SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 47 TAHUN 2012
TENTANG
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 74 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TANGGUNG JAWAB
SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS.
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan
adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas serta peraturan
pelaksanaannya.
2. Rapat . . .
- 2 -
2. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut
RUPS adalah organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau
Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan/atau anggaran dasar.
3. Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.
4. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus
sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi.
Pasal 2
Setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung
jawab sosial dan lingkungan.
Pasal 3
(1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 menjadi kewajiban bagi
Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di
bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam
berdasarkan Undang-Undang.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan baik di dalam maupun di luar lingkungan
Perseroan.
Pasal 4
(1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh
Direksi berdasarkan rencana kerja tahunan Perseroan
setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau
RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan.
(2) Rencana kerja tahunan Perseroan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) memuat rencana kegiatan dan anggaran
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tanggung jawab
sosial dan lingkungan.
Pasal 5 . . .
- 3 -
Pasal 5
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di
bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam,
dalam menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan
anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
harus memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(2) Realisasi anggaran untuk pelaksanaan tanggung jawab
sosial dan lingkungan yang dilaksanakan oleh Perseroan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperhitungkan
sebagai biaya Perseroan.
Pasal 6
Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat
dalam laporan tahunan Perseroan dan
dipertanggungjawabkan kepada RUPS.
Pasal 7
Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang tidak
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 8
(1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 tidak menghalangi Perseroan
berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
(2) Perseroan yang telah berperan serta melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan penghargaan oleh
instansi yang berwenang.
Pasal 9
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar . . .
- 4 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 April 2012
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 4 April 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 89
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Asisten Deputi Perundang-undangan
Bidang Perekonomian,
Setio Sapto Nugroho
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 47 TAHUN 2012
TENTANG
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS
I. UMUM
Peraturan Pemerintah ini melaksanakan ketentuan Pasal 74 Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam
Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada
umumnya maupun Perseroan itu sendiri dalam rangka terjalinnya
hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Dalam Peraturan Pemerintah ini, Perseroan yang kegiatan usahanya di
bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kegiatan dalam
memenuhi kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut
harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Pengaturan tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut dimaksudkan
untuk:
1. meningkatkan kesadaran Perseroan terhadap pelaksanaan tanggung
jawab sosial dan lingkungan di Indonesia;
2. memenuhi perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat
mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan; dan
3. menguatkan pengaturan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang
telah diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan sesuai
dengan bidang kegiatan usaha Perseoan yang bersangkutan.
Sehubungan . . .
- 2 -
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam Peraturan Pemerintah ini
diatur mengenai:
1. Tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh Perseroan
dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam berdasarkan Undang-Undang.
2. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dilakukan di
dalam ataupun di luar lingkungan Perseroan.
3. Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan berdasarkan
rencana kerja tahunan yang memuat rencana kegiatan dan anggaran
yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya.
4. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan disusun dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
5. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan wajib dimuat
dalam laporan tahunan Perseroan untuk dipertanggungjawabkan
kepada RUPS.
6. Penegasan pengaturan pengenaan sanksi Perseroan yang tidak
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
7. Perseroan yang telah berperan dan melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungan dapat diberikan penghargaan oleh instansi
yang berwenang.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Ketentuan ini menegaskan bahwa pada dasarnya setiap Perseroan
sebagai wujud kegiatan manusia dalam bidang usaha, secara moral
mempunyai komitmen untuk bertanggung jawab atas tetap terciptanya
hubungan Perseroan yang serasi dan seimbang dengan lingkungan dan
masyarakat setempat sesuai dengan nilai, norma, dan budaya
masyarakat tersebut.
Pasal 3
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang sumber daya alam” adalah Perseroan yang
kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya
alam.
Yang . . .
- 3 -
Yang dimaksud dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam” adalah
Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber
daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi
kemampuan sumber daya alam termasuk pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Yang dimaksud dengan “berdasarkan Undang-Undang” adalah
undang-undang beserta peraturan pelaksanaan undang-undang
mengenai sumber daya alam atau yang berkaitan dengan sumber
daya alam, serta etika menjalankan perusahaan, antara lain:
peraturan perundang-undangan di bidang perindustrian,
kehutanan, minyak dan gas bumi, badan usaha milik negara,
usaha panas bumi, sumber daya air, pertambangan mineral dan
batu bara, ketenagalistrikan, perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, larangan praktik monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat, hak asasi manusia, ketenagakerjaan, serta
perlindungan konsumen.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 4
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “kecuali ditentukan lain dalam peraturan
perundang-undangan” adalah peraturan perundang-undangan
menentukan lain bahwa persetujuan atas rencana kerja diberikan
oleh RUPS, maka anggaran dasar tidak dapat menentukan
rencana kerja disetujui oleh Dewan Komisaris atau sebaliknya.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 5
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “kepatutan dan kewajaran” adalah
kebijakan Perseroan, yang disesuaikan dengan kemampuan
keuangan Perseroan, dan potensi risiko yang mengakibatkan
tanggung jawab sosial dan lingkungan yang harus ditanggung oleh
Perseroan sesuai dengan kegiatan usahanya yang tidak
mengurangi kewajiban sebagaimana yang ditetapkan dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
kegiatan usaha Perseroan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 6 . . .
- 4 -
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Yang dimaksud dengan dengan “dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan” adalah dikenai segala
bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
terkait.
Pasal 8
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “tidak menghalangi Perseroan berperan
serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan” adalah
Perseroan tetap dapat melakukan tanggung jawab sosial dan
lingkungan selain yang telah menjadi kewajibannya.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “penghargaan” misalnya fasilitas atau
bentuk penghargaan lainnya.
Pasal 9
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5305

More Related Content

What's hot

2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan
PA_Klaten
 
Kelompok 5 perizinan di daerah (1)
Kelompok 5   perizinan di daerah (1)Kelompok 5   perizinan di daerah (1)
Kelompok 5 perizinan di daerah (1)
Erika Ginting
 

What's hot (19)

Permen pu13 2013
Permen pu13 2013Permen pu13 2013
Permen pu13 2013
 
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta KerjaMateri MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
 
2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan
 
JASA PENGURUSAN UKL UPL.
JASA PENGURUSAN UKL UPL.JASA PENGURUSAN UKL UPL.
JASA PENGURUSAN UKL UPL.
 
Uu no 28_2004
Uu no 28_2004Uu no 28_2004
Uu no 28_2004
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Penge...
 
Uu 28 2004
Uu 28 2004Uu 28 2004
Uu 28 2004
 
07 spp-izin-lingkungan
07 spp-izin-lingkungan07 spp-izin-lingkungan
07 spp-izin-lingkungan
 
Uu no 16_th_2001 yayasan
Uu no 16_th_2001 yayasanUu no 16_th_2001 yayasan
Uu no 16_th_2001 yayasan
 
Tugas plh3
Tugas plh3Tugas plh3
Tugas plh3
 
Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)
 
Hukum Perizinan - ASPEK HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
Hukum Perizinan - ASPEK HUKUM EKONOMI DAN BISNISHukum Perizinan - ASPEK HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
Hukum Perizinan - ASPEK HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
 
Uu 16 2001
Uu 16 2001Uu 16 2001
Uu 16 2001
 
Kelompok 5 perizinan di daerah (1)
Kelompok 5   perizinan di daerah (1)Kelompok 5   perizinan di daerah (1)
Kelompok 5 perizinan di daerah (1)
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
 
Dlh Perling dan Pertek
Dlh   Perling dan PertekDlh   Perling dan Pertek
Dlh Perling dan Pertek
 
UU RI Tentang Yayasan
UU RI Tentang YayasanUU RI Tentang Yayasan
UU RI Tentang Yayasan
 
Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...
Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...
Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...
 
Penegakan hukum terhadap bml
Penegakan hukum terhadap bmlPenegakan hukum terhadap bml
Penegakan hukum terhadap bml
 

Similar to PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf

Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaanPerda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
PA_Klaten
 
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
Izam17
 
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBPermen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Fardalaw Labor
 

Similar to PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf (20)

Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaanPerda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
 
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur drafCSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
 
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
 
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
 
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
 
Pengaturan Corporate Social Responsibility Perseroan
Pengaturan Corporate Social Responsibility PerseroanPengaturan Corporate Social Responsibility Perseroan
Pengaturan Corporate Social Responsibility Perseroan
 
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial PerusahanPerda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
 
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatasUu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
 
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PerusahaanTanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
 
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buanaHbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana
 
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptxPELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptx
 
Presentasi csr 20 april 2013
Presentasi csr 20 april 2013Presentasi csr 20 april 2013
Presentasi csr 20 april 2013
 
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatasUu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
 
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDFUU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
 
3 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, badan usaha, universitas mercu ...
3 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, badan usaha, universitas mercu ...3 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, badan usaha, universitas mercu ...
3 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, badan usaha, universitas mercu ...
 
Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...
Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...
Permenakertrans No. 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan ...
 
Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...
Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...
Permenakertrans no28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan pe...
 
PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...
PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...
PERMENAKERTRANS NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN ...
 
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBPermen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
 
Csr (Corporate Social Responbility)
Csr (Corporate Social Responbility)Csr (Corporate Social Responbility)
Csr (Corporate Social Responbility)
 

Recently uploaded

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 

Recently uploaded (10)

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 

PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf

  • 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 74 ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS. Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan pelaksanaannya. 2. Rapat . . .
  • 2. - 2 - 2. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau anggaran dasar. 3. Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. 4. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Pasal 2 Setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pasal 3 (1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi kewajiban bagi Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam berdasarkan Undang-Undang. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan baik di dalam maupun di luar lingkungan Perseroan. Pasal 4 (1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan. (2) Rencana kerja tahunan Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pasal 5 . . .
  • 3. - 3 - Pasal 5 (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, dalam menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) harus memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (2) Realisasi anggaran untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperhitungkan sebagai biaya Perseroan. Pasal 6 Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan Perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS. Pasal 7 Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal 8 (1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tidak menghalangi Perseroan berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. (2) Perseroan yang telah berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan penghargaan oleh instansi yang berwenang. Pasal 9 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar . . .
  • 4. - 4 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 April 2012 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 4 April 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd AMIR SYAMSUDIN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 89 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Asisten Deputi Perundang-undangan Bidang Perekonomian, Setio Sapto Nugroho
  • 5. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS I. UMUM Peraturan Pemerintah ini melaksanakan ketentuan Pasal 74 Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri dalam rangka terjalinnya hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Dalam Peraturan Pemerintah ini, Perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kegiatan dalam memenuhi kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Pengaturan tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut dimaksudkan untuk: 1. meningkatkan kesadaran Perseroan terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan di Indonesia; 2. memenuhi perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan; dan 3. menguatkan pengaturan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang telah diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidang kegiatan usaha Perseoan yang bersangkutan. Sehubungan . . .
  • 6. - 2 - Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai: 1. Tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam berdasarkan Undang-Undang. 2. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dilakukan di dalam ataupun di luar lingkungan Perseroan. 3. Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan yang memuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya. 4. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan disusun dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 5. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan wajib dimuat dalam laporan tahunan Perseroan untuk dipertanggungjawabkan kepada RUPS. 6. Penegasan pengaturan pengenaan sanksi Perseroan yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. 7. Perseroan yang telah berperan dan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dapat diberikan penghargaan oleh instansi yang berwenang. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Ketentuan ini menegaskan bahwa pada dasarnya setiap Perseroan sebagai wujud kegiatan manusia dalam bidang usaha, secara moral mempunyai komitmen untuk bertanggung jawab atas tetap terciptanya hubungan Perseroan yang serasi dan seimbang dengan lingkungan dan masyarakat setempat sesuai dengan nilai, norma, dan budaya masyarakat tersebut. Pasal 3 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam” adalah Perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Yang . . .
  • 7. - 3 - Yang dimaksud dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam” adalah Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam termasuk pelestarian fungsi lingkungan hidup. Yang dimaksud dengan “berdasarkan Undang-Undang” adalah undang-undang beserta peraturan pelaksanaan undang-undang mengenai sumber daya alam atau yang berkaitan dengan sumber daya alam, serta etika menjalankan perusahaan, antara lain: peraturan perundang-undangan di bidang perindustrian, kehutanan, minyak dan gas bumi, badan usaha milik negara, usaha panas bumi, sumber daya air, pertambangan mineral dan batu bara, ketenagalistrikan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, hak asasi manusia, ketenagakerjaan, serta perlindungan konsumen. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 4 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan” adalah peraturan perundang-undangan menentukan lain bahwa persetujuan atas rencana kerja diberikan oleh RUPS, maka anggaran dasar tidak dapat menentukan rencana kerja disetujui oleh Dewan Komisaris atau sebaliknya. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 5 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “kepatutan dan kewajaran” adalah kebijakan Perseroan, yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan Perseroan, dan potensi risiko yang mengakibatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang harus ditanggung oleh Perseroan sesuai dengan kegiatan usahanya yang tidak mengurangi kewajiban sebagaimana yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 6 . . .
  • 8. - 4 - Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Yang dimaksud dengan dengan “dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” adalah dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang terkait. Pasal 8 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “tidak menghalangi Perseroan berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan” adalah Perseroan tetap dapat melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan selain yang telah menjadi kewajibannya. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “penghargaan” misalnya fasilitas atau bentuk penghargaan lainnya. Pasal 9 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5305