2. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I
2005 -2009
Bangkes diarahkan
untuk meningkatkan
akses dan mutu
yankes
Akses masyarakat
thp yankes yang
berkualitas telah
lebih berkembang
dan meningkat
Akses masyarakat
terhadap yankes
yang berkualitas
telah mulai mantap
Kes masyarakat thp yankes
yang berkualitas telah
menjangkau dan merata di
seluruh wilayah Indonesia
VISI:
MASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRI
DAN BERKEADILAN
RPJMN II
2010-2014
RPJMN III
2015 -2019
RPJMN IV
2020 -2025
KURATIF-
REHABILITATIF
PROMOTIF - PREVENTIF
3. Dilaksanakan secara Total
Coverage
12 indikator Keluarga Sehat
Pelayanan Luar Gedung
melalui kunjungan keluarga
Integrasi program dan
sumber daya
mewujudkan
INDONESIA SEHAT
PROVINSI SEHAT
KAB/KOTA SEHAT
KECAMATAN SEHAT
DESA SEHAT
KELUARGA SEHAT
Pendekatan
Keluarga (PK)
adalah salah satu
cara Puskesmas
untuk
meningkatkan
jangkauan sasaran
& mendekatkan
akses pelayanan
kesehatan di
wilayah kerjanya
dengan mendatangi
keluarga
Program Indonesia Sehat (PIS) merupakan salah satu agenda kerja
pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
melalui paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN).
Alur implementasi PIS-PK
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA
(PIS-PK)
12 Indikator Keluarga Sehat
Kunjungan
Keluarga dan
intervensi awal
Input hasil
Kunjungan ke
dalam Aplikasi
Keluarga Sehat
Analisis dan
Perencanaan
Masalah
Kesehatan
Pelaksanaan
Intervensi Lanjut
sesuai program
dan masalah
kesehatan
Evaluasi dan
upadate status
kesehatan
keluarga
Terintegrasi melalui
Manajemen
Puskesmas
Pengerakan
Pelaksanaan (P2)
Pengawasan
Pengendalian dan
Penilaian (P3)
Perencanaan
(P1)
4. 4
Tujuan Pendekatan
Keluarga:
1. Mengintegrasikan
seluruh program di
Puskesmas
2. Meningkatkan akses
keluarga terhadap
pelayanan kesehatan
yang komprehensif
3. Mendukung
pencapaian SPM
Kab/Kota dan Prov
4. Mendukung
pelaksanaan JKN
5. Mendukung
tercapainya program
indonesia sehat
Program
Indonesia Sehat
dilaksanakan untuk
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
1
Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
diselenggarakan melalui
Pendekatan Keluarga
2
Pendekatan keluarga
adalah salah satu cara
Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan
sasaran & mendekatkan
/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga
3
Integrasi
UKP & UKM secara
berkesinambungan, dengan
target / fokus keluarga,
berdasarkan data dan
informasi dari Profil Kesehatan
Keluarga.
4
4
PERMENKES 39 TAHUN 2016
Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
5. Penguatan Pelayanan
Kesehatan
Pemenuhan standar faskes (SPA)
Pengaturan kompetensi dan
kewenangan faskes
Pengaturan
sistem rujukan
Akreditasi dan pengukuran
indikator mutu
PERAN PELAYANAN KESEHATAN
Integrasi Program
Yankes sebagai “Wahana/
Rumah” bagi pelaksanaan
program
• Memasyarakatkan
BUDAYA HIDUP
SEHAT
• Melibatkan peran
(HL.
Blum)
Salah satu tolak ukur :
Perubahan IKS
6. PIS-PK
PELAYANAN KESEHATAN
BERGERAK (FLYING
HEALTH CARE)
PEMENUHAN SDM (WKDS,
NS)
REGIONALISASI
SISTEM RUJUKAN
PEMBANGUNAN
FASYANKES DTPK
PELAYANAN
TELEMEDICINE PENINGKATAN
AKSES
1
2
3
4
5
6
7
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN
PEMENUHAN SARANA,
PRASARANA DAN ALAT
KESEHATAN
7. PENINGKATAN STATUS KESEHATAN MELALUI PIS-PK
Pendekatan keluarga
adalah salah satu cara
Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan
sasaran & mendekatkan
/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan
mendatangi seluruh
keluarga (Total Coverage)
Gizi &
Kesehatan ibu & anak
Pengendalian penyakit
menular & penyakit
tidak menular
Perilaku
& kesehatan lingkungan
12 INDIKATOR PIS-PK
PIS-PK 7
PENINGKATAN STATUS KESEHATAN
MELALUI PIS-PK
ASPEK PROMOTIF
– KIE pada kunjungan
keluarga (intervensi
awal) dan bentuk
intervensi lanjut
– Advokasi pada lintas
sektor terkait untuk
pemecahan masalah
kesehatan
ASPEK
PREVENTIF
• Skrining awal
penyakit dan
perilaku berisiko
• Pencegahan
stunting
• Penurunan risiko
kematian ibu dan
bayi
10. HASIL PIS-PK MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM
Teridentifikasi masalah kesehatan dari 12 indikator
KS
PENDEKATAN KELUARGA
PENDEKATAN KELUARGA
PENDEKATAN KELUARGA
kabupaten/kota
Kab/kota melakukan analisis mencari akar masalah dalam
upaya perbaikan pelayanan kesehatan
Kab/kota melakukan upaya perbaikan pelayanan kesehatan.
PISPK
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR
PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR
KAB/KOTA MAMPU MEMENUHI
PELAYANAN DASAR PADA SPM
19. 5
CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
(SPM) TAHUN 2022 MASIH RENDAH (TARGET
100%) SAMPAI TANGGAL 12 JULI 2023
Sumber: Data SPM, Dinas Kesehatan, Kota Banjarmasin
• Tidak ada indikator
SPM yang mencapai
target 100%
• Target SPM akan
tercapai jika
pelayanan
kesehatan primer
kuat dengan
kemudahan akses
masyarakat akan
pelayanan yang
berkualitas
No Indikator SPM
Capaian (%)
2020 2021 2022
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 80.44 85.12 80.21
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 87.71 90.23 86.94
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 94.57 94.96 85.26
4 Pelayanan Kesehatan Balita 52.66 85.00 95.12
5
Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan
Dasar
64.88 76.17 86.96
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 24.63 39.01 59.76
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 37.51 34.68 56.81
8
Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi
23.42 86.73 61.48
9
Pelayanan Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus
117.20 99.40 87.93
10 Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat 96.91 143.34 90.92
11 Persentase orang terdugaTuberkulosis 40.47 57.89 80.58
12
Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Risiko Terinfeksi Virus yang
melemahkan Daya tahan Tubuh
Manusia (HIV)
24.95 34.10 69.19
Menurun
Meningkat
20. CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
(SPM) TAHUN 2022 MASIH RENDAH (TARGET
100%) SAMPAI TANGGAL 12 JULI 2023
No Indikator SPM
Capaian (%)
2020 2021 2022
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 84,51 82,54 75,83
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 84,29 83,65 76,29
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 87,54 86,33 78,03
4 Pelayanan Kesehatan Balita 87,54 79,07 71,98
5
Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan
Dasar
62,26 60,47 72,3
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 49,56 52,07 61,38
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 60,20 62,85 68,4
8
Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi
48,22 49,53 59,69
9
Pelayanan Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus
72,12 71,86 73,56
10 Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat 77,20 76,55 72,94
11 Persentase orang terdugaTuberkulosis 61,52 58,33 68,56
12
Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Risiko Terinfeksi Virus yang
melemahkan Daya tahan Tubuh
Manusia (HIV)
62,80 63,19 69,26
Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
Meningkat Menurun
• Tidak ada indikator
SPM yang mencapai
target 100%
• Target SPM akan
tercapai jika
pelayanan
kesehatan primer
kuat dengan
kemudahan akses
masyarakat akan
pelayanan yang
berkualitas
21. KEMENKES BERKOMITMEN MELAKUKAN TRANSFORMASI SISTEM
KESEHATAN INDONESIA
PADA 6 PILAR TRANSFORMASI PENOPANG SISTEM KESEHATAN INDONESIA
Meningkatkankesehatan Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
kesehatanreproduksi makanan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
6 pilar
transformas
i
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
Penguatan peran
kader, kampanye,
dan membangun
gerakan, melalui
platform digitaldan
tokoh masyarakat
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14 antigen
dan perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Screening 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap sasaran
usia, screening
stunting, & peningkatan
ANC untuk kesehatan
ibu& bayi.
Transformasi
layanan rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan sekunder
&tersier
Pengembangan
jejaring layanan
penyakit prioritas,
perbaikan tata kelola
RS pemerintah.
Memperkuat
ketahanan
tanggapdarurat
Tenaga cadangan
tanggap darurat,
table top exercise
kesiapsiagaan krisis.
Transformasi
SDM Kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes lulusan
luar negeri.
Transformasi
teknologi kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektorkesehatan.
1 Transformasi layananprimer 2 3 Transformasi sistem
ketahanan kesehatan
4 Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan
3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Meningkatkan
ketahanansektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam negeri
14 antigen vaksin
imunisasi rutin, top 10
bahan baku obat, top 10
alkes by volume & by
value.
5 6
a b c a b
a Teknologi informasi b Bioteknologi
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layananprimer
Revitalisasi jejaring
dan standardisasi
layanan Puskesmas,
Posyandu,
Labkesmas &
kunjungan rumah
d
9
22. 3 Program Utama Penguatan Upaya Preventifdi Layanan Primer
Pemantauan tumbuh kembang anak
di Posyandu dengan alat
antropometri terstandar
Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
USG dengan dokter pada trimester 1
dan 3
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR,
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV,
PCV, Rotavirus
Kanker Serviks merupakan kanker
yang bisa dicegah dengan
imunisasi Human Papillomavirus
(HPV)
Screeningkanker Payudara dengan
USG
Pneumonia dan diare merupakan
2 dari 5 penyebab tertinggi kematian
balita di Indonesia* yang
dapat dicegah dengan imunisasi
(PCV dan Rotavirus)
ScreeningPenyakit Jantung Bawaan di
Puskesmas dengan Pulse Oxymetry
Neonatus
1
0
10
Peningkatan kesehatan ibu
dan anak
Imunisasi
rutin:
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin
14 Screening
Penyakit
Prioritas
Screening penyakit penyebab
kematian tertinggi di setiap sasaran
usia:
1. Hipotiroid kongenital
2. Thalasemia
3. Anemia
4. Stroke
5. Serangan jantung
6. Hipertensi
7. Penyakit paru obstruksi kronik
8. Tuberkulosis
9. Kanker paru
10. Hepatitis
11. Diabetes
12. Kanker payudara
13. Kanker serviks
14. Kanker usus
23. 12
Fokus Transformasi
Pelayanan Kesehatan +270 juta penduduk Indonesia
dapatkan Pelayanan hatan
Primer berkualitas
Primer
Siklus hidup sebagai fokus integrasipelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
+300 ribu unit penyedia
pelayanan Kesehatan Primer
dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
Mendekatkan layanan kesehatan melalui
jejaring hingga tingkat desa dan dusun,
termasuk untuk memperkuat promosi dan
pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) antara lain melalui pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa, serta
kunnjungan rumah dengan konsep Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK)
100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
12
24. Transformasi pelayanan kesehatan primer dilakukan dengan restrukturisasi
jaringan pelayanan kesehatan primer
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
Arsitektur Pelayanan Kesehatan Primer
Klinik
Klinik
Pratama
Pemberi Layanan Kesehatan
7,281 Kecamatan
PUSKESMA
S
Praktek Mandiri
Klinik
Pratama
Praktik
Mandiri
Puskesmas
83,794 Desa / Kelurahan
Koordinir pelayanan kesehatan dan
partisipasi masyarakat
• Nakes (min.1 perawat, 1 bidan)
• Kader
Unit Kesehatan di
desa/kelurahan
Fasyankes
Penunjang
Tempat
Kerja
Sekolah
Unit Kesehatan di
Desa/Kelurahan ~300,000 Dusun / RT/RW
POSYANDU
Posyandu
Kunjungan Kader
Partisipasi Masyarakat/
Pemberdayaan Masyarakat
Kunjungan rumah
~273.5 juta
penduduk
MASYARAKA
T
13
25. Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan
Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Dashboard hingga
tingkat desa
Klaster Manajemen
Klaster Usia
Produktif-Lansia
Klaster Penanggulangan
Penyakit Menular
Klaster Ibu - Anak
Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
melakukan evaluasi bulanan
7
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
Cakupan imunisasi rendah
Puskesmas melakukan evaluasi
cakupan berdasar wilayah
1 Tindak
lanjut
Kunjungan terjadwal untuk kader
melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA) saat
kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Unit di Desa dan Dusun
melakukan evaluasi mingguan 5
6
Tindak lanjut
Unit Kesehatan
Desa/Kelurahan
Puskesmas meneruksan data
evaluasi capaian ke unit di Desa
2
Kader menindaklanjuti
permasalahan evaluasi capaian dan
masalah yang ditemukan dari
kegiatan Posyandu dengan
melakukan kunjungan rumah
4
Posyandu meneruskan data
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW
3
Posyandu
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
hidup 14
Dusun/RT/RW
Dusun/RT/RW
Pustu
26. Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (1/2)
(Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT
/RW)
1.
2.
3.
ANC T
erpadu (6x +USG oleh dokter)
Kelas ibu hamil
Pemberian T
ambahan Asupan G izi pada Ibu Hamil K
urang Energi Kronik (KEK)
Persalinan normal
Pelayanan Pasca Persalinan (nifas)
Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (
KtPA)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Pengobatan
1.
2.
3.
ANC T
erpadu (K2,K3, K4, K6)
Kelasibu hamil
Pemberian T
ambahan Asupan G izi pada Ibu Hamil
Kurang Energi Kronik (KEK)
Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
Pengobatan sederhana
1.
2.
Kelasibu hamil
Pemberian T
ambahan Asupan G izi pada Ibu Hamil
Kurang Energi Kronik (KEK)
Ibu hamil,
bersalin,
nifas 4.
5.
6.
4.
5.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pelayanan Neonatal Esensial
Kelas Ibu Balita
Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Pengambilan dan pengiriman sampel S
HK
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Imunisasi Rutin Lengkap
Pemberian Vitamin A dan obat cacing
Penc egahan, deteksi dini , T
atalaksana dan rujukan
balita weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi
buruk dan stunting
Manajemen T
erpadu Balita S
akit (MTBS)
S
krining kasus T
BC
S
krining T
alasemia
Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
1.
2.
3.
Pelayanan Neonatal Esensial
Kelas Ibu Balita
Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR)
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Imunisasi Rutin Lengkap
Pemberian Vitamin A dan obat cacing
Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan rujukan
balita weight faltering,underweight, gizi kurang,
gizi buruk dan stunting
Manajemen T
erpadu Balita S
akit (MTBS)
S
krining kasus T
BC
Pengobatan sederhana
1.
2.
3.
4.
5.
KelasIbu Balita
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Imunisasi Rutin Lengkap
Pemberian Vitamin A dan obat c ac ing
Deteksi dini, Pendampingan serta rujukan balita weight
faltering,underweight, gizi kurang, gizi buruk dan
stunting
S
krining kasus T
BC
Bayi dan
anak pra-
sekolah 4.
5.
6.
7. 6.
9.
10.
11.
12.
8.
9.
10.
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14. Pengobatan
1.
2.
3.
4.
5.
S
krining kesehatan
Vaksinasi / Imunisasi
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Fasilitasi UKS
Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak
(KtPA)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Pengobatan
1.
2.
3.
4.
5.
S
krining kesehatan
Vaksinasi / Imunisasi
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Penc egahan anemia
Pengobatan sederhana
1.
2.
KIE Kesehatan Remaja
Penc egaham anemia
Usia sekolah
dan remaja
6.
7.
19
Sasaran
Masalah
Kesehatan
Delivery Unit
Puskesmas Pustu Posyandu
27. 27
Pengendalian
Penyakit
Menular
1. Pencegahan, Kewaspadaan Dini, Respon
2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Layanan lain 1. Laboratorium
2. Farmasi
3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap
1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT
Usia
Produktif dan
Lansia
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke
5. Skrining faktor risiko penyakit jantung
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, Kanker
Payudara, Kanker Kolorektal, Kanker Paru)
7. Skrining PPOK
8. Skrining TBC
9. Skrining Indera Penglihatan
10. Skrining kebugaran
11. Skrining Talasemia
12. Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan
13. Skrining masalah kesehatan jiwa
14. Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
15. Skrining layak hamil bagi PUS
16. Pelayanan KB
17. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
18. Skrining Geriatri
19. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
20. Pelayanan Pengobatan
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. SKrining DM
4. Skrining kanker (Kanker payudara)
5. Skrining PPOK
6. Skrining TBC
7. Skrining Indera Penglihatan
8. Skrining masalah kesehatan jiwa
9. Skrining layak hamil bagi PUS
10. Pelayanan KB
11. Skrining Geriatri
12. Pengobatan terbatas
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. Skrining DM
4. Skrining TBC
5. Skrining Indera Penglihatan
6. Skrining masalah kesehatan jiwa
7. Skrining layak hamil bagi PUS
8. Pelayanan KB
9. Skrining Geriatri
Delivery Unit
Puskesmas
Kecamatan)
Pustu
Desa / Kelurahan)
Posyandu
(Dusun / RT/RW)
Sasaran
Masalah
Kesehatan
Penguatan Struktur disertai Standardisasi Paket Pelayanan Kesehatan (2/2)
28. Alur pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk seluruhsiklu
s
hidup
• Pasien dilakukan identifikasi masalah
kesehatan dan ditentukan skrinin
g
sesuai siklu
s
kehidupan yang perlu
dilakukan
tersebut.
pada saat kunjungan
• Pasien diarahkan ke petugas di klaster
pelayanan siklus hidup yaitu Klaster ibu
dan anak atau klaster usia produktif
dan Lansia untuk dilakukan skrinin
g
tersebut
terhadap
dan dilakukan penanganan
masalah Kesehatan yang
dialami sesuai paket pelayanan.
• Penanganan di klaster komprehensif
terIntegrasi berbagai program
• Pelayanan yang dilakukan
didukung
di ke-2
klaster tersebut dengan
pelayanan
dan lainnya.
laboratorium, kefarmasian
• Dashboard PWS dipantau dan dianalisis morbiditas dan cakupan
• Petugas
pencatatan
di Klaster
pelayanan
melakukan
di sistem
pelayanan/program. Notifikasi ke Pustu jika ada yang perlu di
tindaklanjuti di desa/kelurahan.
Puskesmas melakukan evaluasi bulanan atas hasil PWS bersama
seluruh perwakilan Pustu.
Dapat melibatkan FKTP lain.
informasi Puskesmas. Variabel penting •
yang dipantau akan muncul dalam
dashboard
wilayahnya.
situasi kesehatan
•
P
W
S
29. Alur pelayanan klaster penanggulangan penyakit menular
• Petugas memantau data PWS: morbiditas
dan mortalitas penyakit menular dan
kerja
cakupan
Puskesmas.
pelayanan di wilayah
• Data penyakit menular dinilai apakah
berpotensi KLB atau bukan.
Penyakit berpotensi KLB dilaporkan ke dalam
aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
(SKDR).
•
• Dilakukan tindak lanjut penyelidikan
epidemiologi,
pengendalian
penelusuran
faktor
kontak
risiko
erat,
dan
lingkungan/vektor/binatang pembawa
pemeriksaan
penyakit
laboratorium
termasuk
serta pemberian imunisasi
(untuk KLB Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi/PD31).
Klaster 4 melakukan kegiatan dengan
•
melibatkan Pustu dan kader serta lintas
sektor terkait lainnya.
23
30. Unit Kesehatan di
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Unit kesehatan di desa/kelurahan yang memberikan
pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan
Layanan
di
Pustu
pelayanan
kesehatan dan mengkoordinir
Kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
• Terencana
• Evaluasi mingguan
kesehatan
• Setiap hari kerja
• Layanan dalam dan luar
gedung
Sarana, prasarana dan Alkes sesuai
standar
SDM: min. 1 perawat dan 1 bidan
Ruang: untuk aktivitas kader
SDM: 2 kader
Kegiatan pemberdayaan:
Paket Layanan terstandar sesuai siklus
hidup:
1. Perencanaan desa &
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Manajemen Kader Posyandu
Kunjungan rumah
Pemantauan wilayah setempat
1.
2.
3.
4.
Skrining, edukasi kesehatan
Pengobatan terbatas
Laboratorium dengan PoCT
Perencanaan Desa dan
pendampingan Posyandu
Kunjungan rumah
Pemantauan Wilayah Setempat
2.
3.
4.
5.
6. (PWS) 25
Desa/Kelurahan
31. Pustubertanggung jawab atas hasil status kesehatan masyarakat di
desa/kelurahan
PPOK), kanker
, masalah gizi,
gangguan mental emosional
mendapatkan pelayanan
mengkonsumsi TTD
Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan dini masalah
kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan
2
1
3
4
skrining kesehatan.
bermasalah kesehatan
• Seluruhremaja putri
mendapatkan edukasi
mendapatkan skrining
Melitus, kanker
, PPOK,
geriatri terpadu, gejala
• Pemantauan kepatuhan
sasaran dengan penyakit
mendapatkan skrining
Melitus, jantungdan stroke,
gejala TBC, masalah
layak hamil
menjadiakseptor KB
mendapatkan:
• Imunisasi dasar dan
• Pemantauantumbuh
• Memastikan sasaran yang
layanan kesehatan
• SemuaIbu Hamil memeriksakan
• SemuaIbu hamilmengikutikelas
• Semuaibu hamilmendapatkan
edukasigizi seimbang
• SemuaIbu Hamil mendapatkan
• Ibu Hamil KEK mendapatkandan
mengonsumsi makanan
• Semuaibu pasca bersalin
• Semuaibu memberikanASI
Pustu dan Posyandu
kandungan (ANC) Bayi dan Balita • Seluruh sasaran dilakukan • Seluruh sasaran • Seluruh sasaran
ibu hamil • ASI Ekslusif • Memastikan sasaran yang Hipertensi, Diabetes Hipertensi, Diabetes
lanjutan kanker
, PPOK, obesitas,
dan konsumsiTTD
kembang
kesehatan
kesehatan jiwa, kebugaran, TBC, katarak, kebugaran
tambahan sakit mendapatkan • Seluruh remaja • Memastikan usia subur pengobatan pada
mendapatkanpelayanan nifas kesehatan reproduksi kronis
Perilaku berisiko, obesitas, maslaah
Masalah Kesehatan di setiap siklus hidup yang ingin diatasi
Ibu Hamil, bersalin, nifas Bayi dan balita Remaja
Status gizi Ibu Hamil Kehamilan, Status gizi, tumbuh kembang, Status gizi, Anemia remaja, Karies
persalinan dan nifas beresiko. infeksi gigi, Penglihatan pendengaran,
kebugaran
Usia Produktif Lansia
PTM (hipertensi, DM, Stroke, PPOK) ,
kanker, penyakit menular/ infeksi
(TBC,dll), masalah gizi (anemia,
obesitas) gangguan mental emosional
dan depresi, masalah kebugaran,
masalah layakhamil
PTM (hipertensi,DM, stroke,
penglihatan, demensia.
tingkat kemandirian lansia,
32. Skema Pelayanan di Pustu
A. Pelayanan Dalam Gedung Skema alur pelayanan Posyandu Prima meliputi alur pelayanan di
dalam gedung maupun luargedung sebagai berikut:
PelayananKesehatan dalam gedung
Pasien dan klien melakukan pendaftaran di bagian registrasi.
Selanjutnya pasien/klien diarahkan untuk mendapatkan pelayanan
sesuai siklus hidup. Pelayanan yang diberikan komprehensif
mencakup promosi kesehatan (edukasi, konseling), pencegahan
penyakit (skrining, imunisasi dll), dan pengobatan. Pelayanan
diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensinya.
Pelayanankesehatan luar gedung
Petugas bidang kesehatan melakukan PWS, dan menentukan
sasaran dan tindak lanjut intervensi yang diperlukan untuk menjaga
kesehatan masyarakat desa/kelurahannya. Tindak lanjut dilakukan
B. Pelayanan Luar Gedung
bekerja sama dengan posyandu dan para kader dalam
melakukan kunjungan rumah. Selain itu, dengan menggerakkan
stakeholder terkait di desa/kelurahan melalui kegiatan sosialisasi
dan advokasi.
Selanjutnya berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat
desa yang dilakukan Posyandu prima dan Posyandu dievaluasi
setiap minggu dan menjadi feedback ke dataPWS
24
Desa/Kelurahan.
Evaluasi
mingguan
Posyandu
Kunjungan
rumah Nakes,
kader
Sosialisasi,
advokasi
stakeholder
Tindak Lanjut
Data PWS
Pelayanan
selesai
Pasien/Klien
Pelayanan kesehatan sesuai
siklus hidup
1. Ibu Hamil, bersalin, nifas
oleh bidan
2. Anak dan remaja oleh
perawat/bidan
3. Usia Produktif oleh
perawat/bidan
4. Lansia oleh perawat
Registrasi
33. Posyandu
Posyandu
Posyandu
Posyandu
Gambaran Umum
Posyandu
merupakan
sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan (LKD/LKK)
wadah partisipasi masyarakat yang bertugas membantu Kepala
Desa/Lurah dalam peningkatan pelayanan bidang kesehatan dan
sesuai dengan potensi dan kebutuhan. Posyandu melakukan kegiatan
masyarakat dibidang kesehatan dikoordinir oleh PUSTU
bidang lainnya
pemberdayaan
PERS
YARAT
AN POSYANDU
1.
2.
Dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat
Ditetapkan melalui Peraturan Desa untuk Desa dan Peraturan
Bupati/Walikota untuk Kelurahan
Memiliki pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang
Kesehatan dan Bidang-Bidang lainnya sesuai kebutuhan yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Kepala Desa/Lurah
Berkedudukan di tingkat R
T/RW/dusun
Memiliki kader yang memenuhi kriteria
Memiliki bangunan, prasarana dan peralatan untuk mendukung pelayanan.
3.
4.
5.
6.
POSYANDU
PUSTU
34. 2.
Kegiatan
Posyandu
1. Melakukan kegiatan sebelum hari buka posyandu :
a.
b.
Mempersiapkan bahan PMTpenyuluhan bagi ibu hamil dan balita
Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui
pertemuan warga setempat.
Mempersiapkan sasaran, tempat pelaksanaan, sarana, dan
media
Posyandu.
Melakukan pembagian tugasantar kader
.
Berkoordinasi dengan petugas Posyandu Prima/T
enaga Kesehatan
Puskesmas, dan petugas terkait.
c.
d.
e.
Menyelenggarakan hari buka posyandu bagi sasaran : ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi, balita, anak usia prasekolah, usia sekolah,
remaja, usia produktif, dan lansia dengan 5 langkah.
• Hari buka: minimal 1 kali sebulan mempertimbangkan
jumlah
sasaran, sumber daya dan kesepakatan bersama.
• Petugas :minimal 5 Kader dan 2 Nakes
(perawat/bidan/tenaga gizi) yang berasal dari Posyandu Prima
atau Puskesmas.
35. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
• Posyandu merupakan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K), dibentuk berdasarkan
prakarsa pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat yang ditetapkan dalam peraturan desa atau
peraturan bupati/walikota.
Kader Posyandu minimal 5 orang
Kegiatan:
•
•
1.
2.
sebelum hari buka Posyandu,
hari buka Posyandu minimal 1 kali sebulan untuk semua sasaran siklus hidup (ibu hamil, bayi,
balita, anak usia prasekolah, anak usia sekolah, remaja, usia produktif serta lansia),
Setelah hari buka Posyandu: kunjungan rumah dan kegiatan lainnya sebagai tindak lanjut PWS.
3.
• Kunjungan rumah rutin terencana untuk mengidentifikasi sasaran yang tidak akses pelayanan
kesehatan (missing services), ketidakpatuhan pengobatan (non compliance), dan tanda bahaya
(danger sign) serta memberikan edukasi.
Kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader dilakukan terintegrasi dengan kunjungan rumah dalam
rangka pendekatan keluarga. Hasil kunjungan rumah disampaikan kepada petugas Pustu untuk
ditindaklanjuti dan sebagai bahan evaluasi mingguan.
•
31
Yang dimaksud dengan Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga dan langsung diberikan intervensi awal terhadap permasalahan kesehatan setiap keluarga.
Sehingga Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung saja, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi setiap keluarga di wilayah kerjanya.
Pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan UKP & UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari informasi kesehatan setap anggota keluarga dari profil kesehatan keluarga (sehingga informasinya valid) dan memberikan intervensi awal bila ada masalah kesehatan terhadap 12 indikator seperti yang terdapat pada Paket Informasi Kesehatan Keluarga (Pinkesga). Selanjutnya Puskesmas akan melakukan analisis terhadap hasil kunjungan keluarga dan merencanakan upaya intervensi lanjut yang dilakukan terhadap masalah kesehatan yang dibahas dalam forum lokakarya mini Puskesmas. Dengan demikian pendekatan keluarga tidak hanya berupa pendataan/sensus saja.
Tujuan Pendekatan Keluarga:
1. Mengintegrasikan seluruh program di puskesmas
2. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif
3. Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota
4. Mendukung pelaksanaan JKN
5. Mendukung tercapainya Program Indonesia Sehat
Yang dimaksud dengan Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga dan langsung diberikan intervensi awal terhadap permasalahan kesehatan setiap keluarga.
Sehingga Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung saja, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi setiap keluarga di wilayah kerjanya.
Pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan UKP & UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari informasi kesehatan setap anggota keluarga dari profil kesehatan keluarga (sehingga informasinya valid) dan memberikan intervensi awal bila ada masalah kesehatan terhadap 12 indikator seperti yang terdapat pada Paket Informasi Kesehatan Keluarga (Pinkesga). Selanjutnya Puskesmas akan melakukan analisis terhadap hasil kunjungan keluarga dan merencanakan upaya intervensi lanjut yang dilakukan terhadap masalah kesehatan yang dibahas dalam forum lokakarya mini Puskesmas. Dengan demikian pendekatan keluarga tidak hanya berupa pendataan/sensus saja.
Tujuan Pendekatan Keluarga:
1. Mengintegrasikan seluruh program di puskesmas
2. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif
3. Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota
4. Mendukung pelaksanaan JKN
5. Mendukung tercapainya Program Indonesia Sehat
Sesuai PP nomor 2 Tahun 2018 dan Permenkes Nomor 4 Tahun 2019, terdapat 12 indikator yang pencapaiannya harus 100%. Sebagian besar indikator SPM Bidang Kesehatan beririsan dengan 12 Indikator Keluarga Sehat. Terdapat 7 Indikator Keluarga Sehat terkait dengan Pelayanan Dasar pada SPM.
Sehingga jika pendekatan keluarga ini dilaksanakan dengan baik maka akan meningkatkan capaian SPM kabupaten/kota. SPM ini merupakan hal penting karena merupakan nilai kinerja dari kepala daerah (Bupati dan Walikota). Hal ini harus kita manfaatkan sebagai media advokasi kepada kepala daerah untuk mendukung PIS-PK, sehingga mendapat dukungan APBD.
Di dalam mewujudkan pencapaian SPM, perlu melibatkan lintas sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Dengan melaksanakan PIS-PK diharapkan cakupan imunisasi dapat tercapai, peningkatan CDR dan SR TBC dan pencegahan stunting.
Melalui hasil kunjungan keluarga PIS-PK, Puskesmas akan mendapatkan data sasaran riil untuk pelaksanaan program, termasuk yang pelayanan dasar SPM Bidang Kesehatan. Pelaksanaan layanan sekaligus sebagai intervensi lanjut PIS-PK secara evidence based yang mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan dan pada akhirnya tercapainya SPM. Capaian SPM 100% akan mempengaruhi IKS pasca intervensi.
Bapak ibu sekalian,
Saat ini seluruh kab/kota telah melaksanakan PISPK. Dari hasil PISPK yang telah dilaksanakan tersebut, kita dapat mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masing-masing wilayah.
Dari hasil ini, kab/kota dapat melakukan analisis untuk mencari akar masalah dalam upaya perbaikan pelayanan kesehatan yang kemudian menjadi bagian dalam tahapan SPM untuk penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis, kab/kota akan melakukan upaya perbaikan di dalam upaya memberikan pelayanan, terutama pelayanan kesehatan dasar. Dengan adanya perbaikan terhadap pelayanan dasar, kab/kota dapat melaksanakan pemenuhan pelayanan dasar.
Dengan demikian kab/kota akan mampu memenuhi pelayanan dasar pada SPM.
Hasil PISPK menjadi cermin bagi kab/kota dalam mengukur tingkat kemampuan pencapaian SPM sekaligus meningkatkan perbaikan dalam pemenuhan pelayanan dasar.
Contoh:
Masalah: pencapaian indikator Penderita hipertensi berobat teratur masih rendah di kab/kota.
Analisis: Kab/kota mencari akar masalah, dan menemukan bahwa akar masalahnya misalnya ketersediaan jumlah dan jenis obat hipertensi, jumlah tenaga kesehatan terbatas, Posbindu yang ada tidak aktif.
Penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar: kab/kota menghitung kebutuhan dalam upaya perbaikan pelayanan penderita hipertensi.
Perbaikan pelayanan: Kab/kota melakukan perbaikan pelayanan kesehatan bagi penderita Hipertensi. Dengan demikian kab/kota akan mampu memenuhi pelayanan dasar hipertensi sesuai SPM.