SlideShare a Scribd company logo
Kedudukan Fonologi
              dalam Linguistik
              Mikrolinguistik                          Fonetik
                                        o Fonologi
               Teori linguistik                       Fonemik
                                        o Morfologi
               Linguistik deskriptif
                                        o Sintaksis
               Linguistik historis
                                        o Semantik
                komparatif
Linguistik


              Makrolinguistik
               Fonetik
               Psikolinguistik
               Sosiolinguistik
               Dsb.
 Istilah FONOLOGI berasal dari kata
  FON yang berarti bunyi dan LOGOS
  yang berarti ilmu pengetahuan
 FONOLOGI adalah ilmu yang

  mempelajari bunyi (bahasa), yaitu bunyi
  yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
Pembagian Bidang Fonologi
 Fonologi dibagi dalam dua bidang yaitu
  Fonetik dan Fonemik
 Fonetik adalah ilmu yang mempelajari

  pembentukan bunyi bahasa
 Fonemik adalah ilmu yang mempelajari

  bunyi bahasa sebagai pembeda arti
Pembagian Fonetik
   Fonetik dibedakan atas tiga jenis, yaitu:
    Fonetik Artikulatoris, Fonetik Akustis, dan
    Fonetik Auditoris
   Fonetik artikulatoris mempelajari mekanisme
    alat bicara manusia
   Fonetik akustis mempelajari bunyi sebagai
    gejala fisis
   Fonetik auditoris mempelajari mekanisme
    telinga menerima bunyi bahasa
FONETIK ARTIKULATORIS
   Alat ucap manusia yang pokok adalah
    PARU-PARU sebagai sumber udara,
    PITA SUARA, ALAT UCAP (LIDAH,
    BIBIR, DSB.)
3 BAGIAN BESAR ALAT UCAP
Proses Terjadinya Bunyi Bahasa
1.   Udara mengalir melalui paru-paru
2.   Udara digetarkan pada bagian pita suara
     (proses fonasi)
3.   Udara keluar melalui rongga mulut atau
     rongga hidung dengan/tanpa hambatan
Arus Udara
 Arus udara adalah sumber energi utama
  bagi pembentukan bunyi bahasa
 Arus udara ada dua macam, yaitu: ARUS

  UDARA INGRESIF dan ARUS UDARA
  EGRESIF
Pita Suara
 Pita suara digetarkan oleh udara yang
  keluar atau masuk dalam paru-paru
 Terletak pada pangkal tenggorok (laring)

 Pita suara dapat MEMBUKA,

  MEMBUKA LEBAR, MENUTUP, dan
  MENUTUP RAPAT
 Celah antara sepasang pita suara disebut

  GLOTIS
Epiglotis (katup Pangkal
            Tenggorok)
 Berfungsi untuk melindungi masuknya
  makanan atau minuman ke batang
  tenggorok
 Tidak mempunyai peran dalam

  pembentukan bunyi bahasa
Rongga Kerongkongan (faring)
 Terletak di antara pangkal tenggorok
  dengan rongga mulut dan rongga hidung
 Berfungsi sebagai saluran makanan dan

  minuman
 Berperan sebagai tabung udara yang ikut

  bergetar bila pita suara bergetar
Langit-langit Lunak (Velum)
 Bagian ujung langit-langit lunak disebut
  uvula(anak tekak) yang dapat turun naik
 Dalam keadaan bernapas normal, langit-

  langit lunak beserta anak tekak menurun
  sehingga udara dapat keluar masuk
  melalui rongga hidung
KLASIFIKASI BUNYI BAHASA

   Ada tidaknya gangguan (vokal, konsonan,
    semi vokal)
   Arah udara (egresif dan ingresif)
   Pita suara (bunyi bersuara, bunyi tak bersuara)
   Saluran lewatan udara (oral, nasal, sengau)
   Mekanisme artikulasi (bilabial, dental,dsb)
   Cara gangguan (stop hambat, alir, frikatif, dsb)
KLASIFIKASI BUNYI BAHASA
   Tinggi rendahnya lidah (bunyi tinggi, agak
    tinggi, tengah, agak rendah, rendah)
   Maju mundurnya lidah (bunyi depan, pusat,
    belakang)
BUNYI VOKAL
   Bunyi yang dihasilkan tanpa melibatkan
    penyempitan atau penutupan pada daerah
    artikulasi (Muslich, 2008)
   Bunyi yang dihasilkan tanpa hambatan pada
    alat bicara, jadi tidak ada artikulasi. Hambatan
    pada bunyi vokal hanya terjadi pada pita suara
    saja
VOKAL KARDINAL
   Daniel Jones, seorang ahli fonetik dari Inggris
    memperkenalkan sistem vokal kardinal
    (cardinal vowels)
   Vokal kardinal ialah bunyi-bunyi vokal yang
    mempunyai kualitas bunyi tertentu, keadaan
    lidah tertentu, dan bentuk bibir tertentu.
   Vokal kardinal digunakan sebagai acuan
    perbandingan dalam deskripsi vokal semestaan
    bahasa di dunia
VOKAL KARDINAL
VOKAL BAHASA INDONESIA
KLASIFIKASI VOKAL

   Tinggi rendahnya lidah
   Bagian lidah yang bergerak
   Striktur
   Bentuk bibir
Tinggi Rendahnya Lidah

   Vokal tinggi, misal: i, u
   Vokal madya, misal: e, E, o, O
   Vokal rendah, misal: a
Bagian Lidah yang Bergerak

   Vokal depan, misal: i, e, E, a
   Vokal tengah, misal:
   Vokal belakang, misal: u, o, O, a
STRIKTUR (hubungan artikulator aktif dan
artikulator pasif)
   Vokal tertutup, misal: i,u
   Vokal semi tertutup, misal: e, o
   Vokal semi terbuka, misal: E,O
   Vokal terbuka, misal a
BENTUK BIBIR

   Vokal Bulat, misal: O
   Vokal netral, misal: a
   Vokal tak bulat, misal: i, e, E
CONTOH BUNYI VOKAL BAHASA INDONESIA
BUNYI KONSONAN
   Bunyi yang dihasilkan dengan menghambat arus
    udara pada sebagian alat bicara, jadi ada artikulasi
   Apabila proses artikulasi disertai bergetarnya pita
    suara, menghasilkan konsonan bersuara [b,d, g, j]
   Apabila proses artikulasi tidak disertai bergetarnya
    pita suara (glotis terbuka) menghasilkan konsonan
    tak bersuara [k, p, t, s]
KLASIFIKASI KONSONAN

   Cara dihambat (artikulasi)
   Tempat hambatan (tempat artikulasi)
   Hubungan posisional antara penghambat-
    penghambatnya atau hubungan antara artikulator
    aktif dan pasif (striktur)
   Bergetar tidaknya pita suara
KLASIFIKASI KONSONAN
     BERDASARKAN CARA ARTIKULASI
   Konsonan hambat letup, ialah konsonan yang
    terjadi dengan hambatan penuh arus udara
    kemudian hambatan itu dilepaskan secara tiba-
    tiba. Contoh : [p], [b]
   Konsonan nasal, ialah konsonan yang dibentuk
    dengan menghambat rapat jalan udara dari
    paru-paru melalui rongga hidung, namun
    kemudian anak tekak diturunkan sehingga
    udara keluar melalui rongga hidung. Contoh:
    [m], [n]
KLASIFIKASI KONSONAN
    BERDASARKAN CARA ARTIKULASI
   Konsonan paduan, ialah konsonan yang terjadi
    dengan menghambat penuh arus udara dari
    paru-paru, kemudian hambatan itu dilepaskan
    dengan cara bergeser pelan-pelan.
   Konsonan jenis ini tidak ada dalam bahasa
    Indonesia. Dalam bahasa Inggris, misal pada
    kata rich.
KLASIFIKASI KONSONAN
    BERDASARKAN CARA ARTIKULASI
   Konsonan sampingan, ialah konsonan yang
    dibentuk dengan menutup arus udara di tengah
    rongga mulut sehingga udara keluar melalui
    samping. Contoh: [l]
   Konsonan geseran, ialah konsonan yang
    dibentuk dengan menyempitkan jalannya arus
    udara yang dihembuskan dari paru-paru,
    sehingga jalannya udara terhalang dan keluar
    dengan cara bergeser. Contoh: [s], [f]
KLASIFIKASI KONSONAN
    BERDASARKAN CARA ARTIKULASI
   Konsonan getar, ialah konsonan yang dibentuk
    dengan menghambat jalannya udara yang
    dihembuskan dari paru-paru secara berulang-
    ulang dan cepat. Contoh: [r]
   Konsonan sentuhan, ialah konsonan yang
    pembentukannya hampir sama dengan getar,
    tetapi proses bergetar itu hanya terjadi satu
    kali. Dalam bahasa Indonesia, konsonan jenis
    ini tidak ada. Contoh: perro (artinya anjing,
    bahasa Spanyol)
KLASIFIKASI KONSONAN
    BERDASARKAN TEMPAT ARTIKULASI
   Konsonan bilabial, ialah konsonan yang
    artikulator aktifnya ialah bibir bawah dan
    artikulator pasifnya ialah bibir atas. Contoh:
    [p], [b].
   Konsonan apikodental, ialah konsonan yang
    artikulator aktifnya ialah ujung lidah dan
    artikulator pasifnya ialah gigi atas. Contoh: [t],
    [d]
KLASIFIKASI KONSONAN
    BERDASARKAN TEMPAT ARTIKULASI
   Konsonan apikoalveolar ialah konsonan yang
    artikulator aktifnya ialah ujung lidah dan
    artikulator pasifnya adalah gusi (lengkung kaki
    gigi). Contoh: [l], [n]
   Konsonan apikopalatal ialah konsonan yang
    artikulator aktifnya ialah ujung lidah dan
    artikulator pasifnya ialah langit-langit keras.
    Contoh: [D], pada kata madu
KLASIFIKASI KONSONAN
    BERDASARKAN TEMPAT ARTIKULASI
   Konsonan mediopalatal ialah konsonan yang
    artikulator aktifnya ialah tengah lidah dan
    artikulator pasifnya ialah langit-langit keras.
    Contoh: [c, j].
   Konsonan dorsovelar ialah konsonan yang
    artikulator aktifnya ialah pangkal lidah dan
    artikulator pasifnya langit-langit lunak.
    Contoh: [k,g]
KLASIFIKASI KONSONAN
     BERDASARKAN TEMPAT ARTIKULASI
   Konsonan hamzah (glottal stop), ialah konsonan
    yang pembentukannya terjadi karena pita suara
    merapat (glotis tertutup rapat) dan kemudian secara
    tiba-tiba dipisahkan (terbuka). Contoh: [?]
   Konsonan laringal, ialah konsonan yang
    artikulatornya adalah sepasang pita suara. Udara
    yang dihembuskan dari paru-paru pada waktu
    melewati glotis digeserkan. Glotis dalam posisi
    terbuka (lebih sempit daripada saat bernafas
    normal). Contoh [h]
BUNYI SEMI-VOKAL
   Bunyi semi-vokal secara praktis termasuk konsonan.
   Contoh: [w] proses pembentukannya menyerupai
    [u], namun bibir yang membentuk bundaran
    dipersempit sehingga arus udara hampir terhambat
    (labialisasi)
   Semi-vokal [y] proses pembentukannya
    menyerupai [i], namun posisi lidah dinaikkan terlalu
    tinggi ke arah langit-langit keras (palatalisasi)
BUNYI DIFTONG

   Diftong (vokal rangkap) adalah dua buah
    vokal yang dibunyikan dalam kesatuan waktu
   Diftong ada dua macam, yaitu diftong naik dan
    diftong turun
   Dalam bahasa Indonesia hanya terdapat
    diftong naik [ai, oi, au]
   Contoh diftong lain: oi, ai, ui (bahasa Madura),
    ua, uo, ue (bahasa Jawa)
BUNYI KLUSTER
   Kluster (konsonan rangkap) adalah dua atau tiga
    konsonan yang dibunyikan dalam kesatuan waktu.
   Pola bunyi dalam bahasa Indonesia sebenarnya tidak
    mengenal kluster. Kluster yang digunakan dalam
    bahasa Indonesia merupakan serapan.
   Contoh: [pr], [tr], [fr], [bl], [kl], [kw], [dw], [sw],
    [str], [skr],...
BUNYI SUPRASEGMENTAL
   Bunyi-bunyi yang menyertai bunyi segmental
   Bunyi suprasegmental (prosodi) meliputi nada,
    tekanan, durasi, jeda.
   Nada menyangkut tinggi rendahnya suatu bunyi
   Tekanan menyangkut keras lemahnya bunyi
    diujarkan
   Durasi menyangkut panjang pendeknya bunyi
   Jeda menyangkut perhentian (kesenyapan) bunyi
NADA (PITCH)
   Nada dapat dibedakan atas nada naik, nada datar,
    nada turun, nada turun naik, nada naik turun
   Nada dipengaruhi ketegangan pita suara dan getaran
    pita suara. Semakin tegang, semakin cepat
    getarannya, nada yang terdengar semakin tinggi
   Dalam bahasa Indonesia, nada tidak fungsional
    (tidak membedakan makna)
TEKANAN (STRESS)

   Tekanan dipengaruhi kekuatan arus udara.
    Semakin kuat ketegangan arus udara, bunyi
    terdengar semakin keras.
   Tekanan dibedakan atas tekanan keras dan
    tekanan lunak (lemah)
   Dalam bahasa Indonesia, tekanan tidak
    membedakan makna dalam tataran kata, tetapi
    membedakan maksud dalam tataran kalimat.
DURASI

   Durasi dalam bahasa Indonesia tidak
    fungsional dalam tataran kata, tetapi
    fungsional dalam tataran kalimat.
   Contoh: awas jatuh [awa:s/ jatu:h]
             saya senang [saya sena:ng]
JEDA

   Jeda atau perhentian dapat terjadi antarkalimat,
    antarkata, antarsilaba.
   Jeda antarsilaba ditandai [+], antarkata [/],
    antarfrase [//], antarkalimat [#]
   Dalam bahasa Indonesia, jeda fungsional.
    Contoh: anak/pejabat yang nakal
             anak pejabat/ yang nakal
LATIHAN SOAL

1.   Deskripsikan perbedaan bunyi [t] pada [tari]
     dan [pantun]
2.   Mengapa ketika kita mengucapkan kata biar
     muncul [y] di antara [i] dan [a]?
3.   Mengapa bunyi awal yang dikuasai seorang
     anak pada umumnya bunyi bilabial?
4.   Mengapa nada dalam bahasa Indonesia
     dikatakan tidak fungsional? Berikan
     penjelasan beserta contoh.

More Related Content

What's hot

ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
Arief Kurniatama
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
ShelaOktavia
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
Rizza Magfira
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)anggerio
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesia
Ayu Fatmawati
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
Hildadp
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Ria Widia
 
Fonemik
FonemikFonemik
Fonemik
Modip Radja
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumImam Suwandi
 
Ppt sintaksis
Ppt sintaksisPpt sintaksis
Ppt sintaksis
Nila Risqiatul Laili
 
Wacana
WacanaWacana
Materi 3 proses morfologi
Materi 3 proses morfologiMateri 3 proses morfologi
Materi 3 proses morfologianggerio
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Restu Waras Toto
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
Abdul Hasan
 
Reduplikasi
ReduplikasiReduplikasi
Reduplikasi
Tifanny Ellies
 
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesiaMakalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
Universitas Negeri Semarang
 
Pp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikPp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikDiana NakEmak
 

What's hot (20)

ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Kajian Fonologi
Kajian FonologiKajian Fonologi
Kajian Fonologi
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesia
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Fonemik
FonemikFonemik
Fonemik
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Ppt sintaksis
Ppt sintaksisPpt sintaksis
Ppt sintaksis
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Materi 3 proses morfologi
Materi 3 proses morfologiMateri 3 proses morfologi
Materi 3 proses morfologi
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Reduplikasi
ReduplikasiReduplikasi
Reduplikasi
 
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesiaMakalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
 
Pp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikPp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistik
 

Viewers also liked

fonetik fonologi
fonetik fonologifonetik fonologi
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)
murni mohamat
 
TATA BUNYI UJARAN POWER POINT
TATA BUNYI UJARAN POWER POINTTATA BUNYI UJARAN POWER POINT
TATA BUNYI UJARAN POWER POINT
Ghian Velina
 
ppt kebahasaan
ppt kebahasaanppt kebahasaan
ppt kebahasaan
alfinaiftihani
 
Alat ucap
Alat ucapAlat ucap
Alat ucap
Kabul Febri
 
Muhammad azniiiiiiiiii
Muhammad azniiiiiiiiiiMuhammad azniiiiiiiiii
Muhammad azniiiiiiiiiiM Azni Rasyid
 
Basic gramar in english
Basic gramar in englishBasic gramar in english
Basic gramar in english
Zhand Radja
 
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuKonsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
IPG Kampus Kota Bharu
 
Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah
anggunnrjnnahhh
 
Fonetik & Fonologi Bahasa Melayu BMMB3013
Fonetik & Fonologi Bahasa Melayu BMMB3013Fonetik & Fonologi Bahasa Melayu BMMB3013
Fonetik & Fonologi Bahasa Melayu BMMB3013
Antasha Kamaruzzaman
 
Phonetics and phonology
Phonetics and phonologyPhonetics and phonology
Phonetics and phonologyMarlene Reyes
 

Viewers also liked (19)

Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
fonetik fonologi
fonetik fonologifonetik fonologi
fonetik fonologi
 
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Alat ucap manusia
Alat ucap manusiaAlat ucap manusia
Alat ucap manusia
 
TATA BUNYI UJARAN POWER POINT
TATA BUNYI UJARAN POWER POINTTATA BUNYI UJARAN POWER POINT
TATA BUNYI UJARAN POWER POINT
 
ppt kebahasaan
ppt kebahasaanppt kebahasaan
ppt kebahasaan
 
Alat ucap
Alat ucapAlat ucap
Alat ucap
 
Fonologi
Fonologi Fonologi
Fonologi
 
Muhammad azniiiiiiiiii
Muhammad azniiiiiiiiiiMuhammad azniiiiiiiiii
Muhammad azniiiiiiiiii
 
Laporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokalLaporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokal
 
Basic gramar in english
Basic gramar in englishBasic gramar in english
Basic gramar in english
 
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuKonsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
 
Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah
 
Fonetik & Fonologi Bahasa Melayu BMMB3013
Fonetik & Fonologi Bahasa Melayu BMMB3013Fonetik & Fonologi Bahasa Melayu BMMB3013
Fonetik & Fonologi Bahasa Melayu BMMB3013
 
NOTA FONETIK
NOTA FONETIKNOTA FONETIK
NOTA FONETIK
 
Phonetics and phonology
Phonetics and phonologyPhonetics and phonology
Phonetics and phonology
 

Similar to Fonologi

Nurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 cNurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 c
MohamadFauzanAzima
 
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
Ghian Velina
 
TATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARANTATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARAN
Ghian Velina
 
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptxKELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
NiPutuPramiyogi
 
listia diah indriyani
listia diah indriyanilistia diah indriyani
listia diah indriyani
listiadiah
 
Struktur Fonologi Fix.pptx
Struktur Fonologi Fix.pptxStruktur Fonologi Fix.pptx
Struktur Fonologi Fix.pptx
SariEkowati
 
Listia diah indriyani
Listia diah indriyaniListia diah indriyani
Listia diah indriyani
listiadiah
 
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
illaaaaaa
 
makalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonemmakalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonem
suraijmunir
 
Fonem dan Grafem.docx
Fonem dan Grafem.docxFonem dan Grafem.docx
Fonem dan Grafem.docx
Zukét Printing
 
Fonem dan Grafem.pdf
Fonem dan Grafem.pdfFonem dan Grafem.pdf
Fonem dan Grafem.pdf
Zukét Printing
 
Tik fira 2 d
Tik fira 2 dTik fira 2 d
Tik fira 2 d
firays28
 
Phonetics and phonology
Phonetics and phonologyPhonetics and phonology
Phonetics and phonology
Homi Audie
 
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan Berbahasa
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan BerbahasaMakalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan Berbahasa
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan Berbahasa
Dewi Puspitasari
 
Tugas cara membentuk fonem bahasa indonesia
Tugas cara membentuk fonem bahasa indonesiaTugas cara membentuk fonem bahasa indonesia
Tugas cara membentuk fonem bahasa indonesia
erlianajuwitanurafifah
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
hanifanadhira
 
Dila
DilaDila
Tugasan individu
Tugasan individuTugasan individu
Tugasan individutinie eva
 

Similar to Fonologi (20)

Nurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 cNurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 c
 
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
 
TATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARANTATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARAN
 
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptxKELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
 
listia diah indriyani
listia diah indriyanilistia diah indriyani
listia diah indriyani
 
Struktur Fonologi Fix.pptx
Struktur Fonologi Fix.pptxStruktur Fonologi Fix.pptx
Struktur Fonologi Fix.pptx
 
Listia diah indriyani
Listia diah indriyaniListia diah indriyani
Listia diah indriyani
 
Kel 1
Kel 1Kel 1
Kel 1
 
PPG FONETIK DAN FONOLOGI
PPG FONETIK DAN FONOLOGIPPG FONETIK DAN FONOLOGI
PPG FONETIK DAN FONOLOGI
 
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
 
makalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonemmakalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonem
 
Fonem dan Grafem.docx
Fonem dan Grafem.docxFonem dan Grafem.docx
Fonem dan Grafem.docx
 
Fonem dan Grafem.pdf
Fonem dan Grafem.pdfFonem dan Grafem.pdf
Fonem dan Grafem.pdf
 
Tik fira 2 d
Tik fira 2 dTik fira 2 d
Tik fira 2 d
 
Phonetics and phonology
Phonetics and phonologyPhonetics and phonology
Phonetics and phonology
 
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan Berbahasa
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan BerbahasaMakalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan Berbahasa
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan Berbahasa
 
Tugas cara membentuk fonem bahasa indonesia
Tugas cara membentuk fonem bahasa indonesiaTugas cara membentuk fonem bahasa indonesia
Tugas cara membentuk fonem bahasa indonesia
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Dila
DilaDila
Dila
 
Tugasan individu
Tugasan individuTugasan individu
Tugasan individu
 

More from Darwis Maulana

Tugas kelompok membaca
Tugas kelompok membacaTugas kelompok membaca
Tugas kelompok membacaDarwis Maulana
 
Perkembangan sejarah Keperawatan
Perkembangan sejarah KeperawatanPerkembangan sejarah Keperawatan
Perkembangan sejarah KeperawatanDarwis Maulana
 
Ilmu keperawatan dasar 2
Ilmu keperawatan dasar 2Ilmu keperawatan dasar 2
Ilmu keperawatan dasar 2Darwis Maulana
 
Ilmu keperawatan dasar 1
Ilmu keperawatan dasar 1Ilmu keperawatan dasar 1
Ilmu keperawatan dasar 1Darwis Maulana
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpDarwis Maulana
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaDarwis Maulana
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaDarwis Maulana
 
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemenPasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemenDarwis Maulana
 
Tugas pembidangan linguistik kelas c
Tugas pembidangan linguistik kelas cTugas pembidangan linguistik kelas c
Tugas pembidangan linguistik kelas cDarwis Maulana
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
Darwis Maulana
 

More from Darwis Maulana (19)

Tugas kelompok membaca
Tugas kelompok membacaTugas kelompok membaca
Tugas kelompok membaca
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Perkembangan sejarah Keperawatan
Perkembangan sejarah KeperawatanPerkembangan sejarah Keperawatan
Perkembangan sejarah Keperawatan
 
Ilmu keperawatan dasar 2
Ilmu keperawatan dasar 2Ilmu keperawatan dasar 2
Ilmu keperawatan dasar 2
 
Ilmu keperawatan dasar 1
Ilmu keperawatan dasar 1Ilmu keperawatan dasar 1
Ilmu keperawatan dasar 1
 
Apresiasi puisi
Apresiasi puisiApresiasi puisi
Apresiasi puisi
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemenPasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
 
Tugas pembidangan linguistik kelas c
Tugas pembidangan linguistik kelas cTugas pembidangan linguistik kelas c
Tugas pembidangan linguistik kelas c
 
Morfofonemik
MorfofonemikMorfofonemik
Morfofonemik
 
S1 pragmatik
S1 pragmatikS1 pragmatik
S1 pragmatik
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Fonologi

  • 1. Kedudukan Fonologi dalam Linguistik Mikrolinguistik  Fonetik o Fonologi  Teori linguistik  Fonemik o Morfologi  Linguistik deskriptif o Sintaksis  Linguistik historis o Semantik komparatif Linguistik Makrolinguistik  Fonetik  Psikolinguistik  Sosiolinguistik  Dsb.
  • 2.  Istilah FONOLOGI berasal dari kata FON yang berarti bunyi dan LOGOS yang berarti ilmu pengetahuan  FONOLOGI adalah ilmu yang mempelajari bunyi (bahasa), yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
  • 3. Pembagian Bidang Fonologi  Fonologi dibagi dalam dua bidang yaitu Fonetik dan Fonemik  Fonetik adalah ilmu yang mempelajari pembentukan bunyi bahasa  Fonemik adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa sebagai pembeda arti
  • 4. Pembagian Fonetik  Fonetik dibedakan atas tiga jenis, yaitu: Fonetik Artikulatoris, Fonetik Akustis, dan Fonetik Auditoris  Fonetik artikulatoris mempelajari mekanisme alat bicara manusia  Fonetik akustis mempelajari bunyi sebagai gejala fisis  Fonetik auditoris mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa
  • 5. FONETIK ARTIKULATORIS  Alat ucap manusia yang pokok adalah PARU-PARU sebagai sumber udara, PITA SUARA, ALAT UCAP (LIDAH, BIBIR, DSB.)
  • 6. 3 BAGIAN BESAR ALAT UCAP
  • 7. Proses Terjadinya Bunyi Bahasa 1. Udara mengalir melalui paru-paru 2. Udara digetarkan pada bagian pita suara (proses fonasi) 3. Udara keluar melalui rongga mulut atau rongga hidung dengan/tanpa hambatan
  • 8. Arus Udara  Arus udara adalah sumber energi utama bagi pembentukan bunyi bahasa  Arus udara ada dua macam, yaitu: ARUS UDARA INGRESIF dan ARUS UDARA EGRESIF
  • 9. Pita Suara  Pita suara digetarkan oleh udara yang keluar atau masuk dalam paru-paru  Terletak pada pangkal tenggorok (laring)  Pita suara dapat MEMBUKA, MEMBUKA LEBAR, MENUTUP, dan MENUTUP RAPAT  Celah antara sepasang pita suara disebut GLOTIS
  • 10. Epiglotis (katup Pangkal Tenggorok)  Berfungsi untuk melindungi masuknya makanan atau minuman ke batang tenggorok  Tidak mempunyai peran dalam pembentukan bunyi bahasa
  • 11. Rongga Kerongkongan (faring)  Terletak di antara pangkal tenggorok dengan rongga mulut dan rongga hidung  Berfungsi sebagai saluran makanan dan minuman  Berperan sebagai tabung udara yang ikut bergetar bila pita suara bergetar
  • 12. Langit-langit Lunak (Velum)  Bagian ujung langit-langit lunak disebut uvula(anak tekak) yang dapat turun naik  Dalam keadaan bernapas normal, langit- langit lunak beserta anak tekak menurun sehingga udara dapat keluar masuk melalui rongga hidung
  • 13. KLASIFIKASI BUNYI BAHASA  Ada tidaknya gangguan (vokal, konsonan, semi vokal)  Arah udara (egresif dan ingresif)  Pita suara (bunyi bersuara, bunyi tak bersuara)  Saluran lewatan udara (oral, nasal, sengau)  Mekanisme artikulasi (bilabial, dental,dsb)  Cara gangguan (stop hambat, alir, frikatif, dsb)
  • 14. KLASIFIKASI BUNYI BAHASA  Tinggi rendahnya lidah (bunyi tinggi, agak tinggi, tengah, agak rendah, rendah)  Maju mundurnya lidah (bunyi depan, pusat, belakang)
  • 15. BUNYI VOKAL  Bunyi yang dihasilkan tanpa melibatkan penyempitan atau penutupan pada daerah artikulasi (Muslich, 2008)  Bunyi yang dihasilkan tanpa hambatan pada alat bicara, jadi tidak ada artikulasi. Hambatan pada bunyi vokal hanya terjadi pada pita suara saja
  • 16. VOKAL KARDINAL  Daniel Jones, seorang ahli fonetik dari Inggris memperkenalkan sistem vokal kardinal (cardinal vowels)  Vokal kardinal ialah bunyi-bunyi vokal yang mempunyai kualitas bunyi tertentu, keadaan lidah tertentu, dan bentuk bibir tertentu.  Vokal kardinal digunakan sebagai acuan perbandingan dalam deskripsi vokal semestaan bahasa di dunia
  • 19. KLASIFIKASI VOKAL  Tinggi rendahnya lidah  Bagian lidah yang bergerak  Striktur  Bentuk bibir
  • 20. Tinggi Rendahnya Lidah  Vokal tinggi, misal: i, u  Vokal madya, misal: e, E, o, O  Vokal rendah, misal: a
  • 21. Bagian Lidah yang Bergerak  Vokal depan, misal: i, e, E, a  Vokal tengah, misal:  Vokal belakang, misal: u, o, O, a
  • 22. STRIKTUR (hubungan artikulator aktif dan artikulator pasif)  Vokal tertutup, misal: i,u  Vokal semi tertutup, misal: e, o  Vokal semi terbuka, misal: E,O  Vokal terbuka, misal a
  • 23. BENTUK BIBIR  Vokal Bulat, misal: O  Vokal netral, misal: a  Vokal tak bulat, misal: i, e, E
  • 24. CONTOH BUNYI VOKAL BAHASA INDONESIA
  • 25. BUNYI KONSONAN  Bunyi yang dihasilkan dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara, jadi ada artikulasi  Apabila proses artikulasi disertai bergetarnya pita suara, menghasilkan konsonan bersuara [b,d, g, j]  Apabila proses artikulasi tidak disertai bergetarnya pita suara (glotis terbuka) menghasilkan konsonan tak bersuara [k, p, t, s]
  • 26. KLASIFIKASI KONSONAN  Cara dihambat (artikulasi)  Tempat hambatan (tempat artikulasi)  Hubungan posisional antara penghambat- penghambatnya atau hubungan antara artikulator aktif dan pasif (striktur)  Bergetar tidaknya pita suara
  • 27. KLASIFIKASI KONSONAN BERDASARKAN CARA ARTIKULASI  Konsonan hambat letup, ialah konsonan yang terjadi dengan hambatan penuh arus udara kemudian hambatan itu dilepaskan secara tiba- tiba. Contoh : [p], [b]  Konsonan nasal, ialah konsonan yang dibentuk dengan menghambat rapat jalan udara dari paru-paru melalui rongga hidung, namun kemudian anak tekak diturunkan sehingga udara keluar melalui rongga hidung. Contoh: [m], [n]
  • 28. KLASIFIKASI KONSONAN BERDASARKAN CARA ARTIKULASI  Konsonan paduan, ialah konsonan yang terjadi dengan menghambat penuh arus udara dari paru-paru, kemudian hambatan itu dilepaskan dengan cara bergeser pelan-pelan.  Konsonan jenis ini tidak ada dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, misal pada kata rich.
  • 29. KLASIFIKASI KONSONAN BERDASARKAN CARA ARTIKULASI  Konsonan sampingan, ialah konsonan yang dibentuk dengan menutup arus udara di tengah rongga mulut sehingga udara keluar melalui samping. Contoh: [l]  Konsonan geseran, ialah konsonan yang dibentuk dengan menyempitkan jalannya arus udara yang dihembuskan dari paru-paru, sehingga jalannya udara terhalang dan keluar dengan cara bergeser. Contoh: [s], [f]
  • 30. KLASIFIKASI KONSONAN BERDASARKAN CARA ARTIKULASI  Konsonan getar, ialah konsonan yang dibentuk dengan menghambat jalannya udara yang dihembuskan dari paru-paru secara berulang- ulang dan cepat. Contoh: [r]  Konsonan sentuhan, ialah konsonan yang pembentukannya hampir sama dengan getar, tetapi proses bergetar itu hanya terjadi satu kali. Dalam bahasa Indonesia, konsonan jenis ini tidak ada. Contoh: perro (artinya anjing, bahasa Spanyol)
  • 31. KLASIFIKASI KONSONAN BERDASARKAN TEMPAT ARTIKULASI  Konsonan bilabial, ialah konsonan yang artikulator aktifnya ialah bibir bawah dan artikulator pasifnya ialah bibir atas. Contoh: [p], [b].  Konsonan apikodental, ialah konsonan yang artikulator aktifnya ialah ujung lidah dan artikulator pasifnya ialah gigi atas. Contoh: [t], [d]
  • 32. KLASIFIKASI KONSONAN BERDASARKAN TEMPAT ARTIKULASI  Konsonan apikoalveolar ialah konsonan yang artikulator aktifnya ialah ujung lidah dan artikulator pasifnya adalah gusi (lengkung kaki gigi). Contoh: [l], [n]  Konsonan apikopalatal ialah konsonan yang artikulator aktifnya ialah ujung lidah dan artikulator pasifnya ialah langit-langit keras. Contoh: [D], pada kata madu
  • 33. KLASIFIKASI KONSONAN BERDASARKAN TEMPAT ARTIKULASI  Konsonan mediopalatal ialah konsonan yang artikulator aktifnya ialah tengah lidah dan artikulator pasifnya ialah langit-langit keras. Contoh: [c, j].  Konsonan dorsovelar ialah konsonan yang artikulator aktifnya ialah pangkal lidah dan artikulator pasifnya langit-langit lunak. Contoh: [k,g]
  • 34. KLASIFIKASI KONSONAN BERDASARKAN TEMPAT ARTIKULASI  Konsonan hamzah (glottal stop), ialah konsonan yang pembentukannya terjadi karena pita suara merapat (glotis tertutup rapat) dan kemudian secara tiba-tiba dipisahkan (terbuka). Contoh: [?]  Konsonan laringal, ialah konsonan yang artikulatornya adalah sepasang pita suara. Udara yang dihembuskan dari paru-paru pada waktu melewati glotis digeserkan. Glotis dalam posisi terbuka (lebih sempit daripada saat bernafas normal). Contoh [h]
  • 35. BUNYI SEMI-VOKAL  Bunyi semi-vokal secara praktis termasuk konsonan.  Contoh: [w] proses pembentukannya menyerupai [u], namun bibir yang membentuk bundaran dipersempit sehingga arus udara hampir terhambat (labialisasi)  Semi-vokal [y] proses pembentukannya menyerupai [i], namun posisi lidah dinaikkan terlalu tinggi ke arah langit-langit keras (palatalisasi)
  • 36. BUNYI DIFTONG  Diftong (vokal rangkap) adalah dua buah vokal yang dibunyikan dalam kesatuan waktu  Diftong ada dua macam, yaitu diftong naik dan diftong turun  Dalam bahasa Indonesia hanya terdapat diftong naik [ai, oi, au]  Contoh diftong lain: oi, ai, ui (bahasa Madura), ua, uo, ue (bahasa Jawa)
  • 37. BUNYI KLUSTER  Kluster (konsonan rangkap) adalah dua atau tiga konsonan yang dibunyikan dalam kesatuan waktu.  Pola bunyi dalam bahasa Indonesia sebenarnya tidak mengenal kluster. Kluster yang digunakan dalam bahasa Indonesia merupakan serapan.  Contoh: [pr], [tr], [fr], [bl], [kl], [kw], [dw], [sw], [str], [skr],...
  • 38. BUNYI SUPRASEGMENTAL  Bunyi-bunyi yang menyertai bunyi segmental  Bunyi suprasegmental (prosodi) meliputi nada, tekanan, durasi, jeda.  Nada menyangkut tinggi rendahnya suatu bunyi  Tekanan menyangkut keras lemahnya bunyi diujarkan  Durasi menyangkut panjang pendeknya bunyi  Jeda menyangkut perhentian (kesenyapan) bunyi
  • 39. NADA (PITCH)  Nada dapat dibedakan atas nada naik, nada datar, nada turun, nada turun naik, nada naik turun  Nada dipengaruhi ketegangan pita suara dan getaran pita suara. Semakin tegang, semakin cepat getarannya, nada yang terdengar semakin tinggi  Dalam bahasa Indonesia, nada tidak fungsional (tidak membedakan makna)
  • 40. TEKANAN (STRESS)  Tekanan dipengaruhi kekuatan arus udara. Semakin kuat ketegangan arus udara, bunyi terdengar semakin keras.  Tekanan dibedakan atas tekanan keras dan tekanan lunak (lemah)  Dalam bahasa Indonesia, tekanan tidak membedakan makna dalam tataran kata, tetapi membedakan maksud dalam tataran kalimat.
  • 41. DURASI  Durasi dalam bahasa Indonesia tidak fungsional dalam tataran kata, tetapi fungsional dalam tataran kalimat.  Contoh: awas jatuh [awa:s/ jatu:h] saya senang [saya sena:ng]
  • 42. JEDA  Jeda atau perhentian dapat terjadi antarkalimat, antarkata, antarsilaba.  Jeda antarsilaba ditandai [+], antarkata [/], antarfrase [//], antarkalimat [#]  Dalam bahasa Indonesia, jeda fungsional. Contoh: anak/pejabat yang nakal anak pejabat/ yang nakal
  • 43. LATIHAN SOAL 1. Deskripsikan perbedaan bunyi [t] pada [tari] dan [pantun] 2. Mengapa ketika kita mengucapkan kata biar muncul [y] di antara [i] dan [a]? 3. Mengapa bunyi awal yang dikuasai seorang anak pada umumnya bunyi bilabial? 4. Mengapa nada dalam bahasa Indonesia dikatakan tidak fungsional? Berikan penjelasan beserta contoh.