SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
 Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan
sesuai dengan jenis dan luasnya. Faktur terjadi jika tulang
dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya.
Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya
meremuk, gerakan putar, mendadak bahkan kontraksi otot
ekstrem. Meskipun tulang patah, jaringan sekitarnya juga
akan terpengaruh, mengakibatkan edema jaringan lunak,
perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendo,
kerusakan saraf dan kerusakan pembuluh darah. (Brunner and
Suddarth, 2001).
 Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Gejala –
gejala fraktur tergantung pada sisi, beratnya dan jumlah
kerusakan pada struktur lain, biasanya terjadi pada orang
dewasa laki-laki yang disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, dan
perilaku kekerasan. (Marilyn, E. Doengoes, 1999).
Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang
membentuk punggung yang mudah digerakkan. terdapat 33 tulang
punggung padamanusia, 5 di antaranya bergabung membentuk
bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor (coccyx).
Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi
7 tulang cervical (leher), 12 tulang thorax (thorax atau dada) dan,
5 tulang lumbal. Banyaknya tulang belakang dapat saja terjadi
ketidaknormalan. Bagian terjarang terjadi ketidaknormalan adalah
bagian leher.
PENGERTIAN TULANG
BELAKANG
Fraktur tulang belakang adalah kelainan pada
tulang (deformitas) belakang atau dekontinuitas
dari tulang oleh tenaga yang melebihi kekuatan.
Fraktur vertebra, khususnya vertebra servikalis
dapat disebabkan oleh trauma hiperekstensi,
hiperfleksi, ekstensi rotasi, fleksi rotasi, atau
kompresi servikalis. Selain itu fraktur vertebra
thorakal bagian atas dan tengah jarang terjadi,
kecuali bila trauma berat atau ada osteoporosis.
Karena kanalis spinal di daerah ini sempit, maka
sering disertai gejala neurologis. Mekanisme
trauma biasanya bersifat kompresi atau trauma
langsung.
1. Kebanyakan fraktur terjadi karena kecelakaan lalu
lintas
2. Cidera olah raga Saat melakukan oleh raga yang
berat tanpa pemanasan sehingga terjadi cidera olah
raga yang menyebabkan fraktur
3. Osteoporosis Lebih sering terjadi pada wanita usia
di atas 45 tahun karena terjadi perubahan hormon
menopause
4. Malnutrisi Pada orang yang malnutrisi terjadi defsit
kalsium pada tulang sehingga tulang rapuh dan
sangat beresiko sekali terjadi fraktur
5. Kecerobohan di tempat kerja biasa terjadi, yang
dapat menyebabkan fraktur.
6. Tindak kekerasan, seperti luka tembak atau Tusuk
7. Tumor, atau kondisi lain yang mendasarinya yang
melemahkan tulang bisa patah tulang belakang.
 Patah tulang yang terasa dan terdengar oleh korban sendiri
 Rasa sakit disekitar luka terutama ketika digerakkan
 Pembengkakan dan memar pada bagian luka
 Deformitas tempat yang patah
 Adanya krepitus (derik tulang yang teraba akibat gesekan antara fragmen
satu dengan yang lainnya)
 Nyeri sumbu dan nyeri tekan
 Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang
diimobilisasi
 Setelah terjadi fraktur, bagian – bagian tak dapat digunakan dan cenderung
bergerak secara tidak alamiah.
 Terjadi pemendekan tulang karena kontraksi otot yang melekat di atas dan
bawah tempat fraktur.
 Sakit punggung yang parah yang diperburuk oleh gerakan.
 Ketika sumsum tulang belakang juga terkena, mati rasa, kesemutan,
kelemahan, atau buang air besar / kandung kemih dapat terjadi disfungsi.
 Pola Fraktur Fleksi (menekuk Ke depan)
fraktur Kompresi. Saat bagian depan (anterior) dari vertebra mendapat Tekanan
Berlebihan dan kehilangan tumpuan, sedangkan bagian belakang (posterior) tidak.
Jenis fraktur ini biasanya stabil dan jarang berhubungan dengan masalah
persyarafan / neurologis.
 Axial burst fracture. Vertebra kehilangan tumpuan pada kedua bagian depan dan
sisi belakang. Hal ini sering disebabkan oleh jatuh dari ketinggian dan mendarat di
kaki.
 Pola Fraktur ekstensi (menekuk ke belakang)
Fleksi/distraksi (Chance) fracture. Vertebra secara berhubungan antara satu ruas
dengan ruas yang lain Tertarik dan saling terpisah (distraksi). Hal ini dapat terjadi
dalam kecelakaan seperti cidera kepala-saat kecelakaan mobil, di mana tubuh
bagian atas terlempar ke depan sementara panggul distabilkan oleh sabuk
pengaman mobil.
 Pola Fraktur Rotasi
Proses fraktur melintang. Fraktur ini jarang terjadi dan hasil dari rotasi atau ke
samping ekstrim (lateral) lentur, dan biasanya tidak mempengaruhi stabilitas.
Fraktur-dislokasi. Ini adalah cedera yang menyebabkan tulang tidak stabil dan /
atau jaringan lunak / ligament yang mengikat tulang belakang kendur
sehingga dapat bergerak dari posisi asalnya. Cedera ini sering menyebabkan
kompresi sumsum tulang belakang yang serius.
Bila terjadi penderita kecelakaan yang terdapat dijalan dan ternyata
penderita tersebut mengalami fraktur tulang belakang, maka yang harus
kita lakukan adalah:
 Periksa penderita dengan GCS
 Pertahankan jalan napas
 Membersihkan benda asing yang terdapat pada hidung, mulut, darah,
secret atau di daerah yang lainnya
 Longgarkan pakaian yang ketat
 Bila terjadi fraktur tulang belakang, pegang bagian servikal dan biarkan
badan terlentang
 Letakkan penderita di tempat yang aman dan berventilasi udara yang baik
 Pasang bidai di tulang belakang berupa papan atau benda yang lainnya
 Hindari gerakan kepala dan tulang belakang yang berlebih
 Perhatikan tanda tanda shock
 Segera siapkan transport ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan
lanjut
 Biasanya setelah dilakukan
tindak lanjut, pasien akan
di fiksasi leher (cervical)
dengan cervical collar
untuk masa penyembuhan
di daerah cervical
 Sedangkan untuk
masa penyembuhan
pada tulang lainnya,
pasien harus di
fiksasi dengan
menggunakan korset
TLSO
 Kesimpulan yang kami dapatkan dari makalah yang kami buat
adalahFraktur itu adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya, pemisah atau
patahnya tulang dapat disebabkan oleh pukulan keras langsung
yang mengakibatkan trauma.
Vertebra adalah tulang yang tak beraturan yang membentuk
punggung yang mudah bergerak.
Fraktur Vertebra adalah kelainan pada tulang (deformitas)
belakang yang diakibatkan trauma pada tulang yang tak berturan.
Fraktur tulang belakang bisa mengakibatkan penderita
mengalami kematian jika terjadi malpraktek karena tulang
belakang menyambungkan saraf otak menuju medulla spinalis.
Jika terjadi malpraktek maka nyawa penderita tidak akan
tertolong lagi.
Dari beberapa penanganan diatas yang telah kita bahas dapat
disimpulkan bahwa tugas kita sebagai asisten perawat itu
melakukan pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke
rumah sakit untuk ditindak lanjuti.
Fraktur Tulang Belakang

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang
 
fraktur pada BBL
fraktur pada BBLfraktur pada BBL
fraktur pada BBL
 
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint PainPiriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
 
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayiFraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
 
Humerus
HumerusHumerus
Humerus
 
Askep tumor medula spinalis
Askep tumor medula spinalisAskep tumor medula spinalis
Askep tumor medula spinalis
 
Fraktur Humerus
Fraktur HumerusFraktur Humerus
Fraktur Humerus
 
trauma pelvis penatalaksanaan
trauma pelvis penatalaksanaantrauma pelvis penatalaksanaan
trauma pelvis penatalaksanaan
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
6.trauma tulang belakang
6.trauma tulang belakang6.trauma tulang belakang
6.trauma tulang belakang
 
Gadar ''trauma spinal'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''trauma spinal'' AKPER PEMKAB MUNA Gadar ''trauma spinal'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''trauma spinal'' AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
 
Fraktur klavikula
Fraktur klavikulaFraktur klavikula
Fraktur klavikula
 
Complete Spinal Transections
Complete Spinal TransectionsComplete Spinal Transections
Complete Spinal Transections
 
Lp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur FemurLp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur Femur
 
Morton disease
Morton diseaseMorton disease
Morton disease
 
Ppt kti
Ppt ktiPpt kti
Ppt kti
 
Fraktur tibia
Fraktur tibiaFraktur tibia
Fraktur tibia
 
Ajkll
AjkllAjkll
Ajkll
 
Fraktur klavikula
Fraktur klavikulaFraktur klavikula
Fraktur klavikula
 

Similar to Fraktur Tulang Belakang

Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptxType of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptxredo19
 
Laporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femurLaporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femurEdju Joen
 
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxLAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxYusindrawati
 
Laporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurLaporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurPuji Astuti
 
Laporan pendahuluan frakt
Laporan pendahuluan fraktLaporan pendahuluan frakt
Laporan pendahuluan fraktDoni Luter
 
M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9ermawijaya
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep frakturSyam
 
Laporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurLaporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurSMA NEGERI 8 BEKASI
 
Laporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaLaporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaNurhikmaUmati
 
Yuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisiYuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisiyunibitaahza1
 
Rangkuman fraktur
Rangkuman frakturRangkuman fraktur
Rangkuman frakturMegumiPalar
 
140899028 fraktur
140899028 fraktur140899028 fraktur
140899028 frakturjihan26
 
Askep power poin
Askep power poinAskep power poin
Askep power poinFadin Fadin
 
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurBab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurafifub
 

Similar to Fraktur Tulang Belakang (20)

fraktur_femur.pdf
fraktur_femur.pdffraktur_femur.pdf
fraktur_femur.pdf
 
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptxType of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
 
27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal
 
orthofraktur).ppt
orthofraktur).pptorthofraktur).ppt
orthofraktur).ppt
 
Laporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femurLaporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femur
 
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxLAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
 
Askep biya nn
Askep biya nnAskep biya nn
Askep biya nn
 
Laporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurLaporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femur
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
 
Laporan pendahuluan frakt
Laporan pendahuluan fraktLaporan pendahuluan frakt
Laporan pendahuluan frakt
 
M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep fraktur
 
Laporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurLaporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femur
 
Fraktur AKPER MUNA
Fraktur AKPER MUNA Fraktur AKPER MUNA
Fraktur AKPER MUNA
 
Laporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaLaporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibia
 
Yuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisiYuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisi
 
Rangkuman fraktur
Rangkuman frakturRangkuman fraktur
Rangkuman fraktur
 
140899028 fraktur
140899028 fraktur140899028 fraktur
140899028 fraktur
 
Askep power poin
Askep power poinAskep power poin
Askep power poin
 
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurBab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 

Fraktur Tulang Belakang

  • 1.
  • 2.  Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya. Faktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya. Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan putar, mendadak bahkan kontraksi otot ekstrem. Meskipun tulang patah, jaringan sekitarnya juga akan terpengaruh, mengakibatkan edema jaringan lunak, perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendo, kerusakan saraf dan kerusakan pembuluh darah. (Brunner and Suddarth, 2001).  Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Gejala – gejala fraktur tergantung pada sisi, beratnya dan jumlah kerusakan pada struktur lain, biasanya terjadi pada orang dewasa laki-laki yang disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, dan perilaku kekerasan. (Marilyn, E. Doengoes, 1999).
  • 3. Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang mudah digerakkan. terdapat 33 tulang punggung padamanusia, 5 di antaranya bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor (coccyx). Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi 7 tulang cervical (leher), 12 tulang thorax (thorax atau dada) dan, 5 tulang lumbal. Banyaknya tulang belakang dapat saja terjadi ketidaknormalan. Bagian terjarang terjadi ketidaknormalan adalah bagian leher. PENGERTIAN TULANG BELAKANG
  • 4.
  • 5. Fraktur tulang belakang adalah kelainan pada tulang (deformitas) belakang atau dekontinuitas dari tulang oleh tenaga yang melebihi kekuatan. Fraktur vertebra, khususnya vertebra servikalis dapat disebabkan oleh trauma hiperekstensi, hiperfleksi, ekstensi rotasi, fleksi rotasi, atau kompresi servikalis. Selain itu fraktur vertebra thorakal bagian atas dan tengah jarang terjadi, kecuali bila trauma berat atau ada osteoporosis. Karena kanalis spinal di daerah ini sempit, maka sering disertai gejala neurologis. Mekanisme trauma biasanya bersifat kompresi atau trauma langsung.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. 1. Kebanyakan fraktur terjadi karena kecelakaan lalu lintas 2. Cidera olah raga Saat melakukan oleh raga yang berat tanpa pemanasan sehingga terjadi cidera olah raga yang menyebabkan fraktur 3. Osteoporosis Lebih sering terjadi pada wanita usia di atas 45 tahun karena terjadi perubahan hormon menopause 4. Malnutrisi Pada orang yang malnutrisi terjadi defsit kalsium pada tulang sehingga tulang rapuh dan sangat beresiko sekali terjadi fraktur 5. Kecerobohan di tempat kerja biasa terjadi, yang dapat menyebabkan fraktur. 6. Tindak kekerasan, seperti luka tembak atau Tusuk 7. Tumor, atau kondisi lain yang mendasarinya yang melemahkan tulang bisa patah tulang belakang.
  • 11.  Patah tulang yang terasa dan terdengar oleh korban sendiri  Rasa sakit disekitar luka terutama ketika digerakkan  Pembengkakan dan memar pada bagian luka  Deformitas tempat yang patah  Adanya krepitus (derik tulang yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan yang lainnya)  Nyeri sumbu dan nyeri tekan  Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi  Setelah terjadi fraktur, bagian – bagian tak dapat digunakan dan cenderung bergerak secara tidak alamiah.  Terjadi pemendekan tulang karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur.  Sakit punggung yang parah yang diperburuk oleh gerakan.  Ketika sumsum tulang belakang juga terkena, mati rasa, kesemutan, kelemahan, atau buang air besar / kandung kemih dapat terjadi disfungsi.
  • 12.  Pola Fraktur Fleksi (menekuk Ke depan) fraktur Kompresi. Saat bagian depan (anterior) dari vertebra mendapat Tekanan Berlebihan dan kehilangan tumpuan, sedangkan bagian belakang (posterior) tidak. Jenis fraktur ini biasanya stabil dan jarang berhubungan dengan masalah persyarafan / neurologis.  Axial burst fracture. Vertebra kehilangan tumpuan pada kedua bagian depan dan sisi belakang. Hal ini sering disebabkan oleh jatuh dari ketinggian dan mendarat di kaki.  Pola Fraktur ekstensi (menekuk ke belakang) Fleksi/distraksi (Chance) fracture. Vertebra secara berhubungan antara satu ruas dengan ruas yang lain Tertarik dan saling terpisah (distraksi). Hal ini dapat terjadi dalam kecelakaan seperti cidera kepala-saat kecelakaan mobil, di mana tubuh bagian atas terlempar ke depan sementara panggul distabilkan oleh sabuk pengaman mobil.  Pola Fraktur Rotasi Proses fraktur melintang. Fraktur ini jarang terjadi dan hasil dari rotasi atau ke samping ekstrim (lateral) lentur, dan biasanya tidak mempengaruhi stabilitas. Fraktur-dislokasi. Ini adalah cedera yang menyebabkan tulang tidak stabil dan / atau jaringan lunak / ligament yang mengikat tulang belakang kendur sehingga dapat bergerak dari posisi asalnya. Cedera ini sering menyebabkan kompresi sumsum tulang belakang yang serius.
  • 13. Bila terjadi penderita kecelakaan yang terdapat dijalan dan ternyata penderita tersebut mengalami fraktur tulang belakang, maka yang harus kita lakukan adalah:  Periksa penderita dengan GCS  Pertahankan jalan napas  Membersihkan benda asing yang terdapat pada hidung, mulut, darah, secret atau di daerah yang lainnya  Longgarkan pakaian yang ketat  Bila terjadi fraktur tulang belakang, pegang bagian servikal dan biarkan badan terlentang  Letakkan penderita di tempat yang aman dan berventilasi udara yang baik  Pasang bidai di tulang belakang berupa papan atau benda yang lainnya  Hindari gerakan kepala dan tulang belakang yang berlebih  Perhatikan tanda tanda shock  Segera siapkan transport ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan lanjut
  • 14.  Biasanya setelah dilakukan tindak lanjut, pasien akan di fiksasi leher (cervical) dengan cervical collar untuk masa penyembuhan di daerah cervical
  • 15.  Sedangkan untuk masa penyembuhan pada tulang lainnya, pasien harus di fiksasi dengan menggunakan korset TLSO
  • 16.
  • 17.
  • 18.  Kesimpulan yang kami dapatkan dari makalah yang kami buat adalahFraktur itu adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya, pemisah atau patahnya tulang dapat disebabkan oleh pukulan keras langsung yang mengakibatkan trauma. Vertebra adalah tulang yang tak beraturan yang membentuk punggung yang mudah bergerak. Fraktur Vertebra adalah kelainan pada tulang (deformitas) belakang yang diakibatkan trauma pada tulang yang tak berturan. Fraktur tulang belakang bisa mengakibatkan penderita mengalami kematian jika terjadi malpraktek karena tulang belakang menyambungkan saraf otak menuju medulla spinalis. Jika terjadi malpraktek maka nyawa penderita tidak akan tertolong lagi. Dari beberapa penanganan diatas yang telah kita bahas dapat disimpulkan bahwa tugas kita sebagai asisten perawat itu melakukan pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke rumah sakit untuk ditindak lanjuti.