SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
www.futurumcorfinan.com
Page 1
CSR dan Ketentuan Perpajakan di Indonesia:
Belum Diatur (DRAF)
There is….only one social responsibility of business – to use its resources and engage in
activities designed to increase its profits….
(Friedman, Milton. A Friedman Doctrine – the Social Responsibility of Business is to
Increase its Profits. New York Times Magazine. 13 September 1970. Halaman 32).
Preface
Dari diskusi penulis dan mencari bacaan di internet, penulis mendapatkan bahwa aturan
terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social Responsibility, disingkat
CSR) di Indonesia secara ketentuan hukum diatur dalam beberapa Undang-Undang, yaitu:
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52716870e6a0f/aturan-aturan-hukum-corporate-
social-responsibility, diakses tanggal 16 Mei 2014.
 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT 2007)
Bab V Pasal 74.
Sukarnen
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
Page 2
Pasal 1 angka 3 UUPT menyebutkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah
komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan
guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Definisi ini
tidak sejalan dengan pasal 74 ayat (1) yang membatasi tanggung jawab CSR hanya pada
perusahaan industri ekstraktif.
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) serta
Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Dan
Lingkungan Perseroan Terbatas (“PP 47/2012”)
 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (“UU 25/2007”)
Pasal 15 dan 16 dan sanksinya dalam pasal 34.
Dalam Pasal 15 huruf b UU 25/2007 diatur bahwa setiap penanam modal wajib
melaksanakan TJSL. Yang dimaksud dengan TJSL menurut Penjelasan Pasal 15 huruf b
UU 25/2007 adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman
modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Selain itu dalam Pasal 16 UU 25/2007 juga diatur bahwa setiap penanam modal
bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Ini juga merupakan bagian
dari TJSL.
Jika penanam modal tidak melakukan kewajibannya untuk melaksanakan TJSL, maka
berdasarkan Pasal 34 UU 25/2007, penanam modal dapat dikenai sanksi adminisitatif
berupa:
 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (“UU 32/2009”) Pasal 68
Berdasarkan Pasal 68 UU 32/2009, setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan
berkewajiban:
a. memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu;
www.futurumcorfinan.com
Page 3
b. menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup; dan
c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup.
 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 Tahun
2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil
Dan Program Bina Lingkungan sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan
Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-08/MBU/2013 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.
PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan
Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan (“Permen BUMN 5/2007”)
Dalam peraturan ini diatur mengenai kewajiban Perusahaan Perseroan (“Persero”),
Perusahaan Umum (“Perum”), dan Perusahaan Perseroan Terbuka (“Persero Terbuka”).
 Berdasarkan Pasal 2 Permen BUMN 5/2007,
Dalam peraturan ini diatur mengenai kewajiban Perusahaan Perseroan (“Persero”),
Perusahaan Umum (“Perum”), dan Perusahaan Perseroan Terbuka (“Persero Terbuka”).
Berdasarkan Pasal 2 Permen BUMN 5/2007, Persero dan Perum wajib melaksanakan
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Sedangkan
Persero Terbuka dapat melaksanakan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan dengan berpedoman pada Permen BUMN 5/2007 yang
ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil adalah program untuk meningkatkan
kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana
BUMN (Pasal 1 angka 6 Permen BUMN 5/2007). Sedangkan Program Bina Lingkungan
adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan
dana BUMN (Pasal 1 angka 7 Permen BUMN 5/2007).
www.futurumcorfinan.com
Page 4
 Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dan Gas Bumi (“UU 22/2001”)
Kegiatan usaha hulu yang dilaksanakan oleh Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap
berdasarkan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana wajib memuat ketentuan-
ketentuan pokok yang salah satunya adalah ketentuan mengenai pengembangan
masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat (Pasal 11 ayat (3) huruf p
UU 22/2001).
Selain itu dalam Pasal 40 ayat (5) UU 22/2001 juga dikatakan bahwa Badan Usaha atau
Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi (kegiatan
usaha hulu dan kegiatan usaha hilir) ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan
lingkungan dan masyarakat setempat.
Kegiatan usaha hulu yang dilaksanakan oleh Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap
berdasarkan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana wajib memuat ketentuan-
ketentuan pokok yang salah satunya adalah ketentuan mengenai pengembangan
masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat (Pasal 11 ayat (3) huruf p
UU 22/2001).
Selain itu dalam Pasal 40 ayat (5) UU 22/2001 juga dikatakan bahwa Badan Usaha atau
Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi (kegiatan
usaha hulu dan kegiatan usaha hilir) ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan
lingkungan dan masyarakat setempat.
Corporate Social Responsibility (“CSR”) dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan tanggung
jawab sosial perusahaan. Pada bab V Pasal 74 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) mengatur mengenai Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan, dimana Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan tersebut.
Berdasarkan Pasal 74 ayat (1) UUPT terdapat 2 (dua) kriteria sektor kegiatan yang
mewajibkan Perusahaan untuk melaksanakan CSR tersebut, yaitu:
1. Perseroan yang menjalankan usahanya di bidang sumber daya alam
Yang dimaksud Perseroan menjalankan usahanya di bidang sumber daya alam adalah
Perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam.
2. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam.
www.futurumcorfinan.com
Page 5
- See more at: http://www.hukumperseroanterbatas.com/2012/04/13/corporate-social-
responsibility-oleh-perseroan-terbatas/#sthash.VUSV0hl9.dpuf
Ulasan
Penulis menangkap kesan bahwa ketentuan CSR dalam konteks perpajakan di Indonesia
banyak dikaitkan dengan aturan yang terdapat dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang Nomor 7 Tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan, terutama Pasal 6 angka (1) yang mengatur tentang biaya
untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, yang diperbolehkan sebagai
pengurang penghasilan bruto, guna penentuan besarnya penghasilan kena pajak, termasuk:
Huruf I, j, k, l dan m
Sumbangan dalam rangka:
 penanggulangan bencana nasional
 penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia
 biaya pembangunan infrastruktur sosial
 dan berupa sumbangan fasilitas pendidikan,
 pembinaan olahraga
Seluruh huruf I, j, k, l dan m akan diatur ketentuannya dalam Peraturan Pemerintah. Dalam
Penjelasan huruf I, j, k, l dan m dinyatakan “Cukup Jelas”. Pada tanggal 30 Desember 2010,
diterbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2010 Tentang
Sumbangan Penanggulangan Bencana Nasional, Sumbangan Penelitian dan
Pengembangan, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan Pembinaan Olahraga, dan
Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto.
Dari bacaan yang ada dalam UU PPh dan PP 93/2010 di atas, kata yang banyak yang
digunakan adalah “sumbangan” dan “pemberian bantuan”
Dalam Penjelasan PP 93/2010 Bagian I. Umum dinyatakan bahwa biaya sumbangan dan
pemberian bantuan ini dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, berarti diberi pengurangan
pajak penghasilan yang terutang dalam tahun fiskal diberikannya bantuan tersebut, karena
“Dalam rangka membantu program pemerintah serta memberi kesempatan kepada Wajib
Pajak untuk turut berperan serta dalam penanggulangan bencana nasional, pengembangan
www.futurumcorfinan.com
Page 6
ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, pengembangan pendidikan di Indonesia,
pembinaan olahraga di Indonesia dan turut serta membantu pemerintah dalam pembiayaan
pembangunan infrastruktur sosial di Indonesia….” .
Jadi selintas terlihat bahwa “sumbangan” dan “pemberian bantuan” ini diberikan “keringanan
pajak” karena dapat dibiayakan, semata-mata karena “untuk memberikan kesempatan bagi
wajib pajak untuk turut berperan serta dan dalam rangka membantu program pemerintah”….
Aturan-aturan di atas sulit bagi penulis untuk melihatnya sebagai aturan ketentuan
perpajakan bagi pengeluaran (penulis sengaja tidak menggunakan kata “biaya”) terkait
CSR, karena memang dalam UU PPh dan PP 93/2010 sendiri tidak ada satupun kata atau
kalimat CSR yang digunakan atau dirujuk. Di samping itu, banyaknya kata “Sumbangan”
kalau dikaitkan dengan CSR akan terlalu “mengkerdilkan” makna CSR itu sendiri. Dan jelas
bagi pengusaha baik orang pribadi, perseroan terbatas baik nasional maupun multinasional,
akan sangat tidak nyaman kalau CSR ujung-ujungnya hanya membicarakan “sumbangan”,
“bantuan”, atau bahkan “hibah”. Pendirian suatu bisnis dan usaha jelas lebih banyak
didorong oleh motivasi untuk mencetak laba, walaupun terlepas mau diapakan laba tersebut
kemudian, apakah akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham
perusahaan. Dividen bisa saja digunakan lebih lanjut dalam kegiatan-kegiatan yang
berorientasi “sosial” atau “kemanusiaan”.
Dari bacaan di atas, penulis menyimpulkan bahwa di Indonesia, belum ada ketentuan
spesifik terkait pengeluaran untuk CSR. Konsep CSR sendiri jelas bukan semata-mata
pemberian “bantuan” dan sumbangan.
Lalu apa sebetulnya CSR itu sendiri?
Walaupun banyak buku-buku yang membahas dan memberikan definisi CSR, namun di sini
penulis mengambil dari ISO (the International Organization for Standardization). Pada
tanggal 1 November 2010, ISO telah meluncurkan suatu standar international yang
memberikan pedoman bagi pertanggungjawaban sosial, dimana pedoman ini diberi nama
ISO 26000.
Di bagian Pendahuluan ISO 26000 disebutkan bahwa:
www.futurumcorfinan.com
Page 7
Organizations around the world, and their stakeholders, are becoming increasingly aware of
the need for and benefits of socially responsible behaviour. The objective of social
responsibility is to contribute to sustainable development.
An organization’s performance in relationg to the society in which it operates and to its
impact on the environment has become a critical part of measuring its overall performance
and its ability to continue operating effectively. This is, in part, a reflection of the growing
recognition of the need to ensure healthy ecosystems, social equity and good organization
governance. In the long run, all organizations’ activities depend on the health of the world’s
ecosystems. Organizations are subject to greater scrunity by their various stakeholders. The
perception and reality of an organization’s performance on social responsibility can
influence, among other things:
 Its competitive advantage;
 Its reputation;
 Its ability to attract and retain workers or members, customers, clients or users;
 The maintenance of employees’ morale, commitment and productivity;
 The view of investors, owners, donors, sponsors and the financial community; and
 Its relationship with companies, governments, the media, suppliers, peers, customers
and the community in which it operates.
Social responsibility:
Responsibility of an organization for the impacts of its decisions and activities on society and
the environment, through transparent and ethical behaviour that
 Contributes to sustainable development, including health and the welfare of society;
 Takes into account the expectations of stakeholders;
 Is in compliance with applicable law and consistent with international norms of
behaviour; and
 Is integrated throughout the organization and practised in its relationships.
ISO 26000 juga menjelaskan keterkaitan yang erat antara sustainable development dan
social responsibility:
Sustainable development is about meeting the needs of society while living within the
planet’s ecological limits and without jeopardizing the ability of future generations to meet
their needs. Sustainable development has three dimensions – economic, social and
environmental – which are interdependent, for instance, the elimination of poverty requires
www.futurumcorfinan.com
Page 8
the promotion of social justice and economic development and the protection of the
environment.
Social responsibility has the organization as its focus and concerns an organization’s
responsibilitie to society and the environment. Social responsibility is closely linked to
sustainable development. Because sustainable development is about the economic, social
and environmental goals common to all people, it can be used as a way of summing up the
broader expectations of society that need to be taken into account by organizations seeking
to act responsibly.
http://www.iso.org/iso/iso_26000_project_overview.pdf
Therefore, an overarching objective of an organization’s social responsibility should be to
contribute to sustainable development.
Dari gambar di atas, ada 7 Prinsip Utama sebagai akar dari perilaku organisasi yang
bertanggung jawab secara sosial, mencakup:
1. Akuntabilitas (Accountability)
www.futurumcorfinan.com
Page 9
2. Transparansi (Transparancy)
3. Perilaku yang Etis (Ethical Behaviour)
4. Menghormati Kepentingan Para Pemangku Kepentingan (Respect for Stakeholder
Interests)
5. Menghormati Ketentuan Hukum (Respect for the Rule of Law)
6. Menghormati Norma-Norma Internasional untuk Berperilaku (Respect for
International Norms of Behaviour)
7. Menghormati Hak Asasi Manusia (Respect for Human Rights)
ISO 26000 memperkenalkan 7 subjek inti yang perlu dipertimbangkan, dimana ditunjukkan
oleh gambar di bawah ini, yang mencakup:
1. Tata Kelola Organisasi (Organizational Governance)
2. Hak Asasi Manusia (Human Rights)
www.futurumcorfinan.com
Page 10
3. Praktik-Praktik Ketenagakerjaan (Labour Practices)
4. Lingkungan (Environment)
5. Praktik Operasional yang Wajar (Fair Operating Practices)
6. Isu-Isu Pelanggan (Consumer Issues)
7. Keterlibatan dan Pengembangan Komunitas (Community Involvement and
Development)
Dari ISO 26000 dapat diketahui bahwa suatu organisasi tidak hidup dalam suatu kevakuman.
Organisasi tidak sama dengan Pemangku Kepentingan, namun di antara keduanya, ada
“irisan”, yang dapat merupakan titik temu dari berbagai kepentingan. Namun demikian, baik
Organisasi maupun Para Pemangku Kepentingan, kedua-duanya ada dalam lingkaran
Masyarakat, yang akan saling mempengaruhi dan memberikan timbal balik. Bahkan bisa
memiliki kepentingan bersama
www.futurumcorfinan.com
Page 11
Yang menarik diperhatikan bahwa CSR dari suatu organisasi sangat terkait dengan
Sustainable Development dari Organisasi itu sendiri. Terjemahan di Indonesia untuk CSR
kurang tepat karena hanya menyebutkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, padahal
jelas bahwa dalam Sustainable Development ada tiga unsur, yaitu selain Sosial dan
Lingkungan, ada juga aspek Ekonomi. Jadi dalam CSR, ketiga unsur itu sama pentingnya.
Salah satu kegiatan Keterlibatan dan Pengembangan Komunitas yang cenderung diartikan
hanya berisi kegiatan pemberian “bantuan” dan “sumbangan”, justru dikatakan oleh ISO
26000 sebagai bagian integral dari sustainable development.
Yang menarik ISO 26000 mengakui adanya dua investasi yang dapat dilakukan oleh suatu
organisasi, yaitu investasi ekonomi dan investasi sosial.
Issues of community development to which an organization can contribute include creating
employment through expanding and diversifying economic activities and technological
development. It can also contribute through social investments in wealth and income
creation through local economic development initiatives; expanding education and skills
development programs; promoting and preserving cultures and arts; and providing and/or
promoting community health services.
Social investments that contribute to community development can sustain and enhance an
organization’s relationships with its communities, and MAY or MAY NOT be associated with
an organization’s core operational activities.
Social investment takes place when organizations invest their resources in initiatives and
programs aimed at improving social aspects of community life. Types of social investments
may include projects related to education, training, culture, health care, income generation,
infrastructure development, improving access to information or any other activity likely to
promote economic or social development.
Yang menarik bahwa CSR dalam konteks ISO 26000 bisa atau bisa juga tidak selalu terkait
dengan aktivitas operational utama suatu organisasi.
Menurut penulis, agak sulit tentunya begitu kegiatan CSR menjadi kegiatan yang terintegrasi
ke dalam kegiatan operasional suatu organisasi, termasuk dalam level pengambilan
keputusan dan komunikasi. Arahnya tentu sustainable development.
www.futurumcorfinan.com
Page 12
Dari ulasan di atas, penulis berharap bahwa CSR bisa dilihat dalam konteks yang
proporsional, termasuk juga oleh pihak pemerintah, terutama Dirjen Pajak. Justru bisa dilihat
lebih jauh, kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan oleh pihak swasta dapat menggantikan
banyak kegiatan-kegiatan yang seharusnya dikerjakan oleh pemerintah. Karena pemerintah
tidak mungkin dapat melakukan semua kegiatan-kegiatan tersebut dan kemungkinan besar
juga tidak memiliki seluruh sumber daya yang diperlukan, keterlibatan pihak swasta menjadi
suatu keniscayaan, yang mesti diterima. Kalau tidak, pemerintah sendiri yang perlu
menyediakan anggaran bagi kegiatan-kegiatan CSR tersebut. Sebagai alternatif.
Karena CSR sekarang menjadi trend global di seluruh dunia, justru penulis melihat bahwa
pemerintah Indonesia, terutama Dirjen Pajak mestinya mendorong wajib pajak kea rah ini,
dan insentif pajak berupa diperbolehkannya biaya-biaya terkait CSR menjadi pengurang
penghasilan bruto.
CSR jelas bukan hanya semata-mata suatu tindakan bersifat “sosial”, atau dalam praktiknya,
perusahaan perlu mengambil atau mengalokasikan sebagian dari keuntungan atau laba
perusahaan untuk “diberikan bantuan, disumbangkan, dihibahkan” kepada masyarakat atau
www.futurumcorfinan.com
Page 13
untuk tujuan-tujuan mulia lainnya, namun jauh dari itu, CSR adalah bersifat sangat strategis
baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi masyarakat, dan memang sudah selayaknya
bisnis atau suatu usaha dijalankan. Artinya, seluruh kegiatan dan kebijakan perusahaan
diarahkan untuk membawa keuntungan atau manfaat tidak hanya bagi perusahaan, para
pemegang saham, tapi juga kepada seluruh pihak-pihak yang kena dampaknya baik secara
langsung maupun tidak langsung, termasuk masyarakat secara luas dan lingkungan. CSR
diharapkan dapat memperbesar externalities yang positif.
Penulis melihat justru CSR ini belum diakomodasi dalam peraturan-peraturan dirjen pajak.
PP 93/2010 jelas bukan merupakan CSR atau spesifik diperuntukkan untuk insentif pajak
bagi CSR.
Ada beberapa masalah, tentunya:
Yang perlu dilihat apakah pengeluaran untuk CSR merupakan beban atas penghasilan bruto
atau diambil dari laba bersih, artinya diperlakukan seperti dividen?
Karena tidak mungkin memberikan daftar kegiatan CSR apa saja, ini menjadi tantangan
tersendiri, apakah hanya kegiatan tertentu yang diperbolehkan dan mana yang tidak
diperbolehkan?
www.futurumcorfinan.com
Page 14
Bagaimana dengan kegiatan CSR yang bersifat capital expenditure, artinya akan berupa
aset dan bukan berupa biaya?
Apakah biaya CSR ada kadaluarsa sehingga hanya dalam jangkat waktu tertentu dapat
diakui?
Beberapa kegiatan utama perusahaan bisa saja malah dipakai untuk pengembangan
masyarakat, misalnya:
Suatu perusahaan yang menjual alat pertanian, dapat menyediakan pelatihan dalam teknik-
teknik bertani yang baik
www.futurumcorfinan.com
Page 15
Sekolah yang mempunyai program CSR menggunakan sarana sekolah untuk menyediakan
pendidikan atau kursus bagi mereka yang butuh huruf.
Perusahaan air minum yang menyediakan air gratis bagi warga sekitar
Argumen yang sering dibangun adalah biaya tersebut mesti 3 M:
CSR sendiri sebagaimana dalam ISO jelas memang untuk meningkatkan atau
mendatangkan manfaat bagi lingkungan dimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan
usaha. Dan bisa juga untuk “branding awareness”.Ini butuh waktu sehingga tidak bisa satu
atau dua kegiatan saja: even, promo, sponsorship, dan lain-lain
Manfaat tidak selalu harus direct ke bisnis berupa peningkatan penjualan langsung pada
periode dimana biaya tersebut dikeluarkan.
Perusahaan bisa saja menyisihkan sebagian dana:
Misalnya membangun fasilitas air minum gratis yang diperuntukkan untuk warga setempat
dimana perusahaan beroperasi atau di dekat lingkungan pabrik
Perusahaan bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat membiayai pemasangan alat-
alat penanda jalan atau penyebrangan jalan atau lampu lalu lintas guna meningkatkan
keamanan di sekitar lingkungan kantor dan pabrik, dimana ini bisa membawa manfaat bagi
karyawan atau masyarakat pengguna.
Perusahaan guna menekan angka kriminalitas guna menghidupkan kegiatan ekonomi di
suatu daerah membangun stadion untuk dapat digunakan sebagai kegiatan komunitas anak
muda.
Kalau pajak digunakan untuk membangun dan membiayai pembangunan, lalu apa bedanya
kalau itu dijalankan oleh peran serta swasta…Ini perlu mendapat penelitian, apakah
memang dengan memberikan insentif pajak, negara dirugikan?
Pajak memang digunakan untuk membiayai program-program pemerintah di bidang
pendidikan, pelayanan kesehatan dan keamanan.
Menjadi sponsor dalam dari suatu kegiatan olahraga dimana tercantum nama sponsor di
tropi atau di spanduk-spanduk. Penyediaan obat-obatan gratis oleh perusahaan farmasi.
~~~~~~ ####### ~~~~~~
www.futurumcorfinan.com
Page 16
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have
been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising
from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is
not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your
advisors for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com
© FUTURUM. All Rights Reserved

More Related Content

What's hot

Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan  Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Dadang Solihin
 
Ppt corporate social responsibility (csr)
Ppt corporate social responsibility (csr)Ppt corporate social responsibility (csr)
Ppt corporate social responsibility (csr)Luthfi Indallah
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...Bonita Admaja
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...Rachmad Hidayat
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...DavidOktarioSidharta
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017Ryan Tantri Andi
 
Uts be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, csr di pt sib school, universitas m...
Uts be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, csr di pt sib school, universitas m...Uts be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, csr di pt sib school, universitas m...
Uts be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, csr di pt sib school, universitas m...Khairi Rumantati
 
Tugas Power Point (Sunnas Gumilang,Manajemen C)
Tugas Power Point (Sunnas Gumilang,Manajemen C)Tugas Power Point (Sunnas Gumilang,Manajemen C)
Tugas Power Point (Sunnas Gumilang,Manajemen C)sunnas1st
 
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017desydharmawati
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...Riyoko Yudhi Wibowo
 
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...Rame Priyanto
 
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisWahono Syahida
 
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...Tubagus Angga Dheviests
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...Muhammad Frayogi
 
Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan
Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan
Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan Dadang Solihin
 
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"Kanaidi ken
 
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, csr , corporate social res...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, csr , corporate social res...Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, csr , corporate social res...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, csr , corporate social res...Edi Putra, S.Inf., M.M., ASCA
 

What's hot (20)

Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan  Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
 
Ppt corporate social responsibility (csr)
Ppt corporate social responsibility (csr)Ppt corporate social responsibility (csr)
Ppt corporate social responsibility (csr)
 
Group 9 csr
Group 9 csr Group 9 csr
Group 9 csr
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
 
CSR
CSRCSR
CSR
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
 
Uts be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, csr di pt sib school, universitas m...
Uts be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, csr di pt sib school, universitas m...Uts be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, csr di pt sib school, universitas m...
Uts be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, csr di pt sib school, universitas m...
 
Tugas Power Point (Sunnas Gumilang,Manajemen C)
Tugas Power Point (Sunnas Gumilang,Manajemen C)Tugas Power Point (Sunnas Gumilang,Manajemen C)
Tugas Power Point (Sunnas Gumilang,Manajemen C)
 
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...
 
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
 
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
 
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...BE  GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
 
Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility
 
Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan
Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan
Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan
 
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
 
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, csr , corporate social res...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, csr , corporate social res...Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, csr , corporate social res...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, csr , corporate social res...
 

Similar to CSR-PERPAJAKAN

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PerusahaanTanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PerusahaanReyzi Caniago
 
PKBL BUMN, CSR-kah?
PKBL BUMN, CSR-kah?PKBL BUMN, CSR-kah?
PKBL BUMN, CSR-kah?Anas Ferdian
 
Company Responsibility by Dilla
Company Responsibility by DillaCompany Responsibility by Dilla
Company Responsibility by DillaAgate Studio
 
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdfPP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdfssuserdb3cb4
 
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdfPP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdfIzam17
 
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...Devin Winata
 
Implementasi program corporate social responsibility (csr)
Implementasi program corporate social responsibility (csr)Implementasi program corporate social responsibility (csr)
Implementasi program corporate social responsibility (csr)Heru Suprapto
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Univers...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Univers...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Univers...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Univers...syifa khoirudin
 
Investasi jangka
Investasi jangkaInvestasi jangka
Investasi jangkayusrankm5
 
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaanfionarazqa
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...Cut Amanda Pravitadewi
 
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial PerusahanPerda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial PerusahanSuwondo Chan
 
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptxPELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptxhendra166030
 
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalPerda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalIdnJournal
 
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...Friska Siahaan
 
CSR (corporate sosial responbility) - riki ardoni
CSR (corporate sosial responbility)  - riki ardoniCSR (corporate sosial responbility)  - riki ardoni
CSR (corporate sosial responbility) - riki ardoniRiki Ardoni
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...Rudy Harland
 
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka   Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka Perpus Maya
 
Etika bisnis (11th week)
Etika bisnis (11th week)Etika bisnis (11th week)
Etika bisnis (11th week)Astadi Pangarso
 

Similar to CSR-PERPAJAKAN (20)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PerusahaanTanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
 
PKBL BUMN, CSR-kah?
PKBL BUMN, CSR-kah?PKBL BUMN, CSR-kah?
PKBL BUMN, CSR-kah?
 
Company Responsibility by Dilla
Company Responsibility by DillaCompany Responsibility by Dilla
Company Responsibility by Dilla
 
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdfPP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
 
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdfPP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
 
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
 
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
 
Implementasi program corporate social responsibility (csr)
Implementasi program corporate social responsibility (csr)Implementasi program corporate social responsibility (csr)
Implementasi program corporate social responsibility (csr)
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Univers...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Univers...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Univers...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Univers...
 
Investasi jangka
Investasi jangkaInvestasi jangka
Investasi jangka
 
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
 
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial PerusahanPerda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
 
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptxPELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptx
 
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalPerda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
 
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
 
CSR (corporate sosial responbility) - riki ardoni
CSR (corporate sosial responbility)  - riki ardoniCSR (corporate sosial responbility)  - riki ardoni
CSR (corporate sosial responbility) - riki ardoni
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
 
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka   Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat - Andi Mappisangka
 
Etika bisnis (11th week)
Etika bisnis (11th week)Etika bisnis (11th week)
Etika bisnis (11th week)
 

More from Futurum2

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Futurum2
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionFuturum2
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionFuturum2
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Futurum2
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Futurum2
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftFuturum2
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Futurum2
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryFuturum2
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estatFuturum2
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Futurum2
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapFuturum2
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationFuturum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...Futurum2
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)Futurum2
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Futurum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangFuturum2
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Futurum2
 

More from Futurum2 (20)

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
 

Recently uploaded

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 

Recently uploaded (19)

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 

CSR-PERPAJAKAN

  • 1. www.futurumcorfinan.com Page 1 CSR dan Ketentuan Perpajakan di Indonesia: Belum Diatur (DRAF) There is….only one social responsibility of business – to use its resources and engage in activities designed to increase its profits…. (Friedman, Milton. A Friedman Doctrine – the Social Responsibility of Business is to Increase its Profits. New York Times Magazine. 13 September 1970. Halaman 32). Preface Dari diskusi penulis dan mencari bacaan di internet, penulis mendapatkan bahwa aturan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social Responsibility, disingkat CSR) di Indonesia secara ketentuan hukum diatur dalam beberapa Undang-Undang, yaitu: http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52716870e6a0f/aturan-aturan-hukum-corporate- social-responsibility, diakses tanggal 16 Mei 2014.  Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT 2007) Bab V Pasal 74. Sukarnen DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com
  • 2. www.futurumcorfinan.com Page 2 Pasal 1 angka 3 UUPT menyebutkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Definisi ini tidak sejalan dengan pasal 74 ayat (1) yang membatasi tanggung jawab CSR hanya pada perusahaan industri ekstraktif. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) serta Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas (“PP 47/2012”)  Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (“UU 25/2007”) Pasal 15 dan 16 dan sanksinya dalam pasal 34. Dalam Pasal 15 huruf b UU 25/2007 diatur bahwa setiap penanam modal wajib melaksanakan TJSL. Yang dimaksud dengan TJSL menurut Penjelasan Pasal 15 huruf b UU 25/2007 adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Selain itu dalam Pasal 16 UU 25/2007 juga diatur bahwa setiap penanam modal bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Ini juga merupakan bagian dari TJSL. Jika penanam modal tidak melakukan kewajibannya untuk melaksanakan TJSL, maka berdasarkan Pasal 34 UU 25/2007, penanam modal dapat dikenai sanksi adminisitatif berupa:  Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (“UU 32/2009”) Pasal 68 Berdasarkan Pasal 68 UU 32/2009, setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban: a. memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu;
  • 3. www.futurumcorfinan.com Page 3 b. menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup; dan c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.  Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 Tahun 2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-08/MBU/2013 Tahun 2013 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan (“Permen BUMN 5/2007”) Dalam peraturan ini diatur mengenai kewajiban Perusahaan Perseroan (“Persero”), Perusahaan Umum (“Perum”), dan Perusahaan Perseroan Terbuka (“Persero Terbuka”).  Berdasarkan Pasal 2 Permen BUMN 5/2007, Dalam peraturan ini diatur mengenai kewajiban Perusahaan Perseroan (“Persero”), Perusahaan Umum (“Perum”), dan Perusahaan Perseroan Terbuka (“Persero Terbuka”). Berdasarkan Pasal 2 Permen BUMN 5/2007, Persero dan Perum wajib melaksanakan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Sedangkan Persero Terbuka dapat melaksanakan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dengan berpedoman pada Permen BUMN 5/2007 yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana BUMN (Pasal 1 angka 6 Permen BUMN 5/2007). Sedangkan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana BUMN (Pasal 1 angka 7 Permen BUMN 5/2007).
  • 4. www.futurumcorfinan.com Page 4  Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dan Gas Bumi (“UU 22/2001”) Kegiatan usaha hulu yang dilaksanakan oleh Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap berdasarkan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana wajib memuat ketentuan- ketentuan pokok yang salah satunya adalah ketentuan mengenai pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat (Pasal 11 ayat (3) huruf p UU 22/2001). Selain itu dalam Pasal 40 ayat (5) UU 22/2001 juga dikatakan bahwa Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi (kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha hilir) ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat. Kegiatan usaha hulu yang dilaksanakan oleh Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap berdasarkan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana wajib memuat ketentuan- ketentuan pokok yang salah satunya adalah ketentuan mengenai pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat (Pasal 11 ayat (3) huruf p UU 22/2001). Selain itu dalam Pasal 40 ayat (5) UU 22/2001 juga dikatakan bahwa Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi (kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha hilir) ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat. Corporate Social Responsibility (“CSR”) dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Pada bab V Pasal 74 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) mengatur mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dimana Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tersebut. Berdasarkan Pasal 74 ayat (1) UUPT terdapat 2 (dua) kriteria sektor kegiatan yang mewajibkan Perusahaan untuk melaksanakan CSR tersebut, yaitu: 1. Perseroan yang menjalankan usahanya di bidang sumber daya alam Yang dimaksud Perseroan menjalankan usahanya di bidang sumber daya alam adalah Perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. 2. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam.
  • 5. www.futurumcorfinan.com Page 5 - See more at: http://www.hukumperseroanterbatas.com/2012/04/13/corporate-social- responsibility-oleh-perseroan-terbatas/#sthash.VUSV0hl9.dpuf Ulasan Penulis menangkap kesan bahwa ketentuan CSR dalam konteks perpajakan di Indonesia banyak dikaitkan dengan aturan yang terdapat dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, terutama Pasal 6 angka (1) yang mengatur tentang biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, yang diperbolehkan sebagai pengurang penghasilan bruto, guna penentuan besarnya penghasilan kena pajak, termasuk: Huruf I, j, k, l dan m Sumbangan dalam rangka:  penanggulangan bencana nasional  penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia  biaya pembangunan infrastruktur sosial  dan berupa sumbangan fasilitas pendidikan,  pembinaan olahraga Seluruh huruf I, j, k, l dan m akan diatur ketentuannya dalam Peraturan Pemerintah. Dalam Penjelasan huruf I, j, k, l dan m dinyatakan “Cukup Jelas”. Pada tanggal 30 Desember 2010, diterbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2010 Tentang Sumbangan Penanggulangan Bencana Nasional, Sumbangan Penelitian dan Pengembangan, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan Pembinaan Olahraga, dan Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto. Dari bacaan yang ada dalam UU PPh dan PP 93/2010 di atas, kata yang banyak yang digunakan adalah “sumbangan” dan “pemberian bantuan” Dalam Penjelasan PP 93/2010 Bagian I. Umum dinyatakan bahwa biaya sumbangan dan pemberian bantuan ini dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, berarti diberi pengurangan pajak penghasilan yang terutang dalam tahun fiskal diberikannya bantuan tersebut, karena “Dalam rangka membantu program pemerintah serta memberi kesempatan kepada Wajib Pajak untuk turut berperan serta dalam penanggulangan bencana nasional, pengembangan
  • 6. www.futurumcorfinan.com Page 6 ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, pengembangan pendidikan di Indonesia, pembinaan olahraga di Indonesia dan turut serta membantu pemerintah dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur sosial di Indonesia….” . Jadi selintas terlihat bahwa “sumbangan” dan “pemberian bantuan” ini diberikan “keringanan pajak” karena dapat dibiayakan, semata-mata karena “untuk memberikan kesempatan bagi wajib pajak untuk turut berperan serta dan dalam rangka membantu program pemerintah”…. Aturan-aturan di atas sulit bagi penulis untuk melihatnya sebagai aturan ketentuan perpajakan bagi pengeluaran (penulis sengaja tidak menggunakan kata “biaya”) terkait CSR, karena memang dalam UU PPh dan PP 93/2010 sendiri tidak ada satupun kata atau kalimat CSR yang digunakan atau dirujuk. Di samping itu, banyaknya kata “Sumbangan” kalau dikaitkan dengan CSR akan terlalu “mengkerdilkan” makna CSR itu sendiri. Dan jelas bagi pengusaha baik orang pribadi, perseroan terbatas baik nasional maupun multinasional, akan sangat tidak nyaman kalau CSR ujung-ujungnya hanya membicarakan “sumbangan”, “bantuan”, atau bahkan “hibah”. Pendirian suatu bisnis dan usaha jelas lebih banyak didorong oleh motivasi untuk mencetak laba, walaupun terlepas mau diapakan laba tersebut kemudian, apakah akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham perusahaan. Dividen bisa saja digunakan lebih lanjut dalam kegiatan-kegiatan yang berorientasi “sosial” atau “kemanusiaan”. Dari bacaan di atas, penulis menyimpulkan bahwa di Indonesia, belum ada ketentuan spesifik terkait pengeluaran untuk CSR. Konsep CSR sendiri jelas bukan semata-mata pemberian “bantuan” dan sumbangan. Lalu apa sebetulnya CSR itu sendiri? Walaupun banyak buku-buku yang membahas dan memberikan definisi CSR, namun di sini penulis mengambil dari ISO (the International Organization for Standardization). Pada tanggal 1 November 2010, ISO telah meluncurkan suatu standar international yang memberikan pedoman bagi pertanggungjawaban sosial, dimana pedoman ini diberi nama ISO 26000. Di bagian Pendahuluan ISO 26000 disebutkan bahwa:
  • 7. www.futurumcorfinan.com Page 7 Organizations around the world, and their stakeholders, are becoming increasingly aware of the need for and benefits of socially responsible behaviour. The objective of social responsibility is to contribute to sustainable development. An organization’s performance in relationg to the society in which it operates and to its impact on the environment has become a critical part of measuring its overall performance and its ability to continue operating effectively. This is, in part, a reflection of the growing recognition of the need to ensure healthy ecosystems, social equity and good organization governance. In the long run, all organizations’ activities depend on the health of the world’s ecosystems. Organizations are subject to greater scrunity by their various stakeholders. The perception and reality of an organization’s performance on social responsibility can influence, among other things:  Its competitive advantage;  Its reputation;  Its ability to attract and retain workers or members, customers, clients or users;  The maintenance of employees’ morale, commitment and productivity;  The view of investors, owners, donors, sponsors and the financial community; and  Its relationship with companies, governments, the media, suppliers, peers, customers and the community in which it operates. Social responsibility: Responsibility of an organization for the impacts of its decisions and activities on society and the environment, through transparent and ethical behaviour that  Contributes to sustainable development, including health and the welfare of society;  Takes into account the expectations of stakeholders;  Is in compliance with applicable law and consistent with international norms of behaviour; and  Is integrated throughout the organization and practised in its relationships. ISO 26000 juga menjelaskan keterkaitan yang erat antara sustainable development dan social responsibility: Sustainable development is about meeting the needs of society while living within the planet’s ecological limits and without jeopardizing the ability of future generations to meet their needs. Sustainable development has three dimensions – economic, social and environmental – which are interdependent, for instance, the elimination of poverty requires
  • 8. www.futurumcorfinan.com Page 8 the promotion of social justice and economic development and the protection of the environment. Social responsibility has the organization as its focus and concerns an organization’s responsibilitie to society and the environment. Social responsibility is closely linked to sustainable development. Because sustainable development is about the economic, social and environmental goals common to all people, it can be used as a way of summing up the broader expectations of society that need to be taken into account by organizations seeking to act responsibly. http://www.iso.org/iso/iso_26000_project_overview.pdf Therefore, an overarching objective of an organization’s social responsibility should be to contribute to sustainable development. Dari gambar di atas, ada 7 Prinsip Utama sebagai akar dari perilaku organisasi yang bertanggung jawab secara sosial, mencakup: 1. Akuntabilitas (Accountability)
  • 9. www.futurumcorfinan.com Page 9 2. Transparansi (Transparancy) 3. Perilaku yang Etis (Ethical Behaviour) 4. Menghormati Kepentingan Para Pemangku Kepentingan (Respect for Stakeholder Interests) 5. Menghormati Ketentuan Hukum (Respect for the Rule of Law) 6. Menghormati Norma-Norma Internasional untuk Berperilaku (Respect for International Norms of Behaviour) 7. Menghormati Hak Asasi Manusia (Respect for Human Rights) ISO 26000 memperkenalkan 7 subjek inti yang perlu dipertimbangkan, dimana ditunjukkan oleh gambar di bawah ini, yang mencakup: 1. Tata Kelola Organisasi (Organizational Governance) 2. Hak Asasi Manusia (Human Rights)
  • 10. www.futurumcorfinan.com Page 10 3. Praktik-Praktik Ketenagakerjaan (Labour Practices) 4. Lingkungan (Environment) 5. Praktik Operasional yang Wajar (Fair Operating Practices) 6. Isu-Isu Pelanggan (Consumer Issues) 7. Keterlibatan dan Pengembangan Komunitas (Community Involvement and Development) Dari ISO 26000 dapat diketahui bahwa suatu organisasi tidak hidup dalam suatu kevakuman. Organisasi tidak sama dengan Pemangku Kepentingan, namun di antara keduanya, ada “irisan”, yang dapat merupakan titik temu dari berbagai kepentingan. Namun demikian, baik Organisasi maupun Para Pemangku Kepentingan, kedua-duanya ada dalam lingkaran Masyarakat, yang akan saling mempengaruhi dan memberikan timbal balik. Bahkan bisa memiliki kepentingan bersama
  • 11. www.futurumcorfinan.com Page 11 Yang menarik diperhatikan bahwa CSR dari suatu organisasi sangat terkait dengan Sustainable Development dari Organisasi itu sendiri. Terjemahan di Indonesia untuk CSR kurang tepat karena hanya menyebutkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, padahal jelas bahwa dalam Sustainable Development ada tiga unsur, yaitu selain Sosial dan Lingkungan, ada juga aspek Ekonomi. Jadi dalam CSR, ketiga unsur itu sama pentingnya. Salah satu kegiatan Keterlibatan dan Pengembangan Komunitas yang cenderung diartikan hanya berisi kegiatan pemberian “bantuan” dan “sumbangan”, justru dikatakan oleh ISO 26000 sebagai bagian integral dari sustainable development. Yang menarik ISO 26000 mengakui adanya dua investasi yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi, yaitu investasi ekonomi dan investasi sosial. Issues of community development to which an organization can contribute include creating employment through expanding and diversifying economic activities and technological development. It can also contribute through social investments in wealth and income creation through local economic development initiatives; expanding education and skills development programs; promoting and preserving cultures and arts; and providing and/or promoting community health services. Social investments that contribute to community development can sustain and enhance an organization’s relationships with its communities, and MAY or MAY NOT be associated with an organization’s core operational activities. Social investment takes place when organizations invest their resources in initiatives and programs aimed at improving social aspects of community life. Types of social investments may include projects related to education, training, culture, health care, income generation, infrastructure development, improving access to information or any other activity likely to promote economic or social development. Yang menarik bahwa CSR dalam konteks ISO 26000 bisa atau bisa juga tidak selalu terkait dengan aktivitas operational utama suatu organisasi. Menurut penulis, agak sulit tentunya begitu kegiatan CSR menjadi kegiatan yang terintegrasi ke dalam kegiatan operasional suatu organisasi, termasuk dalam level pengambilan keputusan dan komunikasi. Arahnya tentu sustainable development.
  • 12. www.futurumcorfinan.com Page 12 Dari ulasan di atas, penulis berharap bahwa CSR bisa dilihat dalam konteks yang proporsional, termasuk juga oleh pihak pemerintah, terutama Dirjen Pajak. Justru bisa dilihat lebih jauh, kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan oleh pihak swasta dapat menggantikan banyak kegiatan-kegiatan yang seharusnya dikerjakan oleh pemerintah. Karena pemerintah tidak mungkin dapat melakukan semua kegiatan-kegiatan tersebut dan kemungkinan besar juga tidak memiliki seluruh sumber daya yang diperlukan, keterlibatan pihak swasta menjadi suatu keniscayaan, yang mesti diterima. Kalau tidak, pemerintah sendiri yang perlu menyediakan anggaran bagi kegiatan-kegiatan CSR tersebut. Sebagai alternatif. Karena CSR sekarang menjadi trend global di seluruh dunia, justru penulis melihat bahwa pemerintah Indonesia, terutama Dirjen Pajak mestinya mendorong wajib pajak kea rah ini, dan insentif pajak berupa diperbolehkannya biaya-biaya terkait CSR menjadi pengurang penghasilan bruto. CSR jelas bukan hanya semata-mata suatu tindakan bersifat “sosial”, atau dalam praktiknya, perusahaan perlu mengambil atau mengalokasikan sebagian dari keuntungan atau laba perusahaan untuk “diberikan bantuan, disumbangkan, dihibahkan” kepada masyarakat atau
  • 13. www.futurumcorfinan.com Page 13 untuk tujuan-tujuan mulia lainnya, namun jauh dari itu, CSR adalah bersifat sangat strategis baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi masyarakat, dan memang sudah selayaknya bisnis atau suatu usaha dijalankan. Artinya, seluruh kegiatan dan kebijakan perusahaan diarahkan untuk membawa keuntungan atau manfaat tidak hanya bagi perusahaan, para pemegang saham, tapi juga kepada seluruh pihak-pihak yang kena dampaknya baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk masyarakat secara luas dan lingkungan. CSR diharapkan dapat memperbesar externalities yang positif. Penulis melihat justru CSR ini belum diakomodasi dalam peraturan-peraturan dirjen pajak. PP 93/2010 jelas bukan merupakan CSR atau spesifik diperuntukkan untuk insentif pajak bagi CSR. Ada beberapa masalah, tentunya: Yang perlu dilihat apakah pengeluaran untuk CSR merupakan beban atas penghasilan bruto atau diambil dari laba bersih, artinya diperlakukan seperti dividen? Karena tidak mungkin memberikan daftar kegiatan CSR apa saja, ini menjadi tantangan tersendiri, apakah hanya kegiatan tertentu yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan?
  • 14. www.futurumcorfinan.com Page 14 Bagaimana dengan kegiatan CSR yang bersifat capital expenditure, artinya akan berupa aset dan bukan berupa biaya? Apakah biaya CSR ada kadaluarsa sehingga hanya dalam jangkat waktu tertentu dapat diakui? Beberapa kegiatan utama perusahaan bisa saja malah dipakai untuk pengembangan masyarakat, misalnya: Suatu perusahaan yang menjual alat pertanian, dapat menyediakan pelatihan dalam teknik- teknik bertani yang baik
  • 15. www.futurumcorfinan.com Page 15 Sekolah yang mempunyai program CSR menggunakan sarana sekolah untuk menyediakan pendidikan atau kursus bagi mereka yang butuh huruf. Perusahaan air minum yang menyediakan air gratis bagi warga sekitar Argumen yang sering dibangun adalah biaya tersebut mesti 3 M: CSR sendiri sebagaimana dalam ISO jelas memang untuk meningkatkan atau mendatangkan manfaat bagi lingkungan dimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan usaha. Dan bisa juga untuk “branding awareness”.Ini butuh waktu sehingga tidak bisa satu atau dua kegiatan saja: even, promo, sponsorship, dan lain-lain Manfaat tidak selalu harus direct ke bisnis berupa peningkatan penjualan langsung pada periode dimana biaya tersebut dikeluarkan. Perusahaan bisa saja menyisihkan sebagian dana: Misalnya membangun fasilitas air minum gratis yang diperuntukkan untuk warga setempat dimana perusahaan beroperasi atau di dekat lingkungan pabrik Perusahaan bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat membiayai pemasangan alat- alat penanda jalan atau penyebrangan jalan atau lampu lalu lintas guna meningkatkan keamanan di sekitar lingkungan kantor dan pabrik, dimana ini bisa membawa manfaat bagi karyawan atau masyarakat pengguna. Perusahaan guna menekan angka kriminalitas guna menghidupkan kegiatan ekonomi di suatu daerah membangun stadion untuk dapat digunakan sebagai kegiatan komunitas anak muda. Kalau pajak digunakan untuk membangun dan membiayai pembangunan, lalu apa bedanya kalau itu dijalankan oleh peran serta swasta…Ini perlu mendapat penelitian, apakah memang dengan memberikan insentif pajak, negara dirugikan? Pajak memang digunakan untuk membiayai program-program pemerintah di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan dan keamanan. Menjadi sponsor dalam dari suatu kegiatan olahraga dimana tercantum nama sponsor di tropi atau di spanduk-spanduk. Penyediaan obat-obatan gratis oleh perusahaan farmasi. ~~~~~~ ####### ~~~~~~
  • 16. www.futurumcorfinan.com Page 16 Disclaimer This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors for specific advice. This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com © FUTURUM. All Rights Reserved