Nyeri perut(+)
• BAB Cair (+) 3 X
• mual(+) muntah (-)
• Rasa Kembung pada perut
• Demam (-)
• Nyeri perut(+)
• BAB Cair (+) 5X
• mual(-) muntah (-)
• Rasa Kembung pada perut
• Demam (-)
• Nyeri perut(+)
• BAB Cair (+) 2 X
• mual(-) muntah (-)
• Rasa Kembung pada perut
• Demam (-)
O
TD: 90/60, N:108, R:36, t:36
I : Buncit, massa (-), Caput medusa (-)
Aus : BU (+), Peristaltik (+)
Per : Timpani - redup (+), Shifting
dullnes (+)
pal : Nyeri tekan Epigastrium dan lumbar
kiri, Hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Murphi sign (-), psoas sign (-), ketok
ginjal (-)
TD: 120/80, N:80, R:40, t:36
I : Buncit, massa (-), Caput medusa (-)
Aus : BU (+), Peristaltik (+)
Per : Timpani - redup (+), Shifting
dullnes (+)
pal : Nyeri tekan Epigastrium dan
lumbar kiri, Hepar tidak teraba, lien
tidak teraba
Murphi sign (-), psoas sign (-), ketok
ginjal (-)
TD: 110/70, N:90, R:20, t:37,8
I : Buncit, massa (-), Caput medusa
(-)
Aus : BU (+), Peristaltik (+)
Per : Timpani - redup (+), Shifting
dullnes (+)
pal : Nyeri tekan Epigastrium dan
lumbar kiri, Hepar tidak teraba,
lien tidak teraba
Murphi sign (-), psoas sign (-),
ketok ginjal (-)
A
Gastroenteritis akut dengan dehidrasi
sedang
Gastritis
dispepsia
Gastroenteritis akut dengan dehidrasi
sedang
Gastritis
dispepsia
Gastroenteritis akut dengan
dehidrasi sedang
Gastritis
dispepsia
P
Inf. Asering
Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolac
Diatab
Pamol
Inf. Asering
Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolac
Diatab
Pamol
Inf. Asering
Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolac
Diatab
Pamol
10. 27/09/2016 28/09/2016 29/09/2016
S
• Nyeri perut(+)
• BAB Cair (+) 3 X
• mual(+) muntah (-)
• Rasa Kembung pada perut
• Demam (-)
• Nyeri perut(+)
• BAB Cair (+) 2X
• mual(-) muntah (-)
• Rasa Kembung pada perut
• Demam (-)
• Nyeri perut(+)
• BAB Cair (+) 3X
• mual(-) muntah (-)
• Rasa Kembung pada perut
• Demam (-)
O
TD: 150/80, N:103, R:20, t:37
I : Buncit, massa (-), Caput medusa (-)
Aus : BU (+), Peristaltik (+)
Per : Timpani - redup (+), Shifting dullnes
(+)
pal : Nyeri tekan Epigastrium dan lumbar
kiri dan kanan, Hepar tidak teraba, lien
tidak teraba
Murphi sign (-), psoas sign (-), ketok ginjal
(-)
TD: 120/80, N:70, R:20, t:36
I : Buncit, massa (-), Caput medusa (-)
Aus : BU (+), Peristaltik (+)
Per : Timpani - redup (+), Shifting
dullnes (+)
pal : Nyeri tekan Epigastrium dan
lumbar kiri, Hepar tidak teraba, lien
tidak teraba
Murphi sign (-), psoas sign (-), ketok
ginjal (-)
TD: 120/60, N:64, R:20, t:37,8
I : Buncit, massa (-), Caput medusa
(-)
Aus : BU (+), Peristaltik (+)
Per : Timpani - redup (+), Shifting
dullnes (+)
pal : Nyeri tekan Epigastrium dan
lumbar kiri, Hepar tidak teraba, lien
tidak teraba
Murphi sign (-), psoas sign (-), ketok
ginjal (-)
A
Gastroenteritis akut dengan dehidrasi
sedang
Gastritis
dispepsia
Gastroenteritis akut dengan dehidrasi
sedang
Gastritis
dispepsia
Gastroenteritis akut dengan
dehidrasi sedang
Gastritis
dispepsia
P
Inf. Asering
Inf. Aminofluid
Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolac
Diatab
Pamol
Inf. Asering
Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolac
Diatab
Pamol
Ceftriaxole
metrinidazole
Inf. Asering
Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolac
Diatab
Pamol
Ceftriaxole
metrinidazole
11. 30/09/2016 01/10/2016 02/10/2016
S
• Nyeri perut(+)
• BAB Cair (+) 3 X
• mual(+) muntah (-)
• Rasa Kembung pada perut
• Demam (-)
• Nyeri perut(+)
• BAB Cair (+) 1X
• mual(-) muntah (-)
• Rasa Kembung pada perut
• Demam (-)
• Nyeri perut(+)
• BAB Cair (+) 1X
• mual(-) muntah (-)
• Rasa Kembung pada perut
• Demam (-)
O
TD: 130/80, N:84, R:20, t:36
I : Buncit, massa (-), Caput medusa (-)
Aus : BU (+), Peristaltik (+)
Per : Timpani - redup (+), Shifting
dullnes (+)
pal : Nyeri tekan Epigastrium dan lumbar
kiri dan kanan, Hepar tidak teraba, lien
tidak teraba
Murphi sign (-), psoas sign (-), ketok
ginjal (-)
TD: 100/70, N:104, R:20, t:36
I : Buncit, massa (-), Caput medusa (-)
Aus : BU (+), Peristaltik (+)
Per : Timpani - redup (+), Shifting
dullnes (+)
pal : Nyeri tekan Epigastrium dan
lumbar kiri, Hepar tidak teraba, lien
tidak teraba
Murphi sign (-), psoas sign (-), ketok
ginjal (-)
TD: 120/60, N:64, R:20, t:37,8
I : Buncit, massa (-), Caput medusa
(-)
Aus : BU (+), Peristaltik (+)
Per : Timpani - redup (+), Shifting
dullnes (+)
pal : Nyeri tekan Epigastrium dan
lumbar kiri, Hepar tidak teraba,
lien tidak teraba
Murphi sign (-), psoas sign (-),
ketok ginjal (-)
A
Gastroenteritis akut dengan dehidrasi
sedang
Gastritis
dispepsia
Gastroenteritis akut dengan dehidrasi
sedang
Gastritis
dispepsia
Gastroenteritis akut dengan
dehidrasi sedang
Gastritis
dispepsia
P
Inf. Asering
Inf. Aminofluid
Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolac
Diatab
Inj. Ceftriaxone
Inj. Metronidazole
Inf. Asering
Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolac
Diatab
Inj. Ceftriaxole
Inj. Metronidazole
Zink Tab
Kalbumin
Inf. Asering
Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolac
Diatab
Pamol
Zink Tab
Kalbumin
14. Masalah yang dikaji
- Bagaimana penegakan diagnosis GEA?
- Bagaimana penatalaksanaan pada GEA?
15. PPOK
Penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di
saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel
parsial.
PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan
keduanya.
Faktor Resiko:
Kebiasaan Merokok
Riwayat terpapar Polusi udara di lingkungan dan tempat kerja
Hiperaktiviti Bronkus
Riwayat Infeksi saluran nafas berulang
Defisiensi antitripsin alfa-1 (jarang di Indonesia)
18. anamnesis
Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa
gejala pernapasan
Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja
Riwayat penyakit emfisema pada keluarga
Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, mis
berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi
saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi
udara
Batuk berulang dengan atau tanpa dahak
Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi
19. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)
Barrel chest (diameter antero - posterior dan transversal sebanding)
Penggunaan otot bantu napas
Hipertropi otot bantu napas
Pelebaran sela iga
Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis i leher dan edema tungkai
Penampilan pink puffer atau blue bloater
• Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
• Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah, hepar terdorong
ke bawah
• Auskultasi
suara napas vesikuler normal, atau melemah
terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa
ekspirasi memanjang
bunyi jantung terdengar jauh
20. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan rutin
1. Faal paru
• Spirometri (VEP1, VEP1prediksi, KVP, VEP1/KVP
- Obstruksi ditentukan oleh nilai VEP1 prediksi ( % ) dan atau VEP1/KVP ( % ).
Obstruksi : % VEP1(VEP1/VEP1 pred) < 80% VEP1% (VEP1/KVP) < 75 %
VEP1 merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya PPOK
dan
memantau perjalanan penyakit.
Apabila spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan, APE meter walaupun
kurang tepat, dapat dipakai sebagai alternatif dengan memantau variabiliti harian pagi
dan sore, tidak lebih dari 20%
• Uji bronkodilator
- Dilakukan dengan menggunakan spirometri, bila tidak ada gunakan APE meter.
Setelah pemberian bronkodilator inhalasi sebanyak 8 hisapan, 15 - 20 menit kemudian
dilihat perubahan nilai VEP1 atau APE, perubahan VEP1 atau APE < 20% nilai awal dan
< 200 ml
- Uji bronkodilator dilakukan pada PPOK stabil
21. Pemeriksaan Penunjang
2. Darah rutin
Hb, Ht, leukosit
3. Radiologi
Foto toraks PA dan lateral berguna untuk menyingkirkan penyakit paru lain
Pada emfisema terlihat gambaran :
- Hiperinflasi
- Hiperlusen
- Ruang retrosternal melebar
- Diafragma mendatar
- Jantung menggantung (jantung pendulum / tear drop / eye drop
appearance)
Pada bronkitis kronik :
• Normal
• Corakan bronkovaskuler bertambah pada 21 % kasus
26. EDUKASI
Berdasarkan derajat penyakit :
Ringan
Penyebab dan pola penyakit PPOK yang ireversibel
Mencegah penyakit menjadi berat dengan menghindari pencetus, antara lain
berhenti
merokok
Segera berobat bila timbul gejala
Sedang
Menggunakan obat dengan tepat
Mengenal dan mengatasi eksaserbasi dini
Program latihan fisik dan pernapasan
Berat
Informasi tentang komplikasi yang dapat terjadi
Penyesuaian aktiviti dengan keterbatasan
Penggunaan oksigen di rumah
27. Farmakoterapi
a. Bronkodilator
Diberikan secara tunggal atau kombinasi dari ketiga jenis bronkodilator dan
disesuaikan dengan klasifikasi derajat berat penyakit ( lihat tabel 2 ). Pemilihan
bentuk obat diutamakan inhalasi, nebuliser tidak dianjurkan pada penggunaan
jangka panjang. Pada derajat berat diutamakan pemberian obat lepas lambat (
slow release ) atau obat berefek panjang ( long acting ).
Macam - macam bronkodilator :
Golongan antikolinergik
Golongan agonis beta - 2
Kombinasi antikolinergik dan agonis beta - 2
Golongan xantin
b. Antiinflamasi
Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena,
berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon atau
prednison. Bentuk inhalasi sebagai terapi jangka panjang diberikan bila terbukti
uji kortikosteroid positif yaitu terdapat perbaikan VEP1 pascabronkodilator
meningkat > 20% dan minimal 250 mg.
28. c. Antibiotika
Hanya diberikan bila terdapat infeksi. Antibiotik yang digunakan :
Lini I : amoksisilin, makrolid
Lini II : amoksisilin dan asam klavulanat, sefalosporin, kuinolon,
makrolid baru
d. Antioksidan
Dapat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualiti hidup,
digunakan N - asetilsistein.
Dapat diberikan pada PPOK dengan eksaserbasi yang sering, tidak
dianjurkan sebagai pemberian yang rutin
e. Mukolitik
Hanya diberikan terutama pada eksaserbasi akut karena akan
mempercepat perbaikan eksaserbasi, terutama pada bronkitis kronik
dengan sputum yang viscous. Mengurangi eksaserbasi pada PPOK
bronkitis kronik, tetapi tidak dianjurkan sebagai pemberian rutin.
31. 3. Terapi Oksigen
Pada PPOK terjadi hipoksemia progresif dan berkepanjangan yang
menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Pemberian terapi oksigen
merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan oksigenasi seluler
dan mencegah kerusakan sel baik di otot maupun organ - organ lainnya.
Indikasi
Pao2 < 60mmHg atau Sat O2 < 90%
Pao2 diantara 55 - 59 mmHg atau Sat O2 > 89% disertai Kor Pulmonal,
perubahan P pullmonal, Ht >55% dan tanda - tanda gagal jantung kanan, sleep
apnea, penyakit paru lain
Macam terapi oksigen :
Pemberian oksigen jangka panjang
Pemberian oksigen pada waktu aktiviti
Pemberian oksigen pada waktu timbul sesak mendadak
Pemberian oksigen secara intensif pada waktu gagal napas
32. 4. Ventilasi Mekanik
Ventilasi mekanik pada PPOK digunakan pada eksaserbasi
dengan gagal napas akut, gagal napas akut pada gagal napas
kronik atau pada pasien PPOK derajat berat dengan napas
kronik. Ventilasi mekanik dapat digunakan di rumah sakit di
ruang ICU atau di rumah.
5. Nutrisi
Malnutrisi sering terjadi pada PPOK, kemungkinan karena
bertambahnya kebutuhan energi akibat kerja muskulus respirasi
yang meningkat karena hipoksemia kronik dan hiperkapni
menyebabkan terjadi hipermetabolisme. Kondisi malnutrisi akan
menambah mortaliti PPOK karena berkolerasi dengan derajat
penurunan fungsi paru dan perubahan analisis gas darah
6. Rehabilitasi PPOK
Tujuan program rehabilitasi untuk meningkatkan toleransi latihan
dan memperbaiki kualiti hidup penderita PPOK
39. KOMPLIKASI
1. Gagal napas
Gagal napas kronik :
Hasil analisis gas darah Po2 < 60 mmHg dan Pco2 > 60 mmHg, dan pH normal, penatalaksanaan :
Jaga keseimbangan Po2 dan PCo2
Bronkodilator adekuat
Terapi oksigen yang adekuat terutama waktu latihan atau waktu tidur
Antioksidan
Latihan pernapasan dengan pursed lips breathing
Gagal napas akut pada gagal napas kronik, ditandai oleh :
Sesak napas dengan atau tanpa sianosis
Sputum bertambah dan purulen
Demam
Kesadaran menurun
2. Infeksi berulang
Pada pasien PPOK produksi sputum yang berlebihan menyebabkan terbentuk koloni kuman, hal
ini memudahkan terjadi infeksi berulang. Pada kondisi kronik ini imuniti menjadi lebih rendah,
ditandai dengan menurunnya kadar limposit darah.
3. Kor pulmonal :
Ditandai oleh P pulmonal pada EKG, hematokrit > 50 %, dapat disertai gagal jantung kanan