2. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan
sesuai dengan jenis dan luasnya. Faktur terjadi jika tulang
dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya.
Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya
meremuk, gerakan putar, mendadak bahkan kontraksi otot
ekstrem. Meskipun tulang patah, jaringan sekitarnya juga
akan terpengaruh, mengakibatkan edema jaringan lunak,
perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendo,
kerusakan saraf dan kerusakan pembuluh darah. (Brunner and
Suddarth, 2001).
Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Gejala –
gejala fraktur tergantung pada sisi, beratnya dan jumlah
kerusakan pada struktur lain, biasanya terjadi pada orang
dewasa laki-laki yang disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, dan
perilaku kekerasan. (Marilyn, E. Doengoes, 1999).
3. Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang
membentuk punggung yang mudah digerakkan. terdapat 33 tulang
punggung padamanusia, 5 di antaranya bergabung membentuk
bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor (coccyx).
Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi
7 tulang cervical (leher), 12 tulang thorax (thorax atau dada) dan,
5 tulang lumbal. Banyaknya tulang belakang dapat saja terjadi
ketidaknormalan. Bagian terjarang terjadi ketidaknormalan adalah
bagian leher.
PENGERTIAN TULANG
BELAKANG
4.
5. Fraktur tulang belakang adalah kelainan pada
tulang (deformitas) belakang atau dekontinuitas
dari tulang oleh tenaga yang melebihi kekuatan.
Fraktur vertebra, khususnya vertebra servikalis
dapat disebabkan oleh trauma hiperekstensi,
hiperfleksi, ekstensi rotasi, fleksi rotasi, atau
kompresi servikalis. Selain itu fraktur vertebra
thorakal bagian atas dan tengah jarang terjadi,
kecuali bila trauma berat atau ada osteoporosis.
Karena kanalis spinal di daerah ini sempit, maka
sering disertai gejala neurologis. Mekanisme
trauma biasanya bersifat kompresi atau trauma
langsung.
6.
7.
8.
9.
10. 1. Kebanyakan fraktur terjadi karena kecelakaan lalu
lintas
2. Cidera olah raga Saat melakukan oleh raga yang
berat tanpa pemanasan sehingga terjadi cidera olah
raga yang menyebabkan fraktur
3. Osteoporosis Lebih sering terjadi pada wanita usia
di atas 45 tahun karena terjadi perubahan hormon
menopause
4. Malnutrisi Pada orang yang malnutrisi terjadi defsit
kalsium pada tulang sehingga tulang rapuh dan
sangat beresiko sekali terjadi fraktur
5. Kecerobohan di tempat kerja biasa terjadi, yang
dapat menyebabkan fraktur.
6. Tindak kekerasan, seperti luka tembak atau Tusuk
7. Tumor, atau kondisi lain yang mendasarinya yang
melemahkan tulang bisa patah tulang belakang.
11. Patah tulang yang terasa dan terdengar oleh korban sendiri
Rasa sakit disekitar luka terutama ketika digerakkan
Pembengkakan dan memar pada bagian luka
Deformitas tempat yang patah
Adanya krepitus (derik tulang yang teraba akibat gesekan antara fragmen
satu dengan yang lainnya)
Nyeri sumbu dan nyeri tekan
Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang
diimobilisasi
Setelah terjadi fraktur, bagian – bagian tak dapat digunakan dan cenderung
bergerak secara tidak alamiah.
Terjadi pemendekan tulang karena kontraksi otot yang melekat di atas dan
bawah tempat fraktur.
Sakit punggung yang parah yang diperburuk oleh gerakan.
Ketika sumsum tulang belakang juga terkena, mati rasa, kesemutan,
kelemahan, atau buang air besar / kandung kemih dapat terjadi disfungsi.
12. Pola Fraktur Fleksi (menekuk Ke depan)
fraktur Kompresi. Saat bagian depan (anterior) dari vertebra mendapat Tekanan
Berlebihan dan kehilangan tumpuan, sedangkan bagian belakang (posterior) tidak.
Jenis fraktur ini biasanya stabil dan jarang berhubungan dengan masalah
persyarafan / neurologis.
Axial burst fracture. Vertebra kehilangan tumpuan pada kedua bagian depan dan
sisi belakang. Hal ini sering disebabkan oleh jatuh dari ketinggian dan mendarat di
kaki.
Pola Fraktur ekstensi (menekuk ke belakang)
Fleksi/distraksi (Chance) fracture. Vertebra secara berhubungan antara satu ruas
dengan ruas yang lain Tertarik dan saling terpisah (distraksi). Hal ini dapat terjadi
dalam kecelakaan seperti cidera kepala-saat kecelakaan mobil, di mana tubuh
bagian atas terlempar ke depan sementara panggul distabilkan oleh sabuk
pengaman mobil.
Pola Fraktur Rotasi
Proses fraktur melintang. Fraktur ini jarang terjadi dan hasil dari rotasi atau ke
samping ekstrim (lateral) lentur, dan biasanya tidak mempengaruhi stabilitas.
Fraktur-dislokasi. Ini adalah cedera yang menyebabkan tulang tidak stabil dan /
atau jaringan lunak / ligament yang mengikat tulang belakang kendur
sehingga dapat bergerak dari posisi asalnya. Cedera ini sering menyebabkan
kompresi sumsum tulang belakang yang serius.
13. Bila terjadi penderita kecelakaan yang terdapat dijalan dan ternyata
penderita tersebut mengalami fraktur tulang belakang, maka yang harus
kita lakukan adalah:
Periksa penderita dengan GCS
Pertahankan jalan napas
Membersihkan benda asing yang terdapat pada hidung, mulut, darah,
secret atau di daerah yang lainnya
Longgarkan pakaian yang ketat
Bila terjadi fraktur tulang belakang, pegang bagian servikal dan biarkan
badan terlentang
Letakkan penderita di tempat yang aman dan berventilasi udara yang baik
Pasang bidai di tulang belakang berupa papan atau benda yang lainnya
Hindari gerakan kepala dan tulang belakang yang berlebih
Perhatikan tanda tanda shock
Segera siapkan transport ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan
lanjut
14. Biasanya setelah dilakukan
tindak lanjut, pasien akan
di fiksasi leher (cervical)
dengan cervical collar
untuk masa penyembuhan
di daerah cervical
15. Sedangkan untuk
masa penyembuhan
pada tulang lainnya,
pasien harus di
fiksasi dengan
menggunakan korset
TLSO
16.
17.
18. Kesimpulan yang kami dapatkan dari makalah yang kami buat
adalahFraktur itu adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya, pemisah atau
patahnya tulang dapat disebabkan oleh pukulan keras langsung
yang mengakibatkan trauma.
Vertebra adalah tulang yang tak beraturan yang membentuk
punggung yang mudah bergerak.
Fraktur Vertebra adalah kelainan pada tulang (deformitas)
belakang yang diakibatkan trauma pada tulang yang tak berturan.
Fraktur tulang belakang bisa mengakibatkan penderita
mengalami kematian jika terjadi malpraktek karena tulang
belakang menyambungkan saraf otak menuju medulla spinalis.
Jika terjadi malpraktek maka nyawa penderita tidak akan
tertolong lagi.
Dari beberapa penanganan diatas yang telah kita bahas dapat
disimpulkan bahwa tugas kita sebagai asisten perawat itu
melakukan pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke
rumah sakit untuk ditindak lanjuti.