SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
MAKALAH
KAJIAN KEBAHASAAN
Bunyi-Bunyi Bahasa Dan Alat Ucap
Dosen pengampu Sandi budiana, M.Pd
Disusun oleh:
Fadila Maryam(037119035)
Dyaniza (037119040)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2020
i
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bunyi-bunyi Bahasa dan Alat Ucap ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada kajian
kebahasaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Bunyi-bunyi
bahasa dan alat ucap bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sandi Budiana, M.Pd. Selaku dosen Kajian
Kebahasaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Bogor, Februari 2020
Penulis,
ii
Daftar Isi
Kata pengantar ...........................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................... ii
BAB I ..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.........................................................................................................................1
A. Klasifikasi Bunyi Bahasa ...............................................................................................1
B. Bahasa Adalah Bunyi.....................................................................................................3
C. Alat Ucap.........................................................................................................................4
D. Satuan Bunyi Bahasa .....................................................................................................1
BAB III .......................................................................................................................................2
PENUTUP ..................................................................................................................................2
A. Kesimpulan .....................................................................................................................2
B. Saran................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi anggota masyarakat berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap manusia itu dilengkapi dengan proses-prosesnya sehingga
diperoleh bunyi yang memiliki makna. .bunyi menjadi sangat penting dalam kegiatan berbahasa karena
pada hakikatnya bahasa pertama bersifat bunyi. proses-proses pembentukan bunyi bahasa dimulai
dengan memanfaatkan pernafasan sebagai sumber tenaga. Pada saat nafas dikeluarkan, paru-paru
menghembuskan tenaga yang berupa arus udara. Arus udara itu dapat mengalami perubahan pada pita
suara. Arus udara dari paru-paru dapat membuka kedua pita suara yang merapat hingga menghasilkan
ciri-ciri bunyi tertentu. Gerakan membuka dan menutup pita suara itu menyebabkan udara di sekitar
pita suara itu bergetar. Perubahan bentuk saluran suara yang terdiri atas rongga faring, rongga mulut,
dan rongga hidung menghasilkan bunyi bahasa yang berbeda-beda. Ilmu yang mempelajari mengenai
bunyi bahasa adalah fonologi. Bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan
runtutan bunyi-bunyi bahasa, yang secara etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi dan logi yaitu
ilmu disebut fonologi. Kata bunyi pada bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Jadi, bunyi yang bukan dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa.
Tetapi tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa. Bunyi teriak,
bunyi bersin, batuk-batuk, dan bunyi orokan bukan termasuk bunyi bahasa, meskipun dihasilkan oleh
alat ucap manusia, karena semestinya itu tidak termasuk ke dalam sistem bunyi bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Klasifikasi bunyi bahasa?
2. Apa yang dimaksud Bahasa adalah bunyi?
3. Apa yang dimaksud Alat Ucap?
4. Apa itu Satuan bunyi bahasa?
2
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan. Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang klasifikasi bunyi bahasa
2. Mengetahui tentang Bahasa adalah bunyi
3. Mengetahui tentang Alat Ucap
4. Mengetahui tentang Satuan bunyi bahasa
3
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Bunyi Bahasa
Bunyi-bunyi bahasa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Vokal, konsonan, dan semi-vokal
Bunyi disebut vokal, bila terjadinya tidak ada hambatan pada alat bicara,jika tidak ada artikulasi. Hambatan untuk bunyi vokal hanya pada pita
suara saja. Menurut Verhaar Hambatan yang hanya terjadi pada pita suara tidak lazim disebut artikulasi. Karena vokal dihasilkan dengan
hambatan pita suara maka pita suara bergetar. Glotis dalam keadaan tertutup, tetapi tidak rapat sekali. Dengan demikian semua vokal adalah
bunyi bersuara.
Bunyi disebut konsonan bila terjadinya dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara, jadi ada artikulasi. Proses hambatan
atau artikulasi ini dapat disertai dengan bergetarnya pita suara, jika hal ini terjadi maka yang terbentuk adalah konsonan bersuara, jika artikulasi
itu tidak disertai bergetarnya pita suara, glotis dalam keadaan terbuka, maka bunyi yang dihasilkan adalah konsonan tak bersuara.
Bunyi semi-vokal ialah bunyi yang secara praktis termasuk konsonan tetapi karena pada waktu diartikulasikan belum membentuk konsonan
murni, maka bunyi-bunyi itu disebut semi-vokal atau semi-konsonan.
2. Nasal dan Oral
Bunyi bahasa dapat dibedakan menjadi nasal (sengau) dan oral. Pembedaan ini didasarkan pada keluarnya atau disertainya udara melalui rongga
hidung, jika udara keluar atau disertai keluarnya udara melalui rongga hidung, dengan cara menurunkan langit-langit lunak beserta ujung anak
tekaknya, maka bunyi itu disebut bunyi nasal atau sengau. Jika tidak demikian, karena langit-langit lunak beserta ujung anak tekak mnaik
menutupi rongga hidung sehingga udara hanya melalui rongga mulut saja, maka yang dihasilkan disebut bunyi oral.
3. Keras (fortes) dan lunak (lenes)
2
Bunyi bahasa disebut keras bila pada waktu diartikulasikan disertai ketegangan kekuaran arus udara. Jika tidak disertai ketegangan kekuatan
arus udara disebut bunyi lunak. Dalam bahasa indonesia bunyi letup tak bersuara [ p, t, c, k] dan geseran [ s ] adalah keras. Sedangkan letup
bersuara [b, d, j, g ] dan geseran bersuara [ z ], nasal [m, n ] , likuida [ r, l ] serta semi-vokal [ w , y ] adalah lunak.
4. Bunyi panjang dan pendek
Vokal dapat dibagi atas vokal panjang dan pendek. Tanda untuk panjang biasanya dengan tanda garis pendek diatas. Misalnya, [ a ] panjang
ditulis [ a: ] , [ u ] panjang ditulis [ u: ] , [l ] panjang ditulis [ l: ] dan sebagainya.
5. Bunyi rangkap dan tunggal
Bunyi ramgkap adalah bunyi yang terdiri dari dua bunyi dan terdapat dalam satu suku kata. Jika terdapat dalam dua suku kata yang berbeda
bukan bunyi rangkap melainkan bunyi tunggal saja. Bunyi rangkap vokal disebut diftong, sedangkan bunyi tunggal vokal disebut monoftong.
6. Bunyi nyaring dan tidak nyaring
Bunyi dibedakan atas bunyi nyaring (lantang) dan tidak nyaring waktu terdengar oleh telinga. Jadi,pembedaan bunyi berdasarkan derajat
kenyaringan itu sebenarnya adalah tinjauan menurut aspek auditoris. Derajat kenyaringan itu sendiri ditentukan oleh luas sempitnya atau besar
kecilnya ruang resonansi pada waktu bunyi itu diucapkan. Makin luas ruang resonansi saluran bicara yang dipakai pada waktu membentuk
bunyi bahasa makin tinggi derajat kenyaringannya. Sebaliknya,makin sempit ruang resonansinya makin rendah derajat kenyaringannya.
7. Bunyi dengan arus udara egresif dan bunyi dengan arus ingresif
Dalam kebanyakan bunyi bahasa, pembentukan bunyi iyu dilaksanakan dengan arus udara keluar dari paru-paru, arus udara demikian disebut
egresif. Namun, dalam bahasa-bahasa tertentu dapat juga bunyi itu terbentuk dengan arah udara masuk kedalam paru-paru, jika demikian arah
udara itu disebut ingresif.
Arus udara egresif dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu egresif pulmonik dan egresif glotalik. Begitu juga arus udara ingresif dapat dibagi
menjadi dua, yaitu ingresif glotalik dan ingresif veralik.
a. Egresif pulmonik
Egresif pulmonik ialah bunyi yang terbentuk dengan arus udara egresif (keluar) dengan mekanisme pulmonik, mekanisme udara pulmonk ialah
udara dari paru-paru sebagai sumber utamanya dihembuskan keluar dengan cara mengecilkan ruangan paru-paru oleh otot paru-paru, otot perut,
3
dan rongga dada. Hampir semua bunyi bahasa sebagai tuturan dibentuk dengan cara egresif pulmonik ini. Demikian pula semua bunyi bahasa
indonesia dan kebanyakan bahasa nusantara.
b. Egresif glotalik
Egresif glotalik ialah bunyi yang terbentuk dengan arus udara egresif (keluar) dengan mekanisme glotalik. Mekanisme glotalik terjadi dengan
cara merapatkan pita-pita suara sehingga glotis dalam keadaan tertutup rapat sekali. Berama-sama dengan itu seluruh rongga pangkal tenggorok
(laring) disempitkan dan dinaikan, sehingga udara dalam rongga mulut dan rongga kerongkongan (faring) terhambat serta terktekan. Kemudian
udara yang terhambat tertekan itu dihembuskan keluar dengan cara membuka saluran rongga mulut.
c. Ingresif glotalik
Ingresif glotalik ialah bunyi bhasa yang terbentuk dengan arus udara ingresif (masuk) dengan mekanisme glotalik. Bunyi dengan arus udara
ingresif mekanisme glotalik ini merapatkan pita-pita suara sehingga glotis tertutup rapat sekali. Hanya bersama-sama dengan itu rongga pangkal
tenggorok yang disempitkan itu diturunkan tidak dinaikan. Kemudian udara masuk.
d. Ingresif veralik
Ingresif veralik ialah bunyi yang terbentuk dengan arus udra egresif (masuk) dengan mekanisme veralik. Mekanisme udara veralik terjadi
dengan menikkan pangkal lidah ditempelkan pada langit-langit lunak. Bersama-sama dengan itu kedua bibir ditutup rapat, kemudian ujung
lidah dan kedua sisi lidah yang merapat pada gigi atau gusi dalam itu dilepas turun serta dikebelakangkan, bibir dibuka. Sehingga ada
kerenggangan ruangan udara pada rongga mulut.dengan demikian memungkinkan udara luar masuk. Sedangkan pangkal lidah tetap berkontak-
hubungan dengan langit-langit lunak.
B. Bahasa Adalah Bunyi
Kata bunyi yang sering sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis menurut
kridalaksana (1983:27) bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-
perubahan dalam tekanan udara. Bunyi ini bias bersumber pada gesekan atau benturan benda-benda,alat suara pada binatang dan manusia. Lalu,
yang di maksud dengan bunyi pada Bahasa atau yang termasuk lambing Bahasa Indonesia bunyi-binyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia.
4
Jadi, bunyi yang bukan dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi Bahasa. Namun juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia termasuk bunyi Bahasa, bunyi teriak,bersin,batuk-batuk, dan bunyi orokan bukan termasuk bunyi Bahasa. Meskipun
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Karena semuanya itu tidak termasuk ke dalam sistem bunyi Bahasa. Orokan terjadinya tidak di dasari dan
tidak dapat di menyapaikan pesan apapun. Teriakan, bersin, dan batuk-batuk terjadinya bisa disadari, dan kadang-kadang dipakai juga untuk
menyapaikan pesan, sama hal nya dengan Bahasa, tetapi juga bukan bunyi Bahasa karena tidak dapat dikombinasikan dengan bunyi-bunyi lain
untuk menyapaikan pesan.lalu,kalua begitu apa yang di sebut bunyi Bahasa? Bunyi Bahasa atau bunyi ujaran (speechsoun) adalah satuan bunyi
yang di hasilkan oleh alat ucap manusia yang didalam ponetik diamati sebagai “ fon” dan didalam ponemik sebagai “ ponem” .
C. Alat Ucap
Kita tidak akan memahami sebaik-baiknya segala macam bunyi-ujaran bila kita tidak mengetahui sebaik-baiknya tentang alat ucap yang
menghasilkan bunyi-bunyi tersebut. Sebab itu dalam Fonologi dipelajari juga bagian-bagian bagian-bagian tubuh yang ada sangkut pautnya
dengan menghasilkan bunyi-ujaran tersebut.
Bunyi ujaran dihasilkan oleh berbagai macam kombinasi dari alat ucap yang terdapat dalam tubuh manusia. Ada tiga macam alat ucap yang
perlu untuk menghasilkan suatu bunyi-ujaran tersebut.
1. Udara: yang di alirkan keluar dari paru-paru
2. Artikulator : bagian dari alat ucap yang dapat digerakan atau digeserkan untuk menimbulkan suatu bunyi
3. Titik artikulasi : ialah bagian dari alat ucap yang menjadi tujuan sentuh dari artikulator.
Dalam menimbulkan bunyi-ujaran /k/ misalnya, dapat kita lihat kerja sama antara ketiga faktor tersebut diatas. Mula-mula udara
mengalir keluar dari paru-paru, Sementara bagian belakang lidah bergerka keatas serta merapat ke langit-langit lembut. Akibatnya udara
terhalang. Dalam hal ini belakang lidah menjadi Artikulatornya, Karena belakang lidah merupakan alat-ucap yang bergerak atau di gerakan,
sedangkan langit-langit lembut menjadi titik artikulasinya, karena dia tidak bergerak dia menjadi tempat tujuan atau tempat sentuh belakang
5
lidah. Yang termasuk alat-ucap adalah : paru-paru (tempat asal aliran udara) , tenggorok, diujung atas tenggorok terdapat pita suara. Ruang
diatas pita suara hingga ke perbatasan rongga hidung tersebut : pharinx, Alat-alat ucap yang terdapat dalam rongga mulut adalah : bibir, gigi,
lengkung kaki gigi, langit-langit keras, langit-langit lembut, anak tekak, lidah, yang terbagi lagi atas beberapa bagian yaitu : ujung lidah, lidah
bagian depan, lidah bagian belakang dan akar lidah. Disamping rongga-rongga larinx, pharinx dan rongga mulut sebagai telah disebut diatas,
rongga hidung juga memainkan peranan yang penting dalam menghasilkan bunyi.
1
D. Satuan Bunyi Bahasa
Satuan bunyi Bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara dilakukan dengan artikulasi yang sama.
Perubahan proses produksi bunyi menghasilkan perubahan kualitas bunyi. sebagai akibat proses
artikulasi yang berbeda pada Bahasa-bahasa di dunia ini, bunyi-bunyi Bahasa yang dihasilkan
berbagai Bahasa itu pun berbeda.
Kembali pada sifat Bahasa yang sistematis,satuan Bahasa bunyi yang diproduksi oleh alat bicara
manusia juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan pemilihan bunyi-bunyi yang
dihasilkan.
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas menjelaskan tentang bagaimana proses terjadi suatu bunyi,bunyi dapat
terjadi karena adanya suatu getaran atau gesekan yang terjadi sehingga mengeluarkan sebuah bunyi
yang akan diterima oleh indra pendengaran.dalam tata bunyi dan bunyi Bahasa terdapat beberapa
bagian,salah satunya adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap,dalam pembentukan bunyi Bahasa
ada tiga faktor utama yang terlibat,yakni sumber tenaga,alat ucap yang menimbulkan getaran, dan
rongga pengubah getaran.bunyi-bunyi Bahasa Indonesia diuraikan berdasarkan cara bunyi-bunyi
tersebut dihasilkan oleh alat ucap.dalam tata bunyi Bahasa juga mencakup tentang ciri suprasegmental
serta bagian lagi jadi dalam materi bunyi Bahasa dan tata bunyi banyak mencakup beberapa bagian
ilmu fonologi. Alat ucap adalah organ pada tubuh manusia yang berfungsi dalam pengucapan bunyi.
Menyebutkan bahwa alat ucap adalah organ tubuh manusia yang berfungsi dalam pengujaran bunyi
Bahasa,seperti paru-paru,laring,faring ,rongga hidung,rongga mulut,bibir,gigi,lidah,alveolum
palatum,velum. Uraian tersebut berpendapat bahwa yang di maksud dengan alat ucap ialah seperangkat
organ manusia yang memiliki keterlibatan dalam proses terjadinya bunyi.
B. Saran
Sebagai seorang guru, pemahaman struktur fonologi bahasa indonesia perlu diperluas, karena
selain dapat menjadi bekal dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar dalam
kehidupansehari-hari juga dapat bermanfaat dalam pembinaan kemampuan berbahasa siswa.
3
DAFTAR PUSTAKA
Marsono. 2008. Fonetik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Chaer, Abdul. 2015. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah
Kushartanti, Yuwono Untung, Launder Multamia RMT. 2007. PESONA BAHASA:Langkah Awal
Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Verhaar J.V.M. 2016. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Kridalaksana Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

More Related Content

What's hot

Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiRestu Waras Toto
 
Bab 6 artikulasi sertaan dan nasalisasi
Bab 6  artikulasi sertaan dan nasalisasiBab 6  artikulasi sertaan dan nasalisasi
Bab 6 artikulasi sertaan dan nasalisasimidiewahab
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
 
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuKonsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuIPG Kampus Kota Bharu
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaRakatajasa
 
13416756 fonetik-dan-fonologi-vokal
13416756 fonetik-dan-fonologi-vokal13416756 fonetik-dan-fonologi-vokal
13416756 fonetik-dan-fonologi-vokalsk.kangkong
 
Perbezaan fonetik & fonologi
Perbezaan fonetik & fonologiPerbezaan fonetik & fonologi
Perbezaan fonetik & fonologifitri norlida
 
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]hashimazlina
 
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik UmumMateri M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik UmumPPGHybrid1
 

What's hot (19)

Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
 
Bab 6 artikulasi sertaan dan nasalisasi
Bab 6  artikulasi sertaan dan nasalisasiBab 6  artikulasi sertaan dan nasalisasi
Bab 6 artikulasi sertaan dan nasalisasi
 
Kajian Fonologi
Kajian FonologiKajian Fonologi
Kajian Fonologi
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
 
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuKonsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa Melayu
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesia
 
TATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARANTATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARAN
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Artikulasi diftong & huruf vokal bm
Artikulasi diftong & huruf vokal bmArtikulasi diftong & huruf vokal bm
Artikulasi diftong & huruf vokal bm
 
13416756 fonetik-dan-fonologi-vokal
13416756 fonetik-dan-fonologi-vokal13416756 fonetik-dan-fonologi-vokal
13416756 fonetik-dan-fonologi-vokal
 
Perbezaan fonetik & fonologi
Perbezaan fonetik & fonologiPerbezaan fonetik & fonologi
Perbezaan fonetik & fonologi
 
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
 
Fonologi hamidi
Fonologi hamidiFonologi hamidi
Fonologi hamidi
 
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik UmumMateri M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
Materi M4KB1 - Pengantar Linguistik Umum
 
Kel 1
Kel 1Kel 1
Kel 1
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 

Similar to Dila

MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANGhian Velina
 
Tik fira 2 d
Tik fira 2 dTik fira 2 d
Tik fira 2 dfirays28
 
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia illaaaaaa
 
makalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonemmakalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonemsuraijmunir
 
listia diah indriyani
listia diah indriyanilistia diah indriyani
listia diah indriyanilistiadiah
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikShelaOktavia
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumImam Suwandi
 
Listia diah indriyani
Listia diah indriyaniListia diah indriyani
Listia diah indriyanilistiadiah
 
Phonetics and phonology
Phonetics and phonologyPhonetics and phonology
Phonetics and phonologyHomi Audie
 
TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITUGAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASIChoerulDinisa
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumDidikparavisi
 
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docxFonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docxkamilazhary
 
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfMakalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfSalisAstutiN
 
Tugasan+h bhs melayul1203
Tugasan+h bhs melayul1203Tugasan+h bhs melayul1203
Tugasan+h bhs melayul1203Faridah Husin
 

Similar to Dila (20)

MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
 
Tik fira 2 d
Tik fira 2 dTik fira 2 d
Tik fira 2 d
 
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
 
makalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonemmakalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonem
 
listia diah indriyani
listia diah indriyanilistia diah indriyani
listia diah indriyani
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
Listia diah indriyani
Listia diah indriyaniListia diah indriyani
Listia diah indriyani
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
PPT-FONOLOGI-2020.pptx
PPT-FONOLOGI-2020.pptxPPT-FONOLOGI-2020.pptx
PPT-FONOLOGI-2020.pptx
 
Phonetics and phonology
Phonetics and phonologyPhonetics and phonology
Phonetics and phonology
 
Fonem dan Grafem.docx
Fonem dan Grafem.docxFonem dan Grafem.docx
Fonem dan Grafem.docx
 
Fonem dan Grafem.pdf
Fonem dan Grafem.pdfFonem dan Grafem.pdf
Fonem dan Grafem.pdf
 
TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITUGAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docxFonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
 
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfMakalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
 
Tugasan+h bhs melayul1203
Tugasan+h bhs melayul1203Tugasan+h bhs melayul1203
Tugasan+h bhs melayul1203
 
faal fisiologi bicara
faal fisiologi bicarafaal fisiologi bicara
faal fisiologi bicara
 
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesiaMakalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Dila

  • 1. MAKALAH KAJIAN KEBAHASAAN Bunyi-Bunyi Bahasa Dan Alat Ucap Dosen pengampu Sandi budiana, M.Pd Disusun oleh: Fadila Maryam(037119035) Dyaniza (037119040) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN 2020
  • 2. i Kata pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bunyi-bunyi Bahasa dan Alat Ucap ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada kajian kebahasaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Bunyi-bunyi bahasa dan alat ucap bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sandi Budiana, M.Pd. Selaku dosen Kajian Kebahasaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Bogor, Februari 2020 Penulis,
  • 3. ii Daftar Isi Kata pengantar ...........................................................................................................................i Daftar Isi.................................................................................................................................... ii BAB I ..........................................................................................................................................1 PENDAHULUAN......................................................................................................................1 A. Latar Belakang ...............................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1 C. Tujuan .............................................................................................................................2 BAB II.........................................................................................................................................1 PEMBAHASAN.........................................................................................................................1 A. Klasifikasi Bunyi Bahasa ...............................................................................................1 B. Bahasa Adalah Bunyi.....................................................................................................3 C. Alat Ucap.........................................................................................................................4 D. Satuan Bunyi Bahasa .....................................................................................................1 BAB III .......................................................................................................................................2 PENUTUP ..................................................................................................................................2 A. Kesimpulan .....................................................................................................................2 B. Saran................................................................................................................................2 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................9
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi anggota masyarakat berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap manusia itu dilengkapi dengan proses-prosesnya sehingga diperoleh bunyi yang memiliki makna. .bunyi menjadi sangat penting dalam kegiatan berbahasa karena pada hakikatnya bahasa pertama bersifat bunyi. proses-proses pembentukan bunyi bahasa dimulai dengan memanfaatkan pernafasan sebagai sumber tenaga. Pada saat nafas dikeluarkan, paru-paru menghembuskan tenaga yang berupa arus udara. Arus udara itu dapat mengalami perubahan pada pita suara. Arus udara dari paru-paru dapat membuka kedua pita suara yang merapat hingga menghasilkan ciri-ciri bunyi tertentu. Gerakan membuka dan menutup pita suara itu menyebabkan udara di sekitar pita suara itu bergetar. Perubahan bentuk saluran suara yang terdiri atas rongga faring, rongga mulut, dan rongga hidung menghasilkan bunyi bahasa yang berbeda-beda. Ilmu yang mempelajari mengenai bunyi bahasa adalah fonologi. Bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa, yang secara etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi dan logi yaitu ilmu disebut fonologi. Kata bunyi pada bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Jadi, bunyi yang bukan dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa. Tetapi tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa. Bunyi teriak, bunyi bersin, batuk-batuk, dan bunyi orokan bukan termasuk bunyi bahasa, meskipun dihasilkan oleh alat ucap manusia, karena semestinya itu tidak termasuk ke dalam sistem bunyi bahasa. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja Klasifikasi bunyi bahasa? 2. Apa yang dimaksud Bahasa adalah bunyi? 3. Apa yang dimaksud Alat Ucap? 4. Apa itu Satuan bunyi bahasa?
  • 5. 2 C. Tujuan Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan. Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut: 1. Mengetahui tentang klasifikasi bunyi bahasa 2. Mengetahui tentang Bahasa adalah bunyi 3. Mengetahui tentang Alat Ucap 4. Mengetahui tentang Satuan bunyi bahasa
  • 6. 3
  • 7. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Klasifikasi Bunyi Bahasa Bunyi-bunyi bahasa dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Vokal, konsonan, dan semi-vokal Bunyi disebut vokal, bila terjadinya tidak ada hambatan pada alat bicara,jika tidak ada artikulasi. Hambatan untuk bunyi vokal hanya pada pita suara saja. Menurut Verhaar Hambatan yang hanya terjadi pada pita suara tidak lazim disebut artikulasi. Karena vokal dihasilkan dengan hambatan pita suara maka pita suara bergetar. Glotis dalam keadaan tertutup, tetapi tidak rapat sekali. Dengan demikian semua vokal adalah bunyi bersuara. Bunyi disebut konsonan bila terjadinya dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara, jadi ada artikulasi. Proses hambatan atau artikulasi ini dapat disertai dengan bergetarnya pita suara, jika hal ini terjadi maka yang terbentuk adalah konsonan bersuara, jika artikulasi itu tidak disertai bergetarnya pita suara, glotis dalam keadaan terbuka, maka bunyi yang dihasilkan adalah konsonan tak bersuara. Bunyi semi-vokal ialah bunyi yang secara praktis termasuk konsonan tetapi karena pada waktu diartikulasikan belum membentuk konsonan murni, maka bunyi-bunyi itu disebut semi-vokal atau semi-konsonan. 2. Nasal dan Oral Bunyi bahasa dapat dibedakan menjadi nasal (sengau) dan oral. Pembedaan ini didasarkan pada keluarnya atau disertainya udara melalui rongga hidung, jika udara keluar atau disertai keluarnya udara melalui rongga hidung, dengan cara menurunkan langit-langit lunak beserta ujung anak tekaknya, maka bunyi itu disebut bunyi nasal atau sengau. Jika tidak demikian, karena langit-langit lunak beserta ujung anak tekak mnaik menutupi rongga hidung sehingga udara hanya melalui rongga mulut saja, maka yang dihasilkan disebut bunyi oral. 3. Keras (fortes) dan lunak (lenes)
  • 8. 2 Bunyi bahasa disebut keras bila pada waktu diartikulasikan disertai ketegangan kekuaran arus udara. Jika tidak disertai ketegangan kekuatan arus udara disebut bunyi lunak. Dalam bahasa indonesia bunyi letup tak bersuara [ p, t, c, k] dan geseran [ s ] adalah keras. Sedangkan letup bersuara [b, d, j, g ] dan geseran bersuara [ z ], nasal [m, n ] , likuida [ r, l ] serta semi-vokal [ w , y ] adalah lunak. 4. Bunyi panjang dan pendek Vokal dapat dibagi atas vokal panjang dan pendek. Tanda untuk panjang biasanya dengan tanda garis pendek diatas. Misalnya, [ a ] panjang ditulis [ a: ] , [ u ] panjang ditulis [ u: ] , [l ] panjang ditulis [ l: ] dan sebagainya. 5. Bunyi rangkap dan tunggal Bunyi ramgkap adalah bunyi yang terdiri dari dua bunyi dan terdapat dalam satu suku kata. Jika terdapat dalam dua suku kata yang berbeda bukan bunyi rangkap melainkan bunyi tunggal saja. Bunyi rangkap vokal disebut diftong, sedangkan bunyi tunggal vokal disebut monoftong. 6. Bunyi nyaring dan tidak nyaring Bunyi dibedakan atas bunyi nyaring (lantang) dan tidak nyaring waktu terdengar oleh telinga. Jadi,pembedaan bunyi berdasarkan derajat kenyaringan itu sebenarnya adalah tinjauan menurut aspek auditoris. Derajat kenyaringan itu sendiri ditentukan oleh luas sempitnya atau besar kecilnya ruang resonansi pada waktu bunyi itu diucapkan. Makin luas ruang resonansi saluran bicara yang dipakai pada waktu membentuk bunyi bahasa makin tinggi derajat kenyaringannya. Sebaliknya,makin sempit ruang resonansinya makin rendah derajat kenyaringannya. 7. Bunyi dengan arus udara egresif dan bunyi dengan arus ingresif Dalam kebanyakan bunyi bahasa, pembentukan bunyi iyu dilaksanakan dengan arus udara keluar dari paru-paru, arus udara demikian disebut egresif. Namun, dalam bahasa-bahasa tertentu dapat juga bunyi itu terbentuk dengan arah udara masuk kedalam paru-paru, jika demikian arah udara itu disebut ingresif. Arus udara egresif dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu egresif pulmonik dan egresif glotalik. Begitu juga arus udara ingresif dapat dibagi menjadi dua, yaitu ingresif glotalik dan ingresif veralik. a. Egresif pulmonik Egresif pulmonik ialah bunyi yang terbentuk dengan arus udara egresif (keluar) dengan mekanisme pulmonik, mekanisme udara pulmonk ialah udara dari paru-paru sebagai sumber utamanya dihembuskan keluar dengan cara mengecilkan ruangan paru-paru oleh otot paru-paru, otot perut,
  • 9. 3 dan rongga dada. Hampir semua bunyi bahasa sebagai tuturan dibentuk dengan cara egresif pulmonik ini. Demikian pula semua bunyi bahasa indonesia dan kebanyakan bahasa nusantara. b. Egresif glotalik Egresif glotalik ialah bunyi yang terbentuk dengan arus udara egresif (keluar) dengan mekanisme glotalik. Mekanisme glotalik terjadi dengan cara merapatkan pita-pita suara sehingga glotis dalam keadaan tertutup rapat sekali. Berama-sama dengan itu seluruh rongga pangkal tenggorok (laring) disempitkan dan dinaikan, sehingga udara dalam rongga mulut dan rongga kerongkongan (faring) terhambat serta terktekan. Kemudian udara yang terhambat tertekan itu dihembuskan keluar dengan cara membuka saluran rongga mulut. c. Ingresif glotalik Ingresif glotalik ialah bunyi bhasa yang terbentuk dengan arus udara ingresif (masuk) dengan mekanisme glotalik. Bunyi dengan arus udara ingresif mekanisme glotalik ini merapatkan pita-pita suara sehingga glotis tertutup rapat sekali. Hanya bersama-sama dengan itu rongga pangkal tenggorok yang disempitkan itu diturunkan tidak dinaikan. Kemudian udara masuk. d. Ingresif veralik Ingresif veralik ialah bunyi yang terbentuk dengan arus udra egresif (masuk) dengan mekanisme veralik. Mekanisme udara veralik terjadi dengan menikkan pangkal lidah ditempelkan pada langit-langit lunak. Bersama-sama dengan itu kedua bibir ditutup rapat, kemudian ujung lidah dan kedua sisi lidah yang merapat pada gigi atau gusi dalam itu dilepas turun serta dikebelakangkan, bibir dibuka. Sehingga ada kerenggangan ruangan udara pada rongga mulut.dengan demikian memungkinkan udara luar masuk. Sedangkan pangkal lidah tetap berkontak- hubungan dengan langit-langit lunak. B. Bahasa Adalah Bunyi Kata bunyi yang sering sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis menurut kridalaksana (1983:27) bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan- perubahan dalam tekanan udara. Bunyi ini bias bersumber pada gesekan atau benturan benda-benda,alat suara pada binatang dan manusia. Lalu, yang di maksud dengan bunyi pada Bahasa atau yang termasuk lambing Bahasa Indonesia bunyi-binyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia.
  • 10. 4 Jadi, bunyi yang bukan dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi Bahasa. Namun juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi Bahasa, bunyi teriak,bersin,batuk-batuk, dan bunyi orokan bukan termasuk bunyi Bahasa. Meskipun dihasilkan oleh alat ucap manusia. Karena semuanya itu tidak termasuk ke dalam sistem bunyi Bahasa. Orokan terjadinya tidak di dasari dan tidak dapat di menyapaikan pesan apapun. Teriakan, bersin, dan batuk-batuk terjadinya bisa disadari, dan kadang-kadang dipakai juga untuk menyapaikan pesan, sama hal nya dengan Bahasa, tetapi juga bukan bunyi Bahasa karena tidak dapat dikombinasikan dengan bunyi-bunyi lain untuk menyapaikan pesan.lalu,kalua begitu apa yang di sebut bunyi Bahasa? Bunyi Bahasa atau bunyi ujaran (speechsoun) adalah satuan bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia yang didalam ponetik diamati sebagai “ fon” dan didalam ponemik sebagai “ ponem” . C. Alat Ucap Kita tidak akan memahami sebaik-baiknya segala macam bunyi-ujaran bila kita tidak mengetahui sebaik-baiknya tentang alat ucap yang menghasilkan bunyi-bunyi tersebut. Sebab itu dalam Fonologi dipelajari juga bagian-bagian bagian-bagian tubuh yang ada sangkut pautnya dengan menghasilkan bunyi-ujaran tersebut. Bunyi ujaran dihasilkan oleh berbagai macam kombinasi dari alat ucap yang terdapat dalam tubuh manusia. Ada tiga macam alat ucap yang perlu untuk menghasilkan suatu bunyi-ujaran tersebut. 1. Udara: yang di alirkan keluar dari paru-paru 2. Artikulator : bagian dari alat ucap yang dapat digerakan atau digeserkan untuk menimbulkan suatu bunyi 3. Titik artikulasi : ialah bagian dari alat ucap yang menjadi tujuan sentuh dari artikulator. Dalam menimbulkan bunyi-ujaran /k/ misalnya, dapat kita lihat kerja sama antara ketiga faktor tersebut diatas. Mula-mula udara mengalir keluar dari paru-paru, Sementara bagian belakang lidah bergerka keatas serta merapat ke langit-langit lembut. Akibatnya udara terhalang. Dalam hal ini belakang lidah menjadi Artikulatornya, Karena belakang lidah merupakan alat-ucap yang bergerak atau di gerakan, sedangkan langit-langit lembut menjadi titik artikulasinya, karena dia tidak bergerak dia menjadi tempat tujuan atau tempat sentuh belakang
  • 11. 5 lidah. Yang termasuk alat-ucap adalah : paru-paru (tempat asal aliran udara) , tenggorok, diujung atas tenggorok terdapat pita suara. Ruang diatas pita suara hingga ke perbatasan rongga hidung tersebut : pharinx, Alat-alat ucap yang terdapat dalam rongga mulut adalah : bibir, gigi, lengkung kaki gigi, langit-langit keras, langit-langit lembut, anak tekak, lidah, yang terbagi lagi atas beberapa bagian yaitu : ujung lidah, lidah bagian depan, lidah bagian belakang dan akar lidah. Disamping rongga-rongga larinx, pharinx dan rongga mulut sebagai telah disebut diatas, rongga hidung juga memainkan peranan yang penting dalam menghasilkan bunyi.
  • 12. 1 D. Satuan Bunyi Bahasa Satuan bunyi Bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara dilakukan dengan artikulasi yang sama. Perubahan proses produksi bunyi menghasilkan perubahan kualitas bunyi. sebagai akibat proses artikulasi yang berbeda pada Bahasa-bahasa di dunia ini, bunyi-bunyi Bahasa yang dihasilkan berbagai Bahasa itu pun berbeda. Kembali pada sifat Bahasa yang sistematis,satuan Bahasa bunyi yang diproduksi oleh alat bicara manusia juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan pemilihan bunyi-bunyi yang dihasilkan.
  • 13. 2 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas menjelaskan tentang bagaimana proses terjadi suatu bunyi,bunyi dapat terjadi karena adanya suatu getaran atau gesekan yang terjadi sehingga mengeluarkan sebuah bunyi yang akan diterima oleh indra pendengaran.dalam tata bunyi dan bunyi Bahasa terdapat beberapa bagian,salah satunya adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap,dalam pembentukan bunyi Bahasa ada tiga faktor utama yang terlibat,yakni sumber tenaga,alat ucap yang menimbulkan getaran, dan rongga pengubah getaran.bunyi-bunyi Bahasa Indonesia diuraikan berdasarkan cara bunyi-bunyi tersebut dihasilkan oleh alat ucap.dalam tata bunyi Bahasa juga mencakup tentang ciri suprasegmental serta bagian lagi jadi dalam materi bunyi Bahasa dan tata bunyi banyak mencakup beberapa bagian ilmu fonologi. Alat ucap adalah organ pada tubuh manusia yang berfungsi dalam pengucapan bunyi. Menyebutkan bahwa alat ucap adalah organ tubuh manusia yang berfungsi dalam pengujaran bunyi Bahasa,seperti paru-paru,laring,faring ,rongga hidung,rongga mulut,bibir,gigi,lidah,alveolum palatum,velum. Uraian tersebut berpendapat bahwa yang di maksud dengan alat ucap ialah seperangkat organ manusia yang memiliki keterlibatan dalam proses terjadinya bunyi. B. Saran Sebagai seorang guru, pemahaman struktur fonologi bahasa indonesia perlu diperluas, karena selain dapat menjadi bekal dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar dalam kehidupansehari-hari juga dapat bermanfaat dalam pembinaan kemampuan berbahasa siswa.
  • 14. 3 DAFTAR PUSTAKA Marsono. 2008. Fonetik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Chaer, Abdul. 2015. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah Kushartanti, Yuwono Untung, Launder Multamia RMT. 2007. PESONA BAHASA:Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Verhaar J.V.M. 2016. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Kridalaksana Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama