SlideShare a Scribd company logo
Perkembangan Sejarah Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Keperawatan lahir bersamaan dengan diciptakannya manusia oleh Tuhan, sehingga tidak
dapat dipungkiri bahwa setiap orang memerlukan asuhan keperawatan dalam hidupnya. Pada
awalnya perawat dianggap sebagai pemberi asuhan, dimana pelakasanaannya dilakukan
secara tradisional oleh kelompok, masyarakat, atau badan sosial. Perkembangan keperawatan
yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
struktur dan kemajuan peradaban manusia. Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran
agama-agama besar, dunia serta kodisi sosial ekonomi masyarakat, terjadinya perang,
renaissance serta gerakan reformasi turut serta mewarnai perkembangan keperawatan. Dari
sejarah kita dapat mengetahui pengalaman orang lain, dan mengambil pelajaran dari
pengalaman tersebut untuk kita gunakan pada masa kini dan masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
Perawat dan Perawat Professional
Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat
sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang
optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Perawat bekerja dalam berbagai besar spesialisasi di mana mereka bekerja secara independen
dan sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan, menerapkan dan
mengevaluasi perawatan. Ilmu Keperawatan adalah bidang pengetahuan dibentuk
berdasarkan kontribusi dari ilmuwan keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah dan
praktek yang dibuktikan berbasis. Ini merupakan bidang yang dinamis praktek dan penelitian
yang didasarkan dalam budaya kontemporer dan kekhawatiran itu sendiri dengan baik
mainstream dan subkultur terpinggirkan dalam rangka untuk memberikan perawatan budaya
paling sensitif dan kompeten.
Perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwenang memberikan
pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
sesuai dengan kewenanganya (Depkes RI,2002).
Pengertian Keperawatan dan Perkembangannya.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. (Lokakarya, 1983).
Pada hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu dan kiat, profesi yang berorientasi pada
pelayanan, memiliki empat tingkatan klien (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat)
serta pelayanan yang mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Adapun hakekat keperawatan adalah sebagai berikut :
Pertama, sebagai ilmu dan seni. Merupakan suatu ilmu yang dalam aplikasinya lebih kearah
ilmu terapan dengan menggunakan pengetahuan, konsep, dan prinsip serta
mempertimbangkan seni dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia dari berbagai kelompok
ilmu diantaranya ilmu alam dasar, ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu keperawatan klinik dan
komunitas serta dalam prakteknya menggunakan pendekatan ilmiah yang beorientasi pada
proses penyelesaian masalah dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Kedua, sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan, maka dalam kesehariannya
keperawatan berusaha dengan segala tindakan atau kegiatan bersifat membantu klien atau
manusia dalam mengatasi efek dari masalah sehat atau sakit dalam kehidupannya untuk
mencapai kesejahteraan.
Ketiga, mempunyai tiga sasaran dalam pelayanan keperawatan, diantaranya individu,
keluarga dan masyarakat sebagai klien.
Keempat, pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan. Dalam
pelayanan keperawatan bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain memberikan pelayanan
kesehatan melalui peningkatan kesehatan dan pembinaan kesehatan, pencegahan penyakit,
penentuan diagnosis dini, penyembuhan serta rehabilitasi dan pembatasan kecacatan.
Sejarah Perkembangan Keperawatan Sebagai Profesi.
Sejarah perkembangan keperawatan seabgai profesi dapat dilihat dari dua tinjauan : pertama,
ditinjau dari perkembangan di dunia, dan kedua, perkembangan keperawatan di Indonesia.
a. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia
Pertama, zaman purba, dimana pada zaman ini orang masih percaya pada sesuatu tentang
adaya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini
dikenal dengan nama animisme, di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena
kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang
jahat dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan dan
kesejahteraan.
Kedua, zaman keagamaan, perkembangan keperawatan ini mulai bergeser kearah spiritual
dimanaseseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat
perawtan adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat
disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada tanggapan yang mampu mengobati
adalah pemimpin agam sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang
hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama
Ketiga, zaman masehi, keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di
mana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), suatu organisasi wanita yang
bertujuan untuk mengunjungi orang sakit sedangkan laki-laki diberikan tugas dalam
memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal, sehingga pada saat itu
berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital.
Keempat, zaman permulaan abad 21, pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan
berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor keagamaan akan tetapi berubah kepada faktor
kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga
pesatlah perkembangan pengetahuan.
Kelima, zaman sebelum perang dunia kedua, pada masa perang dunia kedua ini timbul
prinsip rasa cinta sesama manusia di mana saling membantu sesame manusia yang
membutuhkan. Pada masa sebelu perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence
Nightingale (1820-1910) menyadari pentingnya adanya suatu sekolah untuk mendidik para
perawat. Florence Nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan
keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketetntuan jam kerja perawat dan
mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur
dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat, menetapkan tujuan
pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon perawat.
Keenam, masa selama perang dunia kedua, selama masa ini timbul tekanan bagi dunia
pengetahuan dalampenerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu
meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang
beraneka ragam.
Ketujuh, masa pascaperang dunia kedua, masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti
adanya penderitaan yang panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk
meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Pada masa itu perkembangan perawat
dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang
bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat diakui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula
terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam
bertugas.
Kedelapan, perode tahun 1950, pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan
perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara
Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doctoral. Kemudian penerapan
proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa
perawatan adalah proses yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanan dan evaluasi.
b. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia
Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh penjajah
colonial diantaranya Jepang, Belanda dan Inggris. Dalam perkembangannya di Indonesia
dibagi menjadi dua masa diantaranya :
Pertama, masa sebelum kemerdekaan, pada masa itu negara Indonesia masih dalam
penjajahan Belanda. Perawat yang berasal dari Indonesia disebut sebagai verpleger dengan
dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit, perawat tersebut pertama kali
bekerja di rumah sakit Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang
ditugaskan untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda, sehingga akhirnya pada
masa belanda terbentuklah dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat. Karena tujuan
pendirian rumah sakit hanya untuk kepentingan Belanda, maka tidak diikuti perkembangan
keperawatan. Kemudiaan pada masa penjajahan Inggris yaitu Rafless, mereka
memperhatikan kesehatan rakyat dengan motto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat
itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara kesehatan diantaranya mengadakan
pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien gangguan jiwa dan memperhatikan
kesehatan para tahanan.
Beberapa rumah sakit dibangun khususnya di Jakarta yaitu pada tahun1819, didirikan rumah
sakit Stadsverband, kemudian pada tahun 1919 rumah sakit tersebut pindah ke Salemba dan
sekarang dikenal dengan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), kemudian diikuti
rumah sakit milik swasta. Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan
kedatangan tentara Jepang. Perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.
Kedua, masa setelah kemerdekaan pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan
serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun
1952 didirikan sekolah perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan
keperawatan setara dengan diploma. Pada tahnu 1985 untuk pertama kalinya dibuka
pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia
dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan berkembangnya Ilmu
Keperawatan, maka menjadi sebuah Fakultas Ilmu Keperawatan dan beberapa tahun
kemudian diikuti berdirinya pendidikan keperawatan setingkat S1 di berbagai universitas di
Indonesia seperti di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain.
Keperawatan Sebagai Profesi.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan
untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan
kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa
pelayanan keperawatan professional.
Menurut Webster profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan
menyangkut ketrampilan intelaktual.
Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau metode
professional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompok okupasi yang
angotanya berkeinginan menjadi professional. Professional merupakan suatu proses yang
dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi.
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan di mana dalam menentukan
tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan
dan tanggung jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya kemudian juga
berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhan keperawatan kepada individu,
kelompok atau masyarakat.
Bentuk asuhan keperawatan ini sendiri merupakan suatu proses dalam praktek keperawatan
yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dengan
menggunakan metodologiproses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan,
dilandasi etik keperawatan dalam lingkup wewenang serat tanggung jawab kepeawatan.
Praktek keperawatan juga merupakan tindakan mandiri perawat professional melalui
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Berdasarkan penggunaan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan ini, maka
keperawatan keperawatan dapat dikatakan sebagai profesi yang sejajar dengan profesi dokter,
apoteker, dokter gigi dan lain-lain. Dengan demikian keperawatan dapat dikatakan sebagai
profesi karena memiliki :
1. Landasan Ilmu Pengetahuan yang jelas (scientific nursing).
Landasan ilmu pengetahuan keperawatan yang dimaksud itu adalah,
a) Pertama, memiliki cabang ilmu keperawatan di antaranya ilmu keperawatan dasar yang
terdiri dari konsep dasar keperawatan, keperawatan professional, komunikasi keperawatan,
kepemimpinan dan manajemen keperawatan, kebutuhan dasar manusia, pendidikan
keperawatan, pengantar riset keperawatan dan dokumentasi keperawatan.
b) Kedua, cabang ilmu keperawatan klinik meliputi keperawatan anak, keperawatan
maternitas, keperawatan medikal bedah, keperawatan jiwa, keperawatan gawat darurat.
c) Ketiga, cabang ilmu keperawatan komunitas meliputi keperawatan komunitas,
keperawatan keluarga, keperawatan gerontik.
d) Keempat, kelompok cabang ilmu penunjang meliputi kelompok ilmu humaniora, ilmu
alam dasar, ilmu perilaku, ilmu social, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
kedokteran klinik.
2. Memiliki kode etik profesi.
Kode etik keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya adalah
sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya, dan di negara Indonesia
memiliki kode etik keperawatan yang telah ditetapkan pada musyawarah nasional dengan
nama kode etik keperawatan Indonesia.
3. Memiliki lingkup dan wewenang praktek keperawatan berdasarkan standar praktek
keperawatan atau standar asuhan keperawatan yang bersifat dinamis.
Lingkup dan wewenang praktek keperawatan ini diatur pada izin praktek keperawatan yang
berdasarkan peran dan fungsi perawatan dalam melaksanakan tugas, serta dalam memberikan
tindakan berdasarkan standar asuhan keperawatan.
4. Memiliki organisasi profesi
Saat ini Indonesia memiliki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI (Persatuan
Perawat Nasional Indonesia) dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Sedangkan
organisasi keperawatan dunia dengan nama Internasional Council Of Nurses (ICN).
Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1995) mengemukakan karakteristik
professional sebagai berikut :
a) Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan
b) Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis
c) Kemampuan menyelesaikan masalah
d) Pengembangan diri secara berkesinambungan
e) Pendidikan formal
f) System pengesahan terhadap kompetensi
g) Penguatan secara legal terhadap standart professional
h) Praktik berdasarkan etik
i) Hukum terhadap malpraktik
j) Penerimaan dan pelayanan pada masyarakat
k) Perbedaan peran antara pekerja professional dengan pekerjaan lain dan membolehkan
praktik yang otonom.
Cerminan nilai professional perawat dalam praktik keperawatan dikelompokkan dalam nilai
intelektual dan nilai komitmen moral interpersonal, sebagai berikut :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari :
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik
keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap
masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat
a. Beneficience
Perawat selalu mengupayakan keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang
terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, sosial budaya, keadaan ekonomi
dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan
dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu berusaha
menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan
kebutuhan spiritual klien.
Pendidikan Keperawatan.
Jenis dan Jenjang Pendidikan Keperawatan di Indonesia maupun di Luar negeri
1. Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Pada Jenjang pendidikan,Diploma III bersifat pendidikan profesi,menghasilkan Ahli Madya
Keperawatan (A.Md.Kep) sebagai perawat professional pemula. Pendidikan Keperawatan
pada jenjang diploma dikembangkan terutama untuk menghasilkan lulusan/ perawat yang
memiliki sikap dan menguasai kemampuan keperawatan umum dan dasar. Pendidikan pada
tahap ini lebih menekankan penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan professional
dalam keperawatan.
2. Program Pendidikan Sarjana Keperawatan
Pendidikan pada tahap ini bersifat pendidikan akademik professional (Pendidikan
Keprofesian), menekankan pada penguasaan landasan keilmuan, yaitu ilmu keperawatan dan
ilmu-ilmu penunjang,penumbuhan serta pembinaan dan keterampilan professional dalam
keperawatan. pada jenjang pendidikan ini, perawat generalis, terdapat dua tahap program,
yaitu tahap program akademik yang pada akhir pendidikan mendapat gelar akademik sarjana
keperawatan (S.Kep) dan tahap Program Keprofesian yang Pada akhir pendidikan mendapat
sebutan profesi “ners”(Ns)
3. Program Pendidikan Magister keperawatan
Dalam menghadapi tekanan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan
kebutuhan dan permintaan masyarakat yang diperkirakan akan terus meningkat, pendidikan
pascasarjana dalam bidang keperawatan juga dikembangkan. Hal ini diperlukan agar
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan melalui berbagai
bentuk penelitian dapat dilaksanakan, dan selanjutnya dimanfaatkan dalam upaya
meningkatkan mutu askep.
4. Program pendidikan spesialis bidang keperawatan
Dalam memenuhi atau menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan
kesehatan di masa depan, dan bertolak pada dalam memberi askep kepada klien untuk
menghadapi tantangan global dan sebagai profesi mandiri serta menjawab tantangan masa
depan diperlukan pendidikan spesialisasi atau setingkat Masgiter sesuai dengan bidang
keahlian
PERKEMBANGAN ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN
1. ICN (International Council of Nurses) organisasi profesional wanita pertama di dunia
didirikan tgl 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwick.
Tujuannya:
1. memperkokoh silaturahmi perawat seluruh dunia
2. memberi kesempatan bertemu bagi perawat di seluruh dunia untuk
membicarakan masalah keperawatan
3. menjunjung peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam
pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik profesi
keperawatan.
2. American Nursing Asosiation (ANA) didirikan tahun 1800 yang anggotanya dari
negara-negara bagian, berperan : menetapkan standar praktek keperawatan
3. Canadian Nurse Association (CNA) tujuan sama dengan ANA memberikan izin
praktek keperawatan mandiri
4. NLN (National League for Nursing) didirikan tahun 1952, bertujuan untuk
pengembangan peningkatan mutu layanan keperawatan dan pendidikan keperawatan.
5. British Nurse Association didirikan tahun 1887, tujannya : memperkuat persatuan dan
kesatuan seluruh perawat di Inggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap
profesi keperawatan.
Kebijakan Pemerintah Dalam Keperawatan.
Kebijakan pemerintah dalam dunia keperawatan dituangkan dalam berbagai hal melalui
sistem poloitik yang ada akan sangat berpengaruh dalam sistem pemberian pelayanan
kesehatan. Perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab dan berwenang
memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya, terutama terkait dengan lingkup praktik dan
wewenang perawat. Untuk pencapaian Praktik keperawatan tersebut perlu ketetapan
(legislasi) yang mengatur hak dan kewajiban perawat yang terkait dengan pekerjaan profesi.
Legislasi yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat dan
perawat. Dalam rangka perlindungan hukum tersebut, perawat perlu diregistrasi, disertifikasi
dan memperoleh izin praktik (lisensi).
Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia
NOMOR HK.02.02/MENKES/148/1/2010
TENTANG
IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 23 ayat (5) undang-undang nomor
36 tahun 2009 tentang kesehatan perlu menetapkan peraturan menteri Kesehatan Tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.
• Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431).
• Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah (Lembaran Negara
republik Indonesia tahun 2004 nomor 125,tambaran lembaran Negara republic Indonesia
nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang nomor 12 tahun 2008
tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemrintahan
daerah (lembaran Negara republic Indonesia tahun 2008 nomor 59,tambahan lembaran
Negara republic nomor 4844).
• undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan(lembaran Negara republic
Indonesia tahun 2009 nomor 144, tambahan lembaran Negara republic Indonesia nomor
5063).
• peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan(lembaran Negara
republic Indonesia tahun 1996 nomor 49, tambahan lembaran Negara republic Indonesia
nomor 3637).
• peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan
antara pemerintah,pemerintahan daerah provinsi ,dan pemerintahan daerah kabupaten/Kota
(lembaran Negara republic Indonesia tahun 2007 nomor 82, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 4737).
• Peraturan menteri kesehatan nomor 1575/Menkes/Per/X1/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan
Menteri Kesehatan.

More Related Content

What's hot

Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifUwes Chaeruman
 
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanKb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
pjj_kemenkes
 
05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis
dhina wida
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
stikesby kebidanan
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Sulistia Rini
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareIrene Susilo
 
Kdk (sejarah keperawatan)
Kdk (sejarah keperawatan)Kdk (sejarah keperawatan)
Kdk (sejarah keperawatan)
SyifaARN
 
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Konsep transkultural dalam keperawatan
Konsep transkultural dalam keperawatanKonsep transkultural dalam keperawatan
Konsep transkultural dalam keperawatan
bagus maulana
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
andhika perceka
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
Cahya
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
Fitria Anwarawati
 
Materi 2 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 2 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 2 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 2 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
ppghybrid4
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
MUHAMMAD NATSIR
 
Konsep Kebutuhan Harga Diri
Konsep Kebutuhan Harga DiriKonsep Kebutuhan Harga Diri

What's hot (20)

Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
 
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanKb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
 
05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Kdk (sejarah keperawatan)
Kdk (sejarah keperawatan)Kdk (sejarah keperawatan)
Kdk (sejarah keperawatan)
 
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Konsep transkultural dalam keperawatan
Konsep transkultural dalam keperawatanKonsep transkultural dalam keperawatan
Konsep transkultural dalam keperawatan
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
 
Materi 2 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 2 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 2 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 2 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Konsep Kebutuhan Harga Diri
Konsep Kebutuhan Harga DiriKonsep Kebutuhan Harga Diri
Konsep Kebutuhan Harga Diri
 

Viewers also liked

Sejarah keperawatan di indonesia
Sejarah keperawatan di indonesiaSejarah keperawatan di indonesia
Sejarah keperawatan di indonesia
wahdaoctiasakti
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Makalah politik keperawatan
Makalah politik keperawatanMakalah politik keperawatan
Makalah politik keperawatan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Sejarah Keperawatan Pada Masa Perang Dunia ke II
Sejarah Keperawatan Pada Masa Perang Dunia ke IISejarah Keperawatan Pada Masa Perang Dunia ke II
Sejarah Keperawatan Pada Masa Perang Dunia ke IIIndry Ardina
 
Sejarah perkembangan keperawatan di dunia
Sejarah perkembangan keperawatan di duniaSejarah perkembangan keperawatan di dunia
Sejarah perkembangan keperawatan di duniaMuhammad Riduansyah
 
Sejarah perkembangan keperawatan di indonesia
Sejarah perkembangan keperawatan di indonesiaSejarah perkembangan keperawatan di indonesia
Sejarah perkembangan keperawatan di indonesiaMuhammad Riduansyah
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Mk2. perkembangan sejarah keperawatan
Mk2. perkembangan sejarah keperawatanMk2. perkembangan sejarah keperawatan
Mk2. perkembangan sejarah keperawatanocto zulkarnain
 
PPT sejarah keperawatan internasional
PPT sejarah keperawatan internasionalPPT sejarah keperawatan internasional
PPT sejarah keperawatan internasional
cupeng
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (13)

Sejarah keperawatan di indonesia
Sejarah keperawatan di indonesiaSejarah keperawatan di indonesia
Sejarah keperawatan di indonesia
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 
Sejarah keperawatan
Sejarah keperawatanSejarah keperawatan
Sejarah keperawatan
 
Makalah politik keperawatan
Makalah politik keperawatanMakalah politik keperawatan
Makalah politik keperawatan
 
Sejarah Keperawatan Pada Masa Perang Dunia ke II
Sejarah Keperawatan Pada Masa Perang Dunia ke IISejarah Keperawatan Pada Masa Perang Dunia ke II
Sejarah Keperawatan Pada Masa Perang Dunia ke II
 
Sejarah perkembangan keperawatan di dunia
Sejarah perkembangan keperawatan di duniaSejarah perkembangan keperawatan di dunia
Sejarah perkembangan keperawatan di dunia
 
Sejarah perkembangan keperawatan di indonesia
Sejarah perkembangan keperawatan di indonesiaSejarah perkembangan keperawatan di indonesia
Sejarah perkembangan keperawatan di indonesia
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 
Sejarah dunia keperawatan
Sejarah dunia keperawatanSejarah dunia keperawatan
Sejarah dunia keperawatan
 
Mk2. perkembangan sejarah keperawatan
Mk2. perkembangan sejarah keperawatanMk2. perkembangan sejarah keperawatan
Mk2. perkembangan sejarah keperawatan
 
PPT sejarah keperawatan internasional
PPT sejarah keperawatan internasionalPPT sejarah keperawatan internasional
PPT sejarah keperawatan internasional
 
Teka teki silang ii
Teka teki silang iiTeka teki silang ii
Teka teki silang ii
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Similar to Perkembangan sejarah Keperawatan

Filosofi keperawatan
Filosofi keperawatanFilosofi keperawatan
Filosofi keperawatan
Amalia Senja
 
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newPowerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
materipptgc
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
Nursestikes
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
ljjkesehatanpael
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
syoretta
 
Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)
Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)
Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)
Herlin Nuraeni Wijaya
 
Sejarah keperawatan.pptx
Sejarah keperawatan.pptxSejarah keperawatan.pptx
Sejarah keperawatan.pptx
FloraOktaviani1
 
Sejarah perkembangan keperawatan.ppt
Sejarah perkembangan keperawatan.pptSejarah perkembangan keperawatan.ppt
Sejarah perkembangan keperawatan.ppt
PutriPermatasari77
 
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdfKonsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
Trybahari Ramadhan
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
Amalia Senja
 
Pengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakatPengertian kesehatan masyarakat
Tgs ikd kel.
Tgs ikd kel.Tgs ikd kel.
Tgs ikd kel.
phanduk siana
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembanganomi08
 
filosofi dan sejarah perawat.pptx
filosofi dan sejarah perawat.pptxfilosofi dan sejarah perawat.pptx
filosofi dan sejarah perawat.pptx
SUCINURAINI14
 
Sejarah Keperawatan
Sejarah KeperawatanSejarah Keperawatan
Sejarah Keperawatan
Giyans Zur
 
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptxKel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
NurulIklima1
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembanganomi08
 

Similar to Perkembangan sejarah Keperawatan (20)

Filosofi keperawatan
Filosofi keperawatanFilosofi keperawatan
Filosofi keperawatan
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newPowerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
 
Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)
Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)
Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Ilmu dasar Keperawatan VII)
 
Sejarah keperawatan.pptx
Sejarah keperawatan.pptxSejarah keperawatan.pptx
Sejarah keperawatan.pptx
 
Sejarah perkembangan keperawatan.ppt
Sejarah perkembangan keperawatan.pptSejarah perkembangan keperawatan.ppt
Sejarah perkembangan keperawatan.ppt
 
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdfKonsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.pdf
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Pengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakatPengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakat
 
Tgs ikd kel.
Tgs ikd kel.Tgs ikd kel.
Tgs ikd kel.
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangan
 
filosofi dan sejarah perawat.pptx
filosofi dan sejarah perawat.pptxfilosofi dan sejarah perawat.pptx
filosofi dan sejarah perawat.pptx
 
Sejarah Keperawatan
Sejarah KeperawatanSejarah Keperawatan
Sejarah Keperawatan
 
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptxKel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangan
 

More from Darwis Maulana

Tugas kelompok membaca
Tugas kelompok membacaTugas kelompok membaca
Tugas kelompok membacaDarwis Maulana
 
Ilmu keperawatan dasar 2
Ilmu keperawatan dasar 2Ilmu keperawatan dasar 2
Ilmu keperawatan dasar 2Darwis Maulana
 
Ilmu keperawatan dasar 1
Ilmu keperawatan dasar 1Ilmu keperawatan dasar 1
Ilmu keperawatan dasar 1Darwis Maulana
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpDarwis Maulana
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaDarwis Maulana
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaDarwis Maulana
 
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemenPasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemenDarwis Maulana
 
Tugas pembidangan linguistik kelas c
Tugas pembidangan linguistik kelas cTugas pembidangan linguistik kelas c
Tugas pembidangan linguistik kelas cDarwis Maulana
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
Darwis Maulana
 

More from Darwis Maulana (18)

Tugas kelompok membaca
Tugas kelompok membacaTugas kelompok membaca
Tugas kelompok membaca
 
Ilmu keperawatan dasar 2
Ilmu keperawatan dasar 2Ilmu keperawatan dasar 2
Ilmu keperawatan dasar 2
 
Ilmu keperawatan dasar 1
Ilmu keperawatan dasar 1Ilmu keperawatan dasar 1
Ilmu keperawatan dasar 1
 
Apresiasi puisi
Apresiasi puisiApresiasi puisi
Apresiasi puisi
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemenPasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
Pasal 31 uud 45 yg baru setelah diamendemen
 
Tugas pembidangan linguistik kelas c
Tugas pembidangan linguistik kelas cTugas pembidangan linguistik kelas c
Tugas pembidangan linguistik kelas c
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Morfofonemik
MorfofonemikMorfofonemik
Morfofonemik
 
S1 pragmatik
S1 pragmatikS1 pragmatik
S1 pragmatik
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 

Perkembangan sejarah Keperawatan

  • 1. Perkembangan Sejarah Keperawatan BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Keperawatan lahir bersamaan dengan diciptakannya manusia oleh Tuhan, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang memerlukan asuhan keperawatan dalam hidupnya. Pada awalnya perawat dianggap sebagai pemberi asuhan, dimana pelakasanaannya dilakukan secara tradisional oleh kelompok, masyarakat, atau badan sosial. Perkembangan keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia. Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama-agama besar, dunia serta kodisi sosial ekonomi masyarakat, terjadinya perang, renaissance serta gerakan reformasi turut serta mewarnai perkembangan keperawatan. Dari sejarah kita dapat mengetahui pengalaman orang lain, dan mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut untuk kita gunakan pada masa kini dan masa yang akan datang. BAB II PEMBAHASAN Perawat dan Perawat Professional Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati. Perawat bekerja dalam berbagai besar spesialisasi di mana mereka bekerja secara independen dan sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi perawatan. Ilmu Keperawatan adalah bidang pengetahuan dibentuk berdasarkan kontribusi dari ilmuwan keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah dan praktek yang dibuktikan berbasis. Ini merupakan bidang yang dinamis praktek dan penelitian yang didasarkan dalam budaya kontemporer dan kekhawatiran itu sendiri dengan baik mainstream dan subkultur terpinggirkan dalam rangka untuk memberikan perawatan budaya paling sensitif dan kompeten. Perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya (Depkes RI,2002). Pengertian Keperawatan dan Perkembangannya. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
  • 2. individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Lokakarya, 1983). Pada hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu dan kiat, profesi yang berorientasi pada pelayanan, memiliki empat tingkatan klien (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat) serta pelayanan yang mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Adapun hakekat keperawatan adalah sebagai berikut : Pertama, sebagai ilmu dan seni. Merupakan suatu ilmu yang dalam aplikasinya lebih kearah ilmu terapan dengan menggunakan pengetahuan, konsep, dan prinsip serta mempertimbangkan seni dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia dari berbagai kelompok ilmu diantaranya ilmu alam dasar, ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu keperawatan klinik dan komunitas serta dalam prakteknya menggunakan pendekatan ilmiah yang beorientasi pada proses penyelesaian masalah dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia. Kedua, sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan, maka dalam kesehariannya keperawatan berusaha dengan segala tindakan atau kegiatan bersifat membantu klien atau manusia dalam mengatasi efek dari masalah sehat atau sakit dalam kehidupannya untuk mencapai kesejahteraan. Ketiga, mempunyai tiga sasaran dalam pelayanan keperawatan, diantaranya individu, keluarga dan masyarakat sebagai klien. Keempat, pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan keperawatan bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain memberikan pelayanan kesehatan melalui peningkatan kesehatan dan pembinaan kesehatan, pencegahan penyakit, penentuan diagnosis dini, penyembuhan serta rehabilitasi dan pembatasan kecacatan. Sejarah Perkembangan Keperawatan Sebagai Profesi. Sejarah perkembangan keperawatan seabgai profesi dapat dilihat dari dua tinjauan : pertama, ditinjau dari perkembangan di dunia, dan kedua, perkembangan keperawatan di Indonesia. a. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia Pertama, zaman purba, dimana pada zaman ini orang masih percaya pada sesuatu tentang adaya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini dikenal dengan nama animisme, di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan dan kesejahteraan. Kedua, zaman keagamaan, perkembangan keperawatan ini mulai bergeser kearah spiritual dimanaseseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat perawtan adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada tanggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agam sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama
  • 3. Ketiga, zaman masehi, keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di mana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungi orang sakit sedangkan laki-laki diberikan tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital. Keempat, zaman permulaan abad 21, pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor keagamaan akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan. Kelima, zaman sebelum perang dunia kedua, pada masa perang dunia kedua ini timbul prinsip rasa cinta sesama manusia di mana saling membantu sesame manusia yang membutuhkan. Pada masa sebelu perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari pentingnya adanya suatu sekolah untuk mendidik para perawat. Florence Nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketetntuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon perawat. Keenam, masa selama perang dunia kedua, selama masa ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalampenerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam. Ketujuh, masa pascaperang dunia kedua, masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Pada masa itu perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat diakui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam bertugas. Kedelapan, perode tahun 1950, pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doctoral. Kemudian penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah proses yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanan dan evaluasi. b. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh penjajah colonial diantaranya Jepang, Belanda dan Inggris. Dalam perkembangannya di Indonesia dibagi menjadi dua masa diantaranya : Pertama, masa sebelum kemerdekaan, pada masa itu negara Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat yang berasal dari Indonesia disebut sebagai verpleger dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit, perawat tersebut pertama kali
  • 4. bekerja di rumah sakit Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang ditugaskan untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda, sehingga akhirnya pada masa belanda terbentuklah dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat. Karena tujuan pendirian rumah sakit hanya untuk kepentingan Belanda, maka tidak diikuti perkembangan keperawatan. Kemudiaan pada masa penjajahan Inggris yaitu Rafless, mereka memperhatikan kesehatan rakyat dengan motto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara kesehatan diantaranya mengadakan pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien gangguan jiwa dan memperhatikan kesehatan para tahanan. Beberapa rumah sakit dibangun khususnya di Jakarta yaitu pada tahun1819, didirikan rumah sakit Stadsverband, kemudian pada tahun 1919 rumah sakit tersebut pindah ke Salemba dan sekarang dikenal dengan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), kemudian diikuti rumah sakit milik swasta. Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan kedatangan tentara Jepang. Perkembangan keperawatan mengalami kemunduran. Kedua, masa setelah kemerdekaan pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara dengan diploma. Pada tahnu 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan berkembangnya Ilmu Keperawatan, maka menjadi sebuah Fakultas Ilmu Keperawatan dan beberapa tahun kemudian diikuti berdirinya pendidikan keperawatan setingkat S1 di berbagai universitas di Indonesia seperti di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain. Keperawatan Sebagai Profesi. Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan professional. Menurut Webster profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut ketrampilan intelaktual. Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau metode professional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompok okupasi yang angotanya berkeinginan menjadi professional. Professional merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi. Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan di mana dalam menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya kemudian juga berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhan keperawatan kepada individu, kelompok atau masyarakat. Bentuk asuhan keperawatan ini sendiri merupakan suatu proses dalam praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dengan
  • 5. menggunakan metodologiproses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik keperawatan dalam lingkup wewenang serat tanggung jawab kepeawatan. Praktek keperawatan juga merupakan tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Berdasarkan penggunaan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan ini, maka keperawatan keperawatan dapat dikatakan sebagai profesi yang sejajar dengan profesi dokter, apoteker, dokter gigi dan lain-lain. Dengan demikian keperawatan dapat dikatakan sebagai profesi karena memiliki : 1. Landasan Ilmu Pengetahuan yang jelas (scientific nursing). Landasan ilmu pengetahuan keperawatan yang dimaksud itu adalah, a) Pertama, memiliki cabang ilmu keperawatan di antaranya ilmu keperawatan dasar yang terdiri dari konsep dasar keperawatan, keperawatan professional, komunikasi keperawatan, kepemimpinan dan manajemen keperawatan, kebutuhan dasar manusia, pendidikan keperawatan, pengantar riset keperawatan dan dokumentasi keperawatan. b) Kedua, cabang ilmu keperawatan klinik meliputi keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan medikal bedah, keperawatan jiwa, keperawatan gawat darurat. c) Ketiga, cabang ilmu keperawatan komunitas meliputi keperawatan komunitas, keperawatan keluarga, keperawatan gerontik. d) Keempat, kelompok cabang ilmu penunjang meliputi kelompok ilmu humaniora, ilmu alam dasar, ilmu perilaku, ilmu social, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kedokteran klinik. 2. Memiliki kode etik profesi. Kode etik keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya adalah sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya, dan di negara Indonesia memiliki kode etik keperawatan yang telah ditetapkan pada musyawarah nasional dengan nama kode etik keperawatan Indonesia. 3. Memiliki lingkup dan wewenang praktek keperawatan berdasarkan standar praktek keperawatan atau standar asuhan keperawatan yang bersifat dinamis. Lingkup dan wewenang praktek keperawatan ini diatur pada izin praktek keperawatan yang berdasarkan peran dan fungsi perawatan dalam melaksanakan tugas, serta dalam memberikan tindakan berdasarkan standar asuhan keperawatan. 4. Memiliki organisasi profesi Saat ini Indonesia memiliki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Sedangkan organisasi keperawatan dunia dengan nama Internasional Council Of Nurses (ICN). Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1995) mengemukakan karakteristik professional sebagai berikut :
  • 6. a) Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan b) Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis c) Kemampuan menyelesaikan masalah d) Pengembangan diri secara berkesinambungan e) Pendidikan formal f) System pengesahan terhadap kompetensi g) Penguatan secara legal terhadap standart professional h) Praktik berdasarkan etik i) Hukum terhadap malpraktik j) Penerimaan dan pelayanan pada masyarakat k) Perbedaan peran antara pekerja professional dengan pekerjaan lain dan membolehkan praktik yang otonom. Cerminan nilai professional perawat dalam praktik keperawatan dikelompokkan dalam nilai intelektual dan nilai komitmen moral interpersonal, sebagai berikut : 1. Nilai intelektual Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari : a. Body of Knowledge b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan) c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif. 2. Nilai komitmen moral Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik. Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat a. Beneficience Perawat selalu mengupayakan keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994) b. Fair Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, sosial budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki. c. Fidelity Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien. Pendidikan Keperawatan. Jenis dan Jenjang Pendidikan Keperawatan di Indonesia maupun di Luar negeri 1. Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
  • 7. Pada Jenjang pendidikan,Diploma III bersifat pendidikan profesi,menghasilkan Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep) sebagai perawat professional pemula. Pendidikan Keperawatan pada jenjang diploma dikembangkan terutama untuk menghasilkan lulusan/ perawat yang memiliki sikap dan menguasai kemampuan keperawatan umum dan dasar. Pendidikan pada tahap ini lebih menekankan penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan professional dalam keperawatan. 2. Program Pendidikan Sarjana Keperawatan Pendidikan pada tahap ini bersifat pendidikan akademik professional (Pendidikan Keprofesian), menekankan pada penguasaan landasan keilmuan, yaitu ilmu keperawatan dan ilmu-ilmu penunjang,penumbuhan serta pembinaan dan keterampilan professional dalam keperawatan. pada jenjang pendidikan ini, perawat generalis, terdapat dua tahap program, yaitu tahap program akademik yang pada akhir pendidikan mendapat gelar akademik sarjana keperawatan (S.Kep) dan tahap Program Keprofesian yang Pada akhir pendidikan mendapat sebutan profesi “ners”(Ns) 3. Program Pendidikan Magister keperawatan Dalam menghadapi tekanan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kebutuhan dan permintaan masyarakat yang diperkirakan akan terus meningkat, pendidikan pascasarjana dalam bidang keperawatan juga dikembangkan. Hal ini diperlukan agar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan melalui berbagai bentuk penelitian dapat dilaksanakan, dan selanjutnya dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan mutu askep. 4. Program pendidikan spesialis bidang keperawatan Dalam memenuhi atau menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan di masa depan, dan bertolak pada dalam memberi askep kepada klien untuk menghadapi tantangan global dan sebagai profesi mandiri serta menjawab tantangan masa depan diperlukan pendidikan spesialisasi atau setingkat Masgiter sesuai dengan bidang keahlian PERKEMBANGAN ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN 1. ICN (International Council of Nurses) organisasi profesional wanita pertama di dunia didirikan tgl 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwick. Tujuannya: 1. memperkokoh silaturahmi perawat seluruh dunia 2. memberi kesempatan bertemu bagi perawat di seluruh dunia untuk membicarakan masalah keperawatan 3. menjunjung peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik profesi keperawatan. 2. American Nursing Asosiation (ANA) didirikan tahun 1800 yang anggotanya dari negara-negara bagian, berperan : menetapkan standar praktek keperawatan
  • 8. 3. Canadian Nurse Association (CNA) tujuan sama dengan ANA memberikan izin praktek keperawatan mandiri 4. NLN (National League for Nursing) didirikan tahun 1952, bertujuan untuk pengembangan peningkatan mutu layanan keperawatan dan pendidikan keperawatan. 5. British Nurse Association didirikan tahun 1887, tujannya : memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat di Inggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan. Kebijakan Pemerintah Dalam Keperawatan. Kebijakan pemerintah dalam dunia keperawatan dituangkan dalam berbagai hal melalui sistem poloitik yang ada akan sangat berpengaruh dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya, terutama terkait dengan lingkup praktik dan wewenang perawat. Untuk pencapaian Praktik keperawatan tersebut perlu ketetapan (legislasi) yang mengatur hak dan kewajiban perawat yang terkait dengan pekerjaan profesi. Legislasi yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat dan perawat. Dalam rangka perlindungan hukum tersebut, perawat perlu diregistrasi, disertifikasi dan memperoleh izin praktik (lisensi). Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia NOMOR HK.02.02/MENKES/148/1/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 23 ayat (5) undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan perlu menetapkan peraturan menteri Kesehatan Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. • Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431). • Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah (Lembaran Negara republik Indonesia tahun 2004 nomor 125,tambaran lembaran Negara republic Indonesia nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemrintahan daerah (lembaran Negara republic Indonesia tahun 2008 nomor 59,tambahan lembaran Negara republic nomor 4844).
  • 9. • undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan(lembaran Negara republic Indonesia tahun 2009 nomor 144, tambahan lembaran Negara republic Indonesia nomor 5063). • peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan(lembaran Negara republic Indonesia tahun 1996 nomor 49, tambahan lembaran Negara republic Indonesia nomor 3637). • peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah,pemerintahan daerah provinsi ,dan pemerintahan daerah kabupaten/Kota (lembaran Negara republic Indonesia tahun 2007 nomor 82, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4737). • Peraturan menteri kesehatan nomor 1575/Menkes/Per/X1/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan Menteri Kesehatan.