Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan keperawatan dari zaman purba hingga masa sekarang. Ia menjelaskan perkembangan keperawatan di dunia dan Indonesia, serta mendefinisikan keperawatan sebagai profesi berdasarkan karakteristiknya yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan keterampilan klinis.
1. Perkembangan Sejarah Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Keperawatan lahir bersamaan dengan diciptakannya manusia oleh Tuhan, sehingga tidak
dapat dipungkiri bahwa setiap orang memerlukan asuhan keperawatan dalam hidupnya. Pada
awalnya perawat dianggap sebagai pemberi asuhan, dimana pelakasanaannya dilakukan
secara tradisional oleh kelompok, masyarakat, atau badan sosial. Perkembangan keperawatan
yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
struktur dan kemajuan peradaban manusia. Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran
agama-agama besar, dunia serta kodisi sosial ekonomi masyarakat, terjadinya perang,
renaissance serta gerakan reformasi turut serta mewarnai perkembangan keperawatan. Dari
sejarah kita dapat mengetahui pengalaman orang lain, dan mengambil pelajaran dari
pengalaman tersebut untuk kita gunakan pada masa kini dan masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
Perawat dan Perawat Professional
Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat
sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang
optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Perawat bekerja dalam berbagai besar spesialisasi di mana mereka bekerja secara independen
dan sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan, menerapkan dan
mengevaluasi perawatan. Ilmu Keperawatan adalah bidang pengetahuan dibentuk
berdasarkan kontribusi dari ilmuwan keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah dan
praktek yang dibuktikan berbasis. Ini merupakan bidang yang dinamis praktek dan penelitian
yang didasarkan dalam budaya kontemporer dan kekhawatiran itu sendiri dengan baik
mainstream dan subkultur terpinggirkan dalam rangka untuk memberikan perawatan budaya
paling sensitif dan kompeten.
Perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwenang memberikan
pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
sesuai dengan kewenanganya (Depkes RI,2002).
Pengertian Keperawatan dan Perkembangannya.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
2. individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. (Lokakarya, 1983).
Pada hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu dan kiat, profesi yang berorientasi pada
pelayanan, memiliki empat tingkatan klien (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat)
serta pelayanan yang mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Adapun hakekat keperawatan adalah sebagai berikut :
Pertama, sebagai ilmu dan seni. Merupakan suatu ilmu yang dalam aplikasinya lebih kearah
ilmu terapan dengan menggunakan pengetahuan, konsep, dan prinsip serta
mempertimbangkan seni dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia dari berbagai kelompok
ilmu diantaranya ilmu alam dasar, ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu keperawatan klinik dan
komunitas serta dalam prakteknya menggunakan pendekatan ilmiah yang beorientasi pada
proses penyelesaian masalah dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Kedua, sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan, maka dalam kesehariannya
keperawatan berusaha dengan segala tindakan atau kegiatan bersifat membantu klien atau
manusia dalam mengatasi efek dari masalah sehat atau sakit dalam kehidupannya untuk
mencapai kesejahteraan.
Ketiga, mempunyai tiga sasaran dalam pelayanan keperawatan, diantaranya individu,
keluarga dan masyarakat sebagai klien.
Keempat, pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan. Dalam
pelayanan keperawatan bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain memberikan pelayanan
kesehatan melalui peningkatan kesehatan dan pembinaan kesehatan, pencegahan penyakit,
penentuan diagnosis dini, penyembuhan serta rehabilitasi dan pembatasan kecacatan.
Sejarah Perkembangan Keperawatan Sebagai Profesi.
Sejarah perkembangan keperawatan seabgai profesi dapat dilihat dari dua tinjauan : pertama,
ditinjau dari perkembangan di dunia, dan kedua, perkembangan keperawatan di Indonesia.
a. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia
Pertama, zaman purba, dimana pada zaman ini orang masih percaya pada sesuatu tentang
adaya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini
dikenal dengan nama animisme, di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena
kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang
jahat dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan dan
kesejahteraan.
Kedua, zaman keagamaan, perkembangan keperawatan ini mulai bergeser kearah spiritual
dimanaseseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat
perawtan adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat
disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada tanggapan yang mampu mengobati
adalah pemimpin agam sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang
hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama
3. Ketiga, zaman masehi, keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di
mana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), suatu organisasi wanita yang
bertujuan untuk mengunjungi orang sakit sedangkan laki-laki diberikan tugas dalam
memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal, sehingga pada saat itu
berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital.
Keempat, zaman permulaan abad 21, pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan
berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor keagamaan akan tetapi berubah kepada faktor
kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga
pesatlah perkembangan pengetahuan.
Kelima, zaman sebelum perang dunia kedua, pada masa perang dunia kedua ini timbul
prinsip rasa cinta sesama manusia di mana saling membantu sesame manusia yang
membutuhkan. Pada masa sebelu perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence
Nightingale (1820-1910) menyadari pentingnya adanya suatu sekolah untuk mendidik para
perawat. Florence Nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan
keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketetntuan jam kerja perawat dan
mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur
dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat, menetapkan tujuan
pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon perawat.
Keenam, masa selama perang dunia kedua, selama masa ini timbul tekanan bagi dunia
pengetahuan dalampenerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu
meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang
beraneka ragam.
Ketujuh, masa pascaperang dunia kedua, masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti
adanya penderitaan yang panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk
meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Pada masa itu perkembangan perawat
dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang
bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat diakui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula
terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam
bertugas.
Kedelapan, perode tahun 1950, pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan
perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara
Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doctoral. Kemudian penerapan
proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa
perawatan adalah proses yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanan dan evaluasi.
b. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia
Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh penjajah
colonial diantaranya Jepang, Belanda dan Inggris. Dalam perkembangannya di Indonesia
dibagi menjadi dua masa diantaranya :
Pertama, masa sebelum kemerdekaan, pada masa itu negara Indonesia masih dalam
penjajahan Belanda. Perawat yang berasal dari Indonesia disebut sebagai verpleger dengan
dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit, perawat tersebut pertama kali
4. bekerja di rumah sakit Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang
ditugaskan untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda, sehingga akhirnya pada
masa belanda terbentuklah dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat. Karena tujuan
pendirian rumah sakit hanya untuk kepentingan Belanda, maka tidak diikuti perkembangan
keperawatan. Kemudiaan pada masa penjajahan Inggris yaitu Rafless, mereka
memperhatikan kesehatan rakyat dengan motto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat
itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara kesehatan diantaranya mengadakan
pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien gangguan jiwa dan memperhatikan
kesehatan para tahanan.
Beberapa rumah sakit dibangun khususnya di Jakarta yaitu pada tahun1819, didirikan rumah
sakit Stadsverband, kemudian pada tahun 1919 rumah sakit tersebut pindah ke Salemba dan
sekarang dikenal dengan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), kemudian diikuti
rumah sakit milik swasta. Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan
kedatangan tentara Jepang. Perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.
Kedua, masa setelah kemerdekaan pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan
serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun
1952 didirikan sekolah perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan
keperawatan setara dengan diploma. Pada tahnu 1985 untuk pertama kalinya dibuka
pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia
dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan berkembangnya Ilmu
Keperawatan, maka menjadi sebuah Fakultas Ilmu Keperawatan dan beberapa tahun
kemudian diikuti berdirinya pendidikan keperawatan setingkat S1 di berbagai universitas di
Indonesia seperti di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain.
Keperawatan Sebagai Profesi.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan
untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan
kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa
pelayanan keperawatan professional.
Menurut Webster profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan
menyangkut ketrampilan intelaktual.
Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau metode
professional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompok okupasi yang
angotanya berkeinginan menjadi professional. Professional merupakan suatu proses yang
dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi.
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan di mana dalam menentukan
tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan
dan tanggung jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya kemudian juga
berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhan keperawatan kepada individu,
kelompok atau masyarakat.
Bentuk asuhan keperawatan ini sendiri merupakan suatu proses dalam praktek keperawatan
yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dengan
5. menggunakan metodologiproses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan,
dilandasi etik keperawatan dalam lingkup wewenang serat tanggung jawab kepeawatan.
Praktek keperawatan juga merupakan tindakan mandiri perawat professional melalui
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Berdasarkan penggunaan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan ini, maka
keperawatan keperawatan dapat dikatakan sebagai profesi yang sejajar dengan profesi dokter,
apoteker, dokter gigi dan lain-lain. Dengan demikian keperawatan dapat dikatakan sebagai
profesi karena memiliki :
1. Landasan Ilmu Pengetahuan yang jelas (scientific nursing).
Landasan ilmu pengetahuan keperawatan yang dimaksud itu adalah,
a) Pertama, memiliki cabang ilmu keperawatan di antaranya ilmu keperawatan dasar yang
terdiri dari konsep dasar keperawatan, keperawatan professional, komunikasi keperawatan,
kepemimpinan dan manajemen keperawatan, kebutuhan dasar manusia, pendidikan
keperawatan, pengantar riset keperawatan dan dokumentasi keperawatan.
b) Kedua, cabang ilmu keperawatan klinik meliputi keperawatan anak, keperawatan
maternitas, keperawatan medikal bedah, keperawatan jiwa, keperawatan gawat darurat.
c) Ketiga, cabang ilmu keperawatan komunitas meliputi keperawatan komunitas,
keperawatan keluarga, keperawatan gerontik.
d) Keempat, kelompok cabang ilmu penunjang meliputi kelompok ilmu humaniora, ilmu
alam dasar, ilmu perilaku, ilmu social, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
kedokteran klinik.
2. Memiliki kode etik profesi.
Kode etik keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya adalah
sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya, dan di negara Indonesia
memiliki kode etik keperawatan yang telah ditetapkan pada musyawarah nasional dengan
nama kode etik keperawatan Indonesia.
3. Memiliki lingkup dan wewenang praktek keperawatan berdasarkan standar praktek
keperawatan atau standar asuhan keperawatan yang bersifat dinamis.
Lingkup dan wewenang praktek keperawatan ini diatur pada izin praktek keperawatan yang
berdasarkan peran dan fungsi perawatan dalam melaksanakan tugas, serta dalam memberikan
tindakan berdasarkan standar asuhan keperawatan.
4. Memiliki organisasi profesi
Saat ini Indonesia memiliki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI (Persatuan
Perawat Nasional Indonesia) dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Sedangkan
organisasi keperawatan dunia dengan nama Internasional Council Of Nurses (ICN).
Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1995) mengemukakan karakteristik
professional sebagai berikut :
6. a) Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan
b) Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis
c) Kemampuan menyelesaikan masalah
d) Pengembangan diri secara berkesinambungan
e) Pendidikan formal
f) System pengesahan terhadap kompetensi
g) Penguatan secara legal terhadap standart professional
h) Praktik berdasarkan etik
i) Hukum terhadap malpraktik
j) Penerimaan dan pelayanan pada masyarakat
k) Perbedaan peran antara pekerja professional dengan pekerjaan lain dan membolehkan
praktik yang otonom.
Cerminan nilai professional perawat dalam praktik keperawatan dikelompokkan dalam nilai
intelektual dan nilai komitmen moral interpersonal, sebagai berikut :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari :
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik
keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap
masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat
a. Beneficience
Perawat selalu mengupayakan keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang
terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, sosial budaya, keadaan ekonomi
dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan
dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu berusaha
menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan
kebutuhan spiritual klien.
Pendidikan Keperawatan.
Jenis dan Jenjang Pendidikan Keperawatan di Indonesia maupun di Luar negeri
1. Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
7. Pada Jenjang pendidikan,Diploma III bersifat pendidikan profesi,menghasilkan Ahli Madya
Keperawatan (A.Md.Kep) sebagai perawat professional pemula. Pendidikan Keperawatan
pada jenjang diploma dikembangkan terutama untuk menghasilkan lulusan/ perawat yang
memiliki sikap dan menguasai kemampuan keperawatan umum dan dasar. Pendidikan pada
tahap ini lebih menekankan penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan professional
dalam keperawatan.
2. Program Pendidikan Sarjana Keperawatan
Pendidikan pada tahap ini bersifat pendidikan akademik professional (Pendidikan
Keprofesian), menekankan pada penguasaan landasan keilmuan, yaitu ilmu keperawatan dan
ilmu-ilmu penunjang,penumbuhan serta pembinaan dan keterampilan professional dalam
keperawatan. pada jenjang pendidikan ini, perawat generalis, terdapat dua tahap program,
yaitu tahap program akademik yang pada akhir pendidikan mendapat gelar akademik sarjana
keperawatan (S.Kep) dan tahap Program Keprofesian yang Pada akhir pendidikan mendapat
sebutan profesi “ners”(Ns)
3. Program Pendidikan Magister keperawatan
Dalam menghadapi tekanan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan
kebutuhan dan permintaan masyarakat yang diperkirakan akan terus meningkat, pendidikan
pascasarjana dalam bidang keperawatan juga dikembangkan. Hal ini diperlukan agar
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan melalui berbagai
bentuk penelitian dapat dilaksanakan, dan selanjutnya dimanfaatkan dalam upaya
meningkatkan mutu askep.
4. Program pendidikan spesialis bidang keperawatan
Dalam memenuhi atau menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan
kesehatan di masa depan, dan bertolak pada dalam memberi askep kepada klien untuk
menghadapi tantangan global dan sebagai profesi mandiri serta menjawab tantangan masa
depan diperlukan pendidikan spesialisasi atau setingkat Masgiter sesuai dengan bidang
keahlian
PERKEMBANGAN ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN
1. ICN (International Council of Nurses) organisasi profesional wanita pertama di dunia
didirikan tgl 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwick.
Tujuannya:
1. memperkokoh silaturahmi perawat seluruh dunia
2. memberi kesempatan bertemu bagi perawat di seluruh dunia untuk
membicarakan masalah keperawatan
3. menjunjung peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam
pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik profesi
keperawatan.
2. American Nursing Asosiation (ANA) didirikan tahun 1800 yang anggotanya dari
negara-negara bagian, berperan : menetapkan standar praktek keperawatan
8. 3. Canadian Nurse Association (CNA) tujuan sama dengan ANA memberikan izin
praktek keperawatan mandiri
4. NLN (National League for Nursing) didirikan tahun 1952, bertujuan untuk
pengembangan peningkatan mutu layanan keperawatan dan pendidikan keperawatan.
5. British Nurse Association didirikan tahun 1887, tujannya : memperkuat persatuan dan
kesatuan seluruh perawat di Inggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap
profesi keperawatan.
Kebijakan Pemerintah Dalam Keperawatan.
Kebijakan pemerintah dalam dunia keperawatan dituangkan dalam berbagai hal melalui
sistem poloitik yang ada akan sangat berpengaruh dalam sistem pemberian pelayanan
kesehatan. Perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab dan berwenang
memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya, terutama terkait dengan lingkup praktik dan
wewenang perawat. Untuk pencapaian Praktik keperawatan tersebut perlu ketetapan
(legislasi) yang mengatur hak dan kewajiban perawat yang terkait dengan pekerjaan profesi.
Legislasi yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat dan
perawat. Dalam rangka perlindungan hukum tersebut, perawat perlu diregistrasi, disertifikasi
dan memperoleh izin praktik (lisensi).
Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia
NOMOR HK.02.02/MENKES/148/1/2010
TENTANG
IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 23 ayat (5) undang-undang nomor
36 tahun 2009 tentang kesehatan perlu menetapkan peraturan menteri Kesehatan Tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.
• Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431).
• Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah (Lembaran Negara
republik Indonesia tahun 2004 nomor 125,tambaran lembaran Negara republic Indonesia
nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang nomor 12 tahun 2008
tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemrintahan
daerah (lembaran Negara republic Indonesia tahun 2008 nomor 59,tambahan lembaran
Negara republic nomor 4844).
9. • undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan(lembaran Negara republic
Indonesia tahun 2009 nomor 144, tambahan lembaran Negara republic Indonesia nomor
5063).
• peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan(lembaran Negara
republic Indonesia tahun 1996 nomor 49, tambahan lembaran Negara republic Indonesia
nomor 3637).
• peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan
antara pemerintah,pemerintahan daerah provinsi ,dan pemerintahan daerah kabupaten/Kota
(lembaran Negara republic Indonesia tahun 2007 nomor 82, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 4737).
• Peraturan menteri kesehatan nomor 1575/Menkes/Per/X1/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan
Menteri Kesehatan.