2. Definisi
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kemunduran
fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel
dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh
untuk mempertahankan keseimbangan
metabolik, cairan dan elektrolit yang
mengakibatkan uremia atau azotemia
(Brunner Suddarth, 2000).
3. Etiologi
Gangguan pembuluh darah ginjal
Gangguan imunologis
Infeksi
Gangguan metabolik
Gangguan tubulus primer
Obstruksi traktus urinarius
Kelainan kongenital dan herediter
4. Stadium Gagal Ginjal Kronik
Stadium I:
Kehilangan fungsi nefron 40 – 75%.
Pasien biasanya tidak mempunyai gejala, karena sisa
nefron yang ada dapat membawa fungsi-fungsi
normal ginjal
Stadium II = Insufisiensi ginjal
Kehilangan fungsi ginjal 75 – 90%.
Pada tingkat ini terjadi kreatinin serum dan nitrogen
urea darah,
Ginjal kehilangan kemampuannya untuk
mengembangkan urin pekat dan azotemia.
Pasien mungkin melaporkan poliuria dan nokturia
5. Stadium III : Payah Gagal ginjal stadium akhir
atau uremia
Tingkat renal dari GGK yaitu sisa nefron yang
berfungsi < 10%.
Pada keadaan ini kreatinin serum dan kadar BUN
akan meningkat dengan menyolok sekali sebagai
respon terhadap GFR yang mengalami
penurunan sehingga terjadi ketidakseimbangan
kadar ureum nitrogen darah dan elektrolit
Pasien diindikasikan untuk dialisis.
6. MANIFESTASI KLINIK
1. Ketidakseimbangan cairan
Anoreksia, nausea, vomitus
Faktor uremik
Ureum berlebihan menyebabkan nafas berbau
amoniak. Akibat lain timbul stomatitis dan
paralisis.
Cegukan (Hiccup)
Gastritis erosif, ulkus peptik dan kolitis uremik.
7. 2. Kulit
Pucat, akibat anemia dan kekuningan akibat
penimbunan urokrom.
Gatal-gatal dengan psikoriasis akibat toksin
uremik dan pengendapan Ca di pori-pori kulit.
Ekimosis, akibat gangguan hematologik.
Urea fait, akibat kristalisasi urea yang ada
pada keringat
Bekas-bekas garukan karena gatal
8. 3. Sistem Hematologik
Anemia normokrom
Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia
Gangguan fungsi lekosit
4. Sistem Saraf dan otot
Rest leg sindrom : merasa pegal ditungkai
bawah dan selalu menggerakkan kakinya.
Burning fast sindrom : rasa kesemutan dan
seperti terbakar terutama di telapak kaki.
Ensepalopati metabolik : lemah, insomnia,
tremor, kejang.
Miopati
9. 5. Sistem kardiovaskuler
Hipertensi,
Nyeri dada dan sesak nafas,
Gangguan irama jantung akibat
aterosklerosis dini dan edema
10. 6. Sistem Endokrin
Gangguan sexual : libido, fertilitas dan ereksi
turun pada laki-laki akibat produksi testosteron
dan spermatogenesis turun, juga dihubungkan
dengan metabolik (Fe, paratiroid hormon).
Pada perempuan : gangguan menstruasi,
gangguan ovulasi dan amenure.
Gangguan toleransi glukosa, metabolik lemak
dan vitamin D
11. 7. Gangguan sistem lain
Tulang : Osteodistrofi renal osteomalasia
Asam basa : asidosis metabolik
penimbunan asam organik sebagai hasil
metabolisme.
Elektrolit : Hipokalsemia, hiperfosfatemia,
hiperkalemia
12. Komplikasi
Hiperkalemia
Perikarditis, efusi epikardial dan temponade
jantung akibat retensi produksi sampah uremik
dan dialisis yang tidak adekuat.
Hipertensi
Anemia
Penyakit tulang serta kalsifikasi metastasik akibat
retensi fosfat kadar kalsium serum yang rendah,
metabolisme vitamin D yang abnormal dan
peningkatan kadar alumunium
13. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Urine
Volume : < 400 ml/24 jam (oliguria) atau
anuria
Warna : urin keruh
Berat jenis < 1,015
Osmolalitas < 350 m osm /kg
Klirens kreatinin : turun
Na++ > 40 mEq/lt
Protein : proteinuria (3 – 4 +)