Bedah abdomen meliputi bedah darurat untuk kondisi akut seperti akut abdomen, hernia, ileus, kanker usus besar, dan batu empedu. Pemeriksaan fisik dan laboratorium diperlukan untuk diagnosis, sementara penatalaksanaan meliputi konservatif, bedah, atau kombinasi keduanya tergantung kondisi pasien.
Prolaps uteri adalah kondisi jatuhnya rahim akibat melemahnya otot penyangga rahim. Terdiri dari 3 derajat berat, dari sedikit turun hingga keluar vagina. Gejala klinis berupa rasa asing di genitalia, sakit panggul, gangguan seksual dan buang air kecil. Pemeriksaan menentukan posisi portio. Penatalaksanaan meliputi latihan otot, alat bantu (pessarium), atau operasi seperti vent
Gangguan skizoafektif tipe depresi dengan gejala skizofrenia dan depresi yang muncul secara bersamaan. Pasien mengeluhkan halusinasi auditorik dan gejala depresi seperti murung, menyendiri, dan tidak nafsu makan. Diagnosis gangguan skizoafektif tipe depresi berdasarkan gejala klinis dan riwayat medis pasien.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Prolaps uteri adalah kondisi jatuhnya rahim akibat melemahnya otot penyangga rahim. Terdiri dari 3 derajat berat, dari sedikit turun hingga keluar vagina. Gejala klinis berupa rasa asing di genitalia, sakit panggul, gangguan seksual dan buang air kecil. Pemeriksaan menentukan posisi portio. Penatalaksanaan meliputi latihan otot, alat bantu (pessarium), atau operasi seperti vent
Gangguan skizoafektif tipe depresi dengan gejala skizofrenia dan depresi yang muncul secara bersamaan. Pasien mengeluhkan halusinasi auditorik dan gejala depresi seperti murung, menyendiri, dan tidak nafsu makan. Diagnosis gangguan skizoafektif tipe depresi berdasarkan gejala klinis dan riwayat medis pasien.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur pelvis, termasuk insidensinya, mekanisme cedera, klasifikasi, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Fraktur pelvis hanya 1,5% dari total fraktur tapi memiliki tingkat mortalitas yang cukup besar antara 10-50%. Diagnosis dan penanganannya perlu dilakukan secara komprehensif karena sering terjadi multitrauma.
MRM adalah pembedahan onkologi untuk mengangkat seluruh jaringan payudara, areola, puting susu, dan kulit di atas tumor disertai diseksi kelenjar getah bening aksila level I, II/III secara en bloc tanpa mengangkat otot pektoralis.
Tindakan bedah untuk membentuk anus pada pasien malformasi anorektal meliputi berbagai pendekatan seperti abdominoperineal pullthrough, posteriorsagital anorectoplasty (PSARP), limited PSARP, anoplasti perineal, dan anoplasti laparoskopik. Tatalaksana pasca operasi meliputi pemberian antibiotik, dilatasi anus secara bertahap, serta penurunan frekuensi dilatasi secara bertahap pula untuk mencegah terjadinya komplikasi sepert
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
Pasien datang dengan keluhan benjolan pada skrotum kanan yang tidak dapat dimasukkan kembali. Pemeriksaan menunjukkan benjolan skrotum kanan berukuran 3x2x1,5 cm yang nyeri. Diagnosis kerja adalah hernia inguinalis lateralis dextra irreponible. Pasien akan dioperasi untuk memperbaiki hernia.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan teknik mastektomi, anatomi payudara dan aksila, jenis-jenis mastektomi beserta indikasinya, teknik mastektomi radikal, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Selulitis bermanifestasi dengan eritema, edema dan kehangatan. Penyebab utamanya adalah Streptococcus beta-hemolitik dan Staphylococcus aureus. Terapi untuk selulitis non-purulen meliputi antibiotik empiris untuk Strep dan MRSA, sedangkan selulitis purulen memerlukan terapi MRSA. Pasien yang membutuhkan rawat inap dapat diberi vankomisin.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Panduan ini disusun untuk menstandarisasi asesmen dan penanganan nyeri guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya penanganan nyeri. Dokumen ini juga membahas tentang definisi nyeri, ruang lingkup pelayanan, tatalaksana yang meliputi asesmen nyeri, dan pemeriksaan fisik pasien.
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
Dokumen tersebut membahas tentang urolithiasis atau batu ginjal dan saluran kemih. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, insidensi, faktor risiko, epidemiologi, gejala klinik, komplikasi, dasar diagnosis, pemeriksaan penunjang, dan diagnosis banding dari kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien wanita berusia 64 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati dan perut kanan atas selama sebulan. Pemeriksaan menemukan kolelitiasis berukuran 3,13 cm disertai kolesistitis dan kalsifikasi kantung empedu. Diagnosa akhir adalah kolelitiasis, kolesistitis, diabetes melitus tipe 2, dan hipertensi."
Abses hati dapat disebabkan oleh amebiasis atau infeksi bakteri. Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas dan demam. Pemeriksaan menunjukkan hepatomegalia dan nyeri tekan hati. Diagnosis didasarkan pada kriteria tertentu dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan tambahan. Pengobatan meliputi antibiotik dan drainase abses.
This document provides an overview of chest x-ray interpretation. It discusses the normal anatomy seen on a chest x-ray and various technical aspects such as positioning, inspiration, and penetration. It then outlines the systematic RIPE (Rotation, Inspiration, Penetration, Exposure) method for evaluating chest x-ray quality prior to interpretation. The document details how to assess the lungs, heart, vessels, diaphragm, and other structures visible on a chest x-ray. Common abnormalities are also briefly mentioned. The goal is to teach healthcare professionals the important steps and anatomical landmarks for accurate chest x-ray interpretation.
Psikoterapi suportif bertujuan untuk membantu pasien beradaptasi dengan masalahnya, meningkatkan fungsi psikologis dan sosialnya, serta mencegah relaps dengan memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan. Terapi ini sesuai untuk gangguan sedang dan pasien dengan kepribadian yang kuat. Komponennya meliputi ventilasi, persuasi, sugesti, dan reasuransi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan akut abdomen.
2. Ada beberapa penyebab akut abdomen seperti trauma, infeksi, dan gangguan organ dalam perut.
3. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan imaging seperti USG dan CT scan diperlukan untuk mendiagnosis penyebabnya.
4. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari konservatif hingga
1. The document discusses the diagnosis and management of acute abdominal pain, outlining various potential causes and approaches.
2. It emphasizes the importance of the initial 20 seconds for determining if a patient is very ill, ill, or reasonably well to guide initial management and need for consultation. Very ill or ill patients require emergency treatment or surgery.
3. A case study is presented of a 67-year-old man with abdominal pain initially diagnosed with cholecystitis but who deteriorated with perforated appendicitis found at later laparotomy, highlighting how initial diagnoses can change.
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur pelvis, termasuk insidensinya, mekanisme cedera, klasifikasi, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Fraktur pelvis hanya 1,5% dari total fraktur tapi memiliki tingkat mortalitas yang cukup besar antara 10-50%. Diagnosis dan penanganannya perlu dilakukan secara komprehensif karena sering terjadi multitrauma.
MRM adalah pembedahan onkologi untuk mengangkat seluruh jaringan payudara, areola, puting susu, dan kulit di atas tumor disertai diseksi kelenjar getah bening aksila level I, II/III secara en bloc tanpa mengangkat otot pektoralis.
Tindakan bedah untuk membentuk anus pada pasien malformasi anorektal meliputi berbagai pendekatan seperti abdominoperineal pullthrough, posteriorsagital anorectoplasty (PSARP), limited PSARP, anoplasti perineal, dan anoplasti laparoskopik. Tatalaksana pasca operasi meliputi pemberian antibiotik, dilatasi anus secara bertahap, serta penurunan frekuensi dilatasi secara bertahap pula untuk mencegah terjadinya komplikasi sepert
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
Pasien datang dengan keluhan benjolan pada skrotum kanan yang tidak dapat dimasukkan kembali. Pemeriksaan menunjukkan benjolan skrotum kanan berukuran 3x2x1,5 cm yang nyeri. Diagnosis kerja adalah hernia inguinalis lateralis dextra irreponible. Pasien akan dioperasi untuk memperbaiki hernia.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan teknik mastektomi, anatomi payudara dan aksila, jenis-jenis mastektomi beserta indikasinya, teknik mastektomi radikal, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Selulitis bermanifestasi dengan eritema, edema dan kehangatan. Penyebab utamanya adalah Streptococcus beta-hemolitik dan Staphylococcus aureus. Terapi untuk selulitis non-purulen meliputi antibiotik empiris untuk Strep dan MRSA, sedangkan selulitis purulen memerlukan terapi MRSA. Pasien yang membutuhkan rawat inap dapat diberi vankomisin.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Panduan ini disusun untuk menstandarisasi asesmen dan penanganan nyeri guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya penanganan nyeri. Dokumen ini juga membahas tentang definisi nyeri, ruang lingkup pelayanan, tatalaksana yang meliputi asesmen nyeri, dan pemeriksaan fisik pasien.
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
Dokumen tersebut membahas tentang urolithiasis atau batu ginjal dan saluran kemih. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, insidensi, faktor risiko, epidemiologi, gejala klinik, komplikasi, dasar diagnosis, pemeriksaan penunjang, dan diagnosis banding dari kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien wanita berusia 64 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati dan perut kanan atas selama sebulan. Pemeriksaan menemukan kolelitiasis berukuran 3,13 cm disertai kolesistitis dan kalsifikasi kantung empedu. Diagnosa akhir adalah kolelitiasis, kolesistitis, diabetes melitus tipe 2, dan hipertensi."
Abses hati dapat disebabkan oleh amebiasis atau infeksi bakteri. Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas dan demam. Pemeriksaan menunjukkan hepatomegalia dan nyeri tekan hati. Diagnosis didasarkan pada kriteria tertentu dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan tambahan. Pengobatan meliputi antibiotik dan drainase abses.
This document provides an overview of chest x-ray interpretation. It discusses the normal anatomy seen on a chest x-ray and various technical aspects such as positioning, inspiration, and penetration. It then outlines the systematic RIPE (Rotation, Inspiration, Penetration, Exposure) method for evaluating chest x-ray quality prior to interpretation. The document details how to assess the lungs, heart, vessels, diaphragm, and other structures visible on a chest x-ray. Common abnormalities are also briefly mentioned. The goal is to teach healthcare professionals the important steps and anatomical landmarks for accurate chest x-ray interpretation.
Psikoterapi suportif bertujuan untuk membantu pasien beradaptasi dengan masalahnya, meningkatkan fungsi psikologis dan sosialnya, serta mencegah relaps dengan memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan. Terapi ini sesuai untuk gangguan sedang dan pasien dengan kepribadian yang kuat. Komponennya meliputi ventilasi, persuasi, sugesti, dan reasuransi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan akut abdomen.
2. Ada beberapa penyebab akut abdomen seperti trauma, infeksi, dan gangguan organ dalam perut.
3. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan imaging seperti USG dan CT scan diperlukan untuk mendiagnosis penyebabnya.
4. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari konservatif hingga
1. The document discusses the diagnosis and management of acute abdominal pain, outlining various potential causes and approaches.
2. It emphasizes the importance of the initial 20 seconds for determining if a patient is very ill, ill, or reasonably well to guide initial management and need for consultation. Very ill or ill patients require emergency treatment or surgery.
3. A case study is presented of a 67-year-old man with abdominal pain initially diagnosed with cholecystitis but who deteriorated with perforated appendicitis found at later laparotomy, highlighting how initial diagnoses can change.
Dokumen ini membahas tentang tatacara sirkumsisi, yaitu prosedur bedah pembuangan kulit penutup kemaluan pria. Sirkumsisi dapat dilakukan untuk alasan keagamaan, kebersihan, atau medis seperti fimosis. Tatacara meliputi persiapan pasien, metode seperti insisi dorsal atau Gomco clamp, dan perawatan pasca operasi seperti pemberian analgesik dan menjaga kebersihan luka. Komplikasi potensial termasuk pendar
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip incisi pada pembedahan onkologi. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah tujuan pembedahan tumor, faktor-faktor yang menentukan operabilitas tumor, prinsip-prinsip umum incisi pembedahan, serta contoh-contoh jenis incisi yang sesuai untuk berbagai lokasi dan jenis tumor.
Dokumen tersebut membahas tentang bedah mikro periodontal, termasuk manfaatnya seperti meningkatkan estetika, penyembuhan yang cepat, dan berkurangnya rasa ketidaknyamanan. Dokumen tersebut juga membahas tentang peralatan dan teknik yang digunakan dalam bedah mikro periodontal."
Dokumen tersebut membahas tentang hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir, yang merupakan peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang dapat menyebabkan kuningnya kulit dan organ tubuh lainnya. Dokumen menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan untuk kondisi tersebut.
Dokumen ini membahas tentang laporan kasus pasien dengan hepatoma rawat inap di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Hepatoma adalah kanker hati primer paling umum yang disebabkan hepatitis kronik virus B dan C, serta faktor risiko seperti sirosis hati. Gejala umumnya adalah pembesaran hati, asites, demam, dan peningkatan alfa-fetoprotein. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, biokimia darah, ultrasonografi, CT scan, dan
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014JudiEndjun Ultrasound
Dokumen tersebut membahas tentang tatalaksana kehamilan ektopik secara darurat. Terdapat 3 poin penting yaitu (1) pentingnya diagnosis dini dan tepat untuk menyelamatkan pasien, (2) standar yang harus dipenuhi oleh fasilitas kesehatan dan SDM, (3) 10 langkah prosedur klinis untuk menangani kehamilan ektopik secara darurat.
Dokumen tersebut membahas tentang karsinoma rekti, dimulai dari anatomi, epidemiologi, klasifikasi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosisnya. Karsinoma rekti lebih sering ditemukan pada pria usia 50 tahun ke atas yang memiliki faktor risiko seperti diet tinggi lemak, riwayat keluarga, dan penyakit inflam
Volvulus adalah obstruksi usus yang disebabkan oleh terpelintirnya usus lebih dari 180 derajat pada sumbu mesenterium. Jenis volvulus yang paling umum adalah sigmoid volvulus yang melibatkan sigmoid colon (sekitar 65% kasus) dan cecal volvulus yang melibatkan cecum (sekitar 25% kasus). Gejala klinis meliputi nyeri perut, distensi, dan tidak ada flatus atau gerakan usus. Diagnosis dapat ditegakkan den
Askep klien dengan gangguan sistem perkemihan kmb ii-indriIndri Permanasari
Dokumen tersebut membahas tentang neprolithiasis/batu ginjal, beningna prostat hipertrofi, dan gagal ginjal akut dan kronik. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan, dan pengkajian keperawatan untuk kondisi-kondisi tersebut.
Infeksi saluran kemih pada kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan janin. Faktor risiko terjadinya infeksi saluran kemih meliputi riwayat infeksi sebelumnya, diabetes melitus, dan imunosupresi. Gejala infeksi saluran kemih berkisar dari nyeri saat buang air kecil hingga demam dan nyeri pinggang yang menandakan infeksi sudah menyebar ke ginjal. Diagnosis didasarkan pada pemerik
Kolon adalah bagian dari sistem pencernaan yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan terdiri dari beberapa bagian yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desdenden dan kolon sigmoid. Kolon berperan dalam menyimpan dan mengeluarkan sisa makanan, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit serta memelihara ekologi flora usus. Beberapa penyakit yang dapat menyerang kolon diantaranya obstruksi, volvulus, end
Dokumen tersebut membahas tentang abdomen akut yang merupakan kondisi darurat yang membutuhkan rawat inap dan seringkali tindakan bedah. Beberapa penyebab abdomen akut antara lain infeksi, perforasi organ, obstruksi saluran pencernaan, gangguan vaskular, dan perdarahan. Diagnosis dipermudah dengan memperhatikan riwayat medis, gejala klinis, dan hasil pemeriksaan fisik serta pemeriksaan pendukung. Kelainan bedah seperti
Dokumen tersebut merupakan catatan medis pasien wanita berusia 46 tahun yang datang dengan keluhan mual dan kuning seluruh tubuh. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium didiagnosis menderita penyakit batu empedu. Pasien mendapatkan terapi obat-obatan dan pemantauan lebih lanjut.
Anak laki-laki berusia 5 bulan dibawa ke rumah sakit dengan keluhan perut kembung, muntah, dan bAB berwarna merah kehitaman. Pemeriksaan menemukan distensi abdomen dan massa seperti sosis. Diagnosisnya adalah intususepsi yang perlu ditangani secara darurat untuk mencegah komplikasi berbahaya.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
5. PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi Auskultasi Nyeri Batuk Perkusi Rigiditas / Defans Muskuler Palpasi - satu jari - rebound tenderness - nyeri dalam Nyeri pukul daerah kosta, daerah vertebra Tanda-tanda khusus Hernia eksterna dan genitalia pria Pemeriksaan rectal dan pelvis
6. Nyeri Abdomen Nyeri Visceral Dirangsang oleh: Distensi, inflamasi, iskemia, Infiltrasi langsung Ca ke N sensoris Sifat: Onset lambat, lokasi tak jelas, berkepanjangan, terasa sedikit demi sedikit Nyeri Parietal Lebih mudah dilokalisir karena afferentsomatik menuju 1 sistem syaraf Sifat: Akut, batas jelas dan lebih tajam
22. INDIKASI OPERASI URGENT PADA PENDERITA AKUT ABDOMEN Pemeriksaan Fisik Defans Muskuler Nyeri menghebat Distensi progresif Massa lunak pada abdomen/rectum disrtai febris tinggi/hipotensi
23. Pemeriksaan Abdomen yg meragukan disertai: Sepsis (febris tinggi, lekositosis, perubahan mental), Glucosa intoleran pd penderita DM Perdarahan (syok, atau asidosis yang tidak dapat dijelaskan, HCT menurun) Suspect ischaemia, asidosis, febris, takikardii KU mundur pada terapi konservatif
24. Penemuan Radiologis Pneumoperitonium Distensi Usus yang progresif Ekstravasasi kontras Space occupying lesion pada scan dg febris Oklusi mesenterial pada angiografi
25. Penemuan Endoskopik Perforasi Perdarahan yang tidak dapat terkontrol Penemuan parasintesis Darah, empedu, nanah, isi usus, urine
28. DEFINISI : Hernia : benjolan yang diakibatkan karena adanya penonjolan dari organ, bagian atau jaringan melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan Bagian penting dari hernia : 1. Kantong 2. Isi 3. Pintu/cincinnya
35. Sifat Hernia : H. Reponibilis = H. Reducible - Isi hernia dapat keluar masuk - Tidak nyeri - Tidak ada obstruksi usus H. Ireponibilis = H. Irreducible = H. Akreta - Isi hernia tidak bisa kembali masuk akibat perlekatan dengan kantong hernia - Tidak ada obtruksi usus H. Inkarserata = H. Strangulasi - Isi hernia terjepit oleh cincin - Terjadi gangguan pasase usus (inkarserata) - Terjadi gangguan vakularisasi (strangulata) - Dapat terjadi iskemia sampai nekrosis - Merupakan kasus gawat darurat
37. HERNIA PADA ORANG TUA : Merupakan hernia akuisita/dapatan Adanya kelemahan dinding abdomen/perut Adanya tekanan intra abdominal/perut yang meningkat (ascites, BPH batuk kronis, hamil, dll) TINDAKAN OPERASI HERNIOREPAI BASINI HERNIOREPAIR TENSION FREE HERNIOREPAIR LAPAROSCOPIC
40. DEFINISI adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh gangguan pasase usus, baik karena obstruksi lumen usus ataupun karena gangguan peristaltik ILEUS OBSTRUKSIadalah hambatan usus, baik parsial atau total, yang mengakibatkan gangguan pasase usus
48. Tabel 1. Faktor resiko dari kanker kolo - rektal Rata rata usia resiko 50 tahun atau lebih Riwayat pribadi berresiko tinggi - Adenoma sporadis - Kanker kolorektal - Inflammatory bowel disease - Kanker payu dara, - ovarium, endometrium - Terapi radiasi Riwayat keluarga - Sindroma genetis - Kanker kolon sporadis - Kanker kolorektl sporadic
49. Kolon kanan : 1. Kelemahan yang tak dapat dijelaskan atau anemia 2. Adanya darah occult di feces 3. Gejala dipepsia 4. Rasa tak enak diperut sisi kanan 5. Teraba massa di abdomen 6. Hasil pemeriksaan radiologis yang karakteristik 7. Hasil pemeriksaan kolonoskopi yang karakteristik
50. Kolon kiri : 1. Perubahan kebiasaan buang air besar. 2. Terlihat adanya darah di feces. 3. Gejala obstruktif 4. Hasil pemeriksaan radiologis yang karakteristik. 5. Hasil pemeriksaan kolonoskopi atau sigmoidoskopi
51. Rektum : 1. Perdarahan rectal 2. Perubahan kebiasaan buang air besar. 3. Sensasi rasa tersisa pada buang air besar. 4. Teraba tumor intrarektal. 5. Hasil pemeriksaan sigmoidoskopi.
67. KLINIS 1. Nyeri kuadran kanan atas 2. Intoleransi makanan berlemak 3. Demam dan kedinginan 4. Riwayat icterus 5. Urine berwarna gelap, dan 6. Feses berwarna terang
68.
69. FAKTOR RESIKO Usia Gender Perempuan > Ras Riwayatkeluarga Life style : Obesitas & Diet tinggikolesterol Hormonal : Kehamilan & Kontrasepsi Diabetes mellitus
70. AMNAMNESIS Sebagian besar adalah asimtomatis Pada penderita yg simtomatis, bisa didapatkan : Nyeri epigastrium, kuadran kanan atas, prekordium nyeri tipe kolik, timbul perlahan atau tiba2, menyebar ke punggung tengah, skapula, & puncak bahu Intolerans thd. makanan berlemak Dispepsia mual, muntah, kembung Demam pd. kasus2 dgn infeksi Ikterus dan urine berwarna gelap Pruritus, t.u. pada tungkai (pd. kasus dgn ikterus yg berkepanjangan)
79. KEUNTUNGAN LUKA OPERASI LEBIH KECIL REAKSI INFLAMASI / IMMUNOLOGI LEBIH RINGAN NYERI PASCA BEDAH KURANG KOSMETIK LEBIH BAIK ADHESI LEBIH RENDAH/SEDIKIT VISUALISASI LEBIH LUAS (HIATUS ESOFAGUS) “RECOVERY” LEBIH CEPAT “HOSPITAL STAY” SINGKAT