SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Primer
dan Rujukan Non Spesialistik
dr. Upik Rukmini, MKM
D i r e k t o r a t P e l a y a n a n K e s e h a t a n P r i m e r
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Setiap desa akan
memiliki minimal 2
tenaga Kesehatan:
1 bidan dan 1
perawat
Transformasi Layanan Primer
Transformasi struktur hingga keleveldesa dan dusun untuk menjangkau masyarakat
PUSKESMAS
PUSTU
MASY
ARAKA
T
DINKES
RSUDKAB
Kecamatan (7.230)
10.292 Puskesmas
Desa/Kel (83.381)
Pustu : 26. 886
Kab/ Kota (514)
Dusun/RW
Posyandu: 298.266
POSY
ANDU
UKS
KLINIKSWASTA
PRAKTIKMANDIRI
1 bidan 1 perawat
RSSWASTA
+270 juta penduduk Indonesia
mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Primer berkualitas
100%wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
+300 ribu unit penyedia
pelayanan Kesehatan Primer
dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
Fokus Transformasi
Pelayanan Kesehatan Primer
Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
Mendekatkan layanan kesehatan melalui
jejaring hingga tingkat desa dan dusun,
termasuk untuk memperkuat promosi dan
pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) melalui pemantaua n dengan dashboard
situasi kesehatan per desa
17
3
4
INTEGRATED QUALITY OF CARE (IQ-CARE)
Mendukung Transformasi Layanan Primer
Transformasi layanan primer dilakukan di semua FKTP dengan Puskesmas sebagai
penanggungjawab wilayah
Care Pathway
Implementasi
dan Monev
Komitmen
Jejaring pelayanan
KONSEP
IKPPersentase Puskesmas
yang melakukan Kolaborasi dengan
FKTP lain dalam mendukung
pelaksanaan program prioritas*
Penguatan Kemampuan Pelayanan
FKTP (kemampuan klinis) melalui
penyusunan standar pelayanan di
FKTP yaitu PPK Dokter di FKTP yg
dilengkapi dg clinical pathway
RedIstribusi kepesertaan JKN ke FKTP
lain, dan sumber pendanaan lain
Pendataan Fasyankes meliputi Klinik baik
pratama dan klinik utama, Praktik Mandiri
Dokter dan Dokter gigi, dan FKTP lainnya
▪ Jumlah Klinik dan
praktik mandiri dokter
melebihi jumlah
Puskesmas, dibutuhkan
penguatan FKTP lain
selain Puskesmas
dalam Primary health
Care salah satunya
melalui pelibatan dalam
Program Nasional
▪ Penguatan fungsi FKTP
dalam Referal system
(rujukan) melalui
peningkatan
kemampuan pelayanan
klinis Tenaga Kesehatan
di FKTP untuk
peningkatan mutu
Pelayanan kesehatan
03
04
02
01
KOMPETENSI/ KEMAMPUAN
FKTP
SARANA PRASARANA
SUMBER DAYA
MANUSIA
ALAT
KESEHATAN
FARMASI
NSPK (Standar
Pelayanan)
PELAYANAN
KESEHATAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KOMPREHENSIF
DAN
BERKUALITAS
KOMPETENSI
PROFESIONAL/KLINIS
KOMPETENSI
MANAGERIAL
KOMPETENSI
INTERPROFESIONAL
KOMPETENSI SOSIAL
KULTURAL
KEPIMPINAN KLINIS KEMAMPUAN TEKNIS MEDIS
KEMAMPUAN TEKNIS PROMOSI DAN
PREVENSI
PENGUATAN KEMAMPUAN PELAYANAN DI FKTP
PPK dokter di FKTP
Clinical pathway
Peningkatan kapasitas
SDM di FKTP
Issu Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer dalam JKN
PELAYANAN JKN
DI FKTP
Masih tingginya
rujukan dr FKTP
ke FKRTL
Distribusi
Peserta di FKTP
Keragamanan
Kompetensi
Faskes
Tarif kapitasi
dan non
kapitasi masih
kurang
memadai
Implementasi
PKBK blm
optimal
Sarana
prasarana dan
alkes belum
sesuai standar
STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN DI FKTP
DAFTAR PENYAKIT
TINGKAT KEMAMPUAN
1 2 3A 3B 4A
TOTAL : 736 70 261 164 97 144
7
SKDI merupakan standar minimal kompetensi lulusan TERDAPAT 190 DIAGNOSIS PENYAKIT DALAM PPK
PPK DOKTER DI FKTP
SKDI 2012
PPK juga mengatur rujukan pada kasus penyakit dengan tingkat
kemampuan 4A masih dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan ”TACC” serta kemampuan pelayanan FKTP
Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
2 3A 3B 4A
Total : 190 3 24 36 127
RUJUKAN MEDIK DI PELAYANAN PRIMER
Dokter di Layanan Primer dapat merujuk pasien dengan Penyakit Menular
dan Penyakit Tidak Menular yang tidak mampu dilakukan tindakan
pengobatan di Puskesmas ke Rumah Sakit dengan pertimbangan:
Time
lama
perjalanan
penyakit
Age
umur
pasien
Complication
komplikasi dari
penyakitnya,
tingkatan
kesulitan
Comorbidity
ada/tidak-nya
penyakit
penyerta
Condition
• melihat kondisi
fasilitas
pelayanan
IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT MENURUT TINGKATAN KEMAMPUAN PENANGANAN PENYAKIT
(PERKONSIL NO.11 TAHUN 2012 (SKDI)
KOMPETENSI 4A (144 JENIS PENYAKIT)
1 Kejang demam
2 Tetanus
3 HIV AIDS tanpa komplikasi
4 Tension headache
5 Migren
6 Bells' palsy
7
Vertigo (Benign
paroxymsmal positional
vertigo)
8 Gangguan somatoform
9 Insomnia
10 Benda asing di konjungtiva
11 Konjungtivitis
12 Perdarahan subkonjungtiva
13 Mata kering
14 Blefaritis
15 Hordeolum
16 Trikiasis
17 Episkleritis
18 Hipermetropia ringan
19 Miopia ringan
20 Astigmatism ringan
21 Presbiopia
22 Buta senja
23 Otitis eksterna
24 Otitis media akut
25 Serumen prop
26 Mabuk perjalanan
27 Furunkel pada hidung
28 Rhinitis akut
29 Rhinitis vasomotor
30 Rhinitis alergika
31 Benda asing
32 Epistaksis
33 Influenza
34 Pertusis
35 Faringitis
36 Tonsilitis
37 Laringitis
38 Asma bronkial
39 Bronkitis akut
40 Pneumonia, bronkopneumonia
41 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
42 Hipertensi esensial
43 Kandidiasis mulut
44 Ulkus mulut (aptosa, herpes)
45 Parotitis
46 Infeksi pada umbilikus
47 Gastritis
48
Gastroenteritis (termasuk kolera,
giardiasis)
49 Refluks gastroesofagus
50 Demam tifoid
51 Intoleransi makanan
52 Alergi makanan
53 Keracunan makanan
54 Penyakit cacing tambang
55 Strongiloidiasis
56 Askariasis
57 Skistosomiasis
58 Taeniasis
59 Hepatitis A
60 Disentri basiler, disentri amuba
61 Hemoroid grade 1-2
62 Infeksi saluran kemih
63 Gonore
64 Pielonefritis tanpa komplikasi
65 Fimosis
66 Parafismosis
67 Sindrom duh (discharge) genital (gonore
dan non gonore)
68 Infeksi saluran kemih bagian bawah
69 Vulvitis
70 Vaginitis
71 Vaginosis bakterialis
72 Salpingitis
73 Kehamilan normal
74 Aborsi spontan komplit
75 Anemia defisiensi besi pada kehamilan
76 Ruptur perineum tingkat 1-2
77 Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea
78 Mastitis
79 Cracked nipple
80 Inverted nipple
81 Diabetes melitus tipe 1
82 Diabetes melitus tipe 2
83 Hipoglikemia ringan
84 Malnutrisi energi-protein
85 Defisiensi vitamin
86 Defisiensi mineral
87 Dislipidemia
88 Hiperurisemia
89 Obesitas
90 Anemia defisiensi besi
91 Limfadenitis
92 Demam dengue, DHF
93 Malaria
94 Leptospirosis (tanpa komplikasi)
95 Reaksi anafilaktik
96 Ulkus pada tungkai
97 Lipoma
98 Veruka vulgaris
99 Moluskum kontagiosum
100 Herpes zoster tanpa komplikasi
101 Morbili tanpa komplikasi
102 Varisela tanpa komplikasi
103 Herpes simpleks tanpa komplikasi
104 Impetigo
105 Impetigo ulseratif (ektima)
106 Folikulitis superfisialis
107 Furunkel, karbunkel
108 Eritrasma
109 Erisipelas
110 Skrofuloderma
111 Lepra
112 Sifilis stadium 1 dan 2
113 Tinea kapitis
114 Tinea barbe
115 Tinea fasialis
116 Tinea korporis
117 Tinea manus
118 Tinea unguium
119 Tinea kruris
120 Tinea pedis
121 Pitiriasis versikolor
122 Kandidosis mukokutan ringan
123 Cutaneus larva migran
124 Filariasis
125 Pedikulosis kapitis
126 Pedikulosis pubis
127 Skabies
128 Reaksi gigitan serangga
129 Dermatitis kontak iritan
130
Dermatitis atopik (kecuali
recalcitrant)
131 Dermatitis numularis
132 Napkin eczema
133 Dermatitis seboroik
134 Pitiriasis rosea
135 Akne vulgaris ringan
136 Hidradenitis supuratif
137 Dermatitis perioral
138 Miliaria
139 Urtikaria akut
140 Exanthematous drug eruption, fixed
drug eruption
141 Vulnus laseratum, vulnus punctum
142 Luka bakar derajat 1 dan 2
143 Kekerasan tumpul
144 Kekerasan tajam
PENGENDALIAN BIAYA DALAM PENYELENGGARAAN JKN
PENGENDALIAN RUJUKAN KASUS NON
SPESIALSITIK OLEH FKTP
PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS KINERJA PELAYANAN
(KBK)
MELIPUTI 3 INDIKATOR
PENILAIAN
RASIO RUJUKAN RAWAT JALAN NON SPESIALISTIK (RNS)
MERUPAKAN SALAH SATU INDIKATOR PENILAIAN KBK
TARGET RRNS: < 2 %
STANDAR KOMPETENSI
DOKTER INDONESIA (SKDI)
KEPMENKES 1186/2022 dan
1936/2022 TENTANG PPK BAGI
DOKTER DI FKTP
DAFTAR PENYAKIT NON SPESIALISTIK KOMPETENSI DOKTER DI FKTP
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI FKTP
RASIO RUJUKAN NON SPESIALISTIK
KUALITAS PELAYANAN DI FKTP
PENURUNAN RASIO RUJUKAN KE FKRTL MENUNJUKKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN FKTP DALAM
PENANGANAN KASUS MEDIS YANG MENJADI KOMPETENSI FKTP
Rasio rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan adalah :
Jumlah rujukan kasus yang termasuk dalam SKDI (tahun 2012) level 4a di rawat
jalan yang dirujuk, dibandingkan dengan total kasus rujukan di rawat jalan, x 100%
di akhir tahun berjalan
Persentase Puskesmas dengan RNS < 2% adalah :Jumlah Puskesmas yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan dan melaksanakan PKBK (Pemenuhan Kapitasi Berbasis Kinerja)
dengan rasio rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan ≤ 2% dibandingklan dengan jumlah
semua Puskesmas yg bekerjasama dengan BPJS pada akhir tahun berjalan dikali 100%
Definisi
Operasional
2020
2021
2022
2023
2024
Target
CAKUPAN PUSKESMAS DENGAN RASIO RUJUKAN NON SPESALISTIK
KURANG DARI 2 %
MAN
MONEY
MATERIAL
METHODE
• Kompetensi SDM
• Pasien dan keluarga
• Jasa Pelayanan
• Kapitasi kurang
• Sarana prasarana
• Alkes /pem penunjang
• Obat-obatan
• Standar Pelayanan
• Regulasi
• Pembinaan,pengawasan
ISSUE RUJUKAN DARI FKTP KE FKRTL
Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil
dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang
dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atas rekomendasi/rujukan dari dokter
spesialis/sub spesialis yang merawat.
PROGRAM RUJUK
BALIK
DEFINISI :
Penyakit kronis yang termasuk dalam
PRB diatur dalam Permenkes No 28
Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program JKN:
5
1. Diabetes Melitus
2. Hipertensi
3. Jantung
4. Asma
5. PPOK
6. Epilepsi
7. Skizofren
8. Stroke
9. SLE (Sindroma Lupus Eritematosus)
10. dan penyakit kronis lain yang
ditetapkan Menteri
Perpres 82 Tahun 2018 Pasal 55:
5) Pelayanan yang diberikan kepada
Peserta yang dirujuk ke FKRTL
sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dilakukan paling lama 3 (tiga)
bulan.
6) FKRTL yang melakukan pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) wajib melakukan rujuk balik ke
FKTP dimana Peserta terdaftar.
PENYELENGGARA RUJUKBALIK
Faskes penerima rujukan, wajib merujuk kembali pasien yang telah dirujuk jika secara
medis keadaan stabil atau sudah dapat ditangani di faskes perujuk
Penyelenggaraan pelayanan rujuk balik dapat berupa Program Rujuk Balik (PRB) untuk
penyakit kronis tertentu atau pelayanan rujuk balik penyakit kronis atau akut lainnya
Melampirkan: Surat pengantar rujuk balik yang dibuat dokter spesialis/sub spesialis
Fasilitas kesehatan memastikan bahwa obat PRB mengacu kepada daftar obat
Formularium Nasional untuk Program Rujuk Balik JKN
Pelayanan program rujuk balik dilakukan 3 (tiga) kali berturut-turut selama 3 (tiga) bulan di
FKTP, setelah 3 (tiga) bulan peserta dapat dirujuk ke FKRTL untuk dilakukan evaluasi oleh
dokter spesialis/sub-spesialis apabila dibutuhkan
Pelayanan Obat PRB harus diberikan oleh apotek atau instalasi farmasi klinik pratama
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan berdasarkan resep yang diberikan dokter
di FKTP
PESERTA FKTP FKRTL
Lebih mudah memperoleh
pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan khususnya dalam
memperoleh obat-obat yang
diperlukan karena pasien tidak
harus ke RS tetapi cukup ke
FKTP
Dapat meningkatkan
kemampuan medisnya melalui
bimbingan dari dokter
spesialis/subspesialis
Mengurangi tingginya
pelayanan di RS sehingga dapat
meningkatkan kualitas
pelayanan spesialistik di RS
Mendapatkan obat mudah dan
cepat
Fokus pada kasus yang
kompleks
Fokus pada multikompleks
TUGAS FKTP DALAM PRB
1. Pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan
2. Pencegahan & pengendalian
penyakit
3. Pelayanan obat program rujuk
balik
4. Pemeriksaan penunjang program
rujuk balik
5. Rujukan ke FKRTL sesuai ketentuan
KESIAPAN FKTP
1. Kompetensi (kemampuan layanan
fasyankes)
• SDM
• Bangunan dan prasarana
• Peralatan Kesehatandan pemeriksaan
penunjang
• Obat, dan bahan medis habis pakai
2. Daya Tampung
• Kapasitas menerima pasien
• Kemampuan ranap dan Tindakan
tertentu
3. Membangun jejaring dengan fasilitas
kesehatan penunjang untuk menjamin
ketersediaan obat, bahan medis habis
pakai dan pemeriksaan
Pelaksanaan
Rujuk Balik
Kesiapan
FKTP
Dukungan
FKRTL
Dukungan
Pemda
Dukungan
Organisasi
Profesi
Asosiasi
Faskes
Dukungan
BPJS
Dukungan
Regulator
PENUTUP
 Peran FKTP dalam penyelenggaraaan pelayanan kesehatan adalah sebagai gate keeper dan
penapis rujukan, sehingga sangat penting kompetensi FKTP dalam melakukan
penatalaksanaan kasus di FKTP dan menentukan rujukan.
 Kompetensi FKTP bergantung dengan ketersdiaan sumber daya di FKTP, termasuk SDM,
sarana, prasarana, alat dan obat.
 Persentase FKTP (Puskesmas) dengan rasio rujukan nonspesialitik ≤ 2 % merupakan salah
satu indikator yang menunjukkan kualitas pelayanan di FKTP.
 Yang terpenting adalah bagaimana dokter di FKTP mampu mengelola kasus yang datang ke
FKTP, dan melakukan penapisan rujukan sehingga rujukan ke FKRTL semakin berkurang
 Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah bertanggung jawab dalam pemenuhan
sumber daya di FKTP baik sarana, prasarana, alkes dan obat2an termasuk dalam penguatan
kompetensi SDM baik dokter maupun tenaga kesehatan lain.
 Organisasi Profesi berperan dalam melakukan pembinaan teknis medis dan bersama2
dengan Dinkes Prov/kab/kota melakukan monitoring dan evaluasi
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to FINAL Workshop RNS- Kebijakan PKP Kebijakan PKP

Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RSArah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RSditjenyankes
 
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptxUpi_raharjo
 
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...BappedaLampungUtara
 
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.pptPERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.pptkomnakes
 
Mi 2 yankes di remote area 2020 1
Mi 2 yankes di remote area 2020 1Mi 2 yankes di remote area 2020 1
Mi 2 yankes di remote area 2020 1Tini Wartini
 
PEMAPARAN 16 8 22.pptx
PEMAPARAN 16 8 22.pptxPEMAPARAN 16 8 22.pptx
PEMAPARAN 16 8 22.pptxssuserbdfab0
 
Analisis PISPK edit.pptx
Analisis PISPK edit.pptxAnalisis PISPK edit.pptx
Analisis PISPK edit.pptxderti2
 
Sunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdf
Sunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdfSunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdf
Sunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdfyainpanggalo4
 
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
2. kebijakan pelayanan cv dan ptmSegarnisDhiasy2
 
MINLOK LINSEK TW IV TAHUN 2022 (1).pdf
MINLOK LINSEK TW IV TAHUN 2022 (1).pdfMINLOK LINSEK TW IV TAHUN 2022 (1).pdf
MINLOK LINSEK TW IV TAHUN 2022 (1).pdfMrputrawarman
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Yabniel Lit Jingga
 
MateriRegulasi.pdf
MateriRegulasi.pdfMateriRegulasi.pdf
MateriRegulasi.pdfyosefkomar
 
Kebijakan Pengendalian Penyakit Infeksi di fasyankes
Kebijakan Pengendalian Penyakit Infeksi di fasyankesKebijakan Pengendalian Penyakit Infeksi di fasyankes
Kebijakan Pengendalian Penyakit Infeksi di fasyankesmariska62
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptadysetyawan2
 
BPJS_12.05.2016. KBK di Makasar.ppt
BPJS_12.05.2016. KBK di Makasar.pptBPJS_12.05.2016. KBK di Makasar.ppt
BPJS_12.05.2016. KBK di Makasar.pptLechabTOURTRAVEL
 
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptxStevieArdiantoNappoe
 
KGM Bappenas - Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan.pdf
KGM Bappenas - Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan.pdfKGM Bappenas - Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan.pdf
KGM Bappenas - Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan.pdfAriqBarqi
 

Similar to FINAL Workshop RNS- Kebijakan PKP Kebijakan PKP (20)

Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RSArah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
 
11122959.ppt
11122959.ppt11122959.ppt
11122959.ppt
 
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
 
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
 
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.pptPERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
PERLUNYA KONSEP MUTU DAN TATA KELOLA MUTU.ppt
 
Mi 2 yankes di remote area 2020 1
Mi 2 yankes di remote area 2020 1Mi 2 yankes di remote area 2020 1
Mi 2 yankes di remote area 2020 1
 
PEMAPARAN 16 8 22.pptx
PEMAPARAN 16 8 22.pptxPEMAPARAN 16 8 22.pptx
PEMAPARAN 16 8 22.pptx
 
Analisis PISPK edit.pptx
Analisis PISPK edit.pptxAnalisis PISPK edit.pptx
Analisis PISPK edit.pptx
 
Sunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdf
Sunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdfSunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdf
Sunardi- Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Rujukan Geriatri di Rumah Sakit.pdf
 
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
 
MINLOK LINSEK TW IV TAHUN 2022 (1).pdf
MINLOK LINSEK TW IV TAHUN 2022 (1).pdfMINLOK LINSEK TW IV TAHUN 2022 (1).pdf
MINLOK LINSEK TW IV TAHUN 2022 (1).pdf
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
 
MateriRegulasi.pdf
MateriRegulasi.pdfMateriRegulasi.pdf
MateriRegulasi.pdf
 
Kebijakan Pengendalian Penyakit Infeksi di fasyankes
Kebijakan Pengendalian Penyakit Infeksi di fasyankesKebijakan Pengendalian Penyakit Infeksi di fasyankes
Kebijakan Pengendalian Penyakit Infeksi di fasyankes
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
 
BPJS_12.05.2016. KBK di Makasar.ppt
BPJS_12.05.2016. KBK di Makasar.pptBPJS_12.05.2016. KBK di Makasar.ppt
BPJS_12.05.2016. KBK di Makasar.ppt
 
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
 
bab 4.4.pdf
bab 4.4.pdfbab 4.4.pdf
bab 4.4.pdf
 
KGM Bappenas - Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan.pdf
KGM Bappenas - Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan.pdfKGM Bappenas - Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan.pdf
KGM Bappenas - Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan.pdf
 

Recently uploaded

materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologiZulAzhri
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxREdy28
 
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)athahirah77
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxFotocameraM10
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntascytotec sabah
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfYPramudiya
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxAnonymous3RBNAX
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]moratmaret503
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdfnendaayuwandari
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxYesicaAprilliaPutriA
 

Recently uploaded (20)

materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 

FINAL Workshop RNS- Kebijakan PKP Kebijakan PKP

  • 1. Kebijakan Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan Non Spesialistik dr. Upik Rukmini, MKM D i r e k t o r a t P e l a y a n a n K e s e h a t a n P r i m e r KEMENTERIAN KESEHATAN RI
  • 2. Setiap desa akan memiliki minimal 2 tenaga Kesehatan: 1 bidan dan 1 perawat Transformasi Layanan Primer Transformasi struktur hingga keleveldesa dan dusun untuk menjangkau masyarakat PUSKESMAS PUSTU MASY ARAKA T DINKES RSUDKAB Kecamatan (7.230) 10.292 Puskesmas Desa/Kel (83.381) Pustu : 26. 886 Kab/ Kota (514) Dusun/RW Posyandu: 298.266 POSY ANDU UKS KLINIKSWASTA PRAKTIKMANDIRI 1 bidan 1 perawat RSSWASTA
  • 3. +270 juta penduduk Indonesia mendapatkan Pelayanan Kesehatan Primer berkualitas 100%wilayah dan kondisi kesehatan penduduk termonitor secara berkala +300 ribu unit penyedia pelayanan Kesehatan Primer dengan fasilitas dan SDM terstandardisasi Fokus Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan promosi dan pencegahan Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) melalui pemantaua n dengan dashboard situasi kesehatan per desa 17 3
  • 4. 4 INTEGRATED QUALITY OF CARE (IQ-CARE) Mendukung Transformasi Layanan Primer Transformasi layanan primer dilakukan di semua FKTP dengan Puskesmas sebagai penanggungjawab wilayah Care Pathway Implementasi dan Monev Komitmen Jejaring pelayanan KONSEP IKPPersentase Puskesmas yang melakukan Kolaborasi dengan FKTP lain dalam mendukung pelaksanaan program prioritas* Penguatan Kemampuan Pelayanan FKTP (kemampuan klinis) melalui penyusunan standar pelayanan di FKTP yaitu PPK Dokter di FKTP yg dilengkapi dg clinical pathway RedIstribusi kepesertaan JKN ke FKTP lain, dan sumber pendanaan lain Pendataan Fasyankes meliputi Klinik baik pratama dan klinik utama, Praktik Mandiri Dokter dan Dokter gigi, dan FKTP lainnya ▪ Jumlah Klinik dan praktik mandiri dokter melebihi jumlah Puskesmas, dibutuhkan penguatan FKTP lain selain Puskesmas dalam Primary health Care salah satunya melalui pelibatan dalam Program Nasional ▪ Penguatan fungsi FKTP dalam Referal system (rujukan) melalui peningkatan kemampuan pelayanan klinis Tenaga Kesehatan di FKTP untuk peningkatan mutu Pelayanan kesehatan 03 04 02 01
  • 5. KOMPETENSI/ KEMAMPUAN FKTP SARANA PRASARANA SUMBER DAYA MANUSIA ALAT KESEHATAN FARMASI NSPK (Standar Pelayanan) PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN KOMPREHENSIF DAN BERKUALITAS KOMPETENSI PROFESIONAL/KLINIS KOMPETENSI MANAGERIAL KOMPETENSI INTERPROFESIONAL KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL KEPIMPINAN KLINIS KEMAMPUAN TEKNIS MEDIS KEMAMPUAN TEKNIS PROMOSI DAN PREVENSI PENGUATAN KEMAMPUAN PELAYANAN DI FKTP PPK dokter di FKTP Clinical pathway Peningkatan kapasitas SDM di FKTP
  • 6. Issu Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer dalam JKN PELAYANAN JKN DI FKTP Masih tingginya rujukan dr FKTP ke FKRTL Distribusi Peserta di FKTP Keragamanan Kompetensi Faskes Tarif kapitasi dan non kapitasi masih kurang memadai Implementasi PKBK blm optimal Sarana prasarana dan alkes belum sesuai standar
  • 7. STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN DI FKTP DAFTAR PENYAKIT TINGKAT KEMAMPUAN 1 2 3A 3B 4A TOTAL : 736 70 261 164 97 144 7 SKDI merupakan standar minimal kompetensi lulusan TERDAPAT 190 DIAGNOSIS PENYAKIT DALAM PPK PPK DOKTER DI FKTP SKDI 2012 PPK juga mengatur rujukan pada kasus penyakit dengan tingkat kemampuan 4A masih dapat dilakukan dengan mempertimbangkan ”TACC” serta kemampuan pelayanan FKTP Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan 2 3A 3B 4A Total : 190 3 24 36 127
  • 8. RUJUKAN MEDIK DI PELAYANAN PRIMER Dokter di Layanan Primer dapat merujuk pasien dengan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular yang tidak mampu dilakukan tindakan pengobatan di Puskesmas ke Rumah Sakit dengan pertimbangan: Time lama perjalanan penyakit Age umur pasien Complication komplikasi dari penyakitnya, tingkatan kesulitan Comorbidity ada/tidak-nya penyakit penyerta Condition • melihat kondisi fasilitas pelayanan
  • 9. IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT MENURUT TINGKATAN KEMAMPUAN PENANGANAN PENYAKIT (PERKONSIL NO.11 TAHUN 2012 (SKDI) KOMPETENSI 4A (144 JENIS PENYAKIT) 1 Kejang demam 2 Tetanus 3 HIV AIDS tanpa komplikasi 4 Tension headache 5 Migren 6 Bells' palsy 7 Vertigo (Benign paroxymsmal positional vertigo) 8 Gangguan somatoform 9 Insomnia 10 Benda asing di konjungtiva 11 Konjungtivitis 12 Perdarahan subkonjungtiva 13 Mata kering 14 Blefaritis 15 Hordeolum 16 Trikiasis 17 Episkleritis 18 Hipermetropia ringan 19 Miopia ringan 20 Astigmatism ringan 21 Presbiopia 22 Buta senja 23 Otitis eksterna 24 Otitis media akut 25 Serumen prop 26 Mabuk perjalanan 27 Furunkel pada hidung 28 Rhinitis akut 29 Rhinitis vasomotor 30 Rhinitis alergika 31 Benda asing 32 Epistaksis 33 Influenza 34 Pertusis 35 Faringitis 36 Tonsilitis 37 Laringitis 38 Asma bronkial 39 Bronkitis akut 40 Pneumonia, bronkopneumonia 41 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi 42 Hipertensi esensial 43 Kandidiasis mulut 44 Ulkus mulut (aptosa, herpes) 45 Parotitis 46 Infeksi pada umbilikus 47 Gastritis 48 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) 49 Refluks gastroesofagus 50 Demam tifoid 51 Intoleransi makanan 52 Alergi makanan 53 Keracunan makanan 54 Penyakit cacing tambang 55 Strongiloidiasis 56 Askariasis 57 Skistosomiasis 58 Taeniasis 59 Hepatitis A 60 Disentri basiler, disentri amuba 61 Hemoroid grade 1-2 62 Infeksi saluran kemih 63 Gonore 64 Pielonefritis tanpa komplikasi 65 Fimosis 66 Parafismosis 67 Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan non gonore) 68 Infeksi saluran kemih bagian bawah 69 Vulvitis 70 Vaginitis 71 Vaginosis bakterialis 72 Salpingitis 73 Kehamilan normal 74 Aborsi spontan komplit 75 Anemia defisiensi besi pada kehamilan 76 Ruptur perineum tingkat 1-2 77 Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea 78 Mastitis 79 Cracked nipple 80 Inverted nipple 81 Diabetes melitus tipe 1 82 Diabetes melitus tipe 2 83 Hipoglikemia ringan 84 Malnutrisi energi-protein 85 Defisiensi vitamin 86 Defisiensi mineral 87 Dislipidemia 88 Hiperurisemia 89 Obesitas 90 Anemia defisiensi besi 91 Limfadenitis 92 Demam dengue, DHF 93 Malaria 94 Leptospirosis (tanpa komplikasi) 95 Reaksi anafilaktik 96 Ulkus pada tungkai 97 Lipoma 98 Veruka vulgaris 99 Moluskum kontagiosum 100 Herpes zoster tanpa komplikasi 101 Morbili tanpa komplikasi 102 Varisela tanpa komplikasi 103 Herpes simpleks tanpa komplikasi 104 Impetigo 105 Impetigo ulseratif (ektima) 106 Folikulitis superfisialis 107 Furunkel, karbunkel 108 Eritrasma 109 Erisipelas 110 Skrofuloderma 111 Lepra 112 Sifilis stadium 1 dan 2 113 Tinea kapitis 114 Tinea barbe 115 Tinea fasialis 116 Tinea korporis 117 Tinea manus 118 Tinea unguium 119 Tinea kruris 120 Tinea pedis 121 Pitiriasis versikolor 122 Kandidosis mukokutan ringan 123 Cutaneus larva migran 124 Filariasis 125 Pedikulosis kapitis 126 Pedikulosis pubis 127 Skabies 128 Reaksi gigitan serangga 129 Dermatitis kontak iritan 130 Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) 131 Dermatitis numularis 132 Napkin eczema 133 Dermatitis seboroik 134 Pitiriasis rosea 135 Akne vulgaris ringan 136 Hidradenitis supuratif 137 Dermatitis perioral 138 Miliaria 139 Urtikaria akut 140 Exanthematous drug eruption, fixed drug eruption 141 Vulnus laseratum, vulnus punctum 142 Luka bakar derajat 1 dan 2 143 Kekerasan tumpul 144 Kekerasan tajam
  • 10. PENGENDALIAN BIAYA DALAM PENYELENGGARAAN JKN PENGENDALIAN RUJUKAN KASUS NON SPESIALSITIK OLEH FKTP PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS KINERJA PELAYANAN (KBK) MELIPUTI 3 INDIKATOR PENILAIAN RASIO RUJUKAN RAWAT JALAN NON SPESIALISTIK (RNS) MERUPAKAN SALAH SATU INDIKATOR PENILAIAN KBK TARGET RRNS: < 2 %
  • 11. STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI) KEPMENKES 1186/2022 dan 1936/2022 TENTANG PPK BAGI DOKTER DI FKTP DAFTAR PENYAKIT NON SPESIALISTIK KOMPETENSI DOKTER DI FKTP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI FKTP RASIO RUJUKAN NON SPESIALISTIK KUALITAS PELAYANAN DI FKTP PENURUNAN RASIO RUJUKAN KE FKRTL MENUNJUKKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN FKTP DALAM PENANGANAN KASUS MEDIS YANG MENJADI KOMPETENSI FKTP
  • 12. Rasio rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan adalah : Jumlah rujukan kasus yang termasuk dalam SKDI (tahun 2012) level 4a di rawat jalan yang dirujuk, dibandingkan dengan total kasus rujukan di rawat jalan, x 100% di akhir tahun berjalan Persentase Puskesmas dengan RNS < 2% adalah :Jumlah Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan melaksanakan PKBK (Pemenuhan Kapitasi Berbasis Kinerja) dengan rasio rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan ≤ 2% dibandingklan dengan jumlah semua Puskesmas yg bekerjasama dengan BPJS pada akhir tahun berjalan dikali 100% Definisi Operasional 2020 2021 2022 2023 2024 Target CAKUPAN PUSKESMAS DENGAN RASIO RUJUKAN NON SPESALISTIK KURANG DARI 2 %
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. MAN MONEY MATERIAL METHODE • Kompetensi SDM • Pasien dan keluarga • Jasa Pelayanan • Kapitasi kurang • Sarana prasarana • Alkes /pem penunjang • Obat-obatan • Standar Pelayanan • Regulasi • Pembinaan,pengawasan ISSUE RUJUKAN DARI FKTP KE FKRTL
  • 19. Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atas rekomendasi/rujukan dari dokter spesialis/sub spesialis yang merawat. PROGRAM RUJUK BALIK DEFINISI : Penyakit kronis yang termasuk dalam PRB diatur dalam Permenkes No 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN: 5 1. Diabetes Melitus 2. Hipertensi 3. Jantung 4. Asma 5. PPOK 6. Epilepsi 7. Skizofren 8. Stroke 9. SLE (Sindroma Lupus Eritematosus) 10. dan penyakit kronis lain yang ditetapkan Menteri Perpres 82 Tahun 2018 Pasal 55: 5) Pelayanan yang diberikan kepada Peserta yang dirujuk ke FKRTL sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan paling lama 3 (tiga) bulan. 6) FKRTL yang melakukan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) wajib melakukan rujuk balik ke FKTP dimana Peserta terdaftar.
  • 20. PENYELENGGARA RUJUKBALIK Faskes penerima rujukan, wajib merujuk kembali pasien yang telah dirujuk jika secara medis keadaan stabil atau sudah dapat ditangani di faskes perujuk Penyelenggaraan pelayanan rujuk balik dapat berupa Program Rujuk Balik (PRB) untuk penyakit kronis tertentu atau pelayanan rujuk balik penyakit kronis atau akut lainnya Melampirkan: Surat pengantar rujuk balik yang dibuat dokter spesialis/sub spesialis Fasilitas kesehatan memastikan bahwa obat PRB mengacu kepada daftar obat Formularium Nasional untuk Program Rujuk Balik JKN Pelayanan program rujuk balik dilakukan 3 (tiga) kali berturut-turut selama 3 (tiga) bulan di FKTP, setelah 3 (tiga) bulan peserta dapat dirujuk ke FKRTL untuk dilakukan evaluasi oleh dokter spesialis/sub-spesialis apabila dibutuhkan Pelayanan Obat PRB harus diberikan oleh apotek atau instalasi farmasi klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan berdasarkan resep yang diberikan dokter di FKTP
  • 21. PESERTA FKTP FKRTL Lebih mudah memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan khususnya dalam memperoleh obat-obat yang diperlukan karena pasien tidak harus ke RS tetapi cukup ke FKTP Dapat meningkatkan kemampuan medisnya melalui bimbingan dari dokter spesialis/subspesialis Mengurangi tingginya pelayanan di RS sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan spesialistik di RS Mendapatkan obat mudah dan cepat Fokus pada kasus yang kompleks Fokus pada multikompleks
  • 22. TUGAS FKTP DALAM PRB 1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan 2. Pencegahan & pengendalian penyakit 3. Pelayanan obat program rujuk balik 4. Pemeriksaan penunjang program rujuk balik 5. Rujukan ke FKRTL sesuai ketentuan KESIAPAN FKTP 1. Kompetensi (kemampuan layanan fasyankes) • SDM • Bangunan dan prasarana • Peralatan Kesehatandan pemeriksaan penunjang • Obat, dan bahan medis habis pakai 2. Daya Tampung • Kapasitas menerima pasien • Kemampuan ranap dan Tindakan tertentu 3. Membangun jejaring dengan fasilitas kesehatan penunjang untuk menjamin ketersediaan obat, bahan medis habis pakai dan pemeriksaan
  • 24. PENUTUP  Peran FKTP dalam penyelenggaraaan pelayanan kesehatan adalah sebagai gate keeper dan penapis rujukan, sehingga sangat penting kompetensi FKTP dalam melakukan penatalaksanaan kasus di FKTP dan menentukan rujukan.  Kompetensi FKTP bergantung dengan ketersdiaan sumber daya di FKTP, termasuk SDM, sarana, prasarana, alat dan obat.  Persentase FKTP (Puskesmas) dengan rasio rujukan nonspesialitik ≤ 2 % merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kualitas pelayanan di FKTP.  Yang terpenting adalah bagaimana dokter di FKTP mampu mengelola kasus yang datang ke FKTP, dan melakukan penapisan rujukan sehingga rujukan ke FKRTL semakin berkurang  Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah bertanggung jawab dalam pemenuhan sumber daya di FKTP baik sarana, prasarana, alkes dan obat2an termasuk dalam penguatan kompetensi SDM baik dokter maupun tenaga kesehatan lain.  Organisasi Profesi berperan dalam melakukan pembinaan teknis medis dan bersama2 dengan Dinkes Prov/kab/kota melakukan monitoring dan evaluasi