3. Pengertian Fraktur Klavikula
Fraktur tulang klavikula merupakan tulang
paling sering mengalami fraktur pada neonatus
karena proses kelahiran . Fraktur klavikula
merupakan komplikasi yang tidak dapat
diprediksi dan dihindari pada persalinan normal
. Klavikula atau tulang selangka adalah tulang
melengkung yang membentuk bagian anterior
gelang bahu yang berfungsi memberi kaitan
pada beberapa otot leher,bahu dan lengan yang
bekerja sebagi penopang lengan.
4. Jenis-jenis Fraktur Klavikula
Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya
jenis fraktur freenstick, walaupun kadang-
kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total,
fraktur ini ditemukan 1 – 2 minggu kemudian
setelah teraba adanya pembentukan kalus.
5. Menurut Neer secara umum fraktur klavikula
diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu :
1.Tipe I : Fraktur pada bagian tengah clavicula.
Lokasi yang paling sering terjadi fraktur.
2. Tipe II : Fraktur pada bagian distal clavicula.
Lokasi tersering kedua mengalami fraktur
setelah midclavicula.
3. Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal
clavicula. Fraktur yang paling jarang terjadi dari
semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya
sekitar 5%.
6. Gejala Klinis
Yang perlu diperhatikan terhadap
kemungkinan adanya trauma lahir klavikula jenis
greenstick adalah :
1. Gerakan tangan kanan-kiri tidak sama
2. Refleks moro asimotris
3. Bayi menangis pada perabaan tulang klavikula
4. Gerakan pasif tangan yang sakit disertai riwayat
persalinan yang sukar.
8. Faktor predisposisi fraktur klavikula
adalah:
1. Bayi yang berukuran besar
2. Distosia bahu
3. Partus dengan letak sungsang
4. Persalinan traumatic .
9. Pengobatan trauma lahir fraktur
tulang kavikula
1. Imobilisasi lengan untuk mengurangi rasa sakit
dan mempercepat pembentukan kalus.
2. Umumnya dalam waktu 7 – 10 hari dengan
imobilisasi dalam posisi abduksi 60 dan fleksi 90
dari siku yang terkena.
3. Untuk mengurangi rasa sakit,pergerakan lengan
harus dibatasi.
10. Pengertian Fraktur Humerus
Fraktur humerus adalah fraktur pada
tulang humerus yang disebabkan oleh
benturan atau trauma langsung maupun tidak
langsung.
11. Etiologi
Fraktur humerus terjadi pada kesalahan
teknik dalam melahirkan lengan pada
presentasi kepala atau sungsang dengan
lengan menjungkit ke atas. Pada keadaan ini
biasanya sisi yang terkena tidak dapat
digerakkan dan refleks Moro pada sisi
tersebut menghilang.
13. Gejala klinis
Diketahui beberapa hari kemudian
dengan ditemukan adanya gerakan
kaki yang berkurang dan asimetris.
Adanya gerakan asimetris serta
ditemukannya deformitas dan krepitasi
pada tulang femur.
15. Penanganan
• Imobilisasi lengan pada sisi bayi dengan siku fleksi 90
derajat
• Prognosis penderita sangat baik dengan dilakukan
imobilisasi lengan selama 2 sampai 4 minggu
• Daya penyembuhan fraktur tulang bagi yang berupa
fraktur tulang tumpang tindih ringan dengan
deformitas, umumnya akan baik.
• Dalam masa pertumbuhan dan pembentukkan
tulang pada bayi, maka tulang yang fraktur tersebut
akan tumbuh dan akhirnya mempunyai bentuk
panjang yang normal.