Dokumen tersebut membahas sistem penginderaan mata, meliputi anatomi dan fisiologi organ mata luar dan dalam seperti kornea, iris, lensa, retina, serta proses penangkapan cahaya dan pemfokusan gambar di retina.
power point ini berisi tentang bagian-baian mata dan fungsi dari bagian tersebur. seperti pupil, retina, kornea, dan lain lain. selain itu ada juga mekanisme tentang melihat. semoga bermanfaat bagi pembaca.
Untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan, tubuh Anda dilengkapi dengan organ-organ atau alat-alat indra. Di dalam alat-alat indra terdapat sel-sel saraf sensori yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan-perubahan tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan dinamakan sitimulus. Stimulus dapat berupa perubahan cahaya, suhu, ata rasa makanan. Stimulus dideteksi dan ditanggapi oleh reseptor, yaitu alat-alat indra.
Indra berperan sebagai reseptor, bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam alat indra sehingga di sebut panca indra yaitu Mata, Telinga, Hidung, Kulit, Lidh
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
More Related Content
Similar to 409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
power point ini berisi tentang bagian-baian mata dan fungsi dari bagian tersebur. seperti pupil, retina, kornea, dan lain lain. selain itu ada juga mekanisme tentang melihat. semoga bermanfaat bagi pembaca.
Untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan, tubuh Anda dilengkapi dengan organ-organ atau alat-alat indra. Di dalam alat-alat indra terdapat sel-sel saraf sensori yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan-perubahan tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan dinamakan sitimulus. Stimulus dapat berupa perubahan cahaya, suhu, ata rasa makanan. Stimulus dideteksi dan ditanggapi oleh reseptor, yaitu alat-alat indra.
Indra berperan sebagai reseptor, bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam alat indra sehingga di sebut panca indra yaitu Mata, Telinga, Hidung, Kulit, Lidh
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
3. Defenisi
Sistem penginderaan adalah
organ-organ akhir yang
dikhususkan untuk menerima
jenis rangsangan tertentu :
Penglihatan, pendengaran,
penghidu, pengecapan
4. Mata
Mata adalah organ penglihatan yang
mendeteksi cahaya.
Yang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui
apakah lingkungan sekitarnya adalah
terang atau gelap.
Mata yang lebih kompleks dipergunakan
untuk memberikan pengertian visual.
5. Organ Mata
1. Organ luar ( Organ Okuli Asesoria ) :
Bulu mata ( Siliae )
Rongga mata ( Cavum orbita )
Alis mata ( Supersilium )
Kelopak mata ( Palpebra )
Kelenjar air mata ( Aparatus lakrimalis )
Otot mata ( musculus okuli )
konjungtiva
6. 2. Organ Dalam /
Bola Mata :
Kornea
Sclera
Iris dan Pupil
Lensa
Retina
Koroid
Saraf optik
7. Lapisan Mata
Lapisan Bola Mata
Lapisan mata dari luar ke dalam adalah:
(1) tunika fibrosa : jaringan ikat fibrosa yang
tampak Putih, tdd sklera di bagian belakang
(ditembus N.Optikus).
(2) Lamina vaskulosa, yaitu koroidea (lapisan
berpigmen koroid tdp pleksus vena), Korpus
SIliaris (belakang tepi iris) & iris (diafragma
berpigmen tipis di dalam cairan mata/aquous
humor); dan
(3) tunika nervosa : retina.
9. Organ Luar Mata
1. Rongga Mata (Orbita)
Orbita berbentuk suatu rongga
berbentuk piramida yang
berkonvergensi ke arah belakang.
Puncaknya adalah foramen optikum,
dan dasarnya menghadap ke depan luar
dan terbuka disebut aditus orbitae.
Sedangkan dinding-dindingnya meliputi
dinding medial, dinding lateral, dinding
atas (atap orbita), dan dinding bawah
(dasar orbita).
Orbita terletak di kanan dan kiri basis
nasal (pangkal hidung)
10. Merupakan rongga mata yang
bentuknya seperti kerucut
Terdiri :
os frontalis,
os zigomatikum,
os spenoidal,
os etmoidalis,
os maxilaris,
os lakrimal
11.
12.
13. Di dalam orbita, selain bola mata,
juga terdapat otot-otot ekstraokuler,
syaraf, pembuluh darah, jaringan
ikat, dan jaringan lemak, yang
kesemuanya ini berguna untuk
menyokong fungsi mata.
Orbita merupakan pelindung bola
mata terhadap pengaruh dari dalam
dan belakang, sedangkan dari depan
bola mata dilindungi oleh palpebra.
14. 2. Bulu Mata ( Siliae ) .
Bulu mata, adalah bagian
dari kelopak mata yang berupa
helaian rambut-rambut.
Rambut mata merupakan
rambut yang sangat lembut.
Rambut-rambut ini berfungsi
untuk melindungi upaya debu,
keringat atau air yang
menetes dari dahi agar tidak
masuk ke mata.
15. 3. Alis Mata
Alis mata berupa bagian yang
menonjol sedikit di atas kedua
belah kelopak mata dan mempunyai
sedikit rambut halus.
Alis mata berfungsi sebagai pelindung
mata yang peka dari tetesan keringat
yang jatuh dari bagian dahi air hujan,
atau sinar matahari yang berlebihan.
16. 4. Kelopak Mata ( Palpebra )
Kelopak mata adalah lipatan kulit yang
lunak yang menutupi dan melindungi mata.
Terdiri dari kelopak mata atas & bawah
Berfungsi pelindung mata apabila ada
gangguan pada mata (menutup & membuka
mata)
Kelopak mata atas : terdiri dari muskulus
levator palpebra superior
Bagian kelopak yang berlipat (tarsus)
→pada kedua tarsus terdapat kelenjar
tarsalia, sebasea & keringat
17.
18. 5. Kelenjar Air Mata ( Aparatus Lakrimalis )
Kelenjar lakrimalis teletak pada sebelah
atas dan lateral dari bola mata.
Kelenjar lakrimalis mensekresi cairan
lakrimalis.
Air mata mengalir untuk membasahi dan
melembabkan kornea,
kelebihan sekresi akan dialirkan ke
kantung lakrimalis yang terletak pada
sisi hidung dekat mata dan melalui
duktus nasolakrimalis untuk ke hidung.
20. Proses melalui duktus
ekskretorius
lakrimaris → sakus
konjungtiva →
melalui bagian depan
bola mata → sudut
tengah bola mata →
kanalis lakrimalis →
duktus nasolakrimaris
→ meatus nasalis
inferior
21. 6. Selaput Bening Mata ( Conjungtiva )
Ada 2 bagian :
Konjungtiva palpebra
Konjungtiva bulbar
Konjungtiva adalah suatu membran
tipis yang melapisi kelopak mata (
konjungtiva palpebra), kecuali darah
pupil.
Konjungtiva palpebra melipat kedalam
dan menyatu dengan konjungtiva
bulbar membentuk kantung yang
disebut sakus konjungtiva.
22.
23.
24. Walaupun konjungtiva transparan,
bagian palpebra tampak merah muda
karena pantulan dari pembuluh –
pembuluh darah yang ada didalamnya,
pembuluh – pembuluh darah kecil
dapat dari konjungtiva bulbar diatas
sklera mata.
Konjungtiva melindungi mata dan
mencegah mata dari kekeringan.
25. 7. Otot-otot Mata ( Muskulus Okuli )
Otot – otot mata terdiri dari dua
tipe; ekstrinsik dan intrinsik.
Otot – otot ekstrinsik bersifat
volunter ( dibawah sadar ), diluar
bola mata yang mengontrol
pergerakan diluar mata.
Otot – otot intrinsik bersifat
involunter ( tidak disadari ) berada
dalam badan ciliary yang
mengontrol ketebalan dan ketipisan
lensa, iris dan ukuran pupil.
26. M. Levator palpebralis superior inferior
(mengangkat kelopak mata)
M. Orbikularis okuli * lingkar mata
(menutup mata)
M. Rektus okuli inferior * disekitar mata
(menutup mata)
M. Rektus okuli medial * disekitar mata
(menggerakan mata dalam /bola mata)
M. Obliques okuli inferior (menggerakan
bola mata ke bawah ke dalam)
M. Obliques okuli superior (memutar mata
ke atas, ke bawah dan keluar)
27.
28.
29.
30.
31. Organ dalam Mata (Bola Mata)
1. Kornea
Kornea adalah bagian depan
mata yang tembus pandang yang
menutupi iris dan pupil.
Bila kornea disentuh
maka kelopak mata akan
menutup secara refleks.
Kornea tidak memiliki pembuluh
darah
33. 2. Iris dan Pupil
Posisi iris mata terlindung di
belakang kornea dan di depan lensa,
iris mata adalah lingkaran berwarna
yang terletak di sekeliling biji mata.
Otot – otot bekerja adalah :
M. ciliaris
M. spinkter pupilae
M. dilatator pupilae
34. Iris adalah berwarna, membran
membentuk lingkaran ( bundar )
mengandung dilator involunter dan otot –
otot spingter yang mengatur ukuran pupil.
Pupil adalah ruangan ditengah – tengah
iris.
Ukuran pupil bervariasi dalam merespon
intensitas cahaya dan memfokuskan objek
(akomodasi) untuk memperjelas
penglihatan, pupil mengecil (miosis) jika
cahaya terang atau untuk penglihatan
dekat
36. Pupil
Tempat masuknya cahaya ke bagian mata
Yang dikontrol saraf otonom
Cahaya terang
Pupil mengecil apabila otot sirkuler
/konstriktor berkontraksi & membentuk
cincin yang lebih kecil)
Oleh saraf simpatis
Cahaya gelap
Otot radialis memendek menyebabkan
ukuran pupil meningkat
Oleh saraf parasimpatis
37. 3. Sklera
Sklera merupakan dinding bola mata yang
padat dan paling keras, terdiri atas jaringan
fibrosa, tidak jernih, dan tampak berwarna
putih.
Tebal sklera rata-rata 1 mm, tetapi pada
insersi otot rektur menebal menjadi 3 mm.
Sklera mempunyai 2 buah lubang utama, yaitu
:
Foramen skleralis anterior, tempat
melekatnya kornea, dan
Foramen skleralis posterior, atau kanalis
skleralis, merupakan pintu keluar nervus
optikus.
39. Permukaan luar
sklera diliputi
jaringan elastik
tipis, namanya
episklera,
mengandung
banyak pembuluh
darah yang
memberi nutrisi
bagi sklera.
Sklera dipelihara
oleh syaraf siliaris.
40. 4. Lensa Mata
Lensa mata
merupakan suatu
kristal,
berbentuk
bikonfek (
cembung )
bening, terletak
dibelakang iris,
terbagi kedalam
ruang anterior
dan posterior.
41. Gambar Lensa mata
Lensa tersusun dari
sel – sel epitel
yang dibungkus
oleh membrab
elastis,
ketebalannya
dapat berubah –
ubah menjadi
lensa cembung bila
refraksi lebih besar
42. Kapsul lensa adalah suatu membran
semipermeabel yang dapat dilewati air
dan elektrolit.
Disebelah depan terdapat selapis epitel
subkapsular.
Nukleus lensa lebih keras daripada
korteksnya.
Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-
serat lamelar subepitel terus diproduksi,
sehingga lensa lama-kelamaan menjadi
kurang elastik.
Lensa terdiri dari enam puluh lima persen
air, 35% protein, dan sedikit sekali
mineral yang biasa ada di jaringan tubuh
lainnya. Tidak ada serat nyeri, pembuluh
darah atau pun saraf di lensa.
43. PEMFOKUSAN BERKAS CAHAYA
Pembelokan suatu berkas cahaya (refraksi)
suatu ketika cahaya mengenai permukaan lengkung
dengan densitas lebih besar, arah refraksi
tergantung pada sudut kelengkungan
Lensa konveks (cembung) menyebabkan
konvergensi / penyatuan berkas cahaya
Lensa konkaf (cekung) menyebabkan divergensi
(penyebaran) berkas cahaya
44. FUNGSI REFRAKSI MATA
cahaya jatuh di atas mata → bayangan letaknya difokuskan pada retina
→ menembus & diubah kornea
lensa, badan aques & vitrous → membiaskan & memfokus- kan
bayangan pada retina bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang
difokuskan
45. AKOMODASI
Akomodasi adalah kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa sehingga
baik sumber cahaya dekat maupun jauh dapat difokuskan di retina.
Kontraksi otot siliaris, ligamentum suspensorium melemas & tegangan
pada lensa berkurang (lensa membulat & menguat).
46.
47.
48. 5. Retina
Retina adalah selapis tipis sel yang
terletak pada bagian belakang bola
mata
Retina merupakan bagian mata yang
mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf.
Retina memiliki sel fotoreseptor yang
menerima cahaya.
Sinyal yang dihasilkan kemudian
mengalami proses rumit yang dilakukan
oleh neuron retina yang lain, dan diubah
menjadi potensial aksi pada sel ganglion
retina.
50. Struktur retina manusia adalah 72%
seperti bola dengan diameter
sekitar 22 mm. Pada bagian tengah
retina terdapat cakram optik, yang
dikenal sebagai "titik buta" (blind
spot) karena tidak adanya
fotoreseptor di daerah itu
Retina tidak hanya mendeteksi
cahaya, melainkan juga memainkan
peran penting dalam persepsi
visual.
51. 6. Koroidea
Tunika vaskular mata terdiri dari koroid
di bagian belakang, badan siliaris serta
iris di bagian depan.
Koroid berada di lima perenam bagian
posterior bola mata.
Koroid merupakan membran tipis,
vaskular, warna coklat tua atau muda.
Di bagian belakang ditembus oleh nervus
optikus.
Lapisan ini lebih tebal di bagian belakang
daripada di bagian depan.
52. Gambar Koroid
Fungsi koroid :
memberikan nutrisi
untuk retina serta
menyalurkan
pembuluh darah
dan saraf menuju
badan siliaris dan
iris.
53. Ruang Bola Mata
Terdiri 2 rongga berisi cairan → dipisah- kan sebuah
lensa,memungkinkan cahaya lewat menembus mata dari kornea ke
retina
Rongga anterior
Antara kornea & lensa (aqueous humor)
Mengandung zat gizi untuk kornea &
lensa
Rongga posterior
Antara lensa & retina (vitreous humor)
Membentuk bola mata yang sferis
54.
55. FUNGSI MATA
Menerima rangsangan berkas
cahaya pada retina dengan
perantaraan serabut nervus
optikus
Menghantarkan rangsangan ini
kepusat penglihatan pada otak
untuk ditafsirkan
56. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
Bola mata tdd: 3 lapisan yakni,
1. Lapisan terluar sklera, keruh yg semakin ke depan
se-makin tembus pandang kornea
2. Lapisan kedua khoroid, hitam (gelap), ke depan
akan membentuk otot ciliari & iris (berfungsi untuk
menga-tur cahaya bila cahaya terlalu besar maka
iris saling mendekati, pupil mengecil sedangkan jika
cahaya redup iris saling menjauhi, pupil membesar
3. Lapisan terdalam retina, mempunyai pembuluh
darah arteri & vena retinalis sehingga bola mata
teraliri drh
57. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
Selain ke 3 lapisan terdahulu, terdapat pula lensa
kris-talina, aquous humor, vitrous humor (aquous
vitrous yg lbh kental)
Media penglihatan kornea, aquous humor, lensa
kris-talina, vitrous humor (aquous vitrous)
Kerusakan atau gangguan dari salah satu di atas, kita
tidak dapat melihat
Terdapat pula bintik kuning (fovea nasalis = makula
lu-tea = fovea sentralis = fovea medialis) tempat
peneri-ma benda yg dilihat oleh mata karena di
tempat ini tdpt sel kerucut (dlm fovea) & sel batang
(tersebar di retina) sebagai organ yg peka terhadap
cahaya
58. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
Selain bintik kuning terdapat bintik buta (blind spot),
karena daerah ini tdk peka terhadap cahaya krn tdk
ada sel batang & sel kerucut
Sel batang untuk melihat cahaya redup (remang-
remang), sedangkan sel kerucut untuk siang hari &
warna
Pd retina mekanis pengaturan penglihatan senja &
malam hari serta mekanisme yg mengatur
penglihatan siang hari & warna
Sel batang & sel kerucut dipersyarafi oleh syaraf
optik secara bipolar merupakan syaraf penglihatan
serta syaraf kranial yang ke II (N. Optikus)
59. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
Selain syaraf optik (II), ada syaraf
kranial lain yang membantu dlm
pengoperasian & gerakan bola mata,
yaitu syaraf okulumotor (III), troklearis
(IV), abdusens (VI) & trigeminal (V)
selain mempersyarafi daerah mata
sampai ke kepala juga mempersyarafi
daerah rahang atas & rahang bawah
60. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
Cahaya masuk ke mata dan di
belokkan (refraksi) ketika melalui
kornea dan struktur-struktur lain dari
mata (kornea, humor aqueous, lensa,
humor vitreous) yang mempunyai
kepadatan berbeda-beda untuk
difokuskan di retina, hal ini disebut
refraksi.
Mata mengatur (akomodasi)
sedemikian rupa ketika melihat objek
yang jaraknya bervariasi dengan
menipiskan dan menebalkan lensa.
61. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
Penglihatan dekat memerlukan kontraksi dari
badan ciliaris, yang bisa memendekkan jarak
antara kedua sisi badan ciliaris yang diikuti
dengan relaksasi ligamen pada lensa. Lensa
menjadi lebih cembung agar cahaya dapat
terfokuskan pada retina.
Akomodasi juga dibantu dengan perubahan
ukuran pupil.
Penglihatan dekat, iris akan mengecilkan pupil
agar cahaya lebih kuat melelui lensa yang tebal.
62. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
1. Untuk dpt melihat benda, stimulus berupa cahaya
harus jatuh di reseptor (penerima) yg selanjutnya di
teruskan ke pusat penglihatan (fovea sentralis) &
diperlukan ketajaman (visus) penglihatan
2. Visus sangat dipengaruhi sifat fisis mata (aberasi mata
= kegagalan sinar utk berkonvergensi/bertemu di titik
identik), besarnya pupil, komposisi cahaya, mekanisme
akomodasi, elastisitas otot, faktor stimulus (warna yg
kontras, besar kecilnya stimulus, durasi, intensitas
cahaya, serta faktor retina (semakin kecil & rapat sel
kerucut).
63. FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
RUMUS VISUS: dengan menggunakan OPTOTYPE SNELLEN
d d = jarak antara alat dgn subyek yang diperiksa
V = ------- V = visus (ketajaman penglihatan)
D D = jarak skala huruf yang masih dapat dibaca oleh
Mata normal
Penglihatan normal = emetropi
Bila benda yg dilihat jatuh di depan fovea sentralis disebut
rabun jauh (myopi) dan dpt diatasi dgn lensa cekung (negatif), bila
benda yg dilihat jatuh di belakang fovea sentralis disebut rabun
dekat (hypermetropi), dpt diatasi dgn lensa cembung (positif) /
lensa bikonveks.
68. FISIOLOGIS
TELINGA LUAR
• Gelombang bunyi ditangkap oleh daun
telinga dan ditransmisikan ke dalam
meatus auditorius eksternus lalu ke
membran timpani (telinga tengah)
69. MEMBRANA TYMPANI
• Gelombang bunyi vibrasi membrane
timpani
• Sifat membrane elastic mudah bergetar
bila tekanan pada kedua sisinya bersifat
atmosferik
• Ujung faring tuba eustachius terbuka saat
menelan, bersin, dan menguap (bila tuba
paten) telinga tengah terus terisi dengan
70.
71. •Membrana timpani tidak akan bergetar
dengan baik bila tuba tersumbat dan
tekanan kedua sisi tidak sama.
•Amplitude getaran membrane
proporsional dengan intensitas bunyi
•Membran sangat teredam, yaitu
berhenti bergetar segera setelah bunyi
berhenti.
72. OSIKULA
• Getaran membrane timpani ditangkap
ke bagian osikula yaitu oleh malleus,
yang melekat pada permukaan
dalamnya dan ditransmisikan melalui
incus ke stapes.
• Bagian kaki stapes menstransmisikan
vibrasi melalui fenestrum ovale (jendela
stapes oval) yang melekat pada stapes.
73. • membrane timpani 15 – 20 kali lebih besar
dari pada fenestrum ovalem gaya vibrasi
pada fenestrum lebih besar dari pada gaya
pada membrane timpani
• Muskulus stapedius dan tensor timpani
berkontraksi secara reflektorik sebagai
respons terhadap bunyi yang keras
berkontraksi menarik osikel membuat
system osikular lebih kaku melindungi
telinga dalam.
74. KOKLEA
• Vibrasi fenestrum ovale menyebabkan
gelombang tekanan dalam perilimf telinga
dalam
• Gelombang berjalan ke atas pada perilimf
dalam skala vestibule dan ke bawah pada
perilimf di dalam skala timpani
75. •Ketika gelombang mencapai
fenestrum rotundum pada bagian
dasar, membrane menutup
fenestrum tersebut menyebabkan
pembonjolan kecil di dalam telinga
tengah.
76. ORGAN CORTI
•Gerakan membrane basalis,
dihasilkan oleh gelombang yang
berjalan naik turun didalam koklea,
menggerakkan sel-sel rambut
mentransmisikan impuls ke saraf
nervus kokhlearis disekitar dasar
sel rambut
77.
78. • gelombang yang dihasilkan oleh bunyi
berfrekuensi tinggi hanya berjalan
sedikit di dalam koklea sebelum
teredam, dan bunyi berfrekuensi rendah
berjalan sampai ke apeks koklea.
• Pembedaan oleh telinga antara suara
dengan berfrekuensi yang berbeda
agaknya diakibatkan oleh pola getaran
yang berbeda yang dihasilkan
membrane basalis oleh berfrekuensi
yang berbeda.
79. • Nada / frekwensi tinggi resonansinya terjadi
di dekat basis koklea dan nada / frekwensi
rendah merangsang apeks koklea.
•
80. FISIOLOGI PENDENGARAN
• Bunyi ditangkap daun telinga membran
timpani tulang pendengaran fenestra
ovale menggerakkan perilimfe pada skala
vestibuli melalui membran reissner
mendorong endolimfe menimbulkan gerak
relatif membran basilaris dan membran
tektoria defleksi stereosilia sel rambut
kanal ion terbuka terjadi pertukaran ion
depolarisasi sel rambut pelepasan
neurotransmiter potensial aksi saraf
auditorius nukleus auditorius korteks
pendengaran di lobus temporalis
81.
82. KESEIMBANGAN
•Kanalis semisirkularis, sakulus
dan utrikulus
•Kanalis semisirkularis berperan
pada gerakan kepala berputar
gerakan endolimfe dalam kanalis
semisirkularis yang merangsang
sel-sel rambut
83. • Otolit sakulus dan utrikulus; bergerak oleh
perubahan posisi kepala
• Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat
saraf nervus kranialis kedelapan (auditorius)
pars vestibularis ke otak tengah , medulla
oblongata, serebelum , dan medulla spinalis.
• Rangsangan ini memulai perubahan refleks
pada otot-otot leher , mata, badan, dan
ekstremitas untuk mempertahankan
keseimbangan dan postur dan mata dapat
difiksasi pada objek yang bergerak.
84. FISIOLOGI Keseimbangan
• Informasi keseimbangan tubuh akan
ditangkap oleh reseptor vestibuler,
visual dan propioseptik.
• Dari ketiga jenis reseptor tersebut,
reseptor vestibuler yang punya
kontribusi paling besar (> 50% )
disusul kemudian reseptor visual dan
yang paling kecil konstibusinya
adalah propioseptik.
85. •bila ada gerakan atau perubahan
dari kepala atau tubuh
perpindahan cairan endolimfe di
labirin hair cells menekuk
•Tekukan hair sel menyebabkan
permeabilitas membran sel
berubah sehingga ion Kalsium
menerobos masuk kedalam sel
(influx)
86. •Influx menyebabkan
depolarisasi dan juga
merangsang pelepasan
eksitator (glutamat) saraf
aferen (vestibularis) pusat-
pusat keseimbangan di otak .
87. • Pusat Integrasi alat keseimbangan tubuh
pertama di inti vestibularis (menerima
impuls aferen dari propioseptik, visual
dan vestibuler)
• Serebellum merupakan pusat integrasi
kedua juga pusat komparasi informasi
yang sedang berlangsung dengan
informasi gerakan yang sudah lewat
• informasi tentang gerakan juga
tersimpan di pusat memori prefrontal
korteks serebri
96. Fisiologi Penciuman
PROSES PENCIUMAN :
BAU →RONGGA HIDUNG →SARAF / NERVUS OLFAKTORIUS
→ LOBUS TEMPORAL (PERASAAN DITAFSIRKAN).
RANGSANG PENCIUMAN DIRANGSANG OLEH GAS YANG
DIHISAP
Substansi yang tercium kontak dg permukaan olfaktori
menyebar difusi sepanjang mukosa yang menutupi silia
(membran siliaris) di kavum nasalis dan mengaktifkan sel
reseptor olfaktorius (bau khusus, bau yang kuat atau iritatif
cth bau mentol, bau klor, dsb)merangsang N. Trigeminus
(nyeri) iritasi hidunglakrimasi (cucuran air mata).
98. LIDAH
Lidah Terdiri 2 Kelompok
- Otot Intrinsik Melakukan Gerakan Halus
- Otot Ekstrinsik Melaksanakan Gerakan Kasar
Pada Waktu Mengunyah & Menelan
Bagian Lidah
- Radik Lingua (Pangkal Lidah)
- Dorsum Lingua (Punggung Lidah)
- Apeks Lingua (Ujung Lidah)
Fungsi Alat Pengecap
Merasakan Arti Makanan, Sebagai Alat Reflek
101. Rangsangan reseptor
Sel reseptor berespon thd senyawa yg
larut di dalam cairan di mulut
menyebar ke mikrovili lidah neuron
sensorik : 1/3 anterior lidah (N.Fasialis)
1/3 posterior lidah mencapai batang
otak (N. Glosofaringeus & N. Vagus)
terjemahan rasa manis, asam. asin atau
pahit.