SlideShare a Scribd company logo
ANATOMI FISIOLOGI PENGINDERAAN 
Prastuti Waraharini, dr 
Ciputat, 11 Desember 2014
قُ لْ هُ وْ الَّذِ ىْ أ ن شأ كُ مْ وْ جَ لْ ل كُمُْ 
السَّ م عْ وا لْ بصٰ رْ وا لْ فْـِِٔ ﴾ ق لِيلًْ مَّا ت شكُرُو نْ ﴿الملك: ٢٣ 
 Katakanlah: "Dialah Yang membuat kalian ada dari 
ketiadaan dan menjadikan bagi kalian 
pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat 
sedikit kalian bersyukur. ( Al Mulk:23 ﴿ 
2 
drPhi - Indera - 011214
BERFIKIR 
 Fakta 
 Indera 
 Otak 
 Informasi sebelumnya 
3 
drPhi - Indera - 011214
الَّ تدُْرِكُهُ ٱلَْْبْصََٰرُ وَ هُوَ يُدْرِكُ ٱلْْ بصََٰرَ وَهُوَ ٱللاطِيفُ ٱلْخَبِيرُ 
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, 
sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; 
dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha 
Mengetahui (Al An’am: 103) 
4 
drPhi - Indera - 011214
5 
drPhi - Indera - 011214
MATA DAN PENGLIHATAN 
 Indera penglihatan 
 Fungsi = kamera 
 Reseptor cahaya 
 Stimulus  retina  N. Optikus (N II)  Korteks 
visual (lobus oksipital) 
6 
drPhi - Indera - 011214
7 
drPhi - Indera - 011214
 Alis 
 Kulit tebal 
 Rambut 
 Palpebra 
 Lempeng 
tarsal 
 Otot 
 Bulu mata 
 Konjungtiva 
 Aparatus 
lakrimalis 
8 
drPhi - Indera - 011214
9 
drPhi - Indera - 011214
10 
drPhi - Indera - 011214
11 
drPhi - Indera - 011214
SKLERA 
 Pembungkus bola mata yang kuat dan fibrus 
 Membentuk putih mata & bersambung dengan bagian 
depan membran yang bening yi kornea 
 Sklera melindungi struktur mata yang sangat halus & 
mempertahankan bentuk bola mata 
KHOROID (1) 
 Bagian tengah mata berisi pembuluh darah, merupakan 
cabang arteria oftalmika, bagian dari arteria karotis 
interna 
 Lapisan ini membentuk iris yang berlubang di tengahnya 
= pupil/manik mata 
 Selaput berpigmen sebelah belakang iris memancarkan 
warna mata coklat, biru, kelabu, dll 
drPhi - Indera - 011214 
12
KHOROID (2) 
 Khoroid bersambung dengan iris, di belakang iris 
selaput ini menebal, membentuk korpus siliare 
berisi serabut otot sirkuler & serabut2 yang 
letaknya seperti jari2 sebuah lingkaran. 
 Kontraksi otot sirkuler menyebabkan pupil mata 
berkontraksi 
 Iris, korpus siliare & selaput khoroid membentuk 
tractus uvea 
drPhi - Indera - 011214 
13
LENSA MATA 
 Benda transparan bikonveks, organ fokus utama, 
terdiri dari beberapa lapisan 
 Berfungsi membiaskan berkas cahaya yg terpantul 
dari benda2 yg dilihat, menjadi bayangan pada 
retina 
 Terletak tepat di belakang iris, berada dalam kapsul 
elastik, dikaitkan pada badan siliaris/korpus siliare 
khoroid oleh membran ligamen suspensori 
 Mengencang dan mengendurnya lensa 
dikendalikan oleh otot siliaris 
drPhi - Indera - 011214 
14
VITREOUS HUMOUR 
 Berisi cairan keputih-putihan, seperti agar-agar, 
berada di daerah sebelah belakang bola mata 
 Berfungsi memberi bentuk dan kekuatan pada 
mata, mempertahankan hubungan retina dengan 
selaput khoroid dan sklerotik 
AQUEOUS HUMOUR 
 Berada di segmen anterior 
drPhi - Indera - 011214 
 Cairan yang berasal dari badan siliaris (epitel) & 
diserap kembali ke dalam aliran darah pada sudut 
antara iris & kornea melalui vena halus & saluran 
Schlemm 15
AKOMODASI MATA 
16 
drPhi - Indera - 011214
REFLEKS VISUAL 
Jika suatu obyek didekatkan perlahan pada mata, 
ada 3 perubahan mekanisme penglihatan : 
 Akomodasi : memfokuskan bayangan tepat pada 
retina 
 Konvergensi : menjamin bayangan mengenai 
corresponding points 
 Konstriksi pupil : mengurangi jumlah cahaya masuk 
ke mata 
drPhi - Indera - 011214 
17
REFLEKS AKOMODASI 
Ada 2 atau salah 1 stimuli yang berperan : 
 Konvergensi 
 Bayangan yang tidak tepat pada fokus 
drPhi - Indera - 011214 
18
REFLEKS KONVERGENSI 
 Jalur refleks 
 Afferen : nervus optikus 
 Efferen : serabut motorik saraf kranial ke 3, 4, dan 6 
yang mempersarafi otot ekstrinsik mata 
 Jika saat benda dibawa mendekati mata, mata 
tidak berkonvergensi maka bayangan tidak akan 
jatuh pada corresponding points  bayangan 
ganda  stimulus bagi saraf pusat melalui jalur 
optik, otak tengah mengaktifkan saraf yang 
mempersarafi otot ekstrinsik mata 
drPhi - Indera - 011214 
19
REFLEKS CAHAYA 
 Mata memiliki kemampuan mengatur jumlah cahaya 
masuk 
 Jika terang, pupil mengecil. Demikian sebaliknya. 
Perubahan ukuran pupil diatur oleh iris  makin besar 
pupil, cahaya akan lebih banyak masuk mata 
 Iris disusun oleh otot polos yang dipersarafi oleh saraf 
otonom. 
 Intensitas cahaya yang mengenai retina menjadi 
stimulus efektif untuk terjadinya refleks cahaya. 
 Jika cahaya >>, impuls akan melewati jalur saraf  
jumlah cahaya masuk mata dikurangi. Demikian jg 
sebaliknya 
 Jika cahaya dikenai pada 1 mata  kedua pupil akan 
berkontriksi dengan segera : refleks cahaya konsensual 
drPhi - Indera - 011214 
20
REFLEKS PROTEKSI 
Mengedipkan mata 
 Jika konjuctiva tersentuh benda asing  reseptor 
penerima impuls mengirimkan ke batang otak, 
bersinapsis dengan serabut motorik  menutup 
kelopak mata 
Lakrimasi 
 Jika refleks kornea gagal mengusir benda asing, air 
mata akan disekresikan untuk mencuci mata 
drPhi - Indera - 011214 
21
KELAINAN REFRAKSI MATA 
A. Emetropia 
B. Myopia 
C. Hiperopia 
D. Astimatisma 
drPhi - Indera - 011214 
22
KELAINAN MATA LAINNYA 
 Katarak : kekeruhan lensa 
 Glaukoma : peningkatan tekanan bola mata 
 Strabismus : kelainan otot penggerak bola mata 
 Buta warna : kehilangan atau berkurangnya 
sensitivitas sel kerucut 
drPhi - Indera - 011214 
23
TELINGA 
24 
drPhi - Indera - 011214
TELINGA TENGAH 
25 
drPhi - Indera - 011214
TELINGA DALAM 
26 
drPhi - Indera - 011214
N VIII (N. AKUSTIKUS) 
Terdiri dr 2 bagian 
 Saraf vestibuler : keseimbangan 
Serabut-serabut ini bergerak dari saluran 
vestibularis & semisirkuler ke nukleus vestibularis 
yang terletak pada pertemuan antara pons dan 
medula oblongata 
 Saraf kokhlear 
Merupakan saraf pendengaran yg sebenarnya. 
Serabut saraf yg keluar dari kokhlea ke nukleus 
khusus yg terletak di belakang talamus  ke pusat 
penerima akhir di korteks otak bagian bawah lobus 
temporalis 
drPhi - Indera - 011214 
27
PENDENGARAN (PERSEPSI BUNYI) 
 Frekuensi : 20-20.000 Hz 
 Intensitas 
 Percakapan: 60-70 dB 
 Lalu lintas ramai : 80-90 dB 
 Suara mesin jet : 140-150 dB 
 Kualitas : benda yang bergetar 
drPhi - Indera - 011214 
28
RESEPTOR KIMIA 
 Pengecap 
 Penghidu 
drPhi - Indera - 011214 
29
PENGECAP 
 Impuls pengecap dihantarkan oleh saraf kranial 7, 
9, 10 ke medula oblongata & pons 
 Impuls yang timbul juga akan bersinapsis dg 
serabut motorik yg mempersarafi kelenjar ludah 
 Reseptor kecap merupakan khemoreseptor, yang 
akan terangsang jika ada zat dalam keadaan 
terlarut  diadaptasi dg cepat 
 4 rasa utama : asin, asam, manis & pahit 
 Manis & asin : ujung lidah 
 Asam : lateral lidah 
 Pahit : pangkal lidah 
drPhi - Indera - 011214 
30
PENGECAP 
 Impuls yg timbul dari berbagai senyawa tidak hanya 
disampaikan ke korteks otak, tetapi akan 
bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi 
kelenjar ludah  sekresi saliva kental/encer. 
 Lidah mempunyai 2 kelompok otot : 
 Otot intrinsik : gerakan halus 
 Otot ekstrinsik : menghubungkan lidah pada bagian 
disekitarnya 
 Lidah terletak pada dasar mulut, pembuluh darah & 
urat saraf masuk & keluar dari pangkal lidah 
drPhi - Indera - 011214 
31
32 
drPhi - Indera - 011214
PENGHIDU 
 Yang berperan : epitel olfaktorius di bagian tengah 
septum nasal & bag lateral di atas konkha superior 
 Nervus olfaktorius atau saraf kranial ke-1, dilapisi 
sel2 khusus yg mengeluarkan fibril-fibril halus untuk 
berikatan dg serabut2 di bulbus olfaktorius 
 Dari bulbus olfaktorius, stimulus bergerak melalui 
traktus olfaktorius  mencapai daerah penerima 
akhir dalam pusat olfaktori di lobus temporalis otak 
untuk ditafsirkan 
drPhi - Indera - 011214 
33
34 
drPhi - Indera - 011214
35 
drPhi - Indera - 011214
36 
drPhi - Indera - 011214
 “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan 
Allah) bagi orang-orang yang yakin, Dan pada 
dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak 
memperhatikan?” (Adz Dzariat:20-21) 
 Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang 
Engkau dustakan? (Ar Rahman) 
drPhi - Indera - 011214 
37
TUGAS PEKAN DEPAN 
Perubahan anatomi/fisiologi pada 
 Kehamilan dan Menyusui 
 Anak-anak dan Geriatri 
 Autoimun dan Kanker 
drPhi - Indera - 011214 
38

More Related Content

What's hot

Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
Shela Rahmadani
 
Kepleh
KeplehKepleh
Kepleh
RafikaZuni
 
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATAANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
Muhammad Nasrullah
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatanWulan Yulian
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
materi-x2
 
Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataMawar Adira Lisa
 
4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mataMohd Arif
 
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Okta Milatina
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
pjj_kemenkes
 
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatanPersepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
Navia Fathona
 
Cara mudah belajar neuroanatomi
Cara mudah belajar neuroanatomiCara mudah belajar neuroanatomi
Cara mudah belajar neuroanatomi
Gregory Budiman
 
Nervous system
Nervous systemNervous system
Nervous systemlengku
 
Anatomi dan fisiologi aparatus lakrimalis
Anatomi dan fisiologi aparatus lakrimalisAnatomi dan fisiologi aparatus lakrimalis
Anatomi dan fisiologi aparatus lakrimalis
pdpermata999
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
materi-x2
 
Power point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mataPower point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mata
fikri asyura
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (19)

Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Kepleh
KeplehKepleh
Kepleh
 
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATAANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mata
 
4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata
 
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatanPersepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
 
Cara mudah belajar neuroanatomi
Cara mudah belajar neuroanatomiCara mudah belajar neuroanatomi
Cara mudah belajar neuroanatomi
 
Nervous system
Nervous systemNervous system
Nervous system
 
Anatomi dan fisiologi aparatus lakrimalis
Anatomi dan fisiologi aparatus lakrimalisAnatomi dan fisiologi aparatus lakrimalis
Anatomi dan fisiologi aparatus lakrimalis
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Power point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mataPower point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mata
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Anatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mataAnatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mata
 
Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 

Viewers also liked

Bakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
Bakteri Penyebab Penyakit PernafasanBakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
Bakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
Prastuti Waraharini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Prastuti Waraharini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Imun
Anatomi Fisiologi Sistem ImunAnatomi Fisiologi Sistem Imun
Anatomi Fisiologi Sistem Imun
Prastuti Waraharini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem ReproduksiAnatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Prastuti Waraharini
 
Anatomi Fisiologi Metabolisme dan Endokrin
Anatomi Fisiologi Metabolisme dan EndokrinAnatomi Fisiologi Metabolisme dan Endokrin
Anatomi Fisiologi Metabolisme dan Endokrin
Prastuti Waraharini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi Fisiologi Sistem SarafAnatomi Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Prastuti Waraharini
 
Otitis Media with Effusion / Secretory Otitis Media
Otitis Media with Effusion / Secretory Otitis MediaOtitis Media with Effusion / Secretory Otitis Media
Otitis Media with Effusion / Secretory Otitis Media
Anwaaar
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Prastuti Waraharini
 
Patologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletalPatologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletal
Prastuti Waraharini
 
Dasar Bakteriologi
Dasar BakteriologiDasar Bakteriologi
Dasar Bakteriologi
Prastuti Waraharini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalPrastuti Waraharini
 
Pengantar Patologi
Pengantar Patologi Pengantar Patologi
Pengantar Patologi
Prastuti Waraharini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanAnatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Prastuti Waraharini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Prastuti Waraharini
 
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
dewisetiyana52
 
Otitis Media
Otitis MediaOtitis Media
Otitis Media
shabeel pn
 

Viewers also liked (16)

Bakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
Bakteri Penyebab Penyakit PernafasanBakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
Bakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Imun
Anatomi Fisiologi Sistem ImunAnatomi Fisiologi Sistem Imun
Anatomi Fisiologi Sistem Imun
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem ReproduksiAnatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
 
Anatomi Fisiologi Metabolisme dan Endokrin
Anatomi Fisiologi Metabolisme dan EndokrinAnatomi Fisiologi Metabolisme dan Endokrin
Anatomi Fisiologi Metabolisme dan Endokrin
 
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi Fisiologi Sistem SarafAnatomi Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
 
Otitis Media with Effusion / Secretory Otitis Media
Otitis Media with Effusion / Secretory Otitis MediaOtitis Media with Effusion / Secretory Otitis Media
Otitis Media with Effusion / Secretory Otitis Media
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
 
Patologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletalPatologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletal
 
Dasar Bakteriologi
Dasar BakteriologiDasar Bakteriologi
Dasar Bakteriologi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
Pengantar Patologi
Pengantar Patologi Pengantar Patologi
Pengantar Patologi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanAnatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
 
Otitis Media
Otitis MediaOtitis Media
Otitis Media
 

Similar to Anatomi Fisiologi Pengindraan

Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
Warnet Raha
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
Septian Muna Barakati
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
ApraSalsabilaFitri1
 
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdfANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
fonnykurnia12
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptSistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
DimasMaesa
 
Review anfis mata 1
Review anfis mata 1 Review anfis mata 1
Review anfis mata 1
Yusuf Aruke
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Ferdiana Agustin
 
Anfis penginderaan
Anfis penginderaanAnfis penginderaan
Anfis penginderaan
ucihaerizt
 
Panca indera manusia
Panca indera manusiaPanca indera manusia
Panca indera manusia
Dalhar Aljafar
 
Mata
MataMata
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
AhmadRosuli
 
anatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptxanatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptx
Athar Shaikh
 
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptxKELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
ShinegaWahyu
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Anatomi Fisiologi Pengindraan (20)

Anatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensoriAnatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensori
 
INDRA
INDRAINDRA
INDRA
 
Sistem penglihatan
Sistem penglihatanSistem penglihatan
Sistem penglihatan
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdfANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptSistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
 
Review anfis mata 1
Review anfis mata 1 Review anfis mata 1
Review anfis mata 1
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
 
Anfis penginderaan
Anfis penginderaanAnfis penginderaan
Anfis penginderaan
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Panca indera manusia
Panca indera manusiaPanca indera manusia
Panca indera manusia
 
Mata
MataMata
Mata
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
anatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptxanatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptx
 
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptxKELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 

Recently uploaded

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 

Recently uploaded (20)

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 

Anatomi Fisiologi Pengindraan

  • 1. ANATOMI FISIOLOGI PENGINDERAAN Prastuti Waraharini, dr Ciputat, 11 Desember 2014
  • 2. قُ لْ هُ وْ الَّذِ ىْ أ ن شأ كُ مْ وْ جَ لْ ل كُمُْ السَّ م عْ وا لْ بصٰ رْ وا لْ فْـِِٔ ﴾ ق لِيلًْ مَّا ت شكُرُو نْ ﴿الملك: ٢٣  Katakanlah: "Dialah Yang membuat kalian ada dari ketiadaan dan menjadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kalian bersyukur. ( Al Mulk:23 ﴿ 2 drPhi - Indera - 011214
  • 3. BERFIKIR  Fakta  Indera  Otak  Informasi sebelumnya 3 drPhi - Indera - 011214
  • 4. الَّ تدُْرِكُهُ ٱلَْْبْصََٰرُ وَ هُوَ يُدْرِكُ ٱلْْ بصََٰرَ وَهُوَ ٱللاطِيفُ ٱلْخَبِيرُ Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui (Al An’am: 103) 4 drPhi - Indera - 011214
  • 5. 5 drPhi - Indera - 011214
  • 6. MATA DAN PENGLIHATAN  Indera penglihatan  Fungsi = kamera  Reseptor cahaya  Stimulus  retina  N. Optikus (N II)  Korteks visual (lobus oksipital) 6 drPhi - Indera - 011214
  • 7. 7 drPhi - Indera - 011214
  • 8.  Alis  Kulit tebal  Rambut  Palpebra  Lempeng tarsal  Otot  Bulu mata  Konjungtiva  Aparatus lakrimalis 8 drPhi - Indera - 011214
  • 9. 9 drPhi - Indera - 011214
  • 10. 10 drPhi - Indera - 011214
  • 11. 11 drPhi - Indera - 011214
  • 12. SKLERA  Pembungkus bola mata yang kuat dan fibrus  Membentuk putih mata & bersambung dengan bagian depan membran yang bening yi kornea  Sklera melindungi struktur mata yang sangat halus & mempertahankan bentuk bola mata KHOROID (1)  Bagian tengah mata berisi pembuluh darah, merupakan cabang arteria oftalmika, bagian dari arteria karotis interna  Lapisan ini membentuk iris yang berlubang di tengahnya = pupil/manik mata  Selaput berpigmen sebelah belakang iris memancarkan warna mata coklat, biru, kelabu, dll drPhi - Indera - 011214 12
  • 13. KHOROID (2)  Khoroid bersambung dengan iris, di belakang iris selaput ini menebal, membentuk korpus siliare berisi serabut otot sirkuler & serabut2 yang letaknya seperti jari2 sebuah lingkaran.  Kontraksi otot sirkuler menyebabkan pupil mata berkontraksi  Iris, korpus siliare & selaput khoroid membentuk tractus uvea drPhi - Indera - 011214 13
  • 14. LENSA MATA  Benda transparan bikonveks, organ fokus utama, terdiri dari beberapa lapisan  Berfungsi membiaskan berkas cahaya yg terpantul dari benda2 yg dilihat, menjadi bayangan pada retina  Terletak tepat di belakang iris, berada dalam kapsul elastik, dikaitkan pada badan siliaris/korpus siliare khoroid oleh membran ligamen suspensori  Mengencang dan mengendurnya lensa dikendalikan oleh otot siliaris drPhi - Indera - 011214 14
  • 15. VITREOUS HUMOUR  Berisi cairan keputih-putihan, seperti agar-agar, berada di daerah sebelah belakang bola mata  Berfungsi memberi bentuk dan kekuatan pada mata, mempertahankan hubungan retina dengan selaput khoroid dan sklerotik AQUEOUS HUMOUR  Berada di segmen anterior drPhi - Indera - 011214  Cairan yang berasal dari badan siliaris (epitel) & diserap kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris & kornea melalui vena halus & saluran Schlemm 15
  • 16. AKOMODASI MATA 16 drPhi - Indera - 011214
  • 17. REFLEKS VISUAL Jika suatu obyek didekatkan perlahan pada mata, ada 3 perubahan mekanisme penglihatan :  Akomodasi : memfokuskan bayangan tepat pada retina  Konvergensi : menjamin bayangan mengenai corresponding points  Konstriksi pupil : mengurangi jumlah cahaya masuk ke mata drPhi - Indera - 011214 17
  • 18. REFLEKS AKOMODASI Ada 2 atau salah 1 stimuli yang berperan :  Konvergensi  Bayangan yang tidak tepat pada fokus drPhi - Indera - 011214 18
  • 19. REFLEKS KONVERGENSI  Jalur refleks  Afferen : nervus optikus  Efferen : serabut motorik saraf kranial ke 3, 4, dan 6 yang mempersarafi otot ekstrinsik mata  Jika saat benda dibawa mendekati mata, mata tidak berkonvergensi maka bayangan tidak akan jatuh pada corresponding points  bayangan ganda  stimulus bagi saraf pusat melalui jalur optik, otak tengah mengaktifkan saraf yang mempersarafi otot ekstrinsik mata drPhi - Indera - 011214 19
  • 20. REFLEKS CAHAYA  Mata memiliki kemampuan mengatur jumlah cahaya masuk  Jika terang, pupil mengecil. Demikian sebaliknya. Perubahan ukuran pupil diatur oleh iris  makin besar pupil, cahaya akan lebih banyak masuk mata  Iris disusun oleh otot polos yang dipersarafi oleh saraf otonom.  Intensitas cahaya yang mengenai retina menjadi stimulus efektif untuk terjadinya refleks cahaya.  Jika cahaya >>, impuls akan melewati jalur saraf  jumlah cahaya masuk mata dikurangi. Demikian jg sebaliknya  Jika cahaya dikenai pada 1 mata  kedua pupil akan berkontriksi dengan segera : refleks cahaya konsensual drPhi - Indera - 011214 20
  • 21. REFLEKS PROTEKSI Mengedipkan mata  Jika konjuctiva tersentuh benda asing  reseptor penerima impuls mengirimkan ke batang otak, bersinapsis dengan serabut motorik  menutup kelopak mata Lakrimasi  Jika refleks kornea gagal mengusir benda asing, air mata akan disekresikan untuk mencuci mata drPhi - Indera - 011214 21
  • 22. KELAINAN REFRAKSI MATA A. Emetropia B. Myopia C. Hiperopia D. Astimatisma drPhi - Indera - 011214 22
  • 23. KELAINAN MATA LAINNYA  Katarak : kekeruhan lensa  Glaukoma : peningkatan tekanan bola mata  Strabismus : kelainan otot penggerak bola mata  Buta warna : kehilangan atau berkurangnya sensitivitas sel kerucut drPhi - Indera - 011214 23
  • 24. TELINGA 24 drPhi - Indera - 011214
  • 25. TELINGA TENGAH 25 drPhi - Indera - 011214
  • 26. TELINGA DALAM 26 drPhi - Indera - 011214
  • 27. N VIII (N. AKUSTIKUS) Terdiri dr 2 bagian  Saraf vestibuler : keseimbangan Serabut-serabut ini bergerak dari saluran vestibularis & semisirkuler ke nukleus vestibularis yang terletak pada pertemuan antara pons dan medula oblongata  Saraf kokhlear Merupakan saraf pendengaran yg sebenarnya. Serabut saraf yg keluar dari kokhlea ke nukleus khusus yg terletak di belakang talamus  ke pusat penerima akhir di korteks otak bagian bawah lobus temporalis drPhi - Indera - 011214 27
  • 28. PENDENGARAN (PERSEPSI BUNYI)  Frekuensi : 20-20.000 Hz  Intensitas  Percakapan: 60-70 dB  Lalu lintas ramai : 80-90 dB  Suara mesin jet : 140-150 dB  Kualitas : benda yang bergetar drPhi - Indera - 011214 28
  • 29. RESEPTOR KIMIA  Pengecap  Penghidu drPhi - Indera - 011214 29
  • 30. PENGECAP  Impuls pengecap dihantarkan oleh saraf kranial 7, 9, 10 ke medula oblongata & pons  Impuls yang timbul juga akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi kelenjar ludah  Reseptor kecap merupakan khemoreseptor, yang akan terangsang jika ada zat dalam keadaan terlarut  diadaptasi dg cepat  4 rasa utama : asin, asam, manis & pahit  Manis & asin : ujung lidah  Asam : lateral lidah  Pahit : pangkal lidah drPhi - Indera - 011214 30
  • 31. PENGECAP  Impuls yg timbul dari berbagai senyawa tidak hanya disampaikan ke korteks otak, tetapi akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi kelenjar ludah  sekresi saliva kental/encer.  Lidah mempunyai 2 kelompok otot :  Otot intrinsik : gerakan halus  Otot ekstrinsik : menghubungkan lidah pada bagian disekitarnya  Lidah terletak pada dasar mulut, pembuluh darah & urat saraf masuk & keluar dari pangkal lidah drPhi - Indera - 011214 31
  • 32. 32 drPhi - Indera - 011214
  • 33. PENGHIDU  Yang berperan : epitel olfaktorius di bagian tengah septum nasal & bag lateral di atas konkha superior  Nervus olfaktorius atau saraf kranial ke-1, dilapisi sel2 khusus yg mengeluarkan fibril-fibril halus untuk berikatan dg serabut2 di bulbus olfaktorius  Dari bulbus olfaktorius, stimulus bergerak melalui traktus olfaktorius  mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktori di lobus temporalis otak untuk ditafsirkan drPhi - Indera - 011214 33
  • 34. 34 drPhi - Indera - 011214
  • 35. 35 drPhi - Indera - 011214
  • 36. 36 drPhi - Indera - 011214
  • 37.  “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, Dan pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Adz Dzariat:20-21)  Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang Engkau dustakan? (Ar Rahman) drPhi - Indera - 011214 37
  • 38. TUGAS PEKAN DEPAN Perubahan anatomi/fisiologi pada  Kehamilan dan Menyusui  Anak-anak dan Geriatri  Autoimun dan Kanker drPhi - Indera - 011214 38