SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
PENGLIHATAN
KELOMPOK FISIOLOGI 13
★ Meffa Arindya M. (2218011169)
★ Syukma Dewi O. Y. (2218011170)
★ Arwajauza M. B. (2218011171)
★ Ratu Restu C. (2218011172)
★ M. Fadhil Ar-Rafi (2218011173)
★ Rian H. Dwi Imanta (2218011174)
★ Daffa Anendra P. (2218011175)
★ Shinta Nurhaliza (2218011176)
★ Amanda Febby F. (2218011177)
★ Sabila Ramadhani (2218011178)
★ Wildan Halim P. 2218011179)
★ Justin Tan (2218011180)
★ Ameera N. A. E. P. (2218011181)
DAFTAR ISI
04
03
DEFINISI
LESI PADA MATA
STRUKTUR MATA
JARAS PENGLIHATAN
Jaras Aferen & Jaras Eferen
01 02
DEFINISI
01
DEFINISI
Penglihatan adalah kemampuan
untuk mengenali cahaya dan
menafsirkannya, salah satu dari
indra. Alat tubuh yang digunakan
untuk melihat adalah mata.
Manusia dapat melihat karena
adanya kerja sama antara mata
dan otak.
Mata adalah struktur bulat berisi
cairan yang dibungkus oleh tiga
lapisan. Dari bagian paling luar
hingga paling dalam, Lapisan
Japisan tersebut adalah
sklera/kornea, kuboroid/badan
siliaris/iris, dan retina
STRUKTUR
MATA
02
OTOT PADA MATA
JARAS
PENGLIHATAN
Jaras Aferen & Jaras Eferen
03
Jaras penglihatan aferen berkaitan dengan aspek sensoris dari
indra penglihatan manusia. Jaras penglihatan aferen ini juga
melibatkan seluruh struktur yang berperan penting dalam
penerimaan, penjalaran, dan penerjemahan informasi penglihatan
yang diterima. Setiap struktur pada jaras ini memiliki anatomi dan
fungsi yang kompleks untuk menghasilkan penglihatan yang
optimal.
JARAS AFEREN
TRAKTUS OPTIKUS
➔ Keluar dari kiasma optikus menjadi
traktus optikus
➔ Memiliki proyeksi serabut yang berasal
dari nervus optikus temporal ipsilateral
dan nervus optikus nasal kontralateral
➔ Impuls saraf dari traktus optikus lateral
akan menuju korpus genikulatum lateral
dan diteruskan hingga korteks visual
➔ Traktus optikus sisi medial yang
membawa impuls saraf dari sel
ganglion retina fotosensitif
intrinsik yang berfungsi dalam
jaras refleks pupil memiliki
komponen serabut saraf yang
akan menuju ke nukleus pretektal
➔ Vaskularisasinya berasal dari
arteri komunis posterior cabang
arteri koroidal anterior.
KIASMA OPTIKUS
➔ Nervus opticus dari mata kanan
dan mata kiri setelah keluar dari
bola mata akan saling bersilangan
pada suatu tempat yang
dinamakan Chiasma Opticus.
➔ Bersifat parsial.
➔ Crossing, hanya nervus opticus
bagian tengah yang saling
menyilang, sedangkan nervus
opticus bagian tepi tidak
menyilang.
➔ Dari Chiasma Opticus, saraf optikus
(saraf penglihatan) melanjutkan diri
sebagai traktus opticus (Mega Iswari
et Nurhastuti, 2018).
➔ Serabut ekstramakular dari retina
inferonasal akan menyilang dan
melengkung sedikit ke arah anterior
di kiasma optikus. Area ini disebut
sebagai Wilbrand’s knee
(Wardani,2021).
KORPUS GENIKULATUM LATERAL
Korpus genikulatum lateral
berada pada bagian
posterolateral dari talamus
Korpus genikulatum lateral
adalah zona sinaptik untuk
proyeksi visual yang lebih
tinggi karena area ini
membawa impuls saraf dari
traktus optikus menuju radiasi
optik.
Korpus genikulatum lateral
memiliki enam lamina, yaitu
lamina I, II, III, IV, V, dan VI.
RADIASI OPTIK
RADIASI OPTIK
Lengkungan radiasi optik inferior disebut
Meyer’s loop seperti yang terlihat pada gambar.
Sumber vaskularisasi radiasi optik adalah arteri
koroidalis anterior, arteri serebri media, dan arteri
serebri posterior. Pembuluh darah vena radiasi
optik mengalir ke vena serebri media dan vena
basalis.
KORTEKS VISUAL
Korteks visual primer pada manusia berada pada lobus oksipital serebrum dan
mengisi bibir superior dan inferior dari sulkus kalkarina. Korteks visual primer ini disebut
juga sebagai area V1, korteks striata, atau area Broadmann 17. Korteks visual primer
memiliki enam lapisan seluler fungsional.
Area korteks visual menerima informasi penglihatan
berdasarkan distribusi retinotopik. Korteks visual dari
penglihatan sentral makula mengisi posisi ujung paling
posterior pada lobus oksipital. Bagian superior dari korteks
menerima informasi dari proyeksi retina superior. Bagian
inferior dari korteks merupakan proyeksi dari retina inferior.
KORTEKS VISUAL
Sistem okulomotor bertujuan menghasilkan bayangan yang jelas,
stabil, dan binokular dengan memastikan bayangan yang
dihasilkan jatuh tepat di fovea melalui gerakan bola mata
Pengaturan sistem tersebut melibatkan korteks, batang otak,
nervus kranial III, IV, VI, dan otot-otot ekstraokular.
JARAS EFEREN (SISTEM OKULOMOTOR)
LESI PADA
MATA
04
● Lapangan pandang ada
dua, yaitu:
1. Nasal field
2. Temporal field
Informasi dari lapang pandang
akan diterima oleh retina secara
bersilangan.
Persilangan dari nasal
hemiretina kanan dan kiri
dinamakan kiasma opticum
Lesi pada jaras
penglihatan :
1. Lesi pada saraf
opticus
2. Lesi pada kiasma
opticum
3. Lesi pada Tractus
Opticus
DAFTAR PUSAKA
● Latuasan, Azalia. 2021. Anatomi Jaras Visual Aferen dan Eferen. Bandung:
Departemen Ilmu Kesehatan Mata Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Fakultas
Kedokteran Universitas Padjajaran Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo.
● Mega Iswari, Nurhastuti. 2018. Anatomi, Fisiologi, dan Genetika. Padang.
● Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi ke-8. Jakarta: EGC.
● Wardani, Sabrina Indri. 2021. Jaras Penglihatan Aferen. Bandung: Departemen Ilmu
Kesehatan Mata Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo.
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Do you have any questions?
Please keep this slide for attribution
THANKS!

More Related Content

What's hot (20)

Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
 
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amslerPemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
 
Visual pathway.pptx
Visual pathway.pptxVisual pathway.pptx
Visual pathway.pptx
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Sistem Penglihatan
Sistem PenglihatanSistem Penglihatan
Sistem Penglihatan
 
Pembedahan pada mata
Pembedahan pada mataPembedahan pada mata
Pembedahan pada mata
 
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
 
Keratitis mata
Keratitis mataKeratitis mata
Keratitis mata
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
 
[FAR] Faradhillah A. Suryadi - Pemeriksaan Refraksi Objektif - cor.pdf
[FAR] Faradhillah A. Suryadi - Pemeriksaan Refraksi Objektif - cor.pdf[FAR] Faradhillah A. Suryadi - Pemeriksaan Refraksi Objektif - cor.pdf
[FAR] Faradhillah A. Suryadi - Pemeriksaan Refraksi Objektif - cor.pdf
 
Anatomi sistem saraf
Anatomi sistem sarafAnatomi sistem saraf
Anatomi sistem saraf
 
Miastenia Gravis
Miastenia GravisMiastenia Gravis
Miastenia Gravis
 
Presentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan IntrakranialPresentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan Intrakranial
 
Polip nasal
Polip nasalPolip nasal
Polip nasal
 
Strabismus
StrabismusStrabismus
Strabismus
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat Endophtalmitis
 
Bagian mata dan fungsinya
Bagian mata dan fungsinyaBagian mata dan fungsinya
Bagian mata dan fungsinya
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
CBD laryngopharyngeal reflux
CBD laryngopharyngeal refluxCBD laryngopharyngeal reflux
CBD laryngopharyngeal reflux
 

Similar to fisiologi penglihatan.pptx

Similar to fisiologi penglihatan.pptx (20)

fisiologi 13.pdf
fisiologi 13.pdffisiologi 13.pdf
fisiologi 13.pdf
 
Kelompok Fisiologi 13
Kelompok Fisiologi 13Kelompok Fisiologi 13
Kelompok Fisiologi 13
 
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptxKELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
Anatomi Fisiologi Pengindraan
Anatomi Fisiologi PengindraanAnatomi Fisiologi Pengindraan
Anatomi Fisiologi Pengindraan
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
Sistem Pancaindera
Sistem Pancaindera Sistem Pancaindera
Sistem Pancaindera
 
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATAANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
 
4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata
 
INDRA
INDRAINDRA
INDRA
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Indra penglihatan mata
Indra penglihatan mata Indra penglihatan mata
Indra penglihatan mata
 
Review anfis mata 1
Review anfis mata 1 Review anfis mata 1
Review anfis mata 1
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
 
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnyaPengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
 
PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)
 
ppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaanppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaan
 
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaanAnatomi Fisiologi Sistem penginderaan
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan
 
Sistem penglihatan
Sistem penglihatanSistem penglihatan
Sistem penglihatan
 

fisiologi penglihatan.pptx

  • 1. PENGLIHATAN KELOMPOK FISIOLOGI 13 ★ Meffa Arindya M. (2218011169) ★ Syukma Dewi O. Y. (2218011170) ★ Arwajauza M. B. (2218011171) ★ Ratu Restu C. (2218011172) ★ M. Fadhil Ar-Rafi (2218011173) ★ Rian H. Dwi Imanta (2218011174) ★ Daffa Anendra P. (2218011175) ★ Shinta Nurhaliza (2218011176) ★ Amanda Febby F. (2218011177) ★ Sabila Ramadhani (2218011178) ★ Wildan Halim P. 2218011179) ★ Justin Tan (2218011180) ★ Ameera N. A. E. P. (2218011181)
  • 2. DAFTAR ISI 04 03 DEFINISI LESI PADA MATA STRUKTUR MATA JARAS PENGLIHATAN Jaras Aferen & Jaras Eferen 01 02
  • 4. DEFINISI Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Manusia dapat melihat karena adanya kerja sama antara mata dan otak. Mata adalah struktur bulat berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari bagian paling luar hingga paling dalam, Lapisan Japisan tersebut adalah sklera/kornea, kuboroid/badan siliaris/iris, dan retina
  • 6.
  • 9. Jaras penglihatan aferen berkaitan dengan aspek sensoris dari indra penglihatan manusia. Jaras penglihatan aferen ini juga melibatkan seluruh struktur yang berperan penting dalam penerimaan, penjalaran, dan penerjemahan informasi penglihatan yang diterima. Setiap struktur pada jaras ini memiliki anatomi dan fungsi yang kompleks untuk menghasilkan penglihatan yang optimal. JARAS AFEREN
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. TRAKTUS OPTIKUS ➔ Keluar dari kiasma optikus menjadi traktus optikus ➔ Memiliki proyeksi serabut yang berasal dari nervus optikus temporal ipsilateral dan nervus optikus nasal kontralateral ➔ Impuls saraf dari traktus optikus lateral akan menuju korpus genikulatum lateral dan diteruskan hingga korteks visual ➔ Traktus optikus sisi medial yang membawa impuls saraf dari sel ganglion retina fotosensitif intrinsik yang berfungsi dalam jaras refleks pupil memiliki komponen serabut saraf yang akan menuju ke nukleus pretektal ➔ Vaskularisasinya berasal dari arteri komunis posterior cabang arteri koroidal anterior.
  • 16.
  • 17. KIASMA OPTIKUS ➔ Nervus opticus dari mata kanan dan mata kiri setelah keluar dari bola mata akan saling bersilangan pada suatu tempat yang dinamakan Chiasma Opticus. ➔ Bersifat parsial. ➔ Crossing, hanya nervus opticus bagian tengah yang saling menyilang, sedangkan nervus opticus bagian tepi tidak menyilang. ➔ Dari Chiasma Opticus, saraf optikus (saraf penglihatan) melanjutkan diri sebagai traktus opticus (Mega Iswari et Nurhastuti, 2018). ➔ Serabut ekstramakular dari retina inferonasal akan menyilang dan melengkung sedikit ke arah anterior di kiasma optikus. Area ini disebut sebagai Wilbrand’s knee (Wardani,2021).
  • 18.
  • 19. KORPUS GENIKULATUM LATERAL Korpus genikulatum lateral berada pada bagian posterolateral dari talamus Korpus genikulatum lateral adalah zona sinaptik untuk proyeksi visual yang lebih tinggi karena area ini membawa impuls saraf dari traktus optikus menuju radiasi optik.
  • 20. Korpus genikulatum lateral memiliki enam lamina, yaitu lamina I, II, III, IV, V, dan VI.
  • 22. RADIASI OPTIK Lengkungan radiasi optik inferior disebut Meyer’s loop seperti yang terlihat pada gambar. Sumber vaskularisasi radiasi optik adalah arteri koroidalis anterior, arteri serebri media, dan arteri serebri posterior. Pembuluh darah vena radiasi optik mengalir ke vena serebri media dan vena basalis.
  • 23. KORTEKS VISUAL Korteks visual primer pada manusia berada pada lobus oksipital serebrum dan mengisi bibir superior dan inferior dari sulkus kalkarina. Korteks visual primer ini disebut juga sebagai area V1, korteks striata, atau area Broadmann 17. Korteks visual primer memiliki enam lapisan seluler fungsional.
  • 24. Area korteks visual menerima informasi penglihatan berdasarkan distribusi retinotopik. Korteks visual dari penglihatan sentral makula mengisi posisi ujung paling posterior pada lobus oksipital. Bagian superior dari korteks menerima informasi dari proyeksi retina superior. Bagian inferior dari korteks merupakan proyeksi dari retina inferior. KORTEKS VISUAL
  • 25. Sistem okulomotor bertujuan menghasilkan bayangan yang jelas, stabil, dan binokular dengan memastikan bayangan yang dihasilkan jatuh tepat di fovea melalui gerakan bola mata Pengaturan sistem tersebut melibatkan korteks, batang otak, nervus kranial III, IV, VI, dan otot-otot ekstraokular. JARAS EFEREN (SISTEM OKULOMOTOR)
  • 26.
  • 27.
  • 29. ● Lapangan pandang ada dua, yaitu: 1. Nasal field 2. Temporal field Informasi dari lapang pandang akan diterima oleh retina secara bersilangan. Persilangan dari nasal hemiretina kanan dan kiri dinamakan kiasma opticum
  • 30. Lesi pada jaras penglihatan : 1. Lesi pada saraf opticus 2. Lesi pada kiasma opticum 3. Lesi pada Tractus Opticus
  • 31. DAFTAR PUSAKA ● Latuasan, Azalia. 2021. Anatomi Jaras Visual Aferen dan Eferen. Bandung: Departemen Ilmu Kesehatan Mata Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. ● Mega Iswari, Nurhastuti. 2018. Anatomi, Fisiologi, dan Genetika. Padang. ● Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi ke-8. Jakarta: EGC. ● Wardani, Sabrina Indri. 2021. Jaras Penglihatan Aferen. Bandung: Departemen Ilmu Kesehatan Mata Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo.
  • 32. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Do you have any questions? Please keep this slide for attribution THANKS!